Elvi Mahara, 180208031, FTK, PKM, 081262062455

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 127

PENGEMBANGAN MEDIA FLIPBOOK BERBASIS LITERASI

SAINS PADA MATERI KOLOID DI SMA NEGERI 1 BANDAR

SKRIPSI

Diajukan Oleh

ELVI MAHARA
NIM. 180208031
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Prodi Pendidikan Kimia

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2022 M/1444
NIM
ABSTRAK

Nama : Elvi Mahara


NIM 180208031
Fakultas/Prodi : Tarbiyah dan Keguruan/Pendidikan Kimia
Judul : Pengembangan Media Flipbook Berbasis Literasi
Sains Pada Materi Koloid di SMA Negeri 1 Bandar
Tanggal Sidang : 25 Juli 2022
Tebal Skripsi 127
Pembimbing I : Muammar Yulian,
M.Si Pembimbing II : Muhammad Reza, M.Si
Kata Kunci : Media, Flipbook, Literasi Sains, Koloid

Pengembangan Flipbook berbasis literasi sains di SMA Negeri 1 Bandar di latar


belakangi berdasarkan hasil analisis kebutuhan dengan guru bidang studi kimia
dan enam siswa bahwa proses pembelajaran hanya menggunakan buku ajar dan
dibantu dengan media pembelajaran berupa slide powerpoint. Karena adanya
keterbatasan sumber belajar dan media pembelajaran pada materi koloid
memberikan efek yang negatif kepada peserta didik yaitu turunnya motivasi
belajar pada peserta didik. Sehingga cara yang dilakukan peneliti adalah
mengembangkan media flipbook berbasis literasi sains pada materi koloid.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengetahui respon peserta
didik terhadap flipbook yang dikembangkan. Jenis penelitian ini merupakan
penelitian pengembangan (Research and Development) yang memamfaatkan
model ADDIE. Subjek dalam tinjauan ini adalah siswa kelas XI IPA 1. Instrumen
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi
dan angket respon peserta didik. Hasil validasi dari validator diperoleh persentase
keseluruhan sebesar 79,9% dengan kriteria “Sangat Layak”. Respon peserta didik
terhadap pengembangan media flipbook berbasis literasi sains pada materi koloid
diperoleh nilai rata-rata 84,9% dengan kriteria “Sangat Setuju”. Selanjutnya
dilakukan analisis lebih lanjut dengan uji reliabilitas untuk menentukan tinggi
rendahnya korelasi skor item dengan skor total. Koefisien korelasi dengan uji
Cronbach Alfa mendapatkan nilai 0,78 menunjukkan angket yang digunakan
dapat dipercaya (reliable). Hasil akhir dari penelitian ini pada validasi dan respon
peserta didik secara berurutan, dianggap bahwa flipbook berbasis literasi sains
pada materi koloid yang dikembangkan sangat layak untuk digunakan di SMA
Negeri 1 Bandar dan respon peserta didik sangat setuju.

v
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunianya kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini

yang berjudul “Pengembangan Media Flipbook Berbasis Literasi Sains pada

Materi Koloid di SMA Negeri 1 Bandar”. Sholawat beriringkan salam

dipersembahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia

dari zaman kebodohan ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Penyusunan skripsi ini diharapkan dapat memenuhi salah satu prasyarat

untuk mencapai gelar Sarjana pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan

Kimia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Dalam

menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak ide, arahan, dan

kontribusi dari berbagai pihak. Demikian, kiranya penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang terlibat pada penyusunan skripsi ini,

khususnya kepada:

1. Bapak Dr. Muslim Razali SH, M.Ag sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, para wakil Dekan Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan beserta seluruh staf-stafnya.

2. Bapak Dr. Mujakir, M.Pd. Si sebagai Ketua Prodi Pendidikan Kimia

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry dan

Ibu Sabarni, M.Pd sebagai Sekretaris Prodi Pendidikan Kimia beserta

stafnya.

vi
3. Bapak Muammar Yulian, M.Si sebagai pembimbing pertama yang telah

meluangkan waktu dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

4. Bapak Muhammad Reza, M.Si sebagai pembimbing kedua yang telah

meluangkan waktu dan mengarahka penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

5. Bapak Safrijal, M.Pd atas arahan, nasehat dan inspirasi yang telah

diberikan.

6. Kepala sekolah SMA Negeri 1 Bandar dan dewan guru yang telah

memberikan waktu dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian

7. Bapak/Ibu dosen Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, yang telah membekali

penulis dengan ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

8. Pengurus UPT Universitas Islam Negeri Ar-Raniry yang menyediakan

kesempatan dalam peminjaman buku untuk menyelesaikan materi dalam

penyelesaian skripsi ini.

9. Ayahanda Salman, Ibunda Rhadiati, dan keluarga besar atas do’a dan

semangat yang telah diberikan kepada penulis selama perkuliahan.

10. Seluruh sahabat dan teman-teman seperjuangan yang selalu memotivasi,

mendukung, memberikan semangat, canda, serta tawa, dan semua pihak

yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

vii
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang

berguna untu kesempurnaan penulis dikemudian hari. Dengan demikian, semoga

skripsi ini dapat bermamfaat bagi kita semua. Aamiin.

Banda Aceh, 21 Juni 2022


Penulis,

Elvi Mahara

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG
LEMBAR PERNYATAAN RESMI
ABSTRAK..........................................................................................................v
KATA PENGANTAR......................................................................................vi
DAFTAR ISI.....................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.............................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 5
E. Definisi Operasional ................................................................ 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Penelitian dan Pengembangan ................................................. 9
B. Media Pembelajaran ................................................................ 10
C. Media Flipbook ....................................................................... 14
D. Literasi Sains ........................................................................... 16
E. Materi Koloid .......................................................................... 18
F. Penelitian yang Relevan .......................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN


A. Rancangan Penelitian .............................................................. 27
B. Lokasi Penelitian ..................................................................... 30
C. Subjek Penelitian ..................................................................... 31
D. Instrumen Pengumpulan Data ................................................. 31
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 32
F. Teknik Analisis Data ............................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian ....................................................................... 37
B. Pembahasan ............................................................................. 56

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 59
B. Saran ........................................................................................ 59

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 61

ix
LAMPIRAN-LAMPIRAN..............................................................................64

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan antara suspensi, koloid dan larutan..................................19


Tabel 2.2 Jenis-Jeniss Koloid............................................................................19
Tabel 3.1 Pedoman Penilaian Skor....................................................................33
Tabel 3.2 Interprestasi Skor Lembar Validasi...................................................34
Tabel 3.3 Kriteria Angket Respon.....................................................................34
Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan (Hasil Jawaban Angket Tanggapan Guru)........38
Tabel 4.2 Analisis Kebutuhan (Hasil Jawaban Angket Tanggapan Siswa).......40
Tabel 4.3 Hasil Masukan dari Tim Ahli............................................................43
Tabel 4.4 Penilaian Ahli Media.........................................................................48
Tabel 4.5 Penilaian Ahli Bahasa........................................................................50
Tabel 4.6 Penilaian Ahli Materi.........................................................................50
Tabel 4.7 Hasil Respon Peserta Didik...............................................................53
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas.............................................................................54
Tabel 4.9 Hasil Respon Guru.............................................................................55

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gerak Brown..................................................................................21


Gambar 3.1 Bagan Model ADDIE....................................................................27
Gambar 4.1 (a) cover sebelum revisi, (b) cover sesudah revisi..........................44
Gambar 4.2 (a) petunjuk flipbook sebelum revisi, (b) sesudah revisi.................44
Gambar 4.3 (a) tampilan video sebelum revisi, (b) sesudah revisi.....................45
Gambar 4.4 (a) Tata letak KD sebelum revisi, (b) sesudah revisi......................46
Gambar 4.5 Kesimpulan Validasi Ahli Media, Bahasa, dan Materi...................51

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat SK Pembimbing.....................................................................64


Lampiran 2 Surat izin penelitian Dinas Kab.Bener Meriah................................65
Lampiran 3 Surat izin penelitian SMA Negeri 1 Bandar....................................66
Lampiran 4 Angket analisis kebutuhan guru......................................................67
Lampiran 5 Angket analisis kebutuh siswa........................................................69
Lampiran 6 Lembar validasi ahli media.............................................................72
Lampiran 7 Lembar validasi ahli bahasa............................................................77
Lampiran 8 Lembar validasi ahli materi.............................................................81
Lampiran 9 Olahdata validasi ahli......................................................................84
Lampiran 10 Angket respon peserta didik..........................................................86
Lampiran 11 Angket respon guru.......................................................................88
Lampiran 12 Olahdata angket respon peserta didik...........................................91
Lampiran 13 Olahdata angket respon guru.......................................................112
Lampiran 14 Gambar saat penelitian................................................................113

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tantangan dalam mempelajari kimia ialah tuntutan untuk memahami

konsep-konsep, dari memahami materi sederhana sampai kompleks. Koloid

merupakan materi dalam pembelajaran kimia yang memerlukan cara berpikir

untuk menguasai penerapan konsep terkait materi koloid yang dibutuhkan dalam

kehidupan sehari-hari.1 Salah satu upaya untuk membantu siswa memahami

konsep koloid dapat ditempuh dengan meningkatkan kemampuan literasi sains.

Kemampuan literasi sains harus dipersiapkan dalam pembelajaran koloid, dengan

tujuan agar siswa dapat mengetahui pemahaman tentang lingkungan,

kesejahteraan, ekonomi dan memiliki data ilmiah dan perspektif ilmiah dalam

menangani suatu permasalahan yang berhubungan dengan konsep koloid.

Literasi sains dalam program pendidikan nasional dimamfaatkan sebagai

struktur strategi kebijakan pendidikan nasional untuk melahirkan insan Indonesia

yang berguna, imajinatif, kreatif dan penuh perasaan melalui informasi mentalitas,

kemampuan dan pengetahuan yang integratif. Di dalam struktur rencana

pendidikan nasional, literasi sains benar-benar dapat dibuat dengan sukses dan

ideal.2 Literasi sains merupakan salah satu kunci untuk menghadapi berbagai

kesulitan di abad 21, misalnya kemampuan berpikir pada dasarnya dalam berpikir

1
Srini Hidayatin dan Mitarlis, “Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
pada Materi Koloid untuk Melatihkan Keterampilan Literasi Sains”, Unesa Journal of Chemical
education, 2018, Vol. 7, No. 1, h.77.
Awwaluddin Tjalla, Konsep Literasi Sains dalam Kurikulum 2013, (Jakarta : Pusat
2

Kurikulum dan Perbukuan, 2017), h.9.

1
2

kritis, ketangkasan dan kemampuan dalam beradaptasi, dan juga kemampuan

berkomunikasi secara efektif. Penguasaan dan memiliki konsep dasar ilmu

pengetahuan dan teknologi akan sangat membantu dalam memecahkan masalah

kehidupan.

Berdasarkan observasi di SMA Negeri 1 Bandar yang dilakukan pada 18

Desember 2021 dan diperkuat dengan hasil wawacara bersama guru kimia,

diketahui bahwa terdapat masalah dalam penerapan kurikulum 2013 yaitu proses

belajar mengajar pada siswa masih memiliki kekurangan dalam memahami

materi, yang mengakibatkan hasil belajar siswa menurun. Dimana siswa untuk

memahami proses belajar diarahkan pada kemampuan untuk mendengarkan,

mencatat dan menghafal materi. Namun, kenyataannya siswa masih saja belum

mengerti terhadap materi yang sudah dijelaskan oleh guru. Siswa masih belum

mampu menggunakan pengetahuan sains dan pengetahuan kimia dan juga

mengkaitkan materi dalam kehidupannya. Rendahnya pengetahuan literasi sains

yang membuat siswa jadi sulit memahami materi koloid dan aplikasinya.

Sumber belajar pokok yang dipakai dalam pembelajaran materi koloid di

SMA Negeri 1 Bandar umumnya hanya menggunakan buku, dan dibantu dengan

media pembelajaran berupa slide powerpoint. Namun, karena adanya keterbatasan

sumber belajar dan media pembelajaran pada materi koloid ini memberikan efek

yang negatif kepada siswa yaitu turunnya motivasi belajar pada siswa. Selain itu,

masalah lainnya adalah kurangnya buku paket menghalangi siswa untuk

menggunakan buku paket secara efektif sehingga siswa kurang memahami materi
3

kimia. Jika terus berlanjut akan menurunkan motivasi belajar siswa dan

konsentrasi belajar menjadi terganggu.3

Ditinjau dari fasilitas sekolah di SMA Negeri 1 Bandar juga memiliki

media ICT (Information and Communication Technology) yang lengkap seperti

komputer, laptop dan proyektor. Beberapa mata pelajaran lain juga sudah

memanfaatkan ketersediaan layanan komputer yang memudahkan dalam belajar

mengajar. Metode pilihan yang dapat digunakan adalah mengembangkan flipbook

berbasis literasi sains sebagai media berbasis multimedia yang dapat

mengintegrasikan teks, gambar, audio, video, dan animasi secara interaktif.

Flipbook merupakan salah satu bentuk pengembangan e-book yang dapat

dijadikan alternatif media pembelajaran kimia. Penggunaan media pembelajaran

flipbook dilatarbelakangi karena faktor kesesuaian pada materi dan teori,

ketersedian buku paket yang masih kurang di SMA Negeri 1 Bandar dan

penerapan karakter siswa yang cenderung lebih aktif dalam penggunakan media

sebagai sarana dalam proses belajar.4 Jika ditinjau dari karakteristik materi koloid

yang hanya berisi teori tanpa perhitungan matematis, maka media flipbook dinilai

cocok untuk dipakai pada proses belajar mengajar.

Penelitian oleh Nur Candra, dkk (2020) tentang pengembangan digital

flipbook untuk memfasilitasi kebutuhan belajar multiple respresentation

menunjukkan bahwa media ini memiliki kelayakan yang sangat layak untuk

dijadikan sebagai bahan ajar dengan 85,4% validasi dari segi materi, 85,5% dari

3
Informasi dari SMA Negeri 1 Bandar (18 Desember 2021).
4
Norhalidah, Raden Roro Ariessanty, dan Fitrah Yuridka, “Pengaruh Flipbook Kimia
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Koloid”, Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia,
2019, Vol. 2, No. 2, h.23.
4

segi media yang disimpulkan bahan ajar flipbook memiliki kriteria sangat layak

untuk digunakan dalam proses pembelajaran.5 Penelitian lainnya oleh Intan

Widyasari (2021) mengenai pengembangan media pembelajaran berbasis flipbook

kelas VIII SMP menunjukkan rata-rata validasi media flipbook 85,70% sehingga

media pembelajaran berbasis flipbook dimaknai sangat layak untuk digunakan.

Memiliki tiga kriteria validasi yaitu format, isi dan bahasa.6 Flipbook efektif

meningkatkan pemahaman literasi sains pada siswa, pemahaman keterampilan

literasi sains yang signifikan terjadi dimensi kompetensi 40% yang berkaitan

dengan kemampuan siswa dalam memecahan masalah berdasarkan data dan bukti

ilmiah.7

Berdasarkan permasalahan dan kompetensi , peneliti mengembangkan

media pembelajaran kimia berbasis literasi sains berupa flipbook yang sangat

potensial untuk dikembangkan sebagai bahan ajar, alternatif proses belajar, dan

untuk mengetahui kelayakan dan daya tarik media yang dikembangkan dalam

pembelajaran kimia. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melaksanakan

penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Flipbook Berbasis Literasi

Sains pada Materi Koloid di SMA Negeri 1 Bandar”

5
Nur Candra Eka Setiawan, Wayan Dasna dan M.Muchson, “Pengembangan Digital
Flipbook untuk Memfasilitasi Kebutuhan Belajar Multiple Representation pada Materi Sel Volta”,
Jurnal Kependidikan Kimia, 2020, Vol.8, No. 2, h.107
6
Intan Widyasari, Zetriuslita, Endang Istikomah dan Sari Herlina, “Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis Flipbook pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dikelas VIII
SMP”, Jurnal Derivat, Vol. 8, No.1, h.69
7
Hana Puspitasari, Insih Wilujeng dan Djuniar Rahmatunisa Haristy, “ Keefektifan
Interactive E-book IPA untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Sains Siswa SMP pada Masa
Pandemi Covid-19”, Al Ulum Sains dan Teknologi, Vol.6, No.2 h.54
5

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah di atas adalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana pengembangan media pembelajaran flipbook berbasis literasi

sains pada materi koloid di SMA Negeri 1 Bandar ?

2. Bagaimana respon peserta didik SMA Negeri 1 Bandar terhadap

pengembangan media flipbook berbasis literasi sains pada materi koloid?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang diperoleh berdasarkan rumusan masalah di atas

adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan media pembelajaran flipbook berbasis literasi sains

pada materi koloid di SMA Negeri 1 Bandar

2. Mengetahui respon peserta didik pada pengembangan media flipbook

berbasis literasi sains pada materi koloid di SMA Negeri 1 Bandar

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat secara teoritis

Manfaat teoritis penelitian ini adalah mengembangkan media

pembelajaran dan dapat menambah referensi belajar pada mata pelajaran

kimia.
6

2. Manfaat secara praktis

a. Bagi guru :

Yaitu dengan menggunakan flipbook ini sebagai salah satu

media pembelajaran dan penguat pada materi koloid.

b. Bagi siswa :

Yaitu dapat menambah media pembelajaran yang membantu

siswa dalam memahami materi koloid.

c. Bagi sekolah :

Yaitu sebagai tambahan media belajar berupa flipbook yang

dapat dijadikan sebagai media dalam proses belajar.

d. Bagi peneliti :

Yaitu dapat mengembangkan wawasan pengetahuan untuk

mengembangkan media pembelajaran berupa flipbook.

E. Definisi Operasional

Berdasarkan variabel-variabel penelitian, definisi operasional

diharapkan dapat lebih memudahkan pembaca untuk melihat isi agar tidak muncul

kesan-kesan yang salah, sehingga pengertian istilah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Penelitian Pengembangan

Penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah

penelitian yang menciptakan media yang ada dan kemudian digunakan


7

untuk membantu mewujudkan pembelajaran dalam proses pembelajaran.8

Mengingat hal tersebut, maka sangat mungkin bahwa penelitian

pengembangan penelitian pengembangan adalah penelitian yang sudah

ada dan dibentuk menjadi sebuah media yang dapat dimamfaatkan dalam

proses pembelajaran. Untuk situasi ini, peneliti mengembangkan media

flipbook berbasis literasi sains yang akan diimplementasikan pada materi

koloid.

2. Media flipbook

Media flipbook merupakan kemajuan buku digital sebagai salah satu

media pilihan untuk pembelajaran kimia.9 Flipbook dapat diperkenalkan

dalam pengaturan elektronik yang dilengkapi dengan menggabungkan

animasi, video, gambar, suara, dan rute yang membuat peserta didik lebih

interaktif.

3. Kvisoft flipbook maker

Kvisoft flipbook maker yaitu salah satu sofware yang digunakan sebagai

perantara pembuatan media pembelajaran didalamnya terdapat berbagai

fitur seperti video, gambar, animasi bergerak serta audio yang dapat

menarik minat peserta didik dan membuat kegiatan proses pembelajaran

tidak monoton.

8
J.Mbulu dan Suhartono, Pengembangan Bahan Ajar, (Malang : Elang Mas, 2004), h. 5.
9
Sulistyani, Jamzuri dan Rahardjo, “Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara menggunakan
Media Pocket Book dan tanpa Pocket Book pada Materi Kinematika Gerak Melingkar Kelas X”,
Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 1, No. 1, 2013, h. 164.
8

4. Koloid

Koloid adalah campuran yang terjadi antara larutan dan suspensi. Koloid

terlihat homogen dengan kasat mata, namun secara mikroskopis koloid

adalah campuran heterogen. Koloid terdiri dari dua fase, yaitu fase

terdispersi dan fase pendispersi, dimana fase terdispersi adalah zat yang

dihamburkan dan fase pendispersi adalah medium di mana zat terdispersi

tersebar merata. 10

10
Novitalia Ablinda Sari, Modul Pembelajaran SMA Kimia, (Palembang : Direktorat
SMA, 2020), h. 10
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Penelitian dan Pengembangan

Penelitian didefinisikan sebagai kegiatan ilmiah dan sistematis sebagai

informasi yang di dapat berdasarkan topik tertentu. Penelitian diawali dengan

keingintahuan terhadap sesuatu yang belum pernah ada yang memperhatikan dan

mengamati serta meneliti ataupun merupakan kelanjutan penelitian yang pernah

diteliti sehingga perlu diteliti kembali untuk menjelaskan apa yang telah ada

tersebut.

Menurut Sugiyono, penelitian dan pengembangan berfungsi untuk

mendapatkan sesuatu yang baru ataupun dilanjutkan dengan pengujian

terhadapnya.11 Penjelasan ini diperkuat oleh pernyataan yang disampaikan oleh

Hanafi pada suatu metode penelitian yang menghasilkan suatu barang dan

kemudian di uji keefektifannya12. Berdasarkan definisi yang telah diuraikan

didapatkan kesimpulan bahwa penelitian dan pengembangan adalah suatu teknik

penelitian yang menghasilka suatu media tertentu atau penyempurnaan dari suatu

media yang sudah ada dan kemudian diuji kelayakannya.

Model ADDIE digunakan dalam penelitian ini untuk merancang

pengembangan media flipbook pada materi koloid. Model ADDIE memiliki

tahapan yaitu analisis, desain, pengembanga, implementasi dan evaluasi. Tahapan

pertama yang dilakukan adalah analisis kebutuhan terhadap perlunya

11
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta
12
Hanafi, “Konsep Penelitian R&D dalam Bidang Pendidikan”, Saintifika Islamica:
Jurnal Kajian Keislaman, Vol. 4, No. 2, h. 130

9
10

pengembangan media pembelajaran baru. Tahap kedua yaitu tahap design untuk

merancang media flipbook. Proses perancangan dilakukan sebagus dan semenarik

mungkin sehingga dapat menghasilkan flipbook.

Tahap ketiga adalah develompent yaitu setelah flipbook dirancang sesuai

dengan tahap design dan menghasilkan produk, kemudian media flipbook

divalidasi oleh tim validator yang selanjutnya flipbook akan di terapkan kepada

peserta didik. Tahap keempat yaitu implementasi media flipbook kepada peserta

didik di kelas. Uji coba ini dilakukan agar melihat respon guru dan peserta didik

mengenai flipbook. Tahap kelima adalah tahap evaluasi, yaitu melakukan

evaluasi secara menyeluruh. Tahap evaluasi dilakukan pada setiap tahapan

pengembangan model ADDIE yang dilalui peneliti dengan mengevaluasi setiap

tahapan ketika telah menyelesaikan tahapan demi tahapan dalam proses

pengembangan media flipbook.

B. Media Pembelajaran

Menurut Heinich (1993) media merupakan sarana ataupun alat perantara

untuk menyampaikan pesan terkait pembelajaran. 13 Sementara itu, menurut H.

Malik media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dimamfaatkan untuk

menyalurkan pesan (materi pembelajaran), sehingga dapat menjiwai

Cepi Riyana, Media Pembelajaran, (Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian


13

Agama Republik Indonesia, 2012), h.10.


11

pertimbangan, minat, renungan dan sensasi peserta didik dalam latihan-latihan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.14

Berdasarkan uraian pengertian yang telah diuraikan didapatkan kesimpulan

bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan sebagai

penyalur informasi terkait pembelajaran untuk memudahkan peserta didik

memahami dan memperlancar proses pembelajaran.

1. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran dipandang sebagai salah satu unsur yang dapat

meningkatkan keaktifan dalam proses pendidikan, hal ini karena media

pembelajaran memegang peranan penting dan berfungsi yang secara langsung

atau tidak langsung dapat mempengaruhi inspirasi, minat dan pertimbangan

peserta didik dalam belajar dan memilih pilihan untuk membayangkan materi

teori yang diajarkan sehingga lebih mudah dipahami oleh peserta didik.

Berikut adalah fungsi utama media pembelajaran yang efektif adalah :

a. Media pembelajaran sebagai alat untuk menciptakan suatu proses

belajar yang efektif.

b. Media pembelajaran bukan sekedar alat pembelajaran namun juga

merupakan pelengkap dalam pembelajaran.

c. Media pembelajaran digunakan untuk mempercepat proses

pembelajaran dan meningkatkan pemahaman peserta didik.

M. Rudy Sumiharsono dan Hisbiyatul Hasanah, Media Pembelajaran, (Jawa Timur :


14

CV Pustaka Abadi, 2017), h.10.


12

d. Dengan adanya media pembelajaran dapat memperkuat kualitas

belajar

Berbagai keunggulan media pembelajaran telah diungkapkan oleh

banyak ahli. Menurut Kemp & Dayton, beberapa hasil penelitian

menunjukkan efek positif dari melibatkan media sebagai bagian dalam

pembelajaran di kelas atau sebagai pendekatan utama untuk

mengkoordinasikan kemajuan sebagai berikut:15

a. Penyampaian pmateri lebih standar.

b. Belajar menjadi menarik.

c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif.

d. Lamanya waktu mengajar yang dibutuhkan dapat lebih sedikit.

e. Kualitas belajar meningkat.

f. Pembelajaran dapat dilakukan kapan dan dimana saja dibutuhkan dan

diinginkan

2. Penggunaan Media Pembelajaran

Pemamfaatan media dalam pembelajaran yang berkembang diharapka

tidak dapat menggantikan cara pendidik mengajar, melainkan melengkapi dan

membantu pendidik dalam menyampaikan materi atau data yang berkaitan

dengan materi pembelajaran. Dengan memamfaatkan media yang tepat,

diyakini akan terjadi komunikasi antara pendidik dan peserta didik dalam

pembelajaran yang berkembang.16 Sebenarnya, tidak ada pengaturan kapan

15
Rodhatul Jennah, Media Pembelajaran, (Yogyakarta : Antasari Press, 2009), h. 22
16
Muhammad Hasan, Milawati, dkk, Media Pembelajaran, (Klaten : Tahta Media
Group, 2021), h. 41
13

dan dimana media pembelajaran harus digunakan, namun pendidik harus

dapat memilih dan memamfaatkan media pembelajaran yang tepat dan sesuai

dengan materi yang diajarkan.

Pemamfaatan media pembelajaran menurut Rahadi adalah untuk

menyesuaikan penyampaian materi, membuat pembelajaran yang berkembang

menjadi sangat menarik dan jelas sehingga proses pembelajaran menjadi

sukses dan produktif dalam peningkatan yang signifikan, juga dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik, memungkinkan proses pembelajaran

dapat diselesaikan di mana saja kapan saja, dan mendorong peserta didik aktif

terhadap proses pembelajaran dan materi yang dijelaskan.

3. Pemilihan Media Pembelajaran

Keberhasilan pembelajaran diperlukan penataan yang baik dengan

tujuan agar pemamfaatan media pembelajaran dapat memberikan komitmen

yang positif terhadap pembelajaran hasil belajar, pemamfaatan media

pembelajaran perlu memperhatikan pada beberapa unsur dalam pemilihan

media pembelajaran.17

Azhar Arsyad mengungkapkan bahwa ada beberapa aturan yang harus

diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, antara lain (1) sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai; (2) pas atau tepat untuk membantu isi

pembelajaran khususnya realitas, ide, standar dan spekulasi; (3) praktis, luwes

dan tahan lama; (4) pendidik atau guru berbakat dalam memamfaatkannya; (5)

pengumpulan data dan kualitas yang tepat.


17
Aryadillah, Fifit Fitriansyah, Teknologi Media Pembelajaran (Teori & Praktik), (Herya
Media, 2017), h. 20
14

Patokan pemilihan media pembelajaran juga perlu memperhatikan

bahan ajar, topik, isi yang relevan dengan kurikulum, urutan yang sesuai,

konsep nyata, serta efek dan warna yang telah teruji kebenarannya. Dengan

demikian keberadaan media pembelajaran akan merangsang peserta didik

untuk mengingat baik pengetahuan yang sudah dimiliki maupun pengetahuan

yang baru diperoleh atau dipelajari. Peserta didik menjadi aktif berinteraksi

serta memberikan respon kepada guru dan peserta didik lainnya.

Bertambahnya tujuan pembelajaran dibantu dengan penggunaan media

pembelajaran, akan lebih baik media tersebut.

C. Media Flipbook

1. Pengertian Media Flipbook

Media flipbook merupakan pengembangan e-book sebagai alternatif

media pembelajaran kimia.18 Flipbook merupakan kumpulan gambar atau

gabungan menjadi sebuah buku yang memberikan ilusi gerak. Ide flipbook

digunakan untuk menampilkan animasi, namun saat ini dibuat atau

dikembangkan oleh para ahli untuk menghasilkan berbagai jenis aplikasi

canggih seperti majalah, buku, komik, dan lainnya.19

Flipbook berisi berbagai gambar pada setiap halamannya, jika dibuka

satu per satu akan terlihat seperti benar-benar membuka buku. Tampilan

flipbook sangat menarik dan selanjutnya bahasa yang mudah dipahami oleh

18
Sulistyani, “Perbedaan....., h. 164.
19
Mia Haryanti, Nurna Listya Purnamasari, “Pengaruh Media Pembelajaran Flipbook
terhadap Gaya Belajar Visual Siswa Kelas X TKI SMKN 1 Boyolangu”, Jurnal of Education and
Information Communication Technology, 2019, Vol. 3, No. 1, h. 24
15

siswa dapat meningkatkan kemampuan pemahaman pada materi

pembelajaran.20 Media flipbook sesuai digunakan pada perkembangan saat

ini, sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

2. Kelebihan Media Flipbook

Flipbook memiliki beberapa kelebihan dalam penggunaanya dalam

media pembelajaran yaitu diantaranya

a. Dapat menyajikan materi pembelajaran dengan semenarik mungkin

yang didalam nya terdapat kata-kata, kalimat, gambar serta warna

yang lebih menarik bagi peserta didik.21

b. Dapat dikombinasikan dengan gambar, musik dan juga video

sehingga mudah dipahami peserta didik.

c. Mudah dibuat, murah, dan mudah dibawa kemana-mana.

d. Serta dapat menciptakan variasi dalam pembelajaran agar tidak

menimbulkan kebosanan pada peserta didik.

3. Kekurangan Media Flipbook

Kekurangan Flipbook sebagai media pembelajaran yaitu :

a. Ketergantungan terhadap sumberdaya listrik

b. Kapasitas flipbook yang besar mengakibatkan penggunaan flipbook

tidak bisa di akses menggunakan handphone tetapi hanya

menggunakan laptop. 22

20
Nur Chandra Eka Setiawan, Wayan Dasna & M.Muchson, “ Pengembangan Digital
Flipbook untuk Menfasilitasi Kebutuhan Belajar Multiple Representation pada Materi Sel Volat”,
Jurnal Kependidikan Kimia, 2020, Vol. 8, No.2, h.109
21
Desi Rahmawati, Sri Wahyuni dan Yushardi, “Pengembangan Media Pembelajaran
Flipbook pada Materi Gerak Benda di SMP”, Jurnal Pembelajaran Fisika, 2017, Vol. 6, No. 4, h.
327
16

D. Literasi Sains

Literasi sains adalah informasi dan kemampuan untuk mencapai

informasi baru, memiliki pilihan untuk mengenali pertanyaan, dapat memahami

fenomena logis, ilmiah dan sosial, dapat memberikan kesimpulan yang benar,

mengetahui kualitas ilmu pengetahuan, kapasitas untuk berpikir, ddan mampu

mengaitkan isu-isu yang berhubungan dengan pengetahuan ilmiah.23 Dalam

perkembangan saat ini konsep literasi dikaitkan dengan berbagai kehidupan

manusia, sehingga muncul istilah literasi sains.

1. Dimensi dalam Literasi Sains

PISA 2000 membagi literasi sains menjadi tiga aspek penting dalam

penilaiannya, yaitu konten/informasi sains, kemampuan/siklus sains, dan

pemamfaatan sains. Sementara itu, mulai tahun 2006, PISA

mengembangkan literasi sains ke dalam empat aspek yaitu konten sains

spesifik, kemampuan/proses sains, pemamfaatan sains dan perspektif.

Dapat dijelaskan sebagai berikut:24

a. Konten sains, yaitu memahami fenomena terkait yang terjadi di alam

yang mengacu pada konsep sains.

b. Proses sains, yaitu mengacu untuk menyelesaikan suatu

permasalahan dengan adanya bukti.

22
Witri Nuruliah, Syamswisna dan Yokhebed, “Kelayakan Media Flash Flipbook pada
Materi Keanekaragaman Hayati Kelas X SMA”, h. 2.
23
Yunus Abidin, Pembelajaran Literasi Strategi Meningkatkan Kamampuan Literasi
Matematika, Sains, Membaca dan Menulis, (Bandung : Bumi Aksara, 2017)
24
Yosef Firman Narut, Kanisius supardi, “Literasi Sains Peserta Didik dalam
pembelajaran IPA di Indonesia”, Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, 2019, Vol. 3, No. 1, h. 64
17

c. Pemamfaatan sains, yaitu penerapan sains dalam kehidupan sehari-

hari.

d. Perspektif, yaitu rasa kepercayaan diri terhadap minat sains dalam

menyelesaikan suatu permasalahan.

2. Indikator Literasi Sains

Kurikulum 2013 menggarisbawahi cara literasi sains untuk menangani

semua mata pelajaran selama pembelajaran yang berkembang termasuk IPA.

Mengingat pengujian pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 pada

literasi sains menurut PISA yang diharapkan dapat melatih kemampuan

ilmiah peserta didik, kemampuan mengidentifikasi metodologi ilmiah,

memperhatikan, mengklarifikasi beberapa masalah mendesak, berpikir,

mencoba dan memberikan kompetensi sesuai dengan kemampuan proses

PISA, secara khusus mengenali pertanyaan ilmiah, memahami kekhasan

secara eksperimental, dan memamfaatkan bukti ilmiah. Untuk

mengkategorikan kemampuan literasi sains peserta didik digunakan indikator

penentu kapasitas literasi sains. Indikator tersebut menurut Gormally yaitu :

a. Pengenalan pendapat ilmiah yang benar

b. Mengidentifikasi pendapat pustaka yang efektif

c. Memahami konteks awal penelitian

d. Membuat rangkuman data

e. Melakukan perhitungan dari data yang telah di kumpulkan

f. Memahami perhitungan data


18

g. Melakukan penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh.25

Literasi sains penting dimiliki peserta didik karena alasan berikut yaitu

sains adalah kemampuan berpikir manusia, pemecahan atau penyelesaian

suatu masalah menggunakan informasi ilmiah, serta pemahaman akan

informasi terkait dunia yang memerlukan pemahaman terkait informasi

ilmiah yang harus di miliki.

E. Materi Koloid

Koloid berasal dari kata Yunani “kolla” dan “iod”. Kolla berarti lem,

sedangkan iod berarti seperti atau mirip. Istilah koloid pertama kali dikemukkakan

oleh Thomas Graham pada tahun 1861 mengingat persepsinya tentang gelatin.

Koloid adalah campuran yang ada antara larutan dan suspensi. Secara kasat mata

terlihat homogen, namun seacar mikroskopis koloid adalah campuran yang

homogen.26

Koloid terdiri dari 2 fase, yaitu fase terdispersi dan fase pendispersi,

dimana fase terdispersi adalah zat yang dihamburkan dan fase pendispersi adalah

media di mana zat terdispersi yang tersebar merata. Fase terdispersi koloid bisa

berupa padat, cair, dan gas, serta fase pendispersinya. Ada 8 macam koloid karena

apabila fase terdispersi gas dan fase terdispersi gas, kombinasi keduanya bukan

koloid tetapi larutan campuran homogen). Perbedaan sehubungan dengan

suspensi, koloid dan larutan terlihat pada tabel 2.1

25
Anggun Winata, Sri Cacik dan Ifa Seftia, “ Analisis......, h.36
26
Novitalia Ablinda Sari, S.T., Modul Pembelajaran SMA Kimia, (Palembang :
Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan Dikmen, 2020), h. 10.
19

Tabel 2. 1 Perbedaan antara suspensi, koloid dan larutan


Aspek Larutan Koloid Suspensi
Campuran Homogen Tampak Homogen Heterogen
Pengamatan Homogen Heterogen Heterogen
mikroskopis
Kestabilan Stabil Stabil Tidak stabil
Jumlah fase Satu Dua Dua
Sistem dispersi Molekul Padatan halus Padatan kasar
Pemisahan Tidak dapat Hanya dapat Dapat disaring
disaring disaring dengan
kertas saring ultra
Ukuran partikel <1 nm 1 nm – 100 nm >100 nm

1. Jenis- Jenis Koloid

Dilihat dari fase terdispersi dan medium pendispersinya, kerangka

koloid dapat dikelompokkan menjadi 8 jenis, seperti yang ditampilkan pada

tabel berikut.

Tabel 2. 2 Jenis-Jenis Koloid


No Fase Medium Nama Contoh
Terdispersi Pendispersi Koloid
1 Padat Sol Padat Gelas berwarna, paduan
logam misal perunggu
2 Cair Sol Tinta, sol emas, sol
Padat belerang, lem cair, pati
dalam air
3 Gas Aerosol Asap rokok, debu di udara,
padat asap buangan knalpot
4 Padat Emulsi Jeli, mentega, selai, agar-
Padat (Gel) agar, lateks, semir padat
5 Cair Emulsi Susu, santan, minyak ikan,
Cair es krim, mayones
6 Gas Aerosol Awan, obat semprot, hair
Cair spray
7 Padat Buih padar/ Karet busa, batu apung,
Gas busa padat sterofoam, biskuit, kerupuk
8 Cair Buih cair/ Busa sabun, pasta, krim
busa cair kocok
20

2. Sifat Koloid

a. Efek Tyndall

Efek Tyndall adalah efek cahaya yang dibawa oleh partikel

koloid. Ini pertama kali diusulkan oleh John Tyandall (1820-1893),

seorang fisikawan Inggris, setelah melihat seberkas cahaya putih melewati

kerangka koloid.

Apabila dalam hal pancaran cahaya, misalnya dari lampu sorot,

dilewatkan melalui 3 buah gelas yang masing-masing mengandung

dispersi, koloid dan larutan, maka bila dilihat secara berlawanan dari arah

datangnya cahaya akan terlihat jelas bahwa cahaya melalui dispersi dan

koloid melewati peristiwa penghamburan dan pemantulan. Sedangkan

seberkas cahaya yang dilewati larutan tidak akan mengalami peristiwa

penghamburan dan pemantulan tersebut (bila lampu diteruskan).

Contoh peristiwa efek Tyndall :

1) Lampu depan kendaraan akan terlihat jelas di sekitar waktu malam

atau dalam keadaan berkabut

2) Sinar matahari yang menembus lubang-lubang di dedaunan lebat di

pagi yang berkabut akan terlihat lebih jelas.

3) Peristiwa warna biru di langit pada siang hari dan warna orange

atau merah di langit pada saat matahari terbenam.


21

b. Gerak Brown

Gerak Brown adalah gerak tidak beraturan atau gerak silang yang

dilakukan oleh partikel-partikel koloid. Pertama kali disampaikan oleh

Robert Brown (1827), seorang ahli biologi dari Inggris. Dia

memperhatikan perkembangan tepung sari di dalam air melalui

ultramikroskop. Perkembangan ini terjadi karena disebabkan oleh

tumbukan antara partikel terdispersi terhadap partikel zat pendispesi

lainnya, sehingga partikel zat yang terdispersi akan terlempar keluar.

Peluncuran ini akan membuat partikel yang tersebar menabrak partikel zat

terdispersi lainnya dan mendorong partikel yang terkena untuk terlempar

juga.

Kejadian ini akan diulang dan ini bisa terjadi kaarean ukuran

partikel terdispersi sedikit lebih besar dari ukuran partikel pendispersinya.

` Gambar 2. 1 Gerak Brown


(Novitalia Ablinda Sari, S.T, 2020)
22

c. Muatan Koloid

1) Elektroforesis

Elektroforesis adalah pengembangan partikel koloid yang

dipengaruhi oleh medan listrik. Jika 2 batang elektrode dimasukkan ke

dalam kerangka koloid dan terkait dengan sumber arus searah, partikel

koloid akan pindah ke salah satu elektrode, bergantung pada jenis

muatannya.

Koloid bermuatan negatif akan pindah ke elektrode positif

sedangkan koloid bermuatan positif akan pindah ke elektrode negatif.

Dengan demikian elektroforesis dengan cara ini dapat digunakan untuk

menentukan jenis muatan koloid.

Selanjutnya elektroforesisi dapat digunakan untuk menentukan

jenis muatan koloid.

Contoh penggunaan strategi ini adalah :

a) Untuk bukti pembeda DNA

b) Penyaring saluran debu pada cerobong asap pabrik (disebut

pesawat Cottel).

2) Adsorpsi

Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan spesi (muatan listrik

atau partikel dan atom yang netral) oleh lapisan luar partikel koloid.

Peristiwa ini terjadi karena daya tarik partikel, atom atau ion pada

lapisan luar adsorben (koloid). Kapasitas untuk menarik atau menyerap

ini juga karena regangan permukaan yang besar dari koloid, sehingga
23

dengan adanya partikel/spesi yang terhubung, mereka umumnya akan

tertahan pada tingkat permukaannya.

Contoh pemamfaatan sifat adsorpsi koloid :

a) Pemutihan gula tebu

b) Pengobatan sakit perut yang disebabkan oleh mikroba patogen

dengan bubuk karbon aktif atau norit

c) Pewarna tekstil

d) Sanitasi air

d. Koagulasi

Koagulasi disebut sebagai penggumpalan. Ini adalah peristiwa

pengendapan partikel koloid sehingga fase terdispersi diisolasi dari

medium pendispersinya. Koagulasi terjadi karena hilangnya kestabilan

untuk mengikuti partikel koloid agar tetap tersebar di medium pendispersi.

Kekurangan kestabilan koloid disebabkan oleh keseimbangan muatan atau

pelepasan partikel koloid yang menyebabkan adanya penetralan partikel

koloid menjadi kumpulan atau total yang lebih besar.

Contoh siklus yang memamfaatkan sifat koagulasi koloid :

1) Pengolahan karet dari bahan alami (lateks) dengan koagulan

sebagai asam format.

2) Sanitasi air dengan menambahkan tawas.

3) Tawas alumunium sulfat (mengandung ion Al3+) dapat digunakan

untuk mengumpulkan residu koloid atau sol tanah dalam air (yang

bermuatan negatif).
24

4) Cara paling umum untuk membentuk delta di muara sungai.

e. Koloid pelindung

Koloid pelindung adalah koloid yang melindungi koloid yang

berbeda dari peristiwa koagulasi. Koloid pelindung akan membentuk

lapisan di sekitar partikel koloid lainnya. Lapisan ini akan menjaga muatan

koloid dengan tujuan agar partikel koloid tidak mengendap atau terpisah

secara efektif dari medium pendispersinya.

Misalnya :

1) Dalam pembuatan es krim, gelatin digunakan untuk mencegah

pembentukan kristal besar.

2) Zat pengemulsi (sabun dan deterjen).

3) Butiran air dalam margarin diimbangi dengan lesitin.

4) Warna-warna di cat distabilkan dengan oksida logam yaitu

menambahkan minyak silikon.

f. Dialisis

Kestabilan koloid dapat dipertahankan hanya dengan sedikit

elektrolit dengan fokus yang tepat ke dalam koloid. Jika konsentrasi ada

yang salah, akan membentuk partikel-partikel yang melemahkan koloid.

Untuk mencegah adanya partikel pengganggu, dialisis dilakukan dengan

menggunakan alat yang disebut dengan dialisator.

Pada siklusi ini, kerangka koloid dimasukkan ke dalam wadah

yang terbuat dari selaput semi permiabel (kantong koloid) dan direndam

dalam air yang mengalir tanpa henti. Selaput semi permiabel adalah
25

selaput yang dapat melewatkan partikel kecil (ion atau molekul

sederhana). Namun, partikel koloid siap untuk bertahan. Dengan demikian,

partikel akan muncul dari kantong koloid dan dialihkan.

F. Penelitian yang Relevan

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Norhalidah menunjukkan

penerapan media flipbook memperoleh produk yang meningkatkan kualitas

belajar siswa. Kualitas belajar peserta didik meningkat saat menggunakan

flipbook, hasil nilai present peserta didik sebelum belajar mengenai materi koloid

memiliki hasil present lebih rendah dibandingkan nilai postest. Dan setelah

menggunakan flipbook sebagai media pembelajaran data hasil belajar yang

diperolah memberikan kualitas belajar pesesta didik meningkat pada materi

koloid. Persentase kelayakan media oleh ahli media 83,52% dan oleh ahli materi

adalah 97,2%.27 Selanjutnya, pengkajian yang dilakukan oleh Muhlas

menunjukkan bahwa proses pembelajaran menekankan pada teknologi yang

digunakan pada pengajaran terhadap literasi sains kepada siswa. Penggunaan

flipbook berbasis literasi sains dikembangkan berdasarkan kompetensi dasar pada

materi melalui kebutuhan analisis terhadap proses pembelajaran dan berbagai

sumber dalam pembelajaran. Penelitian ini menghasilkan flipbook berbasis literasi

sains yang layak secara teoritis dan empiris dengan persentase rata-rata 97,9%

dengan kategori sangat valid.28

27
Norhalidah, dkk. “Pengaruh Media ....
28
Muhlas, “Pengembangan E-book Tipe Flipbook Berbasis Literasi Sains pada Materi
Ekologi Kelas X SMA”, Bioedu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi. Vol. 8, No.1, h. 62
26

Penelitian ini memberikan kesempatan untuk mengembangkan media

flipbook untuk mampu meningkatan prestasi dan keefektifan belajar yang

kondusif bagi peserta didik dalam memahami konsep dengan baik. Media flipbook

sangat cocok diterapkan dengan harapan layak digunakan materi Koloid.


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dirancang dengan penelitian dan pengembangan Research

and Development (R&D). Research and Development (R&D) adalah strategi yang

digunakan untuk membuat suatu produk dan kemudian menguji kelayakan produk

tersebut.29 Model ADDIE digunakan sebagai metode dalam penelitian ini, yang

dijelaskan oleh Dick dan Carry (1996). Model ADDIE memiliki 5 tahapan yaitu

analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi . Adapun bagan model

ADDIE adalah :

Analisis
Revisi revisi

Implementasi Evaluasi Desain

Revisi Pengembangan revisi

Gambar 3.1 Bagan model


ADDIE (sumber : Maribe, 2009)

29
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta,
2018), h. 297.

27
28

Berdasarkan Gambar 3.1 di atas, akan dijelaskan langkah-langkah penelitian

model ADDIE yaitu :

1. Analisis

Analisis yaitu langkah pertama yang dilakukan dalam proses ini.

Tahap utama harus dilaksanakan peneliti adalah menganalisis kebutuhan akan

perlunya pengembangan media pembelajaran baru, permasalah dan

kurikulum. Tahap ini diarahkan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan guru

dan peserta didik untuk proses belajar melakukan observasi terhadap guru dan

peserta didik. Analisis kebutuhan disebarkan dengan memakai angket kepada

guru dan peserta didik. Selanjutnya adalah dilakukan penguraian masalah

untuk melihat permasalahan selama berlangsung pembelajaran.

Proses observasi awal menghasilkan kesimpulan yaitu :

a. Penjelasan materi koloid hanya diberikan oleh guru tanpa media

pembelajaran.

b. Pembelajaran berlangsung hanya menggunakan buku paket.

c. Semangat dalam proses belajar terhadap peserta didik di SMA Negeri

1 Bandar menurun karena tidak tersedia media yang membuat peserta

didik bosan.

d. Sarana penunjang di SMA Negeri 1 Bandar mampu menjalankan atau

menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media flipbook.

Semua pertanyaan yang telah dipaparkan diatas, flipbook berbasis

litarasi sains dikembangkan sebagai alternatif yang layak dalam mengatasi

masalah pembelajaran yang terjadi saat ini, seperti kurangnya fasilitas media
29

pembelajaran yang hanya berfokus pada penggunaan buku paket sebagai

media yang mengakibatkan pemahaman materi peserta didik masih belum

sesuai. Dan juga media flipbook dapat dikembangkan berkat adanya dukungan

fasilitas seperti tersedianya komputer dan peserta didik yang diperkenankan

untuk membawa laptop ke dalam kelas untuk melaksanaan pembelajaran.

2. Desain

Kegiatan selanjutnya dimulai dengan merancang media flipbook

berbasis literasi sains dengan Kvisoft flipbook maker. Proses perencangan

dilakukan sebagus dan semenarik mungkin, sehingga mudah dioperasikan dan

dipahami oleh peserta didik dan guru.

Tahap ini digunakan untuk menetapkan target pembelajaran dilihat

dari kemampuan yang sesuai dengan kompetensi dan indikator pembelajaran,

merencanakan perangkat pembelajaran dan menyusun bahan ajar koloid dan

menilai hasil belajar dengan mengguanakan soal-soal tentang materi koloid.

3. Pengembangan

Media flipbook yang telah dirancang secara konseptual, selanjutnya

akan dibuat sesuai dengan konsep untuk menjadi produk. Flipbook yang telah

melewati proses desain kemudian dilakukan validasi oleh ahli validator untuk

melihat kelayakan media tersebut akan diterapkan. Aspek penilaian media

flipbook meliputi aspek media, bahasa, dan materi. Media flipbook

dikembangkan berdasarkan arahan yang disampaikan tim validator yaitu

revisi. Revisi media dilakukan sesuai saran tim validator bertujuan agar media

flipbook dapat dikembangkan dengan baik.


30

4. Implementasi

Hasil media yang telah divalidasi oleh tim ahli selanjutnya

diimplemtasikan ataupun diujicobakan pada flipbook kepada peserta didik di

kelas. Implementasi dilakukan untuk mengetahui respons guru dan peserta

didik terhadap flipbook dengan memberikan pertanyaan dan pernyataan

dengan menggunakan angket. Isi angket memuat aspek kognitif, afektif, dan

konatif pada media flipbook yang dikembangkan.

5. Evaluasi

Tahap ini dilakukan pada setiap tahapan pengembangan ADDIE yang

dilalui peneliti dengan mengevaluasi setiap tahapan ketika telah

menyelesaikan tahapan demi tahapan dalam proses pengembangan. Evaluasi

tahap validasi dilakukan oleh tim ahli berdasarkan hasil validasinya dan

melakukan revisi pada media yang dikembangkan. Hasil evaluasi didapatkan

agar kedepannya pengguna akan lebih memahami dan dapat juga merevisi

media flipbook.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Bandar, Jalan Redelong-Pondok

Baru, Simpang Utama, Kabupaten Bener Meriah.


31

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah peserta didik yang berjumlah 25 orang di

kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Bandar tahun ajaran 2021/2022. Teknik

pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu teknik

pengampilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Pengambilan kelas ini

dikarenakan berdasarkan hasil observasi awal, ditemukan bahwa kelas XI IPA 1

masih sangat kurang aktif dalam proses pembelajaran kimia dibandingkan dengan

seluruh kelas XI IPA lainnya. Oleh karena itu kelas XI IPA 1 dijadikan sampel

dalam penelitian yang akan dilakukan.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen lembar validasi dan angket digunakan dalam pengumpulan data

untuk melihat kelayakan media flipbook berbasis literasi sains yang diuji langsung

oleh tim validator. Sedangkan instrumen angket kebutuhan dan respon digunakan

untuk melihat respon dari peserta didik terhadap media flipbook yang

dikembangkan .

1. Lembar Validasi Media dan Angket Flipbook

Validitas adalah standar yang mengacu pada tingkat kevalidan atau

kesalahan suatu instrumen.30 Isi dalam instrumen menggabungkan bagian

media, bahasa dan materi untuk media yang dikembangakan. Lembar validasi

dan angket diberikan kepada tim ahli validator berisi petunjuk, reaksi dan

tanggapan. Lembar validasi ini digunakan untuk menghitung validitas dari

30
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : PT
Rineka Cipta, 2013), h. 211.
32

flipbook yang dibuat. Lembar validasi dan angket dapat dilihat pada

Lampiran 6.

2. Lembar Angket Respon Peserta Didik

Angket adalah alat pengumpulan informasi yang memamfaatkan

sekumpulan pertanyaan yang disusun untuk ditanggapi oleh responden.31

Survei ini berisi reaksi siswa tentang cara menggunakan flipbook, reaksi

terhadap kualitas flipbook dan kesederhanaan mendominasi materinya.

Lembar angket respon peserta didik dapat dilihat pada Lampiran 10.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Validasi Media dan Angket Flipbook

Media Flipbook yang dikembangkan dalam penelitian ini harus terlebih

dahulu diuji validasinya. Validasi media dan angket merupakan isi instrumen

yang akan dijawab dan dinilai oleh tim validator. Validasi ini di lakukan oleh

dua validator yaitu ahli materi, media dan bahasa dari dosen Prodi Pendidikan

Kimia FTK UIN Ar-Raniry.

2. Penyebaran Angket

Angket adalah pengumpulan data dengan memberikan suatu pertanyaan

dalam bentuk tertulis. Penerapan media flipbook di sekolah adalah agar

melihat respon peserta didik, respon peserta didik dilihat berdasarkan adanya

angket. Angket untuk peserta didik harus meleawati proses validasi terlebih

31
Sugiyono, Metode Penelitian....., h. 142.
33

dahulu, yang dilakukan oleh dosen Prodi Pendidikan Kimia Universitas Islam

Negeri Ar-Raniry.

F. Teknik Analisis Data

1. Data Validasi

Data validasi diperoleh dari 2 orang tim ahli yang berisi arahan, saran

dan kritikan terhadap media flipbook yang telah dikembangkan. Kemudian,

akan dilakukan analisis terhadap data tersebut. Data analisis ditampilkan

dalam bentuk skala likert. Skala yang digunakan adalah skala dengan skor 1-4

dengan peringkat jawaban tertentu.

Skala 1 : Tidak setuju/ tidak layak


Skala 2 : Kurang setuju/ kurang
layak Skala 3 : Setuju/ layak
Skala 4 : Sangat setuju/ sangat layak

Untuk melihat respon dari tim ahli maka penilaian yang diberikan yaitu

dari 1 sampai 4. Untuk mengetahui hasil persentase kevalidan flipbook

berbasis literasi sains dapat dilihat dari skor yang diperoleh. Adapun rumus

yang dapat digunakan untuk mencari rata-rata persentase kevalidan adalah

sebagai berikut:
∑𝑥
P= × 100%
∑𝑋

Keterangan :
P = Persentase Kevalidan (%)
∑ 𝑥 = Jumlah skor dari validator
∑ 𝑋 = Jumlah total skor ideal.32

32
Sutriono Hariadi, Implementasi Media Pembelajaran Berbasis TIK Teks Wawancara
Bahasa Jawa Berbasis Blended Learning pada Siswa Kelas VIII, (Buku buku, 2019), h. 15.
34

Skor ideal dapat diperoleh dari :

Skor ideal = banyak uraian butir pertanyaan × banyak skor skala

Untuk memperoleh persentase kelayakan maka dapat dilihat berdasarkan

kualifikasi yang tersedia pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Kriteria validasi kelayakan Flipbook berbasis literasi sains


No Skor rata-rata (%) Kualifikasi Kategori
penilaian
1 76-100 Sangat layak 4
2 56-75 Layak 3
3 40-55 Kurang layak 2
4 <39 Tidak layak 1
(sumber : Sutriono Hariadi, 2019)

2. Data Angket Respon

Data respon siswa yang diperoleh dari angket yang diberikan kepada

responden (siswa). untuk memperoleh persentase respon dapat digunakan

persamaan rumus sebagai


berikut:
P = 𝑓 × 100%
𝑁

Keterangan:
P = Angka persentase
f = Frekuensi yang sedang dicari
persentasenya. N = Jumlah frekuensi/
banyaknya individu.33

Tabel 3.2 Kriteria respon siswa


No Skor rata-rata (%) Kualifikasi Kategori
penilaian
1 76-100 Sangat setuju 4
2 56-75 Setuju 3
3 40-55 Kurang setuju 2
4 < 39 Tidak setuju 1
(sumber : Sutriono Hariadi, 2019)

33
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta :Rajawali Pers, 2015), h. 43.
35

Untuk menyelidiki informasi dari survei reaksi peserta didik,

tanggapan yang diteliti di uji reliabilitas menggunakan strategi alfa cronbach

(a) mengingat skala alfa cronbach (a) dari 0,00 hingga 1,00. Jika skala tersebut

dikumpulkan menjadi lima kelas dengan jangkauan yang sama, ukuran tingkat

stabilitas alfa dapat diuraikan sebagai berikut:34

Tabel 3. 1 Kriteria Angket Respon


No Rentang Nilai Tingkat Validasi
1 0,00 – 0,20 Kurang realibel
2 0,20 – 0,40 Agak realibel
3 0,40 – 0,70 Cukup realibel
4 0,70 – 0,90 Reliable
5 0,90 – 1,00 Sangat reliabel

Jika nilai alpha 0,7 atau lebih, item tersebut dikatakan memberikan

tingkat reliable yang cukup, sebaliknya apabila dibawah 0,7 item dikatakan

kurang reliable. Sebelum dilakukan uji reliabilitas, terlebih dahulu dilakukan

perhitungan uji validitas, berikut urutan dalam menghitung uji validitas dan

uji reliabilitas :

a. Uji Validatas

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk melihat ketepatan

atau kecermatan suatu instrument dalam pengukuran. Validitas diperoleh

dengan membandingkan probabilitas nilai r hitung dengan r tabel.

Apabila r hitung > r tabel makan instrumen valid.

Rumus uji validitas sebagai berikut:

𝑛Ʃ𝐴𝐵−(Ʃ𝐴)(Ʃ𝐵)
r = √[𝑛Ʃ𝐴2−(𝐴)2][𝑛Ʃ𝐵2−(Ʃ𝐵)2]

34
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D..., h. 27
36

Keterangan:
r = Koefisien korelasi produk moment
A = Variabel ganjil
B = Variabel genap
ƩA = Jumlah total skor belahan ganjil
ƩB = Jumlah total skor belahan genap
ƩA2 = Jumlah kuadrat total skor belahan ganjil
ƩB2 = Jumlah kuadrat total skor belahan genap
ƩAB = Jumlah perkalian skor jawaban belahan ganjil dan
belahan genap
b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji yang digunakan untuk melihat derajat

konsistensi suatu instrumen dengan menggunakan metode cronbach alfa.

Metode cronbach alfa merupakan teknik uji reliabilitas dengan menguji

instrumen sebanyak satu kali. Hasil pengujian tersebut kemudian dihitung

koefesien korelasinya atau r hitung dengan menggunakan rumus cronbach

alfa kemudian dibandingkan r tabel.


Apabila r hitung > r tabel makan instrumen valid.

Rumus uji reliabilitas adalah sebagai berikur

𝐾 ∑ 𝑖2
ri = (𝐾−1) { 1 − 𝑠 }
𝑠𝑡2

Keterangan

K = Jumlah item

𝑠𝑖2 = Varian per item

𝑠𝑡2 = Varian total


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Tahap Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan kepada 2 orang guru kimia yang

mengajar di SMA Negeri 1 Bandar dan juga 6 orang siswa SMA Negeri 1

Bandar. Hasil analisis kebutuhan dilihat untuk mengetahui kebutuhan guru

dan peserta didik pada pembelajaran, pengumpulan data analisis kebutuhan

didapatkan dengan memberikan angket kepada guru dan siswa untuk diisi

menurut pendapat masing-masing. Angket diharapkan dapat memberikan

data mengenai kebutuhan guru dan siswa terhadap kebutuhan pada

pembelajaran terkait perangkat pembelajaran.

Penelitian awal mencakup observasi kegiatan selama pembelajaran,

kegiatan tanya jawab dengan guru bidang studi kimia, penggunaan media

pembelajaran, dan penyebaran angket analisis kebutuhan. Observasi ini

bertujuan menghasilkan informasi pada aspek analisis kebutuhan.35 Dengan

dilakukannya analisis kebutuhan dalam mengembangkan media

pembelajaran, peneliti akan lebih memahami kesenjangan yang ada antara

hasil akhir yang diinginkan dengan keahlian dan kompetensi yang sudah

35
Rahma Diani, dan Niken Sri Hartati, “Flipbook Berbasis Literasi Islam :
Pengembangan Media Pembelajaran Fisika dengan 3D Pageflip Professional”, Jurnal Inovasi
Pendidikan IPA, Vol. 4, No.2, h.237

37
38

dikuasai oleh peserta.36 Berdasarkan data hasil analisis diperoleh persentase

kebutuhan guru sebesar 83,33% dan persentase kebutuhan siswa sebesar

75,56% , pengolahan data persentase kebutuhan guru dan siswa bisa dilihat

pada Lampiran 12. Adapun data hasil analisis kebutuhan guru pada

pengembangan media flipbook dapat dilihat pada Tabel 4.1

Tabel 4. 1 Analisis Kebutuhan (Hasil Jawaban Angket Tanggapan Guru)


No. Pertanyaan Frekuensi Persentase (%)
Ya Tidak Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Apakah Bapak/Ibu tertarik 2 0 100,00 0,00
dengan pembelajaran flipbook
berbasis literasi sains?
2. Apakah Bapak/Ibu pernah 1 1 50,00 50,00
memamfaatkan media
pembelajaran flipbook dalam
proses pembelajaran kimia?
3. Akankah media pembelajaran 2 0 100,00 0,00
flipbook meningkatkan
motivasi belajar peserta
didik?
4. Apakah flipbook tentang 2 0 100,00 0,00
koloid perlu dikembangkan di
sekolah Bapak/Ibu
5. Apakah penggunaan media 2 0 100,00 0,00
pembelajaran flipbook
berbasis literasi sangat
bermamfaat bagi guru?
6. Apakah media pembelajaran 2 0 100,00 0,00
flipbook berbasis literasi sains
dapat mempermudahkan guru
dalam menyampaikan materi
koloid?
7. Akankah flipbook 1 1 50,00 50,00
memudahkan peserta didik
untuk memahami materi
koloid?

36
Sri Ana Tambunan, “Analisa Kebutuhan Pengembangan Media Pembelajaran pada
Mata Pelajaran Konstruksi dan Utilitas Gedung di Kelas Desain Permodelan dan informasi
Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan”, JPTS, Vol. 3, No.1, h. 25
39

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


8. Apakah flipbook merupakan 2 0 100,00 0,00
media pembelajaran yang
mampu menarik perhatian
peserta didik dalam proses
pembelajaran?
9. Apakah media pembelajaran 1 1 50,00 50,00
flipbook berbasis literasi sains
sangat lebih efektif digunakan
dibandingkan media
pembelajaran lainnya?
Rata-rata 1,66 0,33 83,33 16,67
N (Jumlah Sampel) 2

Hasil tanggapan positif dari guru menunjukkan bahwa guru kimia

masih kurang menerapkan media pembelajaran dalam proses belajar.

Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh data untuk pertanyaan nomor 2 yaitu

penggunaan media flipbook pada proses pembelajaran belum dilakukan

karena guru masih kurang dalam menerapkan media pembelajaran saat

proses belajar, sarana pendukung guru untuk proses pembelajaran adalah

slide powerpoint. Materi diperoleh guru untuk siswa dari buku ajar yang

ketersediannyaa di sekolah juga sama minim. Berdasarkan data analisis

kebutuhan yang diperoleh dalam penelitian menunjukkan data, guru

membutuhkan saran pembelajaran untuk bisa diakses langsung para peserta

didik agar memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran.

Tinggi rendahnya hasil belajar tergantung pada beberapa hal, salah

satunya adalah dukungan penerapan saranan belajar. selanjutnya, menjadi

tuntutan bagi pengajar agar selalu mengembangan bahkan meningkatkan

kemampuannya untuk memberikan sarana yang tepat untuk kebutuhan dan


40

berdasarkan karakter siswa. Contohnya yaitu pengajar mampu

memaksimalkan sarana pembelajaran.37

Selanjutnya data hasil analisis kebutuhan siswa pada pengembangan

media pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 4.2 . Angket analisis

kebutuhan siswa diberikan kepada enam siswa kelas XI IPA 1 dipilih sampel

yang mewakili.

Tabel 4. 2 Analisis Kebutuhan (Hasil Jawaban Angket Tanggapan Siswa)


No. Pertanyaan Frekuensi Persentase (%)
Ya Tidak Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Apakah guru pernah 6 0 100,00 0,00
melibatkan media dalam
proses pembelajaran?
2. Menurut anda, apakah media 6 0 100,00 0,00
yang digunakan oleh guru
menarik?
3. Apakah anda tertarik jika 6 0 100,00 0,00
belajar kimia menggunakan
media pembelajaran flipbook?
4. Apakah materi kimia mudah 6 0 100,00 0,00
untuk dipahami?
5. Apakah guru pernah 0 6 0,00 100,00
menggunakan media
pembelajaran flipbook saat
proses pembelajarn kimia?
6. Apakah flipbook 2 4 33,34 66,66
pembelajaran yang diberikan
oleh guru sudah menarik?
7. Apakah guru pernah 0 6 0,00 100,00
menggunakan media
pembelajaran flipbook dalam
materi koloid?
8. Apakah mata pembelajaran 2 4 33,34 66,66
kimia akan lebih mudah
dipahami jika menggunakan
media pembelajaran?

37
Nova Irawati Simatupang dan Elferida Sormin, “The Effectiveness of Using Flipbook
Maker to Improve the Chemistry Learning Outcomes of Senior High School Students”, Jurnal
Pendidkan Kimia, Vol. 12, No.1, h. 27
41

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


9. Apakah anda pernah memiliki 4 2 66,66 33,34
hambatan selama proses
belajar kimia?
10. Apakah anda memerlukan 6 0 100,00 0,00
medai pembelajaran yang
menarik berbasis flipbook
dalam mempelajari materi
koloid?
11. Apakah perlu dikembangkan 6 0 100,00 0,00
media pembelajaran flipbook
khusus untuk materi koloid?
12. Apakah anda tertarik belajar 6 0 100,00 0,00
kimia dengan menggunakan
flipbook?
13. Apakah anda memerlukan 6 0 100,00 0,00
media pembelajaran dalam
belajar kimia?
14. Jika guru menggunakan 6 0 100,00 0,00
media pembelajaran flipbook,
apakah hal tersebut dapat
meningkatkan minat belajar
anda dalamkimia?
15. Apakah penggunaan media 6 0 100,00 0,00
pembelajaran flipbook sangat
bermamfaat bagi peserta
didik?
Rata-rata 3,93 1,47 75,56 24,44
N (Jumlah Sampel) 6

Tanggapan positif yang diberikan siswa terhadap analisis kebutuhan

media pembelajaran menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran

disekolah masih kurang mendukung. Berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh data

untuk pertanyaan nomor 13 yaitu terkait akan perlunya penggunaan sarana

media pada materi kimia. Pemamfaatan media pembelajaran dapat

memperluas keunggulan dan inspirasi siswa untuk belajar.


42

2. Tahap Desain

Tahap desain menghasilkan rancangan flipbook yang mencakup tata

letak, sistematis penulisan dan alur penulisan. Setelah proses rancangan

selesai diperlukan aplikasi untuk membuat desain flipbook yaitu Kvisoft

flipbook maker dipergunakan sebagai pembuat sebuah flipbook. Kvisoft

flipbook maker yaitu sofware untuk memindahkan data yang telah dirancang

menjadi lebih menarik seperti layaknya sebuah buku.38

Tahap ini dimulai dengan menentukan komponen-komponen yang

dibutuhkan dalam pembuatan flipbook seperti efek gambar, efek suara, dan

teks yang akan digunakan.39 Selanjutnya peneliti merancang alur materi

koloid dalam bentuk file PDF kemudian diimport dalam sofware kvisoft

flipbook maker. Kemudian adalah membuat desain flipbook sesuai dengan

rancangan agar menjadi menarik dan menimbulkan semangat belajar siswa.

Selanjutnya konsep yang telah disusun dimasukkan kedalam aplikasi kvisoft

flipbook maker untuk menghasilkan media flipbook yang utuh.

3. Tahap Pengembangan

Flipbook dikembangkan berdasarkan rancangan yang telah disusun

dalam tahap desain, penyusunan dimulai dengan mengumpulkan sumber

bacaan dan hasil penelitian terkait materi koloid berbasis literasi sains. Selain

kajian materi, flipbook memiliki tampilan gambar dan video untuk membuat

Catur Fathonah Djarwo dan Retno Handasah, “ Pengembangan Media Pembelajaran


38

Digital Flipbook Berbasis Problem Solving pada Materi struktur Atom di Tingkat Sekolah
Menengah Atas”. JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala. Vol. 7, No. 1, h. 42
39
Ahmad Fadillah, Dian Nopitasari dan westi Bilda, “E-Book Learning Media
Development Based on Kvisoft Flipbook Maker”, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif. Vol. 12,
No.2, h.317
43

minat pembaca dan menjelaskan setiap aspek yang dibahas. Setelah

penyusunan flipbook selesai, selanjutnya flipbook tersebut diberikan kepada

validator untuk memvalidasi media yang dikembangkan untuk diberikan

arahan dan masukkan mengenai media flipbook yang dikembangkan.

Tanggapan para ahli dilihat pada Tabel 4.3

Tabel 4. 3 Hasil Masukan dari Tim Ahli


Para Ahli Masukan dari Para Ahli

Ahli I 1. Tampilan cover flipbook belum

menggambar materi koloid.

2. Petunjuk penggunaan flipbook seharusnya

dipisah dengan bab I pendahuluan

3. Video pembelajaran dalam flipbook terlalu

kecil.

Ahli II 4. Penulisan KD pembelajaran disesuaikan.

5. Perlu ditambah indikator dan tujuan

pembelajaran.
44

Berdasarkan masukan dari tim ahli, selanjutnya flipbook diperbaiki.

Mengenai hasil revisi yang diberikan oleh tim validator dilihat pada gambar

berikut:

(a) (b)

Gambar 4. 1 (a) cover sebelum revisi, (b) cover sesudah revisi


Berdasarkan saran dari validator I terkait tampilan cover, dimana

tampilan awal cover belum menggambarkan terkait materi koloid. Dan

setelah direvisi tampilan cover sudah disesuaikan dengan materi koloid.

Tampilan cover menjelaskan tentang contoh koloid yaitu santan, yang

mana pada santan terdapat butiran minyak dalam air yang memiliki fase

berbeda. Butiran minyak sebagai fase terdispersi dan medium

pendispersinya adalah air.

(a) (b)

Gambar 4. 2 (a) Petunjuk flipbook sebelum revisi, (b) petunjuk


flipbook sesudah revisi
45

Selanjutnya berdasarkan saran dari validator I mengenai petunjuk

penggunaaan flipbook, sebelum revisi petunjuk penggunaan flipbook

terletak pada bagian Bab I pendahuluan yang seharusnya petunjuk

penggunaan flipbook dipisah dan diletakkan sebelum peta konsep.

Pemisahan petunjuk penggunaan flipbook diletakan terpisah agar peserta

didik sebelum menggunakan flipbook bisa fokus membaca petunjuk

penggunaan flipbook terlebih dahulu agar saat menggunakan flipbook

bisa efektif.

(a) (b)

Gambar 4. 3 (a) Tampilan video sebelum revisi, (b) Tampilan video


sesudah revisi
Selanjutnya berdasarkan saran dari validator I terkait video

pembelajaran yang terdapat dalam flipbook, sebelum revisi tampilan video

pembelajaran terlalu kecil sehingga saat siswa menonton video

pembelajaran akan tidak fokus karena tampilan video yang terlalu kecil.

Setelah di revisi tampilan video pembelajaran telah disesuaikan dengan

tampilan yang lebih besar.


46

(a) (b)

Gambar 4. 4 (a) Tata letak KD sebelum revisi, (b) Tata letak KD


sesudah revisi
Selanjutnya berdasarkan saran dari validator II terkait KD dan

indikator pembelajaran yang masih kurang lengkap, karena sebelum revisi

pada Bab I pendahuluan hanya terdapat KD pembelajaran yang

seharusnya indikator dan tujuan pembelajaran juga harus dimasukkan

dalam Bab I pendahuluan. Setelah revisi indikator dan tujuan

pembelajaran telah ditambahkan dalam flipbook.

4. Tahap Implementasi

Tahap pelaksanaan merupakan tahap yang merencanakan penerapan

media flipbook yang telah dibuat dalam proses pembelajaran kepada siswa

kelas XI IPA 1 pada materi koloid di SMA Negeri 1 Bandar. Tahap

implementasi digunakan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya respon

peserta didik terhadap media flipbook pada materi koloid yang telah dibuat

menggunakan angket respon. Angket diberikan berdasarkan kriteria pada

setiap pertanyaan khususnya, yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan

sangat tidak setuju. Angket respon peserta didik terlihat dalam Lampiran

10.
47

Penerapan dilakukan kepada 25 siswa kelas XI IPA 1, penerapan

dilakukan dengan tahapan-tahapan yaitu memberikan arahan tentang

flipbook, memberikan siswa waktu untuk melihat dan membaca flipbook

selanjutnya siswa diberi angket respon mengenai media flipbook yang diberi

waktu 20 menit untuk menjawab angket respon tersebut. Kemampuan media

serta menyampaikan data dari pendidik kepada siswa juga menarik siswa

untuk mengambil bagian secara efektif dalam pengalaman pendidikan

sehingga hasil belajar dan inspirasi belajar siswa meningkat.40

5. Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi merupakan tahap yang digunakan untuk menilai

dampak umum dari evaluasi kelayakan media dari tim validator dan juga

diselesaikan untuk menentukan hasil pengembangan media flipbook dengan

menggunakan model ADDIE. Penilaian media juga dilihat dari respon

peserta didik melalui angket yang telah disebarkan untuk melihat apakah

media flipbook layak digunakan di sekolah. Hasil dari respon peserta didik

terlihat pada Tabel 4.7

Kegiatan evaluasi tidak hanya sebatas dilakukan pada saat desain,

pengembangan, dan implementasi produk, tetapi juga dilakukan pada saat

melakukan semua tahapan pengembangan dengan menggunakan model

40
Riska Ananda, Sri Adelila Sari dan Rusman, “Pengembangan Media Chemopoly Game
Struktur Atom untuk Meningkatkan Aktivitas dan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X di SMA
Negeri 4 Banda Aceh”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK), Vol.2, No.1, h.79
48

ADDIE.41 Hasil evaluasi digunakan untuk memberikan kritik terhadap

kemajuan media flipbook.

1. Penyajian Data
a. Penilaian Validasi Ahli

Proses penilaian dilakukan dengan menyediakan file flipbook

yang telah dikembangkan untuk direview oleh para ahli validator.

Validator ahli terdiri dari dua dosen Tarbiyah dan Keguruan Pendidikan

Kimia di UIN Ar-Raniry. Bagian dari evaluasi media flipbook

menggabungkan media, bahasa dan materi menggunakan skala penilaian

dengan empat penilaian pilihan, antara lain: 1 = Tidak layak, 2 = Kurang

layak, 3 = Layak, 4 = Sangat Layak. 42 Media flipbook dibuat berdasarkan

ide-ide yang dikumpulkan oleh tim validator sesuai dengan saran yang

diberikan, dengan tujuan agar media flipbook dapat berkembang dengan

baik. Secara menyeluruh penilaian masing-masing aspek terlihat pada

tabel di bawah ini :

Tabel 4. 4 Penilaian Ahli Media


No. Kriteria Penilaian Skor
(1) (2) (3)
1. Kesesuian ukuran flipbook 3
2. Kesesuaian ukuran dengan materi isi flipbook. 3
3. Penataan desain pada cover muka sesuai sehingga 4
memberikan kesan yang baik.

41
Nyoman Sugihartini, dan Kadek Yudiana, “ADDIE Sebagai Model Pengembangan
Media Instruksional Edukatif (MIE) Mata Kuliah Kurikulum dan Pengajaran”, Jurnal Pendidikan
Teknologi dan Kejuruan, Vol.15, No.2, h.282
42
Sutriono Hariadi, “Implementasi Media Pembelajaran Berbasis TIK Teks Wawancara
Bahasa Jawa Berbasis Blended Learning pada Siswa Kelas VIII. Buku buku, h. 15.
49

(1) (2) (3)


4. Penataan desain pada cover belakang sesuai sehingga 4
memberikan kesan yang baik.
5. Penataan desain pada cover panggung sesuai sehingga 4
memberikan kesan yang baik.
6. Menampilkan pusat pandang (point center) yang tepat. 4
7. Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, 3
logo, dll) proporsional dengan tata letak isi
8. Ukuran dan unsur tata letak penulisan proposional 3
dengan ukuran flipbook.
9. Unsur warna memiliki tata letak yang harmonis 3
sehingga dapat memperjelas fungsi (materi isi flipbook).
10. Menampilkan kontras yang baik. 4
11. Ukuran huruf judul flipbook lebih dominan 3
dibandingkan (nama pengarang dan logo).
12. Warna judul flipbook kontras dengan warna latar 3
belakang.
13. Ukuran huruf proposional dibandingkan dengan ukuran 3
flipbook.
14. Tidak menggunakan terlalu banyak kombinasi jenis 3
huruf.
15. Tidak menggunakan huruf hias/dekorasi. 3
16. Sesuai dengan jenis huruf untuk isi/ materi buku. 3
17. Ilustrasi dapat menggambarkan isi/ materi flipbook. 4
18. Ilustrasi mampu mengungkapkan karakter obyek. 4
19. Penempatan unsur tata letak konsisten berdasarkan pola 3
penulisan.
20. Pemisahan antar paragraf jelas. 3
21. Tidak terdapat widow atau orphan (kalimat berbeda 3
halaman).
22. Penempatan judul bab atau yang setara (kata pengantar, 3
daftar isi, dll) seragam/ konsisten.
23. Margin yang digunakan proposional terhadap ukuran 3
flipbook.
24. Jarak antara teks dan ilustrasi sesuai. 3
25. Margin antara dua halaman berdampingan proposional. 3
26. Penempatan dan penampilan tata letak judul bab. 3
27. Penempatan dan penampilan tata letak sub judul bab. 3
28. Penempatan dan penampilan tata letak ilustrasi. 3
29. Penempatan dan penampilan tata letak keterangan 3
gambar (caption).
30. Tidak terlalu banyak menggunakan jenis huruf. 3
31. Tidak menggunakan jensi huruf hias/dekoratif. 3
32. Penggunaan variasi huruf (bold, italic, capital, small 3
caption) tidak berlebihan.
50

(1) (2) (3)


33. Besar huruf sesuai dengan tingkat pendidikan peserta 3
didik.
34. Jenis huruf sesuai dengan materi isi. 3
35. Spasi antar baris susunan teks normal. 3
36. Jarak antara baris susunan teks normal. 3
37. Jenjang/hierki judul-judl jelas 3
38. Jenjang/hierarki judul-judul proposional. 3
39. Mampu mengungkap makna/arti dari obyek. 4
40. Ilustrasi memperjelas dan memudahkan pemahaman 3
bentuk profesional.
41. Bentuk sesuai dengan kenyataan/realitis. 3
42. Keseluruhan ilustrasi serasi. 3
43. Goresan garis jelas. 3
Jumlah 137
Rata-rata 3,18
Persentase 79,7%

Rincian penilaian validasi ahli bahasa adalah sebagai berikut:

Tabel
No. 4. 5 Penilaian Ahli Bahasa
Kriteria Penilaian Skor
1. Menggunakan kaidah bahasa yang baik dan benar. 4
2. Menggunakan peristilahan yang sesuai dengan konsep 3
pada pokok bahasan.
3. Bahasa yang digunakan lugas dan mudah dipahami 4
4. bahasa yang digunakan sudah komunikatif. 3
5. Ketepatan pemilihan bahasa dalam menguraikan materi. 4
6. Kalimat yang dipakai mewakili isi pesan atau informasi 3
yang ingin disampaikan.
7. Kalimat yang dipakai sederhana dan langsung ke 4
sasaran.
8. Ketepatan ejaan. 3
9. Konsisten penggunaan istilah. 3
10. Konsisten penggunaan simbol atau ikon. 3
Jumlah 34
Rata-rata 3,4
Persentase 85%
51

Rincian penilaian validasi ahli materi adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 6 Penilaian Ahli Materi


No. Kriteria Penilaian Skor
1. Kesesuaian KD dan indikator dengan tujuan 3
pembelajaran.
2. Materi disajikan secara runtut. 3
3. Materi yang disajikan dapat dipahami dengan mudah 3
oleh siswa.
4. Ilustrasi disajikan sesuai dengan muatan materi dalam 3
flipbook.
5. Permasalahan yang disajikan dapat dikaitkan dengan 3
konteks tugas dan lingkungan siswa.
6. Bahasa yang digunakan dalam flipbook mudah dipahami 3
oleh siswa.
7. Materi flipbook dapat dipelajari tanpa bantuan media 3
lain.
8. Materi dalam flipbook sesuai dengan perkembangan 3
kimia.
9. Materi flipbook dapat dipelajari dimana saja dan kapan 3
saja.
Jumlah 27
Rata-rata 3
Persentase 75%

Hasil validasi ahli media, bahasa dan materi dapat disimpulkan

berdasarkan diagram di bawah ini :

Persentase Skor Validasi Ahli


85%

75,7 %

75%

Ahli Media Ahli Bahasa Ahli Materi

Gambar 4. 5 Kesimpulan Validasi Ahli Media, Bahasa dan Materi


52

Dari tabel informasi ahli validasi di atas, diketahui bahwa media

flipbook yang dirancang oleh peneliti dapat dikembangkan dan

digunakan. Hal ini terilihat dari persentase validator ahli yang

memperoleh nilai 79,7% dari validator media, 85% dari validator bahasa

dan 75% dari validator materi. Jadi persentase rata-ratanya adalah 79,9%

dengan standar “Sangat Layak” jadi poduk ini sangat layak untuk

diujicoba. Persentase pengolahan data validasi ahli terlihat pada

Lampiran 9. Peneliti telah merevisi beberapa bagian media flipbook

berdasarkan saran dan masukan dari tim validator untuk menghadirkan

media flipbook yang lebih baik dan dapat dimamfaatkan secara tepat

dalam proses pembelajaran koloid.

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Norhalidah dengan

judul Pengembangan Media Flipbook IPA terhadap hasil Belajar Siswa

pada Materi Koloid. Tingkat ketercapaian media yang dikembangkan

oleh ahli media adalah 83,52% sedangkan tingkat kualifikasi isi oleh ahli

materi adalah 97,2% sehingga media flipbook yang dikembangkan

sangat baik digunakan pada pembelajaran kimia.43

b. Hasil Respon Peserta Didik

Pengumpulan informasi respon peserta didik dilakukan dengan

mengikutsertakan 25 siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 bandar.

Tahapan dilakukan dengan menampilkan media flipbook kepada siswa

dan selanjutnya siswa diberikan arahan mengenai penggunaan media

43
Norhalidah, dkk. “Pengaruh Media ....
53

flipbook serta memberikan tanggapan terhadap media flipbook yang

dinyatakan dengan angket. Tabulasi data hasi tanggapan siswa dapat

terlihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4. 7 Hasil Respon Peserta Didik


No Pernyataan Jumlah siswa yang
memberi tanggapan
1 2 3 4
STS TS S SS
1. Desain media Flipbook yang disajikan - - 14 11
sangat menarik
2. Saya termotivasi belajar dengan - - 13 12
menggunakan Flipbook berbasis
Literasi Sains pada materi Koloid
3 Tampilan warna pada Flipbook tidak - 3 18 4
membosankan
4 Penyajian materi koloid dalam - - 11 14
Flipbook berbasis literasi sains mudah
dipahami
5 Bahasa yang digunakan dalam - - 17 8
Flipbook tidak menimbulkan makna
ganda
6 Font tulisan dalam Flipbook mudah - 1 13 11
dibaca
7 Dengan adanya Flipbook berbasis - - 11 14
Literasi Sains menambah rasa ingin
tahu saya terhadap hubungan materi
koloid dengan literasi sains
8 Materi pembelajaran dalam Flipbook - - 12 13
berbasis Literasi Sains bermamfaat
dalam kehidupan sehari-hari
9 Petunjuk dalam penggunaan media - - 12 13
Flipbook jelas dan mudah dipahami
10 Latihan yang terdapat dalam Flipbook - - 22 3
mudah dikerjakan
Jumlah Frekuensi 0 4 143 103
Jumlah Skor 0 8 429 412
Jumlah Skor Total 849
Rata-Rata 33,96
Persentase 84,9%
Kriteria Sangat Setuju
54

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, cenderung terlihat bahwa hasil

angket respon peserta didik memiliki persentase skor 84,9% dengan

standar “Sangat Setuju”. Pengolahan data respon peserta didik dapat

dilihat pada bagian Lampiran 12. Maka dari data angket respon peserta

didik terhadap penilaian media flipbook berbasis literasi sains pada materi

koloid sangat setuju untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

Skala tanggapan yang telah diperoleh kemudian diuji validitasnya

dengan korelasi product moment dan reliabilitas menggunakan cronbach

alfa untuk mengetahui keakuratan instrumen angket. Berikut adalah hasil

uji validitas angket respon peserta didik.

Tabel 4. 8 Hasil uji validitas


No. Soal Rxy r tabel Status
1 0,775 0,396 VALID
2 0,769 VALID
3 0,555 VALID
4 0,531 VALID
5 0,710 VALID
6 0,837 VALID
7 0,951 VALID
8 0,951 VALID
9 0,699 VALID
10 0,170 INVALID

Hasil pada Tabel 4.8 menunjukkan validitas setiap pertanyaan

valid tetapi untuk pertanyaan nomor 10 mendapatkan hasil tidak valid.

Analisis lebih lanjut dengan uji reliabilitas untuk menentukan tinggi

rendahnya korelasi skor item dengan skor total44. Koefisien korelasi

dengan uji Cronbach Alfa mendapatkan nilai 0,78. Nilai reliabilitas atau

44
Muhammad Reza, Nurmalahayati, dkk, “Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran
Daring Berbasis Video dengan Bantuan Pen Tablet Selama Pandemi Covid-19”, Orbital : Jurnal
Pendidikan Kimia, Vol.5, No. 2, hal.130
55

internal koefisien > 0,7 menunjukkan angket yang digunakan dapat

dipercaya (reliable). Pengolahan data uji validitas dan uji reliabilitas bisa

dilihat pada Lampiran 12.

c. Hasil Respon Guru

Penggumpulan data dilakukan pada 2 orang guru kimia di SMA

Negeri 1 Bandar. Tabulasi data hasil respon guru dapat dilihat pada

Tabel 4.9

Tabel 4. 9 Hasil Respon Guru


No Pernyataan Jumlah guru yang
memberi tanggapan
1 2 3 4
STS TS S SS
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aspek Materi
1. Materi disajikan dalam flipbook - - 1 1
mencakup semua materi yang
terkandung dalam standar kompetensi
(SK) dan sesuai dengan indikator
pembelajaran.
2. Materi yang disajikan dalam flipbook - - - 2
sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa.
3. Flipbook memfasilitasi siswa menggali - - 1 1
informasi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan masalah.
Aspek Tampilan
4. Tampilan cover flipbook menarik. - - - 2
5. Penempatan tata letak (judul, subjudl, - - - 2
teks, gambar, nomor halaman)
flipbook konsisten sesuai dengan pola
tertentu.
6. Pemilihan jenis huruf, ukuran serta - - 1 1
spasi yang digunakan sesuai sehingga
mempermudah siswa dalam membaca
flipbook.
7. Petunjuk kegiatan-kegiatan dalam - - 1 1
flipbook jelas sehingga mempermudah
siswa melakukan semua kegiatan yang
ada di flipbook.
56

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Aspek Bahasa
8. Flipbook menggunakan bahasa yang - - 1 1
komunikatif.
9. Flipbook menggunakan struktur yang - - - 2
jelas.
10. Flipbook menggunakan kalimat yang - - 1 1
tidak menimbulkan makna ganda.
Jumlah frekuensi 0 0 6 14
Jumlah skor 0 0 18 56
Jumlah skor total 74
Persentase 92,5
Dilihat dari Tabel 4.9 di atas, cenderung terlihat bahwa hasil

angket respon peserta didik mendapat persentase skor 92,5% dengan

standar “sangat setuju”. Pengolahan data persentase respon guru dapat

dilihat pada Lampiran 13. Jadi dari informasi angket respon guru

terhadap penilaian media flipbook pada materi koloid sangat baik untuk

digunakan dalam proses belajar mengajar.

B. Pembahasan

Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (R&D),

khususnya pengembangan media flipbook berbasis literasi pada materi koloid di

SMA Negeri 1 Bandar. Dalam penelitian ini digunakan model ADDIE dengan

lima fase yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi.

Penelitian ini bertujuan untuk membuat media flipbook berbasis literasi sains dan

untuk menentukan respon peserta didik terhadap produk yang sedang dibuat.

Tahap pertama adalah tahap analisis bertujuan menganalisis kebutuhan

akan perlunya pengembangan media pembelajaran baru, masalah dan rencana

pendidikan. Pemeriksaan kebutuhan dilakukan untuk mengetahui apa yang


57

dibutuhkan guru dan peserta didik dalam pengalaman pembelajaran melalui

terhadap guru dan peserta didik.

Tahap berikutnya yaitu tahap desain, yaitu merancang flipbook yang akan

dibuat. Tahap ini diperlukan beberapa aplikasi sofware yaitu Kvisoft flipbook

maker yang digunakan untuk mendesign dan mengubah data menjadi flipbook.

Tahap ketiga yaitu development bertujuan untuk melihat ketercapaian media

flipbook yang dibuat dengan melakukan validasi kepada validator. Validasi

dilakukan dengan dua validator yang memberikan penilaian terhadap aspek

media, bahasa dan materi. Informasi yang didapat dari validator kemudian

ditelaah sehingga diperoleh standar “Sangat Layak” dengan persentase 79,9%.

Tahap keempat yaitu implementasi atau penerapan media flipbook yang

telah dikembangkan pada pembelajaran koloid. Tahap terakhir adalah tahap

evaluasi, tahap yang digunakan untuk menilai setiap dampak dari evaluasi

ketercapaian media dari validator dan berdasarkan angket respon peserta didik.

1. Hasil Validasi

Flipbook berbasis literasi sains pada materi koloid divalidasi oleh 2

validator yaitu spesialis media, bahasa, dan materi. Penilaian kelayakan

media flipbook ini dilakukan oleh dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

pada Program Studi Pendidikan Kimia di UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Berdasarkan validasi yang telah dilakukan hasil masing-masing

persentase yang didapat dari validasi yang telah dilakukan adalah 79,9% dari

ahli media, 85% dari ahli bahasa dan 75% dari ahli materi. Sehingga

persentase keseluruhan dari validator memperoleh kategori “Sangat Layak”.


58

Kesimpulan yang didapat dari hasil rata-rata persentase validator dapat

diartikan flipbook berbasis literasi sains ini sesuai untuk digunakan dalam

proses pembelajaran koloid.

Penelitian seperti yang ditunjukkan oleh Norhalidah, Raden Roro

Ariessanty dan Fitrah Yuridka dengan judul Pengembangan Media Flipbook

Kimia terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Koloid. Tingkat persentase

media oleh ahli media adalah 83,52% sedangkan tingkat kualifikasi isi oleh

ahli materi adalah 97,2% sehingga media flipbook yang dibuat sangat baik

dimamfaatkan dalam pembelajaran kimia.

2. Hasil Respon Peserta Didik

Berdasarkan tabel respon peserta didik, dapat dilihat dengan jelas

respon dari peserta didik terhadap media flipbook yang telah diujicobakan

pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Bandar, yang berarti menentukan

reaksi peserta didik terhadap media yang dibuat oleh peneliti. Hasil respon

peserta didik diperoleh persentase sebanyak 84,9% dengan kategori “ Sangat

Setuju”. dan selanjutnya dilakukan analisis lebih lanjut dengan uji reliabilitas

untuk menentukan tinggi rendahnya korelasi skor item dengan skor total.

Koefisien korelasi dengan uji Cronbach Alfa mendapatkan nilai 0,78. Nilai

reliabilitas atau koefisien internal > 0,7 menunjukkan bahwa angket yang

digunakan dapat dipercaya (reliable). Oleh Karena itu, cenderung dapat

diartikan bahwa flipbook berbasis literasi sains ini benar-benar layak untuk

dimamfaatkan dalam pembelajaran di SMA Negeri 1 Bandar, khususnya pada

materi koloid.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah selesai

dilakukan, disimpulkan bahwa :

1. Media flipbook berbasis literasi sains yang dikembangkan pada materi

koloid berdasarkan tim validator yaitu dari tim ahli media sebesar

75,7%, dari tim ahli bahasa sebesar 85%, dan dari tim ahli materi

sebesar 75%. Hasil persentase rata-rata keseluruhan dari tim ahli

adalah 79,9% yang termasuk dalam kategori sangat layak.

2. Hasil respon peserta didik SMA Negeri 1 Bandar terhadap media

flipbook berbasis literasi sains pada materi Koloid dengan perolehan

persentase rata-rata 84,9% dengan kriteria “Sangat Setuju”.

Selanjutnya dilakukan analisis lebih lanjut dengan uji reliabilitas untuk

menentukan tinggi rendahnya korelasi skor item dengan skor total.

Koefisien korelasi dengan uji Cronbach Alfa mendapatkan nilai 0,78

menunjukkan angket yang digunakan dapat dipercaya (reliable).

B. Saran

Berikut saran yang dapat diajukan oleh peneliti terhadap penelitian

dan pengembangan berikut:

1. Media flipbook berbasis literasi sains pada materi koloid dapat

dikembangkan lagi menjadi flipbook yang lebih menarik dengan

59
60

menambahkan berbagai keunggulan seperti audio dan juga dapat

dikembangkan menjadi flipbook yang bisa diakses menggunakan

handphone.

2. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat menyempurnakan penelitian ini

dengan menciptakan media flipbook yang kreatif dan inovatif pada

materi kimia lainnya.


DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. (2017). Pembelajaran Literasi Strategi Meningkatkan


Kemampuan Literasi Matematika, Sains, Membaca dan Menulis.
Bandung : Bumu Aksara

Ablinda, Novita Sari. (2020). Modul Pembelajaran SMA Kimia. Palembang :


Direktorat SMA

Ana, Sri Tambunan. (2021). “Analisa Kebutuhan Pengembangan Media


Pembelajaran pada Mata Pelajaran Konstruksi dan Utilitas Gedung di
Kelas Desain Permodelan dan Informasi Bangunan SMK Negeri 1 Percut
Sei Tuan”. JPTS. 3(1)

Ananda, Riska, Sri Adelila Sari dan Rusman. “Pengembangan Media Chemopoly
Game Struktur Atom untuk Meningkatkan Aktivitas dan Ketuntasan
Belajar Siswa Kelas X di SMA Negeri 4 Banda Aceh”. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK). 2(1)

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta : PT Rineka Cipta

Aryadillah, Fifit Fitriansyah. (2017). Teknologi Media Pembelajaran (Teori &


Praktik). Herya Media

Chairisa, Nur. (2016). “Perbedaan Literasi Ilmiah dan Hasil Belajar pada Materi
Sistem Koloid antra Pembelajaran yang Menggunakan Model Inkuiri
Terbimbing dengan Metode Eksperime Rill dan Eksperimen Animasi”.
Jurnal Inovasi Pendidikan. 7(2)

Chandra, dan Nur Eka Setiawan.“Pengembangan Digital Flipbook untuk


Menfasilitasi Kebutuhan Belajar Multiple Representation pada Materi
Sel Volta”. Jurnal Kependidikan kimia. 8(2)

Diani, Rahma dan Niken Sri Hartati. (2018). “Flipbook Berbasis Literasi Islam :
Pengembangan Media Pembelajaran Fisika dengan 3D Pageflip
Professional”. Jurnal Invovasi Pendidikan IPA. 4(2)

Fadillah, Ahmad, Dian Nopitasari dan westi Bilda. “E-Book Learning Media
Development Based on Kvisoft Flipbook Maker”. Jurnal Matematika
Kreatif-Inovatif. 12(2)

Fathoonah, Catur Djarwo, dan retno Handasah. (2021). “Pengembangan Media


Pembelajaran Digital Flipbook Berbasis Problem Solving pada Materi

61
62

Struktur Atom di Tingkat Sekolah Menengah Atas”. JUPE : Jurnal


Pendidikan Mandala. 7(1)

Firman, Narut Yosef dan Kanisius Supardi. (2019). “Literasi Sains Peserta Didik
dalam Pembelajaran IPA di Indonesia”. Jurnal Inovasi Pendidikan
Dasar. 3(1)

Hanafi. “Konsep Penelitian R&D dalam Bidang Pendidikan”. Saintifika Islamica:


Jurnal Kajian Keislaman. 4(2)

Hasan, Muhammad, Milawati, dkk. (2021.) Media Pembelajaran. Klaten : Tahta


Media Group

Hariadi, Sutriono. (2019). “Implementasi Media Pembelajaran Berbasis TIK Teks


Wawancara Bahasa Jawa Berbasis Blended Learning pada Siswa Kelas
VIII. Buku Buku.

Haryanti, Mia dan Nurna Listya purnamasari. (2019). “Pengaruh Media


Pembelajaran Flipbook terhadap Gaya Belajar Visual Siswa Kelas X TKI
SMKN 1 Boyolangu”. Jurnal of Education and Information
Communication Technology. 3(1)

Hidayatin, Srini dan Mitarlis. “Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik


(LKPD) pada Materi Koloid untuk Melatihkan Keterampilan Literasi
Sains”. Unesa Journal of Chemical education. 7(1)

Jennah, Rodhatul. (2009). Media Pembelajaran. Yogyakarta : Antasari Press

Mbulu J, Suhartono. (2004) . Pengembangan Bahan Ajar. Malang : Elang Mas

Muhlas. (2019). “Pengembangan E-Book Tipe Flipbook Berbasis Literasi Sains


pada Materi Ekologi Kelas X SMA”. Bioedu Berkala Ilmiah Pendidikan
Biologi. 8(1)

Mulyatiningsih, Endang. (2011). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.


Yogyakarta : Alfabeta

Norhalidaah, Raden dan Fitrah. (2019). “Pengaruh Flipbook Kimia terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Materi Koloid”. Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu
Kimia. 2(2)

Nuruliah, Witri, dkk. “Kelayakan Media Flash Flipbook pada Materi


Keanekaragaman Hayat Kelas X SMA”.
63

Pratiwi, dkk. (2019). “Pembelajaran IPA Abad 21 dengan Literasi Sains”. Jurnal
Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF). 9(1)

Puspitasari, Hana, dkk. (2021). “Keefektifan Interactive E-Book IPA untuk


Meningkatkan Kemampuan Literasi Sains Siswa SMP pada Masa
Pandemi Covid-19”. Al Ulum Sains dan Teknologi. 6(1)

Rahmawati, Desi, dkk. (2017). “Pengembangan Media Pembelajaran Flipbook


pada Materi Gerak Benda di SMP”. Jurnal Pembelajaran Fisika. 6(4)

Reza, Muhammad, dkk. (2021). “Persepsi Mahasiswa terhadap Pembelajaran


Daring Berbasis Video dengan Bantuan Pen Tablet Selama Pandemi
Covid-19”. Orbital : Jurnal Pendidikan Kimia. 5(2)

Riyana, Cepi. (2012). Media Pembelajaran. Direktorat Jendral Pendidikan Islam


Kementrian Agama Republik Indonesia

Rudy, Sumiharsono dan Hisbiyatul Hasanah. (2017). Media Pembelajaran. Jawa


Timur : CV Pustaka Abadi

Sudijono, Anas. (2015). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers

Sugihartini, Nyoman dan Kadek Yudiana. (2018). “ADDIE Sebagai Model


Pengembangan Media Instruksional Edukatif (MIE) Mata Kuliah
Kurikulum dan Pengajaran”. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.
15(2)

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :


Alfabeta

Sulistyani, Jamzuri dan Rahardjo. (2013). “Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara
menggunakan Media Pocket Book dan Tanpa Pocket Book pada Materi
Kinematika Gerak Melingkar Kelas X”. Jurnal Pendidikan Fisika. 1(1)

Sutrisna, Nana. (2021). “Analisis Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik SMA
Di Kota Sungai Penuh”. Jurnal Inovasi Penelitian. 1(12)

Syaodih, Nana Sukmadinata. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :


PT Remaja Rosdakarya

Tjalla, Awaluddin. (2013). Konsep Literasi Sains dalam Kurikulum. Jakarta :


Pusat Kurikulum dan Perbukuan
64

Lampiran 1
65

Lampiran 2
66

Lampiran 3
67

Lampiran 4
68
69

Lampiran 5
70
71
72

Lampiran 6
73
74
75
76
77

Lampiran 7
78
79
80
81

Lampiran 8
82
83
84

Lampiran 9

OLAH DATA VALIDASI AHLI MEDIA, BAHASA DAN MATERI

1. Hasil validasi ahli

Pengolahan data hasil validasi ahli menggunakan rumus sebagai berikut :


∑𝑋
P= x 100%
∑ 𝑋𝑖

Keterangan :

P = Persentase

∑ 𝑥𝑖 = Jumlah skor validator

n = Jumlah total skor ideal

a. Validasi ahli media

Berdasarkan hasil persentase pada tabel diatas jumlah skor dari

validasi ahli media dengan jumlah yaitu 137. Skor ideal diperoleh dari

jumlah butir pertanyaan validasi yaitu 43 dikali dengan skala penilaian

yaitu 4. Jadi jumlah skor ideal yaitu 43 x 4 = 172. Kemudian hasil tersebut

dapat dimasukkan ke dalam rumus persentase sebagai berikut:


∑𝑋
P= x 100%
∑ 𝑋𝑖

P = 137 x 100%
172

P = 79,7%

b. Validasi ahli bahasa

Berdasarkan persentase pada tabel di atas jumlah skor dari validasi ahli

bahasa dengan jumlah yaitu 34. Skor ideal diperoleh dari jumlah butir

pertanyaan validasi yaitu 10 dikali dengan skala penilaian yaitu 4. Jadi


85

jumlah skor ideal yaitu 10 x 4 = 40. Kemudian hasil tersebut dapat

dimasukkan ke dalam rumus persentase sebagai berikut:


∑𝑋
P= x 100%
∑ 𝑋𝑖

P = 34 x 100%
40

P = 85 %

c. Validasi ahli materi

Berdasarkan hasil persentase pada tabel di atas jumlah skor dari validasi ahli materi deng jum
dimasukkan ke dalam rumus persentase sebagai berikut:

P= ∑𝑋 x 100%
∑ 𝑋𝑖

P = 27 x 100%
36

P = 75 %
86

Lampiran 10
87
88

Lampiran 11
89
90
91

Lampiran 12

OLAH DATA HASIL RESPON PESERTA DIDIK

Skor yang diperoleh dari angket respon siswa dihitung menggunakan

rumus sebagai berikut :

P = 𝑓 x 100%
𝑁

Keterangan :

P = Persentase skor

f = Jumlah skor yang diperoleh

n = Jumlah skor maksimum


Berdasarkan hasil data dari angket peserta didik diperoleh total skor 849.

Total skor yang didapatkan kemudian dibagi dengan skor maksimum. Skor

maksimum diperoleh dengan cara mengalikan jumlah peserta didik x skala likert x

jumlah pertanyaan pada angket. Skala likert yang digunakan pada penelitian ini

adalah 1-4, maka skor maksimum = 25 x 4 x 10 = 1000. Maka persentasenya

adalah sebagai berikut:

849
= 1000 x 100%

= 84,9%

Nilai tanggapan yang telah diperoleh selanjutnya diuji validitas dan

reliabilitas menggunakan cronbach alpa untuk mengetahui ketepatan dari suatu

instrumen angket.
92

1. UJI VALIDITAS RESPON PESERTA DIDIK PADA


PENGEMBANGAN MEDIA FLIPBOOK BERBASIS LITERASI
SAINS PADA MATERI KOLOID

Tabel 4.1 Analisis Validitas Angket Respon Siswa

Subjek Nomor Soal dan Skor (Xi) Skor


ke- X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 Total
(Yi)
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38
3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 33
4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 34
5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 37
6 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 32
7 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 30
8 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 32
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
11 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 34
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
13 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 30
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
15 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 34
16 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 33
17 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 32
18 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 31
19 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 38
20 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 35
21 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 35
22 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 37
23 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 38
24 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 35
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39

1) Validitas butir instrumen nomor 1


 Tabel Bantu
No. Resp X1 Y X1.Y X21 Y2
1 3 30 90 9 900
2 4 38 152 16 1444
3 3 33 99 9 1089
4 4 34 136 16 1156
93

5 4 37 148 16 1369
6 3 32 96 9 1024
7 3 30 90 9 900
8 3 32 96 9 1024
9 3 30 90 9 900
10 3 30 90 9 900
11 4 34 102 16 1156
12 3 30 90 9 900
13 3 30 90 9 900
14 4 40 160 16 1600
15 3 34 102 9 1156
16 4 33 132 16 1089
17 3 32 96 9 1024
18 3 31 93 9 961
19 4 38 152 16 1444
20 3 35 105 9 1225
21 4 35 140 16 1225
22 4 37 148 16 1369
23 4 38 152 16 1444
24 3 35 105 9 1225
25 4 39 156 16 1521
ƩX1 = 86 ƩY = 847 ƩX.Y ƩX21 = ƩY2 =
=2944 302 28945

r tabel untuk jumlah data sebesar 25 dan taraf signifikan 5% adalah 0,396
Tentukan r hitung

𝑛 ∑ 𝑥𝑖𝑦𝑖 −(∑ 𝑥𝑖) (∑ 𝑦𝑖)


r x1y =
√(𝑛 ∑ 𝑥2−(∑ 𝑥𝑖)2)(𝑛 ∑ 𝑦2
𝑖 𝑖−(∑ 𝑦𝑖) 2 )

(25.2944)−(86.847)
r x1y = √(25.302−(86)2(25.28945−(847)2 )

73600−72842
r x1y = √(7550−7396)(723625−717409)

758
r x1y = √(154)(6216)
94

758
r x1y = √154 √6216

758
r x1y = 12,4 .78,8

758
r x1y = 977,1

r x1y = 0,775

 Interpretasi
r hitung = 0,775 dan r tabel 0,396, jadi r hitung > r tabel yang
artinya butir soal nomor 1 valid.

2) Validitas butir instrumen nomor 2


2
No. Resp X2 Y X2.Y X2 Y2
1 3 30 90 9 900
2 4 38 152 16 1444
3 4 33 132 16 1089
4 3 34 102 9 1156
5 4 37 148 16 1369
6 4 32 128 16 1024
7 3 30 90 9 900
8 3 32 96 9 1024
9 3 30 90 9 900
10 3 30 90 9 900
11 4 34 136 16 1156
12 3 30 90 9 900
13 4 30 90 16 900
14 4 40 160 16 1600
15 4 34 136 16 1156
16 3 33 99 9 1089
17 3 32 96 9 1024
18 3 31 93 9 961
19 4 38 152 16 1444
20 4 35 140 16 1225
21 3 35 105 9 1225
22 3 37 111 9 1369
23 4 38 152 16 1444
24 3 35 105 9 1225
25 4 39 156 16 1521
ƩX1 = ƩY = ƩX.Y ƩX2 1= 309 ƩY2 =
87 847 =2969 28945
95

 Tentukan r hitung

r No. Resp 𝑛 ∑ 𝑥𝑖𝑦𝑖X−(∑ 𝑥𝑖) (∑ 𝑦𝑖)Y X3.Y


x2y = 3 X32 Y2
1 √(𝑛 ∑ 𝑥2−(∑ 𝑥𝑖)
3 2)(𝑛 ∑ 𝑦2 𝑖−(∑
30𝑦𝑖) 2) 90 9 900
2𝑖 4 38 152 16 1444
3 2
(25.2969)−(87.847) 33 66 4 1089
r x2y = √(25.309−(87)2(25.28945−(847)2
4 3 34 102 9 1156
5 4 37 148 16 1369
74225−73689
r x2y =6 √(7725−7569)(723625−717409)
2 32 64 4 1024
7 3 30 90 9 900
8 536 2 32 64 4 1024
r x2y = √(156)(6216)

758
r x2y = √156 √6216

758
r x2y = 12,5 .78,8

r x2y = 758
985

r x2y = 0,769

Interpretasi
r hitung = 0,769 dan r tabel 0,396, jadi r hitung > r tabel yang artinya butir soal nomor 2 valid.

3) Validitas butir instrumen nomor 3


96

9 3 30 90 9 900
10 3 30 90 9 900
11 3 34 102 9 1156
12 3 30 90 9 900
13 3 30 90 9 900
14 4 40 160 16 1600
15 3 34 102 9 1156
16 3 33 99 9 1089
17 3 32 96 9 1024
18 3 31 93 9 961
19 3 38 114 9 1444
20 3 35 105 9 1225
21 3 35 105 9 1225
22 3 37 111 9 1369
23 3 38 114 9 1444
24 3 35 105 9 1225
25 4 39 156 16 1521
ƩX1 = ƩY = 847 ƩX.Y ƩX2 1= 238 ƩY2 = 28945
76 =2598

Tentukan r hitung

𝑛 ∑ 𝑥𝑖𝑦𝑖 −(∑ 𝑥𝑖) (∑ 𝑦𝑖)


r x3y =
√(𝑛 ∑ 𝑥2−(∑ 𝑥𝑖)2)(𝑛 ∑ 𝑦2
𝑖 𝑖−(∑ 𝑦𝑖) 2)

(25.2598)−(76.847)
r x3y = √(25.238−(76)2)(25.28945−(847)2

64950−64372
r x3y = √(5950−5776)(723625−717409)

578
r x3y = √(174)(6216)

578
r x3y = √174 √6216

578
r x3y = 13,2 .78,8
97

578
r x3y = 1040,1

r x3y = 0,555

 Interpretasi
r hitung = 0,555 dan r tabel 0,396, jadi r hitung > r tabel yang artinya
butir soal nomor 3 valid.
4) Validitas butir instrumen nomor 4
2
No. Resp X4 Y X4.Y X4 Y2
1 3 30 90 9 900
2 4 38 152 16 1444
3 3 33 99 9 1089
4 4 34 102 16 1156
5 4 37 136 16 1369
6 3 32 96 9 1024
7 3 30 90 9 900
8 3 32 96 9 1024
9 3 30 90 9 900
10 3 30 90 9 900
11 3 34 102 16 1156
12 3 30 90 9 900
13 3 30 90 9 900
14 4 40 160 16 1600
15 3 34 102 9 1156
16 4 33 132 16 1089
17 4 32 128 16 1024
18 4 31 124 16 961
19 4 38 152 16 1444
20 4 35 140 16 1225
21 4 35 140 16 1225
22 4 37 148 16 1369
23 4 38 152 16 1444
24 4 35 140 16 1225
25 4 39 156 16 1521
ƩX1 = ƩY = 847 ƩX.Y ƩX 2
1
= ƩY2 =
89 =3043 330 28945

 Tentukan r hitung
98

2
r No. Resp 𝑛 ∑ 𝑥𝑖𝑦𝑖 X 5 𝑥𝑖) (∑ 𝑦𝑖) Y X5.Y X5
−(∑
x4y = Y2
1 √(𝑛 ∑ 𝑥2−(∑ 𝑥𝑖)32(𝑛 ∑ 𝑦2 𝑖−(∑
30𝑦𝑖) 2 90 9 900
𝑖
2 3 38 114 9 1444
3 3
(25.3043)−(89.847) 33 99 9 1089
r x4y = √(25.330−(89)2(25.28945−(847)2
4 3 34 102 9 1156
5 3 37 111 9 1369
76075−75383
6 3
r x4y = √(8250−7921)(723625−717409) 32 96 9 1024
7 3 30 90 9 900
8 692 3 32 96 9 1024
r x4y =9 √(329)(6216) 3 30 90 9 900

692
r x4y = √329 √6216

758
r x4y = 18,1 .78,8

758
r x4y = 1426,2

r x4y = 0,531

Interpretasi
r hitung = 0,531 dan r tabel 0,396, jadi r hitung > r tabel yang artinya butir soal nomor 4 valid.

5) Validitas butir instrumen nomor 5


99

10 3 30 90 9 900
11 3 34 102 9 1156
12 3 30 90 9 900
13 3 30 90 9 900
14 4 40 160 16 1600
15 3 34 102 9 1156
16 3 33 99 9 1089
17 3 32 96 9 1024
18 3 31 93 9 961
19 4 38 152 16 1444
20 4 35 140 16 1225
21 4 35 140 16 1225
22 4 37 148 16 1369
23 4 38 152 16 1444
24 4 35 140 16 1225
25 4 39 156 16 1521
ƩX1 = ƩY = ƩX.Y ƩX21 = ƩY2 =
83 847 =2838 281 28945

Tentukan r hitung

𝑛 ∑ 𝑥𝑖𝑦𝑖 −(∑ 𝑥𝑖) (∑ 𝑦𝑖)


r x5y =
√(𝑛 ∑ 𝑥2−(∑ 𝑥𝑖)2)(𝑛 ∑ 𝑦2
𝑖−(∑ 𝑦𝑖) 2
𝑖

(25.2838)−(83.847)
r x5y = √(25.281−(83)2(25.28945−(847)2

70950−70301
r x5y = √(7025−6889)(723625−717409)

649
r x5y = √(136)(6216)

649
r x5y = √136 √6216

649
r x5y = 11,6 .78,8
100

649
r x5y = 914,08

r x5y = 0,710

 Interpretasi
r hitung = 0,710 dan r tabel 0,396, jadi r hitung > r tabel yang artinya
butir soal nomor 5 valid.

6) Validitas butir instrumen nomor 6


2
No. Resp X6 Y X6.Y X6 Y2
1 3 30 90 9 900
2 4 38 152 16 1444
3 3 33 99 9 1089
4 3 34 102 9 1156
5 4 37 148 16 1369
6 3 32 96 9 1024
7 2 30 60 4 900
8 3 32 96 9 1024
9 3 30 90 9 900
10 3 30 90 9 900
11 3 34 102 9 1156
12 3 30 90 9 900
13 3 30 90 9 900
14 4 40 160 16 1600
15 4 34 136 16 1156
16 3 33 99 9 1089
17 3 32 96 9 1024
18 3 31 93 9 961
19 4 38 152 16 1444
20 4 35 140 16 1225
21 4 35 140 16 1225
22 4 37 148 16 1369
23 4 38 152 16 1444
24 4 35 140 16 1225
25 4 39 156 16 1521
ƩX1 = ƩY = 847 ƩX.Y ƩX21 = ƩY2 =
85 =2917 297 28945

 Tentukan r hitung
101

r No.
x6y =
Resp 𝑛 ∑ 𝑥𝑖𝑦𝑖X−(∑ 7 𝑥𝑖) (∑ 𝑦𝑖) Y X7.Y X72 Y2
1 √(𝑛 ∑ 𝑥2−(∑ 𝑥𝑖)32)(𝑛 ∑ 𝑦2 𝑖−(∑
30𝑦𝑖) 2 90 9 900
𝑖
2 4 38 152 16 1444
3 4
(25.2917)−(85.847) 33 132 16 1089
r x6y = √(25.297−(85)2(25.28945−(847)2
4 4 34 136 16 1156
5 4 37 148 16 1369
72925−71995
6 4
r x6y = √(7425−7225)(723625−717409) 32 128 16 1024
7 3 30 90 9 900
8 930 4 32 128 16 1024
r x6y =9 √(200)(6216) 3 30 90 9 900
10 3 30 90 9 900
930
r x6y = √200 √6216

930
r x6y = 14,1 .78,8

930
r x6y = 1111,08

r x6y = 0,837

Interpretasi
r hitung = 0,837 dan r tabel 0,396, jadi r hitung > r tabel yang artinya butir soal nomor 6 valid.

7) Validitas butir instrumen nomor 7


102

11 3 34 102 9 1156
12 3 30 90 9 900
13 3 30 90 9 900
14 4 40 160 16 1600
15 4 34 136 16 1156
16 3 33 99 9 1089
17 4 32 128 16 1024
18 3 31 93 9 961
19 4 38 152 16 1444
20 4 35 140 16 1225
21 3 35 105 9 1225
22 4 37 148 16 1369
23 4 38 152 16 1444
24 3 35 105 9 1225
25 4 39 156 16 1521
ƩX1 = ƩY = 847 ƩX.Y ƩX2 1= 323 ƩY2 =
89 =3040 28945

Tentukan r hitung

𝑛 ∑ 𝑥𝑖𝑦𝑖 −(∑ 𝑥𝑖) (∑ 𝑦𝑖)


r x7y =
√(𝑛 ∑ 𝑥2−(∑ 𝑥𝑖)2)(𝑛 ∑ 𝑦2
𝑖−(∑ 𝑦𝑖) 2
𝑖

(25.3040)−(89.847)
r x7y = √(25.323−(89)2(25.28945−(847)2

76000−75383
r x7y = √(8075−7921)(723625−717409)

617
r x7y = √(154)(6216)

617
r x7y = √154 √6216

617
r x7y = 12,4 .78,8

930
r x7y = 977,12
103

r x7y = 0,951

 Interpretasi
r hitung = 0,951 dan r tabel 0,396, jadi r hitung > r tabel yang artinya
butir soal nomor 7 valid.

8) Validitas butir instrumen nomor 8


2
No. Resp X8 Y X8.Y X8 Y2
1 3 30 90 9 900
2 4 38 152 16 1444
3 4 33 132 16 1089
4 3 34 102 9 1156
5 3 37 111 9 1369
6 4 32 128 16 1024
7 4 30 120 16 900
8 3 32 96 9 1024
9 3 30 90 9 900
10 3 30 90 9 900
11 4 34 136 16 1156
12 3 30 90 9 900
13 3 30 90 9 900
14 4 40 160 16 1600
15 4 34 136 16 1156
16 3 33 99 9 1089
17 3 32 96 9 1024
18 3 31 93 9 961
19 4 38 152 16 1444
20 3 35 105 9 1225
21 4 35 140 16 1225
22 4 37 148 16 1369
23 4 38 152 16 1444
24 4 35 140 16 1225
25 4 39 156 16 1521
ƩX1 = ƩY = 847 ƩX.Y ƩX21 = ƩY2 =
88 =3004 316 28945

 Tentukan r hitung
104

r No. Resp 𝑛 ∑ 𝑥𝑖𝑦𝑖X−(∑


x8y = 9 𝑥𝑖) (∑ 𝑦𝑖) Y X9.Y X92 Y2
1 √(𝑛 ∑ 𝑥2−(∑ 𝑥𝑖)32)(𝑛 ∑ 𝑦2 𝑖−(∑
30𝑦𝑖) 2 90 9 900
𝑖
2 4 38 152 16 1444
3 4
(25.3004)−(88.847) 33 132 16 1089
r x8y = √(25.316−(88)2(25.28945−(847)2
4 4 34 136 16 1156
5 4 37 148 16 1369
75100−74536
6 3
r x8y = √(7900−7744)(723625−717409) 32 96 9 1024
7 3 30 90 9 900
8 564 4 32 128 16 1024
r x8y = √(156)(6216)

564
r x8y = √156 √6216

564
r x8y = 12,4 .78,8

930
r x8y = 977,12

r x8y = 0,951

Interpretasi
r hitung = 0,951 dan r tabel 0,396, jadi r hitung > r tabel yang artinya butir soal nomor 8 valid

9) Validitas butir instrumen nomor 9


105

9 3 30 90 9 900
10 3 30 90 9 900
11 3 34 102 9 1156
12 3 30 90 9 900
13 2 30 60 4 900
14 4 40 160 16 1600
15 3 34 102 9 1156
16 4 33 132 16 1089
17 3 32 96 9 1024
18 3 31 93 9 961
19 4 38 152 16 1444
20 3 35 105 9 1225
21 3 35 105 9 1225
22 4 37 148 16 1369
23 4 38 152 16 1444
24 4 35 140 16 1225
25 4 39 156 16 1521
ƩX1 = ƩY = ƩX.Y ƩX2 1= 304 ƩY2 =
86 847 =2945 28945

Tentukan r hitung

𝑛 ∑ 𝑥𝑖𝑦𝑖 −(∑ 𝑥𝑖) (∑ 𝑦𝑖)


r x9y =
√(𝑛 ∑ 𝑥2−(∑ 𝑥𝑖)2)(𝑛 ∑ 𝑦2
𝑖−(∑ 𝑦𝑖) 2
𝑖

(25.2945)−(86.847)
r x9y = √(25.304−(86)2(25.28945−(847)2

73625−72842
r x9y = √(7600−7396)(723625−717409)

783
r x9y = √(204)(6216)

783
r x9y = √204 √6216

783
r x9y = 14,2 .78,8
106

783
r x9y = 1118,9

r x9y = 0,699

 Interpretasi
r hitung = 0,699 dan r tabel 0,396, jadi r hitung > r tabel yang artinya
butir soal nomor 9 valid.

10) Validitas butir instrumen nomor 10


2
No. Resp X10 Y X10.Y X10 Y2
1 3 30 90 9 900
2 3 38 114 9 1444
3 3 33 99 9 1089
4 3 34 102 9 1156
5 3 37 111 9 1369
6 3 32 96 9 1024
7 3 30 90 9 900
8 4 32 128 16 1024
9 3 30 90 9 900
10 3 30 90 9 900
11 4 34 136 16 1156
12 3 30 90 9 900
13 3 30 90 9 900
14 4 40 160 16 1600
15 3 34 102 9 1156
16 3 33 99 9 1089
17 3 32 96 9 1024
18 3 31 93 9 961
19 3 38 114 9 1444
20 3 35 105 9 1225
21 3 35 105 9 1225
22 3 37 111 9 1369
23 3 38 114 9 1444
24 3 35 105 9 1225
25 3 39 117 9 1521
ƩX1 = ƩY = 847 ƩX.Y ƩX21 = ƩY = 28945
2

78 =2647 246

 Tentukan r hitung
107

𝑛 ∑ 𝑥𝑖𝑦𝑖 −(∑ 𝑥𝑖) (∑ 𝑦𝑖)


r x10y =
√(𝑛 ∑ 𝑥2−(∑ 𝑥𝑖)2)(𝑛 ∑ 𝑦2
𝑖−(∑ 𝑦𝑖) 2
𝑖

(25.2647)−(78.847)
r x10y = √(25.246−(78)2(25.28945−(847)2

66175−66066
r x10y = √(6150−6084)(723625−717409)

109
r x10y = √(66)(6216)

109
r x10y = √66 √6216

109
r x10y = 8,12 .78,8

r x10y = 109
639,8

r x10y = 0,170

Interpretasi
r hitung = 0,170 dan r tabel 0,396, jadi r hitung > r tabel yang artinya butir soal nomor 10 tid
108

RINGKASAN HASIL UJI VALIDITAS

No. Soal rxy r tabel Status


1 0,775 0,396 VAL
2 0,769 VAL
3 0,555 VAL
4 0,531 VAL
5 0,710 VAL
6 0,837 VAL
7 0,951 VAL
8 0,951 VAL
9 0,699 VAL
10 0,170 INV
109

2. UJI RELIBILITAS RESPON PESERTA DIDIK PADA


PENGEMBANGAN MEDIA FLIPBOOK BERBASIS LITERASI
SAINS PADA MATERI KOLOID

Tabel 4.2 Analisis Relibilitas Angket respon siswa

Subjek Nomor Soal dan Skor (Xi)


ke- X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3
4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3
5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3
6 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3
7 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3
8 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
11 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
13 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3
16 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3
17 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4
18 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
19 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
20 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3
21 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3
22 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3
23 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
24 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

1. Tabel Bantu

Subjek Nomor skor dan skor (Xi) Jumlah X t2


ke- X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 Xt
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 900
2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38 1444
3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 33 1089
4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 34 1156
5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 37 1369
6 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 32 1024
110

7 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 30 900
8 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 32 1024
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 900
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 900
11 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 34 1156
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 900
13 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 30 900
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 1600
15 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 34 1156
16 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 33 1089
17 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 32 1024
18 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 31 961
19 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 38 1444
20 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 35 1225
21 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 35 1225
22 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 37 1369
23 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 38 1444
24 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 35 1225
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39 1521
ƩXt = ƩX t2 =
847 28945

2. Tentukan r tabel
r tabel untuk jumlah data sebesar 25 dan taraf signifikan 5% adalah 0,396.
3. Tentukan r hitung
a) Tentukan 𝑠𝑖2 2
∑𝑥 )
∑ 𝑠2−( 𝑖

𝑖
𝑠𝑖2 = 𝑛
𝑛

∑ 𝑠𝑖2 = 2,94
b) Tentukan 𝑠𝑡2, sebagai
2
berikut :
∑ 𝑥𝑖 )
∑ 𝑠2−(
𝑡
𝑠𝑡2 = 𝑛
𝑛
(847)2
28945−
𝑠𝑡2 = 25
25
717409
28945−
𝑠𝑡2 = 25
25

28945−28696,3
𝑠𝑡2 = 25
248,7
𝑠𝑡2 = 25
𝑠𝑡2 = 9,948
111

c) Tentukan r hitung
ri = 𝑘 ∑ 2
(𝑘−1)
{1 − 𝑠 2𝑖 }
𝑠𝑡
ri = 25
2,94
{1 − 9,984}
(25−1)

ri = 25 {1 −0,29}
24
ri = 1,04 {0,71}
ri = 0,738

4. Nilai r hitung 0,738 dan nila r tabel 0,602, jadi r hitung > r tabel, maka instrumen reliabel.
112

Lampiran 13

OLAH DATA RESPON GURU

Skor yang diperoleh dari angket respon guru dihitung menggunakan rumus

sebagai berikut :

P = 𝑓 x 100%
𝑁

Keterangan :

P = Persentase skor

f = Jumlah skor yang diperoleh n = Jumlah skor maksimum


Berdasarkan hasil data dari angket guru diperoleh total skor 74. Total skor yang didapatkan kemudia
berikut:

= 74 x 100%
80

= 92,5%
113

Lampiran 14
1. Peneliti memperkenalkan diri dengan peserta didik

2. peneliti menjelaskan tata cara penggunaan media flipbook


114

3. Peneliti menjelaskan tata cara pengisisan angket respon peserta didik

4. Poto bersama peserta didik

Anda mungkin juga menyukai