Untitled
Untitled
Untitled
Zhafira Hadyan
3108 100 017
Dosen Pembimbing
1. Farida Rachmawati, ST.MT.
2. Cahyono Bintang N, ST.MT.
Zhafira Hadyan
3108 100 017
Supervisors
1. Farida Rachmawati, ST.MT.
2. Cahyono Bintang N, ST.MT.
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK.............................................................................iii
ABSTRACT...........................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................vii
LEMBAR PERSEMBAHAN.................................................ix
DAFTAR ISI..........................................................................xi
DAFTAR GAMBAR..............................................................xiii
DAFTAR TABEL..................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................1
1.2 Perumusan Masalah........................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................2
1.4 Batasan Masalah.............................................................3
1.5 Manfaat Penelitian..........................................................3
1.6 Sistematika Dalam Penulisan..........................................4
DAFTAR PUSTAKA.............................................................xvii
BIODATA PENULIS.............................................................xix
xii
xv
DAFTAR TABEL
xv
Halaman ini sengaja dikosongkan
xvi
DAFTAR GAMBAR
Penulis
vii
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
viii
ANALISIS KINERJA BIAYA DAN WAKTU
PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN
TEMPAT PENGOLAHAN BESI PT. MASTER STEEL
MFG GRESIK MENGGUNAKAN METODE
PROBABILISTIC EARNED VALUE
iii
diketahui kinerja proyeknya, sehingga apabila terjadi penyimpangan
dapat segera diambil tindakan.
Peninjauan dilakukan selama 14 periode, dimana 1 periode
terdiri dari 1 minggu peninjauan. Peninjauan periode pertama
dilakukan mulai minggu ke-17 atau periode tanggal 21 Januari-27
Januari 2012 sampai minggu ke-30 atau periode tanggal 21 April-27
April 2012. Pada akhir peninjauan, kinerja proyek dalam hal jadwal
dan biaya menunjukkan keterlambatan terhadap jadwal yang telah
direncanakan dan juga biaya yang telah dikeluarkan diatas anggaran
rencana. Pada akhir peninjauan, didapatkan CV sebesar – Rp
816.988.501,46, SV sebesar - Rp 2.988.089.730,39, CPI sebesar
0,82987, dan SPI 0,5715085. Apabila performa proyek tetap seperti
yang tercantum, didapatkan TE sebesar 489,9314478 hari. Prediksi
biaya akhir proyek sampai minggu ke- 30 atau periode ke Empat
Belas peninjauan dimana Optimistic Estimation didapatkan nilai Rp
4.920.722.871,98, untuk Realistic Estimation yaitu Rp
5.929.442.997,35, dan Pessimistic Estimation yaitu Rp
15.177.482.682,94.
iv
COST AND TIME PERFORMANCE ANALYSIS USING
PROBABILISTIC EARNED VALUE METHOD AT
PROJECT IRON PROCESSING PLANT PT. MASTER
STEEL MFG GRESIK
iii
5,929,442,997.35, and Pessimistic Estimation of Rp 15,177,482,682,
94.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
3. Mutu
Produk atau hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi
dan criteria yang dipersyaratkan. Sebagi contoh, bila hasil
kegiatan proyek tersebut berupa instalasi pabrik, maka criteria
yang harus dipenuhi adalah pabrik harus mampu beroperasi
secara memuaskan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
Jadi, memenuhi persyaratan mutu berarti mampu memenuhi tugas
yang dimaksudkan atau sering disebut sebagi fit for the intended
use.
Ketiga batasan tersebut bersifat tarik menarik. Artinya, jika
ingin meningkatkan kinerja proyek yang telah disepakati dalam
kontrak, maka umumnya harus diikuti dengan meningkatkan mutu.
Hal ini selanjutnya berakibat pada naiknya biaya sehingga melebihi
anggaran. Sebaliknya, bila ingin menekan biaya, maka biasanya
harus berkompromi dengan mutu atau jadwal.
2.4 Kurva S
Menurut Barrie (1995), bentuk kurva S berasal dari
pemaduan kemajuan setiap satuan waktu untuk mendapatkan
kemajuan kumulatif yang digunakan dalam pemantauan pekerjaan.
Ukuran kemajuan dititikberatkan pada prestasi kerja dan biaya.
Sumbu X menunjukkan skala waktu, sedang pada sumbu Y
merupakan skala biaya atau prestasi kerja. Pada sebagian esar
proyek, pengeluaran dari sumber daya untuk setiap satuan waktu
condong berjalan lambat, berkembang ke puncak, kemudian
berangsur-angsur berkurang bila mendekati ujung akhir. Karena
itulah kemajuan sering tergambar seperti huruf S.
a. Optimistic Estimation
Pada kondisi ini diasumsikan bahwa sisa pekerjaan yang telah
diselesaikan telah sesuai dengan rencana awal atau base plan dan
penyimpangan yang terjadi tidak menggambarkan adanya
pengembalian biaya yang telah diperkirakan. Perhitungan ini
disebut dengan Optimistic Estimation, karena indeks CPI dan SPI
biasanya kurang dari 1, sehingga kinerja yang dihasilkan sudah
sesuai rencana.
Index = 1
ETC = (BAC – EV)/1
EAC = (AC + ETC) = AC + BAC – EV
b. Realistic Estimation
Pada kondisi ini diasumsikan bahwa sisa pekerjaan yang telah
diselesaikan akan mengikuti kinerja biaya yang diperoleh sampai
saat ini, menghasilkan indeks kinerja biaya, Cost Performance
Index (CPI).
Kecenderungan nilai CPI negative atau positif yang diperoleh
sampai saat ini, aan sama dengan kecenderungan biaya akhir untuk
proyek. Karena ada kecenderungan mendasar yang berhubungan
dengan indeks CPI < 1, prakiraan ini disebut dengan prakiraan
realistis (Realistic Estimation) atau lebih mungkin terjadi.
Index = CPI
ETC = (BAC – EV)/CPI
EAC = (AC + ETC) = AC + ((BAC – EV)/CPI)
c. Pessimistic Estimation
Pada kondisi ini diasumsikan bahwa sisa dari pekerjaan yang
telah diselesaikan (yang akan datang) akan mengikuti proyeksi
biaya yang ditentukan oleh Cost Performance Index (CPI), serta
proyeksi jadwal yang ditentukan oleh Scheduled Performance
Index (SPI), menghasilkan scheduled Cost Index (SCI).
Langkah ini bertujuan untuk mencegah kecenderungan alamiah
manusia dalam menanggulangi waktu yang terbuang, dan langkah
ini berarti menggunakan lebih banyak sumber daya untuk
17
..... (8)
Keterangan:
TE = Time Estimated (Prakiraan Waktu Penyelesaian)
ATE = Actual Time Expended (Waktu yang telah
ditempuh) OD = Original Duration (Waktu yang
direncanakan)
18
a. Optimistic Estimation
Pada kondisi ini diasumsikan bahwa sisa pekerjaan yang telah
diselesaikan telah sesuai dengan rencana awal atau base plan dan
penyimpangan yang terjadi tidak menggambarkan adanya
pengembalian biaya yang telah diperkirakan. Perhitungan ini disebut
dengan Optimistic Estimation, karena indeks CPI dan SPI biasanya
kurang dari 1, sehingga kinerja yang dihasilkan sudah sesuai rencana.
Index = 1
ETC = (BAC – EV)/1
EAC = (AC + ETC) = AC + BAC – EV
23
b. Realistic Estimation
Pada kondisi ini diasumsikan bahwa sisa pekerjaan yang telah
diselesaikan akan mengikuti kinerja biaya yang diperoleh sampai saat
ini, menghasilkan indeks kinerja biaya, Cost Performance Index
(CPI).
Kecenderungan nilai CPI negative atau positif yang diperoleh
sampai saat ini, aan sama dengan kecenderungan biaya akhir untuk
proyek. Karena ada kecenderungan mendasar yang berhubungan
dengan indeks CPI < 1, prakiraan ini disebut dengan prakiraan
realistis (Realistic Estimation) atau lebih mungkin terjadi.
Index = CPI
ETC = (BAC – EV)/CPI
EAC = (AC + ETC) = AC + ((BAC – EV)/CPI)
c. Pessimistic Estimation
Pada kondisi ini diasumsikan bahwa sisa dari pekerjaan yang
telah diselesaikan (yang akan datang) akan mengikuti proyeksi biaya
yang ditentukan oleh Cost Performance Index (CPI), serta proyeksi
jadwal yang ditentukan oleh Scheduled Performance Index (SPI),
menghasilkan scheduled Cost Index (SCI).
Langkah ini bertujuan untuk mencegah kecenderungan
alamiah manusia dalam menanggulangi waktu yang terbuang, dan
langkah ini berarti menggunakan lebih banyak sumber daya untuk
melakukan pekerjaan yang sama yang sudah direncanakan
sebelumnya. Indeks SCI sangat berperan penting dalam proyeksi
EAC terhadap keterlambatan pekerjaan, dan prakiraan
pembengkakan biaya. Hasil dari SPIxCPI dipakai untuk menentukan
EAC.
Karena ada kecenderungan mendasar yang berhubungan
dengan indeks CPI dan SPI yang kurang dari 1, maka prakiraan ini
disebut Prakiraan Pessimis (Pessimistic Estimation).
Index = SCI = SPI x CPI
ETC = (BAC – EV)/SCI
EAC = (AC + ETC) = AC + ((BAC – EV)/SCI)
24
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Pengumpulan Data :
1. RAB
2. Time schedule
3. Laporan Kemajuan Proyek
4. Biaya Aktual
Analisa Kinerja
1. Analisa
Varians CV =
EV - AC SV =
EV – PV
2. Analis Indeks
Performasi CPI = EV /
AC
SPI = EV / PV
27
28
EV Rp 2.339.464.313,23
CPI = = 1,4087
AC Rp1.660.630.388,00
=
SV = EV - PV
= Rp 2.339.464.313,23- Rp 2.926.558.757,26
= - (Rp 587.094.444,03)
SPI EV Rp 2.339.464.313,23
= = 0,7794
PV Rp 2.926.558.757,26
=
32
Keterangan :
BAC = Budget At Completion adalah nilai PV pada akhir
proyek (penyelesaian 100%).
PV = Planned Value merupakan anggaran biaya yang
dialokasikan berdasarkan rencana kerja yang telah
disusun terhadap waktu.
EV = Earned Value adalah nilai yang diterima dari
penyelesaian pekerjaan selama periode waktu tertentu
AC = Actual Cost adalah biaya actual yang dikeluarkan
untuk penyelesaian pekerjaan dalam periode tertentu.
CV = Cost Variance merupakan selisih antara nilai yang
diperoleh setelah menyelesaikan item-item pekerjaan
dengan biaya actual yang terjadi selama pelaksanaan
proyek.
CPI = Cost Performance Index merupakan faktor efisiensi
biaya yang dikeluarkan dapat diperlihatkan dengan
membandingkan nilai pekerjaan yang secara fisik telah
diselesaikan (Earned Value = EV ) dengan biaya yang
telah dikeluarkan dalam periode yang sama (Actual
Cost = AC).
SV = Schedule Variance digunakan untuk menghitung
selisih penyimpangan antara PV dengan EV
SPI = Schedule Performance Index merupakan faktor
efisiensi kinerja dalam menyelesaiakn pekerjaan dapat
diperlihatkan oleh perbandingan antara nilai pekerjaan
yang secara fisik telah diselesaikan (Earned Value =
EV) dengan rencana pengeluaran biaya yang
dikeluarkan berdasarkan rencana pekerjaan (Planned
Value = PV).
33
2. Realistic Estimation
Pada kondisi ini diasumsikan bahwa sisa pekerjaan yang telah
diselesaikan akan mengikuti kinerja biaya yang diperoleh sampai
saat ini, menghasilkan indeks kinerja biaya, Cost Performance
Index (CPI).
Kecenderungan nilai CPI negatif atau positif yang diperoleh
sampai saat ini, akan sama dengan kecenderungan biaya akhir
untuk proyek. Karena ada kecenderungan mendasar yang
berhubungan dengan indeks CPI < 1, Prakiraan ini disebut dengan
Prakiraan Realistis (Realistic Estimation) atau lebih mungkin
terjadi.
Memperkirakan ETC
ETC BAC EV
CPI
= (Rp 8.906.143.509,61 Rp2.339.464.313,23)
1,40878
=
36
= Rp 4.661.249.569,27
Memperkirakan EAC
EAC = ETC + AC
= Rp 4.661.249.569,27 + Rp 1.660.630.388
= Rp 6.321.879.957,36
3. Pessimistic Estimation
Pada Pada kondisi ini diasumsikan bahwa sisa dari pekerjaan
yang telah diselesaikan (yang akan datang) akan mengikuti
proyeksi biaya yang ditentukan oleh Cost Performance Index
(CPI), serta proyeksi jadwal yang ditentukan oleh Scheduled
Performance Index (SPI), menghasilkan Scheduled Cost Index
(SCI).
Langkah ini bertujuan untuk mencegah kecenderungan
alamiah manusia dalam menanggulangi waktu yang terbuang, dan
langkah ini berarti menggunakan lebih banyak sumber daya untuk
melakukan pekerjaan yang sama yang sudah direncanakan
sebelumnya. Indeks SCI sangat berperan penting dalam proyeksi
EAC terhadap keterlambatan pekerjaan, dan prakiraan
pembengkakan biaya. Hasil dari SPIxCPI dipakai untuk
menentukan EAC.
Karena ada kecenderungan mendasar yang berhubungan
dengan indeks CPI dan SPI yang kurang dari 1, maka Prakiraan
ini disebut dengan Prakiraan Pesimistis (Pessimistic Estimation).
Memperkirakan ETC
BAC EV
ETC
CPIxSPI
=
= Rp 5.831.001.853,54
Memperkirakan EAC
EAC = ETC + AC
= Rp 5.831.001.853,54+ Rp 1.660.630.388
37
= Rp7.491.632.241,63
Keterangan :
ETC = Estimate to Complete merupakan perkiraan biaya
untuk pekerjaan tersisa, dengan asumsi bahwa
kecenderungan kinerja proyek akan tetap sampai
dengan akhir proyek.
EAC = Estimate at Complete merupakan perkiraan biaya
total pada akhir proyek.
Rp16.000.000.000,00
Rp14.000.000.000,00 Rp12.000.000.000,00 Rp10.000.000.000,00 Rp8.000.000.000,00 Rp6.000.000.000,00
Cost
EAC Optimistic
EAC Realistic EAC Pessimistic
Rp4.000.000.000,00
Rp2.000.000.000,00
Rp0,00 17 19 21 23 25 27 29
Weeks
Dari hasil analisa kinerja juga bisa dilihat dari nilai CPI
dan SPI nya yang nilainya dari minggu pertama peninjauan
sampai minggu terakhir peninjauan semakin turun. Dari kedua hal
diatas dapat disimpulkan bahwa proyek mengalami pemborosan
biaya dan juga progresss terlambat. Untuk estimasi waktu
penyelesaian proyek pun mengalami kenaikan (semakin lama)
dari minggu ke minggu karena semakin minggu performa proyek
semakinburuk.
42
1,6
1,4
1,2
Nilai Indeks
1
CPI
SPI
0,8
0,4
0,6
0,2
0 12345678910 11 12 13 14
Peninjauan ke -
Gambar 4.2 Grafik SPI dan CPI
Rp12.000.000.000,00
Rp10.000.000.000,00
PV
Cost
Rp8.000.000.000,00 EV
Rp4.000.000.000,00AC
EAC Realistic
Rp6.000.000.000,00
Rp2.000.000.000,00
Rp0,00
17192123252729
Weeks
Gambar 4.3 Grafik Hubungan antara PV, EV, AC, dan EAC
Realistic
43
5.1 Kesimpulan
b. Realistic Estimation
Nilai ETC = Rp 5.929.442.997,35
Nilai EAC = Rp 10.731.852.136,44
47
48
c. Pessimistic Estimation
Nilai ETC = Rp 10.375.073.543,85
Nilai EAC = Rp 15.177.482.682,94
5.2 Saran
xvii
“ Halaman ini sengaja dikosongkan ”
xviii
BIODATA PENULIS
xix
“ Halaman ini sengaja dikosongkan ”
xx