TUGAS 1 Struktur Jembatan
TUGAS 1 Struktur Jembatan
TUGAS 1 Struktur Jembatan
Dosen Pengampu :
Drs. Andang Wijaya, S.T.,M.T.
Penyusun :
Nama : Faisal Hidayat (1894094008)
Indonesia merupakan negara dengan urutan keempat dunia mengenai jumlah penduduk, dan
merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Setiap tahun jumlah penduduk di Indonesia semakin
bertambah disetai dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan transportasi, sehingga membuat
kota-kota di Indonesia menjadi kota macet. Untuk menangani hal tersebut, di bawah kepemimpinan
Presiden Joko Widodo, pembangunan infrastruktur menjadi prioritas Bangsa Indonesia.
Salah satu prioritas pembangunan infrastruktur di Indonesia yaitu pembangunan jembatan. Pembangunan
jembatan mempermudah dan mempercepat konektivitas antar wilayah mulai dari melewati keadaan
geografis yang sulit maupun melewati titik-titik kemacetan. Salah satu infrastruktur jembatan yang sering
ditemukan adalah jalan layang (fly over). Jalan layang dibangun untuk mengatasi permasalahan lalu lintas
yang dikarenakan keterbatasan ruang datar perencanaan jembatan layang yang sering dipakai adalah
metode jembatan box girder dengan prinsip beton prategang.
Seiring dengan makin berkembangnya teknologi maka konstruksi jembatan harus direncanakan sesuai
dengan tuntutan transportasi baik dari segi kenyamanan, keamanan, maupun keindahan. Kemampuan dan
ketahanan sebuah jembatan dipengaruhi oleh jenis dan bentuk penampang dari box girder. Keindahan dari
jembatan layang box girder paling dapat terlihat dari bentuk penampang box girder-nya. Box girder
merupakan satu balok struktural pada jembatan yang menerima beban dari slab yang kemudian diteruskan
ke kolom (pier).
Dalam merencanakan suatu jembatan bentuk dari box girder merupakan hal yang perlu diperhatikan.
Bentuk dari box girder mempengaruhi inersia penampang, beban,persebaran gaya dalam, dan keindahan.
Box girder ini berperan menyalurkan gaya yang diterima dari pelat kemudian disalurkan ke kolom.
Jembatan Beton Prategang
Box girder
A. Beton Prategang
Beton prategang terdiri dari beberapa material yaitu beton, baja prategang, grouting dan
selongsong (duct). Pada material beton konvensional, Beton yang memikul beban akan
mengalami tegangan pada sisi atas dan bawah penampang. Sisi atas penampang akan mengalami
tegangan tekan dan sisi bawah penampang akan mengalami tegangan tarik. Berdasarkan sifatnya
yang getas, sehingga membuat material beton tidak kuat dalam mengalami tarik. Sehingga
menurut Nawy (2001) menyatakan bahwa pada balok prategang, balok diasumsikan bersifat
homogen dan elastis. Ketidakmampuan beton untuk menahan tegangan tarik, digantikan oleh
tegangan tekan yang diakibatkan oleh tendon prategang .
DAFTAR RUJUKAN
Ongkosuryo, J., & Supratno, F. (2019). ANALISIS STRUKTUR JEMBATAN BOX GIRDER DENGAN
PENAMPANG KURVA PARABOLIX SINGLE CELL. 10.