Biomol 6 Transkripsi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Nama : Prasasti Rahma Sumunar

NIM : P07134222015
Prodi : ST TLM
Semester :2

TRANSKRIPSI

Pengertian
Proses transkripsi sesuai dengan namanya adalah proses percetakan atau
penulisan ulang DNA ke dalam mRNA yang terjadi di dalam nukleus.
Transkripsi adalah pembentukan mRNA oleh DNA sense di inti sel. Serupa
dengan proses replikasi DNA, pada transkripsi, RNA yang disintesis dibentuk
berdasarkan template dari DNA induk. Transkripsi menghasilkan molekul
single strand RNA yang komplementer dengan salah satu strand DNA.
Transkripsi adalah proses penyalinan kode kode genetik yang ada pada
urutan DNA menjadi molekul RNA. Transkripsi adalah proses yang mengawali
ekspresi sifat sifat genetik yang nantinya akan muncul sebagai fenotip.
Transkripsi adalah proses penyalinan bagian-bagian tertentu dari sekuens
nukleotida DNA (gen) menjadi sekuens nukleotida RNA. RNA merupakan
suatu polimer linear yang disusun oleh 4 jenis subunit nukleotida yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan fosfodiester.
RNA polimerase adalah enzim utama yang terlibat dalam transkripsi. Ini
menggunakan DNA beruntai tunggal untuk mensintesis untai RNA
komplementer. RNA polimerase yang bergantung pada DNA berikatan dengan
promotor dan mengkatalisis polimerisasi dalam arah 5 'ke 3' pada untai
cetakan. Setelah mencapai urutan terminator, proses berakhir dan untaian RNA
yang baru disintesis dilepaskan.
Pada proses transkripsi, RNA polimerase berjalan sepanjang DNA dengan
proses pelepasan struktur DNA heliks di depan situs akitf/situs katalitik. Arah
transkripsi adalah dari ujung 5′ ke 3′ sehingga rantai RNA komplementer
dibentuk secara antiparalel terhadap rantai DNA.
Tahapan
Tahap transkripsi dapat dibagi menjadi tiga tahap, diantaranya yaitu tahap
iniasi, elongasi, dan terminasi.

1. Inisiasi
RNA polimerase menempel pada molekul DNA dan bergerak di sepanjang
untai DNA sampai mengenali urutan promotor
Tahap ini diawali oleh melekatnya enzim RNA polimerase pada pita DNA
pada titik awal. Pita DNA akan terbuka, akibatnya basa nitrogen pada pita
tersebut menjadi bebas. Basa nitrogen pada salah satu pita tersebut akan
menjadi cetakan mRNA. Pita DNA ini disebut juga pita bermakna atau sense.
Adapun pita yang tidak ditranskripsi disebut pita tak bermakna atau antisense.
Enzim RNA polimerase mulai menyintesis RNA dari titik awal pita.
Pada tahap inisiasi, RNA polimerase menempel pada promoter, yakni
urutan basa nitrogen khusus pada DNA yang dapat memberikan sinyal inisiasi
transkripsi. Rantai DNA yang digunakan pada proses perekaman gen hanya
satu buah, dinamakan rantai sense. Sementara rantai lainnya merupakan rantai
noncoding atau antisense (tidak digunakan dalam transkripsi). Hal ini dikenali
dengan adanya promoter pada rantai sense. Umumnya, promoter memiliki
urutan gen TATAAT dan TTGASA dan rantai antisense mengandung
komplementemnya yaitu (ATATTA dan AASTGT) yang tidak akan dikenali
oleh RNA polimerase.
Daerah DNA dimana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi
disebut sebagai promoter. Suatu promoter mencakup titik awal (start point)
transkripsi (nukleotida dimana sintesis RNA sebenarnya dimulai) dan biasanya
membentang beberapa pasangan nukleotida di depan titik awal tersebut. Selain
menentukan di mana transkripsi dimulai, promoter juga menentukan yang
mana dari kedua untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan.

2. Elongasi
Ribonukleotida ditambahkan ke untai cetakan yang memungkinkan
pertumbuhan pertumbuhan RNA. cEnzim RNA polimerase akan terus
membentuk mRNA hingga terbentuk pita mRNA. Pita mRNA ini akan terus
memanjang. Oleh karena itu, tahap ini disebut tahap elongasi.
Tahap elongasi ditunjukkan oleh aktivitas RNA polimerase yang bergerak
sepanjang rantai DNA sehingga dihasilkan rantai RNA yang mengandung
urutan basa nitrogen pertama sebagai hasil perekaman (leader sequence).
Setelah hasil perekaman basa nitrogen berjumlah tiga puluh buah, suatu
senyawa kimia akan berikatan dengan ujung 5' RNA. Senyawa kimia tersebut
berfungsi sebagai penutup (chemical cap) yang akan memberikan sinyal
inisiasi tahap translasi dan berfungsi mencegah terjadinya degradasi RNA.
Pada saat RNA bergerak di sepanjang DNA. pilinan heliks ganda DNA
tersebut terbuka secara berurutan kira- kira 10 hingga 20 basa DNA sekaligus.
Enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida ke ujung 3′ dari molekul
RNA yang sedang tumbuh di sepanjang heliks ganda DNA tersebut. Setelah
sintesis RNA berlangsung DNA heliks ganda terbentuk kembali dan molekul
RNA baru akan lepas dari cetakan DNA-nya. Transkripsi berlanjut pada laju
kira-kira 60 nukleotida per detik pada sel eukariotik.

3. Terminasi
RNA polimerase bertemu dengan urutan terminator dan transkripsi
berhenti. RNA polymerase kemudian melepaskan cetakan DNA.
Ketika memasuki tahap terminasi, proses perekaman (transkripsi) berhenti
dan molekul RNA yang baru akan terpisah dari DNA template. Segera setelah
molekul RNA terpisah, sebanyak 100-200 molekul asam adenilat berikatan
pada ujung 3' RNA. Penambahan senyawa kimia tersebut menghasilkan urutan
nukleotida adenin dalam jumlah yang banyak (poli A: poli banyak) pada ujung
3 RNA. Akhirnya dihasilkan produk transkripsi yang lengkap dinamakan
messenger RNA (mRNA)
Pada saat enzim RNA polimerase sampai pada tempat pemberhentian
(terminal site) DNA, transkripsi akan terhenti. Setelah itu, mRNA dibebaskan
dan RNA polimerase terlepas dari DNA. DNA akan kembali seperti bentuknya
semula. Hasil dari transkripsi, yakni mRNA selanjutnya akan keluar dari inti
sel melalui membran inti menuju sitoplasma.
Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan
DNA yang disebut terminator. Terminator merupakan suatu urutan DNA yang
berfungsi menghentikan proses transkripsi. Pada sel prokariotik, transkripsi
biasanya berhenti tepat pada saat RNA polimerase mencapai titik terminasi.
Sebaliknya, pada sel eukariotik, RNA polimerase terus melewati titik
terminasi. Pada titik yang lebih jauh kira-kira 10 hingga 35 nukleotida, RNA
yang telah terbentuk terlepas dari enzim tersebut.

Pemrosesan RNA
RNA yang ditranskripsi dikenal sebagai pra-Mrna. RNA diproses lebih
lanjut untuk mengubahnya menjadi RNA matang. Pemrosesan RNA melalui 3
tahap yaitu:
1. Tahap Pembatasan
Yaitu tutup guanin termetilasi ditambahkan untuk melindungi mRNA.
Proses ini melibatkan :
 Penambahan guanin yang termetilasi
 Pembatasan terjadi pada 5 ujung transkip mRNA
 Proses pembatasan melindungi mRNA dari degrasi
2. Tahap Poliadenilasi
Yaitu ekor poli-A menlindungi mRNA dari degrasi, dengan melibatkan :
 Endonuklease yang membelah mRNA pada urutan tertentu.
 Enzim poli-A polimerase memfasilitasi penambahan nukleotida adenin.

3. Tahap Penyambungan
 Urutan non coding, yaitu intron dihilangkan dengan eksisi spliceosome
 Urutan ekson begabung bersama melalui ligase
Jadi beberapa protein dapat dibuat dari satu pra-mRNA. mRNA matang
diperoleh pada akhir transkripsi.

Daftar Pustaka
Aryulina D, dkk. 2006. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta: Esis.
Firmansyah R, dkk. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Biologi. Bandung: Setia
Purna Inves.
Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi untuk SMA/MA. Bandung:
Grafindo Media Pratama.

Anda mungkin juga menyukai