Makalah Studi Al Quran Dan Hadis
Makalah Studi Al Quran Dan Hadis
Makalah Studi Al Quran Dan Hadis
Oleh :
KELOMPOK 1
Aisyah Ahla Humairo : 220101010648
Muhammad Yopi Nur Arif : 220101010383
Yuko Rio Alfandi : 220101010786
A.LATAR BELAKANG
Pada dasarnya Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang paling mulia,Al
Qur’an kitab suci umat islam yang di turunkan Allah kepada Nabi Muhammad
Saw melalui perantara malaikat jibril secara berangsur angsur, yang mana kitab
Al Qur’an aalah sebagai petunjuk umat manusia, dalam rangka meneggakan
kehidupan yang di dasarkan keimanan dan ke Taqwaan kepada Allah SWT,
dengan melaksanakan hukum hukum yang telah di tetapkan Allah dalam Al-
Qur’an, guna mengarahkan manusia ke jalan yang lurus dan benar, maksudnya
adalah jalan kebaikan yang di sana terdapat Ridho Allah SWT.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan masalah
PEMBAHASAN
A. konsep Al-Qur’an
Dari segi bahasa, terdapat berbagai pendapat para ahli mengenai
pengertian Al Qur’an. Sebagian berpendapat, penulisan lafal tersebut
sudah lazim digunakan dalam pengertian Kalamullah yang diturunkan
kepada nabi Muhammad Saw. Menurut al Syafi’i, lafal tersebut bukan
berasal dari akar kata qara-a (membaca), sebab kalau akar katanya
qara-a, tentu tiap sesuatu yang dibaca dapat dinamai Al-Qur’an, Al-
Asy’ari dan para pengikutnya mengatakan, lafal Al-Qur’an adalah
musytaq atau pecahan dari akar kata qarn. Ia mengemukakan contoh
kalimat qarnusy-syai bisysyai (menggabungkan sesuatu dengan
sesuatu). Kata qarn dalam hal ini bermakna gabungan atau kaitan,
karena surah surah dan ayat Al Qur’an saling bergabung dan berkaitan.1
Secara etimologi Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab dalam
bentuk kata benda abstrak mashdar dari kata (qara’a – yaqra’u –
Qur’anan) yang artinya bacaan. Sebagian Ulama lain berpendapat
bahwa lafazh Al Qur’an bukanlah musytaq dari qara’a melainkan isim
alam ( nama sesuatu ) bagi kitab yang mulia, sebagaimana halnya kitab
taurat dan Injil, penamaan ini di khususkan menjadi nama bagi kitab
suci yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw. Menurut gramatika
bahasa Arab bahwa kata “ Al Qur’an “ adalah bentuk mashdar dari
bentuk kata qara’a yang yang maknanya murafid (sinonim) dengan kata
qira’ah, artinya bacaan tampaknya tidak menyalahi Al Qur’an, karena
mengingat pemakaian yang dipergunakan dalam berbagai tempat dan
ayat.2
1
Abuddin Nata, Al Qur’an dan hadits, PT raja grafindo persada, 2000, H 51-52
2
Muhammad Yasir, studi Al-Qur’an, CV asa Riau, 2016, H 1
Dikalangan para ulama dijumpai adanya perbedaan pendapat
disekitar pengertian Al-Qur’an baik dari bahasa maupun istilah, diantara
ada imam as Syafi’i, Al farra, Al Asy’ari, AZ zajjaj, dan Al lihyani. Dan
pendapat terakhir lebih kuat dan lebih tepat karena dalam bahasa Arab
lafadz al Qur’an adalah bentuk mashdar yang makanannya sinonim
dengan qira’ah, yaitu “bacaan” 3
Ada beberapa ajaran kitab Al Qur’an bagi pedoman hidup umat muslim
diantaranya: 1) Akidah 2) Akhlak 3) Ibadah. Antara akidah, akhlak, ibadah
memiliki hubungan fungsional yang saling mengisi, dan dalam praktek, ketiga
bidang ini tidak mungkin dipisahkan. Akidah atau iman adalah fondasi dalam
kehidupan umat Islam, sedangkan ibadah adalah manifestasi dari iman.4
Al Qur’an dan nabi dengan Sunnah nya merupakan dua hal pokok dalam
ajaran agama Islam. Keduanya merupakan hal sentral yang menjadi “jantung”
umat islam karena seluruh bangunan doktrin dan sumber keilmuan Islam
terinspirasi dari dua hal pokok tersebut. Oleh karena itu sangat wajar dan logis
bila perhatian dan apresiasi terhadap keduanya melebihi perhatian dan apresiasi
terhadap bidang lain. Seperti kita ketahui Al-Qur’an sebagai buku petunjuk
(kitab hidayah) khususnya bagi umat Islam serta umat manusia pada umumnya,
Al Qur’an juga menjadi manhajul hayah (kurikulum kehidupan) bagi manusia
didalam meniti hidup dalam gelanggang kehidupan ini. Satu hal yang juga
disepakati oleh seluruh umat Islam iyalah kedudukan Al-Qur’an sebagai sumber
utama hukum islam6
5
athaillah, sejarah Al Qur’an, Antasari press, 2006, Banjarmasin, H 19
6
Nur Kholis, pengantar studi Al Qur’an dan hadits, Percetakan sukses offset, 2008, Yogyakarta, H
22-23
Islam bukan hanya terdiri satu atau dua aspek, tapi memiliki berbagai
aspek. Agama ini memiliki aspek teologi, ibadat, moral, mistisme, filsafat,
sejarah, kebudayaan dan lain sebagainya semua aspek ini ditulis dan dibahas
oleh para ahli sehingga melahirkan berbagai ilmu yang kemudian dikenal dengan
ilmu ilmu keislaman.7
7
Harun Nasution, Islam ditinjau dari berbagai aspeknya, jilid 1, UI Press, Jakarta, 2000, H 33
8
Samsul Arif, jurnal pendidikan dan keagamaan, Tamaddun, Vol 22, 2021 H 81
dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no.
3913)
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Al-Qur’an adalah firman Allah swt yang paling mulia diturunkan kepada
Nabi Muhammad saw sebagai petunjuk bagi manusia ke arah tujuan yang terang
dan jalan yang lurus, dalam rangka menegakkan kehidupan yang didasarkan
keimanan dan ketaqwaan kepada allah swt, dengan melaksanakan hukum-hukum
yang telah ditetapkan-nya.
Abuddin Nata, Al Qur’an dan hadits, PT raja grafindo persada, 2000, H 51-52
Nur Kholis, pengantar studi Al Qur’an dan hadits, Percetakan sukses offset,
2008, Yogyakarta, H 22-23
Harun Nasution, Islam ditinjau dari berbagai aspeknya, jilid 1, UI Press, Jakarta,
2000, H 33
Samsul Arif, jurnal pendidikan dan keagamaan, Tamaddun, Vol 22, 2021 H 81