Program: TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Program: TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Program: TAHUN PELAJARAN 2022/2023
PROGRAM
BIMBINGAN DAN KONSELING
SD NEGERI MENTORO
EREHEHHH HE E EEEEEH
`.
::--::---:,.,::-,-_.-.._--,...----,----------.,-.`-.---:-.--..-..-----i-.,-,-::::-:
````
PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
A. RASIONAL
Bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan
potensi, kebutuhan, dan tugas perkembangan seha pemenuhan kebutuhan dan
tugas-tugas perkembangan tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan bagi
peserta didik yang bermasalah, pemenuhan perkembangan optimal dan
pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus pelayanan. Atas dasar
pemikiran tersebut maka pengenalan potensi individu merupakan kegiatan urgen
pada awal layanan bantuan. Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada
mengenali kebutuhan peserta didik, orang tua, dan sekolah,
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam
membantu peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan
sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik
dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya mendukung pencapaian tugas
perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling dilaksanakan secara
utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh SD
Negeri Mentoro memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun
eksternal. Dari sisi internal, problematika yang dialami oleh sebagian besar
peserta didik bersifat kompleks. Beberapa diantaranya adalah problem terkait
penyesuajan akademik di sekolah, penyesuaian diri dengan pergaulan sosial
di sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia
anak persiapan menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-
perubahan cepat yang terjadi dalam skala global. Perkembangan teknologi
informasi yang begitu cepat dan massif seringkali memberikan dampak negatif
bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di sekolah. Sebagai contoh, akses
tak terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya instan dalam
mengerjakan tugas, maraknya pornografi, dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan
untuk menata diri dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak
terkecuali peserta didik di sekolah. Dari berbagai problem yang ada, masih
terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh
peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk dikembangkan bakat
dan minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat dalam bidang seni dan lain-
Iainnya. Begitu pula dari segi daya dukung sarana dan prasarana yang dimiliki,
SDN Arjowinangunmemiliki kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan
pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan
intra maupun ekstrakurikuler
a. DASAR HUKUM
I. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan
yang harus diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
2. 'Konselor" sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pada Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa "pendt.dt.A ada/ah tenaga
kependidikan yang berkualifilkasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya, serta berparfusipasi dalam penyelenggaraan pendidikan''.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
yang menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor yang memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah
mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh)
peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam
penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud dengan "mengampu /ayanan
b/.mb/.ngan dan tense//.ng" adalah pemberian perhatian, pengarahan,
pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150 (seratus lima
puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap
muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang
dianggap periu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat
(5) Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan
bahwa penilaian kinerja guru bimbingan dan konseling atau konselor dihitung
secara proporsional berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (seratus
lima puluh) orang Konseli dan paling banyak 250 dua ratus lima puluh) orang
Konseli per tahun.
a. VISI SEKOLAH
b. MISI SEKOLAH
1. Membiasakan sikap dan perilaku beriman, rajin beribadah, dan berakhlak mulia
lingkungan
Lainnya
Lainnya
Lainnya
E. TUJUAN
Berdasarkan hasil rumusan perilaku dirumuskan tujuan layanan bimbingan
dan konseling yang diklasifikasikan dalam aspek tugas perkembangan
berdasarkan SKKPD. Berikut ditampilkan perumusan tujuan layanan
F. KOMPONEN PROGRAM
1) Jenis Layanan Bimbingan Konseling SD Negeri Mentoro
a. Layanan orientasi
b. Layanan lnformasi
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam
menyelesaikan masalah pribadinya.
f. LayananBimbingan Kelompok
Yaitu layana n bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam
h. Layanan Konsultasi
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dan atau
Layanan Mediasi
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam
menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan dengan pihak lain
a. BidangBimbingan pribadi
yang efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab,
dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain berdasarkan prinsjp yang saling
menguntungkan.
(i) Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian
tujuan layanan.
0) Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan
dengan jumlah jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud
No.111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan
Dasar dan Menengah).
2. PELAPORAN
Sebagai wujud pertanggungjawaban tugas yang diberikan dari
kepala sekolah. Disampjng itu laporan juga bisa dijadikan bukti
keterlaksanaan suatu program, selain itu juga bisa dijadikan dasar
guna perencanaan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan
3. TINDAK LANJUT
Kegiatan yang dilakukan setelah pelaksana layanan bimbin
gan dan konseling melakukan evaluasi program, kemudian
menindaklanjuti berjalannya kegiatan pelayann yang diberikan
tersebut. Kegiatan tindak lanjut ini sebagai upaya menuntaskan bantuan,
perbaikan dan atau pengembangan program BK pada tahun pelajaran
berikutnya. Kegiatan tindak lanjut dilakukan berdasarkan temuan yang
diperoleh dalam evaluasi program, maka guru BK: (1) memperbajki hal-hal
yang masih lemah, kurang tepat atau kurang relevan dengan tujuan yang
akan dicapai; (2) mengembangkan program dengan menambah atau
merubah beberapa hal yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan atau
efektifitas program.
I. ANGGARAN DAN BIAYA
Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang
dialokasikan untuk kegiatan bimbingan dan Konseling yang sudah menjadi satu
kedalam anggaran pelaksanaan proses pembelajaran (PBM)
J. PROGRAM SEMESTERAN
SD Negeri Mentoro dikarenakan Guru kelas yang menjalankan fungsi
sebagai guru bimbingan dan konseling, maka komponen program semester
disesuaikan dengan pembelajaran pada kelas masing-masing