Kelompok 5 Fiskal
Kelompok 5 Fiskal
Kelompok 5 Fiskal
Disusun oleh:
Lebih dalam lagi, yang pertama, adalah mengenai pengeluaran negara. Secara
umum dapat dibedakan menjadi 2 yaitu pembiayaan fungsional dan pengeluaran
anggaran. Pengeluaran negara dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap
pertumbuhan ekonomi negara. Dan disini peran pemerintah dalam menentukan
pengelolaan instrumen kebijakan fiscal sangat penting. Bagaimana pemerintah
dapat mengatur jumlah pengeluaran baik pembiayaan fungsional maupun
pengeluaran anggaran secara baik dan seimbang. Karena pada dasarnya jumlah
pengeluaran yang dibutuhkan oleh negara harus berbanding lurus dengan
kemampuan pendapatan negara. Jika tidak maka bisa terjadi defisit keuangan
yang nantikan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara umum.
Instrumen dari kebijakan fiskal yang kedua adalah mengenai pajak. Pajak
akan memberikan dampak langsung yang sangat terasa pada roda perekonomian.
Penerapan pajak yang salah akan menyebabkan kemunduran perekonomian yang
sangat besar. Gambaran pengaruh pajak dalam kebijakan fiskal ini adalah jika
pajak diturunkan maka daya beli masyarakat akan menguat, dengan begitu sektor
perekonomian lain seperti industripun juga akan terpengaruh naik. Namun
resikonya adalah pendapatan negara akan turun karena pajak juga diturunkan.
Disisi lain jika pajak dinaikan juga akan berpengaruh langsung dengan makin
mahalnya harga di pasar. Dan disinilah kebijakan fiskal diterapkan untuk
mendapatkan langkah terbaik mengatasi keadaan ekonomi yang ada saat itu.
Ketika pembuat kebijakan mengubah jumlah uang yang beredar atau tingkat
pajak, kurva permintaan agregat bergeser karena perubahan tersebut
memengaruhi keputusan pembelanjaan perusahaan dan rumah tangga. Sebaliknya,
ketika pemerintah mengubah tingkat pembelanjaan berbagai barang dan jasa,
kurva permintaan agregat langsung bergeser karenanya.
Seberapa besar pengaruhnya $20 miliar dari pemerintah ini dalam menggeser
kurva permintaan permintaan agregat ? Kita mungkin langsung menduga bahwa
kurva permintaan agregat bergeser ke kanan tepat sebesar $20 miliar. Hal tersebut
tidaklah benar. Ada dua dampak ekonomi makro yang yang membuat ukuran
pergeseran kurva permintaan agregat berbeda dari perubahan pembelanjaan
pemerintah. Yang pertama adalah efek penggandaan, yaitu pergeseran kurva
permintaan mungkin dapat lebih besar daripada $20 miliar. Yang kedua yaitu
efek pembatasan paksa, menyatakan bahwa pergeseran permintaan agregat
mungkin dapat lebih kecil daripada $20 miliar.
Efek Penggandaan
Ketika pemerintah membeli barang senilai $20 miliar dari Boeing, pembelian
tersebut disertai konsekuensinya. Dampak langsung dari meningkatnya
permintaan pemerintah adalah naiknya jumlah pekerja dan keuntungan yang
diterima Boeing. Lalu, ketika para pekerja pabrik Boeing mengetahui bahwa
pendapatan mereka naik dan pemilik pabrik mengetahui bahwa keuntungan
mereka akan naik, mereka kemudian menanggapi kenaikan pendapatan tersebut
dengan menaikkan pembelanjaan mereka untuk barang-barang konsumsi.
Akibatnya, pembelanjaan pemerintah dari Boeing secara tidak langsung juga
menaikkan permintaan produk dari perusahaan-perusahaan lain dalam
perekonomian. Karena setiap dolar yang dibelanjakan oleh pemerintah dapat
menaikkan permintaan agregat barang dan jasa sebanyak lebih dari satu dolar,
pembelanjaan pemerintah tersebut dikatakan mempunyai efek penggandaan
(multiplier effect) terhadap permintaan agregat.
2…
pe
Tingkat m
Harga pe
$20 miliar
AD
Agregat Demand
2…kenaikkan
pembelanjaanmeningka
tkan permintaan uang …
f2
f1
MD
2
Permintaan
uang , MD
0 Kuantitas uang yang Kuantitas uang 1… ketika kenaikkan
3… yang ditetapkan Fed pemerintah mening
meningkatkan suku permintaan agregat
bunga ekuilibrium
Selain efek penggandaan dan pembatasan paksa, masih ada faktor penentu
penting linnya dari ukuran pergeseran permintaan agregat yang dipicu oleh
perubahn pajak, yaitu persepsi rumah tangga atas apakah perubahan pajak bersifat
permanen atau hanya sementara. Sebagai contoh, andaikan bahwa pemerintah
mengumumkan pemotongan pajak sebesar $1.000 per keluarga. Dalam
memutuskan berapa banyak dari pendapatan tambahan sebesar $1.000 yang akan
dibelanjakan, rumah tangga akan memikirkan berapa lama mereka bisa terus
memeperoleh pendapatan tambahan tersebut. Jika rumah tangga percaya bahwa
pemotongan pajak tersebut bersifat permanen, maka mereka akan menganggap
pendapatan tambahan itu sebagai arus pemasukan baru yang bisa dimanfaatkan
secara bebas untuk meningkatkan pembelanjaan mereka. Pada kasus ini,
pemotongan paja menimbulkan dampak yang lebih besar terhadap permintaan
agregat. Namun, jika rumah tangga percaya bahwa pemotongan pajak tersebut
sifatnya hanya sementara, mereka akan menganggap pendapatan tambahan itu
sebagai sedikit tambahan pada sumber keuangan mereka dan, akibatnya sedikit
saja yang mereka pakai untuk menambah pembelanjaan. Pada kasus ini,
pemotongan pajak menimbulkan dampak lebih kecil terhadap permintaan agregat.