PI - B3 - Resume Kebijakan Fiskal - Ni Kadek Yunita Arisya Prabandari

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ni Kadek Yunita Arisya Prabandari

NIM : 1807531219

KEBIJAKAN FISKAL

1. Pengertian Kebijakan Fiskal


Kebijakan fiscal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam mengarahkan kondisi
perekonomian kearah yang lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan
pengeluaran anggaran pemerintah. Kebijakan fiscal memiliki tujuan yang samadengan
kebijakan moneter. Perbedaan tersebut terletak pada instrument kebijakan yang
diterapkannya, yaitu dlam kebijakan moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang
yang beredar, sedangkan dalam kebijakan fiscal pemerintah mengendalikan penerimaan
dan pengeluarannya.
Instrument kebijaka fiskal ada dua, yaitu pengeluaran pemerintah dan pajak.
Kedua instrument ini terdapat dalam sebuah neraca yang disebut APBN (Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara).
2. Tujuan Kebijakan Fiskal

Tujuan kebijakan fiscal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal


ini dilakukan dengan jalannya memperkecil pengeluaran konsumsi pemerintah, jumlah
transfer pemerintah, dan jumlah pajak yang diterima pemerintah sehingga dapat
mempengaruhi tingkat pendapatan nasional dan tingkat kesempatan kerja.

Tujuan kebijakan fiscal adalah untuk mencegah pengangguran dan menstabilkan


harga, implementasinya untuk menggerakkan pos penerimaan dan pengeluaran dalam
anggran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Adapun kebijakan fiscal sebagai sarana menggalangkan pembangunan ekonomi


bermaksud mencapai tujuan sebagai berikut :

1) Untuk meningkatkan laju investasi


Kebijakan fiskal bertujuan meningkatkan dan memacu laju investasi disektor
swasta dan negara.Selain itu, juga mendorong dan menghambat bentuk investasi
berencana disektor publik, namun pada kenyataannya dibeberapa negara berkembang
dan tertinggal terjadi suatu masalah yaitu dimana langkanya tabungan sukarela,
tingkat konsumsi yang tinggi dan terjadi investasi dijalur yang tidak produktif dari
masyarakat negara tersebut. Oleh karena itu, kebijakan fiskal memberikan solusi yaitu
kebijakan fiscal dapat meningkatkan rasio tabungan inkremental yang dapat
digunakan untuk meningkatkan, memacu,mendorong dan menghambat laju investasi.
2) Untuk mendorong investasi optimal secara sosial
Kebijakan fiskal untuk tujuan ini, dikarenakan investasi jenis ini memerlukan
dana yang besar dancepat yang menjadi tanggungan negara secara serentak berupaya
memacu laju pembentukan modal. Nantinya investasi optimal secara sosial
bermanfaat dalam pembentukan pasar yang lebih luas, peningkatan produktivitas dan
pengurangan biaya produksi.
3) Untuk meningkatkan kesempatan kerja
Untuk merealisasikan tujuan ini, kebijakan fiskal berperan dalam hal pengelolaan
pengeluaranseperti dengan membentuk anggaran belanja untuk mendirikan
perusahaan negara dan mendorong perusahaan swasta melalui pemberian subsidi,
keringanan dan lain-lainnya sehingga dari pengupayaanlangkah ini tercipta tambahan
lapangan pekerjaan. Namun, langkah ini harus juga diiringi dengan pelaksanaan
program pengendalian jumlah penduduk.
4) Untuk meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidakstabilan internasional
Kebijakan fiskal memegang peranan kunci dalam mempertahankan stabilitas
ekonomi menghadapikekuatan-kekuatan internal dan eksternal. Dalam rangka
mengurangi dampak internasional fluktuasi siklis pada masa boom, harus diterapkan
pajak ekspor dan impor. Pajak ekspor dapat menyedot rejeki nomplok yang timbul
dari kenaikan harga pasar. Sedangkan biaya impor yang tinggi pada impor barang
konsumsidan barang mewah juga perlu untuk menghambat penggunaan daya beli
tambahan.
5) Untuk meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan nasioanl
Kebijakan fiskal yang bertujuan untuk mendistribusikan pendapatan nasional
terdiri dari upayameningkatkan pendapatan nyata masyarakat dan mengurangi tingkat
pendapatan yang lebih tinggi, upaya ini dapat tercipta apabila adanya investasi dari
pemerintah seperti pelancaran program pembangunanregional yan berimbang pada
berbagai sektor perekonomian.
3. Komponen Kebijakan Fiskal
1) Kebijakan Perpajakan
Kebijakan perpajakan merupakan salah satu kebijakan yang diberlakukan dalam
penentuan fiscal policy. Penetapan kebijakan ini bertujuan menjaga pajak progresif
melalui keputusan pemberlakuan pajak. Menaikkan tarif pajak dapat mengurangi
daya beli masyarakat terhadap barang/jasa dan berimbas pada penurunan produksi
dan investasi. Sebaliknya, jika tarif pajak diturunkan maka masyarakat memiliki
kesempatan untuk membelanjakan uangnya untuk meningkatkan inflasi.
2) Kebijakan Pengeluaran
Kebijakan yang berkaitan dengan pendapatan dan pengeluaran modal dalam negara
diatur dalam kebijakan pengeluaran.
3) Kebijakan Investasi dan Disinvestasi
Agar pertumbuhan ekonomi berada dalam keseimbangan maka optimalisasi investasi
harus ditingkatkan. Pada beberapa tahun belakangan ini, arus modal internasional
semakin meningkat dan memberikan dampak yang cukup besar. Melalui Arus Modal
Internasional ekonomi domestic dapat diintegrasikan secara baik dengan ekonomi
global.
4) Pengelolaan Utang atau Surplus
Apabila pendapatan yang diterima oleh pemerintah lebih besar daripada anggaran
yang dihabiskan maka negara tersebut mengalami surplus. Namun jika terjadi kondisi
sebaliknya maka negara tersebut mengalami defisit atau kerugian. Pembiayaan
terhadap defisit atau kerugian dilakukan dengan melakukan pinjaman dari pihak asing
atau dengan mencetak uang.
4. Macam-macam Kebijakan Fiskal
Berdasarkan teori :
1) Kebijakan fiscal fungsional : mengatur pengeluaran pemerintah dengan
memperhatikan pengaruhnya pada peningkatan kesempatan kerja.
2) Kebijakan fiscal yang disengaja : mengatur pengeluaran pemerintah, penerimaan
pajak dan pembiayaan untuk mencapai stabilitas perekonomian.
3) Kebijakan fiscal yang tidak disengaja : mengatur jumlah pengeluaran pemerintah
dengan menimbang dan menganalisa biaya dan manfaat dari berbagai pengeluaran
yang dilakukan

Berdasarkan jumlah penerimaan dan pengeluaran :

1) Kebijakan fiskal seimbang : kebijakan yang membuat penerimaan dan pengeluaran


menjadi seimbang atau sama jumlahnya. Dampak positif dari kebijakan ini adalah
negara jadi tidak usah meminjam sejumlah dana, baik dari dalam negeri maupun luar
negeri. Namun dampak negatifnya adalah kondisi perekonomian negara bisa terpuruk
jika ekonomi negara sedang dalam kondisi yang tidak menguntungkan.
2) Kebijakan fiscal surplus : Dalam kebijakan fiskal surplus, jumlah pendapatan harus
lebih tinggi dibandingkan dengan pengeluaran. Kebijakan ini merupakan cara untuk
menghindari inflasi.
3) Kebijakan fiscal defisit : Kebijakan fiskal defisit merupakan kebijakan yang
berlawanan dengan kebijakan surplus. Kebijakan fiskal defisit mampu mengatasi
kelesuan dan depresi pertumbuhan perekonomian, yang merupakan kelebihan dari
kebijakan ini. Sedangkan kekurangannya adalah negara selalu dalam keadaan defisit.
4) Kebijakan fiscal dinamis : Kebijakan fiskal dinamis menyediakan pendapatan yang
bisa digunakan oleh pemerintah dalam pemenuhan kebutuhannya yang terus
bertambah seiring berjalannya waktu.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/42720031/KEBIJAKAN_FISKAL_DAN_PERTUMBUHAN_EKONO
MI_TUJUAN_KEBIJAKAN_FISKAL

https://kamus.tokopedia.com/k/kebijakan-fiskal/

https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/fiskal

https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-kebijakan-fiskal-2/

Anda mungkin juga menyukai