TUGAS 2 Dampak Kebijakan Fiskal Pemerintah - Dendi Satria Buana

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATA KULIAH

PENGELOLAAN KEUANGAN PUBLIK

DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL PEMERINTAH


TERHADAP PEREKONOMIAN SUATU NEGARA

NAMA : DENDI SATRIA BUANA


NPM : 227321016
PRODI : ILMU PEMERINTAHAN
SEMESTER : DUA
KELAS : 32.A
DOSEN PENGASUH : DR. HIDAYATI, S.E., M.SI.

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU PEMERINTAHAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
TAHUN 2023

0
Dampak Kebijakan Fiskal Pemerintah Terhadap Perekonomian Suatu Negara

A. Pengertian Kebijakan Fiskal


Kebijakan fiskal merupakan konsep pengelolaan ekonomi diperkenalkan oleh John
Maynard Keynes, yang kemudian umum dipakai dunia sejak peristiwa Depresiasi Besar
(Great Depression) terjadi pasca Perang Dunia I tahun 1929. Menurut Keynes, pemerintah
suatu negara sebenarnya punya hak mengatur pengeluaran dan pemasukan sebuah negara
dengan menetapkan pajak dan membuat kebijakan demi ekonomi makro negara.
Kebijakan fiskal didefinisikan sebagai kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan
pengelolaan keuangan negara, termasuk pengaturan pengeluaran dan penerimaan negara
demi menjaga stabilitas perekonomian secara makro sehingga perekonomian negara bisa
bertumbuh dengan baik. Menurut OJK pengertian kebijakan fiskal adalah kebijakan tentang
perpajakan, penerimaan, utang piutang, dan belanja pemerintah dengan tujuan ekonomi
tertentu.

B. Tujuan Kebijakan Fiskal


Kebijakan fiskal adalah salah satu kebijakan ekonomi terpenting, adapun tujuan
dari kebijakan ini adalah sebagai berikut:
1. Menjaga dan Mengembangkan Perekonomian Negara
2. Meningkatkan Kualitas SDM
3. Menjaga Stabilitas Harga Barang
4. Mendorong Investasi

C. Kategori Kebijakan Fiskal


Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah yang terbagi menjadi beberapa
kategori. Selengkapnya tentang jenis kebijakan fiskal adalah sebagai berikut:
1. Dari Segi Teoretis
Dari segi teoretis, jenis kebijakan fiskal di Indonesia terbagi 3, yaitu kebijakan fiskal
fungsional, terencana, dan insidental.
a. Kebijakan Fiskal Fungsional
Kebijakan fiskal fungsional adalah kebijakan yang diambil demi
meningkatkan kualitas ekonomi secara makro, dengan dampak yang baru
terlihat dalam jangka panjang. Contoh kebijakan fiskal fungsional misalnya
pemberian beasiswa kuliah, bantuan pendanaan start-up, dan sebagainya.

1
b. Kebijakan Fiskal Disengaja/Terencana
Kebijakan fiskal disengaja adalah kebijakan manipulasi anggaran negara.
Fungsi kebijakan fiskal satu ini adalah untuk menghadapi masalah tertentu,
misalnya pandemi dan krisis ekonomi. Contoh kebijakan fiskal disengaja
adalah alokasi APBN bagi sektor kesehatan di masa pandemi dan relaksasi
pajak usaha.
c. Kebijakan Fiskal Tidak Disengaja/Insidental
Kebijakan fiskal tak disengaja yaitu kebijakan berupa penetapan
keputusan/aturan untuk melindung stabilitas ekonomi sektor non-
pemerintah, contohnya penetapan harga eceran tertinggi.
2. Dari Segi Penerapan
Jenis kebijakan fiskal dari segi implementasinya ada 2, yaitu kebijakan fiskal
ekspansif dan kontraktif.
a. Kebijakan Fiskal Ekspansif
Pengertian kebijakan fiskal ekspansif adalah kebijakan yang diambil
pemerintah saat ekonomi melemah dengan menaikkan anggaran belanja serta
menurunkan atau meniadakan pajak bagi sektor tertentu. Fungsi kebijakan
fiskal ekspansif adalah demi meningkatkan daya beli barang, sehingga
perusahaan tetap bisa melakukan produksi tanpa memecat pekerja.
b. Kebijakan Fiskal Kontraktif
Kebijakan menurunkan belanja pemerintah dan menaikkan pajak. Fungsi
kebijakan fiskal satu ini adalah untuk mencegah inflasi dan mengurangi
rasio gini.
3. Dari Segi Neraca Pembayaran
Jenis kebijakan fiskal dari segi neraca terbagi 4, yaitu kebijakan fiskal seimbang,
surplus, defisit, dan dinamis.
a. Kebijakan Fiskal Seimbang
Kebijakan fiskal ini diambil untuk menjaga keseimbangan pemasukan dan
pengeluaran negara. Fungsi kebijakan fiskal seimbang adalah agar negara
tidak punya terlalu banyak hutang. Meski terdengar positif, regulasi fiskal
seimbang memiliki risiko besar, karena tidak semua negara punya
kemampuan memenuhi seluruh kebutuhan warganya.

2
b. Kebijakan Fiskal Surplus
Kebijakan fiskal surplus adalah jenis kebijakan fiskal yang diambil ketika
pemasukan lebih banyak dari pengeluaran. Fungsi kebijakan fiskal surplus
adalah demi mencegah terjadinya inflasi.
c. Kebijakan Fiskal Defisit
Kebijakan fiskal defisit adalah regulasi fiskal guna mengatasi kekurangan
pemasukan dibanding pengeluaran. Salah satu contoh kebijakan fiskal defisit
adalah utang luar negeri.
d. Kebijakan Fiskal Dinamis
Jenis kebijakan fiskal terakhir dari segi penerapan adalah regulasi fiskal
dinamis, yaitu kebijakan ekonomi yang diambil sewaktu-waktu saat negara
membutuhkan.

D. Pengaruh Kebijakan Fiskal Terhadap Ekonomi Suatu Negara


Dampak kebijakan fiskal dapat sangat signifikan terhadap kondisi perekonomian
suatu negara, beberapa sektor yang terdampak langsung oleh kebijakan fiscal seperti
pendapatan nasional, tingkat pengangguran, inflasi dan kemiskinan.
Penerapan kebijakan fiskal di Indonesia sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda,
melalui Indische Comptabiliteitswet tahun 1944. Undang-undang tersebut kemudian
diadaptasi pemerintah guna menyusun kebijakan fiskal di Indonesia mulai Proklamasi
sampai tahun 1997 - 2003.
Pasca tahun 2003 hingga saat ini, kebijakan fiskal di Indonesia sudah tidak disadur
lagi dari ICW 1944, melainkan berdasarkan pada analisa perekonomian negara dengan
berlandaskan pada UUD 1945. Pihak yang memiliki wewenang membuat kebijakan fiskal
di Indonesia adalah Kementerian Keuangan RI bersama-sama dengan Presiden. Beberapa
contoh kebijakan fiskal di Indonesia, di antaranya:
1. Tax Amnesty
Contoh kebijakan fiskal di Indonesia pertama yaitu tax amnesty, pembebasan pajak
berupa pengurangan atau peniadaan dalam kurun waktu tertentu bagi masyarakat
yang mau melaporkan seluruh kekayaannya.
2. Subsidi BBM dan Gas
Contoh kebijakan fiskal yang kedua adalah subsidi BBM dan gas. Tujuan kebijakan
fiskal di bidang bahan bakar ini adalah memperlancar mobilitas dan transaksi
ekonomi masyarakat.

3
3. Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET)
Contoh terakhir kebijakan fiskal adalah penetapan harga jual maksimum untuk
barang tertentu, yang disebut dengan kebijakan HET. Barang dengan HET
umumnya adalah obat-obatan dan sembako.

E. Pengaruh Kebijakan Fiskal Pencabutan Subsidi BBM Terhadap Ekonomi di


Indonesia
Pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) adalah kebijakan fiskal yang
kontroversial di Indonesia. Pada dasarnya, kebijakan ini akan meningkatkan harga BBM,
yang kemudian akan mempengaruhi harga barang dan jasa lainnya serta daya beli
konsumen.
Pengaruh kebijakan fiskal pencabutan subsidi BBM terhadap perekonomian
Indonesia dapat bersifat positif dan negatif tergantung pada berbagai faktor. Berikut adalah
beberapa dampak yang mungkin terjadi:
1. Inflasi; Pencabutan subsidi BBM dapat memicu kenaikan harga barang dan jasa
lainnya karena biaya transportasi dan distribusi akan meningkat. Hal ini dapat
menyebabkan inflasi, yang dapat berdampak negatif pada kestabilan ekonomi.
2. Penghematan Anggaran; Meskipun pencabutan subsidi BBM dapat
meningkatkan harga BBM, kebijakan ini juga dapat menghemat anggaran
pemerintah. Dana yang sebelumnya digunakan untuk subsidi BBM dapat
dialokasikan ke sektor lain seperti infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan, yang
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
3. Penurunan daya beli konsumen; Kenaikan harga BBM dapat menyebabkan
penurunan daya beli konsumen karena biaya hidup yang lebih tinggi. Akibatnya,
konsumsi rumah tangga dapat menurun dan menurunkan pertumbuhan ekonomi.
4. Dampak pada sektor tertentu; Pencabutan subsidi BBM dapat berdampak
berbeda pada sektor tertentu. Misalnya, sektor transportasi dapat terkena dampak
negatif karena biaya operasional yang lebih tinggi, sementara sektor energi
terbarukan dapat mengalami pertumbuhan karena semakin tingginya harga
BBM.
5. Dampak pada pengangguran; Pencabutan subsidi BBM dapat mengurangi
permintaan terhadap tenaga kerja di sektor transportasi karena biaya operasional
yang lebih tinggi. Namun, kebijakan ini juga dapat membuka peluang bagi sektor
energi terbarukan yang dapat menciptakan lapangan kerja baru.

4
Dalam rangka mengurangi dampak negatif dari pencabutan subsidi BBM,
pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi biaya hidup bagi
masyarakat, seperti memberikan bantuan sosial atau meningkatkan upah minimum.
Pemerintah juga dapat mengambil langkah-langkah untuk memperkuat sektor-sektor yang
dapat tumbuh dari kebijakan ini, seperti sektor energi terbarukan.

Daftar Pustaka

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/08/12/kebijakan-fiskal
https://www.rumah.com/panduan-properti/kebijakan-fiskal
https://www.detik.com/bali/berita/d-6568728/pengertian-kebijakan-fiskal-jenis-instrumen-
dan-contoh-nyata

Anda mungkin juga menyukai