Makalah Isbd
Makalah Isbd
Makalah Isbd
Disusun Oleh :
1. Risva Nada Azzahra NPM 22241054
2. Saphna Adelia Putri NPM 22241055
3. Nur Putri Oktaviani NPM 22241050
4. Miftah Fadilla Azzahra NPM 22241047
5. Elkin Puspalani NPM 22241038
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
rahmat,karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang sosial
budaya sebagai dasar dalam pembelajaran mata kuliah ini dengan baik, meskipun
masih banyak kekurangan di dalam makalah ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan masalah............................................................................................................2
C.Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................3
A. Kebudayaan.....................................................................................................................3
B. Pergeseran Nilai Budaya.................................................................................................4
C. Civic Culture...................................................................................................................4
D. Nilai-Nilai Budaya Suku Bonai Dilestarikan Sebagai Civic Culture...............................5
BAB III....................................................................................................................................6
PENUTUP...............................................................................................................................6
A. KESIMPULAN...............................................................................................................6
B. SARAN...........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................8
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. latar belakang
budaya lokal merupakan bagian dari sebuah skema dari tingkatan budaya
hierakis bukan berdasarkan baik dan buruk. Selain itu, Judistira K Garna juga
mendefinisikan kebudayaan lokal adalah melengkapi kebudayaan regional, dan
kebudayaan regional adalah bagian-bagian yang hakiki dalam bentukan kebudayaan
nasional. Berbagai suku yang berada di Negara Kesatuan Republik Indonesia,
ternyata secara realitas tidak sesuai dengan harapan dan cita-cita bangsa. Seperti
persatuan dan kesatuan demi terwujudnya kemerdekaan Negara Indonesia seutuhnya,
permasalahan saat ini berdasarkan faktanya, identitas budaya Indonesia sudah mulai
memudar karena arus global, sehingga kondisi yang mengkhawatirkan ini perlu
segera diselamatkan.
3
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebudayaan
pengertian kebudayaan:
1. Bahwa kebudayaan yang terdapat antara umat manusia itu sangat
beraneka ragam
2. Bahwa kebudayaan itu didapat dan diteruskan secara sosial melalui proses
pembelajaran
3. Bahwa kebudayaan itu terjabarkan dari komponen biologis, sosiologis, dan
psikologis dari eksistensi manusia
4. Bahwa kebudayaan itu berstruktur
5. Bahwa kebudayaan itu memuat beberapa aspek
6. Bahwa kebudayaan itu bersifat dinamis
7. Bahwa nilai dalam kebudayaan itu bersifat relative
5
B. Pergeseran Nilai Budaya
Pergeseran merupakan suatu perubahan secara sedikit demi sedikit atau berkala
pada seorang yang dipengaruhi oleh perkara lain yang mengakibatkan perubahan
pandangan hidup. Pendapat tersebut menegaskan bahwa, perubahan dari setiap diri
seseorang tidak datang dengan begitu saja melainkan harus diusahakan dan
diupayakan.
Menurut Barth (dalam Sudrajat, dkk. 2015, hlm. 48) menjelaskan bahwa nilai
adalah “the results of judgments made by an individual or the society as a whole
which determine the relative importance or worth of a thing, idea, practice or
believe”. Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa nilai merupakan hasil
pertimbangan yang dibuat oleh seseorang atau masyarakat secara kelompok untuk
menentukan penting atau berharganya suatu hal, gagasan, atau praktek. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pergeseran nilai merupakan perubahan nilai – nilai yang
dianut oleh suatu kelompok masyarakat yang ada karena suatu pengaruh nilai –nilai
dari luar masyarakat. Pergeseran nilai merupakan salah satu akibat yang dimunculkan
dari adanya perubahan dalam kehidupan masyarakat itu sendiri. Menurut Suparlan, P.
(2003, hlm. 29) nilai-nilai budaya adalah acuan bagi pemenuhan kebutuhan adab,
yaitu kebutuhan-kebutuhan untuk mengetahui yang benar sebagai lawan dari yang
salah, yang suci dari yang kotor, yang indah dari yang buruk, dan sebagainya.
C. Civic Culture
6
dari kecenderungan eksklusif dengan analisis mendasar terhadap studi perilaku
komparatif.
Menurut Winataputra, (2012, hlm. 57) civic culture merupakan budaya yang
menopang kewarganegaraan yang berisikan separangkat ide-ide yang dapat
diwujudkan secara efektif dalamrepresentasi kebudayaan untuk tujuan pembentukan
identitas warganegara. Dalam hal ini, civic culture sangat diperlukan dalam
pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan.
selain dari pada itu, Winataputra (2006, hlm. 58) menyatakan bahwa identitas
warganegara yang bersumber dari civic culture perlu dikembangkan melalui
Pendidikan Kewarganegaraan dalam berbagai bentuk dan latar belakang. Adapun
unsur dari budaya kewarganegaran (civic culture) adalah “civic virtue atau kebajikan
atau ahlak kewarganegaraan yang mencakup keterlibatan aktif warganegara,
hubungan kesejajaran/egaliter, saling percaya dan toleran, kehidupan yang kooperatif,
solidaritas, dan semangat kemasyarakatan.”
Konsep civic culture atau budaya Pancasila untuk Indonesia, terkait erat pada
perkembangan democratic civil society atau masyarakat madani Pancasila yang
mempersyaratkan warganya untuk melakukan proses individualisasi, dalam
pengertian setiap orang harus belajar bagaimana melihat dirinya dan orang lain
sebagai individu yang merdeka dan sama tidak lagi terikat oleh atribut-atribut khusus
dalam konteks etnis, agama, atau kelas dalam masyarakat. Masyarakat sipil yang
demokratis tidak mungkin berkembang tanpa perangkat budaya yang diperlukan
untuk melahirkan warganya. Karena itu pula segera harus mempunyai komitmen
untuk memperlakukan semua individu secara sama (Winataputra & Budimansyah.
2012, hlm. 233).
7
Supaya tidak mengalami pergeseran nilai-nilai budaya karena merupakan
sebuah warisan dari nenek moyang kita sejak dahulu. Maka, pelestariannya prosesi
adat harus dilaksanakan dimulai dari prosesi kelahiran dengan cara melakukan setiap
rangkaian upacara adat seperti upacara kelahiran, upacara turun mandi dan upacara
tindik asah begitu juga dalam prosesi sunat rosul supaya tidak terjadi pergeseran
didalam tahapan-tahapannya maupun pola fikir masyarakat suku Bonai. Sementara
itu pada upacara nikah kawin (barolek godang) merupakan acara nikah kawin yang
dilaksanakan selama tiga hari tiga malam yang harus dilestarikan dengan cara
mewarisi kepada generasi muda dengan memberikan pengetahuan dan menjelaskan
makna-maknanya serta mengikut sertakan pada setiap pelaksanaan upacara nikah
kawin.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Namun, adat istiadat tersebut saat ini mengalami pergeseran terhadap nilai-nilai
budaya yang meliputi pergeseran nilai Kelahiran, Sunat Rosul, Nikah Kawin, dan
Ritual Dewo (upacara pengobatan), dalam tradisi kelahiran meliputi proses upacara
melahirkan, sunat rosul yang mengalami pergeseran dalam tatacara sunatan yang
sudah bergeser dari tahapan-tahapan sunat rosul, sedangkan dalam nikah kawin
(Barolek Godang) yang mengalami pergeseran dalam prosesi adatnya yaitu dalam
prosesi barolek godang meliputi, upah-upah, tarian Cegak dan didalam Ritual dewo.
Dalam pelestarian yang dilakukan oleh masyarakat suku Bonai kepada penerus atau
generasi muda dengan memberikan pengetahuan mengenai kebudayaan kepada
generasi muda, mengikuti perlombaan mengenai kebudayaan maupun festival dan
menjelaskan makna-makna yang terdapat pada setiap pelaksanaan upacara yang telah
mereka lakukan, melaksanakan setiap rangkaian tradisi suku Bonai meliputi,
kelahiran, sunat rosul, nikah kawin dan ritual dewo.
9
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11