Tugas Pak Sutanta
Tugas Pak Sutanta
Tugas Pak Sutanta
Latar Belakang
Sumber daya manusia (SDM) semakin berperan untuk kesuksesan suatu instansi ataupun
instansi pemerintah. Banyak instansi pemerintah dan instansi menyadari bahwa unsur manusia
dapat memberikan keunggulan bersaing yang mengharuskan mereka membuat strategi dan
inovasi dalam mencapai tujuan instansi. Oleh sebab itu, sumber daya manusia merupakan untur
paling vital dalam instansi maupun instansi pemerintah. Peran sumber daya manusia dapat
mengimplementasikan strategi sebagai subyek pelaksana dalam strategi instansi. SDM yang
memliki potensi dengan keahlian, pikiran dan lain – lain dalam suatu instansi atau instansi
pemerintah dapat dimanfaatkan dan dioptimalkan semua potensi yang ada yang bertujuan untuk
mencapai tujuan instansi.
SDM yang baik akan mendorong kantor pemerintahan semakin maju dan berkembang.
Peralatan yang maju dan canggih yang dimiliki oleh kantor pemerintahan tidak akan berguna
apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang baik. Mengelola sumber daya manusia
dalam kantor pemerintahan bukan hal yang mudah karena melibatkan berbagai elemen di
1
dalamnya, yaitu pegawai, pimpinan, maupun sistem itu sendiri. Perpaduan antara ketiga hal
tersebut diharapkan mampu memunculkan lingkungan kerja yang kondusif sehingga baik
pegawai maupun pimpinan dapat melaksanakan pekerjaannya secara maksimal. Ada beberapa
cara yang dapat ditempuh untuk menciptakan atau membentuk sumber daya manusia yang baik
dan sesuai dengan kebutuhan kantor pemerintahan yaitu dengan merekrut tenaga kerja yang
berkualitas dan terampil serta dengan memperbaiki kualitas tenaga kerja yang telah dimiliki yaitu
melalui pelatihan dan dengan menciptakan kinerja kantor pemerintahan yang baik.
Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat sentral dalam instansi, apapun
bentuk dan tujuannya, instansi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia.
Pentingnya sumber daya manusia dalam suatu instansi, maka setiap instansi harus
mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas dan produktif untuk menjalankan instansi.
Persaingan pada era global yang sangat ketat, sumber daya manusia dianggap sebagai salah
satu faktor yang paling penting memainkan peran utama dalam menjaga keberlanjutan
instansi, kredibilitas serta penciptaan kepercayaan publik. Sumber daya manusia sebagai modal
utama dan berharga dalam instansi mencerminkan penekanan lebih pada sumber daya tak
berwujud dari pada yang nyata.
Melihat pentingnya sumber daya manusia dalam suatu organisasi atau instansi, maka
tidak berlebihan jika dikatakan bahwa manusia adalah aset yang paling penting dan berdampak
langsung pada organisasi atau instansi tersebut dibandingkan dengan sumber daya sumber
daya lainya. Karena manusia memberikan tenaga, pikiran, bakat, kreativitas, dan usaha mereka
kepada organisasi atau instansi tersebut.
Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya keberhasilan suatu instansi adalah
dengan melalui pengembangan pegawai yaitu dengan melakukan pendidikan dan pelatihan
yang memadai untuk jabatanya sehingga pegawai terampil dan melaksanakan pekerjaanya,
karena diklat merupakan bagian tidak terpisahkan dari usaha pembinaan pegawai negeri sipil
secara menyeluruh. Untuk menciptakan sumber daya manusia, aparatur yang memiliki
kompetensi tersebut diperlukan peningkatan mutu profesionalisme, sikap pengabdian dan
kesetiaan pada perjuangan bangsa dan negara, semangat kesatuan dan persatuan, dan
pengembangan wawasan pegawai negeri sipil. Oleh sebab itu suatu instansi harus dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.
Diklat pegawai juga dirancang untuk memperoleh pegawai-pegawai yang berprestasi dan
fleksibel untuk suatu instansi dalam geraknya ke masa depan. Pentingnya diklat bukanya semata-
mata bagi pegawai yang bersangkutan, tetapi juga merupakan keuntungan bagi organisasi.
Dengan meningkatnya kemampuan atau ketrampilan para pegawai, produktivitas kerja para
pegawai, produktivitas kerja meningkat berarti organisasi yang bersangkutan akan memperoleh
keuntungan.
Selain itu diklat juga merupakan upaya untuk mengembangkan kemampuan intelektual
dan kepribadian pegawai. Oleh karena itu setiap organisasi memberikan perhatian yang besar
pada diklat pegawainya. Dengan adanya kesadaran akan pentingnya diklat bagi pegawai negeri
sipil, maka diharapkan para birokrat dapat mempersembahkan kinerja yang maksimal bagi
instansinya. Kritik dan ketidakpuasan terhadap kinerja Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan
Persandian Kota Lubuklinggau sebagai pelaksana urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan
informatika, persandian dan statistik yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
kepada Walikota melalui Sektretariat Daerah. Tugas Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan
Persandian membantu Wali Kota melaksanakan tugas urusan pemerintahan bidang komunikasi
dan informatika, bidang persandian, dan bidang statistik yang menjadi kewenangan daerah dan
tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah.
Sedangkan fungsi dari Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian yang
tertera dalam Peraturan Wali Kota Lubuklinggau Nomor 38 Tahun 2002 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik
Dan Persandian Kota Lubuklinggau pada Pasal 4 dalam melaksanakan tugas pemerintahan yaitu :
a.perumusan kebijakan teknis, fasilitasi dan koordinasi serta pembinaan teknis di bidang data dan
informasi publik, telematika, komunikasi publik, persandian; b. pelaksanaan kebijakan, fasilitasi
dan koordinasi serta pembinaan di bidang data dan informasi publik, telematika, komunikasi
publik, persandian; c. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang data dan
informasi publik, telematika, komunikasi publik, persandian; d. pelaksanaan administrasi Dinas
3
sesuai dengan lingkup tugasnya; dan e. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan sesuai ketentuan perundangundangan.
RANGKUMAN
Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian sebagai Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) yang membidangi penyebarluasan informasi, pengembangan dan pendayagunaan
Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) serta statistik dan persandian dituntut mampu
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara transparan dan akuntabel di bidang
komunikasi dan informatika. Dengan pelayanan tersebut upaya pemerataan informasi dan
pemenuhan hak publik akan informasi dapat dilakukan. Dalam hal ini, diharapkan masyarakat
lebih berdaya dalam memperoleh dan memanfaatkan informasi, yang dapat meningkatkan
kesejahteraannya, sedangkan bagi jajaran pemerintah teruwjudnya implementasi
e- government secara utuh menjadi tujuan yang diharapkan.
“Untuk pengembangan SDM dahulu belum tersistem seperti saat ini. Pembagian tupoksi masih
dirangkap satu orang untuk banyak tupoksi. Tetapi semenjak adanya proses pengembangan
SDM, dan seiring waktu berjalan tupoksi sudah diperkecil artinya dibagi sesuai dengan seksi –
seksi yang pada intinya akan mengurangi beban kerja yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas kerja. Jadi intinya kinerja semua pegawai menjadi semakin baik dan berkualitas
dikarenakan fokus tupoksi sudah diatur sesuai bidang dan kemampuan”.
“Kalau kita lihat dulu, dinas masih lebih banyak fokus dengan pembangunan dan kerja–
kerja fisik dimana program pengembangan Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan
Persandian masih lebih diutamakan pada pengembangan peralatan yang digunakan.
Sedangkan untuk saat ini difokuskan pada kemampuan SDM dalam mengeksekusi tupoksi
yang ada. Apalagi pada saat ini smua seba digital dan online, otomatis kemampuan SDM
harus lebih mumpuni, oleh sebab itu pengembangan SDM akan sangat diperlukan terlebih
menyesuaikan perkembangan saat ini”.
5
sistem Planning, Organizing, Actuating and Controlling. Hal dasar pola pengembangan SDM di
Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian adanya program – program
pengkaderan yang merupakan program pengembangan diri dan instansi yang mewajibkan
dibuat pelatihan sebagai bentuk regenerasi dari segi kepemimpinan serta mempersiapkan
tenaga ASN yang bertugas di dinas yang memiiki kualitas dalam kerja dan tanggungjawab.
Dalam proses pengembangan SDM menerapkan 3 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Kepala Bidang Komunikasi Publik :
“Proses pengembangan SDM kita, melalui tahap perencanaan, kemudian pelaksanaan dan
evaluasi. Tahap – tahap ini melibatkan seluruh ASN yang bertugas di Dismkominfo Kota
Lubuklinggau. Sama juga dengan instansi – instansi lainnya dikarenakan program yang dibuat
berdasarkan usulan- usulan dari pimpinan. Hal ini sebagai bentuk dari masukan bawahan
juga, sebagai bentuk program yang dilakukan yang tujuan semuanya yaitu meningkatkan
kinerja ASN. Selanjutnya proses tersebut akan dipantau bagaimana progresnya kemudian di
evaluasi. Proses evaluasi ini akan dilihat progam – program mana yang mengembangkan
SDM ASN, program – program yang efektif, yang dapat dipertahankan bahkan dilanjutkan
dan ditingkatkan serta dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan program serta masalah
pelaksanaan pada proses pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan SDM”.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, secara garis besar apat disimpulkan bahwa proses
pengembangan SDM yang dilakukan di Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian
Kota Lubuklinggau terdiri dari 3 tahapan utama, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
yang bertujuan meningkatkan kinerja ASN. Proses pengembangan yang ditekankan pada unsur
kapasitas termasuk dalam proses perencanaan. Untuk memperoleh hasil yang maksimal
terhadap pengembangan sumber daya manusia diperlukan perencanaan yang matang sebelum
dilaksanakan. Langkah – langkah yang dilakukan terdiri dari proses penetapan tujuan
pengembangan SDM, mengadakan pengarahan melalui musyawarah, menganalisis kebutuhan
pengembangan SDM serta menyusun program kerja. Setiap kegiatan untuk pengembangan SDM
harus memiliki tujuan sebagai arah jalanya kegiatan dan mengukur ketercapaian atau
keberhasilan kegiatan atau program yang dijalankan. Demikian juga dengan mengembangkan
sumber daya manusia. Proses pengembangan SDM di Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik
dan Persandian Kota Lubuklinggau berkaitan erat dengan sasaran. Sebagaimana yang
diungkapkan oleh kepala dinas Kominfo yang mengatakan bahwa:
“Tujuan pengembangan SDM tidak jauh berbeda dengan instansi yang berada dibawah
naungan Pemerintah Kota Lubuklinggau dimana memiliki kriteria – kriteria atau standar
khusus untuk ASN. Oleh sebab itu, dasarnya lebih fokus pada proses regenerasi atau bisa
dikatakan pengkaderan. Oleh sebab itu pengembangan SDM kita bertujuan untuk
menjadikan birokrat sebagai kader yang memiliki kriteria khusus. Selanjutnya komitmen
ASN itu sendiri mereka dapat mengembangkan diri mereka sendiri yang walaupun ada
kemungkinan dapat dipindahkan ke OPD lainnya tetapi sudah dibentuk dikarenakan kita
harus bersinergi disemua lini dibawah naungan Pemkot Lubuklinggau. Masing – masing
pribadi harus mengimbangi kemampuan skill dan kompetensi. Kedua hal ini harus sejalan
dalam pengembangan SDM yang pada intinya meningkatkan kualitas diri serta kinerja”.
Pegawai Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian merupakan ASN yang
sebelumnya bertugas di instansi yang lain. Dimana pada dasarnya telah melalui berbagai
tahapan serta proses yang membantu diri sendiri untuk meningkatkan kemampuan kerja atau
kinerja sebagai bentuk kompetensi yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
SDMnya. Aturan yang telah ditetapkan melalui peraturan pemerintah yang bertujuan
mengembangkan skill dan kompetensi menjadi dasar atau menjadi pedoman tujuan
pengembangan SDM. Senada dengan hal tersebut, sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika,
Statistik dan Persandian mengatakan bahwa:
Berdasarkan hasil wawancara yang diuraikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Dinas
Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Lubuklinggau menerapkan peraturan yang
7
bertujuan pengembangan SDM yang terdiri dari pengembangan kompetensi dan skill sehingga
dapat mencapai standar SDM ASN yang ditetapkan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja
ASN khususnya dilingkungan Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian.
Aspek – Aspek Pengembangan SDM Di Dinas Komunikasi Informasi Persandian dan Statistika
Kota Lubuklinggau
Hasil penelitian melalui aspek pengembangan SDM yang didasarkan teori Anwar Prabu
Mangkunegara (2013) yang terdiri dari dua aspek pengembangan SDM di Dinas Komunikasi,
Informatika, Statistik dan Persandian Kota Lubuklinggau yaitu:
1) Training (Pelatihan)
Pelatihan menjadi salah satu cara untuk mengembangkan sumber daya manusia untuk
meningkatkan kinerja. Pelathan dibutuhkan untuk melatih diri dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan tupoksi yang ada. Melalui pelatihan yang diperoleh diharapkan kemampuan terlebih
tanggungjawab dalam bekerja menjadi pedoman masing – masing indivdu untuk melaksanakan
pekerjaan. Hasil wawancara dengan Kasubag perencanaan dan pelaporan tentang proses
pelatihan yang diperoleh masing – masing ASN di Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan
Persandian mengatakan bahwa:
“Semuanya bertujuan untuk mengembangkan potensi diri. Itu kata kuncinya. Bagi saya
pekerjaan apapun dan dimanapun semua dikembalikan ke masing– masing individu apakah
mau untuk mengolah potensi diri menjadi lebih baik atau hanya begitu – begitu saja. Setiap
orang yang hanya mau main di zona aman, tentunya hasilnya dapat diperediksi. Tetapi
bagi orang – orang yang mau untuk mengembangkan diri, potensi diri, sumber dayanya
maka tentu akan memperoleh hasil yang lebih baik. Salah satunya dengan mengikuti
pelatihan – pelatihan yang diberikan. Tetapi ada beberapa pegawai yang memang pada
saat ada pelatihan mereka tidak ikut dengan beberapa alasan dan dengan alas an mereka
masing – masing. Pelatihan itu sangat diperlukan”.
Senada dengan hasil wawancara yang dilakukan kepada staf yang berada di Komunikasi
Informatika Persandian dan Statistika yang mengatakan bahwa:
“Pelatihan – pelatihan bagi tenaga ASN selalu ada tetapi mengikuti waktu yang telah
ditentukan dan juga mengikuti golongan. Jadi kalau ada pelatihan sesuai denga porsi kita
dan tidak ikut tentunya akan merugikan kita sendiri. Kalau saya sendiri sudah mengikuti
pelatihan yang diadakan dan efeknya bagi saya sendiri, kemampuan saya dalam
menangani tupoksi saya menjadi lebih meningkat.”
“Setiap usaha yang bertujuan untuk memperbaiki performa ASN pada suatu pekerjaan
tertentu yang sedang menjadi tanggung jawab atau suatu pekerjaan yang ada kaitannya
dengan pekerjaan tentunya harus dilandasi dengan pendidikan yang sesuai dengan tupoksi
yang ada. Pendidikan yang dimiliki oleh masing – masing ASN akan mempermudah bekerja
dibidangnya”.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Kepala Dinas tentang kesempatan ASN
memperoleh pendidikan lebih tinggi dengan bantuan atau beasiswa pemerintah, dikatakan
bahwa:
9
“Untuk beasiswa atau bantuan dana bagi pegawai memang ada tetapi kuotanya terbatas.
Dan diseleksi secara ketat bagi ASN yang ingin mendapatkan beasiswa tersebut. Oleh sebab
itu lebih banyak ASN mengurus pendaan pendidikan apabila ingin melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi. Namun intinya semua kembali pada masing – masing individu ASN
apakah akan menunggu bantuan dengan cara mengikuti seleksi atau membiayai sendiri”.
Pembahasan
Pengembangan merupakan suatu proses pendidikan jangka panjang yang menggunakan
prosedur sistematis dan terorganisir yang manajerialnya mempelajari pengetahuan konseptual
dan teoritis untuk mencapai tujuan umum. pengembangan tersebut dapat diartikan sebagai
suatu proses peningkatan kemampuan atau pendidikan jangka panjang untuk meningkatkan
kemampuan konseptual, kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas
hubungan manusia untuk mencapai tujuan umum yang dilakukan secara sistematis dan
terorganisasi dan dilakukan oleh oleh pegawai manajerial. Dalam hal ini pengembangan
ditujukan oleh ASN di Dinas Komunikasi Informasi Persandian dan Statistika agar mereka
memperoleh kinerja (hasil). Sumber daya manusia merupakan faktor vital dari keberlangsungan
sebuah organisasi/instansi dan yang paling menentukan dalam mengukur keberhasilan
pencapaian tujuan organisasi/instansi. Sumber daya manusia adalah orang-orang yang siap
pakai dan memiliki kemampuan dalam mencapai tujuan organisasi. Pengembangan sumber
daya manusia merupakan upaya untuk mengembangkan kualitas atau kemampuan sumber
daya manusia melalui proses perencanaan pendidikan, pelatihan dan pengelolaan tenaga atau
pegawai untuk mencapai suatu hasil optimal.
1) Training (Pelatihan)
Pelatihan adalah suatu proses peningkatkan keahlian, pengalaman atau keterampilan
teknis pelaksanaan pekerjaan. Pelatihan biasanya berlangsung singkat dan lebih mengutamakan
praktek daripada teori. Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan keahian para pegawai dalam
penggunaan alat ataupun mesin.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan para informan dan observasi yang dilakukan
peneliti para aparatur mendapatkan dan menjalani pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan
oleh pusat, pelatihan yang diikuti oleh para aparatur biasanya adalah pelatihan yang berkaitan
dengan teknis data komunikasi dan informatikan, seperti cara input data, pengelolaan data base,
tentang sistem jaringan juga tentang cara apliasi data. Pelatihan merupakan salah satu cara untuk
menambah kemampuan kerja pegawai, pelatihan yang diberikan pun tidak sembarangan tetapi
harus memperhatikan kesesuaian antar tupoksi seorang pegawai yang akan mengikuti pelatihan
dengan pelatihan yang akan dijalani. Pelatiihan pelatihan yang diselenggarakan merupakan
bentuk upaya pemerintah juga Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian untuk
terus menerus mengembangkan Sumber Daya Aparatur yang ada, dengan adanya pelatihan
diharapkan para aparatur mampu untuk meningkatkan potensi diri serta kinerjanya.
11
Pelatihan bermanfaat dalam berbagai aspek, yaitu menemukan potensi pegawai. Dalam
banyak kasus, di beberapa instansi banyak pemimpin yang bersembunyi di belakang pegawai
mereka. Beberapa pegawai mungkin mendambakan peran pemimpin di dalam menjalankan
program suatu instansi terlebih di Diskominfotiksan. Namun, karena tidak ada pengembangan
kepemimpinan program yang dilakukan, mereka tidak mendapat kesempatan untuk
menunjukkan kemampuan mereka atau mengembangkan keterampilan mereka yang
tersembunyi. Membiarkan pegawai untuk mengikuti program ini mungkin bisa membantu
mengenali pemimpin masa depan. Beberapa individu hanya memerlukan seseorang untuk
mempercayai mereka untuk mengembangkan keterampilan, dan pegawai akan menunjukkan
kepada mereka bahwa Anda melakukan investasi dalam keyakinan ini. Selanjutnya pelatihan
dapat memberi manfaat agar dapat keluar dengan praktek lama yaitu melatih para pegawai akan
memberikan mereka kesempatan untuk memahami perkembangan terbaru dan tren dalam
instansi.
2) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk menambah pengetahuan
umum ataupun teori-teori kepada pegawai disuatu organisasi yang biasanya berlangsung lama
seperti menyekolahkan pegawai kejenjang pendidikan yang lebih tinggi guna memberikan
keterampilan kerja, keahlian teoritis dan konseptual pegawai. Berdasarkan hasil wawancara dan
juga observasi yang peneliti lakukan maka dapat disimpulkan bahwa pegawai belum diberikan
fasilitas untuk melanjutkan pendidikan, mau tidak mau pegawai yang ingin melanjutkan
pendidikan harus menggunakan biaya sendiri, tanpa ada bantuan dari Kantor. Hal tersebut
menjadi faktor kendala utama bagi aparatur yang ingin melanjutkan pendidikan, terlebih lagi
biaya pendidikan yang semakin mahal seiring perkembangan jaman. Maka pemerintah maupun
unsur lain yang terkait harus mengatasi masalah ini dengan cara pemberian beasiswa maupun
bantuan dana pendidikan bagi para pegawai. Karena manfaat dari hasil pendidikan nantinya tidak
hanya dirasakan oleh individu yang menjalani pendidikan, tetapi dirasakan pula oleh instansi
tempat dimana ia bekerja dalam hal ini yaitu Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan
Persandian Kota Lubuklinggau.
13