Keterlibatan Orang Tua Dalam Proses Pendidikan
Keterlibatan Orang Tua Dalam Proses Pendidikan
Keterlibatan Orang Tua Dalam Proses Pendidikan
ANDI MARAULENG
0010.03.50.2022
LATIFA AL-HABSY
0005.03.50.2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia. Karena tanpa adanya pendidikan, maka kehidupan manusia tidak akan
tahu tujuan hidup dan tidak tahu apa yang akan di lakukannya. Pendidikan
merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang untuk mencapai
mendidik.1
Pada dasarnya kita ketahui pendidikan adalah hak setiap manusia, karena
hanya dengan pendidikan manusia akan bisa dihargai sebagai manusia. Melalui
karena itu, pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan
penting dalam membentuk generasi muda agar memiliki kepribadian yang utama. 2
Orangtua merupakan orang yang lebih tua yang terdiri dari ayah dan ibu.
hal yang sangat penting, karena pendidikan pertama yang diterima anak berasal dari
orangtua atau keluarga. Seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan yang diberikan
keluarga kepada anak merupakan hal yang mendasar bagi pendidikan anak di masa-
masa yang akan datang. Dengan istilah lain dapat kita ketahui bahwa keberhasilan
1Nurkholis, “Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi”, Jurnal Kependidikan, Vol. 1, No.
1, November, 2016, h. 26
2 Fuad Ihsani, Dasar-Dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h.3.
2
anak dalam pendidikan sangat bergantung pada pendidikan yang diberikan oleh
orangtuanya.3
memiliki peran yang besar dalam mendidik anak-anaknya. Peran orangtua tidak
hanya sekedar memenuhi kebutuhan makan, minum, pakaian, tempat tinggal bagi
anak. Tetapi, peran orangtua yang paling penting yaitu memberikan perhatian,
merupakan pengasuh utama dan pertama bagi anak-anak mereka. Seperti yang kita
Banyak orang tua yang beranggapan bahwa anak mereka setelah diserahkan
kepada guru di sekolah maka lepaslah hak dan kewajibannya untuk memberikan
pendidikan kepada mereka. Semua tanggung jawabnya telah beralih kepada guru di
sekolah, apakah menjadi pandai atau bodoh siswa tersebut, akan menjadi nakal atau
berbudi pekerti yang baik dan luhur, maka itu adalah urusan guru di sekolah.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis membahas mengenai keterlibatan
3
Abdul Wahib, “Konsep Orang Tua Dalam Membangun Kepribadian Anak”, Jurnal Paradigma,
Volume 2, Nomor 1, November 2015, h. 3
3
B. Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
mengikuti sekolah dasar. Sebagai faktor eksogen, banyak aspek dari keluarga yang
parent involvement. Kata parent dapat diartikan sebagai “Adult primary caregivers
dalamnya, orangtua kandung (ayah-ibu), orang yang ada hubungan biologis dengan
purposeful, and directed toward meaningful learning and affective outcomes.4 Jika
4 Sheridan, Lisa L. Knoche, Carolyn P. Edwards, James A. Bovaird, and Kevin A. Kupzyk. 2010.
Parent Engagement and School Readiness: Effects of the Getting Ready Intervention on Preschool Children’s
Social-Emotional Competencies. Early Education & Development 21:1 : 125–156
5
diartikan dalam bahasa Indonesia, keterlibatan orangtua dalam pendidikan anaknya
adalah perilaku yang terkait dan mendukung anak dalam lingkungannya, bersifat
interaktif, bertujuan secara langsung pada pembelajaran yang berarti dan hasil
dalam bahasa Inggris. Parent involvement didefinisikan sebagai “The process of the
parent connecting with and using the services the education program”. Perbedaan
orangtua.5
diteliti oleh para ahli pendidikan dan psikologi. Epstein dan Salinas menyatakan
1. Pengasuhan (Parenting)
2. Komunikasi (Communicating)
5
Korfmacher, J., Green, B., Staerkel, F., Peterson, C., Cook, G., Roggman, L., Schiffman, R.
(2008). Parent involvement in early childhood home visiting. Child and Youth Care Forum, 37(4), 171-196.
6
3. Kerelaan dan dukungan terhadap program sekolah (Volunteering and
merespon dengan tepat segala kebutuhan anak. Dimensi kehangatan dan kepekaan
orangtua terhadap anak diuraikan lagi menjadi aspek fisik, social dan kognitif.
1) Aspek fisik lebih memfokuskan bentuk kasih sayang, perhatian dan respon
mengobati bila sakit, dan memberi sentuhan fisik. Dalam memberikan makanan
atau mengobati misalnya, selalu ada komunikasi dari orangtua yang menyatakan
2) Aspek social lebih menekankan pada bentuk kasih sayang, perhatian dan
respon orangtua terhadap kebutuhan sosialisasi anak. Contoh aspek social dari
menemani anak dalam situasi social dengan penuh perhatian dan cinta kasih.
6
Epstein, J.L., & Salinas, K.C. (2004). Partnering with Families and Communities. Schools as
Learning Communities, 61(8), 12-18.
7
menyediakan fasilitas belajar anak, melatih kemampuan kognitif anak dan
anak untuk lebih mandiri. Sama halnya dengan dimensi kehangatan dan
kepekaan diatas, dukungan otonomi orangtua juga dibagi menjadi 3 aspek yakni
untuk bergerak aktif, mendukung anak untuk melakukan aktivitas harian secara
7
Edwards, C.P. & Whiting, B.B. (Eds.). (2004). Ngecha: A Kenyan Village in a Time of Rapid
Social Change. Lincoln, NE: University of Nebraska Press.
8
Diartikan sebagai proses belajar orangtua bersama-sama dengan anak
dimensi ini juga terdiri dari aspek fisik, social dan kognitif.
pembelajaran anak yang berorientasi pada kebutuhan sosial anak. Contoh dari
kegiatan ini adalah ikut mengenali lingkungan bermain anak, teman-teman anak,
Dalam sebuah keluarga, tentunya yang sangat berperan adalah ayah dan
ibu (orang tua) dalam mendidik anak. Apa saja yang harus dilakukan oleh ayah
8
Hendriati, Agustiani &Retno. (2018). Pangestuti Keterlibatan Orangtua Terhadap Pendidikan
Anak: Studi Pendahuluan Mengenai Kesiapan Anak Mengikuti Sekolah Dasar Di Bandung, Indonesia, hal.110-
120.
9
dan ibu sebagai sebuah keluarga yang ideal dalam mendidik dan
Sebagai orang tua harus memahami benar apa makna dari mendidik
bertanggung jawab.
orang tua dapat memberi teladan kepada si anak akan hal-hal yang baik dan
beretika atau orang tua menciptakan komunikasi dengan si anak yang dialogis
ataupun tidak akan berdampak pada sikap anak yang bergaya otoriter dan mau
menang sendiri.
dengan apa yang diperbuat anak. Atau ibaratnya apa yang orang tua tabur itulah
yang nanti akan dituai. Peran orang tua dalam mendidik anak tidak dapat
formal lainnya. Karena bagaimanapun juga tanggung jawab mendidik anak ada
10
2. Hindari mengancam, membujuk atau menjanjikan hadiah.
terhadap sesuatu hal baru dia melakuka sesuatu. Hal ini akan mematikan
hal-hal yang harus dia kerjakan. Contoh : menjanjikan hadiah kalau nilai
sekolahnya baik, atau mengancam tidak memberi hadiah bila nilainya rendah.
3. Hindari sikap otoriter, acuh tak acuh, memanjakan dan selalu khawatir
Seorang anak akan dapat mandiri apabila dia punya ruang dan waktu
baginya untuk berkreasi sesuai dengan kemampuan dan rasa percaya diri yang
dimilikinya. Ini harus menjadi perhatian bersama karena hal tersebut dapat
muncul dari sikap orang tuanya sendiri yang sadar atau tidak sadar
ditampakkan pada saat interaksi terjadi antara ayah dan ibu dengan anak.
11
5. Membantu anak memecahkan persoalan secara bersama.
pada temannya.9
orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Diakui bahwa hal tersebut di atas
dapat ditambahkan dengan hal lain yang positif agar menjadi perbendaharaan
pengetahuan dalam mendidik, namun yang terutama dari semua itu adalah
efektif” dengan anak. Karena hal ini akan secara langsung menjaga dan
9
Puji Rahayu .2008. ”Orang Tua Perlu Pahami Makna Pendidikan Anak “. http://bbawor.
Blogspot .com/ 2008/08/ orang-tua-perlu- pahami-makna pendidikan.html.(diakses 10 Oktober 2008
pukul 05.56)
12
Karena begitu pentingnya peranan orang tua dan sangat diperlukan bagi
mereka, yaitu:
1. Dengan mengontrol waktu belajar dan dan belajar anak. Anak-anak diajarkan
untuk belajar secara rutin, tidak hanya belajar saat mendapat PR dari sekolah
mengulang pelajaran yang diberikan oleh guru pada hari itu. Dan diberikan
tingkah laku anak-anak. Hal ini dapat dilakukan orang tua dengan
sekolah.
aktifitas yang dilakukan anak mereka selama berada di sekolah. Dan tugas-
tugas apa saja yang diberikan oleh guru mereka. Kebanyakan tingkat SMP
dan SMA tidak melaporkan adanya kelas-kelas kosong dimana guru mereka
Untuk itu sudah menjadi kewajiban orang tua untuk juga belajar dan
terus menerus mencari ilmu, terutama yang berkaitan dengan pendidikan anak.
10
Sahlan Syafei. 2002. Bagaimana Anda Mendidik Anak. Depok: Ghalia Indonesia. Hal. 36.
13
Agar terhindar dari kesalahan dalam mendidik anak yang dapat berakibat buruk
bagi masa depan anak-anak. Orang tua harus lebih memerhatikan anak-anak
mereka, melihat potensi dan bakat yang ada di diri anak-anak mereka mereka,
mereka di sekolah. Para orang tua diharapkan dapat melakukan semua itu
dengan niat yang tulus untuk menciptakan generasi yang mempunyai moral
yang luhur dan wawasan yang tinggi serta semangat pantang menyerah.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menelaah dari uraian pada bab sebelumnya maka dapat ditarik suatu
tidak sadar mereka akan terpengaruh, maka kedua orang tua di sini berperan
sebagai teladan bagi mereka baik teladan pada tataran teoritis maupun praktis.
Ayah dan ibu sebelum mereka mengajarkan nilai-nilai agama dan akhlak serta
mengamalkannya.
Pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya adalah merupakan
anak tersebut.
tua, bukan yang lain. Tanggung jawab bukan sebatas memilihkan sekolah atau
membiayai sekolah dan segala keperluanya. Lebih dari itu, tanggung jawab
orang tua diwujudkan dalam keterlibatan langsung orang tua dalam pendidikan
15
dan pendidikan anak-anaknya, maka mereka akan memberi perlakuan yang
lebih tepat kepada anak-anak. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak
berhubungan dengan prestasi anak, perilaku anak, budaya, usia, dan kualitas
sekolah anak.
B. Saran
Makalah ini disusun dengan dari hasil bacaan yang bersumber dari buku
dan jurnal yang tersedia di perpustakaan dan online serta media sosial. Sebagai
suatu hasil pemikiran maka makalah ini masih memiliki kekurangan sehingga
sangat membutuhkan saran dan kritikan yang membangun dari pembaca dan
khazanah pemikiran.
16
DAFTAR PUSTAKA
Edwards, C.P. & Whiting, B.B. (Eds.). (2004). Ngecha: A Kenyan Village in a Time
of Rapid Social Change. Lincoln, NE: University of Nebraska Press.
Epstein, J.L., & Salinas, K.C. (2004). Partnering with Families and Communities.
Schools as Learning Communities, 61(8), 12-18.
Hendriati, Agustiani &Retno. (2018). Pangestuti Keterlibatan Orangtua Terhadap
Pendidikan Anak: Studi Pendahuluan Mengenai Kesiapan Anak Mengikuti
Sekolah Dasar Di Bandung, Indonesia, hal.110-120.
Ihsani, Fuad. Dasar-Dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013),
Korfmacher, J., Green, B., Staerkel, F., Peterson, C., Cook, G., Roggman, L.,
Schiffman, R. (2008). Parent involvement in early childhood home visiting.
Child and Youth Care Forum, 37(4), 171-196.
Nurkholis, “Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi”, Jurnal
Kependidikan, Vol. 1, No. 1, November, 2016.
17