Kti Nurkholik

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 22

PERAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN

DARING SISWA DI RUMAH

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi kelulusan


madrasah aliyah

Oleh
NURKOLIK
200308

PROGRAM STUDI IPS


MADRASAH ALIYAH KHAS KEMPEK
CIREBON
2O23
PERSETUJUAN PEMBIMBING DAN KETUA PANITIA

KTI dengan judul “PERAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN DARING SISWA
DI RUMAH “ karya,

Nama : Nurkolik
NISN : 200308
Program Studi : IPS

Telah disetujui oleh pembimbing dan Wali Kelas XII IPS 2 untuk diajukan
Ujian KTI

Palimanan, 6 Mei 2023

Pembimbing, Ketua Panitia,

Agus Arifin, S. Pd Setiyanto, S. Si

ii
PENGESAHAN UJIAN KARYA TULIS ILMIAH

KTI dengan judul “PERAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN DARING


SISWA DI RUMAH” karya,

Nama : Nurkolik
NISN : 200308
Program Studi : IPS
Telah dipertahankan dalam Sidang Panitia Ujian Karya Tulis Ilmiah, Madrasah Aliyah
KHAS Kempek Palimanan Cirebon pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 6 Mei 2023

Palimanan, 6 Mei 2023

Penguji,

(………………….)

Kepala Waka. Ur Kurikulum


Madrasah Aliyah KHAS Kempek Madrasah Aliyah KHAS Kempek

H. Ahmad Zaeni Dahlan, Lc, M. Phil. Akromi, S. Hi, S. Pd. I

iii
PRAKATA

Segala puji dan syukur Kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat-
Nya. Berkat karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang
berjudul “PERAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN DARING SISWA DI
RUMAH”.Karya tulis ilmiah ini disusun diajukan sebagai salah satu syarat
memenuhi kelulusan pada Program Studi IPS Madrasah Aliyah KHAS Kempek
Paliman Cirebon.
Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, peneliti menyampaaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini.
Ucapan terima kasih peneliti sampaikan pertama kali kepda pembimbing:
Maman Nuryaman S. Pd. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan juga kepada
semua pihak yang telah membantui selama proses penyelesaian studi, diantaranya:
1. Kepala Madrasah, yang telah memberikan kesempatan serta arahan selama
pendidikan, penelitian, dan penulisan karya tulis ilmiah ini.
2. Wakil kepala Urusan Kurikulum yang telah memberikan kesempatan dan arah
dalam penulisan karya tulis ilmiah ini.
3. Bapak Wali Kelas XII IPS 2, yang telah banyak memberikan bimbingan dan
dukungan kepada peneliti selama menyelesaikan penelitian.
4. Bapak dan Ibu guru, yang telah benyak memberikan bimbingan dan ilmu
kepada peneliti selama menempuh pendidikan.
5. Kedua orang tua yang telah mendoakan serta selalu menyemangati dalam
selama penulisan ini selesai,
Peneliti sadar bahwa dalam karya tulis ilmiah ini mungkin masih terdapat
kekurangan, baik isi maupun tulisan. Oleh karena itu, saran yang bersifat membangun
dari semua pihak sangat peneliti harapkan. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat
dan merupakan konstribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Palimanan, 6 Mei 2023

Nurkolik

iv
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................................I
LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................................II
PRAKATA.....................................................................................................................III
DAFTAR ISI .................................................................................................................IV
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................V
1.1.Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah............................................................................................ 2
1.3. Cakupan Masalah ................................................................................................ 2
1.4. Rumusan Masalah ............................................................................................... 3
1.5. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 3
1.6. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS, KERANGKA
BERFIKIR....................................................................................................................... 4
2.1. Kajian Pustaka..................................................................................................... 4
2.2. Kerangka Teoretis ............................................................................................... 6
2.3. Kerangka Berfikir ............................................................................................... 9
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................11
3.1. Jenis Penelitian.................................................................................................11
3.2. Lokasi Penelitian...............................................................................................11
3.3. Jenis dan Sumber data Penelitian ....................................................................11
3.4. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................................12
3.5. Teknik Keabsahan Data....................................................................................12
3.6. Teknik Analisis Data ........................................................................................13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .........................................14
4.1. Hasil Penelitian .................................................................................................14
4.2. Pembahasan ......................................................................................................14
BAB V PENUTUP ........................................................................................................16
5.1. Simpulan ............................................................................................................16
5.2. Saran ..................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................17

v
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini negara kita sedang di landa musibah besar, yaitu adanya wabah atau
virus yang menyerang manusia di seluruh dunia yaitu dikenal dengan covid-19,
dimana wabah atau virus ini menyerang siapapun, sehingga menyebabkan Negara
kita Indonesia juga harus sangat waspada, dan menetapkan untuk melakukan kegiatan
di rumah saja, serta harus social distancing untuk menjaga agar memperlambat
penyebaran Covid-19.1 Masa pandemi Covid-19 terjadi pada bulan Maret sampai
sekarang, oleh sebab itu pembelajaran Daring (Dalam Jaringan) masih dilaksanakan
hingga sekarang. Adanya pandemi Covid-19 membuat semua sarana mati atau di
tutup sementara, termasuk kegiatan belajar mengajar. Agar siswa dapat belajar di
rumah, demi keamanan dan kesehatan kita semua, hal ini tentunya berdampak untuk
orang tua, dimana orang tua harus memberikan pembelajaran pada anaknya di rumah.
Tentu terjadi berbagai pendapat mengenai hal ini, banyak orang tua yang
mengungkapkan bahwa mereka merasa keberatan ketika anak belajar di rumah,
karena di rumah anak merasa bukan waktunya belajar namun mereka cenderung
menyukai bermain saat di rumah, walaupun di situasi pandemi seperti ini.
Maka di sini akan terlihat bagaimana pola asuh orang tua saat belajar di rumah.
Berkaitan dengan hal tersebut, pada awalnya banyak orang tua yang menolak
pembelajaran daring untuk anaknya, karena mereka masing- masing dengan
teknologi, seperti kurangnya jaringan didesa sehingga menjadi penghambat
pembelajaran daring serta media pembelajaran daring seperti handphone bisa menjadi
dampak negatif bagi anak jika disalah gunakan. Namun seiringnya waktu, orang tua
mulai menerima pembelajaran daring. Mengingat pentingnya peranan orang tua
dalam mendidik anak, orang tuamemiliki andil yang sangat besar dalam kemampuan
anak dalam lingkup pendidikan. Peran orang tua dalam menentukan prestasi belajar
siswa sangatlah besar. Pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak kurang atau
bahkan tidak berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya, orang tua yang selalu memberi
perhatian pada anaknya, terutama perhatian pada kegiatan belajar mereka dirumah,
akan membuat anak lebih giat dan lebih bersemangat dalam belajar karena ia tahu
bahwa bukan dirinya sendiri saja yang berkeinginan untuk maju, akan tetapi orang
tuanya juga memiliki keinginan yang sama. Sehingga hasil belajar atau prestasi
belajar yang diraih oleh siswa menjadi lebih baik.
Berdasarkan latar belakang diatas, perlu dilakukan penelitian dengan judul Peran
Orang Tua Dalam Belajar Daring Siswa Di Rumah.

1
1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, permasalahan dalam penelitian


diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Kurangnya peran orang tua terhadap belajar daring anak pada masa pandemi covid-
19.

2. Rendah dan kurangnya peran orang tua dalam belajar daring anak pada masa
pandemi covid-19.

3. Kurangnya bimbingan dan motivasi orang tua untuk mendapatkan hasil kegiatan
pembelajaran daring yang efektif bagi anak pada masa pandemi covid-19.

4. Kurangnya sarana dan prasarana untuk orang tua yang berperan dalam belajar
daring anak, seperti kendala jaringan atau sinyal didesa sehingga membuat
terhambatnya pembelajaran daring.

5. Derasnya dampak negatif anak menggunakan media pembelajaran daring seperti


handphone saat belajar.

1.3 Cakupan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas penulis hanya mencakup masalah tentang


Bagaimanakah Peran orang tua dalam belajar daring pada masa pandemi Covid-19?

1.4 Rumusan Penelitian

Berdasarkan cakupan masalah, dapat dirumuskan masalah yaitu sebagai berikut :

1. Bagaiamana peran orang tua dalam kegiatan belajar daring siswa pada masa
pandemi Covid-19?

2. Bagaimana cara orang tua memberikan bimbingan kepada siswa saat belajar

daring pada masa pandemi Covid-19?

1.5 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaiamana peran orang tua dalam kegiatan belajar daring
Siswa pada masa pandemi Covid-19?

2. Untuk mengetahui bagaimana cara orang tua memberikan bimbingan kepada siwa
saat belajar daring pada masa pandemi Covid-19?

2
1.6 Manfaat Penelitian

1. Bagi Madrasah

- Untuk menambah bahan wacana dalam pembelajaran tentang pembelajaran

Daring

2.Bagi Siswa

- Untuk menambah bahan wacana dalam pembelajaran tentang pembelajaran

Daring

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN PUSTAKA

Peran Orang Tua Dalam Keberhasilan Belajar Anak Orang tua adalah pendidik
dalam keluarga dikarenakan orang tua dalam suatu keluarga memiliki kedudukan
yang berbeda dalam pandangan orang tua, anak adalah buah hati dan rumpunan
dimasa depan yang harus dipelihara dan dididik. Memeliharaya dari segala
marabahaya dan mendidiknya agar menjadi cerdas. (Djamarah, 2004 : 27).
Menurut Hery Noer Aly dalam bukunya (Rusmaini, 2011 : 98) ilmu pendidikan.
Dikemukakan bahwa orang tua dalah orang dewasa pertama yang memikul tanggung
jawab pendidikan, sebab secara alami anak pada masa-masa awal kehidupannya
berada di tengah-tengah ibunya. Peran orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan peserta didik dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua,
besar kecilnya penghasilannya, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan orang
tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau tidaknya hubungan orang tua
dengan anakanak, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah, semuanya itu
mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak.
Menurut Lestari (2012) menyatakan bahwa peran orang tua adalah caracara yang
digunakan oleh orang tua mengenai tugas-tugas yang mesti di jalankan dalam
mengasuh anak. Berdasarkan pengertian tersebut dapatdisimpulkanbahwa cara orang
tua yang digunakan terkait dengan perannya terhadap anak harus benar-benar di
jalankan sesuai dengan tugas-tugas yang semestinya di lakukan oleh orang tua,
karena cara yang di lakukan orang tua akan menjadi pegangan bagi anak tersebut.
Peran orang tua sangat menentukan keberhasilan pendidikan anak-anaknya,
diantaranya orang tua berperan sebagai pendidik (educator), pendorong (motivator),
fasilitator dan juga pembimbing.
Belajar merupakan salah satu bentuk perilaku yang amat penting bagi anak. Belajar
membantu mereka menyesuaikan diri (adaptasi) dengan lingkungannya. Pada
dasarnya belajar merupakan proses perubahan diri dari belum mampu menjadi
mampu yang terjadi pada jangka waktu tertentu. Biasanya perubahan itu bersifat
menetap, artinya perilaku itu nampak pada saat sekarang dan kemungkinan besar
akan terulang pada masa yang akan datang sesuai dengan pengalaman hidup yang
dialaminya.
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, 125-134. Johanes Joko Saptono
Motivasi dan Keberhasilan Belajar Anak adalah suatu proses terjadinya perubahan
perilaku. Sedangkan berpikir adalah suatu proses mental/pengolahan simbolis yang
diarahkan pada pengertian yang lebih baik mengenai lingkungan dan dirinya sendiri.

4
Hal ini tidak kasat mata dan hanya dapat diamati dari perilaku yang nampak. Oleh
karena itu belajar tidak dapat dipisahkan dengan berpikir, meskipun keduanya
merupakan proses yang berbeda. Sebab pengertian-pengertian yang diperoleh dari
proses berpikir dapat mengakibatkan perubahan perilaku yang relatifpermanen,
sehingga proses berpikir dapat menimbulkan proses belajar.
Burhanuddin Salam mencoba menjelaskan pengertian belajar secara lebih
komprehensif, yakni: belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu dalam
usaha memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara menyeluruh,
dengan dasar pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya. Dengan demikian
perubahan pada individu yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan
bukanlah termasuk ke dalam perbuatan belajar. Keberhasilan siswa dalam proses
belajarnya tidak dapat terlepas dari adanya motivasi yang menjadi penggerak dan
pendorong siswa agar dapat menjalankan kegiatan dan proses belajarnya. Motivasi
tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa (intrinsik) dan motivasi dari luar
(ekstrinsik). Dari kedua motivasi tersebut memiliki pengaruh yang besar terhadap
keberhasilan siswa, meskipun yang lebih utamanya adalah motivasi dalam diri siswa
tetapi motivasi dari luar atau ekstrinsik tetap menjadi faktor yang ikut mempengaruhi
kegiatan belajar siswa.
2.2 KAJIAN TEORITIS

Setiap penulisan akan dibutuhkan teori sebagai landasan berfikir supaya penulis
mampu melaku kan penulisan secara maksimal dengan segala daya dan upaya dalam
penelitiannya dengan sebuah teori. Juga dengan sebuah teori maka akan
mempermudah penulis dalam melakukan upaya pengkajian terhadap peristiwaa-
peristiwa tersebut.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Behaviorisme yaitu teori yang
mempelajari perilaku manusia. Behaviorisme berfokus pada peran dari belajar dalam
menjelaskan tingkah laku manusia dan terjadi melalui rangsangan berdasarkan
stimulus yang menimbulkan hubungan reaktif atau respon. Asumsi dasar teori
Behaviorisme ini adalah menekankan aspek kajian dan telaahnya pada pembentukan
tingkah laku yang berdasarkan hubungan antara stimulus dengan respon yang dapat
dilihat dan diamati serta tidak menhubungkan dengan kesadaran. Teori ini sangat
menekankan pada hasil belajar, yaitu adanya perubahan perilaku yang diamati,
diukur, dan dinilai secara nyata.
Tokoh yang memperkenalkan Teori Behaviorisme adalah Burrhus Frederic Skinner
adalah tokoh behavioris yang meyakini bahwa perilaku individu dikontrol melalui
proses operant conditioning dimana seseorang dapat mengontrol tingkah laku
organisme melalui pemberian reinforcement yang bijaksana dalam lingkungan yang
relative besar. Behaviorisme, Skinner (1957) kemampuan berbicara dan pengenalan

5
bahasa diperoleh melalui rangsangan lingkungan. Anak hanya merupakan penerima
pasif dari tekanan lingkungan. Anak tidak memeiliki peran aktifdalam perilaku verbal
adalah perilaku yang dikendalikan oleh akibatnya.
Teori Behaviorisme ini telah lama dianut oleh para pengajar atau pendidik, namun
dari semua pendukung teori ini, teori skinnerlah yang paling besarpengaruhnya
terhadap perkembangan teori Behaviorisme. Teori Skinner, oleh B.F.Skinner dalam
bunya Verbal Behavior (1957), menghasilkan perilaki verbal dikendalikan oleh
konsekuensi-konsekuensi. Ketika konsekuensinya berupa imbalan, perilaku ini
dipertahankan dan ditingkatkan frekuensinya dan ketika konsekuensinya berupa
hukuman, perilaku ini dilemahkan (Brow dalam Krla, 2016 : 3). Kelebihan dari teori
yang diajukan oleh Skinner adalah pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak
didiknya. Hal ini ditunjukkan dengan dihilangkannya system hukuman. Hal ini
didukung dengan adanya pembentukan lingkungan yang baik. Adapun kelemahan
teori Skinner ini adalah, pertama, proses belajar dipandang dapat diamati secara
langsung padahal belajar adalah proses kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan
dari luar kecuali sebagaian gejalanya. Kedua, pross belajar ini di pandang bersifat
otomatis-mekanis sehingga terkesan seperti mesin dan robot. Oleh sebb itu apa saja
yang diberikan oleh pendidik dan apa saja yang dihasilkan oleh peserta didik
semuanya harus dapat diamati dan diukur yag bertujuan untuk melihat terjadinya
perubahan tingkah laku.
2. 3 KERANGKA BERPIKIR
Peranan memiliki ari sebagai fungsi maupun kedudukan (status). Peranan dapat
dikatakan sebagai perilaku atau lembaga yang mempunyai arti sebagai struktur social
yang dalam hal ini lebih mengacu pada penyesuaian daripada suatu proses yang
terjadi. Yang dimaksud peranan adalah suatu fungsi atau bagian dari tugas utama
yang dipegang kekuasaan oleh orang tua untuk dilaksanakan dalam mendidik
anaknya. Peranan disini lebih menitikberatkan pada bimbingan yang membuktikan
bahwa keikutsertaan atau terlibatnya orang tua terhadap anaknya dalam proses belajar
sangat membantu dalam meningkatkan konsentrasi anak tersebut. Orang tua memiliki
peran penting salam membimbing dan mendampingi anak-anaknya baik dalam
pendidikan formal maupun nonformal. Orang tua harus memberikan contoh yang
baik bagi anaknya, adanya ketidaksesuaian antara yang orang tua ajarkan terhadap
anak dengan apa yang dilihat anak dari keseharian orang tuanya, maka hal itu akan
membuat anak berpikir untuk tidak melakukan apa yang diajarkan orang tua. Dalam
menjalankan tugasnya, peran orang sebagai tenaga pendidik tentuanya mengalami
hambatan dengan berbagai faktor. Perlu suatu upaya yang dilakukan sebagai salah
satu pendukung terlaksananya proses belajar anak, sehingga tercipta motivasi anak
untuk belajar. Lebih jelasnya dapat dilihat Gambar II.1 skema kerangka piker sebagai
berikut.

6
Peran Orang Tua Dan Proses Belajar Anak Di Rumah Pada Era
Pandemi Covid-19

Peran Orang Tua Faktor Pendukung Dan


Dalam Mendampingi Penghambat Yang
Proses Belajar Anak Mempengaruhi Proses Belajar

1. Memotivasi 1. Faktor Pendukung

2. Mengawasi 1. Handphone

3. Mendampingi 2. Pemberian Kuota Internet


Dari Pemerintah
4. Kedisiplinan
2. Faktor Penghambat
1. Perekonomian
2. handphone

7
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 DESAIN PENELITIAN


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kualitatif dan pendekatan Studi
Kasus. Metode kualitatif adalah sebuah metode penelitian yang mengungkapakan
situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar.
Sugiyono (2005) mendefinisikan penelitian kualitatif mengkaji perspektif
partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian
kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena social dari sudut pandang
partisipan.
Dengan demikian arti atau pengertian penelitian kualitatif tersebut merupakan
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek. Pendekatan Studi
Kasus merupakan salah satu pendekatan yang digunakan dalam penelitian kualitatif
yang memusatkan pada suatu peristiwa, program, aktivitas, proses atau kelompok
individu yang diteliti secara mendalam. Tujuan dari Studi Kasus, seperti yang
dikemukakan oleh Silvermen, adalah narasi dokumen, yaitu menculnya makna-
makna yang berangkat dari data yang dapat menunjukkan bukti-bukti tertulis untuk
dikaji oleh peneliti. Bahkan perlu ditindaklanjuti dengan conveying, yang menurut
Guba adalah menggali ide-ide dari bentuk karangan, tulisan sejarah, dan adat istiadat
untuk dijadikan kasus penelitian. Dalam studikasus data dikumpulkan dengan
beranekaragam teknik meliputi, pengamatan, wawancara, pemeriksaan dokumen atau
catatan.

3.2 LOKASI PENELITIAN


1. Lokasi Penelitian
Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di lingkungan masyarakat di Desa
Panciro Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Alasan memilih lokasi tersebut karena
terdapat persoalan tentang pendidikan anak yang belajar dari rumah selama pandemi
covid 19. Pembelajaran di rumah ini menjadi suatu persoalan yang tentunya
melibatkan peran orang tua dalam memotivasi anak untuk belajar.
3.3 JENIS DAN SUMBER DATA PENELITIAN
1. Jenis Data
Data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam
bentuk angka. Yang termasuk data kualitatif dalam penelitian ini yaitu gambaran
umum objek penelitian ini yang meliputi :
pengetahuan pendaki gunung tenteng pertolongan pertama
2. Sumber Data

8
Sumber data primer. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh
secara langsung maupun mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada beberapa
narasumber.
3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
A. observasi
Penelitian yang akan dilakukan mengenai pengetahuan pendaki tentang pertolongan
pertama pada kegiatan pendakian gunung yang dilakukan digunung. Peneliti memilih
tempat tersebut karena ingin mengetahui pengetahuan pendaki gunung tentang
pertolongan pertama. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ditempat tersebut
karena belum ada yang pernah meneliti tentang pendaki gunung
B. wawancara
Wawancara adalah suatu percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan kedua
belah pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang
mewawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Wawancara dalam penelitian terjadi dimana peneliti sedang berbincang-bincang
dengan narasumber dengan tujuan menggali informasi tentang topik pengetahuan
pendaki gunung tentang pertolongan pertama pada kegiatan pendakian gunung
melalui pertanyaan-pertanyaan dan mengunakan teknik tertentu.
C. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data dalam bentuk mencatat hasil
wawancara langsung, dokumen-dokumen dari instansi yang terkait dalam masalah
penelitian, rekaman dan foto-foto dilapangan yang dapat lebih mengakuratkan data
penelitian yang berkaitan dengan pengetahuan pendaki gunung tentang pertolongan
pertama pada kegiatan pendakian gunung. Alat yang digunakan dalam dokumentasi
adalah kamera atau handpone yang dapat mengambil gambar atau merekam hasil
wawancara dengan informan terkait dengan penelitian. Hasil dari dokumentasi dapat
memperkuat data yang telah didapatkan sebelumnya melalui observasi dan
wawancara

3.5 TEKNIK KEABSAHAN DATA


Keabsahan data diperoleh dengan cara kombinasi tiga aspek yakni observasi,
wawancara dan dokumentasi lapangan. Pada proses observasi, peneliti mencoba tetap
melakukan pengamatan yang bertujuan untuk memperoleh data tambahan. Observasi
ini dilakukan pada waktu-waktu tertentu yang memungkinkan peneliti untuk melihat
secara langsung dan mengamati pendaki gunung dalam melakukan pertolongan
pertama. Sementara untuk wawancara, peneliti melakukan wawancara kepada
informan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan atau data yang diperoleh kurang lengkap
sehingga perlu adanya wawancara ulang. Hal ini bertujuan untuk mengkoreksi data

9
yang telah diperoleh dan untuk menghindari karagu-raguan yang nantinya akan
mempersulit dalam prosesanalisis data dan keabsahan data.
Teknik keabsahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui beberapa
cara yakni :
A. Perpanjangan keikutsertaan peneliti dalam melakukan wawancara.
B. Ketekunan pengamatan peneliti terhadap kondisi pendaki gunung dalam
melakukan pertolongan pertama
C. Triangulasi data dengan melakukan perbandingan data hasil
wawancara maupun data hasil observasi dengan data yang diperoleh
dari luar sumber lain.
3.6 TEKNIK ANALISIS DATA
Data yang terkumpul dari wawancara, observasi dan dokumen akan dianalisis
dengan menggunakan tematik, yaitu teknik analisis yang mengacu pada pertanyaan
penelitian yang telah ditetapkan, sehingga tematema yang tersusun sesuai dengan
pertanyaan penelitian tersebut dan menjadi acuan dalam memaparkan fenomena yang
terjadi dalam hal ini.

10
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENELITIAN

Maka dapatdisimpulkan bahwa peran orang tua dalam memberikan pendidikan


yangterbaik bagi anak-anaknya mmang tidak perlu diragukan lagi, banyak peran
orang tua dalam mendukung pendidikan anak-anaknya salah satunya adalah
melakukan pendampingan terhadap anak dalam belajar di rumah (online) (Emmy,
2008 : 37). Pembelajaran online adalah bentuk pembelajaran jarak jauh yang
memanfaatkan teknologi. Pembelajaran secara online telah dianggap sebagai salah
satu solusi kegiatan belajar mengajar tetap berjalan di dalam kondisi pendemi covid-
19. Pembelajaran online ini hanya efektif bagi penugasan saja, siswa dianggap
merasakesulitan dalam memahami materi ketika menggunakan cara online. Fasilitas
yang menunjang jarak jauh juga mungkin setiap anak berbeda, yang menonjol
kemungkinan dari hal itu sudah koneksinya lemah dan kuota internet yang mungkin
bagi mereka di rasa mahal dan juga terkendala di alat komunikasi, itu semua menjadi
hambatan yang besar dan nyata bagi terlaksananya pembelajaran online tersebut.
Berdasarkan hasil temuan peneliti, penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh Rumbewas, Laka, Meokbun (2018), mengkaji tentang Peran
Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik di SD Negeri Sarabi.
Peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di sekolah dasar Saribi
Orkeri District Biak Numfon District. Didalam sebuah keluarga peran orang tua
sangat penting bagi anak, terlebih lagi ketika anak memasuki usia sekolah dan usia
menempuh pendidikan. Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam
mengembangkan pribadi anak. Hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan sorang anak
mulai dari bayi, belajar jalan, hingga mampu berjalan. Keluarga mendidik dan
menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat ditunjukan bahwa tanggungjawab orang tua
dalam mendidik anak, tidak hanya sebatas anak mampu mempertahankan hidupnya,
namun lebih dari itu adalah mampu memaknai hidupnya sehingga mampu menjadi
manusia yang lebih baik di dalam masyarakat. Hal itu dapat dilihat dari pertumbuhan
sorang anak mulai dari bayi, belajar jalan, hingga mampuberjalan. Keluarga mendidik
dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat ditunjukan bahwa tanggungjawab orang tua
dalam mendidik anak, tidak hanya sebatas anak mampu mempertahankan hidupnya,
namun lebih dari itu adalah mampu memaknai hidupnya sehingga mampu menjadi
manusia yang lebih baik di dalam masyarakat. Dalam setiap proses yang dilakukan
oleh masing-masing orang, tentu tidak terlepas dari suatu faktor. Baik itu faktor yang
mendukung maupun faktor yang menghambat seiring terlaksananya hal-hal tersebut
termasuk juga kepada orang tua yang benar-benar menjalankan perannya sebagai

11
orang tua, ayah dan ibu bagi anakanak mereka. Kondisi inilah yang dialami oleh
beberapa orang tua di Desa Saribi. Disitu, orang tua menjalankan peran sebagaimana
mestinya. Namun, hal tersebut juga pasti memiliki beberapa faktor yang mendukung
serta hal-hal yang menghambat terlaknsananya peran tersebut. diperoleh kesimpulan
bahwa. peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik adalah
sebagai berikut:
1. Orang tua harus berperan aktif dalam memberikan semangat kepada peserta
didik agar terus belajar dan dapat membagi waktu belajar peserta didik dengan
baik.
2. Orang tua harus memberikan motivasi kepada peserta didik saat mengerjakan
tugas dirumah karena pemberian motivasi penting bagi peserta didik supaya
dapat belajar dengan baik.

4.2 PEMBAHASAN
1. Peran Orang Tua dalam Mendampingi Proses Belajar Anak Selama Era Pandemi
Covid-19
Peran orang tua memanglah sangat penting bagi putra-putrinya, utamanya bertujuan
untuk anak tetap memperoleh pendidikan dengan baik walaupun di tengah kondisi
seperti saat ini. Adanya Covid-19 menuntut peran orang tua secara maksimal dalam
pendidikan anak. Orang tua dituntut dapat beradaptasi dan juga aktif dalam
mendukung kegiatan pembelajaran dari rumah. Setiap harinya anak-anak harus
menunggu guru mata pelajaran mengirimkan materi ataupun penugasan. Peran orang
tua sangat sangat dipengaruhi oleh peran-perannya atau kesibukannya yang lain.
Misalnya seorang ibu yang disibukkan dengan pekerjaannya akan berbeda dengan
peran ibu yang sepenuhnya berkosentrasi dalam urusan rumah tangga. Walaupun
dengan penuh kesibukan orang tua tetap meluangkan waktunya untuk mendampingi
anak yang belajar dari rumah atau daring (online). Secara umum peran yang muncul
adalah sebagai pendamping, pengawas, pemotivasi dan pendidik dalam hal
kedisiplinan anak selama melaksanakan pembelajaran secara online di rumah. Secara
khusus peran yang muncul yaitu: menjaga dan mendampingi anak dalam
mengerjakan tugas sekolah, melakukan kegiatan bersama selama di rumah,
menciptakan lingkungan yang nyaman untuk anak, menjalin komunikasi yang baik
dengan anak. Memberikan bimbingan dan memotivasi anak. Diperlukan panduan
bagi orang tua dalam membantu mendampingi kegiatan anak yang berbasis pada
kebutuhan anak selama pandemi dan belajar dari rumah. Selain itu, orang tua juga
diajak terlibat menyusun jadwal terkait aktivitas dan kegiatan antara belajar dengan
bermain anak, Ide kreatif orang tua dan terlibat langsung dengan anak, komunikasi
yang positif dalam mendisiplinkan anak dan juga sebagai teman serta pemahaman
etika dan budi pekerti menjadi bagian terpenting dalam tumbuh dan berkembangnya
anak.

12
Meskipun aktivitas belajar dilakukan dari rumah, namun para siswa tetap
bersemangat mengikuti pembelajaran. Selain itu peran orang tua sangat penting,
sekaligus bisa mendampingi serta mengawasi anaknya untuk menyelesaikan beberapa
tugas yang diberikan oleh gurunya. Belajar dari rumah, pasti ada positif maupun
negatifnya, yang terpenting, orang tua sangat penting dalam pendampingan belajar
anaknya, Saat ini, belajar dari rumah pastinya banyak segi positifnya, terlebih lagi
bisa mengakrabkan ikatan antara orang tua dan anak. Belajar berdasarkan teori
behaviorisme ini sebuah teori yang mempelajari tingkahlaku manusia.
Menurut Desmita (2009:44) teori belajar behavioristik merupakan teori belajar
memahami tingkahlaku manusia yang menggunakan pendekatan objektif, mekanistik,
dan materialistik, sehingga perubahan tingkahlaku pada diri seseorang dapat
dilakukan melalui upaya pengkondisian. Dengan kata lain, mempelajari tingkahlaku
seseorang seharusnya dilakukan melalui pengujian dan pengamatan atas tingkahlaku
yang terlihat, bukan dengan mengamati kegiatan bagian-bagian dalam tubuh. Teori
inimengutamakan pengamatan, sebab pengamatan merupakan suatu hal penting untuk
melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkahlaku tersebut.
Dengan demikian menurut Thorndike (1911), salah satu pendiri aliran tingkah
laku, teori behavioristik dikaitkan dengan belajar adalah proses interaksi antara
stimulus (yang berupa pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respon (yang juga berupa
pikiran, perasaan, dan gerakan). Jelas menurut Thorndike, perubahan tingkah laku
boleh berwujud sesuatu yang konkret atau non-konkret. Dalam implementasinya ,
siswa mengalami peningkatan kemampuan belajar dengan interaksi siswa dengan
media pembelajaran. Belajar dengan menggunakan media pembelajaran akan
terbentuk proses penguasaan karena adanya interaksi dalam belajar (Fahyuni, 2011).

13
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab-bab
sebelumnya, kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah dalam rangka
memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dalam menghadapi pandemi Covid-19
yang disertai kebijakan social distancing dan physical distancing mengharuskan siswa
dan guru untuk melaksanakan pembelajaran online sebagai solusi pelaksanaan
pembelajaran siswa dalam mengerjakan tugas. Pandemi covid-19 memberikan
dampak yang besar. Adanya kebijakan dari pemerintah dengan menerapkan belajar
dari rumah sebagai bentuk penanggulangan penyebaran virus corona menyebabkan
pola pemnelajaran berubah dari belajar di sekolah menjadi belajar di rumah. Kegiatan
belajar dari rumah dapat menjadi titik balik digalakkannya kembali peran keluarga.
Berikut hasil penelitian yang di rangkum menjadi empat komponen dalam peran
orang tua dalam proses belajar anak selama pandemi yaitu
(1) Motivasi, (2) Mengawasi, (3) Mendampingi dan (4) Kedisiplinan.
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang
individu untuk mencapai tujuannya. Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan
sebagai dorogan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan
dengan adanya hasrat dan minat, dorongan dan kebutuhan, harapan dan cita-cita,
penghargaan dan penghormatan. . Data penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 3
orang informan utama menunjukkan bahwa jawaban orang tua mengaku bahwa
pembelajaran yang dilakukan secara online kita sebagai orang tua harus terus
menerus memeberikan motivasi anak dalam belajar agar tetap semangat mengikuti
pembelajaran. Hasil penelitian mengenai motivasi menunjukkan orang tua sangat
memotivasi anaknya saat pembelajaran online.
Mengawasi adalah melihat dan memperhatikan tingkah laku seseorang dan
mengontol yang seseorang tersebut lakukan. Mengawasi memegang tanggung jawab
untuk melakukan pengawasan atas pelaksanaan suatu kegiatan dan juga sebagai
pengarah secara khusus. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 3 orang tua
menyatakan hal utama yang dilakukan orang tua selama anak belajar di rumah yaitu
mendampingi pross belajar anak selalu didampingi agar anak tidak merasa sendiri dan
orang tua juga harus membuat anak bagaimana anak ini belajar lebih giat lagi. Hasil
penelitian menunjukkan orang tua mendampingi dengan sungguh- sungguh.
Berdasarkan atas penjelasan di atas dapat diuraikan bahwa pembelajaran online
peran orang tua sebagai pengawas adalah dimana orang tua mengawasi aktivitas yang
dilakukan oleh anak secara efektif baik itu dalam kehidupan sehari-hari ataupun
dalam lingkungan masyarakat, karena pertumbuhan dan perkembangan anak

14
dipengaruhi lingkungan tempat anak tersebut berada dan hal ini tentu sangat
berpengaruh kondisi anak pada saat belajar dari rumah. Orang tua sebagai pendidik
utama anak selama belajar dari rumah harus menyediakan waktu, lingkungan belajar
yang menyenangkan dan sumber belajar yang beragam agar anak tetap dapat
mengembangkan kemampuannya dan mencapai tugas-tugas perkembangannya.
Adapun peran penting orang tua dalam mendampingi anak yaitu anak merasa tidak
sendiri, orang tua sebagai pemberi semangat, menfasilitasi kebutuhan anak, tempat
berdiskusi dan bertanya, membantu mengenali diri sendiri, melihat dan
mengembangkan bakat anak dan menciptakan lingkungan yang kondisif untuk
belajar. Pendampingan orang tua dalam pembelajaran dari rumah selain membantu
anak dalam momen belajar juga akan membangun komunikasi yang intens dengan
anak. Peran orang tua dan guru memang mendasar dalam mendukung proses anak
belajar dirumah, keduanya harus membangun kolaborasi demi memaksimalkan
kegiatan belajar. Kreavitas guru dalam menghadirkan pembelajaran daring yang
menarik dan menyenangkan akan sangat enentukan besarnya atensi siswa terhadap
kegiatan belajar aring tersebut. Sedangkan pendampingan dan keaktifan orang tua
dalam menemani anak akan menentukan sejauh mana kegiatan belajar di rumah akan
bermanfaat dan bermakna.
5.2.Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka pada bagian ini akan diberikan
saran sebagai berikut:
1. Kepada orang tua, dapat mengetahui perkembangan belajar anak pada era
pandemic covid-19 ini selama di rumah dan juga orang tua bisa memotivasi
dan mendampingi anak agar belajar dengan giat lagi.
2. Kepada Guru, tetap selalu memantau walaupun pembelajaran sudah
didampingi orang tua dan tetap memberi pengarahan mengenai materi
pembelajaran agar anak mudah dalam mempelajarinya
3. Kepada Anak, tetap semangat belajar meskipun pembelajaran dilakukan
secara online
4. Kepada Peneliti sendiri, sebagai bahan dalam proses peningkatan dan
pengembangan ilmu pengetahuan
5. Kepada Peneliti Selanjutnya, diharapkan apabila meneliti tentang hal yang
serupa agar lebih teliti dalam memberikan pernyataan dan lebih berhati- hati
dalam mengajukan pertanyaan pada saat wawancara, usahakan untuk yang
tidak menyinggung narasumber, serta mematuhi aturan yang ada di tempat
penelitian.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abdusshomad Alwazir. 2020. Pengaruh Covid-19 Terhadap Penerapan


Pendidikan Karakter Dan Pendidikan Islam. Tangerang. Cendekia. Jurnal
Pendidikan Social Agama Dan Budaya, (2).1
Euis Kurniat.(2020). Analisis Peran Orang Tua Dalam Mendampingi Anak Di
Masa Pandemi Covid-19.Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini. Volume 5 Issue 1 (2021) Pages 241-256 ISSN: 2549-8959
.
Ika Sri Wahyuni. 2017. Peran Orang Tua Terhadap Prestasi Siswa Kelas 5
Selfia S. Rumbewas, Beatus M. Laka, Naftali Meokbun. 2018. Peran Orang Tua
Dalam Miningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Di Sd Negeri Saribi
jurnal endurance 2(1)
Rika Sri Wahyuni. 2017. Peran Orang Tua Terhadap Prestasi Siswa Kelas 5 Di Sd
Al-Azhar Syifabudi Pekanbaru. Cendekia
Munirwan Umar. 2015. Peranan Orang Tua Dalam Peningkatan Prestasi Belajar
Anak Banda Aceh. Cendekia jurnal ilmiah edukasi (1)1
Yohanes Joko Saptono. 2016. Motivasi Dan Keberhasilan Belajar Anak.
Cendekia jurnal pendidikan agama kristen(1).1
Chusniatun dan PrinartinartiNanil, A’yun Qurrrota. 2015. Peran Orangtua Dalam
Pendidikan Anak Usia Dini (Studi Kasus Pada Keluarga Muslim Pelaksana
Homeschooling). Jurnal indigenous 13 (2) 1
Meokbun naftali, Laka M. Beatus, Rumbewas S. Salfia. Peran Orang Tua Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Di SD Negeri Saribi. Jurnal
Edumatsains, 2(2)1
Saputri Ega Apriliana. Pendampingan Anak Dalam Keluarga Di TK Pratiwi
Kebasen Kabupaten Banyumas.
Selfie S. Rumbewas, Beatus M. Laka, Naftali Moekbun. 2018. Peran Orang
TuaDalamMeningkatkanMotivasiBelajarPesertaDidik di SD Negeri
SaribiJurnal endurance 2(1)
Sukmawati, 2016, AnalisisFaktor – FaktorPenghambatDalam Proses
PembelajaranTrigonometrik. JurnalFakultasKeguruan dan Ilmu
PendidikanUniversitasCokrominotoPalopo Volume 1 nomor 2 Page 142-
150 ISSN 2502 – 2802Yohanes Joko Saptomo, 2016. Motivasi dan
KeberhasilanBelajarAnak,
CendekiaJurnal Pendidikan Agama Kristen (1).1
Zahara Sofia, MulyanaNandang, DarwisSapruddin Rudi, 2020. Peran Orang
TuaDalamMendampingiAnakMenggunakan Media Sosial di Tengah
PandemiCovid - 19 JurnalKaloborasiResolusiKonflik, Ilmu Kesejahteraan

16
Sosial FISIP, Universitas Padjadjaran. Volume 3 Nomor 1 Halaman 105 -
114 ISSN 2655 – 8823 (p) ISSN 2656 – 1786 (e)
Tri Hadayani, 2020. Peran Orang Tua Dalam Membimbing Anak Pada
Pembelajaran Daring Di Desa Ngrapah Kecamatan Banyubiru Tahun
Pelajaran 2019/2020
Siti maghfhirah, Maemonah, 2019. Pemikiran Behaviorisme Dalam Pendidikan
(Studi Pendidikan Anak Usia Dini), Program Magister PIAUD, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Suruan Kalijaga,
Yogyakarta. Volume VI. Nomor 2 Juli-Desember 2019, Halaman 93 – 95
Selfi Lailiyatul Iftifah & Mardiyana Faridhatul Anawaty, 2020. Peran Orang Tua
Dalam Mendampingi Anak Di Rumah Selama Pandemi C0vid-19. JCE
(Jurnal Of Childhood Education) VOL (4), NO (2), Edisi September 2020.
2620-3278 (E-ISSN), 2598-2184 (P-ISSN) Halaman 71-81
Sitti Nur Khalimah, 2020. Peran Orang Tua Dalam Pembelajaran Daring Di
Mudarululum Pedurungan Kota Semarang Tahun Pembeljaran 2019/2020
Laila Kanti Safitri, 2020. Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Minat Belajar
Anak Pada Pembelajaran Online Di Sd Negeri 5 Metro Pusat. Juruan
Pndidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu
Keguruan
Tri Handayani, 2020. Peran Orang Tua Dalam Membimbing Anak Pada
Pembelajaran Daring Di Desa Ngrapah Kecamatan BNYU Biru Tahun
Pembelajaran 2019/2020

17

Anda mungkin juga menyukai