Musle Dan Usia Guna Waduk
Musle Dan Usia Guna Waduk
Musle Dan Usia Guna Waduk
2. TINJAUAN PUSTAKA
b. Erosi adalah proses hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik oleh
pergerakan air maupun angin. Erosi dapat mengakibatkan merosotnya
produksivitas tanah, daya dukung tanah untuk produksi pertanian dan
kualitas lingkungan hidup. Erosi yang sering ditemukan umunya
disebabkan oleh air hujan dan ditunjukkan dengan adanya peristiwa
pelepasan, pengikisandan pengakutan partikel tanah (Asdak,2010).
Perhitungan besarnya erosi menggunakan USLE yaitu :
A = R.K.LS.CP
Dimana:
A : Erosi lahan (ton/ha/thn)
R : Faktor erosivitas hujan
LS : Faktor erodibilitas tanah
CP : Faktor tanaman dan pengelolahan lahan
Hasil dari laju erosi (A) dalam studi ini selain dalam satuan
ton/ha/tahun, juga akan ditampilkan dalam mm/tahun sebagai catatan :
𝑡𝑜𝑛/ℎ𝑎/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
= 𝑚𝑚/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ ∗ 1000
e. Debit sedimen
Muatan layang (suspended load) dapat juga dihitung dengan
menggunakan metode USBR (United State Bureaun Reclamation) di
mana untuk menghitung angkutan muatan layang, diperlukan
pengukuran debit air (Qw) dalam m3/det,yang dikombinasikan dengan
konsentrasisedimen (C) dalam mg/l, yang menghasilkan debit sedimen
dalam ton/hari dihitung dengan persamaan (Strand, 1982):
Qs = 0,0864 C.Qw
Dari perhitungan, dibuat lengkung aliran sedimen yang merupakan
garis regresi antara angkutan sedimen dan debit air dengan persamaan:
391 JURNAL REKAYASA SIPIL/VOL.8.NO.5 – FEBRUARI 2020/ISSN 2337-7739
Qs = a.Qwb
Dimana :
Qs = Debit sedimen (ton/hari)
C = konsentrasi sedimen (mg/liter)
Qw = Debit aliran (m3/detik)
0,0864 adalah faktor perubahan unit.Selain itu, Borland dan Maddock
dari USBR telah menyediakan sebuah tabel untuk memperkirakan
besar angkutan bed load berdasarkan konsentrasi suspended load nya.
Adapun titik yang digunakan dalam perhitungan adalah Coban Rondo,
Lajar, dan Konto. Untuk perhitungan debit sedimen digunakan data
debit pada tahun 2018.
3. METODOLOGI PENELITIAN
a. Lokasi Studi
Waduk Selorejo terletak di Desa Selorejo, Kecamatan Ngantang,
Kabupaten Malang, Jawa Timur. Waduk Selorejo terletelak pada titik
koordinat 7˚51’34” S - 112˚ 21’58” E / 7.8653˚S 1123.361˚E, ± 50 km
dari Kota Malang dengan memiliki luas daerah pengairan sebesar 236
km2 dengan kapasitas maksimum waduk 62,3 juta m 3 pada tahun 1970
dan pada tahun 2007 sebesar 41,867 m3 dan berkurang sebesar 32,80%,
sedangkan untuk kapasitas tampungan sedimen tahun 1970 sebesar 12,2
juta m3 dan 2,032 juta m3 pada tahun berkurang sebesar 73,6%.
Data yang diperlukan
Peta Topografi
Peta tata guna lahan
Peta kelerengan
Peta jenis tanah
Data hidrologi
Data echosounding
Data debit
b. Tahapan Studi
1. Pengelolahan Data Hujan 10 Tahunan
a. Uji konsistensi data hujan
b. Rata-rata hujan mm/ tahun
2. Pengolahan Data Erosi
Pengolahan data erosi lahan yang terkait dengan perhitungan
luasan daerah genangan waduk yang meliputi :
3. Analisa erosi yang terjadi
Dari data tingkat kekeritisan lahan kemudian dilakukan
perhitungan laju erosi menggunakan metode USLE.
4. Analisa Sediment Delivery Ratio (SDR)
Dengan menggunakan data erosi dan luas DAS kita dapat
menghitung rasio pengangkutan sedimen yang terjadi.
5. Perhitungan Sediment Yield
Dari nilai Sediment Delivery Ratio (SDR) dan besarnya erosi
yang terjadi maka didapat besarnya Sediment Yield yang terjadi.
6. Analisa Trap Eficiency
Pada tahapan ini dimaksudkan agar kita mengetahui besar
sedimen yang mengendap dan menjadi tampungan mati pada
waduk.
Setelah diketahui kisaran yang terjadi dari Trap Efficiency
selanjutnya adalah menganalisa mengenai usai guna waduk.
7. Analisa mengenai usia guna waduk
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
Total 1151 864 450 197 147 92 0 0 12 21 215 523
Total cm 115 86 45 20 15 9 0 0 1 2 22 52
Maksimum 10 9 7 6 4 5 0 0 1 1 3 9
Hari Hujan 30 26 21 15 10 5 0 0 1 2 18 22
Hujan Rata2 4 3 2 1 1 2 0 0 1 1 1 2
EI30 21,10 18,56 9,92 6,27 6,61 14,39 0 0 8,40 5,16 3,61 12,69
R 106,72
Luas (Km2)
Jenis Tanah Candi Coban
Bentah Kidul Konto Ledok Rondo Lajar Serang Tokol
Alfic Hapludands 4,67 2,99 3,50 1,71 2,00 1,81 0,86
Andic Eutrudepts 1,96 37,74 23,72 23,41 3,20 5,97 3,60 7,80
Aquandic Epiaquepts - 0,99 - - - - - -
Aquic Eutrudepts 0,45 0,66 - - - - - -
Typic Eutrudepts 0,59 0,01 2,26 1,86 2,55 1,19 0,75 0,31
Typic Hapludands 13,65 0,55 4,18 0,37 6,80 1,46 - -
Vitrandic Eutrudepts 31,72 - - - 6,67 5,60 4,15 15,72
Rerata K 8,84 7,16 8,42 6,84 4,24 3,21 2,34 7,94
Untuk faktor panjang dan kemiringan lereng (LS) ditentukan dengan menggunkan
peta kemiringan lereng DAS Konto pada Waduk selorejo pada gambar 5.
Dibawah sebagai berikut.
DAS Kemiringan LS
Bentah 2-8 % 0,4
Candi Kidul 8-15 % 1,4
Konto 8-15 % 1,4
Ledok 8-15 % 1,4
Coban Rondo 15-25% 3,1
Lajar 2-8% 0,4
Serang 2-8% 0,4
Tokol 8-15% 1,4
Metode USLE
Tabel 5. Perhitungan erosi menggunakan metode USLE
Berat
Sed Yield Sed Yield Isi Laju Erosi
Luas Area
No DAS
Ton/Ha/Tahun Ton/Tahun Ton/m3 m3/Thn mm/Thn
Ha
1 Bentah 5448,4700 39.578 215.639.416 0,21 1.026.854.361 18,847
2 Candi Kidul 4607,8947 4.161 19.174.455 0,21 91.306.928 1,982
3 Konto 3656,3836 4.218 15.423.420 1,2 12.852.850 0,352
4 Ledok 2758,0831 2.330 6.425.294 0,27 23.797.384 0,863
Coban
5
Rondo 2350,7667 43.602 102.497.401 0,27 379.620.005 16,149
6 Lajar 1608,1816 2.593 4.170.437 0,21 19.859.224 1,235
7 Serang 941,5786 1.232 1.159.604 1,20 966.337 0,103
8 Tokol 2397,9221 33.363 80.000.682 0,21 380.955.628 15,887
Tebal Tanah tererosi mm/tahun 55,416
Laju Erosi Rerata m3/thn 242.026.590
Volume m3/thn 1.936.212.719
Metode MUSLE
Berat
Luas Area
Sed Yield Sed Yield Isi Laju Erosi
No DAS
Ha Ton/Ha/Tahun Ton/Tahun Ton/m3 m3/Thn mm/Thn
Persamaan Luasan
Titik Tinjau DAS A (Km2) (%)
Vanoni USDA
Bentah 54,485 25,48 32,85
Candi Kidul 46,079 26,02 33,46
Konto 36,564 26,78 34,33
Ledok 27,581 27,74 35,41
Coban Rondo 23,508 28,30 36,04
Lajar 16,082 29,68 37,57
Serang 9,416 31,73 39,85
Tokol 23,979 28,23 35,96
c. Trap Efficiency
36.000,000−5.586.055,64
Laju sedimen masuk pada tampungan mati = 45
5. PENANGANAN SEDIMEN
Pemeliharaan rutin yang dilakukan pada intake dengan pembuangan sedimen
melalui sand flushing tentu saja tidak seimbang dengan besarnya sedimentasi
yang terjadi Untuk itu penangan sedimen dengan membagun bangunan sabo
DAM pada tiap sungai yang melintasi waduk tersebut dikarenakan biaya
pengerukan yang mahal. Bisa juga dilakukan penghijaun dan reboisasi pada
tiap lahan agar bisa mengurangi erosi dan sedimentasi pada waduk.
6. PENUTUP
a. Kesimpulan
7. DAFTAR PUSTAKA