Laporan Peretasan Biji
Laporan Peretasan Biji
Laporan Peretasan Biji
PERETASAN BIJI
Oleh
DEA AZHAR
NIM. 2021310633
KELOMPOK II
A. Latar Belakang
Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan,
khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula
berada pada kondisi dormansi mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang
menyebabkan embrio berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda
ini dikenal sebagai kecambah (Nurfiana, 2017).
Proses perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian kompleks dari
perubahan-perubahan morfologi, fisiologi dan biokimia. Tahap pertama suatu
perkecambahan benih dimulai dengan proses penyerapan air oleh benih. Tahap
kedua dimulai dengan kegiatan-kegiatan sel dan enzim-enzim serta naiknya
tingkat respirasi benih. Tahap ketiga merupakan tahap dimana terjadi penguraian
bahanbahan seperti karbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk-bentuk yang
melarut dan ditranslokasikan ke titik tumbuh. Tahap keempat adalah asimilasi
dari bahan-bahan yang telah diuraikan tadi di daerah yang mudah
menggandakan atau membelah diri (meristematik) untuk menghasilkan energi
bagi pembentukan komponen dan pertumbuhan sel-sel baru. Tahap kelima
adalah pertumbuhan dari kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran
dan pembagian sel sel pada titik tumbuh (Nurfiana, 2017).
Biji dapat diartikan sebagai suatu ovule atau bakal tanaman yang masak
yang mengandung suatu tanaman mini atau embrio yang terbentuk dari
bersatunya sel-sel generative yaitu gamet jantan dan betina di dalam kandung
embrio, serta cadangan makanan yang mengelilingi embrio. Sedangkan benih
merupakan biji tumbuhan yang digunakan oleh manusia untuk tujuan
penanaman atau budidaya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
perkecambahan benih adalah media perkecambahan. Pada beberapa benih
tertentu, substrat perkecambahan dapat menyebabkan benih menjadi dorman
(Lail, 2016).
Berdasarkan uraian di atas hal ini lah yang melatarbelakangi praktikum
peretasan biji pada mata kuliah Tanaman Makanan Ternak (Agrostologi).
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum peretasan biji yaitu untuk mengetahui dan
memahami cara-cara yang lazim dilakukan pada skarifikasi, agar dapat
menentukan dan melakukan skarifikasi sesuai dengan kondisi benihnya dan
untuk mengetahui cara meningkatkan proses perkecambahan benih dan
meningkatkan presentasi kecambah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4. 1. Perkecambahan
Perlakuan
Kontrol Amplas
Waktu
1 2 3 4 1 2 3 4 Jarum Pisau
Pengamatan
1 2 3 4 1 2 3 4
Hari 1 - - - - 6 2 3 3 - - - - 3 2 - -
1
Hari 2 - - - - 8 2 3 3 1 - 2 3 3 1 2
1
Hari 3 - - - - 9 2 3 3 1 - 3 3 3 2 4
9 1 1
Hari 4 - - - - 2 3 3 1 3 4 3 2 4
9 1 1 5
Hari 5 - - 1 - 2 6 3 2 4 5 4 2
9 1 1 5 4 5
Hari 6 - - 1 - 2 6 3 2 4 2
1 9 1 1 5 4 5
Hari 7 - - - 2 6 3 2 4 2
1 9 1 1 5 4 5
Hari 8 - - - 2 6 3 2 4 2
1 9 1 1 5 4 5
Hari 9 - - - 2 6 3 2 4 2
1 9 1 1 5 4 5
Hari 10 - - - 2 6 3 2 4 2
1 9 1 1 5 4 5
Hari 11 - - - 2 6 3 2 4 2
1 9 1 1 5 4 5
Hari 12 - - - 2 6 3 2 4 2
1 9 1 1 5 4 5
Hari 13 - - - 2 6 3 2 4 2
1 9 1 1 5 4 5
Hari 14 - - - 2 6 3 2 4 2
1 9 1 1 5 4 5
Hari 15 - - - 2 6 3 2 4 2
1 9 1 1 5 4 5
Hari 16 - - - 2 6 3 2 4 2
1 9 1 1 1 5 4 5
Hari 17 - - - 2 6 3 3 2
1 9 1 1 1 5 4 1
Hari 18 - - - 2 6 2 3 3
1 9 1 1 1 5 4 1
Hari 19 - - - 2 6 2 3 3
1 9 1 - 1 5 4 1
Hari 20 - - - 2 6 2 3 3
1 9 1 - 1 5 4 1
Hari 21 - - - 2 6 2 3 3
1 9 1 - 1 5 4 1
Hari 22 - - - 2 6 2 3 3
1 9 1 - 1 5 4 1
Hari 23 - - - 2 6 2 3 3
1 9 1 - 1 5 4 1
Hari 24 - - - 2 6 2 3 3
1 9 1 - 1 5 4 1
Hari 25 - - - 2 6 2 3 3
1 1 - 1 5 4 1
Hari 26 - - - 7 2 6 2 3 3
1 1 - 1 5 4 1
Hari 27 - - - 7 2 3 2 3 3
1 1 - 1 5 4 1
Hari 28 - - - 7 2 2 2 3 3
24
Rata-rata - - -
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat di tarik kesimpulan yaitu pada biji
lamtoro memiliki kulit yang keras sehingga di lakukan skarifikasi secara mekanis
agar kulit biji lebih permeabel terhadap air dan udara, serta faktor yang
mempengaruhi perkecambahan yaitu penyediaan air atau penyiraman serta
cahaya. Perlakuan amplas sangat efektif digunakan karena persentase
kecambah lebih tinggi.
B. Saran Untuk Laboratorium
Saran saya yaitu agar penyediaan pendingin ruangan atau AC di
laboratorium peternakan dapat terealisasi demi kelancaran praktikum serta
kenyamanan praktikan serta kakak asisten maupun dosen yang bertugas.
DAFTAR PUSTAKA
Juhanda., Nurmiaty Y & Ermawati. 2013. Pengaruh Skarifikasi Pada Pola Imbibisi
Dan Perkecambahan Benih Saga Manis (Abruss precatorius L.). Jurnal
Agrotek Tropika, 1(1):45-49