Latar Belakang
Latar Belakang
Latar Belakang
Putriyanti (1640604037)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berbangsa dan bernegara tidak terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta seni dan budaya. Sementara itu, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi pada saat ini tidak lepas dari peran pendidikan, dan pendidikan merupakan
bagian yang penting dari kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, masalah pendidikan
Masalah pendidikan seringkali menjadi topik perbincangan yang menarik dan hangat
di kalangan masyarakat luas, dan lebih-lebih lagi pakar pendidikan. Hal ini
merupakan hal yang wajar karena semua orang berkepentingan dan ikut terlibat
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 28 maret 2019 di
SMP Negeri 5 Tarakan di peroleh bahwa siswa SMP Negeri 5 Tarakan kelas VII-4
pada pelaksanan pembelajaran masih didominasi oleh guru, disekolah tersebut masih
jawab. Terlihat siswa kurang memperhatikan, terdapat beberapa siswa mengobrol dan
mengantuk saat guru menerangkan didepan, Hal ini menyebabkan pada saat ditanya
oleh guru siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar.
Berdasarkan hasil wawancara, guru mengungkapkan ada beberapa faktor yang
membuat siswa tersebut tidak mampu menanggapi apa yang disampaikan oleh guru
dengan baik yaitu kurang mengulang atau membaca materi yang telah diajarkan,
minat siswa untuk membaca materi sebelum proses pembelajaran dimulai sangat
Masalah ini berdampak pada tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
yang dihadapi. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sering
adalah pelajaran yang sulit dan memerlukan suatu pemikiran yang keras dan
pemikiran yang cerdas. Anggapan ini membuat siswa tidak semangat dalam belajar.
Siswa malas mengerjakan soal matematika dan lebih suka mengatakan tidak bisa
sebelum mencoba mengerjakan soal objek matematika yang abstrak. siswa yang
dapat belajar secara mandiri, kreatif dan aktif akan berpengaruh pada proses
kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri, kreatif, dan lebih aktif. Dimana
siswa diberi kesempatan untuk mempelajari materi terlebih dahulu, kemudian siswa
menjelaskan kembali materi yang dipelajari kepada siswa yang lain. Guru hanya
bertugas sebagai fasilitator dan pembimbing dalam pembelajaran, yaitu meluruskan
atau memberi penjelasan mengenai materi yang tidak dapat dipecahkan secara
mandiri oleh siswa. Model pembejaran ini bermanfaat agar tujuan pembelajaran dapat
tersampaikan secara mandiri yang dilakukan oleh peserta didik dan mampu
mengetahui kemampuan dan proses berpikir kreatif siswa guru memperolah wawasan
yang luas tentang potensi dan bakat yang dimiliki siswa-siswinya. Siswa yang aktif,
kreatif dan mandiri memiliki kemampuan proses berfikir kreatif dalam memecahkan
masalah.
Dari hasil observasi dan wawancara tersebut peneliti ingin mengetahui apakah
kreatif siswa. Oleh karena itu peneliti ingin mengangkat judul “Pengaruh
B. Batasan Masalah
Agar pemasalahan tidak terlalu meluas serta mengarahkan jalannya penulis. Maka
b. Kemampuan berfikir kreatif ini merupakan jenis penelitian dari segi kognitif.
Kemampuan berfikir kreatif siswa yang dimaksud dalam penelitian ini dalam
antar sudut.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti sampaikan, maka rumusan masalah
pada penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh pembelajaran model reciprocal
teaching terhadap kemampuan berfikir kreatif siswa kelas VII SMP Negeri 5
Tarakan?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran model
reciprocal teaching terhadap kemampuan berfikir kreatif siswa kelas VII SMP Negeri
5 Tarakan.
E. Manfaat Penelitian
b. Bagi guru, penelitian ini akan memberikan pengalaman yang bermanfaat dalam
dijadikan salah satu upaya meningkatkan kualitas guru dan siswa yang lebih