Makalah Ruang Lingkup, Tujuan, Prinsip Dan Fungsi Administrasi Pendidikan
Makalah Ruang Lingkup, Tujuan, Prinsip Dan Fungsi Administrasi Pendidikan
Makalah Ruang Lingkup, Tujuan, Prinsip Dan Fungsi Administrasi Pendidikan
Disusun
Oleh Kelompok 2:
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3
A. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan................................. 3
B. Tujuan Administrasi Pendidikan.............................................. 5
C. Prinsip Administrasi Pendidikan.............................................. 7
D. Fungsi Administrasi Pendidikan............................................... 9
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua
kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain
administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai
tujuan pendidikan. Dalam pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha
seefisien mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, dan tenaga
semaksimal mungkin, tetapi memberi hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan
tersebut dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya
(adaptivenes) dengan lingkungan sekolahnya yang baru.
Maka fungsi supervisi dalam administrasi pendidikan, maka supervisi
berarti aktivitas-aktivitas untuk menentukan kondisi-kondisi/ syarat-syarat yang
esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan pendidikan.
Sedangkan ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi segala hal yang
pada dasarnya ditekankan pada pelaksanaan kegiatan/ usaha pendidikan supaya
berjalan secara dan tertib yang semua itu diorientasikan pada tujuan pendidikan.
Dari penjelasan di atas terlihat pentingnya administrasi pendidikan, maka
dari itu dalam makalah ini penulis akan mencoba memberikan penjelasan tentang
pemahaman Tujuan, Fungsi dan Ruang lingkup dari Administrasi Pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan?
2. Apa Tujuan Administrasi Pendidikan?
3. Bagaimana Prinsip Administrasi Pendidikan?
4. Seperti Apa Fungsi Administrasi Pendidikan?
i
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
2. Untuk Mengetahui Tujuan Administrasi Pendidikan
3. Untuk Mengetahui Prinsip Administrasi Pendidikan
4. Untuk Mengetahui Fungsi Administrasi Pendidikan
i
BAB II
PEMBAHASAN
1
Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2013), hlm. 13-14
i
5) Korespondensi/ surat menyurat
6) Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan, pengisian
buku induk, raport dan sebagainya.
b. Bidang Personalia Murid, yang meliputi antara lain:
1) Organisasi murid
2) Masalah kesehatan murid
3) Masalah kesejahteraan murid
4) Evaluasi kemajuan murid
5) Bimbingan dan penyuluhan bagi murid
c. Bidang Personalia Guru, meliputi:
1) Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
2) Organisasi personel guru
3) Masalah kepegawaian
4) Masalah kondite dan evaluasi kemajuan guru
5) Refreshing dan up-grading guru-guru.
d. Bidang Pengawasan (Supervisi), yang meliputi:
1) Usaha membangkitkan semangat guru-guru dan pegawai tata usaha
dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya.
2) Mengusahakan dan mengembangkan kerja sama yang baik antara guru,
murid dan pegawai tata usaha sekolah.
3) Mengusahakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-hasil
pendidikan dan pengajaran.
4) Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru pada umumnya.
e. Bidang Pelaksana dan Pembinaan Kurikulum, meliputi:
1) Berpedoman dan mengetrapkan apa yang tercantum dalam kurikulum
sekolah yang bersangkutan, dalam usaha mencapai dasar- dasar dan
tujuan pendidikan dan pengajaran.
2) Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode- metodenya,
disesuaikan dengan pembaruan pendidikan dan lingkungan masyarakat.2
2
M. Daryanto, Op. Cit. hlm. 24-25
i
Dari bidang-bidang di atas, maka administrasi pendidikan dapat
dikelompokkan menjadi:
– Bidang administrasi material, yaitu kegiatan administrasi yang menyangkut
bidang-bidang materi, seperti ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan,
alat- alat perlengkapan, dan lain- lain.
– Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya administrasi
personel guru dan pegawai sekolah dan sebagainya.
– Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup di dalamnya pelaksanaan
kurikulum, pembinaan, penyusunan silabus, persiapan harian dan
sebagainya.
3
Herabudin, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hlm.59-60
i
Administrasi pendidikan semakin rumit karena menyangkut masyarakat atau
orang tua murid, yang terlibat langsung dalam pendidikan itu. Oleh karena itu,
semakin baik administrasi pendidikan ini, semakin yakin pula bahwa tujuan
pendidikan itu akan tercapai dengan baik.
Sergiovanni dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan administrasi
yaitu:
Efektivitas produksi,
Efisiensi,
Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes),
Kepuasan kerja.
Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk
menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh:
sekolah memiliki fungsi untuk mencapai efektivitas produksi, yaitu menghasilkan
lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum.
Dalam pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefisien
mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana, dan tenaga semaksimal
mungkin, tetapi memberi hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat
melanjutkan ke tingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya (adaptivenes)
dengan lingkungan sekolahnya yang baru. Selanjutnya lulusan ini akan mencari
kerja pada perusahaan yang memberi kepuasan kerja kepada mereka.
Secara khusus administrasi pendidikan di sekolah adalah untuk
mempersiapkan situasi di sekolah agar pendidikan dan pengajarannya berlangsung
dengan baik sehingga dapat dirumuskan bahwa tujuan administrasi pendidikan di
sekolah adalah :
1. Supaya anak-anak tamatan sekolah memiliki pengetahuan dan pengertian
dasar, mengenai hak dan kewajiban sebagai manusia Pancasila sesuai
dengan ketetapan MPRS No. IV 1973 dan berbuat selaras dengan pengertian
itu.
2. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki salah satu keterampilan
atau kecakapan khusus yang merupakan bekal untuk hidupnya dalam
masyarakat. Dan dengan demikian dapat berdiri sendiri serta
i
menyumbangkan kecakapannya bagi pembangunan masyarakat
berpancasila.
3. Supaya anak-anak tamatan suatu sekolah memiliki dasar-dasar ilmu
pengetahuan yang kokoh serta keterampilan untuk melanjutkan
pendidikannya ke sekolah yang lebih tinggi.
Dalam mencapai tujuan di atas, tentunya harus dilakukan usaha seefisien
mungkin, yaitu dengan menggunakan kemampuan dana dan tenaga semaksimal
mungkin sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya dan
dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah yang baru. Selanjutnya
lulusan ini akan mencari kerja yang mampu memberikan kepuasan kerja pada
dirinya.
Secara singkat, administrasi pendidikan di sekolah bertujuan menciptakan
situasi yang memungkinkan anak mempunyai pengetahuan yang kuat untuk
melanjutkan pelajaran, mempunyai suatu kecakapan dan keterampilan khusus
unrtk dapat hidup sendiri dan dalam masyarakat, serta mempunyai sikap hidup
sebagai manusia Pancasila dengan pengabdian untuk pembangunan masyarakat
Pancasila Indonesia.4
4
Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2011), cet.2, hlm. 21-22
i
2. Prinsip Pengelolaan
Administrator merupakan manajer yang bekerja dengan langkah
manajemen yang baik mulai dari merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan, dan mengontrol. Dengan begitu, target yang dituju mudah
dicapai dengan baik.Perencanaan yang dilakukan berpihak pada visi dan
misi yang jelas sehingga program-program yang dijadwalkan dibuat secara
hierarkis atau sistematis dan mendahulukan sekala prioritas sebagaimana
mengatur dan menjadwalkan program jangka panjang, jangka menengah,
dan jangka pendek.
3. Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan
Administrator bertanggung jawab dan berpegang pada amanah untuk
mengutamakan tugasnya. Pelaksanaan tugas tidak didasarkan pada pesan
sponsor, tapi atas dasar sekala prioritas. Apabila prinsip ini dilanggar,
prinsip efisiensi akan terabaikan bahkan hanya akan memboroskan biaya.
Pelaksanaan yang diluar tanggung jawab administrator hanya akan
kejalinan seluruh tugas administratif yang ujungnya tugas pengelolaan
tidak terkontrol dengan baik dan benar.
4. Prinsip Kepemimpinan Yang Efektif
Seorang pemimpin wajib mengembangkan hubungan baik dengan semua
bawahannya atau cerdas merealisasikan human relationship. Pemimpin
yang baik adalah pemimpin yang tidak menyalahkan bawahan, melainkan
mengingatkan dan menyarankan. Sebaliknya, bawahan yang baik tidak
pernah menggugat dan gusar pada atasan, tapi meluruskan dan meluruskan
sepanjang masih dalam konteks profesionalitas yang ada diatas aturan
yang disepakati.
Dengan begitu, semua bekerja atas kesadaran penuh, ikhlas dan tidak
merasa ditekan atau dipaksa. Kesadaran sangat berperan dalam pencapaian
kesuksesan kepemimpinan dan sistem administrasi. Gaya kepemimpinan
tepat jika administrator memperhitungkan taraf kematangan para anggota
organisasi dan situasi yang ada. Apabila dalam organisasi sudah ada
hubungan baik, namun kesadaran bekerja belum memadai, pemimpin yang
i
berhasil harus mampu menimbulkan kesadaran untuk menyelesaikan tugas
pekerjaannya.
5. Prinsip Kerjasama
Pengembangan kerjasama dilakukan secara sinergis, profesional,
proporsional. Administrator mengerti jenis pekerjaan yang diembankan,
mengerti apa yang dikerjakan sebagai tugas dan keahliannya. Untuk
mencapai kinerja yang sinergis, dilakukan pembagian tugas, wewenang,
dan tanggung jawab yang disesuaikan dengan pengalaman, bakat, minat,
pengetahuan dan kepribadian setiap orang yang diperlukan dalam
menjalankan tugas tersebut.
5
Amri Darwis, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Pekanbaru: Ammpujari, 2011), hlm. 13
i
Menentukan/memutuskan tujuan yang hendak dicapai
Mengidentifikasi masalah atau pekerjaan yang akan dilakukan
Menghimpun data dan informasi yang diperluaskan
Menentukan tahap-tahap kegiatan
Merumuskan bagaimana masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana
tahapan pekerjaan dilakukan
Di samping langkah-langkah tersebut,dalam menyusun perencanaan
ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan persyarat-persyarat
tersebut antara lain :
Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas
Perencanaan harus bersifat sederhana,realitas dan praktis
Perencanaan harus terperinci dan memuat segala uraian serta identifikasi
tindakan sehingga mudah dipedomani dan dijalankan
Perencanaan harus fleksibel sehingga mudah disesuaikan dengan
kebutuhan serta kondisi dan kondisi dan situasi yang sewaktu-waktu
berubah
Perencanaan hendaknya menghindari adanya duplikasi atau over lapping
Merencanakan berarti pula memikirkan tentang penghematan biaya,
tenaga dan waktu juga membatasi kesalahan-kesalahan yang mungkin
terjadi dan menghindari adanya kerancuan perencanaan (planning) adalah
aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan yang tertuju pada
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk
hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu
kesatuan usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan 6. Jaringan
kegiatan yang meliputi pengelolaan personal, sarana, distribusi tugas
tanggung jawab dan wewenang yang berwujud sebagai suatu badan
pengelola maka diperlukan :
6
M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Sipervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2012), cet.2, hlm. 16
i
Mengidentifikasi serta menggolong-golongkan tugas dan tanggung jawab
Menentukan dan mendistribusikan ketenangan,tugas tanggung jawab dan
wewenang
Merumuskan aturan-aturan dalam hubungan kerja
Adanya kesempatan yang sama bagi semua anggota
3. Koordinasi( Coordinating)
Adanya bermacam-macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh
banyak orang, memerlukan adanya koordinasi dan seorang pemimpin.
Dengan koordinasi yang baik dapat dihindari kemungkinan terjadinya
persaingan yang tidak sehat atau kesimpangsiuran dalam tindakan.
Koordinasi dipimpin oleh seorang koordinator yang berfungsi sebagai
stabilisator antara berbagai tugas,tanggung jawab dan wewenang untuk
menjamin tercapainya relevansi,efisiensi dan efektivitas kerja.7
4. Komunikasi( Communication)
Fungsi komunikasi dalam administrasi juga merupakan fungsi yang
sangat penting. Di dalam kegiatan diperlukan adanya motivasi,terutama
motivasi intrinsik. Oleh karena itu,pemberian motivasi dalam rangka
komunikasi hendaknya memperhatikan beberapa unsur sebagai berikut :
Adanya keinginan untuk berhasil
Adanya kejelasan tentang apa yang hendak dikomunikasikan
Adanya keyakinan bahwa perubahan yang dianjurkan membawa hasil
positif
Adanya keinginan untuk menentukan,menolak ataupun menerima apa
yang dikomunikasikan ,yang dianjurkan, dsb
Masalah komunikasi bila dijabarkan lebih lanjut nampaknya tidak
sederhana, karena komunikasi memerlukan keterampilan-keterampilan
khusus dan perlu latihan khusus pula. Namun demikian setiap pimpinan
sekolah ataupun petugas supervisi, mutlak memiliki kemampuan
berkomunikasi baik lisan maupun tertulis. Bila tidak, maka tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya tentu tidak akan memperoleh hasil yang diharapkan.
7
Ibid, hlm. 18
i
5. Supervisi/Pengawasan
Supervisi/pengawasan menerapkan fungsi organik dan administrasi
dan manajemen. Pengawas bertanggung jawab terhadap efektivitas dari
suatu program. Oleh sebab itu para pengawas / supervisor harus meneliti
ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya
tujuan pendidikan.
Dengan demikian dalam fungsi supervisi yang terpenting adalah :
Menentukan kondisi-kondisi apakah yang diperlukan
Memenuhi/melengkapi syarat-syarat yang diperlukan itu.8
BAB III
PENUTUP
8
Amri Darwis. Op. Cit. hlm. 15-18
i
A. Kesimpulan
B. Saran
Dengan selesainya makalah tentang ruang lingkup, Tujuan, Prinsip dan
Fungsi administrasi pendidikan ini dapat memenuhi kebutuhan materi bacaan dan
pengetahuan, terutama bagi para mahasiswa Pendidikan Matematika. Kami
menyadari penulisan, pemaparan materi pengkajiannya masih banyak kekurangan
dan kelemahan. Oleh karena itu, apapun kritikan dan saran yang sifatnya
membangun untuk lebih baik lagi sangat diharapkan, terutama untuk dosen
pengampu Ibu Seri Surianti, S.H., S.Pd., M.Pd agar menuntun kami membuat
makalah yang lebih baik lagi.
i
DAFTAR PUSTAKA
Rohani, Ahmad, & Ahmadi, Abu, 1990 Administrasi Pendidikan Sekolah. (Bumi
Aksara. Jakarta)