Makalah SKI 2
Makalah SKI 2
Makalah SKI 2
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
FAKULTAS TARBIYAH
2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah bejudul “Makalah Sejarah Kebudayaan
Islam kelas XI semester ganjil ”. Sholawat seta salam tetap tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari zaman jahiliyah
menuju jalan islamiyah yaitu addinul islam. Semoga kita semua mendapat syafaat di
yaumul qiyamah.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Kadi M.Pd.I selaku
dosen pembimbing mata kuliah Sejarah Kebudayaan Islam yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami hkususnya di
bidang studi yang kami tekuni. Terimakasih juga kepada teman- teman yang telah
memberikan waktunya untuk sekedar membaca hasil kerja penulis.
Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan makalah ini, sehingga sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca
sekalian sebagai bahan evaluasi penulis. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
BAB 1....................................................................................................................................................iii
A. Latar Belakang.............................................................................................................................iii
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................iv
C. Tujuan Masalah...........................................................................................................................iv
BAB II.....................................................................................................................................................1
PEMBAHASAN...................................................................................................................................1
C. Perbandingan Buku...................................................................................................................20
BAB III..................................................................................................................................................22
PENUTUP.............................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................23
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan salah satu mata pelajaran yang
terhimpun dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diajarkan diberbagai jenjang
pendidikan yang bernafaskan islam. Sejarah memiliki peranan penting dalam
kehidupan. Dengan sejarah seseorang dapat mengetahui keadaan masa lalu yang
mengandung banyak nilai dan pelajaran bagi hidup seseorang. Sejarah tidak hanya
sekedar mengenang masa lalu, sejarah diharapkan mampu memberikan sumbangan
yang besar terhadap realitas kehidupan saat ini. Selain itu, diharapkan kehidupan yang
dijalani sekarang dan yang akan datang dapat berkaca pada peristiwa masa lalu. Oleh
karena itu, SKI sangat penting untuk diberikan dan diajarkan dengan baik kepada
setiap satuan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Pelajaran atau Materi Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 11 Semester Ganjil
2. Buku Apa yang dipelajari di MAN 2 KOTA KEDIRI pada Pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam Kelas 11 Semester Ganjil
3. Apa saja perbedaan pada buku yang kami observasi di MAN 2 KOTA KEDIRI
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pelajaran atau Materi Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 11
Semester Ganjil
2. Untuk mengetahui Buku yang dipelajari di MAN 2 KOTA KEDIRI pada Pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 11 Semester Ganjil
3. Untuk mengetahui perbedaan buku yang kami observasi di MAN 2 KOTA KEDIRI
5
BAB II
PEMBAHASAN
Penguasa Umayyah di Kufah, Yazid bin Umar bin Hubairah ditaklukkan oleh
Abbasiyah dan diusir ke Wasit. Abu Salamah selanjutnya berkemah di Kufah yang
telah ditaklukkan. Abdullah bin Ali, salah seorang paman Abul abbas diperintahkan
untuk mengejar khalifah Umayyah terakhir, Marwan bin Muhammad bersama
pasukannya yang melarikan diri. Khalifah ini terus menerus melarikan diri hingga ke
6
Fustat di Mesir dan akhirnya terbunuh di Busir wilayah Al-Fayyum, tahun 132 H/750
M di bawah pimpinan Salih bin Ali, dengan demikian maka tumbanglah kekuasaan
dinasti Umayyah dan berdirilah Dinasti Abbasiyah yang dipimpin oleh khalifah
pertamanya, yaitu Abul Abbas Ash-Shafah dengan pusat kekuasaan awalnya di
Kuffah.1
Selama beberapa dekade pasca berdirinya pada tahun 132 H/750 M, Daulah
Abbasiyah berhasil melakukan pengawalan atas wilayah-wilayah yang mereka kuasai.
Era kepemimpinan Khalifah kedua, Abu Ja`far bin `Abdullah bin Muhamad Al-
Mansur (137-158 H/754-775 M), menjadi titik yang cukup krusial dalam proses
stabilisasi kekuasaan ini ketika ia mengambil langkah-langkah besar dalam sejarah
kepemimpinannya. Termasuk diantaranya adalah memindahkan ibu kota dari Al-
Anbar ke Baghdad sebagai ibu kota baru yang kemudian menjadi pusat kegiatan
ekonomi, budaya dan kegiatan keilmuan.
1 Samsul Munir Amin, Sejarah peradaban Islam, (Jakarta : Amzah, 2010). Hlm 138-140.
2 Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004),
hlm 48.
7
1. Faktor Kemajuan Peradaban Daulah Abbasiyah:
a. Faktor Politik
1) Pindahnya ibu kota negara dari al-Hasyimiyah ke Bagdad yang dilakukan
oleh Khalifah al-Mansyur.
2) Banyaknya cendekiawan yang diangkat menjadi pegawai pemerintah dan
istana.
b. Faktor Sosiografi
1) Meningkatnya kemakmuran umat Islam
2) Luasnya wilayah kekuasaan Islam menyebabkan banyak orang Romawi dan
Persia yang masuk Islam dan kemudian menjadi Muslim yang taat.
3) Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa-bangsa lain yang
lebih dahulu mengalami perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan.
4) Adanya gerakan penerjemahan buku filsafat dan ilmu dari peradaban Yunani
dalam Bait al-Hikmah sehingga menjelma sebagai pusat kegiatan intelektual.
8
istana dan kota-kota, seperti pada istana Qashrul Dzahabi, dan Qashrul Khuldi,
sementara bangunan kota seperti pembangunan kota Baghdad, Samarra dan lain-
lainnya.
Diantara kota pusat peradaban Islam pada masa Daulah Abbasiyyah yang
cukup terkenal adalah Bagdad dan Samarra. Baghdad dirikan oleh khalifah Abu Ja’far
al-Mansur (754-775 M) teretak di tepi sungai Tigris. Samarra terletak di sebelah timur
kota Tigris kurang lebih 60 km dari Bagdad. Suasana kota sangat nyaman, indah dan
teratur. Nama Samarra diberikan oleh khalifah al-Mansur.
9
a) Madrasah (An Nidzamiyah); didirikan oleh Nizam al-Mulk beliau seorang
perdana menteri pada tahun 456-486 H. Madrasah banyak terdapat di kota-
kota antara lain di Bagdad, Isfahan, Nisabur, Basra, Tabristan, Hara dan
Mosul,
c) Masjid; Masjid pada umumnya dijadikan sebagai tempat belajar tingkat tinggi
dan takhasus,
Daulah Usmani berasal dari salah satu suku di Turki Barat yaitu suku Kayi,
pada waktu Jengis Khan melakukan agresi di wilayah Turkistan yang didiami suku
Kayi. Merasa terancam sebagai pemimpin suku Kayi, akhirnya Sulaiman Syah
meminta perlindungan dari penguasa Transoksania bernama Jalaluddin Mungurbiti
bin Khawarizmi, namun pada akhirnya Transoksania berhasil dikuasai oleh tentara
Mongol.
10
Sulaiman Syah memimpin anggotanya untuk pergi ke Kurdistan dan ke
Azerbaizan. Namun dalam usahanya memasuki wilayah Syam terhalang oleh
bentangan sungai yang luas, pada saat menyeberangi sungai Eufrat datang banjir
hingga terbawa arus dan akhirnya meninggal dunia. Sulaiman Syah meninggalkan
empat orang putera Sankurtakin, Togdai, Ertoghrul dan Dandan.
Pada tahun 1299 M Ghazan Khan dari Mongol menyerang Seljuk Rum tetapi
serangan itu bisa digagalkan oleh Usman, tak berapa lama dari peristiwa itu Sultan
Alaudin I meninggal dunia, sementara Sultan Alaudin I tidak memiliki putera yang
pantas mengantikan kedudukannya. Peristiwa ini dimanfaatkan oleh Usman untuk
menyatakan diri sebagai Padishah Al Usmaniyah (Raja keluarga Usman) yang juga
mendapat dukungan penuh dari rakyat. Dengan demikian berdirilah kerajaan Usmani
dan ibu kota kerajaan Usmani pertama di Qurah Hisyar (Iskisyiyar).
Daulah Turki Usmani sejak awal kehadirannya telah bangkit dan berkembang
sekitar abad XIV dan terus menanjak hingga abad XVI, dengan wilayah
kekuasaannya yang sangat luas, meliputi wilayah kekuasaan pada kerajaan
11
Bizantium, daerah Eropa hingga Austria, Mesir dan Afrika Utara hingga Al Jazair
dan Asia. Sultan yang terkenal mengantarkan daulah ini kepuncak kejayaan pada
abad XVI adalah Sultan Sulaiman I Qanuni.
12
Sultan Mahmud II dalam meningkatkan mutu pejabat pemerintahannya, ia
membangun sekolah istana. Dalam sekolah ini dilatih para pejabat pemerintah dan
administrator di tingkat atas. Suatu inovasi dramatis dalam menyelenggarakan
pendidikan, karena dasar keunikannya dalam menerima siswa, dan kurikulumnya
yang terpadu yang menggabungkan antara agama, fisik, akademik, dan pelatihan
keterampilan yang dirancang untuk mempersiapkan siswa-siswa terjun ke dunia
kerja pada lapangan yang luas, termasuk jabatan tinggi pada pemerintahan daulah
Turki Usmani. Disamping kedua sekolah tersebut, sultan Mahmud II mendirikan lagi
sekolah militer, sekolah teknik, sekolah kedokteran dan sekolah pembedahan.
Selanjutnya, sekolah kedokteran dan sekolah pembedahan digabung menjadi satu
dengan nama Dar-ul Ulum-u Hikemiye Ve Mekteb-i Tibbiy-e Sahane
Pembentukan sekolah baru, juga dilakukan oleh Sultan Abdul Majid sebagai
sultan yang menggantikan Sultan Mahmud. Tahun 1851 enam sekolah menengah
diadakan oleh sultan Abdul Majid. Pada sekolah tersebut siswa-siswa diajarkan
Bahasa Arab, Turki, Islam, Usmani dan sejarah dunia dan siswa-siswa tidak dibebani
pembayaran sekolah (gratis) dan sebelumnya tahun 1846 akademi militer
direorganisir dari beberapa sekolah, digabung jadi satu yang diberi nama Harbiya.
Sekolah ini berkembang dengan pesat hingga awal abad ke XX.
Pada tahun 1869 suatu usaha inovasi pendidikan yang cukup penting yakni
pembenahan secara total dan keterpaduan sekolah-sekolah yang ada serta
penyebarluasannya, yaitu:
13
3. Sekolah menengah persiapan (idadiya) dibangun di kota yang berpenduduk
1000 kepala keluarga
3 H. Hakim K, ‘PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA DAULAH USMANI (Sejak Sultan Mahmud II Sampai Menjadi
Negara Turki Modern Oleh Mustafa Kemal)’, Al-Ishlah, 14.2 (2016), 285572.
14
Perjalanan panjang untuk membentuk sebuah imperium India Muslim dimulai
dari Kesultanan Delhi. Daulah Mughal bukanlah daulah pertama di India, sebelumnya
sudah berdiri kekuasaan Islam, namun belum menemukan kejayaannya. Jadi, Daulah
Mughal bisa dikatakan sebagai penerus Kesultanan Delhi yang sudah berdiri terlebih
dahulu.
Daulah Mughal telah memberi warna baru bagi peradaban orang-orang India
yang sebelumnya identik dengan agama Hindu. Walaupun Babur, pendiri Mughal
bukanlah asli orang India, tapi dia adalah peletak peradaban Islam yang baru di India.
15
semua penjuru dunia. Salah satu penjuru kejayaan Islam adalah India. Beberapa
daulah Islamiyah pernah berdiri di India, di antaranya Mamluk (1206-1290), Khalji
(1206-1320), Tugluq (1320-1413), dan masih ada beberapa dinasti lain. Namun di
antara yang paling menonjol adalah Mughal.
Daulah Mughal berkuasa di India mulai abad XVI sampai abad XIX,
berdampingan dengan tiga daulah lainnya yaitu Daulah Usmaniyah dan Daulah
Syafawiyah. Peranan Daulah Mughal sangat besar dalam perkembangan agama Islam
di India, mulai dari sastra hingga arsitektur. Banyak hal menarik dari gemerlapnya
peradaban India, karena di India merupakan tempat lahirnya peradaban dan
kebudayaan Hindu dan Budha yang sebelumnya sudah mengakar kuat dalam kultur
masyarakat India.4
2. Bidang Ekonomi
3. Bidang Agama
Di kota Delhi Lama (Old Delhi), lokasi bekas pusat Kerajaan Mughal, terdapat
menara Qutub Minar (1199), Masjid Jami Quwwatul Islam (1197), makam Iltutmish
(1235), benteng Alai Darwaza (1305), Masjid Khirki (1375), makam Nashirudin
Humayun, raja Mughal ke-2 (1530-1555). Di kota Hyderabad, terdapat empat menara
benteng Char Minar (1591). Di kota Jaunpur, berdiri tegak Masjid Jami Atala (1405).
Taman-taman kreasi Mughal menonjolkan gaya campuran yang harmonis antara Asia
Tengah, Persia, Timur Tengah, dan lokal.
5 Ajib Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004)
17
Terbentang seluas 94 hektar, terletak sejajar dengan Sungai Yamuna dan 2
kilometer barat laut dari Taj Mahal. Tepatnya di kota Agra, Uttar Pradesh, India
Utara. Benteng Agra sudah ada sejak masa Sikarwar Rajarputs. Namun setelah jatuh
ke tangan Dinasti Mughal, Akbar melakukan renovasi besar-besaran benteng pada
benteng ini. Butuh lebih dari 4000 pekerja dan delapan tahun masa penyelesaian. Kota
Agrapun dijadikan sebagai ibu kota kerajaan Mughal dan menjadikan benteng ini
sebagai kediaman utama sultan-sultan Daulah Mughal sampai tahun 1638.
3) Taj Mahal.
Nama Taj Mahal tentu tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Istana dari
marmer putih gading yang terletak di tepi selatan Sungai Yamuna, Agra India ini
sebenarnya adalah makan dari Mumtaz Mahal, istri kesayangan Shah Jihan. Dibangun
dari tahun 1632-1653 M. Taj Mahal dianggap sebagai contoh terbaik arsitektur
Mughal dan simbol sejarah kekayaan India.
4) Jama Masjid.
Merupakan salah satu masjid terbesar di India. Masjid ini dibangun oleh
Sultan Mughal Shah Jahan antara 1644 M dan 1656 M. Masjid ini menjadi masjid
kerajaan sampai akhir periode Mughal. Masjid ini juga salah satu masjid terbesar di
India. Halaman Jama Masjid mampu menampung lebih dari 25.000 jamaah. Melihat
kemegahan bangunan-bangunan tersebut, tidak heran jika Daulah Mughal disebut
sebagai salah satu Daulah yang berjaya di abad ke-17. Dunia Islam sangat beruntung
dan berterima kasih ke pemerintah India yang terus melestarikan peninggalan ini
sebagai salah satu sumber pemasukan negara.
18
Daulah Syafawi di Persia baru berdiri pada waktu Daulah Turki Usmani sudah
mencapai puncak kejayaannya. Namun pada kenyataannya, Daulah Syafawi
berkembang dengan sangat cepat. Istilah nama Syafawi ini terus dipertahankan
sampai tharekat Syafawiyah menjadi sebuah gerakan politik dan menjadi Daulah yang
disebut Daulah Syafawi. Dalam perkembangannya, Daulah Syafawi sering berselisih
dan bersinggungan dengan Daulah Turki Usmani.
Daulah Syafawi merupakan peletak dasar berdirinya negara Iran. Salah satu
negara yang memiliki percepatan tekhnologi di dunia. Berbeda dengan Daulah
Usmani, Daulah Syafawi adalah menganut madzhab tertentu dalam kegiatan
keagamaannya.
Sebelum Daulah Syafawi berdiri, cikal bakal lahirnya daulah tersebut dimulai
dari sebuah gerakan tharekat Syafawiyah yang berdiri di daerah Ardabil kota
Azerbaijan. Nama tharekat ini sesuai dengan nama pendirinya yaitu Safi al-Din, salah
satu keturunan Musa al-Kazim. Awal mulanya tharekat ini bertujuan meluruskan
orang-orang yang ingkar dan pada akhirnya memerangi orang-orang yang keluar dari
rambu-rambu syari`ah. Tharekat ini menjadi semakin penting setelah ia berubah
bentuk dari pengajian tasawuf murni yang bersifat local menjadi gerakan keagamaan
yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria dan Anatolia.
Ismail I memimpin Daulah Syafawi kurang lebih 23 tahun, yaitu antara 1501-
1524 M. Pada sepuluh tahun pertama ia berhasil memperluas wilayah kekuasaannya.
Membersihkan sisa-sisa kekuatan Kara Koyunlu di Hamadan (1503 M), menguasai
propinsi Kaspia di Nazandaran, Gurgan dan Yazd (1504 M), Diyar Bakr (1505-1507
M) Baghdad dan daerah Barat daya Persia (1508 M), Sirwan (1509 M) dan Khurasan.
20
Hanya dalam waktu sepuluh tahun itu wilayah kekuasaannya sudah meliputi seluruh
Persia dan bagian timur Bulan Sabit Subur (Fortile Crescent).
Secara terus menerus, antara Daulah Syafawi dan Daulah Usmani selalu
terjadi konflik yang berkepanjangan, hal tersebut menjadikan Daulah Syafawi tidak
semakin kuat. Setidak nya pernah terjadi tiga peperangan pada masa Tahmasb (1524-
1576 M), Ismail II (1576-1577 M) dan Muhammad Khudabanda (1577-1567 M).
Tidak hanya konflik yang terjadi dengan Daulah Usmani, di dalam negeri juga terjadi
pertentangan antar kelompok yang memicu perang saudara.
Kerajaan Safawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di daerah
Ardabil kota Azerbaijan. Tarekat ini bernama Safawiyah sesuai dengan nama
pendirinya Safi Al-Din,6 salah satu keturunan Imam Syi'ah yang keenam "Musa al-
Kazim". Pada awalnya tarekat ini bertujuan memerangi orang-orang yang ingkar dan
pada akhirnya memerangi orang-orang ahli bid'ah. Tarekat ini menjadi semakin
penting setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang
bersifat local menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria
dan Anatolia. Dalam perkembangannya Bangsa Safawi (tarekat Safawiyah) sangat
fanatik terhadap ajaran-ajarannya. Hal ini ditandai dengan kuatnya keinginan mereka
untuk berkuasa karena dengan berkuasa mereka dapat menjalankan ajaran agama
yang telah mereka yakini (ajaran Syi'ah). Karena itu, lama kelamaan murid-murid
tarekat Safawiyah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan
menentang setiap orang yang bermazhab selain Syiah.
Pencapaian Daulah Syafawi tidak hanya dalam bidang politik. Dalam bidang
yang lain terdapat kemajuan yang signifikan. Kerajaan syafawi mencapai puncak
6 Mansyur Amin, Sejarah Peradaban Islam, Indonesia Sprit Fondation, Bandung, 2004, hal.
21
kejayaan pada masa sultan Abbas I (1585 -1628 M).7 Di antara kemajuan-kemajaun
tersebut antara lain :
1. Bidang Ekonomi
Kemajuan ekonomi pada masa itu bermula dengan penguasaan atas kepulauan
Hurmuz dan pelabuhan Gumrun yang diubah menjadi Bandar Abbas. Dengan
demikian Syafawiyah menguasai jalur perdagangan antara Barat dan Timur. Jalur
yang pada mulanya diperebutkan oleh Belanda, Inggris dan Perancis.
8 Ngatmin Abbas Wahid and Suratno, Khazanah Sejarah Kebudayaan Islam, ed. by Tim El-Taj (Solo: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri, 2017).
23
VIII. Kehancuran Masa Bani Abbasiyah.9
3.2 Mengevaluasi Perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa daulah
abbasiyah
3.4 Mengevaluasi perkembangan perdaban dan ilmu pengetahuan pada masa daulah
usamani
3.6 Mengevaluasi perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban pada masa daulah
Mughal
3.8 Mengevaluasi perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa daulah
syafawi
C. Perbandingan Buku
Dalam ketiga buku yang kami baca pada Buku Khazanah Sejarah kebudayaan
islam Maupun Buku paket Siswa Sejarah Kebudayaan Islam Dan Lks Siswa sejarah
kebudayaaan islam, Ada kekurangan dan kelebihan dalam buku tersebut.
9 Miftachul Ula, Maria Ulfa, and M. Husein Tuanaya, Buku Siswa Sejarah Kebudayaan Islam, 1st edn (Jakarta:
Kementrian Agama Republik Indonesia, 2014).
24
Buku Khazanah Sejarah Buku Paket Siswa Sejarah Buku LKS Siswa
Kebudayaan Islam Kebudayaan Islam Sejarah Kebudayaan
Islam
Dalam buku ini Dalam buku ini menjelaskan Dalam buku ini
menjelaskan berdirinya proses lahirnya Bani menjelaskan silsilah bani
dinasti Ummayah Umayyah sampai Runtuhnya abbasiyah
sampai masa keruntuhan Bani Umayah I Damaskus.
Dinasti Umayyah.
Dalam buku ini Dalam buku ini Menjelaskan Dalam buku ini
menjelaskan sejarah proses lahirnya Daulah menjelaskan fase
dinasti Abbasiyah Abbasiyah serta pemerintahan abbasiyah
hingga keruntuhan Perkembangan peradaban dan
Dinasti Abbasiyah, ilmu pendidikan pada masa
tetapi tidak menjelaskan Daulah Abbasiyah.
proses lahirnya daulah
Abbasiyah serta
perkembangan
peradaban dan ilmu
pengetahuan pada masa
Daulah Abbasiyah.
Dalam buku ini tidak Dalam buku ini tidak Dalam buku ini
menjelaskan Daulah menjelaskan Daulah Usmani. menjelaskan beberapa
Usmani. ilmuan islam pada masa
dinasti abbasiyah
Dalam buku ini tidak Dalam buku ini tidak Dalam buku ini
menjelaskan Daulah menjelaskan Daulah Mughal. menjelaskan kemajuan
Mughal. peradaban islam masa
daulah usmani
25
Dalam buku ini tidak Dalam buku ini tidak Dalam buku ini
menjelaskan Daulah menjelaskan Daulah Syafawi. menjelaskan sejarah
Syafawi. lahirnya daulah Mughal
dan strategi kebijakan
pemerintahan daulah
mughal
26
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sejarah proses penyebaran islam terjadi dari masa ke masa. Ada masa
abbasiyah, Mughal, syafawi dan Usmani. Secara keseluruhan, dinasti-dinasti tersebut
memiliki pengaruh besar dalam sejarah dunia Islam dan peradaban dunia secara
umum. Kontribusi mereka dalam bidang keilmuan, seni, dan sistem pemerintahan,
serta upaya mereka dalam mempromosikan toleransi dan keberagaman agama,
membuat mereka menjadi contoh yang penting dalam sejarah.
B. SARAN
Siswa dapat mengetahui sejarah-sejarah islam melalui buku SKI yang ada di
madrasah. SKI (sejarah kebudayaan islam) adalah sarana bagi siswa untuk belajar
tentang sejarah-sejarah islam. Hal ini sangat penting bagi siswa agar dapat
mengetahui perkembangan islam dari masa ke masa. Diharapkan bagi siswa untuk
mempelajari dengan tekun tentang sejarah kebudayaan islam dan perkembangan-
perkembangan yang ada di dalam buku SKI tersebut.
27
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Mansyur, 2004, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: indonesia Sprit Fondation
Amin , Samsul Munir, 2010, Sejarah peradaban Islam, Jakarta, Amzah, Ajid
Yatim, Badri, 2016, Sejarah Peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II, Depok Raja Garindo
Persada.
Thohir, Ajid, 2004 Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Ula, Miftachul, Maria Ulfa, and M. Husein Tuanaya, Buku Siswa Sejarah Kebudayaan Islam,
1st edn (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2014)
Wahid, Ngatmin Abbas, and Suratno, Khazanah Sejarah Kebudayaan Islam, ed. by Tim El-
Taj (Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2017)
Yatim, Badri, 2016, Sejarah Peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II, Depok Raja Garindo
Persada.
28