Makalah Falsafa Nurlatifa

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FALSAFA DAN TEORI KEPERAWATAN

DI SUSUN
O
L
E
H

NURLATIFA
C01418125

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
T. A 2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada Kami, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang falsafa dan teori keperawatan

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang falsafa dan teori
keperawatan. Semoga dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Gorontalo, 9 September 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Biografi cherly Tantano Beck........................................................................3


B. Latar Belakang ..............................................................................................4
C. Konsep Utama................................................................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................6
B. Saran...............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

KEPERAWATAN

A. Latar Belakang

Middle range theories dapat didefinisikan sebagai serangkaian ide/gagasan yang


saling berhubungan dan berfokus pada suatu dimensi terbatas yaitu pada realitas
keperawatan (smith dan Liehr, 2008). Teori Middle Range yang merupakan level
kedua dari teori keperawatan. Teori Middle Range cukup spesifik untuk memberikan
petunjuk riset dan praktik, cukup umum pada populasi klinik dan mencakup
fenomena yang sama. Sebagai petunjuk riset dan praktek, middle range theory lebih
banyak digunakan dari pada grand theory, dan dapat diuji dalam pemikiran empiris.
Perlu diyakini bahwa penerapan suatu teori keperawatan dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan akan berdampak pada peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional akan berkembang bila
didukung oleh teori dan model keperawatan serta pengembangan riset keperawatan
dan diimplementasikan didalam praktek keperawatan. Teori-teori ini terdiri dari
beberapa konsep yang saling berhubungan dan dapat digambarkan dalam suatu
model. Middle range theories dapat dikembangakan padatatanan praktek dan riset
untuk menyediakan pedoman dalam praktik danriset penelitian yang berbasis pada
disiplin ilmu keperawatan Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam
pelayanan kesehatan yang bersifat komprehensif meliputi biopsikososiokultural dan
spiritual yang ditujukankepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik
dalam keadaan sehatmaupun sakit dengan pendekatan proses keperawatan. Pelayanan
keperawatan yang berkualitas didukung oleh pengembangan teori dan model
konseptual keperawatan.Perlu diyakini bahwa penerapan suatu teori keperawatan
dalam pelaksanaan asuhankeperawatan akan berdampak pada peningkatan kualitas
asuhan keperawatan.Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional akan
berkembang bila didukungoleh teori dan model keperawatan serta pengembangan
riset keperawatan dandiimplementasikan di dalam praktek keperawatan.

Asuhan keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan rasional


dalammenyelesaikan masalah keperawatan yang ada, dengan pendekatan yang
dilakukantersebut bentuk penyelesaian masalah keperawatan dapat terarah dan
terencana dengan baik, dimana dalam asuhan keperawatan terdapat beberapa tahap
yaitu pengkajian, penegakkan diagnosa, perencanaan, implimentasi tindakan, dan
evaluasi.Profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori, yang terdiri dari meta
theory, grand theory, middle range theory, dan practice theory. Model konseptual
keperawatan dikembangkan oleh para ahli keperawatan dengan harapan dapat
menjadi kerangka berpikir perawat, sehingga perawat perlu memahami konsep ini
sebagai kerangka konsep dalam memberikan askep dalam praktek keperawatan.

1.2 Rumusan masalah

Dalam suatau karangan ilmiah haruslah disusun secara sistematis dan sesuai
dengan ketentuan yang ada. Maka dari itu untuk menyusun suatu rumusan masalah
yang menjadi batu pijakan untuk pembahasan pada makalah ini. Adapun rumusan
masalah tersebut ialah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan teori middel range?


2. Apa tujuan mempelajari teori middel range?
3. Apa yang dimaksud dengan macam-macam teori middel range meurut para
ahli?

1.3 Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan konsep middle range


theorydan beberapa teori didalamnya yang dikembangkan oleh beberapa tokoh
keperawatan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Cheryl Tatano

Beck Cheryl adalah seorang profesor di University of Connecticut, School of


Nursing. Gelar Sarjana Science dalam Keperawatan adalah dari Western Connecticut
State University. Dia menerima gelar Master-nya dalam merawat ibu-bayi yang baru
lahir dari Yale University. Cheryl adalah bersertifikat perawat-bidan. Dia menerima
sertifikat nya di perawat-bidan juga dari Yale University. Dokter nya of Science
Keperawatan adalah dari Boston University. Cheryl adalah rekan dalam American
Academy of Nursing. Dia telah menerima berbagai penghargaan seperti Keperawatan
Timur Research Society Distinguished Penghargaan Peneliti, Distinguished Award
dari Alumna Yale University dan Perawat Connecticut‘Association Diamond Jubilee
Award untuk kontribusinya terhadap penelitian keperawatan.

Saat ini ia menjabat sebagai dewan redaksi Kemajuan Ilmu Keperawatan, Journal
of Pendidikan Keperawatan, dan Jurnal Pengukuran Keperawatan. Ia telah menjadi
anggota Dewan Pembina Depresi Setelah Pengiriman-Nasional dan Dewan Eksekutif
Marce Internasional Society. Dia telah ditunjuk untuk Presiden Dewan Pertimbangan
Postpartum Dukungan Internasional. Selama 20 tahun terakhir Cheryl telah
memfokuskan upaya penelitiannya pada pengembangan program penelitian pada
suasana hati dan kecemasan gangguan postpartum. Dia telah banyak diteliti gangguan
ini menghancurkan yang mengganggu ibu baru menggunakan kedua metode
penelitian kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan temuan dari seri-nya studi kualitatif,
Cheryl telah mengembangkan Postpartum Depression Screening Scale (PDSS) yang
diterbitkan oleh Layanan Psikologi Barat. Saat ini upaya penelitian Cheryl difokuskan
pada :

(1) dampak trauma kelahiran pada ASI,

(2) pengaruh DHA pada depresi postpartum, dan

(3) menilai psikometri dari Screening administrasi Skala-telepon Postpartum


Depression.
B. Latar belakang

Depresi Postpartum adalah gangguan mood yang secara historis sering diabaikan
dalam perawatan kesehatan, membiarkan ibu menderita dalam ketakutan,
kebingungan, dan keheningan. Jika hal ini tidak terdiagnosa, dapat mempengaruhi
hubungan ibu-bayi dan menyebabkan masalah emosional jangka panjang bagi anak.
Teori ini membedakan depresi postpartum dari gangguan mood dan kecemasan
postpartum lainnya dan aspek-aspek depresi postpartum: gejala, prevalensi, faktor
risiko, intervensi, dan efek pada hubungan dan perkembangan anak. Juga dibahas
tentang Instrumen yang tersedia yang digunakan untuk skrining depresi postpartum.
Cheryl menegaskan bahwa depresi merupakan hasil dari kombinasi stres fisiologis,
psikologis, dan lingkungan dan bahwa gejala bervariasi dan kemungkinan akan
muncul beberapa gejala.

1. gangguan mood postpartum postpartum depresi nonpyschotic utama disoder


depresi dengan distingushing kriteria diagnostik, depresi postpartum sering
dimulai sedini 4 weks setelah lahir
2. meternity blues jangka waktu terbatas yang relatif sementara dan diri jika
melankolis dan perubahan suasana hati selama periode postpartum awal.
3. postpartum psyhotic gangguan psikotik karakter dari halusinasi, imajinasi,
untuk tidur panjang. Cheryl memperkenalkan NURSE program untuk
menangani depresi postpartum.

NURSE program ini meliputi 5 aspek perawatan yang diperlukan untuk


menyembuhkan depresi postpartum, yaitu:

1. Nourishment and needs (nutrisi dan kebutuhan lain)


2. Understanding (pemahaman)
3. Rest and relaxation (istirahat dan relaksasi)
4. Spirituality (spiritualitas) • Exercise (latihan) Masing-masing aspek
didiskusikan secara terpisah dan di kolaborasikan dengan ibu yg
bersangkutan. Mereka seringkali hanya bisa berfokus pada satu atau dua aspek
dalam satu waktu, namun program ini harus diselesaikan dalam setiap tahap
penyembuhan mereka.

C. Konsep utama
Pengertian Depresi Postpartum dan Factor-faktor Penyebabnya Menurut Beck
(2002) dalam Records, Rice, Beck (2007), depresi postpartum adalah episode
depresi mayor yang bisa terjadi selama 12 bulan pertama setelah melahirkan.
Menurut Beck, faktor-faktor yang menyebabkan depresi postpartum ada 13, yaitu
(Varney, et al., 2008) :

1. Depresi prenatal Depresi prenatal (selama kehamilan) merupakan salah satu


faktor pemicu terjadinya depresi postpartumyang paling kuat.Depresi prenatal
bisa terjadi pada beberapaatau keseluruhan dari trimester kehamilan (Beck,
2001).
2. Stress merawat anak Hal-hal yang membuat stres yang berhubungan dengan
perawatan anak meliputi faktor-faktor seperti masalah kesehatan yang dialami
bayi, dan kesulitan dalam perawatan bayi khususnya mengenai masalah
makanan dan tidur (Beck, 2001).
3. Stress dalam kehidupan Stres dalam kehidupan merupakan penunjuk
terjadinya stres selama kehamilan dan setelah kehamilan. Stres yang terjadi
dalam hidup seseorang, bisa karena hal yang positif maupun negatif, dan
termasuk juga sebuah pengalaman seperti, perubahan status perkawinan
(contohnya, bercerai, menikah kembali), perubahan pekerjaan, dan krisis yang
terjadi (contohnya, kecelakaan, perampokan, krisis ekonomi, dan penyakit
kronis) (Beck, 2001)
4. Dukungan sosial Ibu yang baru saja mengalami proses reproduksi sangat
membutuhkan dukungan psikologis dari orang-orang terdekatnya. Kurangnya
dukungan dari orang-orang terdekat dapat menyebabkan penurunan psikologis
seperti mudah menangis, merasa bosan, capek, tidak bergairah, dan merasa
gagal yang akan menyebabkan ibu menjadi depresi (Anonim).
5. Ansietas pranatal Ansietas pada masa kehamilan bisa terjadi selama beberapa
trimester dan kadang terjadi diseluruh masa kehamilan. Ansietas ini
merupakan suatu perasaan ketakutan pada sesuatu yang akan terjadi mengenai
sesuatu yang tidak jelas, ancaman yang belum jelas (Beck, 2001).
6. Kepuasan perkawinan Derajat kepuasan dengan sebuah hubungan perkawinan
ditandai dengan seberapa bahagia atau puasnya seorang wanita pada hal-hal
tertentu dari perkawinannya, seperti komunikasi, keterbukaan, kesamaan
dalam saling menghargai, saling membantu, menghargai terhadap suatu
keputusan, dan hal-hal yang baik secara global lainnya (Beck, 2001).
7. Riwayat depresi sebelumnya Sarafino dalam Ryan (2009), menyatakan bahwa
perempuan yang memiliki sejarah masalah emosional rentan terhadap gejala
depresi ini, kepribadian dan variabel sikap selama masa kehamilan seperti
kecemasan, kekerasan dan kontrol eksternal berhubungan dengan munculnya
gejala depresi (Ryan, 2009).
8. Temperamen bayi Temperamen bayi yang sulit digambarkan sebagai seorang
bayi yang lekas marah, rewel, dan susah dihibur (Beck, 2001). Hal tersebut
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Whiffen dan Gotlib (1989)
dalam Hagen (1999), yang menyimpulkan bahwa temperamen sebagai salah
satu penyebab terjadinya depresi postpartum.
9. Maternity blues Maternity blues adalah sebuah fenomena yang hanya sekilas
dari perubahan suasana hati yang dimulai pada beberapa hari pertama setelah
melahirkan dan paling sedikit 1 sampai 10 hari atau lebih.Keadaan tersebut
ditandai dengan perasaan ingin menangis, cemas, kesulitas konsentrasi, lekas
marah, dan suasana hati yang labil (Beck, 1998a dalam Beck, 2001).
10. Harga diri Harga diri ditunjukkan kepada perasaan seorang wanita secara
umum dalam hal harga diri dan penerimaan diri sendiri, artinya adalah
kepercayaan diri dan kepuasan terhadap diri sendiri.Rendahnya harga diri
menggambarkan negatifnya evaluasi terhadap diri sendiri dan perasaan
terhadap diri seseorang atau kemampuan seseorang (Beck, 2001).
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada tinjauan teori, Middle Range teori
adalah suatu pengembangan teori pada tingkat yang lebih kongkret daripada Grand
Teori,karena pada Grand teori lebih berfokus pada fenomena pusat dari disiplin ilmu
seperti individu sebagai sistem adaptif, defisit perawatan diri,kesatuan manusia, atau
menjadi manusia. Grand Teori yang kerangkanya terdiri dari konsep-konsep dan
pernyataan relasional yang menjelaskan fenomena abstrak.Sedangkan Midle Range
Theory diorganisasi dalam lingkup terbatas, memiliki sejumlah varibel terbatas, dapat
diuji secara langsung. Teori Middle-Range memiliki hubungan yang lebih kuat
dengan penelitian dan praktik. Hubungan antara penelitian dan praktik menurut
Merton (1968), menunjukkan bahwa Teori Mid-Range amat penting dalam disiplin
praktik. Pengembangan Middle Range Theory bisa bersumber dari Grand Teori,atau
dapat pula bersumber dari hasil penelitian klinis langsung, hal ini dapat kita lihat dari
pernyataan beberapa ahli. Mungkin ada hubungan yang eksplisit antara beberapa
grand teori dan middle range teori. Sebagai contoh, (middle range teori) Reed (1991)
transendensi-diri dan (1988) teori Barrett kekuasaan secara langsung terkait dengan
Ilmu Rogers dari Kesatuan Manusia. Teori Midle range lainnya mungkin tidak
memiliki hubungan langsung dengan grand teori. Dalam hal ini,asumsi-asumsi
filosofis yang mendasari middle range teori dapat berada pada tingkat paradigma,
bukan dari Grand Teori. Namun demikian, hubungan ini penting untuk menetapkan
validitas sebagai teori. Jika kita bandingkan dengan filosofi teori dan Grand
teori,middle range teori dapat digunakan langsung dalam tatanan praktik, karena
memiliki variable yang spesifik misalnya kita ambil contoh dari Teori Trajectory
Illness dari Wiener dan Dodd, teori ini lahir dari bentuk studi kualitatif yang
dilakukan pada khusus penderita kanker,kemudian juga teori Cheryl T.Beck yang
mengkhususkan teori pada tatanan praktik yang diaplikasikan pada Post Partum
Depresion. Midle range teori adalah bagian dari struktur disiplin ilmu
keperawatan.Teori ini menjelaskan fenomena spesifik yang terkait dengan praktek
keperawatan. Kajian analisis teori transendensi-diri menjelaskan bagaimana penuaan
atau mendorong kerentanan manusia melampaui batas-batas untuk diri intrapribadi
fokus pada makna kehidupan.
2. Saran

Saran Dari makalah yang kami buat, kami sebagai penulis menyarankan untuk lebih
banyak membaca dan memahami masalah middle range dan bisa lebih banyak
mengetahui masalah genetic(pewarisan sifat) pada manusia
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/16/jhptump-a-suciratnae-795-2-babii.pdf

http://www.postpartum.net/About-PSI/President%E2%80%99s-Advisory-Council-

/Cheryl-Tatano-Beck-DNSc-CNM-FAAN-.aspx

Anda mungkin juga menyukai