Bab Iii

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif

dengan penelitian eksperimen, dimana suatu hal dapat diteliti adanya

pengaruh atau tidak dalam penelitian tersebut. Penelitian kuantitatif itu

menelaah obyek dengan cara menghitung dengan menggunakan satuan

angka untuk menetapkan ukuran obyek yang dipelajari baik yang riil

maupun obyek abstrak. Pemahaman konsep dasar penelitian kuantitatif

tidak bisa dipahami dari satu aspek tertentu, melainkan harus ditinjau dari

beberapa aspek. Konsep dasar penelitian kuantitatif digunakan beberapa

konsep, yaitu pendekatan, metode, data, dan analisis (Widodo, 2009:19).

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen semu (quasi experimental research). Eksperimen ini bukan

merupakan eksperimen murni tetapi seperti murni atau seolah-olah murni

karena berbagai hal terutama berkenaan dengan pengontrolan variabel

kemungkinan sukar sekali dapat digunakan eksperimen murni (Nana

Syaodih Sukmadinata, 2010: 207).

Penelitian ini menggunakan desain pretest dan posttest control

group design. Dalam design ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol yang dipilh secara acak, kemudian

diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal, adakah perbedaan antara

43
44

kelas eksperimen dan kelas kontrol (Sugiyono, 2009: 113). Kelas kontrol

diberi perlakuan dengan menggunakan metode ceramah dan tanpa

pemberian pekerjaan rumah, sedangkan kelas eksperimen diberi perlakuan

dengan menggunakan metode ceramah dan pemberian pekerjaan rumah.

Setelah selesai perlakuan kedua kelas tersebut diberi posttest yang

bertujuan untuk mengukur prestasi belajar peserta didik atas perlakuan

yang telah diberikan. Adapun rancangan eksperimen dalam penelitian ini

ditunjukkan dalam Tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1 Desain Pretest-Posttest Control Group Design

Kelompok Pre test Perlakuan (X) Post test

KE O1 Ceramah dan O2

Pemberian PR

KK O3 Ceramah O4

Keterangan :
KE : Kelompok Eksperimen (kelompok yang diberi perlakuan
pekerjaan rumah)
KK : Kelompok Kontrol (kelompok yang tidak diberi perlakuan
pekerjaan rumah)
O1 : Pre-test (kelompok eksperimen)
O2 : Post-test (kelompok eksperimen)
O3 : Pre-test (kelompok kontrol)
O4 : Post-test (kelompok kontrol)
X : Perlakuan
45

Dari adanya penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif

ini peneliti bermaksud untuk memperoleh serta mengetahui perbedaan

prestasi atau hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan antara kelas yang

menerapkan pemberian pekerjaan rumah dengan yang tidak menerapkan

pemberian pekerjaan rumah, yaitu dengan metode ceramah dan diskusi

pada kelas VIII SMP Negeri 2 Mlati.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Mlati yang beralamat

di Jalan Perkutut Sinduadi, Mlati Kabupaten Sleman dan penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2013.

C. Definisi Operasional

1. Pekerjaan Rumah

Pekerjaan rumah yang dimaksud adalah pemberian tugas yang

merupakan suatu metode belajar yang diberikan kepada siswa untuk

dikerjakan di rumah. Guru memberikan pekerjaan rumah menurut

frekuensinya. Frekuensi Pekerjaan Rumah diberikan oleh guru kepada

peserta didik serta banyaknya pekerjaan rumah yang diberikan kepada

peserta didik, hubungan pekerjaan rumah itu dengan materi yang telah

disajikan, kualitas Pekerjaan Rumah, dan tanggung jawab peserta didik

terhadap pekerjaan rumah mata pelajaran PKn yang diberikan oleh guru.
46

2. Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Prsetasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang

dimaksud adalah nilai yang diraih pada posttest yang diberikan oleh guru

kepada peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

kelas VIII di SMP Negeri 2 Mlati Tahun Ajaran 2012/2013.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi menurut Suharsimi Arikunto (2003: 108) adalah

keseluruhan subjek penelitian. Sesuai dengan hal tersebut, populasi dalam

penelitian ini adalah kelas VIII SMP Negeri 2 Mlati yang terdiri dari

empat kelas yaitu kelas VIII A, B, C, dan D yang nantinya akan dipilih

secara acak untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi karena adanya keterbatasan

tertentu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

populasi itu (Sugiyono, 2011: 81). Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan random sampling karena pengambilan sampel

dari populasi dilakukan secara acak. Teknik random sampling adalah

teknik pengambilan sampel di mana seluruh populasi secara bersama-sama

diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

Terdapat beberapa cara yang dilakukan untuk menarik sampel

dengan cara “simple random sampling”, salah satunya yaitu dengan cara
47

mengundi. Pengambilan sampel secara undian ialah seperti layaknya orang

melaksanakan undian. Adapun langkah-langkahnya adalah:

1. Membuat daftar yang berisi semua subjek, objek, peristiwa atau

kelompok-kelompok yang akan diselidiki

2. Memberi kode yang berupa angka-angka untuk semua yang

diselidiki dalam nomor undian

3. Menulis kode tersebut masing-masing pada selembar kertas kecil

4. Menggulung setiap kertas kecil berkode tersebut

5. Memasukkan gulungan-gulungan kertas tersebut ke dalam kotak

atau tempat yang sejenis

6. Mengocok baik-baik kaleng tersebut, untuk mengundi gulungan

kertas yang sudah diberi kode nomor tersebut

Berdasarkan langkah-langkah tersebut di atas, dapat disimpulkan

cara yang dilakukan dalam menarik sampel dengan cara simple random

sampling yaitu sebuah sampel yang besarnya dua kelas dari sebuah

populasi yang terdiri dari empat kelas VIII A, B, C, dan D, lalu masing-

masing kelas tersebut ditulis dalam secarik kertas kecil lalu dibuat

gulungan dan dimasukkan dalam kotak dan diundi. Kemudian ditarik satu

gulungan kertas, lalu ditarik lagi satu gulungan kertas lainnya, tanpa

memasukkan kembali gulungan kertas yang pertama. Nama-nama kelas

pada kedua gulungan kertas tadi merupakan anggota dari sampel yang
48

ditarik secara undian. Dari langkah tersebut, terambil sebagai sampel, yaitu

kelas VIII B dan kelas VIII D.

Dari dua kelas yang terpilih sebagai sampel tersebut, lalu diundi

kembali untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal

pertama yang dilakukan yaitu menentukan sampel kelas eksperimen

dengan melakukan langkah-langkah tersebut yang kemudian terpilih kelas

VIII D sebagai kelas yang diberikan perlakuan PR, lalu hal kedua

menentukan sampel kelas kontrol dengan melakukan langkah-langkah

sama seperti menentukan kelas eksperimen, dan terpilih kelas VIII B

sebagai kelas tanpa pemberian PR. Berdasarkan langkah tersebut,

terpilihlah kelas VIII D sebagai kelas atau kelompok eksperimen, dan

kelas VIII B sebagai kelas atau kelompok kontrol.

E. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data penelitian di gunakan dengan metode

tes. Tes adalah berupa pertanyaan atau latihan serta alat lain untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2002:

127). Dalam penelitian ini, tes dilakukan untuk mengukur kemampuan

peserta didik, sehingga tes yang digunakan merupakan bentuk tes prestasi

(hasil belajar), yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian

seseorang setelah mempelajari sesuatu. Tes prestasi diberikan setelah


49

orang yang dimaksud mempelajari hal-hal yang sesuai dengan apa yang

akan diteskan (Suharsimi Arikunto, 2002: 128).

Dalam penelitian ini tes yang digunakan meliputi dua jenis tes,

yaitu pretest dan posttest. Keduanya memiliki karakteristik soal yang

sama, hanya saja yang membedakan adalah waktu pelaksanaannya, yaitu

untuk pretest dilakukan pada awal sebelum perlakuan sedangkan posttest

dilakukan setelah selesai perlakuan. Tes yang digunakan dalam penelitian

ini berupa soal-soal pilihan ganda yang berjumlah 30 soal. Soal yang

tersusun meliputi keseluruhan pokok bahasan Makna Kedaulatan Rakyat,

materi pokok yang terdapat dalam pelajaran PKn kelas VIII semester 2.

F. Instrumen Penelitian

Suharsimi Arikunto (2002: 143) menyatakan bahwa “Instrumen

penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah

diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini berupa

tes (pretest dan posttest) yang berisi butir-butir pertanyaan. Instrumen

penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya persepsi tentang

Pengaruh Pekerjaan Rumah terhadap Prestasi Belajar peserta didik pada

mata pelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan). Adapun kisi-kisi

yang telah dibuat sebagai berikut :


50

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Pretest dan Posttest

BUTIR SOAL
SK KD INDIKATOR
PRETEST POSTTEST
5. 5.1 1.Merumuskan makna 11 11
Memahami Menjelaskan kedaulatan
kedaulatan makna 2. Menjelaskan arti kata 1,3 1,3
rakyat dan kedaulatan daulat
sistem rakyat 3. Menjelaskan istilah 2,4 2,4
pemerintahan kedaulatan
di Indonesia 4. Menjelaskan dasar 5,10 5,10
kedaulatan menurut
UUD1945
5. Menjelaskan istilah
6,9 6,9
organisasi kekuasaan
6. Menjelaskan bentuk
7,8 7,8
pemerintahan yang
berkedaulatan rakyat
7. Menjelaskan ciri-ciri 12 12
kedaulatan rakyat
8. Mengemukakan teori 13,16 13,16
kedaulatan negara
9. Menjelaskan teori 14,15 14,15
kedaulatan kedalam dan
keluar
10. Mengemukakan teori
18,20 18,20
kedaulatan rakyat
11. Mengemukakan teori
17,23 17,23
kedaulatan hukum
12. Mengemukakan teori
19 19
51

kedaulatan Tuhan
13. Menjelaskan sifat-
21 21
sifat kedaulatan
14. Menjelaskan sifat
22,26 22,26
kedaulatan menurut ahli
15. Menjelaskan sifat
24 24
kedaulatan mutlak
16. Menjelaskan sifat
25 25
kedaulatan tidak terbatas
17. Menjelaskan makna
27,30 27,30
kedaulatan rakyat
18. Mengemukakan
28,29 28,29
lembaga-lembaga negara

G. Uji Coba Instrumen

Tujuan diadakannya uji coba adalah diperolehnya informasi

mengenai kualitas instrumen yang digunakan, yaitu informasi mengenai

sudah atau belum memenuhi persyaratan. Menurut Suharsimi Arikunto

(2002: 145) “Baik buruknya instrumen akan berpengaruh terhadap benar

tidaknya data yang diperoleh, sedangkan benar tidaknya sangat

menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian”. Untuk menentukan subjek

dalam uji coba instrumen penelitian ini syaratnya terdapat kesamaan

karakteristik dengan sampel. Subjek uji coba instrumen diambil dari

anggota populasi yang tidak terpilih sebagai sampel. Adapun uji coba

instrumen penelitian dikenakan pada kelas VIII C.


52

Berikut ini dijelaskan validitas dan reliabilitas terhadap instrumen

penelitian:

1. Uji Validitas Soal

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 145) “validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen. Pengujian validitas instrumen dimaksudkan untuk

mendapatkan alat ukur yang sahih dan terpercaya. Menurut Suharsimi

Arikunto (2003: 72) “Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan”. Tinggi rendahnya validitas instrumen

menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari

gambaran tentang validitas yang dimaksud.

Hasil uji coba tersebut dianalisis dengan menggunakan rumus

korelasi Product Moment dari Karl Pearson. Adapun rumus Product

Moment sebagai berikut:

∑ (∑ )(∑ )
{ ∑ (∑ ) }{ ∑ –(∑ ) }

....(3.1)
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N : Jumlah subjek

∑ΧΥ : Produk dari X dan Y

∑Χ : Jumlah nilai X
53

: Jumlah nilai Y

X2 : Jumlah X kuadrat

Y2 : Jumlah Y kuadrat (Suharsimi Arikunto, 2002: 146)

Selanjutnya butir-butir yang tidak valid atau gugur tidak

diikutsertakan dalam pengambilan penelitian. Bila telah diketahui

koefisien validitas item, maka proses selanjutnya dilakukan analisis

Korelasi Part-Whole. Analisis part-whole adalah untuk mendapatkan skor

murni dari koefisien validitas item pada suatu alat ukur, karena waktu

korelasi antara skor item dengan skor total item terjadi over estimate

(kelebihan bobot), sehingga menyebabkan angka korelasi yang diperoleh

menjadi besar hal ini terjadi karena skor item yang dikorelasikan dengan

skor total item ikut sebagai komponen skor total item tersebut. Untuk

menghindari adanya over estimasi, maka koefisien korelasi tersebut

dikorelasikan dengan teknik korelasi Part Whole dengan rumus sebagai

berikut :

−( )
=
( ) +( ) − 2( ) ( )

....(3.2)
Keterangan:

rpq : koefisien korelasi total

rxy : koefisien Product Moment

SDx : standar deviasi item

Sdy : standar deviasi total (Suharsimi Arikunto, 2002: 144)


54

Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut ini :


Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Tes
Butir Soal rhitung Rtabel Keterangan
1 0,874 0,344 VALID
2 0,532 0,344 VALID
3 0,676 0,344 VALID
4 0,625 0,344 VALID
5 0,098 0,344 TIDAK VALID
6 0,632 0,344 VALID
7 0,692 0,344 VALID
8 0,684 0,344 VALID
9 0,048 0,344 TIDAK VALID
10 0,661 0,344 VALID
11 0,644 0,344 VALID
12 0,874 0,344 VALID
13 0,657 0,344 VALID
14 -0,114 0,344 TIDAK VALID
15 0,867 0,344 VALID
16 0,600 0,344 VALID
17 -0,039 0,344 TIDAK VALID
18 0,874 0,344 VALID
19 0,703 0,344 VALID
20 0,691 0,344 VALID
21 0,874 0,344 VALID
22 -0,113 0,344 TIDAK VALID
23 0,658 0,344 VALID
24 -0,386 0,344 TIDAK VALID
25 0,169 0,344 TIDAK VALID
26 0,763 0,344 VALID
27 -0,059 0,344 TIDAK VALID
28 0,611 0,344 VALID
29 0,874 0,344 VALID
30 0,689 0,344 VALID
31 -0,039 0,344 TIDAK VALID
32 0,874 0,344 VALID
33 0,748 0,344 VALID
34 0,746 0,344 VALID
35 0,712 0,344 VALID
36 0,751 0,344 VALID
37 0,636 0,344 VALID
38 0,154 0,344 TIDAK VALID
39 0,729 0,344 VALID
40 0,733 0,344 VALID
(Sumber: Data Diolah,2013)
55

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan hasil uji validitas instrumen

terdapat 30 butir soal yang valid dan terdapat 10 butir soal yang gugur.

Sehingga butir soal yang valid tersebut dapat digunakan untuk penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 154), “Reliabilitas menunjuk

pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik”.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 276), cara menggunakan

interpretasi terhadap koefisien korelasi yang diperoleh, atau nilai r.

Interpretasi tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Tabel Interpretasi Nilai r

Besarnya nilai r Interpretasi


Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah

Untuk reliabilitas instrumen prestasi belajar digunakan rumus K-R

20, sebagai berikut:


r11=

....(3.3)
56

Keterangan:

r11 : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan

Vt : Varians total

Banyaknya subjek yang skornya 1


p : N

Banyaknya subjek yang skornya 0


q : (q=1−p)

(Suharsimi Arikunto, 2002: 155)

Berdasarkan hasil uji coba instrumen menunjukkan nilai reliabilitas

sebesar 0,947. Karena nilai interpretasi lebih dari 0,600, maka dinyatakan

reliabel dalam kategori tinggi.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis dalam penelitian ini dilakukan secara bertahap,

yaitu pengujian persyaratan analisis kemudian dilanjutkan teknik analisis data.

Uji Persyaratan Analisis

Sebelum melakukan analisis data terlebih dahulu perlu diadakan uji

persyaratan analisis yang berupa:

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah skor untuk

variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas merupakan

analisis statistik yang pertama dilakukan dalam rangka analisis data.

Kepastian terpenuhinya syarat normalitas akan menjamin dapat


57

dipertanggungjawabkan. Analisis data dapat dilanjutkan apabila data

berdistribusi normal. Untuk menguji normalitas dengan Kolmogorov-

Smirnov dengan rumus:

= ,

....(3.4)

Keterangan:

KS : harga Kolmogorov-Smirnov yang dicari


n1 : jumlah sampel yang diobservasi/diperoleh

n2 : jumlah sampel yang diharapkan

(Sugiyono, 2006: 152)

2. Uji Homogenitas

Dalam uji homogenitas, dengan harga F yang diharapkan adalah

harga F yang tidak signifikan yaitu harga F empirik yang lebih kecil

daripada harga F teoritik. Pengujian homogenitas dengan rumus:

F hitung = Var tertinggi

Var terendah

....(3.5)

Keterangan:

Varterbesar : nilai variansi yang lebih besar dari dua sampel

yang dibandingkan

Varterkecil : nilai variansi yang lebih kecil dari dua sampel

yang dibandingkan (Sugiyono, 2011: 199)


58

3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini menggunakan uji-t (independent uji test) yaitu

menguji perbedaan rata-rata dua kelompok yang saling beban dengan

rumus:


=

+
1 1

....(3.6)

Keterangan:

1 : Mean pada distribusi sampel 1

2 : Mean pada distribusi sampel 2

N1 : Jumlah individu pada sampel 1

N2 : Jumlah individu pada sampel 2

: Nilai varian pada distribusi sampel 1

: Nilai varian pada distribusi sampel 2

(Tulus Winarsunu, 2002: 88)

Anda mungkin juga menyukai