029 - Andi Aqila Untung Suropati - Sensor

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

EMBEDDED SYSTEM
SENSOR

ANDI AQILA UNTUNG SUROPATI


42621029
2B TMJ

TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
TAHUN AJARAN 2023
A. DASAR TEORI
Sensor pada Arduino adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi
perubahan dalam lingkungan fisik dan mengubahnya menjadi sinyal listrik yang
dapat diinterpretasikan oleh mikrokontroler Arduino. Sensor ini memungkinkan
Arduino untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan mengambil data yang
diperlukan untuk mengendalikan sistem.

Ada banyak jenis sensor yang kompatibel dengan Arduino, dan masing-masing
sensor memiliki dasar teori kerja yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa
contoh dasar teori kerja dari beberapa sensor umum yang digunakan dengan
Arduino:

1. Sensor Cahaya (Light Sensor): Sensor cahaya digunakan untuk mendeteksi


intensitas cahaya di sekitarnya. Sensor ini sering menggunakan fotodioda atau LDR
(Light Dependent Resistor) yang berubah nilai resistansinya tergantung pada
intensitas cahaya yang diterimanya.

2. Sensor Suhu (Temperature Sensor): Sensor suhu digunakan untuk mengukur


suhu lingkungan. Contohnya adalah sensor suhu LM35 yang menghasilkan tegangan
keluaran yang berubah secara linear sesuai dengan suhu lingkungan.

3. Sensor Kelembaban Tanah (Soil Moisture Sensor): Sensor kelembaban tanah


digunakan untuk mengukur tingkat kelembaban tanah. Sensor ini menggunakan
prinsip perubahan resistansi tanah tergantung pada tingkat kelembaban.

4. Sensor Gerak (Motion Sensor): Sensor gerak digunakan untuk mendeteksi


gerakan atau perubahan dalam jangkauannya. Contohnya adalah sensor PIR
(Passive Infrared) yang mendeteksi perubahan suhu yang dihasilkan oleh tubuh
manusia atau objek lain.

5. Sensor Jarak (Ultrasonic Sensor): Sensor ultrasonik menggunakan gelombang


suara ultrasonik untuk mengukur jarak antara sensor dan objek di depannya.
Sensor ini mengukur waktu yang diperlukan gelombang suara untuk kembali
setelah dipantulkan oleh objek.

6. Sensor Gas (Gas Sensor): Sensor gas digunakan untuk mendeteksi keberadaan
atau konsentrasi gas tertentu di udara. Sensor ini menggunakan bahan yang
bereaksi dengan gas tertentu dan menghasilkan perubahan resistansi atau tegangan
sebagai respons.
7. Sensor Getaran (Vibration Sensor): Sensor getaran digunakan untuk mendeteksi
atau mengukur getaran atau getaran mekanis. Sensor ini biasanya menggunakan
elemen piezoelektrik yang menghasilkan tegangan saat diberikan tekanan atau
getaran mekanis.

Dasar teori di atas memberikan gambaran umum tentang cara kerja beberapa
sensor yang umum digunakan dengan Arduino. Namun, setiap sensor memiliki
spesifikasi dan metode kerja yang lebih rinci. Jika Anda tertarik menggunakan
sensor tertentu, disarankan untuk membaca dokumentasi sensor tersebut dan
melihat contoh kode program yang relevan untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih mendalam tentang cara menggunakan sensor dengan Arduino.

B. ALAT DAN BAHAN


 PC/Laptop
 Web Tinkercad.com
 PIR sensor
 Ultrasonic distance sensor
 Wire/kabel
 Arduino r3
 Small board
 Lampu led
 Piezo/Buzzer
 Resistor

C. LANGKAH PRAKTIKUM
1. Sensor PIR
Buka web tinkercar.com dan buatlah rangkaian seperti yang di bawah ini:
Selanjutnya masukkan sintaks berikut:

int led = 13; // the pin that the LED is atteched to


int sensor = 2; // the pin that the sensor is atteched to
int state = LOW; // by default, no motion detected
int val = 0; // variable to store the sensor status (value)

void setup() {
pinMode(led, OUTPUT); // initalize LED as an output
pinMode(sensor, INPUT); // initialize sensor as an input
Serial.begin(9600); // initialize serial
}

void loop(){
val = digitalRead(sensor); // read sensor value
if (val == HIGH) { // check if the sensor is HIGH
digitalWrite(led, HIGH); // turn LED ON
delay(100); // delay 100 milliseconds

if (state == LOW) {
Serial.println("Motion detected!");
state = HIGH; // update variable state to HIGH
}
}
else {
digitalWrite(led, LOW); // turn LED OFF
delay(200); // delay 200 milliseconds
if (state == HIGH){
Serial.println("Motion stopped!");
state = LOW; // update variable state to LOW
}
}
}

2. Sensor PIR 1
Buka web tinkercad.com dan buatlah rangkaian seperti yang di bawah ini:

Selanjutnya masukkan sintaks seperti pada percobaan sensor PIR sebelumnya.


Dan mulailah simulasinya.

3. Sensor Ultrasonic
Buka web tinkercad.com dan buatlah rangkaian seperti yang di bawah ini:
Selanjutnya masukkan sintaks seperti pada percobaan sensor PIR sebelumnya.
Dan mulailah simulasinya.

D. ANALISA
Pada praktikum kali ini saya mempraktikkan cara pembuatan rangkaian yang
melibatkan sensor PIR. Sensor PIR menghasilkan keluaran berupa sinyal digital
(biasanya HIGH atau LOW) yang menandakan adanya pergerakan atau tidak adanya
pergerakan dalam area pemantauan. Ketika ada pergerakan atau perubahan suhu
yang signifikan di area pemantauan sensor PIR, radiasi inframerah yang diterima
oleh elemen detektor akan berubah.

Sedangkan pada sensor ultrasonic, setelah gelombang suara ultrasonik dipancarkan,


sensor ultrasonik menghitung waktu yang diperlukan untuk gelombang suara
tersebut mencapai objek dan kembali ke sensor setelah dipantulkan.

E. KESIMPULAN
Sensor adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi perubahan besaran
fisik seperti tekanan, gaya, besaran listrik, cahaya, gerakan, kelembaban, suhu,
kecepatan dan fenomena-fenomena lingkungan lainnya. Setelah mengamati
terjadinya perubahan, Input yang terdeteksi tersebut akan dikonversi mejadi
Output yang dapat dimengerti oleh manusia baik melalui perangkat sensor itu
sendiri ataupun ditransmisikan secara elektronik melalui jaringan untuk
ditampilkan atau diolah menjadi informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.
Sensor PIR (Passive Infrared) pada Arduino bekerja berdasarkan prinsip deteksi
radiasi inframerah yang dipancarkan oleh tubuh manusia atau objek dengan suhu
yang lebih tinggi daripada suhu sekitarnya. Sedangkan Sensor ultrasonik pada
Arduino bekerja berdasarkan prinsip pemancaran dan penerimaan gelombang
suara ultrasonik untuk mengukur jarak antara sensor dengan objek di depannya.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan


telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line
(DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line
seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang
digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga
dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk
melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut,
meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket
disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data
yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm

Router adalah
yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

sebuah alat yang mengirimkan


paket data melalui sebuah
jaringan atau Internet menuju
tujuannya, melalui sebuah
proses yang dikenal
sebagai routing. Proses
routing terjadi pada lapisan 3
(Lapisan jaringan seperti
Internet Protocol) dari stack
protokol tujuh-lapis OSI

Anda mungkin juga menyukai