Sensor Tranduser

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 33

Sensor Suara

Proximity Switch
Detektor Logam Detektor Non Logam
Cahaya menghasilkan Tegangan Cahaya mengubah Tahanan

Photo Voltaic Photo Conductive

A typical photodiode A light-dependent resistor (LDR)


Klasifikasi Jenis-jenis Sensor
Sensor-sensor yang digunakan pada perangkat elektronik pada dasarnya dapat
diklasifikasikan menjadi dua kategori utama yaitu :

1. Sensor Pasif dan Sensor Aktif


2. Sensor Analog dan Sensor Digital

Berikut ini adalah pembahasan singkat mengenai kedua klasifikasi sensor tersebut.

1.Sensor Pasif dan Sensor Aktif

1.1. Sensor Pasif (Passive Sensor)

Sensor Pasif adalah jenis sensor yang dapat menghasilkan sinyal output tanpa
memerlukan pasokan listrik dari eksternal. Contohnya Termokopel (Thermocouple) yang
menghasilkan nilai tegangan sesuai dengan panas atau suhu yang diterimanya.

1.2. Sensor Aktif (Active Sensor)


Sensor Aktif adalah jenis sensor yang membutuhkan sumber daya eskternal untuk dapat
beroperasi. Sifat fisik Sensor Aktif bervariasi sehubungan dengan efek eksternal yang
diberikannya. Sensor Aktif ini disebut juga dengan Sensor Pembangkit Otomatis (Self
Generating Sensors).

2.Sensor Analog dan Sensor Digital

Berikut ini adalah jenis-jenis sensor berdasarkan sifat Analog atau Digitalnya.

2.1.Sensor Analog

Sensor Analog adalah sensor yang menghasilkan sinyal output yang kontinu atau
berkelanjutan. Sinyal keluaran kontinu yang dihasilkan oleh sensor analog ini sebanding
dengan pengukuran. Berbagai parameter Analog ini diantaranya adalah suhu, tegangan,
tekanan, pergerakan dan lain-lainnya. Contoh Sensor Analog ini diantaranya adalah
akselerometer (accelerometer), sensor kecepatan, sensor tekanan, sensor cahaya dan
sensor suhu.

2.2.Sensor Digital

Sensor Digital adalah sensor yang menghasilkan sinyal keluaran diskrit. Sinyal diskrit
akan non-kontinu dengan waktu dan dapat direpresentasikan dalam “bit”. Sebuah sensor
digital biasanya terdiri dari sensor, kabel dan pemancar. Sinyal yang diukur akan diwakili
dalam format digital. Output digital dapat dalam bentuk Logika 1 atau logika 0 (ON atau
OFF). Sinyal fisik yang diterimanya akan dikonversi menjadi sinyal digital di dalam
sensor itu sendiri tanpa komponen eksternal. Kabel digunakan untuk transmisi jarak jauh.
Contoh Sensor Digital ini diantaranya adalah akselerometer digital (digital
accelerometer), sensor kecepatan digital, sensor tekanan digital, sensor cahaya digital dan
sensor suhu digital.

Jenis-jenis Sensor
Berikut ini adalah jenis-jenis Sensor berdasarkan penggunaannya.
a. Akselerometer (Accelerometer)

Sensor Akselerometer adalah sensor yang mendeteksi perubahan posisi, kecepatan,


orientasi, goncangan, getaran, dan kemiringan dengan gerakan indra. Akselerometer
analog ini dapat digolongkan lagi menjadi beberapa yang berbeda berdasarkan variasi
konfigurasi dan sensitivitas. Berdasarkan pada sinyal keluaran, Akselerometer analog
menghasilkan tegangan variabel konstan berdasarkan jumlah percepatan yang diterapkan
pada Akselerometer. Selain Akselerometer Analog, Akselerometer ini juga digital.

b. Sensor Cahaya (Light Sensor)

Sensor Cahaya atau Light Sensor adalah Sensor analog yang digunakan untuk mendeteksi
jumlah cahaya yang mengenai Sensor tersebut. Sensor cahaya analog ini dapat
diklasifikasikan lagi menjadi beberapa jenis seperti foto-resistor, Cadmium Sulfide
(CdS), dan fotosel.

Light dependent resistor atau LDR dapat digunakan sebagai sensor cahaya analog yang
dapat digunakan untuk menghidupkan dan mematikan beban secara otomatis berdasarkan
intensitas cahaya yang diterimanya. Resistansi LDR akan meningkat apabila intensitas
cahaya menurun. Sebaliknya, Resistansi LDT akan menurun apabil intensitas cahaya
yang diterimanya bertambah.

c. Sensor Suara (Sound Sensor)

Sensor Suara adalah Sensor analog yang digunakan untuk merasakan tingkat suara.
Sensor suara analog ini menerjemahkan amplitudo volume akustik suara menjadi
tegangan listrik untuk merasakan tingkat suara. Proses ini memerlukan beberapa sirkuit,
dan menggunakan mikrokontroler bersama dengan Mikrofon untuk menghasilkan sinyal
output analog.
d. Sensor Tekanan (Pressure Sensor)

Sensor Tekanan atau Pressure Sensor adalah Sensor yang digunakan untuk mengukur
jumlah tekanan yang diterapkan pada sebuah sensor. Sensor tekanan akan menghasilkan
sinyal keluaran analog yang sebanding dengan jumlah tekanan yang diberikan. Sensor
piezoelektrik adalah salah satu jenis sensor tekanan yang dapat menghasilkan sinyal
tegangan keluaran yang sebanding dengan tekanan yang diterapkan padanya.

e. Sensor Suhu (Temperature Sensor)

Sensor Suhu atau Temperature Sensor adalah Sensor tersedia secara luas baik dalam
bentuk sensor digital maupun analog. Ada berbagai jenis sensor suhu yang digunakan
untuk aplikasi yang berbeda.Salah satu Sensor Suhu adalah Termistor, yaitu resistor peka
termal yang digunakan untuk mendeteksi perubahan suhu. Apabila Suhu meningkat,
resistansi listrik dari termistor akan meningkat juga. Sebaliknya, jika suhu menurun,
maka resistansi juga akan menurun.
Baca juga : Pengertian Sensor Suhu dan Jenis-jenisnya.

f. Sensor Ultrasonik (Ultrasonic Sensor)

Sensor Ultrasonik adalah jenis sensor non-kontak yang dapat digunakan untuk mengukur
jarak serta kecepatan suatu benda. Sensor Ultrasonik bekerja berdasarkan sifat-sifat
gelombang suara dengan frekuensi lebih besar daripada rentang suara manusia. Dengan
menggunakan gelombang suara, Sensor Ultrasonik dapat mengukur jarak suatu objek
(mirip dengan SONAR). Sifat Doppler dari gelombang suara dapat digunakan untuk
mengukur kecepatan suatu objek.

g. Sensor Giroskop (Gyroscope sensor)

Sensor Giroskop adalah sensor yang digunakan untuk merasakan dan menentukan
orientasi dengan bantuan gravitasi bumi. Perbedaan utama antara Sensor Akselerometer
dan Giroskop adalah bahwa Giroskop dapat merasakan rotasi di mana akselerometer
tidak bisa.

h. Sensor Efek Hall (Hall Effect Sensor)

Sensor Efek Hall atau Hall Effect Sensor adalah sensor yang dapat mengubah informasi
magnetik menjadi sinyal listrik untuk pemrosesan rangkaian elektronik selanjutnya.
Sensor Efek Hall ini sering digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi kedekatan
(proximity), mendeteksi posisi (positioning), mendeteksi kecepatan (speed), mendeteksi
pergerakan arah (directional) dan mendeteksi arus listrik (current sensing).
Baca juga : Pengertian Hall Effect Sensor dan Prinsip Kerjanya.

i. Sensor Kelembaban (Humidity Sensor)


Sensor Kelembaban atau Humidity Sensor merupakan sensor yang digunakan untuk
mendeteksi tingkat kelembaban suatu lokasi. Pengukuran Tingkat Kelembaban ini sangat
penting untuk pengamatan lingkungan di suatu wilayah, diagnosa medis ataupun di
penyimpanan produk-produk yang sensitif.

j. Sel Beban (Load Cell)

Sel Beban atau Load Cell adalah jenis sensor yang digunakan untuk mengukur berat.
Input dari Load Cell ini adalah gaya atau tekanan sedangkan outputnya adalah nilai
tegangan listrik. Ada beberapa jenis Load Cell, diantaranya adalah Beam Load Cell,
Single Point Load Cell dan Compression Load Cell.

Sensor aktif adalah sensor yang menggunakan energi yang berasal dari sensor tersebut.
Sensor pasif adalah sensor yang menggunakan energi yang berasal dari obyek

Ada dua jenis sistem sensor, yaitu sensor pasif dan aktif. Instrumen pasif
mendeteksi energi alami (umumnya cahaya) yang dipantulkan atau
dipancarkan dari obyek yang diamati.

Sebaliknya sensor aktif memiliki sumber energi sendiri, yang dipancarkan


ke arah obyek yang diindera, kemudain hasil pemantulannya akan
ditangkap.

Keuntungan untuk sensor aktif termasuk kemampuan untuk melakukan


penginderaan dan pengukuran kapan saja, terlepas dari waktu, kondisi
cuaca atau musim. Sensor aktif dapat digunakan untuk melakukan
dengan panjang gelombang yang tidak terdapat dalam cahaya
sinarmatahari, seperti gelombang mikro. Sistem penginderaan dengn
sensor aktif juga lebih bisa mengontrol cara penangkapan data obyek.

Namun, sensor memerlukan energi dalam jumlah yang cukup besar untuk
mengindera target secara memadai. Kebutuhan energi ini akan
membuat penginderaan aktif lebih mahal

Contoh alat penginderaan sensor aktif adalah radar, yang menggunakan


gelombang radio untuk memetakan lokasi obyek di sekelilingnya.
Sementara itu sensor pasif tergantung pada kondisi cahaya, karena pada
kondisi gelap pada malam atau mendung sensor ini tidak dapat
bekerja dengan baik. Namun sensor pasif lebih hemat dalam
penggunaan energinya. Contoh sensor pasif adalah kamera.

Posted by: Margaret Rouse


WhatIs.com
Contributor(s): Matthew Haughn

An active sensor is a sensing device that requires an external source of power to operate;
active sensors contrast with passive sensors, which simply detect and respond to some
type of input from the physical environment.

In the context of remote sensing, an active sensor is a device with a transmitter that sends
out a signal, light wavelength or electrons to be bounced off a target, with data gathered
by the sensor upon their reflection.

Active and passive sensing technologies are both used in remote sensing to make
observations and measurements from a distance or on a scale beyond those observable to
the naked eye. Sensors can also be used in harsh environments and places that are
inaccessible to people.

Active sensors are also widely used in manufacturing and networking environments for
example to monitor industrial machines or data center infrastructure so anomalies can be
detected and components can be repaired or replaced before they break and shut
everything down.

Examples of other active sensor-based technologies include: scanning electron


microscopes, LiDAR, radar, GPS, x-ray, sonar, infrared and seismic. However, as can be
the case with some sensors, seismic and infrared light sensors exist in both active and
passive forms.

Depending on what is being sensed, these various sensors might be mounted to a satellite,
an airplane, a boat or a submarine UAV drone. They might also be mounted to another
convenient observation point, such as a building top.
The data gathered by remote sensing is used for everything from cartography to resource
exploration to atmospheric and chemical measurements. Remote sensing is also essential
to the Internet of Things (IoT), in which almost any physical or logical entity can be
equipped with a unique identifier and the ability to transfer data over a network
autonomously.

Anda mungkin juga menyukai