1472-Article Text-3698-1-10-20230111
1472-Article Text-3698-1-10-20230111
1472-Article Text-3698-1-10-20230111
337-346
ISSN : 2714-7975
E-ISSN : 2716-1382 337
Implementasi Sistem Layanan Masyarakat Berbasis Website
Menggunakan Metode Waterfall
Abstrak
Surat meyurat menjadi kebutuhan penting oleh masyarakat dalam kepengurusan
keperluannya, di Perumahan Muara Sarana Indah masih belum tersistemasinya atau masih
dilakukan secara manual mengenai layanan surat menyurat yang melibatkan Ketua Rt dan Ketua
Rw setempat dan arsip surat yang belum tesimpan dengan rapi. Tujuan penelitian adalah
membuat sebuah sistem layanan masyarakat berbasis web menggunakan metode watefall.
Metodee ini digunakan untukk mengembangkann sistem perangkat lunakk dengan mempunyai
alurr hidup perangkat lunak secara bertahap dimulai dari analisis, design, pengkodean dan
pengujian. Dalam merancang sistem yang digunakan adalah bahasa pemrograman database
MySQL dan PHP. Dan pengujian untuk sistem menggunakan Black-boxx testing dengann
pendekatan Equivalence Partitioning sedangkan pengujian yang dilakukan oleh pengguna
menggunakan User Acceptance Testing (UAT). Penelitian ini menghasilkan Sistem Layanan
Warga berbasis web yang mempermudah warga dalam mengurus surat – menyurat dan
mempermudah Ketua RW dan Ketua RT dalam menyimpan arsip surat yang sudah diakses oleh
warganya.
1. Pendahuluan
Memanfaatkan Information Technology pada suatu sistem elektronic merupakan suatu
sistem yang pada komputer secara meluas yang terdiri dari hardware, software, jaringan
komunikasi dan data elektronik. Sistem ini berhubungan antara manusia dengan mesin yang
meliputi hardware, prosedur standar, software, sumber daya manusia (SDA), dan mengenai
substansi informasi yang meliputi fungsi masukan, proses, penyimpanann, luaran, dan terakhir
komunikasi.1 Oleh sebab itu pemakaian berbagai macam media untuk data input atauu informasii
luaran dari perpaduan alat telekomunikasii dan komputerisasii menjadi suatu keniscayaan.
Sehingga elektronic goverment adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pemerintahan di
berbagai negara, dimana Indonesia juga termasuk didalamnya.2
Electronic Government adalah penerapan layanan yangg mampu memajukan kualitas
layanan publik berbasisskomunikasi dan informasii untuk menjawab kebutuhan publikk yang
menginginkan prosess dalam pengolahan data yang sangat cepat dan informasi yang lebih tepat.
Electronic Governmen dibutuhkan agar dapat meningkatkann efektifitas, efisiensi, akuntabilitas
dan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintah dengan tujuan untuk menambah
kepercayaan masyarakat terhadp pemerintahan terkusus di birokrasi.3
Namun berdasarkan permasalahan yang telah analisa di Perumahan Muara Sarana Indah,
Desa Mulyoagung, Kec. Dau, Kabupaten Malang ada beberapa layanan warga perumahan yang
masih belum tersistemasi secara baik seperti surat menyurat yang mengharuskan perijinan dari
ketua RT dan ketua RW
Berdasarkan permasalahan diatas solusinya adalah dengan membuat sistem yang dapat
mengefisiensikan dalam hal surat menyurat antara warga perumahan Muara Sarana Indah, ketua
RT dan Ketua RW. Model yang dipergunakan untuk pengembangan sistem menggunakan
Government to Citizien dimana model ini menyampaikan berupa pelayanan publik dan informasi
dari pemerintah untuk masyarakat dan pertukaran komunikasi, informasi antara pemerintahh dan
masyarakat. Pelayanan tersebut tertuju kepada kemampuan pemerintah dan masyarakat saling
berkomunikasi dengan lebih mudah atau efisen menggunakan perantara media. Dari komunikasi
tersebut masyarakat mendapatkan manfaat, diantara manfaatnya berupa pendaftaran elektronik
dimana masyarakat tidak perlu antri menunggu formulir lagi4. Untuk metode dalam merancang
sistem ini menggunakan metodee waterfalll , waterfalll palingg sering digunakan dalam tahap
338 ISSN: 2714-7975; E-ISSN: 2716-1382
pengembangann. Metode ini juga dikenal dengan model tradisional dan juga disebut model
sqeuncial linear atau juga alur hidup klasik. Metode waterfall terjadi secara terurut mulai dari
analisa, desing, membuat kode, pengujian. Tujuan peneliti memakai waterfall karena metode
tersebut sesuai untuk menghasilkan sistem dimana segala kebutuhannya sudah diketahui
terlebih dahulu serta dapat mengatasi masalah antar client dan pengembang dikarenakan client
sulit ditemui karena aspek kesibukan client sehingga metode ini dapat meningkatkan efiensi
pekerjaan. Metode waterfall pengerjaan dilakukan bertahap jika tahapan sebelumnya tidak
selesai maka tidak bisa dilanjutkan ketahap berikutnya, setalah itu diakhir akan dilakukan review
untuk memastikan bahwa hasil akhir sudah sesui dengan kebutuhan5
Model Goverment To Citizien lebih difokuskan kepada aspek surat menyurat yang dimana
layanan tersebut berupa surat pengantar KK, surat penerbitan Akta Kematian, Surat penerbitan
Akta Lahir, surat Pengantar KTP, dan surat lainnya yang membutuhkan perijinan dari Ketua RW
dan masing – masing Ketua RT setempat.
Pada jurnal Sistem informasi Desa dengan menggunakan Model Goverment To Citizien
Fakultas UKI Komputer Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar yang dilakukan oleh Andri
Satria Silo1, Frengky Aryanto2 pada penelitian tersebut bahwa sudah dibangun berupa aplikasi
berbasis websitee desa Pambee menggunakan model e-Government to Citizien yang meberikan
layanan berupa informasii desa.
Pada kasus yang berbeda pada jurnal Perancangan Pengembangan Sistem Model
Goverment To Citizien Politeknik Negeri Nusa Utara yang dilakukan oleh Oktavianus Lumasuge1.
Arifin Paulus Tindi2, Noldi Sinsu3 pada penelitian tersebut dapat menghasilkan berupa dokumen
spesifikasi kebutuhan seperti software, berisi prototype dalam merancang kebutuhan fungsional
sistem berbasis G-to Citizien.
Perancangan sebuah website untuk layanan masyarakat di perumahan Muara Sarana
Indah dengan menggunakan model Government To Citizien. Hasil akhir berupa website sistem
informasi layanan masyarakat, dengann adanya sistem tersebut diharapkan dapat
mempermudah masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya seperti kebutuhan dalam surat
menyurat yang mengharuskan perijinan ketua RT dan ketua RW.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 E-Goverment
E – Goverment dalam konsep pengembangannya didefinisikan : “Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam penyelenggaraan sistem elektronik untuk pelayanan
publik dan administrasi pemerintah (untuk selanjutnya disebut Sistem Elektronik Pemerintahan
atau disingkat SEP) (Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang)”. Pengertian itu sejalann
dengan pengertian E-Goverment di Amerika Serikat yang telah dicanangkan oleh the
U.S.Electronik Goverment Act of 2002 lebihh lengkap karena ada menyinggung isuu terkait
kemanfaatan dari penyelenggaraann pemerintahan yang meliputi : efekvektivitas, efisiensi dan
kualitas dalam pemberian pelayanan.9
Beberapa macam layanan e-goverment yaitu Goverment-to-Citizien (G2C), Goverment-to-
Business (G2B), Goverment-to-Employee (G2E), dan Goverment-to-Goverment (G2G).
(Indrajit,2003:41).10
1. G2C terdapat beberapa fungsi yaitu penyebaran informasii untuk masyarakat, layanann dasar
terhadap masyarakat yaitu pembaruan surat izin pembuatan akta kematian
/pernikahan/kelahiran, dan pembayaran pajakk pendapatan, dimana dapat membantuu
masyarakat seperti layanan dasarr seperti kesehatan, pendidikan, perpustakaan, informasi
rumah sakit, dan lain – lain.
2. G2B adalah berbagaii pertukarann layanann antaraa pemerinath dengan komunitas bisnis,
teramasuk penyebaran kebijakan, aturan, peringatan, dan undang – undang. Layanann bisnis
memperoleh informasi bisnis, pembaruan surat ijin, formulir surat lamaran, pendaftaran
perusahaan, pembayaran pajak dan perolehan surat izin.
3. G2Ee merupakani layanann G2C dan layanan kususs yang hanyaa mencakup pegawaii
pemerintahh seperti pengembangan Sumberr daya Manusia (SDM) dan syarat pelatihan yang
mampu meningkatkan fungsi birokrat dari hari ke hari dan hubungannya dengan warga.
4. G2Gg terdiri darii tingkat lokal dan tingkat internasionall. Layanan G2G merupakann transaksi
antara pemerintah daerah degan pemerintah pusatt, dan anatar perwakilan biro serta
department terkait. Layanann G2G juga transaksii antar pemerintah, dan juga bisa digunakann
sebagai alatt hubungann dann diplomasi
REPOSITOR, Vol. 4, No. 3, Agustus 2022: 337-346
REPOSITOR ISSN: 2714-7975; E-ISSN: 2716-1382 339
Berdasarkan definisi diatas, e-goverment melahirkann 4 model hubungan sebagai
berikut:11.
Pada penelitian ini e – goverment yang digunakan adalah Goverment to Citizien dimana
G2C merupakan layanan masyarakat di aspek surat menyurat seperti Surat pengantar penerbitan
akta kematian, surat pengantar akta lahir, Surat Pengantar Kartu Keluarga, Surat Pengantarr
KTP, Suratt keterangan domisilii, Surat keterangann Pindah, Surat keterangan kurang mampu
dan lain sebagai.
3.2.2 Design
Setalah melakukan requirements dan analisis selanjutnya adalah tahap desain, tahapan
ini melakukan design dari aplikasii yaitu design antar mukaa, dan design data basee yang akan
diterapkann kedalam sistem. Sistem Layanan Masyarakat di Perumahan Muara Sarana Indah
yang akan dibuat[14].
3.2.3 Implementasi
Yaitu mengimplementasikan rancangan desain yang sudah dibuat sebelumnya mengenai
sistem layanan masyarakat perumahan Sarana Muara Indah dengan menuliskan kode program
sesuai dengan bahasa pemograman yang digunakan terkait. Dalam penelitian bahasa
pemrograman menggunakan PHP dalam membuat website dinamis sedangkan SQL adalah
pengoperasianbasis data kususnya untuk pemasukan data yang memungkinkann
pengoperasisan data yang dikerjakan dengan mudah secara otomatis [15].
3.2.4 Testing
Selanjutnya dilakukan pengujian sistem atau testing dimana tahapan ini untuk
mengidentifikasi sebuah sistem sudah bisa berjalan dengann benar atau baikk sesuai dengan
input yang diberikan dan output yang dihasilkan. Dalam melakukan testing terhadap sistem
menggunakan teknik pengujian Black Box Testing dan testing kepada user menggunakan teknik
pengujian Userr Acceptancee Test (UAT). Black-boxx Testing dimana melakukan pengujian
terhadap software yang tertuju untuk spesifikasii fungsionall dari perangkat lunak. Kerja Black-
box Testing dengan mengabaikan struktur kontrol sehingga perhatiannya dikususkan untuk
REPOSITOR, Vol. 4, No. 3, Agustus 2022: 337-346
REPOSITOR ISSN: 2714-7975; E-ISSN: 2716-1382 343
informasi domain. Blackbox testing pengembangankan softwaree untuk membuat perkumpulan
kondisi masukan yang nantinya melatih keseluruhan syarat fungsionall suatuu program.[16]
Dengan Black Box menggunakan pendekatan Equivalence Partitioning dimana tahapan
awal dengan menggunakan penentuan test case software untuk menentukan sistem informasii
sebagai test case lalu diuji menggunakan metode equivalence partition[17]
Hasil pengujiann terdiri dari tabel rancangan Test Case yang berfungsi untuk
menyimpulkann apakah system telah berhasil atau suskses dalam pengujian tersebut atau
tidak..[17]
4. Hasil
1. Halaman List Menu Layanan Warga
Gambar 9 merupakan implementasi dari halaman list menu layanan warga. Halaman ini
merupakan halaman pertama kalu muncul apabila pengguna memilih menu layanan warga.
Pada gambar 10 merupakan halaman yang akan muncul jika warga memilih salah satu
layanan warga berupa surat menyurat, maka warga akan mengisi data sesuai keterangan yang
tertera.
Gambar 12 merupakan halaman cetak surat ketika warga sudah meyimpan data lalu
ingin mencetak surat tersebut.
5. Kesimpulan
Dapat diketahui dari penjelasan pada beberapa bab diatas yang meliputi hasil dari
penelitian yang dilakukan penulis yang menyangkut dengan analisa, perancangan, pengujian
serta implementasi Sistem Layanan Masyarakat Berbasis Website Menggunakan Motode
Waterfall. Maka penulis menyimpulkan antara lain:
a. Sistemm Layanan Masyarakat di Perumahan Muara Sarana Indah telah dirancang dengan
bahasa pemograman PHP berbasis website sehingga dapat mengatasi permasalahan yang
ada di perumahan yaitu mengenai surat menyurat yang digunakan oleh warga di Perumahan
Muara Sarana Indah hal ini dibuktikan dengan hasil UAT dimana terdapat hasil 100% atau
kesan penguji “Hight” dalam pengujian sesuai dengan tabel pengujian yang telah disediakan
sebelumnya oleh penguji
b. Sistem Layanan Warga di Perumahan Muara Sarana Indah ini dikatakan berhasil dapat dilihat
dari pengujian blackbox dengan 17 kebutuhan fungsional memiliki hasil 100% valid.
c. Sistem dirancang menggunakan metode Waterfall yang menjamin proses perawatannya
karena model ini bersifat dokumen, dimana terdapat tahap perencanaan dan berisi analisa
kebutuhan, kemudian tahap desain dengan menggunakan usecase diagram, selanjutnya
implementasi pengembangan sistem, kemudian terakhir pengujian dimana setiap pengujian
terdapat dokumen pengujian.
Referensi
[1] A. K. I. E-government, D. Pelayanan, P. Di, B. Keagrariaan, and J. Surdin, “Di Kabupaten
Pinrang Analisis of E-Government Implementation Feasibility of Public Service in Agrarian
Field at Pinrang Regency,” vol. 5, no. 1, pp. 1–14, 2016, [Online]. Available:
http://journal.unhas.ac.id/index.php/kareba/article/view/1892/1057.
[2] E. Nur, “Penerapan E-Government Publik Pada Setiap Skpd Berbasis Pelayanan Di Kota
Palu,” J. Penelit. Komun. dan Opini Publik, vol. 18, no. 3, p. 123749, 2014.