1472-Article Text-3698-1-10-20230111

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

REPOSITOR, Vol. 4, No. 3, Agustus 2022, Pp.

337-346
ISSN : 2714-7975
E-ISSN : 2716-1382 337
Implementasi Sistem Layanan Masyarakat Berbasis Website
Menggunakan Metode Waterfall

Rafiatul Husna*1, Ilyas Nuryasin2 , Briansyah Setio Wiyono3


1,2,3Universitas Muhammadiyah Malang

[email protected] *1, [email protected]^2, [email protected]^3

Abstrak
Surat meyurat menjadi kebutuhan penting oleh masyarakat dalam kepengurusan
keperluannya, di Perumahan Muara Sarana Indah masih belum tersistemasinya atau masih
dilakukan secara manual mengenai layanan surat menyurat yang melibatkan Ketua Rt dan Ketua
Rw setempat dan arsip surat yang belum tesimpan dengan rapi. Tujuan penelitian adalah
membuat sebuah sistem layanan masyarakat berbasis web menggunakan metode watefall.
Metodee ini digunakan untukk mengembangkann sistem perangkat lunakk dengan mempunyai
alurr hidup perangkat lunak secara bertahap dimulai dari analisis, design, pengkodean dan
pengujian. Dalam merancang sistem yang digunakan adalah bahasa pemrograman database
MySQL dan PHP. Dan pengujian untuk sistem menggunakan Black-boxx testing dengann
pendekatan Equivalence Partitioning sedangkan pengujian yang dilakukan oleh pengguna
menggunakan User Acceptance Testing (UAT). Penelitian ini menghasilkan Sistem Layanan
Warga berbasis web yang mempermudah warga dalam mengurus surat – menyurat dan
mempermudah Ketua RW dan Ketua RT dalam menyimpan arsip surat yang sudah diakses oleh
warganya.

Kata Kunci: Waterfall, Black-Box Testing, User Acceptance Testing (UAT)

1. Pendahuluan
Memanfaatkan Information Technology pada suatu sistem elektronic merupakan suatu
sistem yang pada komputer secara meluas yang terdiri dari hardware, software, jaringan
komunikasi dan data elektronik. Sistem ini berhubungan antara manusia dengan mesin yang
meliputi hardware, prosedur standar, software, sumber daya manusia (SDA), dan mengenai
substansi informasi yang meliputi fungsi masukan, proses, penyimpanann, luaran, dan terakhir
komunikasi.1 Oleh sebab itu pemakaian berbagai macam media untuk data input atauu informasii
luaran dari perpaduan alat telekomunikasii dan komputerisasii menjadi suatu keniscayaan.
Sehingga elektronic goverment adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pemerintahan di
berbagai negara, dimana Indonesia juga termasuk didalamnya.2
Electronic Government adalah penerapan layanan yangg mampu memajukan kualitas
layanan publik berbasisskomunikasi dan informasii untuk menjawab kebutuhan publikk yang
menginginkan prosess dalam pengolahan data yang sangat cepat dan informasi yang lebih tepat.
Electronic Governmen dibutuhkan agar dapat meningkatkann efektifitas, efisiensi, akuntabilitas
dan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintah dengan tujuan untuk menambah
kepercayaan masyarakat terhadp pemerintahan terkusus di birokrasi.3
Namun berdasarkan permasalahan yang telah analisa di Perumahan Muara Sarana Indah,
Desa Mulyoagung, Kec. Dau, Kabupaten Malang ada beberapa layanan warga perumahan yang
masih belum tersistemasi secara baik seperti surat menyurat yang mengharuskan perijinan dari
ketua RT dan ketua RW
Berdasarkan permasalahan diatas solusinya adalah dengan membuat sistem yang dapat
mengefisiensikan dalam hal surat menyurat antara warga perumahan Muara Sarana Indah, ketua
RT dan Ketua RW. Model yang dipergunakan untuk pengembangan sistem menggunakan
Government to Citizien dimana model ini menyampaikan berupa pelayanan publik dan informasi
dari pemerintah untuk masyarakat dan pertukaran komunikasi, informasi antara pemerintahh dan
masyarakat. Pelayanan tersebut tertuju kepada kemampuan pemerintah dan masyarakat saling
berkomunikasi dengan lebih mudah atau efisen menggunakan perantara media. Dari komunikasi
tersebut masyarakat mendapatkan manfaat, diantara manfaatnya berupa pendaftaran elektronik
dimana masyarakat tidak perlu antri menunggu formulir lagi4. Untuk metode dalam merancang
sistem ini menggunakan metodee waterfalll , waterfalll palingg sering digunakan dalam tahap
338 ISSN: 2714-7975; E-ISSN: 2716-1382
pengembangann. Metode ini juga dikenal dengan model tradisional dan juga disebut model
sqeuncial linear atau juga alur hidup klasik. Metode waterfall terjadi secara terurut mulai dari
analisa, desing, membuat kode, pengujian. Tujuan peneliti memakai waterfall karena metode
tersebut sesuai untuk menghasilkan sistem dimana segala kebutuhannya sudah diketahui
terlebih dahulu serta dapat mengatasi masalah antar client dan pengembang dikarenakan client
sulit ditemui karena aspek kesibukan client sehingga metode ini dapat meningkatkan efiensi
pekerjaan. Metode waterfall pengerjaan dilakukan bertahap jika tahapan sebelumnya tidak
selesai maka tidak bisa dilanjutkan ketahap berikutnya, setalah itu diakhir akan dilakukan review
untuk memastikan bahwa hasil akhir sudah sesui dengan kebutuhan5
Model Goverment To Citizien lebih difokuskan kepada aspek surat menyurat yang dimana
layanan tersebut berupa surat pengantar KK, surat penerbitan Akta Kematian, Surat penerbitan
Akta Lahir, surat Pengantar KTP, dan surat lainnya yang membutuhkan perijinan dari Ketua RW
dan masing – masing Ketua RT setempat.
Pada jurnal Sistem informasi Desa dengan menggunakan Model Goverment To Citizien
Fakultas UKI Komputer Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar yang dilakukan oleh Andri
Satria Silo1, Frengky Aryanto2 pada penelitian tersebut bahwa sudah dibangun berupa aplikasi
berbasis websitee desa Pambee menggunakan model e-Government to Citizien yang meberikan
layanan berupa informasii desa.
Pada kasus yang berbeda pada jurnal Perancangan Pengembangan Sistem Model
Goverment To Citizien Politeknik Negeri Nusa Utara yang dilakukan oleh Oktavianus Lumasuge1.
Arifin Paulus Tindi2, Noldi Sinsu3 pada penelitian tersebut dapat menghasilkan berupa dokumen
spesifikasi kebutuhan seperti software, berisi prototype dalam merancang kebutuhan fungsional
sistem berbasis G-to Citizien.
Perancangan sebuah website untuk layanan masyarakat di perumahan Muara Sarana
Indah dengan menggunakan model Government To Citizien. Hasil akhir berupa website sistem
informasi layanan masyarakat, dengann adanya sistem tersebut diharapkan dapat
mempermudah masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya seperti kebutuhan dalam surat
menyurat yang mengharuskan perijinan ketua RT dan ketua RW.

2. Tinjauan Pustaka
2.1 E-Goverment
E – Goverment dalam konsep pengembangannya didefinisikan : “Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam penyelenggaraan sistem elektronik untuk pelayanan
publik dan administrasi pemerintah (untuk selanjutnya disebut Sistem Elektronik Pemerintahan
atau disingkat SEP) (Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang)”. Pengertian itu sejalann
dengan pengertian E-Goverment di Amerika Serikat yang telah dicanangkan oleh the
U.S.Electronik Goverment Act of 2002 lebihh lengkap karena ada menyinggung isuu terkait
kemanfaatan dari penyelenggaraann pemerintahan yang meliputi : efekvektivitas, efisiensi dan
kualitas dalam pemberian pelayanan.9
Beberapa macam layanan e-goverment yaitu Goverment-to-Citizien (G2C), Goverment-to-
Business (G2B), Goverment-to-Employee (G2E), dan Goverment-to-Goverment (G2G).
(Indrajit,2003:41).10
1. G2C terdapat beberapa fungsi yaitu penyebaran informasii untuk masyarakat, layanann dasar
terhadap masyarakat yaitu pembaruan surat izin pembuatan akta kematian
/pernikahan/kelahiran, dan pembayaran pajakk pendapatan, dimana dapat membantuu
masyarakat seperti layanan dasarr seperti kesehatan, pendidikan, perpustakaan, informasi
rumah sakit, dan lain – lain.
2. G2B adalah berbagaii pertukarann layanann antaraa pemerinath dengan komunitas bisnis,
teramasuk penyebaran kebijakan, aturan, peringatan, dan undang – undang. Layanann bisnis
memperoleh informasi bisnis, pembaruan surat ijin, formulir surat lamaran, pendaftaran
perusahaan, pembayaran pajak dan perolehan surat izin.
3. G2Ee merupakani layanann G2C dan layanan kususs yang hanyaa mencakup pegawaii
pemerintahh seperti pengembangan Sumberr daya Manusia (SDM) dan syarat pelatihan yang
mampu meningkatkan fungsi birokrat dari hari ke hari dan hubungannya dengan warga.
4. G2Gg terdiri darii tingkat lokal dan tingkat internasionall. Layanan G2G merupakann transaksi
antara pemerintah daerah degan pemerintah pusatt, dan anatar perwakilan biro serta
department terkait. Layanann G2G juga transaksii antar pemerintah, dan juga bisa digunakann
sebagai alatt hubungann dann diplomasi
REPOSITOR, Vol. 4, No. 3, Agustus 2022: 337-346
REPOSITOR ISSN: 2714-7975; E-ISSN: 2716-1382 339
Berdasarkan definisi diatas, e-goverment melahirkann 4 model hubungan sebagai
berikut:11.

Gambar 1. Model Hubungan E - Goverment

Pada penelitian ini e – goverment yang digunakan adalah Goverment to Citizien dimana
G2C merupakan layanan masyarakat di aspek surat menyurat seperti Surat pengantar penerbitan
akta kematian, surat pengantar akta lahir, Surat Pengantar Kartu Keluarga, Surat Pengantarr
KTP, Suratt keterangan domisilii, Surat keterangann Pindah, Surat keterangan kurang mampu
dan lain sebagai.

2.2 Model Waterfall


Model waterfall merupak motode tradisional yang memliki sifat sistematis, serta terurut
dalam pembangunan software. Nama motode ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”.
Model ini juga disebut juga “classic life cycle”. Waterfall termasuk model generic pada rekayasa
perangkat lunak dan Winstonn Royce pada tahun 1970 pertama kali mengenalkannya sehingga
masih sering dianggap kuno, tetapi model ini yang banyak dipakai dalam Software Engineering
(SE). Dimana metode ini juga melakukan pendekatan sistematis dan terurut. Disebut dengann
waterfall karena motode ini melaukan secara bertahap yang akan dilalui dan harus menunggu
selesainya tahapan sebelumnya (Pressman,2015:42). 12 Fase dalam waterfall menurut referensi
Pressman pada Gambar 1 berikut.

Gambar 2 Waterfall Pressman (Pressman, 2015:42)

2.3 User Acceptance Test (UAT)


UAT bisa juga disebut dengan Ujii Penerimaan Pengguna merupakan sebuah proses
pengujian oleh hasil berupa dokumenn hasil ujii yang bisa dijadikann buktii bahwa software sudah
bisa diterimaa dan sudah memenuhii kebutuhan dari pengguna sesuia permintaannya. Peran
UAT dalam siklus pengembangan sangat dibutuhkan karena digunakan dalam pengenmabangan
dan perbaikan sistem kedepannya agar lebih baik. Pengguna diberikan beberapa pertanyaan
sesuai dengan format dokumen pengujian UAT mengani fitur dan menu pada sistem beserta
urutan langkah – langkah dalam oenggunaan sistem, hasil yang diharpakan terpenuhi atau
tidaknya sistem tersebut [10].
Dengan UAT pengemabang dapat lebih memahami calon pengguna siste, serta dapat
berkomunikasi lebihlanjut terkait kebutuhan ataupun masukan pada sistem tersebut. Kriteria yang
diujikan dalam UAT adalah fungsionalitas sistem yang bertujuan untuk menunjukkan kesesuaian
sistem dengan kebutuhan pengguna[10].

Implementasi Sistem Layanan Masyarakat Berbasis…


Rafiatul Husna, Ilyas Nuryasin, Briansyah Setio Wiyono
340 ISSN: 2714-7975; E-ISSN: 2716-1382
Kriteria yang diujikan kepada pengguna adalah pemahaman pengguna terhadap
penggunaan sistem berdasarkan urutan langkah di dalam dokumen pengujian. Jika pengguna
merasa puas dan sistem bisa dijalankan dengan baik, maka sistem dikatakan berhasil. Hasil
pengujian dari UAT dapat melengkapi hasil pengujian sistem dari sisi pengembang, sehingga
dapat membantu penyempurnaan sistem kedepannya[10].

Tabell 1. Pengujian Mangacu Pada UAT,dengan Modifikasii


No. Pengujiann Pada Aplikasi Hasil
Nama Ujii :
Deskripsii Pengujian :
1 Berhasill / Gagal
Kasus Ujii :
Hasill yang Diharapkan :

2.4 Black Box Testing


Teknik pengujiann menggunakan Black-boxx Testing. Menurut Ayuliana (2009) merupakan
bentuk pengujiann yang dilakukann dengan mengamatii hasil eksekusi melalui data ujii dan
mengecek data fungsioanl dari software. Seperti analogi ketika kitaa melihat kotakk hitam, kita
hanya dapat melihat tampilan luarnyaa saja, tanpaa mengetahuii apa yang dibalik kotak
hitamnya, sama halnya dengan pengujiann black-box , mengevaluasii dari tampilan interface,
fungsionalnya tanpaa mengetahuii apa yang terjadi dalam prosess di dalamnya atau detailnya.14
Pengujian Black-Box memiliki beberapa teknik, diantaranya Boundaryi Valuee Analysis,
Equivalence Partitioning, Behaviorr Testing, Robustness Testing, dan Cause-Effectt Relationship
Testing (Safitri & Pramudita, 2018).15
Berdasarkann yang dijelaskan di atas, diterapkann dari salah satu teknikk yaitu
Equivalence Partitioning yang nantinya akan digunakan dalam menguji Website Layanan Warga
di suatu perumahan. Teknik Equivalence Partitioning adalah metode terbaik dalam menemukan
kesalahan fungsii yang salahh atau hilang, seperti kesalahann dalam struktur dataa atau akses
menuju databasee, kesalahan validasi data, dan kesalahan performa. Equivalence Partitioning
adalah sebuah teknik yang dipergunakan dalam mengetahui hasil yang dianggapp valid. Tujuan
dari pengujian Equivalence Partitioning untuk mengetahui bentuk kelemahan dari sistem supaya
data yang akan dihasilkan sesuai dengan data yang diinputkan setelah data tersebut diekseskusi
dan menghindari kekurangannya dan kesalahan pada aplikasi sebelum digunakan
(Hidayat,2018).16

2.5 Metode Penelitian


Tahapan penelitian yang dilakukan pada penelitian dapattdilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Rancangan Tahapan Penelitian


REPOSITOR, Vol. 4, No. 3, Agustus 2022: 337-346
REPOSITOR ISSN: 2714-7975; E-ISSN: 2716-1382 341
Pada tahap ini peneliti mengidentfikasi masalah yang ada dengan melakukan wawancara
dan pengamatan langsung. Dalam hal ini ditemukan beberapa permasalahan yang terjadi di
Perumahan Sarana Muara Indah dimana masih belum adanya sistem layanan masyarakat
berbasis IT seperti surat perijinin yang membutuhkan persetujuan dari ketua RT dan ketua RW
dimana masih mengalami kesulitan dikarenakan ketua RT atau RW tidak selalu berada di tempat
atau di rumah, pendataan warga pendatang maupun pindahan yang masih belum terdata. Karena
pada sebelumnya masih terlihat tidak efisien dimana warga harus mengambil formulir dirumah
ketua RW lalu mengisi data mereka di form yang sudah diberikan oleh ketua RW..

3.1 TeknikkPengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan seperti berikut :
a. Wawancara, dengan melakukan tanya jawab tatp muka dengan ketua RW yang bersangkutan
supaya bisa mengetahui permasalahan yang akan akan diselesaikan.
b. Pengamatan langsung, dengan melihat secaraa langsungg bentuk kegiatan yangg terjadi di
tempatt yangg akann ditelitii

3.2 Pengembangan Sistemm


Pengembangan sistemm yang digunakan oleh peneliti adalah metode waterfall. Terdapat
beberapa tahapan yang dilakukan :

Gambar 4. Tahapan Pengembangan Sistem

3.2.1 Requirements and Analysis


Mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan dan di analisa kebutuhan apa saja yang
harus dipenuhi dalam membuat sistem. Dalam tahapan ini menganalisis sistem yang sudah ada
dan mengetahuii kekurangan atau permasalahan apa saja yang terdapat di sistem tersebut.[5]
Hasil wawancara terhadap Ketua RW dapat diketahui bahwa kekurangan yang ada di dalam
sistem yakni dimana dalam hal surat menyurat yang membutuhkan perijinan dan pengambilan
formulir surat harus ke Ketua RW ini mungkin sedikit mengalami kesusahan dikarenakan ketua
RW tidak setiap saat berada di rumah sehingga ketika ada keperluan mendesak dari warganya
harus menunggu ketua RW beberapa saat.

3.2.2 Design
Setalah melakukan requirements dan analisis selanjutnya adalah tahap desain, tahapan
ini melakukan design dari aplikasii yaitu design antar mukaa, dan design data basee yang akan
diterapkann kedalam sistem. Sistem Layanan Masyarakat di Perumahan Muara Sarana Indah
yang akan dibuat[14].

Implementasi Sistem Layanan Masyarakat Berbasis…


Rafiatul Husna, Ilyas Nuryasin, Briansyah Setio Wiyono
342 ISSN: 2714-7975; E-ISSN: 2716-1382

Gambar 5. Usecase Diagram Sistem Pengajuan surat Pada Warga

Gambar 6. Usecase Diagram Sistem Pengelolaan dan Arsip untuk RW/RT

3.2.3 Implementasi
Yaitu mengimplementasikan rancangan desain yang sudah dibuat sebelumnya mengenai
sistem layanan masyarakat perumahan Sarana Muara Indah dengan menuliskan kode program
sesuai dengan bahasa pemograman yang digunakan terkait. Dalam penelitian bahasa
pemrograman menggunakan PHP dalam membuat website dinamis sedangkan SQL adalah
pengoperasianbasis data kususnya untuk pemasukan data yang memungkinkann
pengoperasisan data yang dikerjakan dengan mudah secara otomatis [15].

3.2.4 Testing
Selanjutnya dilakukan pengujian sistem atau testing dimana tahapan ini untuk
mengidentifikasi sebuah sistem sudah bisa berjalan dengann benar atau baikk sesuai dengan
input yang diberikan dan output yang dihasilkan. Dalam melakukan testing terhadap sistem
menggunakan teknik pengujian Black Box Testing dan testing kepada user menggunakan teknik
pengujian Userr Acceptancee Test (UAT). Black-boxx Testing dimana melakukan pengujian
terhadap software yang tertuju untuk spesifikasii fungsionall dari perangkat lunak. Kerja Black-
box Testing dengan mengabaikan struktur kontrol sehingga perhatiannya dikususkan untuk
REPOSITOR, Vol. 4, No. 3, Agustus 2022: 337-346
REPOSITOR ISSN: 2714-7975; E-ISSN: 2716-1382 343
informasi domain. Blackbox testing pengembangankan softwaree untuk membuat perkumpulan
kondisi masukan yang nantinya melatih keseluruhan syarat fungsionall suatuu program.[16]
Dengan Black Box menggunakan pendekatan Equivalence Partitioning dimana tahapan
awal dengan menggunakan penentuan test case software untuk menentukan sistem informasii
sebagai test case lalu diuji menggunakan metode equivalence partition[17]
Hasil pengujiann terdiri dari tabel rancangan Test Case yang berfungsi untuk
menyimpulkann apakah system telah berhasil atau suskses dalam pengujian tersebut atau
tidak..[17]

4. Hasil
1. Halaman List Menu Layanan Warga

Gambar 7. List Menu Layanan Warga

Gambar 9 merupakan implementasi dari halaman list menu layanan warga. Halaman ini
merupakan halaman pertama kalu muncul apabila pengguna memilih menu layanan warga.

2. Halaman Untuk Input Data Surat

Gambar 8. Halaman Untuk Input Data Surat

Pada gambar 10 merupakan halaman yang akan muncul jika warga memilih salah satu
layanan warga berupa surat menyurat, maka warga akan mengisi data sesuai keterangan yang
tertera.

Implementasi Sistem Layanan Masyarakat Berbasis…


Rafiatul Husna, Ilyas Nuryasin, Briansyah Setio Wiyono
344 ISSN: 2714-7975; E-ISSN: 2716-1382
3. Menu Print

Gambar 9. Halaman Print Surat

Gambar 12 merupakan halaman cetak surat ketika warga sudah meyimpan data lalu
ingin mencetak surat tersebut.

Tabel 2. Hasil dari pengujian Blackbox dan User Acceptence Testing


Pengujian Hasil
Blackbox Testing 100% Sesui
User Acceptance Testing 100% Valid

5. Kesimpulan
Dapat diketahui dari penjelasan pada beberapa bab diatas yang meliputi hasil dari
penelitian yang dilakukan penulis yang menyangkut dengan analisa, perancangan, pengujian
serta implementasi Sistem Layanan Masyarakat Berbasis Website Menggunakan Motode
Waterfall. Maka penulis menyimpulkan antara lain:
a. Sistemm Layanan Masyarakat di Perumahan Muara Sarana Indah telah dirancang dengan
bahasa pemograman PHP berbasis website sehingga dapat mengatasi permasalahan yang
ada di perumahan yaitu mengenai surat menyurat yang digunakan oleh warga di Perumahan
Muara Sarana Indah hal ini dibuktikan dengan hasil UAT dimana terdapat hasil 100% atau
kesan penguji “Hight” dalam pengujian sesuai dengan tabel pengujian yang telah disediakan
sebelumnya oleh penguji
b. Sistem Layanan Warga di Perumahan Muara Sarana Indah ini dikatakan berhasil dapat dilihat
dari pengujian blackbox dengan 17 kebutuhan fungsional memiliki hasil 100% valid.
c. Sistem dirancang menggunakan metode Waterfall yang menjamin proses perawatannya
karena model ini bersifat dokumen, dimana terdapat tahap perencanaan dan berisi analisa
kebutuhan, kemudian tahap desain dengan menggunakan usecase diagram, selanjutnya
implementasi pengembangan sistem, kemudian terakhir pengujian dimana setiap pengujian
terdapat dokumen pengujian.

Referensi
[1] A. K. I. E-government, D. Pelayanan, P. Di, B. Keagrariaan, and J. Surdin, “Di Kabupaten
Pinrang Analisis of E-Government Implementation Feasibility of Public Service in Agrarian
Field at Pinrang Regency,” vol. 5, no. 1, pp. 1–14, 2016, [Online]. Available:
http://journal.unhas.ac.id/index.php/kareba/article/view/1892/1057.
[2] E. Nur, “Penerapan E-Government Publik Pada Setiap Skpd Berbasis Pelayanan Di Kota
Palu,” J. Penelit. Komun. dan Opini Publik, vol. 18, no. 3, p. 123749, 2014.

REPOSITOR, Vol. 4, No. 3, Agustus 2022: 337-346


REPOSITOR ISSN: 2714-7975; E-ISSN: 2716-1382 345
[3] D. R. Aprianty, “Penerapan Kebijakan E-Government dalam Peningkatan Mutu Pelayanan
Publik di Kantor Kecamatan Sambutan Kota Samarinda,” J. Ilmu Pemerintah., vol. volume
4, no. 4, p. hlm. 1593., 2016.
[4] P. Informatics, “Sistem Informasi Desa Berbasis Web Model Government To Citizen,”
Informatika, vol. 1, no. 1, pp. 21–26, 2019.
[5] M. Susilo, “Rancang Bangun Website Toko Online Menggunakan Metode Waterfall,”
InfoTekJar (Jurnal Nas. Inform. dan Teknol. Jaringan), vol. 2, no. 2, pp. 98–105, 2018, doi:
10.30743/infotekjar.v2i2.171.
[6] T. S. Kurnia, U. Rauta, and A. Siswanto, “E-Government Dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Di Indonesia,” Masal. Huk., vol. 46, no. 2, p. 170, 2018, doi:
10.14710/mmh.46.2.2017.170-181.
[7] L. Rina Noviana, Sulandari, “Manajemen e-Government Berbasis Web Model Government-
to-Citizen (G2C) Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah,” vol. 148,
pp. 148–162.
[8] L. Hardjaloka, “Studi Penerapan E-Government Di Indonesia Dan Negara Lainnya Sebagai
Solusi Pemberantasan Korupsi Di Sektor Publik,” J. Rechts Vinding Media Pembin. Huk.
Nas., vol. 3, no. 3, p. 435, 2014, doi: 10.33331/rechtsvinding.v3i3.35.
[9] M. Hasanudin, “Rancang Dan Bangun Sistem Informasi Inventori Barang Berbasis Web
(Studi Kasus PT. Nusantara Sejahtera Raya) Maulana,” vol. 2, no. 3, pp. 1–37, 2018, doi:
10.29207/resti.v4i4.2218.
[10] H. Eka Kartikawati and S. Chendra Wibawa, “Pengaruh Pembelajaran Daring Dengan
Metode Q & a Menggunakan Aplikasi Crossword Puzzle Game Terhadap Penerimaan
Pembelajaran Mahasiswa Dengan User Acceptance Test,” pp. 307–316, 2020.
[11] P. Astuti, “Penggunaan Metode Black Box Testing (Boundary Value Analysis) Pada Sistem
Akademik (Sma/Smk),” Fakt. Exacta, vol. 11, no. 2, p. 186, 2018, doi:
10.30998/faktorexacta.v11i2.2510.
[12] S. R. Yulistina, T. Nurmala, R. M. A. T. Supriawan, S. H. I. Juni, and A. Saifudin, “Penerapan
Teknik Boundary Value Analysis untuk Pengujian Aplikasi Penjualan Menggunakan Metode
Black Box Testing,” J. Inform. Univ. Pamulang, vol. 5, no. 2, p. 129, 2020, doi:
10.32493/informatika.v5i2.5366.
[13] A. Agustian, I. Andryani, S. Khoerunisa, A. Pangestu, and A. Saifudin, “Implementasi Teknik
Equivalence Partitioning pada Pengujian Aplikasi E-learning Berbasis Web,” J. Teknol. Sist.
Inf. dan Apl., vol. 3, no. 3, p. 178, 2020, doi: 10.32493/jtsi.v3i3.5371.
[14] Y. Firmansyah and U. Udi, “Penerapan Metode SDLC Waterfall Dalam Pembuatan Sistem
Informasi Akademik Berbasis Web Studi Kasus Pondok Pesantren Al-Habib Sholeh
Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat,” J. Teknol. dan Manaj. Inform., vol. 4, no. 1, 2017,
doi: 10.26905/jtmi.v4i1.1605.
[15] R. R. Polii et al., “Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Desa Berbasis Web Model
Government-To-Citizen,” J. Tek. Inform., vol. 12, no. 1, 2017, doi:
10.35793/jti.12.1.2017.17789.
[16] T. S. Jaya, “Pengujian Aplikasi dengan Metode Blackbox Testing Boundary Value Analysis
(Studi Kasus: Kantor Digital Politeknik Negeri Lampung),” J. Inform. Pengemb. IT, vol. 3, no.
2, pp. 45–46, 2018, [Online]. Available:
http://www.ejournal.poltektegal.ac.id/index.php/informatika/article/view/647/640.
[17] B. A. Priyaungga, D. B. Aji, M. Syahroni, N. T. S. Aji, and A. Saifudin, “Pengujian Black Box
pada Aplikasi Perpustakaan Menggunakan Teknik Equivalence Partitions,” J. Teknol. Sist.
Inf. dan Apl., vol. 3, no. 3, p. 150, 2020, doi: 10.32493/jtsi.v3i3.5343.

Implementasi Sistem Layanan Masyarakat Berbasis…


Rafiatul Husna, Ilyas Nuryasin, Briansyah Setio Wiyono
346 ISSN: 2714-7975; E-ISSN: 2716-1382

REPOSITOR, Vol. 4, No. 3, Agustus 2022: 337-346

Anda mungkin juga menyukai