1895 4747 1 PB
1895 4747 1 PB
1895 4747 1 PB
Milik Negara
Amelia Rezki Septiani Amin 1, Syafaruddin2
Manajemen, Universitas Muhammadiah
DOI: https://doi.org/10.37531/sejaman.v5i1.1895
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja keuangan terhadap harga
saham bank milik negara (BUMN) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2015-2017. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua bank milik negara BUMN yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2015-2017 yang berjumlah 4 bank. Teknik sampling yang digunakan adalah
purposive sampling. Sumber data penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari
laporan tahunan dan laporan keuangan yang disajikan di perusahaan perbankan milik negara
(BUMN) yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2017. Data
dalam penelitian ini akan diuji dengan beberapa tahapan pengujian, diantaranya yaitu uji
statistik deskriptif, uji asumsi klasik yang terdiri dari (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas), dan pengujian seluruh hipotesis melalui uji koefisien determinasi, uji
parsial (uji t) dan uji simultan (uji f). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Return on
Assets berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan
BUMN di BEI periode 2009-2017. Sementara variabel Return on Equity berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan BUMN di BEI periode
2009-2017. Dan variabel Loan deposit ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
harga saham pada perusahaan perbankan BUMN di BEI periode 2009-2017.
Kata Kunci: return on assets; return on equity; loan deposit ratio; saham; perbankan.
PENDAHULUAN
Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari sektor perbankan
khususnya, peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Bank
merupakan perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang
memerlukan dana, dan lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran
(Egam et al., 2017). Di sisi lain semakin tinggi kinerja suatu bank semakin tinggi laba
usahanya dan semakin banyak keuntungan yang dapat dinikmati oleh pemegang
saham, juga semakin tinggi kemungkinan harga saham yang akan naik (Nurlia &
Juwari, 2019).
Kinerja keuangan bank menggambarkan kondisi keuangan bank pada suatu
periode tertentu, baik mencakup aspek penghimpunan dananya. Penilaian terhadap
kinerja bank dilakukan melalui analisis terhadap laporan keuangannya. Laporan
keuangan menjadi salah satu sumber informasi yang menggambarkan kondisi suatu
perusahaan dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran
kinerja keuangan perusahaan tersebut (Purnamasari, 2017).
Kinerja keuangan bank dilihat dari laporan keuangan bank secara keseluruhan.
Laporan ini juga menunjukan kinerja manajemen bank selama satu periode. Agar
informasi keuangan yang diperoleh dari laporan keuangan dapat bermanfaat untuk
mengukur kondisi keuangan maka perlu dilakukanan analisis rasio keuangan
(Kasmir, 2013; Ayu Indriawati, 2017). Kinerja keuangan perusahaan dapat dianalisis
melalui manfaat rasio-rasio keuangan perusahaan perbankan yang berpengaruh
terhadap harga saham, yang selanjutnya apabila mempunyai pengaruh maka rasio-
rasio tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk menilai kinerja perusahaan
perbankan. Aspek-aspek tersebut menggunakan rasio keuangan. Hal ini menunjukan
bahwa rasio keuangan dapat digunakan untuk menilai tingkat kinerja bank (Masril,
2018).
Perusahaan yang dipilih dalam penelitian ini adalah perusahaan Perbankan
BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di Bursa Efek Indonesia. Alasan pemilihan
perusahaan ini adalah karena pada saat ini perusahaan Perbankan sangat berkembang
tapi dari data yang telah diperoleh harga saham terlihat berfluktuasi dan cendrung
turun pada tahun 2015. Harga saham sektor perbankan pada tahun 2015 terus merosot
menunjukkan tren yang negative. Mengacu data statistik Bursa Efek Indonesia (BEI)
yang dihimpun oleh KONTAN, selama September 2015, saham BBRI, BMRI dan BBCA
menjadi saham penggerus terbesar IHSG. Di sepanjang tahun ini, BBRI, BMRI, BBCA
dan BBNI berkontribusi terhadap penurunan IHSG sebesar 247,9 poin atau 22,4% dari
total penurunan IHSG sepanjang 2015. harga BBNI sudah anjlok 35,41%, BMRI
merosot 30,16%, BBRI terpangkas 28,76% dan BBCA terkoreksi 12,57%. Sampai akhir
tahun ini, analis memprediksi belum akan ada perbaikan terhadap kinerja saham
bank. Bahkan, saham bank masih bisa menjadi biang kerok penurunan IHSG sampai
di bawah level 4.000 dalam jangka pendek.
Namun pada tahun 2016 sampai awal tahun 2017 saham bank akhirnya bangkit
bank-bank masih membukukan keuntungan yang mengagumkan. Bank-bank besar,
seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk
(BBCA), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) masing-masing mencetak laba
bersihRp 6,4 triliun, Rp 4,5 triliun, dan Rp 4,1 triliun pada kuartal I-2017, dengan
kenaikan 5,5%, 10,7%, dan 6,9%. Tren ini juga semakin menguat seiring dengan
semakin meninggkatnya kepercayaan dari masyarakat untuk menggunakan jasa-jasa
dari perbankan, terutama jasa simpan pinjam, kredit kendaraan bermotor, kredit
perumahan, kredit barang-barang elektronik, dan lain sebagainya. Pendapatan bunga
bersih bank yang tumbuh tinggi menyusul kredit perbankan yang mengalir deras,
selain itu pendapatan jasa (fee bassed) yang diperoleh bank juga ikut meningkat
(Kesuma, 2019).
Dihimpun dari https://www.kontan.co.id/, bagi para investor yang akan
menanamkan modalnya dengan membeli saham perusahaan di Bursa Efek, salah satu
hal yang menjadi petimbangan adalah harga saham dari perusahaan emiten tersebut.
Harga saham adalah harga jual per lembar saham dari perusahaan emiten. Harga
saham setiap emiten berbeda antara satu dengan yang lain dan biasanya harga saham
berfluktuasi setiap harinya. Harga saham perusahaan emiten yang cenderung terus
meningkat setiap akan memberikan keuntungan atau profit bagi pemegang saham,
dan sebaliknya harga saham perusahaan emiten yang cenderung terus menurun akan
memberikan kerugian atau loss bagi pemegang saham (Indriani & Dewi, 2016; Tekatel
& Nurebo, 2019). Harga saham dari perusahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu kinerja perusahaan tersebut, faktor pasar, keadaan politik suatu negara,
kebijakan pemerintah, dan sebagainya (Widiana & Yustrianthe, 2020).
Berdasarkan data keuangan pada perusahaan-perusahaan sektor perbankan
yang tergabung dalam saham BEI bisa dilihat bahwa nilai laba pada setiap perusahaan
mengalami kenaikan yang fluktuatif dan laba tertinggi di peroleh pada tahun 2017.
Begitu juga dengan harga saham pada perusahaan-perusahaan sektor perbankan yang
tergabung dalam saham BEI mengalami kenaikan dari tahun ketahunnya. Saham
menurut Putra (2014) merupakan satu instrument pasar modal yang paling banyak
diminati oleh investor, karena mampu memberikan tingkat pengembalian yang
menarik. Rasio keuangan yang umum digunakan untuk mengukur kinerja
(performance) perbankan adalah Rasio Rentabilitas (Profitabilitas) dan Rasio
Likuiditas (Syahroni & Ruzikna, 2017).
Analisis laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk dapat memahami
informasi tentang laporan keuangan. Analisis keuangan merupakan alternative untuk
menguji apakah informasi keuangan bermanfaat atau tidak dalam memprediksi harga
saham (Kesuma, 2019). Ada pihak yang berkaitan seperti investor yang mengeluarkan
sinyal kepada laporan keuangan tersebut. Laporan tersebut akan diperoleh tingkat
pengembalian dengan tingkat risiko yang dapat ditanggung oleh pemegang saham.
Penelitian mengenai kinerja keuangan sudah banyak dilakukan, diantaranya
penelitian (Dewi & Hidayat, 2019) tentang pengaruh Net Profit Margin dan Return On
Assets terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Pada penelitian tersebut menghasilkan Return on Asset (ROA) dan Net
Profit Margin (NPM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham pada
perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini menggunakan rasio profitabilitas dan rasio likuiditas untuk
menguji kinerja keuangan terhadap harga saham perusahaan perbankan di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2015 - 2017. Rasio tersebut berguna untuk mengetahui
keadaan ekonomi perusahaan. Variabel kinerja keuangan diproksi dengan
menggunakan rasio profitabilitas yang dapat diukur dengan Return On Assets (ROA),
Return On Equity (ROE), dan rasio likuiditas yang diukur dengan Loan Deposit Ratio
(LDR). Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE) dan Loan
Deposit Ratio (LDR) terhadap harga saham Perbankan Milik Negara (BUMN) di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2015-2017.
Menurut Mulyadi (2016) terdapat tiga macam ukuran yang dapat digunakan
untuk mengukur kinerja secara kuantitatif yaitu: 1. Ukuran criteria tunggal (single
criterion), adalah ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu ukuran untuk
menilai kinerja manajer. 2. Ukuran criteria beragam (multiple criteria), adalah ukuran
kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran untuk menilai kinerja manajer. 3.
Ukuran criteria gabungan (composite criteria), ukuran yang menggunakan berbagai
macam ukuran, memperhitungkan bobot masing-masing ukuran, dan menghitung
rata-ratanya sebagai ukuran menyeluruh kinerja manajer
Pengukuran kinerja selalu bertitik tolak pada tujuan organisasi yang ditetapkan
sebelumnya. Tujuannya perusahaan itu sendiri dapat berupa: 1. Maksimisasi laba. 2.
maksimisasi penjualan 3. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, 4.
mencapai suatu tingkat laba yang memuaskan. 5. mencapai target pangsa pasar
efisiensi pasar adalah seberapa cepat suatu informasi baru diserap oleh pasar yang
tercermin dalam penyesuaian menuju harga keseimbangan yang baru (Dewi &
Hidayat, 2019).
Dalam melakukan analisa penilaian saham, terdapat dua pendekatan yang
dapat digunakan investor, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Pada
dasarnya kedua metode analisis tersebut hampir sama yaitu dalam melakukan
taksiran harga di masa yang akan datang dengan menggunakan data masa lalu.
Perbedaan kedua analisis tersebut adalah jika analisis fundamental menggunakan
data faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham, sedangkan analisis
teknikal menggunakan data harga saham masa lalu untuk memperkirakan harga
saham di masa yang akan datang. Menurut Rinati (2012) analisis fundamental adalah
pendekatan analisis harga saham yang menitik beratkan pada kinerja perusahaan
yang mengeluarkan saham dan analisis ekonomi yang akan mempengaruhi masa
depan perusahaan.
Sedangkan pengertian analisis teknikal menurut (Sutrisno, 2012; Nurlia &
Juwari, 2019) adalah pendekatan investasi dengan cara mempelajari data historis dari
harga saham serta menghubungkan dengan trading volume yang terjadi dan kondisi
ekonomi pada saat itu. Pasar modal merupakan lembaga yang memobilisasi dana
masyarakat dengan menyediakan sarana yang dapat mendukung pembangunan
ekonomi. Investor akan melihat laporan kinerja keuangan perusahaan sebelum
melakukan keputusan menanamkan modalnya atau tidak. Yang menjadi
permasalahan adalah ketidakpastian perubahan harga saham. Analisa terhadap harga
saham merupakan langkah mendasar yang harus dilakukan oleh investor sebelum
melakukan investasi, supaya investor tidak terjebak pada kondisi yang merugikan.
Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu
perusahaan, seorang analisis memerlukan adanya yardstick atau ukuran tertentu.
Ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio. Rasio keuangan
member cara bagi analis untuk membuat perbandingan yang berarti dari data
keuangan perusahaan pada waktu yang berbeda, atau dengan perusahaan yang
berbeda. Menurut Syahroni (2017), “Rasio keuangan adalah angka yang diproleh dari
hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang
mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). “Rasio keuangan
merupakan cara yang paling umum digunakan dalam menganalisis laporan
keuangan. Analisis ratio menggambarkan hubungan sistematis antara suatu jumlah
dengan jumlah lainnya. Perhitungan yang digunakan dalam analisis ini sebenarnya
sederhana, namun interpestasi terhadap rasio tersebut merupakan masalah yang
cukup kompleks. Oleh karena itu diperlukan kemampuan dan keahlian analisis dari
orang yang ingin menginterpestasikan rasio tersebut.
Terdapat banyak jenis rasio keuangan. Karena rasio dibuat berdasarkan
kebutuhan analisis dalam memahami kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan
macam-macam rasio keuangan dalam hubunganya dengan keputusan yang akan
diambil oleh perusahaan, menurut Efendi (2018) analisis rasio keuangan dibagi
menjadi empat bagian yaitu: 1. Rasio Leverage, rasio ini mengukur seberapah jauh
perusahaan menggunakan hutang. Beberapa analisis menggunakan istilah rasio
solvabilitas, yang berarti mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
keuanganya. Rasio yang mungkin digunakan antara lain rasio utang, debt to equity
ratio, capital adequency ratio, times interest earned, debt service coverage. 2. Rasio
H3: Loan Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikan terhadap harga saham
Bank Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
METODOLOGI
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah semua bank milik negara BUMN yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2015-2017 yang berjumlah 4 bank. Teknik sampling yang
digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015). Adapun kriteria yang digunakan dalam
pemilihan sample pada penelitian ini antara lain: 1) Semua bank milik negara (BUMN)
yang terdaftar di bursa efek Indonesia dengan periode pengamatan 2009-2017. 2)
Mengeluarkan data laporan keuangan setiap tahun pengamatan. Data dalam
penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan
tahunan yang telah di audit periode 2009-2017 pada semua Bank Milik Negara
(BUMN) yang terdaftar di BEI. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan akan
dianalisis melalui tiga tahapan pengujian. Tahap pertama adalah melakukan uji
statistik dekriptif. Tahap kedua adalah uji asumsi klasik yang terdiri dari (uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas). Tahap ketiga adalah menguji
seluruh hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dan akan dibuktikan melalui uji
koefisien determinasi, uji parsial (uji t) dan uji simultan (uji f).
nilai maksimum sebesar 102,20 dengan Nilai mean atau rata-ratanya sebesar 83,8669
dengan standar deviasi sebesar 11.42191.
Tahap kedua yaitu uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas. Pengujian
ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel
bebas mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Metode yang handal
adalah dengan melihat normal probability plot. Berdasarkan grafik normal probability
plot, dapat dilihat bahwa titik menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya
mengikuti garis diagonal, sehingga dapat dikatakan bahwa pola distribusinya normal.
Dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini dapat digunakan karena
memenuhi asumsi normalitas.
Setelah hasil uji asumsi klasik dilakukan dan hasilnya secara keseluruhan
menunjukkan model regresi memenuhi asumsi klasik, maka tahap keempat adalah
melakukan evaluasi dan interpretasi model regresi berganda.
Dari hasil analisis dengan bantuan SPSS 25.0 yang ada pada tabel 3, maka dapat
dituliskan persamaan regresi sebagai berikut :
Y= 6224.571+3139.595X1+-443.777X2+-17.945X3+e
Dalam persamaan regresi linier berganda tersebut dapat dijelaskan secara rinci
bahwa nilai konstanta (α) sebesar 6224.571 hal ini berarti jika tidak ada perubahan
variabel bebas maka Harga saham (Y) sebesar 6224.571. Nilai koefisien regresi untuk
variabel (ROA) (X1) adalah sebesar 3139.595, dapat dinyatakan bahwa ROA (X1)
berpengaruh positif terhadap Harga saham (Y), hal ini menunjukan bahwa ketika
ROA meningkat sebesar satuan maka harga saham akan meningkat. Nilai koefisien
regresi untuk variabel (ROE) (X2) adalah sebesar -443.775, dapat dinyatakan bahwa
ROE (X2) berpengaruh negative terhadap harga saham (Y). Dan nilai koefisien regresi
untuk variabel (LDR) (X3) adalah sebesar -17.945, dapat dinyatakan bahwa LDR (X3)
berpengaruh negative terhadap harga saham (Y).
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4, dapat diketahui nilai
R square yang diperoleh sebesar 0,446 yang menunjukan bahwa Harga saham
perusahaaan perbankan BUMN yang ada di BEI ROA (X1), ROE (X2), LDR (X3)
sebesar 44,6% dan sisanya 55,4% dipengaruhi variabel lain yang belum diteliti dari
penelitian ini.
Pembahasan
Pengaruh Return on Assets Terhadap Harga Saham
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien regresi diperoleh nilai t-hitung positif
dengan signifikasi lebih kecil dari nilai konstanta. Kesimpulannya, bahwa Return on
Asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham emiten perusahaan
perbankan milik negara di bursa efek Indonesia. Return On Asset berpengaruh positif
terhadap harga saham emiten perusahaan perbankan milik negara (BUMN),
mempunyai arti bahwa, semakin tinggi nilai Return on Asset suatu perusahaan maka
semakin tinggi nilai harga saham emiten perusahaan. Pernyataan ini juga berlaku
sebaliknya, apabila nilai Return on Asset mengalami penurunan maka, nilai harga
saham emiten perusahaan mengalami pelemahan/turun. Return On Asset (ROA)
merupakan rasio profitabilitas, dimana semakin tinggi nilai ROA maka pertumbuhan
laba akan meningkat yang memungkinkan pembagian deviden juga besar. Pernyataan
ini menunjukkan perusahaan selalu berusaha meningkatkan citra perusahaan dengan
cara setiap peningkatan laba akan diikuti dengan peningkatan porsi laba yang dibagi
sebagai deviden. Melalui adanya pembatasan pendapatan bunga tidak lebih dari 10%,
maka total pendapatan perusahaan tidak begitu fluktuatif dan pada akhirnya
berdampak pada keuntungan deviden yang dibagikan juga stabil. Pembatasan hutang
yang berbasis bunga tidak lebih dari 82% akan mempengaruhi total biaya, karena laba
bersih perusahaan diperoleh dari total pendapatan dikurangi dengan total beban,
sehingga laba akan cenderung stabil dan berpengaruh juga pada deviden yang
dibagikan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Dewi
& Hidayat, 2019) tentang pengaruh Net Profit Margin dan Return on Assets terhadap
harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada
penelitian tersebut menghasilkan Return on Asset (ROA) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
perusahaan perbankan milik negara (BUMN). Loan deposit ratio berpengaruh negatif
terhadap harga saham emiten perusahaan perbankan milik negara (BUMN),
mempunyai arti bahwa semakin tinggi nilai Loan deposit ratio suatu perusahaan
maka, semakin rendah nilai harga saham emiten perusahaan yang dapat dibagikan
perusahaan kepada para pemegang saham. LDR adalah suatu pengukuran tradisional
yang menunjukkan deposito berjangka, giro, tabungan, dan lain-lain yang digunakan
dalam memenuhi permohonan pinjaman (loan requests) nasabahnya. Rasio ini
digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa
suatu bank meminjamkan seluruh dananya (loan-up) atau realtif tidak likuid
(illiquid). Sebaliknya rasio yang rendah menunjukkan bank yang likuid dengan
kelebihan kapasitas dana yang siap untuk dipinjamkan. Penyaluran kredit merupakan
kegiatan utama bank, oleh karena itu sumber pendapatan utama bank berasal dari
kegiatan ini. Semakin besarnya penyaluran dana dalam bentuk kredit dibandingkan
dengan deposit atau simpanan masyarakat. Rasio LDR merupakan rasio
perbandingan antara jumlah dana yang disalurkan ke masyarakat (kredit) dengan
jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Rasio ini
menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang dilakukan
nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Masril, 2018) tentang pengaruh CAR dan LDR terhadap harga saham perbankan yang
menghasilkan Loan Deposit Ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Ayu Indriawati, 2017;
Purnamasari, 2017).
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa secara perisal, Return on Assets berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan BUMN di BEI periode
2009-2017. Hal tersebut dikarenakan ROA merupakan suatu alat ukur untuk
mengetahui laba perusahaan perbankan. Perolehan laba yang maksimal menunjukan
efektivitas kinerja perusahaan yang bagus. Sementara variabel Return on Equity
berpengaruh negative dan signifikan terhadap harga saham pada perusahaan
perbankan BUMN di BEI periode 2009-2017. Dan variabel Loan Deposit Ratio
berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahaan
perbankan BUMN di BEI periode 2009-2017. Hal ini dikarenakan untuk menyalurkan
kredit atas kemampuan bank untuk menyediakan dana pinjaman dan dana simpanan
nasabah bukan tolok ukur keberhasilan bank untuk memperoleh laba. LDR yang
tinggi semakin meningkatkan risiko gagal bayar.
Berdasarkan pada hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan,
maka saran yang dapat peneliti berikan yaitu: 1. Berdasarkan pada hasil penelitian,
maka bagi pihak perusahaan perbankan sebaiknya dapat mengendalikan permodalan
yang ada, sehingga mampu menyediakan dana untuk mengatasi kemungkinan resiko
yang terjadi. Selain itu perusahaan perlu mengendalikan ROA agar tidak mengalami
penurunan, dengan melakukan pengendalian terhadap penggunaan aset yang
dimiliki perusahaan perbankan, maka perusahaan dapat menghasilkan laba yang
maksimal. Laba yang maksimal tersebut dapat berdampak positif terhadap harga
saham perbankan. 2. Objek penelitian ini adalah perusahaan perbankan BUMN di BEI,
Referensi :
Ahmet, Ş., & Micoogullari, S. A. (2020). The Effect of Syndication and Securitization Loans on
Financial Performance of State-Owned Banks: The Case of Turkey. Journal of Financial
Economics and Banking, 1(1), 10–19. http://jofeb.org/index.php/jofeb/article/view/8
Al Qaisi, F., Tahtamouni, A., & Al-Qudah, M. (2016). Factors Affecting The Market Stock Price-
The Case Of The Insurance Companies Listed in Amman Stock Exchange. International
Journal of Business and Social Science, 7(10), 81–90.
https://www.academia.edu/download/63546544/7.Factors_Affecting_the_Market_Sto
ck_Price_-_The_Case_of_the_Insurance_Companies20200606-68947-1iaoxit.pdf
Ayu Indriawati, N. (2017). Pengaruh Loan To Deposit Ratio (Ldr), Capital Adequacy Ratio
(Car), Non Performing Loan (Npl) Dan Suku Bunga Deposito Terhadap Harga Saham
(Studi Pada Bank Bumn Yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2015). Universitas
Muhammadiyah Ponorogo. http://eprints.umpo.ac.id/id/eprint/3223
Dewi, S. P., & Hidayat, R. (2019). Pengaruh Net Profit Margin dan Return on Assets terhadap
Harga Saham pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Ilman: Jurnal Ilmu Manajemen, 1(1).
http://journals.synthesispublication.org/index.php/Ilman/article/download/56/52
Digdowiseiso, K. (2021). The Effects of Capital Adequacy Ratio, Non-Performing Loan, Loan
to Deposit Ratio, and Return on Assets on Stock Prices in Banking Sector over the Period
2015–2019. Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal):
Humanities and Social Sciences, 4(4), 11286–11293. https://bircu-
journal.com/index.php/birci/article/view/3190
Efendi, F. M., & Ngatno, N. (2018). Pengaruh Return On Assets (ROA Terhadap Harga Saham
dengan Earning Per Share (EPS) sebagai Intervening (Studi Kasus pada Perusahaan Sub
Sektor Tekstil dan Garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016).
Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 7(3), 171–180.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jiab/article/view/20970
Egam, G. E. Y., Ilat, V., & Pangerapan, S. (2017). Pengaruh Return on Asset (ROA), Return on
Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga
Saham Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Periode
Tahun 2013-2015. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 5(1). https://doi.org/10.35794/emba.5.1.2017.15455
Giosi, A., & Caiffa, M. (2020). Political Connections, Media Impact And State-Owned
Enterprises: An Empirical Analysis On Corporate Financial Performance. Journal of
Public Budgeting, Accounting & Financial Management.
https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/JPBAFM-12-2019-
0188/full/html
Heo, K. (2018). Effects Of Corporate Governance On The Performance Of State-Owned
Enterprises. World Bank Policy Research Working Paper, 8555.
https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3238399
Idawati, I. A. A., Pratama, I. G. S., & Mandasari, I. A. C. S. (2019). Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Harga Saham Pada Bank Umum Milik Pemerintah. Widya Manajemen, 1(1), 1–
17. https://doi.org/10.32795/widyamanajemen.v1i1.227
Indriani, N. P. L., & Dewi, S. K. S. (2016). Pengaruh Variabel Tingkat Kesehatan Bank Terhadap
Harga Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia. Udayana University.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/download/20275/13587
Kasmir, S. E. (2018). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi.
Kesuma, H. (2019). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan
Perbankan Bumn Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2017. STIE Indonesia
Banjarmasin. http://eprints.stiei-kayutangi-bjm.ac.id/id/eprint/146
Masril, M. (2018). Pengaruh CAR dan LDR terhadap Harga Saham pada Perbankan di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Samudra Ekonomi Dan Bisnis, 9(2), 150–159.
https://doi.org/10.33059/jseb.v9i2.763
Mulyadi, D. (2016). Analisis Manajemen Kredit Dalam Upaya Meminimalkan Kredit
Bermasalah (Studi Pada PT. BPR Pantura Abadi Karawang). Jurnal Manajemen & Bisnis
Kreatif, 1(2).
http://journal.ubpkarawang.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/71/70
Nurlia, N., & Juwari, J. (2019). Pengaruh Return On Asset, Return On Equity, Earning Per
Share Dan Current Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Otomotif
Dan Komponen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal GeoEkonomi, 10(1), 57–
73. https://jurnal.fem.uniba-bpn.ac.id/index.php/geoekonomi/article/view/50
Purnamasari, D. (2017). Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio dan Return
On Asset Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan. FIPA: Forum Ilmiah
Pendidikan Akuntansi, 5(1).
http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/FIPA/article/view/289
Putra, A. C., Saryadi, S., & Hidayat, W. (2014). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan BUMN (Non-Bank) yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 3(1), 178–186.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jiab/article/view/4418
Rinati, I. (2012). Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA) dan Return On
Equity (ROE) terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Yang Tercantum Dalam Indeks
LQ45. https://www.academia.edu/download/29529403/artikel_20205626.pdf
Siregar, Q. R., & Farisi, S. (2018). Pengaruh Return On Assets Dan Earning Per Share Terhadap
Harga Saham. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 1(1), 81–89.
http://dx.doi.org/10.30596%2Fmaneggio.v1i1.2342
Sugiyono, S. (2015). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, dan R&D. Alfabeta
Bandung.
Syahroni, A., & Ruzikna, R. (2017). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada
Bank Milik Negara (Bumn) Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2007–
2014. Riau University. https://www.neliti.com/publications/187837/pengaruh-rasio-
keuangan-terhadap-harga-saham-pada-bank-milik-negara-bumn-yang-te
Tekatel, W. L., & Nurebo, B. Y. (2019). Comparing Financial Performance Of State Owned
Commercial Bank With Privately Owned Commercial Banks In Ethiopia. European
Journal of Business Science and Technology, 5(2), 200–217.
http://journal.ejobsat.cz/contents/ejo/2019/02.pdf#page=77
Widiana, A., & Yustrianthe, R. H. (2020). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham
Perusahaan Badan Usaha Milik Negara. Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan, 8(3), 425–432.
https://pmb.stiekesatuan.ac.id/index.php/jiakes/article/view/382
Zulia Hanum, S. E. (2015). Pengaruh Return On Asset (ROE), Return On Equity (ROE), Dan
Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Otomotif Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011. Kumpulan Jurnal Dosen
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 8(2).
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/kumpulandosen/article/view/301