Makalah Gizi (Penilaian Status Gizi Dan Masalah Gizi)
Makalah Gizi (Penilaian Status Gizi Dan Masalah Gizi)
Makalah Gizi (Penilaian Status Gizi Dan Masalah Gizi)
Oleh :
Ambarita Agustina Magdalena
Eka Rizky Nuraeni Rosita
Selvi Yulianti
Siti Magfiroh
A. Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikomsumsi
secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan
energi. Keadaan akibat dari keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat gizi
dan penggunaan zat-zat gizi tersebut atau keadaan akibat dari tersedianya zat gizi
dalam salurel tubuh disebut keadaan gizi (Supariasa, 2002).
B. Pengertian Penelitian Status Gizi
Menurut Gibson (1998), Penilaian status gizi adalah upaya
mengeintrepretasikan semua informasi yang diperoleh melalui penelitian
antropometri, konsumsi makanan, serta biokimia dan klinik. Menurut supariasa
(2002), Penilaian status gizi adalah cara yang dilakukan untuk mengetahui status gizi
seseorang. Terdapat beberapa jenis teknik penilaian status gizi, yaitu penilaian staus
gizi langsung dan penilaian status gizi tidak langsung. Penilaian statu gizi langsung
dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia dan biofisik,
sedangkan penilaian status gizi tidak langsung dibagi menjadi tiga penilaian yaitu
survei konsumsi, statistik vital, dan faktor ekologi (Supariasa, 2002).
C. Penilaian Status Gizi dan Karakteristiknya.
1. PENILAIAN STATUS GIZI SECARA LANGSUNG
Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian
yaitu : Antropometri, Klinis, Biokimia, dan Biofisik. Masing-masing penilaian
tersebut akan dibahas secara umum sebagai berikut:
a. ANTROPOMETRI
1) Pengertian Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh
manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi maka antropometri
gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran
dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur
dan tingkat gizi.
2) Penggunaan Antropometri secara umum digunakan untuk
melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi.
Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik
dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air
dalam tubuh.
b. KLINIS
1) Pengertian Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat
penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini
didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang
dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat
dilihat pada jaringan epitel (superficial epithelial tissues).
2) Penggunaan Penggunaan metode ini umumnya untuk survey
klinis secara tepat (rapid clinical surveys). Survei ini dirancang
untuk mendeteksi secara tepat tanda-tanda klinis umum dari
kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu pula
digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi sesorang
dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign), dan
gejala (symptom) atau riwayat penyakit.
c. BIOKIMIA
1) Pengertian Pemeriksaan status gizi dengan biokimia adalah
pemeriksaan specimen yang diuji secara laboratories yang
dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh
yang digunakan antara lain : darah, urine, tinja, dan juga
beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
2) Penggunaan Metode ini digunakan untuk suatu peringatan
bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang
lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik,
maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong
untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
d. BIOFISIK
1) Pengertian Penentuan status gizi dengan metode biofisik adalah
metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan
fungsi (khusunya jaringan) dan melihat perubahan struktur dan
jaringan.
2) Penggunaan Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu
seperti kejadian buta senja epidemik. Cara yang digunakan
adalah tes adaptasi gelap.
5. Obesitas
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak
tubuh yang berlebihan.Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk
menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi
lainnya. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan
adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan
lemak
tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap
mengalami obesitas.
Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengonsumsi kalori lebih banyak dari
yang diperlukan oleh tubuh. Obesitas meningkatkan risiko terjadinya sejumlah
penyakit menahun seperti Diabetes tipe 2 (timbul pada masa dewasa) ,tekanan
darah tinggi (hipertensi), stroke, serangan jantung (infark miokardium),gagal
jantung,
Anak-anak yang mengalami obesitas dapat berisiko lebih besar mengidap
penyakit jantung, diabetes dan gangguan akibat kelebihan berat badan lainnya
dari yang terpikirkan. Fakta ini diketahui berdasarkan studi baru tentang dampak
obesitas selama masa kanak-kanak dan perkembangan kesehatan di masa
dewasa.Dibanding anak-anak dan remaja yang berbobot ideal, anak dengan
obesitas lebih berisiko menderita gangguan kesehatan yang memicu penyakit
jantung dan diabetes. Seperti, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan
gula darah tinggi.
Di Indonesia terdapat 19,1 persen kasus obesitas pada penduduk berusia di
atas 15 tahun. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia
pada 2010, menunjukkan 27,7 juta jiwa penduduk Indonesia berusia di atas 18
tahun, mengalami Obesitas.
F. Cara Mengatasi Masalah Gizi
Penanganan bagi para penderita kurang gizi yang paling utama yakni dengan
pemberian nutrisi secara layak dan mencukupi, mulai dari menu karbohidrat layaknya
dalam bentuk nasi dan roti, protein dalam segala jenis lauk pauk baik dari nabati
seperti tahu ataupun dari hewani layaknya menu olahan telur dan seterusnya,
perhatikan pula kandungan asupan vitamin yang bisa diperoleh dari ragam jenis
sayuran atau juga pada buah-buahan segar, pemberian susu yang kaya akan nutrisi
mencukupi juga layak dijadikan pilihan, yang pasti pemberian asupan nutrisi
mencukupi haruslah dilakukan secara berkala dan kontinyu, hal ini demi
memaksimalkan adaptasi tubuh dalam penyerapan nutrisi secara maksimal.
Perhatikan pula untuk pencegahan maka asupan nutrisi pada kalangan tertentu
semisal ibu hamil dan menyusui haruslah ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan yang
mencukupi demi terhindar dari hal yang tak diinginkan selanjutnya, karena
bagaimanapun dua kondisi ini pada umumnya membuat para wanita utamanya
memiliki beban yang memebihi dari waktu biasanya jadi perlu untuk diberika
perhatian khusus lebih lanjut
2. Lakukan Pengobatan
Prosedur yang satu ini harus dilakukan secara spesifik apabila memang ditemukan
gejala penyakit yang memang melatarbelakangi munculnya kekurangan gizi
tersebut, semisal pengobatan secara intensif pada diare lantaran infeksi maupun
permasalahan pencernakan lain yang berhubungan langsung dengan sistem serap
nutrisi pada tubuh yang umumnya terletak pada saluran usus, fokus terapi untuk
penyakit pemicu ini akan semakin dapat memaksimalkan pula penanganan pada
gejala kekurangan gizi secara sekaligus
Beberapa kebiasaan kurang sehat layaknya salah diet ketat ataupun merokok harus
diminimalisir secara ketat, lantaran kegiatan seperti ini sama sekali tidak
membawa manfaat baik bagi tubuh dan justru sangat membahayakan, baiknya
lakukan kegiatan yang lebih positif dampaknya bagi tubuh karena jika dibiarkan
terus berlanjut tak ayal maka ragam masalah kesehatan pun akan mengintai di
kemudian harinya jadi cobalah untuk senantiasa bijak dalam memilah gaya hidup
anda demi kesehatan anda sampai hari mendatang
4. Pemaksimalan keseimbangan ekonomi
Hendaklah untuk yang satu ini pemerintah sebagai pemegang kekuasaan yang
utama dan luas juga ikut andil secara nyata demi menjaga keseimbangan supaya
perbaikan ekonomi juga dapat dirasakan oleh masyarakat kelas bawah, dan juga
kebiasaan untuk menggalakkan empati pada sesama layak juga untuk dijadikan
alternatif demi memperhatikan sesama kita yang berada pada ujung kemiskinan,
bantuan sembako dan bahan pangan secara tepat sasaran semoga dapat menjadi
langkah nyata yang dapat mengurangi merebaknya wabah kekurangan gizi di
kalangan bawah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan diatas, dapat ditarik beberapa
kesimpulan, yaitu :
1. Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikomsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ serta menghasilkan energi.
2. Penilaian status gizi merupakan penjelasan yang berasal dari data yang
diperoleh dengan menggunakan berbagai macam cara untuk menemukan
suatu populasi atau individu yang memiliki risiko status gizi kurang
maupun gizi lebih. Penilaian status gizi terbagi menjadi dua, yaitu
penilaian status gizi langsung yang meliputi uji antropometri, klinis,
biokimia dan biofisik dan penilaian status gizi tidak langsung yang
meliputi survei konsumsi, statistik vital, dan faktor ekologi.
3. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa masalah gizi
merupakan hal yang komplek di Indonesia. Sampai saat ini ada lima masalah gizi
utama di Indonesia, yaitu Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi
(AGB), Kurang Vitamin A (KVA), Gangguan Akibat Kekurangan Iodium
(GAKI) dan Obesitas. Energi dan protein merupakan zat gizi makro, sedangkan
zat besi, vitamin A dan Iodium merupakan zat gizi mikro. Banyak faktor yang
mempengaruhi asupan gizi masyarakat tersebut. Dari hari ke hari angka dari
masalah-masalah di atas terus meningkat, yang secara otomatis juga
meningkatkan angka kematian penduduk. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya kekurangan pangan, penyakit infeksi seperti cacingan, lingkungan
yang kurang bersih serta penyebab tidak langsung lainnya seperti pola asuh orang
tua
B. Saran
Perlu pendalaman lagi terkait Penilaian Status Gizi, terkait metode yang dilakukan
untuk penilaian dan faktor apa saja yang mempengaruhi status gizi. pemerintah
mengadakan program yang lebih efektif dan berkesinambungan seperti, meningkatkan
upaya kesehatan ibu untuk mengurangi bayi dengan berat lahir rendah, meningkatkan
program perbaikan zat gizi mikro, meningkatkan program gizi berbasis masyarakat,
dan memperbaiki sektor lain yang treakit erat dengan gizi (pertanian, air dan sanitasi,
perlindungan, pemberdayaan masyarakat dan isu gender), sehingga sedikit demi
sedikit angka-angka akibat masalah gizi di atas dapat dikurangi
DAFTAR PUSTAKA