Makalah Kinematika PJOK

Anda di halaman 1dari 25

KINEMATIKA GERAK

APLIKASI DALAM OLAHRAGA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biomekanika Olahraga


Dosen Pembimbing: Sahrul Gunawan, M.Pd

Disusun Oleh:
Muhamad lukman pahrepi NIM. 604031421045
Bahrul ulum NIM. 604031421080

PROGRAM PENDIDIKAN PJKR


STKIP BINA MUTIARA
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul Kinematika Gerak dalam
Olahraga ini dapat kami selesaikan. Makalah ini kami buat sebagai salah satu
kewajiban untuk memenuhi tugas mata kuliah Biomekanika Olahraga

Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran demi terwujudnya makalah ini.
Kami membutuhkan saran maupun kritik dari pembaca makalah ini yang
dimaksud untuk mewujudkan kesempurnaan makalah ini.

Sukabumi, Oktober 2023


Penulis

2
DAFTAR ISI

Judul ..........................................................................................................1
Kata Pengantar ..........................................................................................2
Daftar Isi....................................................................................................3
Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ........................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................4
1.3 Tujuan ....................................................................................4
Bab II : Pembahasan
2.1 Pengertian kinematika ............................................................5
2.2 Kinematika Dalam Satu Dimensi............................................6
Bab III : Penutup
3.1 Kesimpulan ..........................................................................
3.2 Saran ...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biomekanika adalah studi tentang struktur dan fungsi sistem biologi
dengan metode atau pendekatan mekanika, yang berkaitan dengan statika,
dinamika, kinematika dan kinetika. Meliputi gerak linier (lurus) dan angular
(melingkar), serta gerak-gerak umum lainnya (gerak gabungan), yang dapat
terjadi. Bukan hanya gerak benda yang ada di darat, akan tetapi juga gerak benda
yang ada pada media lain, seperti air, udara, dan bahkan gerak benda yang ada
pada ruang hampa udara.
Fisika adalah salah satu ilmu pasti yang dalam kajiannya terbatas pada
fisik benda. Salah satu kajian dalam fisika ialah mengenai gerak benda yang
istilah fisikanya disebut mekanika. Dalam bahasan mekanika, gerak suatu benda
dispesifikasi menjadi dua ranting bahasan yakni kinematika serta dinamika.
Kinematika menjabarkan mengenai gerakan benda tanpa mengaitkan apa
penyebab benda tersebut bergerak. Sedang dinamika mengulas mengenai gerakan
benda dengan menghubungkan apa menyebabkan benda tersebut bergerak. Jadi
dalam mengulas tentang gerakan suatu benda, dapat dilakukan dengan dua
pendekatan yakni pendekatan kinematika atau dinamika.
Pastinya, Olahraga juga mengenal Biomekanika, yang disebut sebagai
Biomekanika Olahraga. Biomekanika Olahraga dapat diartikan sebagai ilmu yang
menerapkan prinsip-prinsip mekanika terhadap struktur tubuh manusia pada saat
melakukan aktivitas olahraga. Dalam Biomekanika Olahraga, sasarannya jelas
terfokus pada Atlet. Namun demikian, Biomekanika Olahraga juga membahas
tentang gerak-gerak dan sifat benda mati yang digunakan dalam berolahraga,
khususnya yang berkaitan dengan gaya-gaya yang bekerja, serta efek-efek yang
ditimbulkannya.

4
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang,maka makalah ini membahas tentang:
1. Apa yang dimaksud dengan kinematika?
2. Apa saja yang termasuk dalam Kinematika dalam satu dimensi?
3. Bagaimana aplikasi biomekanika dalam olahraga

1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui kinematika
2. Pengertian,penjelasan, dan klasifikasi kinematika dalam satu dimensi
3. Untuk mengetahui aplikasi biomekanika dalam olahraga

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kinematika


Kinematika adalah ilmu yang membahas tentang gerak tanpa meninjau
penyebab terjadinya gerak tersebut.Setiap hari kita berangkat dari rumah ke
kampus, tanpa kita sadari kita telah melakukan pergerakan atau perpindahan
kedudukan dari rumah ke kampus.Hal demikian yang disebut dengan
bergerak/mengalamai perpindahan.
Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan.Titik acuan
sendiri didefinisikan sebagai titik awal atau titik tempat pengamat.Gerak bersifat
relatif artinya gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya.Benda
yang bergerak dapat dikatakan tidak bergerak, sebagai contoh meja yang ada di
bumi pasti dikatakan tidak bergerak oleh manusia yang ada di bumi.Tetapi bila
matahari yang digunakan sebagai titik acuan, maka meja tersebut bergerak
bersama bumi mengelilingi matahari.
Berdasarkan lintasannya gerak dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Gerak lurus yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lurus
2. Gerak parabola yaitu gerak yang lintasannya berbentuk parabola
3. Gerak melingkar yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran
Sedangkan berdasarkan percepatannya gerak dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Gerak beraturan adalah gerak yang percepatannya sama dengan nol (a = 0)
atau gerak yang kecepatannya konstan.
2. Gerak berubah beraturan adalah gerak yang percepatannya konstan
(a = konstan) atau gerak yang kecepatannya berubah secara teratur.

2.2 Kinematika Dalam Dua Dimensi


2.2.1 Pengertian Gerak Melingkar
Gerak melingkar merupakan gerak benda yang lintasannya membentuk
lingkaran. Banyak contoh gerak melingkar dalam kehidupan sehari-hari, seperti
gerakan komidi putar, gerak bandul yang diayunkan berputar, pelari yang

6
mengelilingi lapangan berbentuk lingkaran, atau gerakan akrobatik di pasar
malam "tong stan".

2.2.2 Besaran-Besaran Fisis dalam Gerak Melingkar

Dalam gerak lurus kita mengenal tiga besaran utama yaitu perpindahan
(linear), kecepatan (linear) dan Percepatan (linear). Gerak melingkar juga
memiliki tiga komponen tersebut, yaitu perpindahan sudut, kecepatan sudut
dan percepatan sudut. Pada gerak lurus kita juga mengenal Gerak Lurus
Beraturan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan. Dalam gerak melingkar juga
terdapat Gerak Melingkar Beraturan (GMB) dan Gerak Melingkar Berubah
Beraturan (GMBB). Pembahasan dari besaran-besaran fisis gerak melingkar yaitu
sebagai berikut:

1. Perpindahan Sudut
Jika kita tinjau sebuah contoh gerak melingkar, misalnya gerak roda
kendaraan yang berputar. Ketika roda berputar, tampak bahwa selain poros (pusat
roda), bagian lain roda lain selalu berpindah terhadap pusat roda sebagai kerangka
acuan. Perpindahan pada gerak melingkar disebut perpindahan sudut. Ada tiga
cara menghitung sudut. Cara pertama adalah menghitung sudut dalam derajat ( ° ).
Satu lingkaran penuh sama dengan 360° . Cara kedua adalah mengukur sudut
dalam putaran. Satu lingkaran penuh sama dengan satu putaran. Dengan
demikian, satu putaran = 360° . Cara ketiga adalah dengan radian. Radian adalah
satuan Sistem Internasional (SI) untuk perpindahan sudut, sehingga satuan ini
akan sering kita gunakan dalam perhitungan.

Nilai radian dalam sudut adalah perbandingan antara jarak linear xdengan jari-jari
roda r.
x
θ(rad)=
r
7
Jadi:

Perhatikan bahwa satu putaran sama dengan keliling lingkaran, sehingga dari
persamaan di atas, diperoleh :

2 πr
θ(rad)= = 2 πrad
r

Berikut ini konversi sudut yang perlu di ketahui

1 putaran = 3600 = 2 πrad

180
1 rad = derajat = 57 , 30
π

Derajat, putaran dan radian adalah besaran yang tidak memiliki dimensi.
Jadi, jika ketiga satuan ini terlibat dalam suatu perhitungan, ketiganya tidak
mengubah satuan yang lain.

2. Kecepatan Sudut
Dalam gerak melingkar, bagian yang berbeda memiliki kecepatan yang
berbeda. Misalnya gerak roda yang berputar. Bagian roda yang dekat dengan
poros bergerak dengan kecepatan linear yang lebih kecil, sedangkan bagian yang
jauh dari poros atau pusat roda bergerak dengan kecepatan linear yang lebih besar.
Oleh karena itu, bila kita menyatakan roda bergerak melingkar dengan kelajuan
10 m/s maka hal tersebut tidak bermakna, tetapi kita bisa mengatakan tepi roda
bergerak dengan kelajuan 10 m/s.

Pada gerak melingkar, kelajuan rotasi benda dinyatakan dengan putaran


per menit (biasa disingkat rpm – revolution per minute). Kelajuan yang
dinyatakan dengan satuan rpm adalah kelajuan sudut. Dalam gerak melingkar, kita
juga dapat menyatakan arah putaran. misalnya kita menggunakan arah putaran
jarum jam sebagai patokan.

8
Jika sudut yang ditempuh mengalami perubahan dari θ1 ke θ2 dalam selang
waktu t1 ke t2 maka kecepatan sudut rata-rata dari benda dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut.

Kecepatan sudut rata-rata =


perpinda h ansudut
selangwaktu
∆ θ θ2−θ 1
ω= =
∆t t 2−t 1

Keterangan:

ω = Kecepatan sudut rata-rata

∆ θ = Perpindahan sudut

∆ t = Selang waktu

a. Kecepatan Sudut Sesaat


Kecepatan sudut sesaat dapat ditentukan dengan mengambil selang waktu
∆ t mendekati 0 sehingga kecepatan sudut sesaat dirumuskan sebagai berikut :

ω = ∆lim
x→ 0
ω

sehingga

lim ∆ θ
ω= ∆x →0
∆t


ω=
dt

Keterangan :

ω = kecepatan sudut sesaat

∆ θ = perpindahan sudut

9
∆ t = selang waktu

b. Percepatan Sudut
Dalam gerak melingkar, terdapat percepatan sudut apabila ada perubahan
kecepatan sudut. Percepatan sudut terdiri dari percepatan sudut sesaat dan
percepatan sudut rata-rata. Percepatan sudut rata-rata diperoleh dengan
membandingkan perubahan kecepatan sudut dan selang waktu. Secara matematis
ditulis :

c. Percepatan Sudut Rata-Rata


Jika kecepatan sudut dari benda yang bergerak rotasi mengalami
perubahan maka di katakatakan benda itu mengalami percepatan sudut jadi
dengan demikian percepatan sudut rata-rata di rumuskan sebagai berikut :

peruba h ankecepatansudut
Percepatan sudut rata-rata =
selangwaktu

∆ ω ω2−ω1
α= =
∆t t 2−t 1

keterangan :

α = percepatan sudut rata-rata

∆ ω = perubahan kecepatan sudut

∆ t = selang waktu

d. Percepatan Sudut Sesaat


Percepatan sudut sesaat diperoleh dengan mengambil selang waktu
∆ t mendekati 0sehingga kecepatan sudut sesaat dirumuskan sebagai berikut :

∆ω
α = lim
∆ t →0 ∆t


α=
dt
10
Keterangan:

α = percepatan sudut sesaat

∆ ω = perubahan kecepatan sudut

∆ t = selang waktu

2.3 Hubungan antara Kecepatan Linier dengan Kecepatan sudut

Besarnya kecepatan linear (v) benda yang menempuh lintasan lingkaran


sejauh delta x dalam suatu waktu dapat dinyatakan dengan persamaan :

∆x
v= → persamaan 1
∆t

Dengan menggunakan persamaan yang menyatakan hubungan antara


x
perpindahan linier dengan perpindahan sudut(θ= atau x = rθ ), kita dapat
r
menurunkan antara besarnya posisi pada lintasan dan besarnya
perpindahan sudut.

∆ x = r∆ θ → persamaan 2

Dimana ∆ x = perubahan posisi, r = jari- jari lingkaran dan ∆ θ = besarnya


perpindahan sudut.Sekarang kita subtitusikan ∆ x pada persamaan 2 ke
dalam persamaan 1

∆ x r∆θ
v= =
∆t ∆t

11
∆θ
karena = ω maka kita dapat menurunkan persamaan yang
∆t
menghubungkan kecepatan linier (v) dengan kecepatan sudut (ω ¿

keterangan :

∆θ
v = r( )
∆t
v = rω

Keterangan:

v = kecepatan linier

r = jari-jari lingkaran (lintasan)

ω = kecepatan sudut

Dari persamaan di atas tampak bahwa semakin besar nilai r (semakin jauh
suatu titik dari pusat lingkaran), maka semakin besar kecepatan linearnya
dan semakin kecil kecepatan sudutnya.

2.4 Hubungan antara Percepatan Linier dengan Percepatan Sudut


Besarnya percepatan tangensial untuk perubahan kecepatan linear
selama selang waktu tertentu dapat kita nyatakan dengan persamaan:

∆v
at = → persamaan 1
∆t

Keterangan :

a t= percepatan tangensial

∆ v = perubahan kecepatan linier

∆ t = perubahan selangwaktu

12
Dengan menggunakan persamaan yang menyatakan hubungan antara
kecepatan linier dengan kecepatan sudut (v = rω ),kita dapat menurunkan
hubungan anatara besarnya perubahan kecepatan linier ( ∆ v ¿ dan besarnya
perubahan kecepatan sudut ( ∆ ω ) , yakni :

∆ v = r ∆ ω → persamaan 2

Sekarang kita subtitusikan nilai ∆ v pada persamaan 2 ke persamaan 1

∆v r∆ω
at = → a t=
∆t ∆t

∆ω
Karena = α , maka kita dapat menurunkan hubungan antara percepatan
∆t
tangensial (a t ¿, dengan percepatan sudut (α ¿.

∆ω
at = r( ¿
∆t

a t= r α

Keterangan :

a t = percepatan tangensial

r = jarak ke pusat lingkaran (jari-jari lingkaran)

α = percepatan sudut

Berdasarkan persamaan ini, tampak bahwa semakin jauh suatu titik


dari pusat lingkaran maka semakin besar percepatan tangensialnya dan
semakin kecil percepatan sudut. Semua persamaan yang telah diturunkan di
atas kita tulis kembali pada tabel di bawah ini:

Gerak Lurus Gerak Melingkar Hubungan antara


Besaran Satuan Besaran Satuan SI Gerak Lurus dan

13
SI Gerak Melingkar
x (jarak) M θ rad x = rθ
v (kecepatan ) m/s ω rad/s v = rω
at m/s2 α rad/s2 a t=r α

Catatan : Pada gerak melingkar, semua titik pada benda yang melakukan
gerak melingkar memiliki perpindahan sudut, kecepatan sudut dan
percepatan sudut yang sama, tetapi besar perpindahan linear, kecepatan
tangensial dan percepatan tangensial berbeda-beda, bergantung pada
besarnya jari-jari (r)

2.2.3 Gerak Melingkar Beraturan


2.2.3.1 Definisi Gerak Melingkar Beraturan
Ketika sebuah benda bergerak membentuk suatu lingkaran dengan
laju tetap maka benda tersebut dikatakan melakukan Gerak Melingkar
Beraturan atau GMB. Gerak rotasi bumi (bukan revolusi), putaran jarum
jam dan satelit yang bergerak pada orbit yang melingkar merupakan
beberapa contoh dariGerak Melingkar Beraturan.Kita mengatakan bahwa
GMB merupakan gerakan yang memiliki kecepatan linear tetap. Misalnya
sebuah benda melakukan Gerak Melingkar Beraturan, seperti yang tampak
pada gambar di bawah. Arah putaran benda searah dengan putaran jarum
jam. Dan vektor kecepatannya seperti yang terlihat pada gambar, arah
kecepatan linear/tangensial di titik A, B dan C berbeda. Dengan demikian
arah kecepatan pada GMB selalu berubah (ingat perbedaan antara kelajuan
dan kecepatan, kelajuan adalah besaran skalar sedangkan kecepatan adalah
besaran vektor yang memiliki besar/nilai dan arah).

14
Pada gerak melingkar beraturan, besar kecepatan linear(v) tetap, karenanya
besar kecepatan sudutjuga tetap(kecepatan linear memiliki keterkaitan
dengan kecepatan sudut yang dinyatakan dengan persamaan v = r  di
mana kecepatan linear v sebanding dengan kecepatan sudut (), yang
dikatakan di sini adalah besar, jadi arah tidak termasuk. Jika arah
kecepatan linear/kecepatan tangensial selalu berubah, bagaimana dengan
arah kecepatan sudut ? arah kecepatan sudut sama dengan arah putaran
partikel, untuk contoh di atas arah kecepatan sudut searah dengan arah
putaran jarum jam. Karena besar maupun arah kecepatan sudut tetap maka
besaran vektor yang tetap pada GMB adalah kecepatan sudut. Dengan
demikian, kita bisa menyatakan bahwa GMB merupakan gerak benda yang
memiliki kecepatan sudut tetap.

2.2.3.2 Periode dan Frekuensi pada Gerak Melingkar Beraturan

Pada gerak melingkar Periode (T) dari benda yang melakukan


gerakan melingkar merupakan waktu yang diperlukan oleh benda tersebut
untuk menyelesaikan satu putaran. Sedangkan, Frekuensi (f) adalah jumlah
putaran perdetik dalam gerak melingkar tersebut. Periode dan frekuensi
pada gerak melingkar memiliki hubungan yang erat, adapun hubungan
antara periode dan frekuensi tersebut dinyatakan dengan rumus:

1 Atau
T= 1
f f=
T

15
Waktu yang diperlukan benda untuk menyelesaikan satu putaran
penuh (T) dinyatakan dalam sekon atau detik, sedangkan jumlah putaran
1
perdetik (f) dinyatakan dengan satuan atau s−1 dan lebih sering
s
dinyatakan dengan Hertz (Hz).

2.3.3.3 Kecepatan Linier dan Kecepatan Sudut


Dalam satu putaran, benda menempuh lintasan linear sepanjang
satu keliling lingkaran (2 π r), di mana r merupakan jarak tepi lingkaran
dengan pusat lingkaran. Kecepatan linear (v) merupakan perbandingan
antara panjang lintasan linear yang ditempuh benda dengan selang waktu
m
tempuh yang dinyatakan dengan satuan . Secara matematis dirumuskan
s
sebagai berikut :

Panjang Lintasan Linier


Kecepatan Linier=
Selang Waktu Tempuh

2 πr 1
v = , karena T = maka kecepatan linier juga dapat dinyatakan
T f
dengan rumus v = 2 πrf

secara umum kecepatan linier dinyatakan dengan rumus :

s
V=
t

dimana s adalah jarak dengan satuan meter (m) dan t adalah waktu dengan
satuan sekon (s).

16
Dalam satu putaran, benda menempuh lintasan sepanjang satu
keliling lingkaran yang besar sudut dalam satu putaran tersebut adalah
o
360 atau sering dinyatakan dengan 2 π . Pada saat itu benda mengalami
Kecepatan sudut (ω ) yang merupakan perbandingan antara besar
perpindahan sudut yang ditempuh dengan selangwaktu.Kecepatan sudut
rad
inidinyatakan dalam satuan yang secara matematis dapat ditulis:
s,

BesarSudutyangDitempu h
KecepatanSudut=
SelangWaktuTempu h

2π 1
ω= , karena T = maka kecepatan sudut juga dapat dinyatakan dengan
T f

rumus ω = 2 π f.

Secara umum kecepatan sudut dinyatakan dengan rumus:

θ
ω=
t

Dimana θ adalah posisi sudut dengan satuan radian (rad) dan t


adalah waktu dengan satuan sekon (s).

2.3.3.4 Percepatan Sentripetal


Percepatan Sentripetal (a sp ¿ merupakan percepatan yang terjadi
pada gerak melingkar beraturan yang arahnya selalu menuju pada pusat
lingkaran.Jika suatu benda melakukan gerak dengan kelajuan tetap
mengelilingi suatu lingkaran, maka arah dari gerak benda tersebut
mempunyai perubahan yang tetap. Dalam hal ini maka benda harus
mempunyai percepatan yang merubah arah dari kecepatan tersebut.Arah
dari percepatan ini akan selalu tegak lurus dengan arah kecepatan, yakni
arah percepatan selalu menuju kearah pusat lingkaran. Percepatan

17
sentripetal disebut juga percepatan radial karena mempunyai arah
sepanjang radius atau jari‐jari lingkaran.

Berdasarkan gambar di atas, tampak bahwa O x1 tegak lurus


terhadap v1 dan O x2 tegak lurus terhadap v2. Dengan demikian θ yang
merupakan sudut antara O x1 dan O x2, juga merupakan sudut antara v1
dan v2. Dengan demikian, vektor v1, v2 dan ∆ v membentuk segitiga yang
sama secara geometris dengan segitiga O x1 x2 pada gambar di atas,
seperti gambar di bawah ini :

Dengan menganggap ∆ t sangat kecil, sehingga besar ∆ θ juga


sangat kecil, kita dapat merumuskan :

∆v ∆ x
v ≈ r

Semua kecepatan ditulis dengan v karena pada GMB kecepatan


tangensial benda sama (v1 = v2 = v). Karena hendak merumuskan
persamaan percepatan sesaat, di mana ∆ t mendekati nol, maka rumusan di
atas dinyatakan dalam Δv

18
v
Δv =
r
. Δx

Untuk memperoleh persamaan percepatan sentripetala sp , kita bagi


∆v v ∆x
Δv dengan Δt, di mana :a sp= =
∆t r ∆t

∆x
Karena = v (kelajuan linear), maka persamaan di atas kita ubah
∆t
menjadi:
v2
asp = r

Berdasarkan persamaan percepatan sentripetal tersebut, tampak


bahwa nilai percepatan sentripetal bergantung pada kecepatan tangensial
dan radius/jari‐jari lintasan (lingkaran). Dengan demikian, semakin cepat
laju gerakan melingkar, semakin cepat terjadi perubahan arah dan semakin
besar radius, semakin lambat terjadi perubahan arah. Arah vektor
percepatan sentripetal selalu menuju ke pusat lingkaran, tetapi vektor
kecepatan linear menuju arah gerak benda secara alami (lurus), sedangkan
arah kecepatan sudut searah dengan putaran benda. Dengan demikian,

19
vektor percepatan sentripetal dan kecepatan tangensial saling tegak lurus
atau dengan kata lain pada Gerak Melingkar Beraturan arah percepatan
dan kecepatan linear/tangensial tidak sama. Demikian juga arah percepatan
sentripetal dan kecepatan sudut tidak sama karena arah percepatan
sentripetal selalu menuju ke dalam/pusat lingkaran sedangkan arah
kecepatan sudut sesuai dengan arah putaran benda (untuk kasus di atas
searah dengan putaran jarum jam).

Dapat disimpulkan bahwa dalam Gerak Melingkar Beraturan :

1) Besar kecepatan linear/kecepatan tangensial adalah tetap, tetapi arah


kecepatan linear selalu berubah setiap saat
2) Kecepatan sudut (baik besar maupun arah) selalu tetap setiap saat
3) Percepatan sudut maupun percepatan tangensial bernilai nol
4) Dalam GMB hanya ada percepatan sentripetal

2.2.3.5 Penerapan GMB dalam kehidupan sehari-hari

Beberapa masalah yang melibatkan Gerak Melingkar Beraturan


(GMB) antara lain :
1. Komedi Putar

Kuda pada komidi putar akan berputar mengelilingi pusat putaran yakni
tiang komidi putar. Kuda-kuda akan bergerak berputar dalam waktu
tertentu dengan frekuensi tertentu pula.

2. Jarum jam

20
Ketiga jarum jam juga termasuk dalam salah satu contoh gerak
melingkar. Ketiga jarumnya akan berputar dengan kecepatan yang
berbeda karena masing-masing jarum jam menunjukkan waktu yang
berbeda (detik, menit dan jam). Poros jarum jam yang berperan sebagai
pusat lingkaran sementara jarum jam akan berputar beraturan sesuai
dengan fungsi waktu masing-masing jarum.

2.3 Biomekanika dalam Olahraga

1. Biomekanika Olahraga
Biomekanika Olahraga dapat diartikan sebagai ilmu yang menerapkan prinsip-
prinsip mekanika terhadap struktur tubuh manusia pada saat melakukan
aktivitas olahraga. Dalam Biomekanika Olahraga, sasarannya jelas terfokus
pada Atlet. Namun demikian, Biomekanika Olahraga juga membahas tentang
gerak-gerak dan sifat benda mati yang digunakan dalam berolahraga,
khususnya yang berkaitan dengan gaya-gaya yang bekerja, serta efek-efek
yang ditimbulkannya.

2. Ruang Lingkup Biomekanika Olahraga


(Biomechanics) tidak saja digunakan untuk perbaikan teknik cabang olahraga,
tetapi juga banyak digunakan oleh para ahli di luar bidang ilmu olahraga,
misalnya bidang kedokteran, dan desain alat-alat kebutuhan manusia. Ruang
lingkup Biomekanika (area) spesialisasi) mencakup:

 Developmental Biomechanics, yaitu biomekanika yang secara khusus


mempelajari perubahan pola-pola gerak selama hidup dan orang-orang
cacat. Misalnya: analisis yangdilakukan terhadap orang-orang yang
menderita celebral palsy.

21
 Biomechanics of Exercise, yaitu biomekanika yang mempelajari usaha-
usaha untuk meningkatkan keuntungan yang diperoleh dari latihan dan
mengurangi kernungkinan.terjadinya cedera.
 Rehabilitation Mechanics, yaitu biomekanika yang mempelajari pola gerak
orang-orang yang mengalami cedera. Analisis yang sering digunakan
dalam rehabilitasi cidera adalah Analisis Gait
 Equipment Design, yaitu biomekanika yang mempelajari desain peralatan
yang digunakan dalam rurnah sakit dan olahraga. Misalnya: desain karsi
dorong, tempat tidur pasien, tongcat sakit, kaki palsu, pada rumah sakit,
lalu desain raket tenis, bulu tangkis, sepatu atletik, bola,pakaian, sepeda
balap, peralatan golf, pada olahraga
 Sports Biomechanics (Biomekanika Olahraga), yaitu ilmu biomekanika
yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi gerak atlet ketika
menampilkan cabang olahraga. Misalnya. dengan cara, Analisis Telnik,
Identifikasi Cidera Olahraga, dan Evaluasi Program Latihan.
3. Fungsi Biomekanika Olahraga
Biomekanika olahraga sangat dibutuhkan oleh para guru dan pelatih olahraga.
Mulai dari tingkat yang paling rendah, hingga pada tingkat yang paling tinggi.
Mulai dari mengidentifikasi bakat, melatih teknik, mengevaluasi teknik,
memberikan latihan terapi (latihan pembetulan teknik gerak), hingga dalam
menentukan peralatan yang akan digunakan oleh atletnya. Kemu- dian,
Biomekanika Olahraga diperlukan dalam mengevaluasi program latihan yang
diberikan oleh pelatih, termasuk program latihan fisik. Bahkan diperlukan
juga dalam mengevaluasi cidera olahraga dan proses penyembuhannya. Untuk
hal yang terakhir ini, tentunya ditangani oleh para dokter dan fisioterapist.
Dalam hal ini, pelatih berperan sebagai pelaku preventif, penjaga atau pemberi
arahan cara latihan yang aman, agar tidak terjadi kecelakaan dan cidera. Jika
terjadi cidera, guru dan pelatih olahraga pun boleh melakukan pertolongan
pertama, bahkan harus dapat melakukannya dengan benar. Kinesiotaping,
mungkin masih dapat dilakukan oleh pelatih, karena tidak terlalu sulit.

22
23
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan materi di atas maka kami dapat menyimpulkan :
1. Gerak Parabola atau Gerak peluru adalah gerak dua dimensi, di mana
melibatkan sumbu horisontal dan vertikal.
2. Gerak melingkar juga memiliki besaran-besaran fisis yaitu perpindahan
sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut.
3. Besaran fisis pada Gerak Melingkar memiliki hubungan dengan besaran
fisis pada gerak lurus (perpindahan linear, kecepatan linear dan percepatan
linear).
4. Gerak Melingkar Beraturan merupakan gerakan benda pada lintasan yang
melingkar dengan kelajuan dan kecepatan sudut yang tetap.
5. Biomekanika olahraga sangat dibutuhkan oleh para guru dan pelatih
olahraga. Mulai dari tingkat yang paling rendah, hingga pada tingkat yang
paling tinggi. Mulai dari mengidentifikasi bakat, melatih teknik,
mengevaluasi teknik, memberikan latihan terapi (latihan pembetulan
teknik gerak), hingga dalam menentukan peralatan yang akan digunakan
oleh atletnya.

24
DAFTAR PUSTAKA

(A.Y & Dkk, 2017; Abdul & Dkk, 2015; J, 2005; M.Abdullah, 2007; Medya &
Dkk, n.d.; Pujianto & Dkk, n.d.; Rani & Dkk, 2016; Resnick, 1978; S, 2013;
Susilawati & Wijayanto, 2015; Wardani & dkk, 2013)

Benny Subadiman. 2005. Biomekanika. Penerapan Hukum-Hukum dan Prinsip -


Prinsip Mekanika. FIK. UNIMED. Medan

Enjang Ali Nurdin. 2004. Meteor (Membumikan Teori-Teori Fisika). PT Sinergi


Pustaka Indonesia, Bandung

Kartika Budi, Fr,1992. Pemahaman Konsep Gaya dan Beberapa Salah Konsepsi
Yang Terjadi. Vol. III no 1, edisi Oktober, Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma

Kartika Budi, Fr. Sarkim, T.(ed), 1998. Pendidikan Sains yang


Humanistis(kumpulan karangan) Yogyakarta: Kanisius.

25

Anda mungkin juga menyukai