Makalah Kinematika PJOK
Makalah Kinematika PJOK
Makalah Kinematika PJOK
Disusun Oleh:
Muhamad lukman pahrepi NIM. 604031421045
Bahrul ulum NIM. 604031421080
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul Kinematika Gerak dalam
Olahraga ini dapat kami selesaikan. Makalah ini kami buat sebagai salah satu
kewajiban untuk memenuhi tugas mata kuliah Biomekanika Olahraga
Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran demi terwujudnya makalah ini.
Kami membutuhkan saran maupun kritik dari pembaca makalah ini yang
dimaksud untuk mewujudkan kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
Judul ..........................................................................................................1
Kata Pengantar ..........................................................................................2
Daftar Isi....................................................................................................3
Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ........................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................4
1.3 Tujuan ....................................................................................4
Bab II : Pembahasan
2.1 Pengertian kinematika ............................................................5
2.2 Kinematika Dalam Satu Dimensi............................................6
Bab III : Penutup
3.1 Kesimpulan ..........................................................................
3.2 Saran ...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang,maka makalah ini membahas tentang:
1. Apa yang dimaksud dengan kinematika?
2. Apa saja yang termasuk dalam Kinematika dalam satu dimensi?
3. Bagaimana aplikasi biomekanika dalam olahraga
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui kinematika
2. Pengertian,penjelasan, dan klasifikasi kinematika dalam satu dimensi
3. Untuk mengetahui aplikasi biomekanika dalam olahraga
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
mengelilingi lapangan berbentuk lingkaran, atau gerakan akrobatik di pasar
malam "tong stan".
Dalam gerak lurus kita mengenal tiga besaran utama yaitu perpindahan
(linear), kecepatan (linear) dan Percepatan (linear). Gerak melingkar juga
memiliki tiga komponen tersebut, yaitu perpindahan sudut, kecepatan sudut
dan percepatan sudut. Pada gerak lurus kita juga mengenal Gerak Lurus
Beraturan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan. Dalam gerak melingkar juga
terdapat Gerak Melingkar Beraturan (GMB) dan Gerak Melingkar Berubah
Beraturan (GMBB). Pembahasan dari besaran-besaran fisis gerak melingkar yaitu
sebagai berikut:
1. Perpindahan Sudut
Jika kita tinjau sebuah contoh gerak melingkar, misalnya gerak roda
kendaraan yang berputar. Ketika roda berputar, tampak bahwa selain poros (pusat
roda), bagian lain roda lain selalu berpindah terhadap pusat roda sebagai kerangka
acuan. Perpindahan pada gerak melingkar disebut perpindahan sudut. Ada tiga
cara menghitung sudut. Cara pertama adalah menghitung sudut dalam derajat ( ° ).
Satu lingkaran penuh sama dengan 360° . Cara kedua adalah mengukur sudut
dalam putaran. Satu lingkaran penuh sama dengan satu putaran. Dengan
demikian, satu putaran = 360° . Cara ketiga adalah dengan radian. Radian adalah
satuan Sistem Internasional (SI) untuk perpindahan sudut, sehingga satuan ini
akan sering kita gunakan dalam perhitungan.
Nilai radian dalam sudut adalah perbandingan antara jarak linear xdengan jari-jari
roda r.
x
θ(rad)=
r
7
Jadi:
Perhatikan bahwa satu putaran sama dengan keliling lingkaran, sehingga dari
persamaan di atas, diperoleh :
2 πr
θ(rad)= = 2 πrad
r
180
1 rad = derajat = 57 , 30
π
Derajat, putaran dan radian adalah besaran yang tidak memiliki dimensi.
Jadi, jika ketiga satuan ini terlibat dalam suatu perhitungan, ketiganya tidak
mengubah satuan yang lain.
2. Kecepatan Sudut
Dalam gerak melingkar, bagian yang berbeda memiliki kecepatan yang
berbeda. Misalnya gerak roda yang berputar. Bagian roda yang dekat dengan
poros bergerak dengan kecepatan linear yang lebih kecil, sedangkan bagian yang
jauh dari poros atau pusat roda bergerak dengan kecepatan linear yang lebih besar.
Oleh karena itu, bila kita menyatakan roda bergerak melingkar dengan kelajuan
10 m/s maka hal tersebut tidak bermakna, tetapi kita bisa mengatakan tepi roda
bergerak dengan kelajuan 10 m/s.
8
Jika sudut yang ditempuh mengalami perubahan dari θ1 ke θ2 dalam selang
waktu t1 ke t2 maka kecepatan sudut rata-rata dari benda dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut.
Keterangan:
∆ θ = Perpindahan sudut
∆ t = Selang waktu
ω = ∆lim
x→ 0
ω
sehingga
lim ∆ θ
ω= ∆x →0
∆t
dθ
ω=
dt
Keterangan :
∆ θ = perpindahan sudut
9
∆ t = selang waktu
b. Percepatan Sudut
Dalam gerak melingkar, terdapat percepatan sudut apabila ada perubahan
kecepatan sudut. Percepatan sudut terdiri dari percepatan sudut sesaat dan
percepatan sudut rata-rata. Percepatan sudut rata-rata diperoleh dengan
membandingkan perubahan kecepatan sudut dan selang waktu. Secara matematis
ditulis :
peruba h ankecepatansudut
Percepatan sudut rata-rata =
selangwaktu
∆ ω ω2−ω1
α= =
∆t t 2−t 1
keterangan :
∆ t = selang waktu
∆ω
α = lim
∆ t →0 ∆t
dω
α=
dt
10
Keterangan:
∆ t = selang waktu
∆x
v= → persamaan 1
∆t
∆ x = r∆ θ → persamaan 2
∆ x r∆θ
v= =
∆t ∆t
11
∆θ
karena = ω maka kita dapat menurunkan persamaan yang
∆t
menghubungkan kecepatan linier (v) dengan kecepatan sudut (ω ¿
keterangan :
∆θ
v = r( )
∆t
v = rω
Keterangan:
v = kecepatan linier
ω = kecepatan sudut
Dari persamaan di atas tampak bahwa semakin besar nilai r (semakin jauh
suatu titik dari pusat lingkaran), maka semakin besar kecepatan linearnya
dan semakin kecil kecepatan sudutnya.
∆v
at = → persamaan 1
∆t
Keterangan :
a t= percepatan tangensial
∆ t = perubahan selangwaktu
12
Dengan menggunakan persamaan yang menyatakan hubungan antara
kecepatan linier dengan kecepatan sudut (v = rω ),kita dapat menurunkan
hubungan anatara besarnya perubahan kecepatan linier ( ∆ v ¿ dan besarnya
perubahan kecepatan sudut ( ∆ ω ) , yakni :
∆ v = r ∆ ω → persamaan 2
∆v r∆ω
at = → a t=
∆t ∆t
∆ω
Karena = α , maka kita dapat menurunkan hubungan antara percepatan
∆t
tangensial (a t ¿, dengan percepatan sudut (α ¿.
∆ω
at = r( ¿
∆t
a t= r α
Keterangan :
a t = percepatan tangensial
α = percepatan sudut
13
SI Gerak Melingkar
x (jarak) M θ rad x = rθ
v (kecepatan ) m/s ω rad/s v = rω
at m/s2 α rad/s2 a t=r α
Catatan : Pada gerak melingkar, semua titik pada benda yang melakukan
gerak melingkar memiliki perpindahan sudut, kecepatan sudut dan
percepatan sudut yang sama, tetapi besar perpindahan linear, kecepatan
tangensial dan percepatan tangensial berbeda-beda, bergantung pada
besarnya jari-jari (r)
14
Pada gerak melingkar beraturan, besar kecepatan linear(v) tetap, karenanya
besar kecepatan sudutjuga tetap(kecepatan linear memiliki keterkaitan
dengan kecepatan sudut yang dinyatakan dengan persamaan v = r di
mana kecepatan linear v sebanding dengan kecepatan sudut (), yang
dikatakan di sini adalah besar, jadi arah tidak termasuk. Jika arah
kecepatan linear/kecepatan tangensial selalu berubah, bagaimana dengan
arah kecepatan sudut ? arah kecepatan sudut sama dengan arah putaran
partikel, untuk contoh di atas arah kecepatan sudut searah dengan arah
putaran jarum jam. Karena besar maupun arah kecepatan sudut tetap maka
besaran vektor yang tetap pada GMB adalah kecepatan sudut. Dengan
demikian, kita bisa menyatakan bahwa GMB merupakan gerak benda yang
memiliki kecepatan sudut tetap.
1 Atau
T= 1
f f=
T
15
Waktu yang diperlukan benda untuk menyelesaikan satu putaran
penuh (T) dinyatakan dalam sekon atau detik, sedangkan jumlah putaran
1
perdetik (f) dinyatakan dengan satuan atau s−1 dan lebih sering
s
dinyatakan dengan Hertz (Hz).
2 πr 1
v = , karena T = maka kecepatan linier juga dapat dinyatakan
T f
dengan rumus v = 2 πrf
s
V=
t
dimana s adalah jarak dengan satuan meter (m) dan t adalah waktu dengan
satuan sekon (s).
16
Dalam satu putaran, benda menempuh lintasan sepanjang satu
keliling lingkaran yang besar sudut dalam satu putaran tersebut adalah
o
360 atau sering dinyatakan dengan 2 π . Pada saat itu benda mengalami
Kecepatan sudut (ω ) yang merupakan perbandingan antara besar
perpindahan sudut yang ditempuh dengan selangwaktu.Kecepatan sudut
rad
inidinyatakan dalam satuan yang secara matematis dapat ditulis:
s,
BesarSudutyangDitempu h
KecepatanSudut=
SelangWaktuTempu h
2π 1
ω= , karena T = maka kecepatan sudut juga dapat dinyatakan dengan
T f
rumus ω = 2 π f.
θ
ω=
t
17
sentripetal disebut juga percepatan radial karena mempunyai arah
sepanjang radius atau jari‐jari lingkaran.
∆v ∆ x
v ≈ r
18
v
Δv =
r
. Δx
∆x
Karena = v (kelajuan linear), maka persamaan di atas kita ubah
∆t
menjadi:
v2
asp = r
19
vektor percepatan sentripetal dan kecepatan tangensial saling tegak lurus
atau dengan kata lain pada Gerak Melingkar Beraturan arah percepatan
dan kecepatan linear/tangensial tidak sama. Demikian juga arah percepatan
sentripetal dan kecepatan sudut tidak sama karena arah percepatan
sentripetal selalu menuju ke dalam/pusat lingkaran sedangkan arah
kecepatan sudut sesuai dengan arah putaran benda (untuk kasus di atas
searah dengan putaran jarum jam).
Kuda pada komidi putar akan berputar mengelilingi pusat putaran yakni
tiang komidi putar. Kuda-kuda akan bergerak berputar dalam waktu
tertentu dengan frekuensi tertentu pula.
2. Jarum jam
20
Ketiga jarum jam juga termasuk dalam salah satu contoh gerak
melingkar. Ketiga jarumnya akan berputar dengan kecepatan yang
berbeda karena masing-masing jarum jam menunjukkan waktu yang
berbeda (detik, menit dan jam). Poros jarum jam yang berperan sebagai
pusat lingkaran sementara jarum jam akan berputar beraturan sesuai
dengan fungsi waktu masing-masing jarum.
1. Biomekanika Olahraga
Biomekanika Olahraga dapat diartikan sebagai ilmu yang menerapkan prinsip-
prinsip mekanika terhadap struktur tubuh manusia pada saat melakukan
aktivitas olahraga. Dalam Biomekanika Olahraga, sasarannya jelas terfokus
pada Atlet. Namun demikian, Biomekanika Olahraga juga membahas tentang
gerak-gerak dan sifat benda mati yang digunakan dalam berolahraga,
khususnya yang berkaitan dengan gaya-gaya yang bekerja, serta efek-efek
yang ditimbulkannya.
21
Biomechanics of Exercise, yaitu biomekanika yang mempelajari usaha-
usaha untuk meningkatkan keuntungan yang diperoleh dari latihan dan
mengurangi kernungkinan.terjadinya cedera.
Rehabilitation Mechanics, yaitu biomekanika yang mempelajari pola gerak
orang-orang yang mengalami cedera. Analisis yang sering digunakan
dalam rehabilitasi cidera adalah Analisis Gait
Equipment Design, yaitu biomekanika yang mempelajari desain peralatan
yang digunakan dalam rurnah sakit dan olahraga. Misalnya: desain karsi
dorong, tempat tidur pasien, tongcat sakit, kaki palsu, pada rumah sakit,
lalu desain raket tenis, bulu tangkis, sepatu atletik, bola,pakaian, sepeda
balap, peralatan golf, pada olahraga
Sports Biomechanics (Biomekanika Olahraga), yaitu ilmu biomekanika
yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi gerak atlet ketika
menampilkan cabang olahraga. Misalnya. dengan cara, Analisis Telnik,
Identifikasi Cidera Olahraga, dan Evaluasi Program Latihan.
3. Fungsi Biomekanika Olahraga
Biomekanika olahraga sangat dibutuhkan oleh para guru dan pelatih olahraga.
Mulai dari tingkat yang paling rendah, hingga pada tingkat yang paling tinggi.
Mulai dari mengidentifikasi bakat, melatih teknik, mengevaluasi teknik,
memberikan latihan terapi (latihan pembetulan teknik gerak), hingga dalam
menentukan peralatan yang akan digunakan oleh atletnya. Kemu- dian,
Biomekanika Olahraga diperlukan dalam mengevaluasi program latihan yang
diberikan oleh pelatih, termasuk program latihan fisik. Bahkan diperlukan
juga dalam mengevaluasi cidera olahraga dan proses penyembuhannya. Untuk
hal yang terakhir ini, tentunya ditangani oleh para dokter dan fisioterapist.
Dalam hal ini, pelatih berperan sebagai pelaku preventif, penjaga atau pemberi
arahan cara latihan yang aman, agar tidak terjadi kecelakaan dan cidera. Jika
terjadi cidera, guru dan pelatih olahraga pun boleh melakukan pertolongan
pertama, bahkan harus dapat melakukannya dengan benar. Kinesiotaping,
mungkin masih dapat dilakukan oleh pelatih, karena tidak terlalu sulit.
22
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan materi di atas maka kami dapat menyimpulkan :
1. Gerak Parabola atau Gerak peluru adalah gerak dua dimensi, di mana
melibatkan sumbu horisontal dan vertikal.
2. Gerak melingkar juga memiliki besaran-besaran fisis yaitu perpindahan
sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut.
3. Besaran fisis pada Gerak Melingkar memiliki hubungan dengan besaran
fisis pada gerak lurus (perpindahan linear, kecepatan linear dan percepatan
linear).
4. Gerak Melingkar Beraturan merupakan gerakan benda pada lintasan yang
melingkar dengan kelajuan dan kecepatan sudut yang tetap.
5. Biomekanika olahraga sangat dibutuhkan oleh para guru dan pelatih
olahraga. Mulai dari tingkat yang paling rendah, hingga pada tingkat yang
paling tinggi. Mulai dari mengidentifikasi bakat, melatih teknik,
mengevaluasi teknik, memberikan latihan terapi (latihan pembetulan
teknik gerak), hingga dalam menentukan peralatan yang akan digunakan
oleh atletnya.
24
DAFTAR PUSTAKA
(A.Y & Dkk, 2017; Abdul & Dkk, 2015; J, 2005; M.Abdullah, 2007; Medya &
Dkk, n.d.; Pujianto & Dkk, n.d.; Rani & Dkk, 2016; Resnick, 1978; S, 2013;
Susilawati & Wijayanto, 2015; Wardani & dkk, 2013)
Kartika Budi, Fr,1992. Pemahaman Konsep Gaya dan Beberapa Salah Konsepsi
Yang Terjadi. Vol. III no 1, edisi Oktober, Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma
25