KISI K3 Migas

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

KESELAMATAN KERJA

1. Industri migas beresiko tinggi karena mempunyai potensi bahaya besar yang
mengakibatkan terjadinya kecelakaan sehingga menimbulkan resiko terhadap karyawan,
perusahaan & masyarakat sekitar.
2. Apakah arti K3 Keselamatan & Kesehatan Kerja.
3. Apakah Tujuan K3 1. Semua orang baik pekerja maupun orang lain yang berada
ditempat kerja selalu dalam kondisi sehat & selamat. 2. Produksi dapat berjalan secara
efektif & efisien. 3. Proses produksi dapat berjalan lancar tanpa hambatan.
4. Sasaran keselamatan kerja Melindungi segenap karyawan & masyarakat sekitar Industri. 2
Menekan kerugian perusahaan akibat dari adanya kecelakaan kerja.
5. Penerapan K3 dapat mencegah dan meningkatkan kepekaan terhadap resiko kecelakaan &
penyakit akibat kerja.
6. K3 penting karena Melindungi orang baik pekerja maupun orang lain yang berada
ditempat kerja selalu dalam kondisi sehat & selamat. 2. Produksi dapat berjalan secara
efektif & efisien. 3. Proses produksi dapat berjalan lancar tanpa hambatan.
7. Petugas K3 harus mampu memahami fungsi tugas & tangung jawab, mengerti prinsip2
dasar / pedoman K3.
8. Apakah tujuan dari identifikasi bahaya Untuk mengenali bahaya2 yang ada ditempat kerja.
Mengetahui potensi bahaya & akibatnya, Menunjukan bahaya2 tertentu telah diberikan
perlindungan. Menggunakannya untuk analisis lebih lanjut berkaitan dengan keselamatan.
9. Apakah yang dilakukan untuk menghadapi bahaya Menghilangkan bahaya tersebut &
menggunakan alat perlindungan diri dari bahaya tersebut.
10. apakah yang dimaksud dengan kecelakaan Suatu peristiwa yang tidak diharapkan, tidak
direncanakan, dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, karena berbagai sebab yang
mengakibatkan kerugian fisik maupun materil.
11. Bagaimana upaya pencegahan kecelakaan kerja Eliminasi Bahaya, Subsitusi, Reduksi
(pengurangan tingkat bahaya), Redesain, Pemisahan / Isolasi, Administratif, Penyediaan
Alat keselamatan, Penyediaan alat peringatan, Penyediaan prosedur keselamatan,
Penyediaan alat pelindung diri (APD).
12. Faktor Penyebab Kecelakaan Unsafe Action, Unsafe Condition & God Will.
13. Apakah penyebab kecelakaan Unsafe Action & Unsafe Condition
14. Contoh unsafe condition Mesin atau alat kerja yang tidak cocok, APD yang tidak
standard.
15. Contoh unsafe action Tidak menaati prosedur / peraturan, Melepaskan alat pengaman.
16. Langkah2 jika melihat keadaan bahaya Stop, IREC (Indentification, Reaction, Evaluation &
Control)
17. Tujuan Pelaporan kecelakaan Untuk menilai & mengukur tingkat & kemajuan usaha
keselamatan kerja. Untuk menganalisa & menemukan faktor2 penyebab kecelakaan,
sehingga dapat ditetapkan langkah pencegahannya. Untuk mengidentifikasi bagian atau
sector yang tingkat kecelakaannya tinggi sehingga usaha keselamatan kerja dapat diarahkan
secara tepat.
18. Apakah kecelakaan kecil perlu dicatat? Perlu.
19. Siapakah yang wajib melaporkan kecelakaan? Pengurus.
20. Bagaimanakah manajemen resiko untuk mencegah kecelakaan Komitmen terhadap K3.
21. Tindakan apa yang dilakukan jika terjadi kecelakaan Evakuasi, Tindakan/ perawatan medic,
Pencatatan & pelaporan kecelakaan (Ivnvestigasi kecelakaan).
22. Program K3 seperti pemutaran Film termasuk Safety campaign / Kampanye Safety.
PERATURAN PERUNDANGAN
1. UU 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. UU 1 Tahun 1970 merupakan kelanjutan dari MPR No. 341 Tahun 1930 MIJN POLITE
REGLEMENT.
3. Apa yang diatur dalam UU 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja dalam segala tempat kerja,
baik di darat, didalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada
di dalam wilayah kekuasaan hukum RI.
4. Pertimbangan ditetapkannya UU 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja.
5. Berapa jumlah roda 11.
6. Roda menyatakan 11 BAB.
7. Berapa jumlah BAB dalam UU 1 Tahun 1970 11 (sebelas).
8. Apa arti cross (silang) Keselamatan.
9. Apakah yang dimaksud dengan ruang lingkup Keselamatan Kerja dalam segala tempat
kerja, baik di darat, didalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang
berada di dalam wilayah kekuasaan hukum RI (berlaku dalam tempat kerja.
10. Apakah yang dimaksud dengan pengurus Orang yang mempunyai tugas langsung sesuatu
tempat kerja atau bagiannya yang berdiri sendiri (managemen).
11. Apakah yang dimaksud dengan Direktur Pejabat yang ditunjuk oleh Menaker untuk
melaksanakan Undang-undang.
12. Apakah yang dimaksud dengan Pengusaha Orang atau Badan hukum yang menjalankan
sesuatu usaha milik sendiri, atau bukan miliknya dan untuk keperluan itu mempergunakan
tempat kerja (kedudukan baik didalam/luar Indonesia).
13. Apakah yang dimaksud dengan Pengawas Pegawai teknis berkeahlian khusus dari
Depnaker yang ditunjuk Menaker.
14. Apakah yang dimaksud dengan Ahli keselamatan kerja Tenaga Teknis berkeahlian khusus
dari luar Depnaker yang ditunjuk oleh Menaker untuk mengawasi ditaatinya UU ini.
15. Siapa yang mengawasi pelaksanaan UU 1 Tahun 1970 Direktur yang dibantu para pegawai
pengawas & Ahli K3.
16. Apakah Kewajiban dari pengurus BAB IV Pasal 8 Ayat 1 & 2, Bab V Pasal 9 Ayat 1, 2 & 3.
Bab VII Pasal 11 ayat 1. Bab X Pasal 14 point a, b, c.
17. Kewajiban pengurus akan tenaga kerja baru A. Kondisi2 dan bahaya2 serta yang dapat
timbul dalam tempat kerja. B. Semua pengamanan dan alat2 perlindungan yg diharuskan di
tempat kerja. C. Alat2 perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan. D. Cara2 &
sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
18. Ahli Keselamatan Kerja merupakan pegawai Perusahaan & Tenaga Teknis berkeahlian
khusus dari luar Depnaker yang ditunjuk oleh Menaker.
19. P2K3 dibentuk oleh Menaker.
20. Hak dan kewajiban tenaga kerja ialah Bab VIII Pasal 12, Bab IX Pasal 13.
21. Siapa yang melaporkan kecelakaan kerja Pengurus.
22. PP 19 tahun 1973 tentang Pengaturan Dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang
Pertambangan.
23. PP 17 tahun 1974 tentang Pengawasan Pelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak
dan Gas Bumi di Daerah Lepas Pantai.
24. PP 11 tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengelolaan Migas.
25. Pertimbangan PP 19 tahun 1973 adalah Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di
Bidang Pertambangan.
26. Pengertian pemurnian gas adalah Usaha memproses minyak dan gas bumi di daratan atau
didaerah lepas pantai dengan cara mempergunakan proses fisika dan kimia guna
memperoleh dan mempertinggi mutu hasil2 minyak dan gas bumi yang dapat dipergunakan.
27. Pengertian “tempat pemurnian dan pengolahan” Tempat penyelenggaraan pemurnian &
pengolahan minyak & gas bumi, termasuk didalamnya peralatan, bangunan dan instalasi
yang secara langsung dan tidak langsung (penunjang) berhubungan dengan proses
pemurnian & pengolahan.
28. Tata usaha dan pengawasan keselamatan kerja dalam pemurnian migas dilakukan oleh
Menteri.
29. Siapa yang bertanggung jawab atas pengawasan PP 11 tahun 1979? Kepala Inspeksi.
30. Siapa yang bertanggung jawab atas kebiasaan buruk pada PP 11 tahun 1979? Pelaksana
Inspeksi Tambang.
31. Peraturan mengenai APAR adalah Permenakertrans No. 04 Tahun 1980.
HYGENE PERUSAHAAN,KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA

1. Komponen Utama Kesehatan kerja Kapasitas Kerja, Beban Kerja & Lingkungan
Kerja.
2. Apakah yang dimaksud dengan penyakit akibat kerja Penyakit akibat kerja dan atau
penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dapat disebabkan oleh pemajanan
dilingkungan kerja, Pemajanan / paparan disebabkan oleh faktor fisika & kimia.
3. Bagaimana konsep hiperkes Pengenalan Lingkungan Kerja, Evaluasi Penilaian
Lingkungan Kerja & Pengendalian Lingkungan Kerja.
4. Bagaimana cara racun masuk kedalam tubuh Melalu Pernapasan, Mulut &
Penyerapan Kulit.
5. Bahan-bahan beracun diklasifikasikan berdasarkan nilai Derajad Keracunan /
Tingkat Racun.
6. Efek keracunan sesaat disebut Akut.
7. Efek keracuan jangka panjang disebut Kronis
8. CO merupakan gas berbahaya, karena mengakibatkan kekurangan oksigen dalam
darah.
9. CO2 merupakan gas berbahaya, karena mengakibatkan kekurangan oksigen dalam
darah.
10. H2S berbahaya karena berbahaya, karena mengakibatkan kekurangan oksigen
dalam darah.
11. Nilai ambang batas adalah Batas toleransi paparan bagi tubuh kontak dengan
sumber bahaya. Atau Standard paparan untuk bekerja dengan selamat.
12. STEL adalah Nilai ambang batas paparan singkat yang diperkenankan.
13. CEILING adalah Nilai ambang batas kadar tertinggi yang diperkenankan.
14. Berapakah NAB H2S : 10
15. Berapakah STEL H2s : 10
16. Berapakah NAB SO2 : 2
17. Berapakah NAB CO : 50
18. Berapakah NAB CO2 : 5.000
19. Alat pengukur kebisingan adalah Sound Level Meter (SLM).
20. Berapakah NAB kebisingan 85 Db.

HAZOP, WORK PERMIT DAN APLIKASI K3


1. Housekeeping menjadi tugas siapa Kita Bersama.
2. Tujuan checklist pada operasi mesin Untuk mengetahui riwayat mesin.
3. Tujuan Inspeksi K3 adalah Untuk mengetahui sejauhmana safety berjalan. Apa saja
kekurangan2 yang perlu ditindaklanjuti guna memastikan safety berjalan dengan baik &
benar.
4. Perhitungan hari kerja aman adalah Jumlah hari kerja tanpa adanya kecelakaan yang
menyebabkan terjadinya Lost time. Hari Kerja Aman ini akan hangus (nol) jika terjadi
kecelakaan yang menyebabkan lost time.
5. HAZOP diperlukan apabila identifikasi bahaya & Identifikasi masalah operasi. Membantu
penentuan letak & lokasi. Membantu memastikan perlunya sistim proteksi tertentu.
Meningkatkan mutu keselamatan dari sistim.
6. Untuk pekerjaan panas jenis surat ijin kerja Panas (Hot work Permit).
7. Untuk pekerjaan dingin jenis surat ijin kerja Dingin (Cool work permit).
8. untuk menanggulangi tumpahan minyak dilaut menggunakan Oil boom.
9. Tindakan apakah yang dilakukan untuk mengelas jika ada Flammable gas Stop pengelasan,
menghilangankan flammable gas tersebut dan check gas dengan gas detector dan persiapkan
APAR.
10. Sumur minyak banyak Flammable gasnya, bagaimana cara pengamanan listriknya Isolasi &
meletakkan instalasi listik agak jauh. Jika memungkinkan pakai blower.
11. Tujuan bounding adalah Anti sambaran petir.
12. Fungsi Grounding adalah Untuk mengantarkan arus listrik yang berlebih, anti sambaran
petir.
13. Tujuan Flare adalah Untuk line membuang pressure gas dari dalam sumur.
14. Kapasitas angkat beban tertulis di Safe Work Load name plate.
15. Untuk mengangkat barang dengan Crane, tali yang digunakan harus Sling belt atau wire
sesuai dengan SWL.
16. Tujuan utama “Dilarang Merokok” adalah Untuk mencegah kebakaran yang disebabkan
dari korek api atau puntung rokok yang menyala di tempat2 yg mudah terbakar.
17. Tujuan Pemeliharaan Alat keselamatan kerja Agar dapat bekerja dengan maksimal dan
sesuai peruntukannya serta sesuai dengan masa pakainya.
18. Kadar debu diukur dengan
19. alat ukur Hidrokarbon adalah
20. Intensitas Cahaya diukur dengan alat
KIMIA API DAN KEBAKARAN
1. Kebakaran adalah Suatu proses oksidasi kimia yang diikuti oleh evolusi panas dan cahaya.
2. Batasan api/kebakaran adalah Api ( bermanfaat, terkendali & tidak merugikan) kalo
kebakaran kebalikannya.
3. Unsur2 terjadinya api adalah Bahan baker, Oksigen & Panas.
4. Gas yang masih dapat terbakar adalah Hydrogen, Methane, propane
5. Gas yang tidak dapat terbakar adalah H2S, CO & CO2.
6. Flash Point artinya Titik nyala. Atau Suhu terendah dimana senyawa/bahan
mengeluarkan uap yang cukup untuk membentuk campuran dengan udara yang dapat
terbakar.
7. Fire Point artinya Titik baker atau Suhu terendah dimana suatu zat (bahan baker) cukup
mengeluarkan uap dan terbakar secara terus menerus bila diberi sumber penyalaan yang
cukup.
8. Autoignition temperature artinya Kondisi dimana campuran uap dengan udara pada
temperatur tertentu dapat terbakar tanpa adanya sumber api.
9. Flammable Range artinya Daerah bisa terbakar.
10. LEL artinya Konsentrasi minimum uap diudara yang diperlukan untuk menjadi
kebakaran.
11. UEL artinya Konsentrasi maksimum uap diudara dapat terbakar. Diatas konsentrasi
maksimum api akan padam.
12. setiap percampuran gas/uap yang mudah terbakar dengan udara akan menyala jika terkena
Flash point.
13. Kelas kebakaran menurut NFPA ada berapa 4 ( Kelas A, B, C & D).
14. Kelas kebakaran diklasifikan berdasarkan Jenis bahan yang terbakar.
15. Alasan Klasifikasi kebakaran Agar dapat memilih dengan cepat dan tepat media pemadam
yang akan dipakai untuk memadamkan kebakaran.
16. Kebakaran kelas A Padat bukan logam, cth Kayu, kertas, dll.
17. Kebakaran kelas B Bahan baker cair & gas Cth, Bensin, solar LPG, dll.
18. Kebakaran kelas C Listrik hidup, cth motor listrik.
19. Kebakaran kelas D Logam, cth Al, Mg, dll.
20. PERMENAKER No 4 Tahun 1980 mengklasifikasikan kebakaran berdasarkan APAR.
21. Apabila terjadi kebakaran di LNG maka kebakaran itu termasuk kebakaran kelas B
22. Sumber-sumber penyalaan berupa apa saja Api terbuka, Gesekan, Reaksi kimia, Bunga Api
listrik, Listrik statis, Petir & Sinar matahari.
23. percikan api dapat timbul karena Gesekan.
24. Panas gesekan akan terus menumpuk jika Dua benda beradu.
25. Panas hasil pembakaran dipengaruhi oleh Udara.
26. PIROFORIK adalah
27. PIROLISA adalah Proses bahan bakar padat berubah dalam bentuk gas.
28. Sumber api kebakaran dihutan, rumput kering udara dan panas Matahari.
PEMADAMAN KEBAKARAN
1. Apa arti Smoothering Teknik pemadaman dengan cara membatasi kontak antara udara
dengan bahan baker yang terbakar hingga api padam.
2. Apakah yang dimaksud dengan Starvation Teknik pemadaman dengan cara mengambil /
mengurangi konsentrasi dari bahan baker yang terbakar sampai batas bisa terbakar bawah.
3. Contoh teknik pemadaman dengan cara Starvation Memadamkan kebakaran minyak
dengan dry powder.
4. Pemadaman dengan cara pengambilan panas dengan cara Cooling.
5. Teknik pemadaman api dengan cara memutus rantai reaksi kebakaran adalah Inhibition of
Chain Reaction.
6. Ventilasi pada kebakaran bertujuan Mengeluarkan asap dan gas yang panas dari lokasi
kebakaran (dalam ruangan terbakar). Memberikan luas pandangan yang lebih jauh bagi
petugas pemadam kebakaran. Mencegah terjadinya banyak korban.
7. Pemadaman kebakaran pada sumur minyak (Blowout) selalu diusahakan dengan Inhibition of
Chain Reaction.
8. APAR artinya Alat pemadam api ringan.
9. Berapa berat APAR 2 Kg, 6 Kg, 9 Kg, dll.
10. APAR efektif untuk memadamkan kebakaran awal, hal ini disebabkan karena Praktis &
mudah dipakai.
11. APAR digolongkan berdasarkan Fase media pemadam kebakaran (padat, cair & gas).
12. Siapa yang menggunakan APAR dilokasi kebakaran Semua orang.
13. Konstruksi APAR CO2 adalah Catridge.
14. Konstruksi APAR busa kimia adalah Storage pressure.
15. Bagaimana jika ditemukan segel APAR rusak Laporkan kepada petugas yang berwenang.
16. Penggunaan APAR disemprotkan ke atas angin kenapa memutus rantai reaksi kebakaran.
17. Air dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran, karena kemampuannya dalam
memadamkan kelas A.
18. Busa Mekanik adalah Terjadi busa karena proses mekanik / agitasi antara air, cairan busa
dan udara.
19. Keuntungan menggunakan CO2 adalah Clean agent, Swapancar, Sangat efektif untuk
memadamkan kebakaran instrument listrik.
20. CO2 memadamkan api dalam minyak dengan cara memutus rantai reaksi.
21. Alat ukur pada storage pressure Pressure Gauge.
22. Pemadaman kebakaran kelas A menggunakan Air, Powder.
23. Untuk memadamkan kebakaran minyak dalam tanki maka media pemdam kebakaran yang
tepat adalah Busa.
24. Pemadaman untuk kebakaran genangan minyak yang luas menggunakan Busa.
25. Kebakaran Listrik menggunakan media CO2 & Dry Powder.
26. Pemadaman untuk kebakaran logam menggunakan Powder khusus.
27. Water Springkler harus diletakkan pada Atas / pelafon atas.
28. Mengapa air tidak cocok untuk pemadaman listrik karena tidak efektif & dapat
menyebabkan orang kesetrum.
29. Jenis pemancar air didaerah tanki timbun adalah Sprinkler Busa.
30. Kenapa busa cocok untuk pemadaman dipermukaan minyak Karena memisahkan dengan
oksigen.
31. Kebakaran di dek kapal karena tumpahan minyak memakai Busa.
32. Jenis Dry Chemical Sodium Bikarbonat, Postasium Bikarbonat, Kalium Klorida, Sodium
Sulfat.
33. Bagaimanakah cara pemakaian Dry Chemical Semprotkan pada kebakaran kelas B & C.
34. Kenapa HALON tidak dipakai lagi sebagai media pemadaman karena merusak Ozon.
35. Pasir merupakan salah satu alat pemadaman kebakaran disebut Alat pemadam.
36. Loncatan api listrik timbul karena Bunga listrik atau korsleting.
37. Sistem kelistrikan untuk menanggulangi SPARK di SPBU dengan cara Isolasi.
38. Pencegahan kebakaran di instalasi listrik menggunakan alat
39. Guna selang pada pemadaman kebakaran Untuk membantu menghantar media pemadam
kebakaran.
40. Fungsi kopling Alat yang digunakan untuk menyambung antara dua buah selang yang
mempunyai diameter sama, terbuat dari logam campuran antara kuningan, alumunium dan
magnesium.
41. Fungsi Adaptor Alat dipakai untuk menyambung antara dua buah selang yang berbeda
ukuran atau berbeda jenis couplingnya.
42. Kenapa penggelaran selang dimulai dari sumber ke api Karena untuk mengetahui panjang
selang, coupling & adaptor yang dibutuhkan & cepat mengantarkan media pemadam ke
kebakaran.
43. Kenapa penggulungan selang dimulai dari api ke sumber air, Jika sewaktu2 api ternyata
belum padam.
44. Di RIG menggunakan selang HOSE Reel mengapa Supaya gampang digunakan & tahan
panas.
45. Kenapa selang isap menggunakan SCREW untuk daya tahan / Kekuatan.
46. Jockey Pump artinya
47. Dalam Fire Drill apa yang dimaksud Lay Out Letak posisi atau Denah suatu lokasi.
48. Dalam Fire Drill apa yang dimaksud Make Up Memasang hose dengan fire pump.
49. Dalam Fire Drill apa yang dimaksud Jet Effect tekanan pompa.
50. Bagaimana daily maintenance untuk Fire Truck Dicatat dilog book.
51. Tipe pompa yang cocok untuk pemadam kebakaran Pompa seri.
52. Istilah dua pompa seri
53. Kelebihan pemasangan Pompa Seri Mengantarkan air dengan cepat & tekanan lebih besar.
54. Kelebihan pemasangan Pompa Pararel Bisa dipakai untuk membantu memadamkan
beberapa titik api.
55. PUSKODAL Adalah
56. Salvage adalah
57. Rescue adalah Penyelamatan.
ALAT PERLINDUNGAN DIRI
1. Apa saja dasar dari pemilihan APD Memenuhi standar keselamatan, Memberikan
perlindungan terhadap bahaya yang dihadapi oleh pekerja, Ukuran yang sesuai, Bentuk dan
warna menarik, Beratnya seringan mungkin, Tidak menimbulkan bahaya tambahan, Tidak
membatasi gerak si pemakai & Suku cadangnya mudah didapat.
2. APD mempunyai keterbatasan apa saja Daerah yang dilindungi, Waktu pemakaiannya,
Jenis bahaya yang dilindungi & Kemampuannya.
3. APD untuk debu adalah Masker.
4. APD untuk pekerjaan panas adalah Appron Kulit.
5. APD untuk pekerjaan dingin adalah Appron.
6. APD untuk pekerjaan kimia adalah Appron PVC.
7. APD untuk kepala adalah Safety Helmet.
8. APD untuk pekerjaan di air adalah Life Jacket atau life vest.
9. APD untuk pekerjaan di ketinggian adalah Life safety harness.
10. Safety belt digunakan apabila Bekerja diketinggian min. 1,8 Mtr.
11. Jaring keselamatan dipakai apabila Bekerja diketinggian.
12. Guna earplug adalah Alat pelindung telinga.
13. Sarung tangan yang digunakan untuk pekerjaan panas adalah Sarung tangan kulit.
14. Sarung tangan yang digunakan untuk pekerjaan kimia adalah Sarung tangan PVC.
15. Tindakan apakah yang dilakukan apabila ada temen bekerja tanpa APD Menegur & meminta
untuk memakai APD.
16. Kacamata untuk menahan sinar UV terbuat dari Kaca.

DETEKSI GAS
1. Sebutkan macam-macam gas detector Combustible / Flammable Gas detector, Toxic gas
detector, Oxygen analyzer, Combination Gas detector.
2. Apakah dasar pemilihan Gas Detector Sesuai bahan yang diukur, Efektif & efisien,
Tingkat ketelitian tinggi, Mudah dioperasikan, Mudah kalibrasi & Suku cadang mudah
didapat.
3. Explosivemeter adalah Alat yang dipakai untuk mendeteksi & mengukur kandungan
gas atau uap suatu zat yang mudah menyala / mudah terbakar diudara.
4. Prinsip kerja Explosivemeter 1. Berdasarkan panas karena adanya pembakaran gas
atau uap yang mudah terbakar dari contoh udara. 2. Pengukuran konsentrasi dilakukan
melalui filament catalytic yang panas, akan merubah tahanan listrik pada filament yang
merupakan bagian sirkuit yang seimbang (jembatan Wheatstone). 3. Gas atau uap dari
udara akan terbakar pada filament, menyebabkan naiknya suhu dan memperbesar tahanan
mengakibatkan ketidak seimbangan sirkuit listrik memyebabkan penyimpangan jarum
penunjuk pada meter. 4. Semakin tinggi konsentrasi gas makin tinggi penunjukan jarum
pada meter indicator dan akan menunjukan skala yang sesuai dengan konsentrasi gas dari
contoh udara.
5. Satuan pengukuran Explosivemeter LEL.
6. Combustible Gas artinya Alat yang dipakai untuk mendeteksi & mengukur kandungan
gas atau uap suatu zat yang mudah menyala / mudah terbakar diudara.
7. Pengecekan pertama kali untuk Explosivemeter
8. Kecermatan Explosivemeter dipengaruhi oleh Konsentrasi gas contoh diudara.
9. Apa pengaruhnya jika uap air masuk ke dalam Explosivemeter Error.
10. Flushing Explosivemeter dilakukan di lingkungan Fresh air / Udara bersih.
11. Bila Pengukuran Explosivemeter menunjukan 50% LEL, FR=1-10,berapa kadar gas ?
5.000 ppm.
12. Berapa PPM kadar Flammable Gas tersebut 1% = 10000 ppm.
13. Detector Gas Toksik kapsul menggunakan Reagen serbuk kimia.
14. Prinsip kerja Detector Gas Toksik Mendeteksi adanya gas2 berbahaya dan beracun.
15. Satuan pengukuran gas toksik ppm.
16. Alat untuk mengukur kadar oksigen adalah Oxygen analyzer.
17. Satuan dari Oxygen Analyzer adalah %.

ALAT BANTU PERNAFASAN


1. Alat pelindung pernafasan diperlukan apabila Udara panas, Kekurangan oksigen, Udara
mengandung gas beracun, Udara mengandung partikel atau asap.
2. Macam alat perlindungan pernafasan Air Purifying Respirator (pemurnian), Air Supplying
Respirator (pasokan). & Filter Mask.
3. Macam alat perlindungan pernafasan Purifying Chemical Type, Mechanical Type &
Combination type.
4. Syarat pemakaian Purifying Kadar oksigen harus lebih 16 %, Bila digunakan untuk tugas
rutin (mis. Inspeksi) maka tidak dianjurkan untuk memapar gas dengan toksisitas tinggi.
5. Jika O2 diudara kurang dari 16% dipakai alat Bantu pernafasan jenis apa Air Supplying
Respirator.
6. Sebutkan jenis SCBA Continues Flow (tekanan positif) & Demand Type (tekanan negatif).
7. SCBA digunakan sampai 30 Menit.
8. SCBA dengan tekanan 300bar Volume: 9 liter digunakan sampai tekanan 50 bar
9. Pemakaian SCBA dihentikan jika Safety margin kurang dari 10 mnt. Tekanan silender
kurang dari 200 Bar. Ada kebocoran.
10. Bila menggunakan AIRLINE dan selang bocor maka apa yang harus disediakan SCBA atau
Elsa.
RANGKUMAN
1. Apa yang anda ketahui tentang peraturan perundangan keselamatan kerja dan migas
2. Apa yang dimaksud keselamatan kerja, kecelakaan kerja , Manajemen resiko
3. Apa yang dimaksud dengan Hyperkes, Penyakit akibat kerja, Nilai Ambang Batas
4. Bagaimana cara mengukur kebisingan, jelaskan mengenai Sound Level Meter dan SOPnya
5. Bagaimana cara pengukuran Gas , jelaskan mengenai Gas Detector dan SOP pengukurannya
6. Mengapa Alat Bantu diperlukan, Jelaskan mengenai ABP
7. Jelaskan mengenai SCBA, komponen perawatan dan SOP nya

PRAKTEK
1. Pengukuran Sound Level Meter
2. Pengukuran Gas Detector
3. Pemakaian SCBA
4. Pemakaian APAR

Anda mungkin juga menyukai