136-Article Text-429-1-10-20191125

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen e-ISSN : 2461-0593

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN AKTIVITAS


TERHADAP NILAI PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

Ririn El Sintarini
[email protected]

Djawoto
[email protected]

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

ABSTRACT
This research aims to determine the influence of profitability, liquidity, solvency and activity on the company value in
the pharmaceutical sector which is listed in the Indonesia Stock Exchange. The population in this research are all the
pharmaceutical companies which is listed in Indonesia Stock Exchange which amounted to 10 companies in the 2013-
2016 period. The technique of determining the sample that been used is purposive sampling, so the final sample that
been used is 9 companies incorporated in the pharmaceutical sector in Indonesia Stock Exchange at 2013-2016 period.
Data analysis techniques that used are multiple regression analysis and classical assumption test with the help of SPSS
23 application. The result of the analysis shows that profitability has an insignificant influence on the company value
in the pharmaceutical sector in Indonesia Stock Exchange at 2013-2016 period, while liquidity, solvency and activity
significantly influence the company value in pharmaceutical sector in Indonesia Stock Exchange period 2013-2016.

Keywords: Profitability, liquidity, solvency, activity and company value.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, solvabilitas dan aktivitas
terhadap nilai perusahaan pada sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
berjumlah 10 perusahaan periode 2013-2016. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling, sehingga sampel akhir yang digunakan adalah 9 perusahaan yang tergabung dalam sektor
perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis regresi berganda dan uji asumsi klasik dengan bantuan aplikasi SPSS 23. Hasil analisis
menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada sektor
farmasi di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016, sedangkan likuiditas, solvabilitas dan aktivitas
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada sektor farmasi di Bursa Efek Indonesia periode
2013-2016.

Kata kunci: profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, aktivitas, nilai perusahaan.

PENDAHULUAN
Perusahaan adalah bentuk badan usaha yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok
orang atau badan lain yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi
kebutuhan ekonomis manusia. Kegiatan produksi dan distribusi dilakukan guna memperoleh
laba yang sebesar-besarnya. Nilai perusahaan dapat menggambarkan keadaan perusahaan.
Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi manajemen. Dengan
baiknya nilai perusahaan maka perusahaan akan dipandang baik oleh calon investor begitu pula
kinerja perusahaan akan dipandang baik oleh kreditur.

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan


dalam menghasilkan laba. profitabilitas sangat penting dalam perusahaan karena memberikan
informasi atas laba yang dihasilkan melalui penjualan dan menunjukkan prospek yang baik
untuk di masa yang akan datang. Semakin tingginya profitabilitas yang dihasilkan maka semakin
Pengaruh Profitabilitas Likuiditas... - Sintarini, Ririn;Djawoto
2

terjamin pula tingkat kelangsungan hidup perusahaan dan juga pemilik modal sehingga
berdampak pada nilai perusahaan.
Rasio likuiditas merupakan rasio yang mencerminkan kemampuan perusahaan terhadap
kewajiban jangka pendek. Perusahaan yang memiliki nilai likuiditas yang tinggi menggambarkan
bahwa perusahaan mampu memenuhi keawjiban jangka pendek dengan tepat waktu atau
Psebelum jatuh tempo, dengan tingginya nilai likuiditas, mampu meningkatkan kepercayaan
para investor dan berpengaruh terhadap nilai perushaan.
Rasio solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka panjang. Rasio ini mengukur seberapa banyak penggunaan hutang oleh perusahaan
sebagai pendanaannya. Semakin tinggi nilai solvabilitas semakin tinggi pula risiko investasi.
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efesiensi dalam
pengolahan aset yang dimiliki. Perputaran aset yang cepat dalam kurun waktu tertentu,
merupakan sinyal positif bagi pasar. Hal ini menjadi cerminan dari perusahaan dalam
pengolahan aset.
Pada penelitian ini mengambil perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
untuk diteliti. Perusahaan farmasi merupakan jenis perusahaan dimana operasionalnya
memproduksi obat, serta jasa pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Seiring zaman
metropolitan seperti sekarang ini, banyak sekali produsen yang menciptakan produk makanan
dan minuman cepat saji seiring perkembangan masyarakat yang sibuk dan ingin serba instan.
Sehingga menuntut kesadaran masyarakat akan kesehatan dan gaya hidup sehat terus meningkat
didukung dengan perkembangan zaman yang sangat cepat, bisnis alat kesehatan dan teknologi
kedokteran semakin canggih. Hal ini menuntut perusahaan farmasi untuk dapat terus
meningkatkan kemampuan usahanya untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Salah
satu cara yang dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan adalah dengan melakukan
analisis rasio.
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai
perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2) Apakah likuiditas berpengaruh
terhadap nilai perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3) Apakah solvabilitas
berpengaruh terhadap nilai perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 4)
Apakah aktivitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh
profitabilitas terhadap nilai perusahaan. 2) Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh
likuiditas terhadap nilai perusahaan. 3) Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh
solvabilitas terhadap nilai perusahaan. 4) Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh aktivitas
terhadap nilai perusahaan.

TINJAUAN TEORITIS
Profitabilitas
Profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba dari penggunaan modalnya sendiri. Kasmir (2017:196) menyatakan bahwa rasio
profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.
Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya
adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 7, Nomor 7, Juli 2018
3

Likuiditas
Harjito dan Martono (2014:55) menyatakan bahwa suatu perusahaan yang ingin
mempertahankan kelangsungan kegiatan usahanya harus memiliki kemampuan melunasi
kewajiban-kewajiban finansial uang segera dilunasi. Dengan demikian likuiditas merupakan
indikator kemampuan perusahaan untuk membayar dan melunasi kewajiban-kewajiban
finansialnya pada saat jatuh tempo dengan mempergunakan aktiva lancar yang tersedia.
Bagi pihak luar perusahaan, seperti pihak penyandang dana (kreditur), investor,
distributor, dan masyarakat luas, rasio likuiditas bermanfaat untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban kepada pihak ketiga. Hal ini tergambar dari rasio yang
dimilikinya. Kemampuan membayar tersebut akan memberikan jaminan bagi pihak kreditur
untuk memberikan pinjaman selanjutnya. Kemudian, bagi pihak distributor adanya kemampuan
membayar mempermudah dalam memberikan keputusan untuk menyetujui penjualan barang
dagangan secara angsuran. Artinya, ada jaminan bahwa pinjaman yang diberikan akan mampu
dibayar secara tepat waktu. Namun, rasio likuiditas bukanlah satu-satunya cara atau syarat untuk
menyetujui pinjaman atau penjualan barang secara kredit.

Solvabilitas
Menurut Kasmir (2017:150) untuk menjalankan operasinya setiap perusahaan memiliki
berbagai kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana agar perusahaan tetap berjalan
sebagaimana mestinya. Dana selalu dibutuhkan untuk menutupi seluruh atau sebagian dari biaya
yang diperlukan, baik dana jangka pendek maupun jangka panjang. Dana juga dibutuhkan untuk
ekspansi atau perluasan usaha investasi baru. Artinya di dalam perusahaan harus selalu tersedia
danadalam jumlah tertentu sehingga tersedia pada saat dibutuhkan.
Kasmir (2017:151) menyatakan rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya
berapa besar beban utang yang di tanggung perusahaan dibanding dengan aktivanya. Dalam arti
luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila
perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).

Aktivitas
Menurut Hanafi (2013:38) Rasio ini melihat seberapa besar dana tertanam pada asset
perusahaan. Jika dana yang tertanam pada asset tertentu cukup besar, sementara dana tersebut
mestinya bisa dipakai untuk investasi pada aset lain yang lebih produktif, maka profitabilitas
perusahaan tidak sebaik yang seharusnya.
Kasmir (2017:172) menyatakan bahwa dari pengukuran ini, akan diketahui berbagai hal
yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan sehingga manajemen dapat mengukur kinerja
mereka selama ini. Hasil yang diperoleh misalnya dapat diketahui seberapa lama penagihan
suatu piutang dalam periode tertentu. Kemudian hasil ini dibandingkan dengan target yang telah
ditentukan atau dibandingkan dengan hasil pengukuran beberapa periode sebelumnya. Di
samping itu, rasio ini juga digunakan untuk mengukur hari rata-rata sediaan tersimpan di
gudang, perputaran modal kerja, perputaran aktiva tetap dalam satu periode, penggunaan
seluruh aktiva terhadap penjualan dan rasio lainnya.
Pengaruh Profitabilitas Likuiditas... - Sintarini, Ririn;Djawoto
4

Nilai Perusahaan
Menurut Brigham dan Houston (2015:133) jika ingin memaksimalkan nilai suatu
perusahaan, manajemen harus memanfaatkan kekuatan yang ada dan memperbaiki kelemahan
pada perusahaan tersebut. Analisis keuangan melibatkan perbandingan kinerja perusahaan
dengan perusahaan lain, khususnya yang bergerak dalam industri yang sama, kemudian
mengevaluasi tren posisi keuangan perusahaan selama ini.
Menurut Aries, 2011:158 (dalam Herawati, 2012) nilai perusahaan merupakan hasil kerja
manajemen dari beberapa dimensi. Pertama variabel arus kas bersih menunjukkan kinerja
manjemen atas keputusan investasi yang telah dibuatnya. Semakin tepat keputusan investasi
manajer, maka proses investasi akan menciptakan peningkatan nilai asset perusahaan, dengan
demikian nilai perusahaan akan turut meningkat

Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahan
Kasmir (2017:196) menyatakan bahwa tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan
yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal-hal
lainnya. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan
dapat berbuat banyak untuk kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu produk
dan melakukan investasi baru.
Profitabilitas memiliki arti yang sangat penting bagi perusahaan karena merupakan salah
satu faktor untuk menilai baik buruknya kinerja suatu perusahaan. Profitabilitas dapat dicapai
apabila manajemen mampu mengelolah perusahaan secara efektif dan efisien. Semakin tingginya
profitabilitas maka semakin tinggi pula tingkat kemakmuran perusahaan, dan juga
mencerminkan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi para pemegang
saham.
Tingginya profitabilitas akan memudahkan bagi perusahaan untuk menarik investor
baru, karena profitabilitas yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang baik dan
menggambarkan perusahaan dalam kondisi yang sehat sehingga akan menjadi sinyal positif bagi
para investor untuk menanamkan modalnya dimana tingginya harga saham akan mempengaruhi
nilai perusahaan.
H1 : Return on equity berpengaruh terhadap nilai perusahaan farmasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

Pengaruh Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan


Kasmir (2017:131) menyatakan bahwa perhitungan rasio likuiditas memberikan cukup
banyak manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Pihak yang
paling berkepentingan adalah pemilik perusahaan dan manajemen perusahaan guna menilai
kemampuan mereka sendiri. Kemudian, pihak luar perusahaan juga memiliki kepentingan,
seperti pihak kreditor atau penyedia dana bagi perusahaan, misalnya perbankan. Atau juga pihak
distributor atau supplier yang menyalurkan atau menjual barang yang pembayaran secara
angsuran kepada perusahaan.
Jadi kemampuan kas yang tinggi akan berdampak pada kemampuan untuk membayar
utang jangka pendek. Semakin likuid perusahaan maka tingkat kepercayaan investor semakin
meningkat sehingga harga dan jumlah saham meningkat, hal ini berdampak pada nilai
perusahaan.
H2 : Current ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2013-2016.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 7, Nomor 7, Juli 2018
5

Pengaruh Solvabilitas Terhadap Nilai Perusahaan


Rasio solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka panjang. Apabila perusahaan memiliki nilai solvabilitas yang tinggi, maka pihak investor
juga akan berpikir dua kali untuk investasi ke perusahaan tersebut. Sebab perusahaan yang
memiliki solvabilitas yang tinggi akan memiliki rasio yang tinggi pula, karena investor cenderung
memlilih saham dengan nilai solvabilitas yang rendah. hal ini akan berdampak pada nilai
perusahaan.
H3 : Debt to equity ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan farmasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

Pengaruh Aktivitas Terhadap Nilai Perusahaan


Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan dalam
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki. Tujuannya adalah untuk mengukur perputaran piutang
selama beberapa periode, perputaran persediaan yang tersimpan di gudang, dan perputaran
aktiva atau yang dimiliki sesuai dengan target yang sudah ditetapkan.
Kemampuan perusahaan dalam mencapai target apabila mampu meningkatkan laba dan
arus kas, sehingga menarik para investor untuk menanamkan saham dan akan berdampak pula
pada nilai perusahaan.
H4 : Total assets turnover berpengaruh terhadap nilai perusahaan farmasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Peneliti menggunakan jenis penelitian kausal komparatif yaitu penelitian dengan
karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara variabel dependen dan variabel
independen. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh antar variabel independen yang
terdiri dari ROE, CR, DER, TATO terhadap variabel dependen yaitu nilai perusahaan.

Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian


Dalam penelitian ini gambaran dari populasi yang digunakan adalah perusahaan farmasi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan periode penelitian dari tahun 2013-2016 yang
berjumlah 10 perusahaan. Dengan menggunakan laporan keungan sebagai dasar untuk
menghitung variabel-variabel yang terkait.
Tabel 1
Populasi Penelitian
No Kode Nama Perusahaan
1 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk
2 INAF Indofarma (Persero) Tbk
3 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk
4 KLBF Kalbe Farma Tbk
5 MERK Merck Indonesia Tbk
6 PYFA Pyridam Farma Tbk
7 SCPI Schering Plough Indonesia tbk
8 SIDO Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk
Pengaruh Profitabilitas Likuiditas... - Sintarini, Ririn;Djawoto
6

9 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk


10 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk
Sumber: (Data Sekunder diolah tahun 2017)

Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara purposive
sampling yaitu peneliti kemungkinan mempunyai tujuan atau target tertentu dalam memilih
sampel secara tidak acak. Sehingga dalam pengambilan sampel pada penelitian ini, sampel yang
digunakan harus memenuhi kriteria sebagai berikut: Perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2013-2016 dan perusahaan farmasi yang mempublikasikan laporan
keuangan secara lengkap selama periode 2013-2016.

Tabel 2
Sampel Penelitian
No Kode Nama Perusahaan
1 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk
2 INAF Indofarma (Persero) Tbk
3 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk
4 KLBF Kalbe Farma Tbk
5 MERK Merck Indonesia Tbk
6 PYFA Pyridam Farma Tbk
7 SIDO Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk
8 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk
9 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk
Sumber: (Data Sekunder diolah tahun 2017)

Teknik Pengumpulan Data


Jenis data penelitian berkaitan dengan sumber data dan pemilihan metode yang
digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian. Jenis data yang digunakan bersifat
kuantitatif yaitu data yang berupa angka kemudian diolah atau dianalisa menggunakan statistik.
Data yang digunakan adalah laporan keuangan tiap-tiap perusahaan yang terkait berupa neraca
dan laporan keuangan pada periode selama 2013-2016 pada perusahaan farmasi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.

Variabel dan Definisi Operasional Variabel


Variabel Independen
Profitabilitas, profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu
perusahaan
Laba Bersih Setelah Pajak
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 =
Total Ekuitas

Likuiditas, likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan


dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada hubungan
dengan perusahaan seperti kteditor atau distributor.

𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Hutang Lancar
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 7, Nomor 7, Juli 2018
7

Solvabilitas, solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya berapa besar beban utang yang
di tanggung perusahaan dibanding dengan aktivanya.

Total utang
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Total Ekuitas
Aktivitas, aktivitas melihat seberapa besar dana tertanam pada asset perusahaan. Jika dana yang
tertanam pada asset tertentu cukup besar, sementara dana tersebut mestinya bisa dipakai untuk
investasi pada aset lain yang lebih produktif, maka profitabilitas perusahaan tidak sebaik yang
seharusnya

Penjualan
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 =
Total Aktiva

Variabel Dependen
Nilai perusahaan dapat diukur dengan PBV (Price Book Value). PBV menggambarkan seberapa
besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Semakin tinggi PBV yang dimiliki
perusahaan maka semakin tinggi pula tingkat kepercayaan yang dibangun untuk menarik para
investor.
Harga Pasar per Saham
𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 =
Nilai buku per saham

Teknik Analisis Data


Analisis data adalah kegiatan mengolah data yang telah dikumpulkan menjadi perangkat
hasil dan pemungutan baru atau dalam bentuk pembuktian dari hipotesis

Analisis Regresi Berganda


Model ini digunakan karena variabel yang akan diteliti lebih dari satu, dan untuk
mengetahui pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen. Rumus persamaan
analisis linier berganda adalah :

𝑌 = a + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 + 𝑏3 𝑋3 + 𝑏4 𝑋4 + 𝑒
Keterangan:

Y = Nilai perusahaan
a = Konstanta
b = Koefisien regresi dari variabel bebas
X1= ROE (Return on equity)
X2 = CR (Current ratio)
X3= DER (Debt to equity ratio)
X4= TATO (Total assets turnover)
e= Standart error

Uji Asumsi Klasik


Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2016:154) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk menguji normalitas
data dapat dilakukan dengan cara statistik non parametrik Kolmogorov – Sminov (K – S). Uji
Pengaruh Profitabilitas Likuiditas... - Sintarini, Ririn;Djawoto
8

Kolmogrov-Smirnov memuat suatu data dikatakan normal apabila nilai Kolmogrov-Smirnov lebih
dari 0,05. Dengan menggunakan pengujian ini, maka keputusan ada atau tidaknya error
berdistribusi normal bergantung pada: Jika didapatkan angka signifikan > 0,05 yang berarti
menunjukkan bahwa error berdistribusi normal dan Jika didapatkan angka signifikan < 0,05 yang
berarti menunjukkan bahwa error tidak berdistribusi normal.

Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2016:134) Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang Homokedastisitas atau tidak terjadi Heterokedastisitas dengan cara melihat Grafik Plot
antara nilai prediksi variable terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-
studentized.

Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2016:107) Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
penggangu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan
satu sama lainnya. Ada beberapa cara yang dapay digunakan untuk mendeteksi adanya
autokorelasi, salah satunya dengan uji Durbin-Watson. Uji Durbin-Watson hanya digunakan
untuk autokorelasi tingkat satu (firtst order outocorrelation) dan masyarakat adanya intercept
(konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variable lagi di antara variable independen
(Ghozali, 2016:108).

Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2016:103) uji multikolinier bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
harusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Cara yang
dapat digunakan untuk mengetahui adanya multikolinieritas adalah dengan cara menggunkan
uji Variance Influence Factor atau VIF. Apabila uji dilakukan dengan bantuan SPSS, maka tidak
adanya multikolinieritas dapat diketahui jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1.

Uji Kelayakan Model


Uji F
Uji statistik F pada dasarnya digunakan untuk menguji kelayakan model dalam
penelitian. Adapun kriteria pengujian dengan tingkat signifikan α= 5% atau 0,05 yaitu sebagai
berikut: Jika nilai signifikasi > 0,05 maka model yang digunakan dalam penelitian dapat
dikatakan tidak layak dan Jika nilai signifikasi < 0,05 maka model yang digunakan dalam
penelitian dapat dikatakan layak.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 7, Nomor 7, Juli 2018
9

Uji Koefisien Determinasi


Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah 0 dan 1. Nilai
yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen dan untuk mempermudah
dalam menghitung koefisien korelasi (R) dan Koefisien determinasi (R2) dengan menggunakan
program SPSS. (Ghozali, 2016:97).

Pengujian Hipotesis
Uji t
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji Statistik t. Menurut Ghozali
(2016:98) Uji Statistik t pada umumnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variabel-variabel dependen.
Adapun penerimaan dan penolakan hipotesis dengan menggunakan nilai signifikansi α = 0,05
yaitu: Jika nilai signifikansi uji t > 0,05 , maka H0 diterima dan H1 ditolak sehingga variabel
independen berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dan Jika nilai signifikansi uji
t < 0,05 , maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga variabel independen berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh antara return on equity, current ratio, debt to equity ratio, dan total assets turnover
terhadap variabel terikat nilai perusahaan. Dari hasil pengolahan data diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 3
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1
-19.374 7.277 -2.662 .013
(Constant)
ROE 2.111 6.147 .073 .343 .734
CR 2.007 .775 .800 2.591 .015
DER 11.026 3.931 .881 2.805 .009
TATO 8.753 3.330 .516 2.628 .014
Sumber: Output SPSS 23

Pada tabel 3 diperoleh model regresi linier berganda sebagai berikut:


PBV = -19,374 + 2,111 ROE + 2,007 CR + 11,026 DER + 8,753 TATO

Berdasarkan dari model persamaan regresi berganda diatas, dapat di implementasikan


sebagai berikut:
Pengaruh Profitabilitas Likuiditas... - Sintarini, Ririn;Djawoto
10

1. Nilai konstanta menunjukkan nilai sebesar -19,374, hal ini menunjukkan bahwa jika return
on equity, current ratio, debt to equity ratio, dan total assets turnover bernilai nol, maka nilai
perusahaan turun sebesar 19,374.
2. Nilai koefisien return on equity bernilai positif yaitu sebesar 2,111, hal ini menunjukkan
terjadinya perubahan yang searah. Artinya, jika variabel return on equity mengalami
peningkatan sebesar satu satuan, maka nilai perusahaan juga akan mengalami
peningkatan sebesar 2,111 satuan dan sebaliknya, dengan asumsi bahwa variabel bebas
yang lain konstan.
3. Nilai koefisien current ratio bernilai positif yaitu sebesar 2,007, hal ini menunjukkan
terjadinya perubahan yang searah. Artinya, jika variabel current ratio mengalami
peningkatan sebesar satu satuan, maka nilai perusahaan juga akan mengalami
peningkatan sebesar 2,007 satuan dan sebaliknya, dengan asumsi bahwa variabel bebas
yang lain konstan.
4. Nilai koefisien debt to equity ratio bernilai positif yaitu sebesar 11,026, hal ini menunjukkan
terjadinya perubahan yang searah. Artinya, jika variabel debt to equity ratio mengalami
peningkatan sebesar satu satuan, maka nilai perusahaan juga akan mengalami
peningkatan sebesar 11,026 satuan dan sebaliknya, dengan asumsi bahwa variabel bebas
yang lain konstan.
5. Nilai koefisien total assets turnover bernilai positif yaitu sebesar 8,753, hal ini menunjukkan
terjadinya perubahan yang searah. Artinya, jika variabel total assets turnover mengalami
peningkatan sebesar satu satuan, maka nilai perusahaan juga akan mengalami
peningkatan sebesar 8,753 satuan dan sebaliknya, dengan asumsi bahwa variabel bebas
yang lain konstan.

Uji Asumsi Klasik


Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang dilakukan
adalah dengan menggunakan analisis statistik. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji
Kolmogrov-Smirnov. Dari hasil pengolahan data diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4
One Sampel Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 33
Mean .0000000
Std. Deviation 3.34891165
Most Extreme Differences Absolute .115
Positive .115
Negative -.089
Test Statistic .115
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Sumber: (Data Sekunder diolah tahun 2017)
Berdasarkan table 4 terlihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,115 dengan
tingkat signifikasi 0,200. Hal ini menunjukkan bahwa variabel penelitian terdistribusi normal
karena tingkat singnifikasinya lebih dari 0,05.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 7, Nomor 7, Juli 2018
11

Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan melihat Grafik Plot
antara nilai prediksi variable terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-
studentized. Dari hasil pengolahan data dengan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:

Sumber: Data Sekunder diolah,2017


Gambar 1
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik Scatterplot

Dari gambar 1 menunjukkan bahwa titik-titik data tersebar didaerah antara 0 – Y dan tidak
membentuk pola tertentu, maka model regresi yang terbentuk diidentifikasi tidak terjadi
heteroskedastisitas. Karena data yang diolah tidak mengandung heteroskedastisitas, maka
persamaan regresi linier berganda yang diperoleh dapat digunakan untuk penelitian.

Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi linier ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penggangu pada periode t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi.
Dari hasil pengolahan data dengan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 5
Hasil Durbin-Watson
Model Summaryb

Std. Error
Adjusted of the Durbin-
Model R R Square R Square Estimate Watson
1 .544a .296 .196 3.580137 1.959
Sumber: Data Sekunder diolah, 2017
Pengaruh Profitabilitas Likuiditas... - Sintarini, Ririn;Djawoto
12

Nilai Durbin-Watson sebesar 1,959 nilai ini dibandingkan dengan menggunakan nilai
signifikasi sebesar 0,05 dengan jumlah sampel (n) 33 dan jumlah variabel bebas 4 (k=4).
Berdasarkan pengujian diatas diketahui bahwa nilai DW sebesar 1,959. Karena nilai DW
berada diantara du dan 4-du maka model regresi yang terbentuk tidak terjadi autokorelasi.

Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik harusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen. Dari hasil pengolahan data dengan program SPSS
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 6
Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF
ROE 0,555 1,802
CR 0,264 3,789
DER 0,255 3,928
TATO 0,652 1,534
Sumber: Data Sekunder diolah, 2017
Dari tabel 6 menunjukkan bahwa semua variabel bebas yang diketahui memiliki nilai
tolerance lebih besar dari 0,1 dan VIF lebih kecil dari 10 maka penelitian ini bebas dari
multikolinieritas.

Uji Goodness of Fit


Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh return on equity, current ratio, debt to equity ratio,
dan total assets turnover pengaruh secara bersama-sama terhadap nilai perusahaan. Kriteria uji F
dalam penelitian ini sebagai berikut: Jika nilai signifikasi > 0,05 maka model regresi yang
digunakan untuk memprediksi pengaruh pengaruh terhadap nilai perusahaan tidak layak
digunakan dan Jika nilai signifikasi < 0,05 maka model yang digunakan untuk memprediksi
pengaruh pengaruh return on equity, current ratio, debt to equity ratio, dan total assets turnover
terhadap nilai perusahaan layak digunakan.
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS didapatkan hasil sebagai
berikut:
Tabel 7
Uji Goodness of Fit
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 151.083 4 37.771 2.947 .038b
Residual 358.887 28 12.817
Total 509.970 32
Sumber: Data Sekunder diolah, 2017

Dari tabel 7 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar
0,038. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan untuk memprediksi pengaruh
nilai signifikasi < 0,05 maka model yang digunakan untuk memprediksi pengaruh return on
equity, current ratio, debt to equity ratio, dan total assets turnover terhadap nilai perusahaan layak
digunakan.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 7, Nomor 7, Juli 2018
13

Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi (R2) dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui presentasi
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil koefisien determinasi
berganda diperoleh dari pengolahan data adalah sebagai berikut:

Tabel 8
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square The Estimate
1 ,544a ,296 ,196 3,580137
Sumber: Data Sekunder diolah, 2017

Dari tabel 8 dapat diketahui bahwa koefisien determinasi berganda atau R Square adalah
sebesar 0,296 atau 29,6%. Hal ini menunjukkan bahwa presentasi pengaruh return on equity,
current ratio, debt to equity ratio, dan total assets turnover terhadap nilai perusahaan adalah sebesar
29,6% sedangkan sisanya 70,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian.

Pengujian Hipotesis dengan Uji t


Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t. Uji t dilakukan untuk
menguji signifikansi pengaruh antara return on equity, current ratio, debt to equity ratio, dan total
assets turnover terhadap nilai perusahaan.
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 9
Hasil Pengujian Hipotesis Uji t
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -19.374 7.277 -2.662 .013
ROE 2.111 6.147 .073 .343 .734
CR 2.007 .775 .800 2.591 .015
DER 11.026 3.931 .881 2.805 .009
TATO 8.753 3.330 .516 2.628 .014
Sumber: Data Sekunder diolah, 2017

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa:


a. Profitabilitas
Hipotesis 1: Return on equity berpengaruh terhadap nilai perusahaan farmasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa nilai signifikansi dari variabel profitabilitas yang di
proksikan ke return on equity adalah sebesar 0,734 lebih besar dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa Return on equity berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Pengaruh Profitabilitas Likuiditas... - Sintarini, Ririn;Djawoto
14

b. Likuiditas
Hipotesis 2: Current ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan farmasi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa nilai signifikansi dari variabel likuiditas yang di
proksikan ke current ratio adalah sebesar 0,015. Hal ini menunjukkan bahwa current ratio
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
c. Solvabilitas
Hipotesis 3: Debt to equity ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan farmasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa nilai signifikansi dari variabel solvabilitas yang di
proksikan ke debt to equity ratio adalah sebesar 0,009. Hal ini menunjukkan bahwa debt to
equity ratio berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
d. Aktivitas
Hipotesis 4: Total assets turnover berpengaruh terhadap nilai perusahaan farmasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.
Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa nilai signifikansi dari variabel aktivitas yang di
proksikan ke total assets turnover adalah sebesar 0,014. Hal ini menunjukkan bahwa total
assets turnover berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Pembahasan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui, menguji dan menganalisa apakah return on
equity, current ratio, debt to equity ratio, dan total assets turnover berpengaruh terhadap nilai
perusahaan yang diukur dengan price book value. Berikut ini adalah pembahasan dari masing-
masing variabel yang terkait dalam penelitian ini:

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan


Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai signifikansi variabel return on equity
lebih besar dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa return on equity berpengaruh tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini berarti tidak mendukung hipotesis yang diajukan
bahwa “return on equity berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan farmasi yang
terdaftar di BEI”.
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan aktiva
perusahaan dalam memperoleh laba dari operasi perusahaan. Profitabilitas dapat dihitung
dengan return on equity yang mencerminkan tingkat hasil pengembalian investasi bagi pemegang
saham, profitabilitas yang tinggi yang dimiliki sebuah perusahaan akan menarik minat investor
untuk menanamkan modalnya diperusahaan. Return on equity yang tinggi akan meningkatkan
harga saham, dan akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya sehingga akan
terjadi hubungan positif antara profitabilitas dengan harga saham dimana tingginya harga saham
akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Return on equity sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan untuk
meningkatkan kemakmuran pemilik atau pemegang saham sehingga mempengaruhi persepsi
investor terhadap perusahaan. Pada ke Sembilan perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tidak ada perusahaan mengalami kenaikan return on equity setiap tahunnya bahkan
beberapa mengalami penurunan, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah melemahnya
saham yang dipicu lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Melemahnya mata uang
domestik tersebut memberi dampak yang besar pada kinerja perusahaan farmasi, sebab
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 7, Nomor 7, Juli 2018
15

mayoritas bahan baku obat masih tergantung pada impor. Selain itu daya beli masyarakat yang
menurun juga menjadi faktor masyarakat beralih ke produk yang murah. Meskipun perusahaan
juga memproduksi obat generik yang lebih murah, keuntungan yang didapatkan juga tidak
maksimal, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan belum bisa menghasilkan keuntungan yang
tinggi bagi para pemegang saham karena perusahaan belum mampu mengelola modal yang
tersedia secara efisien untuk mengasilkan pendapatan. Sehingga kurang dipandang oleh investor
sebagai sinyal positif untuk menanamkan modalnya.
Hasil penelitian ini tidak sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudiani dan
Darmayanti (2016), dan Wulandari (2013) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Sedangkan hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Herawati
(2012), menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan


Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai signifikansi variabel current ratio lebih
kecil dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa current ratio berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan. Hasil penelitian ini berarti mendukung hipotesis yang diajukan bahwa “current ratio
berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI”.
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam melunasi kewajibannya. Kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya dan menjaga tingkat likuiditasnya akan direspon positif oleh pasar
sebab perusahaan mendapatkan kepercayaan dari para investor. Bagi pihak luar terutama pada
kreditur maupun investor kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban sangat penting.
Pada sembilan perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia semua
perusahaan memiliki nilai aktiva yang lebih tinggi dibanding hutangnya, hal ini menunjukkan
bahwa tingkat likuiditas yang tinggi maka pasar akan menaruh kepercayaan terhadap
perusahaan bahwa perusahaan tersebut dapat menjaga likuiditasnya, yang artinya perusahaan
tersebut memiliki kinerja yang baik. Hal ini menandakan bahwa perusahaan mampu mengelola
hutang agar dapat mempertahankan kelangsungan kegiatan usahanya.
Hasil penelitian ini tidak sependapat dengan Wulandari (2013) yang menyatakan bahwa
rasio likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rompas (2013) menunjukkan hasil bahwa rasio
likuiditas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Solvabilitas Terhadap Nilai Perusahaan


Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai signifikansi variabel debt to equity
ratio lebih kecil dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa debt to equity ratio berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini berarti mendukung hipotesis yang diajukan
bahwa “debt to equity ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan farmasi
yang terdaftar di BEI”.
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi hutang jangka panjang. Pada ke Sembilan perusahaan farmasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia hampir semua perusahaan memiliki total hutang lebih kecil
dibanding dengan total ekuitas. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dalam mendanai
aktivitasnya cenderung menggunakan modal sendiri yang berasal dari laba ditahan dan modal
saham daripada menggunakan hutang. Kecukupan dana yang dimiliki perusahaan untuk
membiayai aktivanya yang diperoleh dari modal sendiri membuat perusahaan mengurangi
proporsi hutangnya. Penggunaan hutang yang berlebihan akan mengurangi manfaat yang
Pengaruh Profitabilitas Likuiditas... - Sintarini, Ririn;Djawoto
16

diterima atas penggunaan hutang karena manfaat yang diterima tidak sebanding dengan biaya
yang ditimbulkan, sehingga proporsi hutang yang rendah dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Hal ini berarti perusahaan mampu mengelola hutang dan dapat dikatakan solvable karena
rendahnya rasio leverage dan resiko kerugian lebih kecil pula.
Hasil penelitian ini tidak sependapat oleh penelitian yang dilakukan Herawati (2012),
Analisa (2011), dan Prasetyorini (2013) yang menunjukkan bahwa rasio solvabilitas tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian ini sependapat dengan penelitian
yang dilakukan oleh Rompas (2013) yang menunjukkan hasil bahwa rasio solvabilitas
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Aktifitas Terhadap Nilai Perusahaan


Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai signifikansi variabel Total Assets
Turnover lebih kecil dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa Total Assets Turnover berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini berarti mendukung hipotesis yang
diajukan bahwa “Total Assets Turnover berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI”.
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efesiensi
perusahaan dalam pemanfaatan sumber daya yang dimiliki. Kemampuan perusahaan tercermin
dalam memanfaatkan dana yang tertanam pada aset dan dana yang bisa dipakai untuk investasi.
Perusahaan mampu meningkatkan laba dan arus kas, sehingga menarik para investor untuk
menanamkan saham dan akan berdampak pula pada nilai perusahaan.
Dari hasil penelitian ini tidak sependapat dengan penelitian yang dilakukan Astutik (2017)
menunjukkan bahwa rasio aktivitas berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
Sedangkan penelitian ini sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniasari (2017)
yang menyatakan bahwa rasio aktivitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan, adapun simpulan dari penelitian yang
dikemukakan mengenai hubungan variabel independen rasio profitabilitas, likuiditas,
solvabilitas, dan aktivitas dengan variabel dependen nilai perusahaan farmasi yang terdaftar di
BEI selama periode 2013-2016, adalah sebagai berikut: Profitabilitas yang diproksikan ke return
on equity berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan farmasi yang terdaftar di
BEI. Return on equity pada perusahaan farmasi secara periode mengalami penurunan sehingga
kurang dipandang oleh investor sebagai sinyal positif unutk menanamkan modalnya. Likuiditas
yang diproksikan ke current ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan
farmasi yang terdaftar di BEI. Tingginya tingkat likuiditas maka pasar akan menaruh
kepercayaan terhadap perusahaan karena dianggap mampu mengelola hutangnya. Solvabilitas
yang diproksikan ke debt to equity ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI. Perusahaan cenderung memiliki total hutang lebih
kecil dibanding dengan total ekuitas yang menunjukkan bahwa perusahaan dalam mendanai
aktivitasnya cenderung menggunakan modal sendiri yang berasal dari laba ditahan dan modal
saham daripada menggunakan hutang. Aktivitas yang diproksikan ke total assets turnover
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI.
Perusahaan mampu meningkatkan laba dari arus kas dan efisien dalam pengolahan aset.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 7, Nomor 7, Juli 2018
17

Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diambil maka saran yang dapat
diberikan adalah: Bagi investor sebaiknya tidak hanya menggunakan return on assets sebagai
keputusan untuk penanaman modal. Rasio keuangan lainnya juga bisa dijadikan dasar dalam
menginvestasikan modalnya dan sebagai alat ukur penilaian kinerja perusahaan. Bagi
manajemen perusahaan hendaknya tetap menjaga tingkat Current Ratio agar tetap likuid dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya untuk meningkatkan nilai perusahaan. Dengan
tingginya tingkat likuiditas maka semakin tinggi pula kepercayaan investor. Bagi manajemen
perusahaan hendaknya tetap menjaga tingkat Debt to Equity Ratio. Artinya, semakin rendah
tingkat solvabilitas maka semakin baik karena perusahan dianggap mampu mengurangi proporsi
hutangnya dan mengurangi kerugian yang ditimbulkan dari hutang. Bagi manajemen
perusahaan hendaknya menjaga kestabilan Total Assets Turnover. karena dengan kinerja
perusahaan yang baik dalam memanfaatkan dana baik untuk aset atau investasi akan berdampak
pada nilai perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
Analisa, Y. 2011. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas dan Kebijakan Deviden
Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi. Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro. Semarang
Astutik, D. 2017. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Penjualan, Leverage, Aktivitas Terhadap
Nilai Perusahaan. Skripsi. Program Studi S1 Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia (STIESIA). Surabaya
Bursa Efek Indonesia. 2010. Laporan Keuangan dan Tahunan. www.idx.co.id. Diakses 20 Desember
2017 (20.32)
Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. 2015. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11. Cetakan
Ketujuh. Salemba Empat. Jakarta
Ghozali, I. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23. Edisi 8. Cetakan
Kedelapan. Undip. Semarang
Hanafi. 2013. Manajemen Keuangan. Edisi 1. Cetakan Keenam. BPFE. Yogyakarta
Harjito dan Martono. 2014. Manajemen Keuangan. Edisi 2. Cetakan Keempat. Ekonosia.
Yogyakarta
Herawati, T. 2012. Pengaruh Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas Terhadap
Nilai Perusahaan. Skripsi. Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri. Padang
Kasmir. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Cetakan Kesepuluh. Rajawali Pers. Jakarta
Kurniasari, M.P. 2017. Pengaruh Profitabilitas, Rasio Aktivitas, dan Leverage Terhadap Nilai
Perusahaan Manufaktur di BEI. Skripsi. Program Studi S1 Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indonesia (STIESIA). Surabaya
Prasetyorini, B. F. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price Earning Ratio dan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Manajemen 1(1)
Rompas, G.P. 2013. Likuiditas Solvabilitas dan Rentabilitas Terhadap Nilai Perusahaan BUMN
Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA 1(3)
Sudiani, N.K.A dan N.P.A. Darmayanti. 2016. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan,
dan Investmen Opportunity Set Terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud 5(7)
Wulandari, D.R. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Operating Leverage, Likuiditas Terhadap Nilai
Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Intervening. Jurnal Analisis Akunting 3(1)

Anda mungkin juga menyukai