Transisi Antar Budaya
Transisi Antar Budaya
Transisi Antar Budaya
Nama :
NIM :
Saya lahir dan besar di salah satu kota besar di Indonesia. Ketika saya berusia 17 tahun, saya
memutuskan untuk pindah ke salah satu kota kecil di Jawa Timur untuk melajutkan sekolah
di sana. Hal ini merupakan pengalaman pertama saya tinggal di kota kecil, dan saya sangat
antusias dengan kesempatan ini.
Fase Honeymoon
Pada awalnya, saya merasa sangat senang dan bersemangat dengan pengalaman baru ini.
Saya merasa seperti sedang memulai babak baru dalam hidup saya. Saya menikmati suasana
kota kecil yang tenang dan damai. Saya juga menikmati kesempatan untuk bertemu dengan
orang-orang baru dari berbagai latar belakang.
Fase Krisis
Tapi, setelah beberapa bulan, saya mulai mengalami fase krisis. Saya mulai merasa homesick
dan rindu dengan keluarga dan teman-teman saya di kota besar. Saya juga mulai merasa
kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan budaya baru. Saya merasa bingung dan tidak
nyaman dengan perbedaan budaya, seperti cara berkomunikasi, cara berpakaian, dan cara
makan.
Salah satu hal yang paling saya rasakan sulit adalah perbedaan dalam gaya komunikasi. Di
kota besar, orang-orang cenderung berbicara dengan lebih cepat dan langsung. Namun, di
kota kecil, orang-orang cenderung berbicara dengan lebih lambat dan tidak langsung. Saya
harus belajar untuk menyesuaikan gaya komunikasi saya dengan orang-orang di kota kecil.
Tantangan lainnya adalah perbedaan dalam budaya belajar. Di kota besar, budaya cara
berbicara, sopan santun lebih cenderung cuek dan fokus pada diri sendiri. Tapi di kota kecil,
budaya di lingkungan saya tersebut waktu itu lebih cenderung lebih menghargai lingkungan,
bicaranya lembut, sopan-santunnya tinggi. Saya harus belajar untuk menyesuaikan diri
dengan budaya yang berbeda tersebut.
Fase Recovery
Pada akhirnya, saya mulai belajar untuk menerima perbedaan budaya. Saya mulai belajar
untuk menyesuaikan diri dengan budaya baru, dan saya mulai merasa lebih nyaman dengan
diri saya sendiri. Saya juga mulai membuat teman-teman baru di kota kecil.
Fase Adaptasi
Setelah beberapa tahun, saya akhirnya mencapai fase adaptasi. Saya telah memahami budaya
kota kecil, dan saya dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan baru ini. Saya merasa
nyaman dengan diri saya sendiri, dan saya dapat menikmati pengalaman baru ini.
Berikut adalah beberapa hal yang saya lakukan untuk melewati 4 fase dalam Kurva U:
Pada fase honeymoon, saya berusaha untuk tetap terbuka dan positif terhadap
pengalaman baru ini. Saya juga berusaha untuk mempelajari budaya baru semaksimal
mungkin.
Pada fase krisis, saya berusaha untuk memahami perasaan saya dan mencari
dukungan dari orang-orang terdekat. Saya juga berusaha untuk mencari informasi
tentang budaya baru.
Pada fase recovery, saya berusaha untuk fokus pada hal-hal positif dari pengalaman
ini. Saya juga berusaha untuk membuat perubahan yang diperlukan untuk
menyesuaikan diri dengan budaya baru.
Pada fase adaptasi, saya berusaha untuk menghargai budaya baru dan perbedaannya
dengan budaya saya. Saya juga berusaha untuk tetap terhubung dengan budaya saya
sendiri.
Pengalaman transisi antar budaya ini merupakan pengalaman yang berharga bagi saya. Saya
belajar banyak tentang diri saya sendiri dan tentang dunia. Saya juga belajar untuk menjadi
orang yang lebih terbuka dan toleran terhadap perbedaan.