2246-Article Text-10716-1-10-20230920

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat:

Peduli Masyarakat
Volume 2 Nomor 2, Oktober 2022
e-ISSN 2808-327X; p-ISSN 2808-3288
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/PSNPKM

EDUKASI VEKTOR NYAMUK DAN TOKSIKOLOGI PESTISIDA UNTUK


PENGENDALIAN HAMA PEMUKIMAN PENYEBAB DEMAM BERDARAH
Dwi Haryatmi*, Indah Tri Susilowati, Yoannda R Sharone
Prodi D-III TLM, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional, Jl. Raya Solo - Baki, Bangorwo, Kwarasan, Grogol,
Sukoharjo, Jawa Tengah 57552, Indonesia
*[email protected]

ABSTRAK
Kelurahan Duwet Kec. Wonosari Kabupaten Klaten merupakan salah satu Desa yang terdapat kasus Demam
Berdarah Dengue (DBD). Data monografi penyakit DBD yang didapatkan dari Desa Duwet, Wonosari,
Klaten terutama di Dukuh Nanggulan bulan Juli tahun 2021 terjadi kasus sebanyak 6 orang dengan
diantaranya 2 orang meninggal dunia. Pencegahan DBD salah satunnya dengan memberikan edukasi vektor
nyamuk penyebab DBD dan bagaimana pencegahannya, masyarakat pada umumnya dalam pencegahan
DBD dengan menggunakan obat nyamuk (pestisida rumah tangga), agar pestisida ini tidak memberikan
dampak pada kesehatan maka dilakukan edukasi tentang toksikologi pestisida dan bagaimana cara
penggunaannya yang tepat. Kegiatan penyuluhan kesehatan telah terlaksana dengan baik dengan peserta
yang hadir berjumlah 20 peserta orang yang terdiri dari peserta dalam pengabdian ini adalah Kader
Posyandu, Kader Gizi, TIM Penggerak PKK, Perangkat Desa serta Babinsa setempat. Untuk mengetahui
peningkatan pengetahuan para kader maka dilakukan pre dan post tes terkait materi penyuluhan sebelum
dan setelah penyuluhan. Perbedaan hasil pre dan post test diuji dengan uji t berpasangan menghasilkan nilai
p = 0,000 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test. Hasil
kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta sehingga diharapkan peserta dapat
melakukan edukasi secara lebih maksimal di lapangan. Berdasarkan hasil pengisian angket kepuasan mitra
diperoleh nilai rata-rata 4,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan edukasi penyuluhan memuaskan
peserta kegiatan. Angket kepuasan mitra sebelumnya telah dilakukan uji validitas dengan teknik product
moment pearson diperoleh hasil 0,62-0,85 sehinggga dapat disimpulkan bahwa hasil instrument valid serta
uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar 0,89 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument
realiabel.

Kata kunci: demam berdarah dengue; toksikologi pestisida; vektor nyamuk

MOSQUITO VECTOR EDUCATION AND PESTICIDE TOXICOLOGY FOR PEST


CONTROL SETTLEMENTS THAT CAUSE DENGUE FEVER

ABSTRACT
Duwet Village, Wonosari District, Klaten Regency is one of the villages where there are cases of Dengue
Hemorrhagic Fever (DHF). Dengue disease monographic data obtained from Duwet Village, Wonosari,
Klaten, especially in Dukuh Nanggulan in July 2021, there were 6 cases of which 2 people died. Prevention
of dengue fever is one of them by providing education on mosquito vectors that cause dengue fever and how
to prevent it, the community in general in preventing dengue by using mosquito repellent (household
pesticides), so that these pesticides do not have an impact on health, education is carried out about the
toxicology of pesticides and how to use them appropriately. Health counseling activities have been carried
out well with 20 participants present consisting of participants in this service are Posyandu Cadres,
Nutrition cadres, PKK Mobilization Teams, Village Officials, and local Babinsa. To determine the increase
in knowledge of the cadres, a pretest and posttest were conducted regarding the extension material before
and after the counselling. The differences in the pretest and posttest results were tested by paired t-test,

289
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat Volume 2 No 2 Oktober 2022
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal Bekerjasama dengan CV Global Health Science Group

which resulted in p = 0.000. Thus, it can be concluded that there was a significant difference between the
pretest and posttest results. The activity results showed an increase in participants' knowledge, thus it was
hoped that participants could carry out education more optimally in the field. Based on the results of filling
out the partner satisfaction questionnaire, an average value of 4.80 was obtained, thus it can be concluded
that the extension education activities have satisfied the participants. The partner satisfaction questionnaire,
which had previously been tested for validity using the Pearson product-moment technique, obtained results
from 0.62 to 0.85, thus it can be concluded that the instrument results were valid. The reliability test
obtained a Cronbach Alpha value of 0.89, concluding that the instrument was reliable.

Keywords: dengue hemorrhagic fever; mosquito vectors; pesticide toxicology

PENDAHULUAN
Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk
Aedes aegipty atau Aedes albopictus berkelamin betina. Penyakit ini ditemukan di daerah tropis
dan sub-tropis, dan menjangkit luas di banyak negara di Asia Tenggara. Terdapat empat jenis virus
dengue, masing-masing dapat menyebabkan demam berdarah, baik ringan maupun fatal. Saat ini
sekitar 2.5 milliar orang, atau 40% dari populasi dunia, tinggal di daerah yang beresiko terhadap
transmisi virus Dengue. WHO memperkirakan 50-100 juta infeksi terjadi per tahun, termasuk
500.000 kasus DHF dan 22.000 kematian, sebagian besar pada anak-anak (Purnama, 2017).

Demam Berdarah Dengue (DBD) juga menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Seluruh wilayah
Indonesia mempunyai risiko untuk terjangkit penyakit DBD, sebab baik virus penyebab maupun
nyamuk penularnya tersebar luas di perumahan penduduk dan fasilitas umum di seluruh Indonesia.
Jumlah kasus DBD di Jawa Tengah tahun 2014 sebanyak 11.081. Kabupaten Sukoharjo merupakan
salah satu Kabupaten endemis demam berdarah yang ada di Jawa Tengah. Setiap tahun selalu ada
kasus demam berdarah di kabupaten ini. Kabupaten Sukoharjo terdiri dari 12 kecamatan (Maharani
& Rohsulina, 2018). Jumlah penderita dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Sukoharjo terus mengalami peningkatan. Data terakhir dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK)
Sukoharjo mencatat ada 131 orang penderita, dan empat orang diantaranya meninggal dunia.
Korban meninggal dunia terakhir terjadi terhadap warga di wilayah Kecamatan Tawangsari
(Agregasi KR Jogja, 2020).

Lingkungan mempunyai peranan penting dalam membentuk pola penyakit, baik lingkungan fisik,
biologi, maupun lingkungan sosial ekonomi. Selain itu juga, perilaku, tingkat pendidikan dan
pengetahuan serta tingkat pendapatan penduduk suatu daerah tentunya memegang peranan yang
penting (Rusdi, 2003). Salah satu pola penyakit yang disebabkan oleh lingkungan adalah Demam
Berdarah. Demam Berdasar ditularkan melalui gigitan nyamuk yang membawa virus Dengue
kepada manusia. Kejadian DBD di Desa Duwet, Wonosari, Klaten terutama di Dukuh Nanggulan
bulan Juli tahun 2021 terjadi kasus sebanyak 6 orang dengan diantaranya 2 orang meninggal dunia.
Hal ini bisa terjadi karena keterlambatan proses penanganan dan lingkungan yang kurang bersih.
Untuk itu PKMD (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Desa) STIKES Nasional tahun 2021 ini
dilaksanakan di Desa Duwet Wonosari Klaten dengan menyesuaikan kondisi yang ada.

Lingkungan rumah yang dapat menjadi sarang vektor nyamuk yang menyebabkan penyakit DBD
berasal dari lingkungan yang mempunyai genangan air dan tidak dilakukan pengurasan secara
sering, beberapa barang yang menggantung terutama berwarna gelap sehingga disukai oleh
nyamuk untuk berkembang biak. Penangulangan DBD yang paling mudah oleh masyarakat adalah

290
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat Volume 2 No 2 Oktober 2022
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal Bekerjasama dengan CV Global Health Science Group

memanfaatkan pestisida yang beredar dalam masyarakat untuk membunuh nyamuk. Di Indonesia
pemakaian pestisida rumah tangga mulai meningkat setelah tahun 1970-an. Sejak itu pestisida
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan rumah tangga masyarakat kota dan sebagian
masyarakat desa. Ibu rumah tangga yang tinggal di kota-kota dan perempuan petani di desa
merupakan kelompok rentan terhadap efek samping dari pencemaran lingkungan akibat
penggunaan zat-zat berbahaya pada produk rumah tangga dan pertanian. Perempuan dan
lingkungan sangat erat kaitannya, sebab perempuan dalam menjalankan fungsinya sehari-hari
sebagai pengelola rumah tangga selalu berhubungan dengan produk yang umumnya tidak
berwawasan lingkungan. Perempuan setiap hari akan menggunakan produk yang belum tentu
bebas dari bahan-bahan pestisida sehingga mengakibatkan kontaminasi langsung dengan bahan
berbahaya tersebut. Di lingkungan rumah tangga pemakaian racun nyamuk mengakibatkan
perempuan berpotensi tercemar zat beracun yang dalam jangka panjang berdampak buruk pada
kesehatan yang sangat berkaitan dengan reproduksinya seperti gangguan hormon, infertilitas,
gangguan syaraf, melemahnya sistem imunisasi tubuh (Yuliani et al., 2011), kecacatan janin, cacat
pada anak-anak, kanker, asma, allergi (peka terhadap bahan-bahan kimia), mempercepat
pengapuran tulang dan hipertensi (tekanan darah tinggi), pengaruh pada reproduksi, dan
karsinogenesis (Schwab et al., 1995), serta bisa menyebabkan penyakit Parkinsons (Aloizou et al.,
2020).

Keprihatinan terhadap dampak penggunaan pestisida rumah tangga dan bahayanya terhadap
kesehatan manusia dan lingkungan menuntut informasi tidak hanya didasarkan pada pilihan
penampilan visual pada bungkus pestisida tetapi pestisida harus aman bagi konsumen. Salah satu
bentuk kebijaksanaan penggunaan produk pestisida rumah tangga adalah informasi yang jelas dan
terbuka, serta pengaturan keamanan tentang penggunaan pestisida yang dapat melindungi
masyarakat dan peningkatan kesadaran masyarakat melalui perbaikan pendidikan masyarakat.
Berdasarkan latar belakang diatas maka dilakukan upaya edukasi vektor nyamuk dan toksikologi
pestisida untuk pengendalian hama pemukiman penyebab demam berdarah, sehingga masyarakat
menggunakan bisa melakukan pengendalian vector nyamuk serta penggunaan pestisida rumah
tangga dengan benar sesuai dengan aturan pada table dan meminimalisir toksikologi pada
lingkungan keluarga.

METODE
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah dan tanya jawab. Ceramah dilakukan
untuk mensosialisasikan informasi tentang vector nyamuk demam berdarah serta pengendaliannya
secara biologi dengan tanaman atau ikan dan juga pembuatan biospray dengan bahan herbal, serat
edukasi toksikologi pestisida rumah tangga dan bagaimana penggunaan pestisida yang aman
sehigga dapat mencegah gangguan kesehatan akibat pestisida dan pencemaran terhadap lingkungan
dalam rumah tangga. Selain itu metode ini dipadu dengan tanya jawab dengan tujuan terjadi
kedekatan antara civitas akademika dan masyarakat serta demonstrasi melaui media video
mengenai cara pembuatan biospray berbahan dasar batang serai dan daun cengkeh, dan langkah
cuci tangan setelah penggunaan pestisida rumah tangga. Tanya jawab diharapkan akan lebih
menghidupkan suasana kegiatan Program Penyuluhan Kesehatan berupa tanya jawab, diskusi,
sharing berbagai informasi tentang vector nyamuk penyebab DBD, dan toksikologi pestisida rumah
tangga serta bagaimana penggunaan pestisida yang aman sehigga dapat mencegah gangguan
Kesehatan akibat pestisida dan penecemaran terhadap lingkungan dalam rumah tangga. Sehingga
setelah sosialisasi dilakukan kepada ibu-ibu Desa Duwet, Wonosari, Klaten dapat lebih berperan
aktif. Penilaian keberhasilan program pengabdian dengan melihat nilai Pre tes dan Post tes yang

291
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat Volume 2 No 2 Oktober 2022
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal Bekerjasama dengan CV Global Health Science Group

dibagiakan. Selain peserta pengabdian juga mendapatkan buku pegangan mengenai Demam
Berdarah yang berisi: ciri-ciri Demam berdarah, vector demam berdarah, penanggulangan DBD,
dan toksikologi pestisida nyamuk pembawa virus DBD

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penyuluhan Kesehatan tentang edukasi edukasi vektor nyamuk dan toksikologi pestisida untuk
pengendalian hama pemukiman penyebab demam berdarah di Kelurahan Duwet, Wonosari, Klaten
telah terlaksana dengan baik dengan peserta yang hadir sejumlah 20 peserta dari Kader Posyandu,
kader Gizi, TIM Penggerak PKK, Perangkat Desa serta Babinsa setempat dan mayoritas yang hadir
adalah ibu-ibu, hal ini dikeranakan perempuan dan lingkungan sangat erat kaitanya, sebab dalam
menjalankan fungsinya sehari-hari sebagai pengelola rumah tangga selalu berhubungan dengan
produk yang umumnya tidak berwawasan lingkungan. Perempuan menggunakan bahan-bahan
pestisida sehingga mengakibatkan kontamininasi secara langsung bahan bahaya tersebut (Yuliani
et al., 2011)

Penyuluhan dimulai dengan memberikan materi mengenai vector nyamuk penyebab demam
berdarah dan cara penggulangannya secara biologi yang dapat dilakukan dengan cara menanam
tanaman pengusir nyamuk, dilanjutkan dengan edukasi toksikologi pestisida rumah tangga. Peserta
juga diajarkan cara pembuatan biospray dari bahan-bahan herbal salah satunya dengan
memanfaatkan tanaman serai dan daun cengkeh. Berikut ini adalah gambar kegiatan pelaksanaan
kegiatan serta produk biospray dari bahan batang serai dan daun cengkeh dan juga contoh tanaman
pengusir nyamuk yang diberikan kepada peserta.

Gambar 1. Penyampaian Materi Penyuluhan

Gambar 2. Produk Biospray dan Tapak Dara Sebagai Contoh Tanaman Pengusir Nyamuk

Kuesioner untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta mengenai vector penyebab DBD dan juga
pemahaman terkait pestisida diberikan pada awal kegiatan dan juga diakhir kegiatan. Hasil
kuesioner awal yang dibagikan kepada responden diperoleh 70% responden menggunaan pestisida
nyamuk tiap hari dengan alasan mudah digunakan dan efektif, dan sebagian besar menggunakan
jenis obat nyamuk semprot.

292
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat Volume 2 No 2 Oktober 2022
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal Bekerjasama dengan CV Global Health Science Group

Gambar 3. Frekuensi Penggunaan Pestisida Nyamuk

Bentuk formulasi cair dan aerosol merupakan bahan aktif yang dicampur dengan pelarut, dan
selanjutnya diisi dengan gas atau udara sebagai tenaga pendorong. Hasil dari jenis formulasi ini
yaitu droplet halus yang tersebar ke udara melalui nozel. Droplet halus tersebut berbentuk butiran
yang berukuran sangat kecil, oleh karena itu pestisida dengan bentuk formulasi cair/aerosol akan
mudah menguap serta mudah terhisap oleh pernafasan, sehingga lebih beresiko jika terhisap oleh
paru-paru, dan pada edukasi diarahkan agar masyarakat membaca petunjuk penggunaan obat
nyamuk.

Gambar 4. Jenis Formulasi Pestisida Rumah Tangga untuk Nyamuk Berdasarkan Banyaknya
Pengguna

Hasil tanya jawab maupun pengisian kuesioner tentang gejala keracunan atau gejala mirip
keracunan menunjukkan angka yang cukup tinggi dari responden yang mengalami gejala
keracunan/mirip keracunan yang berasal dari Desa Duwet, Wonosari, Klaten. Data tentang gejala
keracunan ini tidak didukungoleh data dari catatan medis, kemungkinan karena kasus keracunan
pestisida rumah tangga tidak pernah diperiksakan dan tidak pernah ditabulasikan dan hanya orang
yang mempunyai gejala simptomatik saja yang diperiksa ke dokter.

Gambar 5. Presentase Responden yang Pernah Mengalami Gejala Keracunan Pestisida Rumah
Tangga

293
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat Volume 2 No 2 Oktober 2022
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal Bekerjasama dengan CV Global Health Science Group

Antusiasme peserta pada saat mengikuti kegiatan penyuluhan sangat tinggi, dilihat dari ketika sesi
pemaparan materi, para peserta terlihat memperhatikan bahkan mencatat atau memotret materi
yang disampaikan. Pada saat berlangsung sesi tanya jawab antara peserta dan presentan, peserta
juga aktif dan kritis baik dalam memberi maupun menjawab pertanyaan yang diberikan, serta ingin
lebih tau tentang materi yang telah disampaikan. Kemampuan peserta dalam menjawab soal pretest
dan posttest juga menunjukkan peningkatan karena peserta penyuluhan pada saat mengerjakan soal
pretest mendapatkan nilai rata-rata 63,75 dengan jumlah soal 13 nomor. Pada saat mengerjakan
postest, mendapatkan nilai rata-rata 90,00 dengan jumlah soal yang sama. Sehingga dalam hal ini,
pemateri dapat dikatakan berhasil dalam menyampaikan materi. Selain membahas terkait vektor
nyamuk peyebab Demam berdarah, kegiatan penyuluhan ini juga memberikan edukasi toksikologi
pestisida rumah tangga dalam mencegah DBD jika tidak digunakan sesuai petunjuk penggunaan.

90
63.75

PRE TEST POST TEST

Gambar 6. Grafik Rata-rata Hasil Pre Test dan Post Test Peserta
Kegiatan penyuluhan diawali dengan kegiatan registrasi kemudian dilanjutkan dengan pembukaan
dan sambutan-sambutan setelah itu pre test dan materi. Setelah sesi materi 1, 2, dan 3 kemudian
dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab dan ditutup dengan post test dan pengisian
kuisioner kepuasan mitra. Pembagian soal pre-test mengenai vektor nyamuk dan toksikologi
pestisida untuk pengendalian hama pemukiman penyebab demam berdarah digunakan untuk
mengetahui pengetahuan awal dari peserta kegiatan. Kemudian setelah dipaparkan materi, peserta
akan diberi lembar post-test guna mengetahui apakah setelah penyampaian materi, pengetahuan
dari peserta akan berubah meningkat atau tidak.

Materi yang disampaikan oleh pemateri tidak terlalu banyak mengandung tulisan. Justru disertai
gambar-gambar yang akan lebih menarik dan mengurangi suasana bosan dalam penyampaian
materi. Bahasa yang disampaikan kepada peserta cenderung santai namun tetap sopan dan
komunikatif, agar apa yang disampaikan terasa lebih ringan diterima oleh peserta sehingga lebih
mudah untuk dipahami. Materi dibagi menjadi 2 sesi yaitu materi pertama tentang vektor nyamuk
meliputi: ciri-ciri dan habitat nyamuk Aides, penularan DBD, tanda dan gejala, serta bagaimana
pencegahannya. Materi kedua mengenai : pengaggulangan DBD dengan pestisida, jenis pestisida
rumah tangga, bahaya pestisida, proses pestisida masuk dalam tubuh, bagaimana pencegahan
dampak negatif dalam penggunaan pestisida, serta bagaimana cara membuat obat nyamuk spray
dengan menggunakan bahan alam yang ada disekitar rumah.

Setelah sesi pemaparan materi kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab kepada
semua pemateri. Karena materi yang diberikan berhubungan dengan penggunaan pestisida yang
dipakai sehari-hari pertanyaan menarik yang diajukan partisipan diantaranya adalah bahan alami
dan proses pembuatan bio spray apakah aman di gunakan untuk kulit dan wajah, penggunaan
peptisida alami untuk membasmi hama dan isu yang beredar mengenai dampak peptisida yang

294
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat Volume 2 No 2 Oktober 2022
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal Bekerjasama dengan CV Global Health Science Group

dapat menyebabkan kemandulan. Selain pertanyaan tersebut juga ada penyampaian tanggapan dari
aparat setempat yaitu respon yang positif dan dukungan penuh untuk kegiatan penyuluhan seperti
ini sering dilakukan agar menambah wawasan masyarakat setempat dan juga untuk kemajuan desa.
Selain aparat dari perwakilan perangkat desa ada yang menyampaikan dukungan penuh dan perlu
dikembangkan kembali produk biospray yang panitia buat agar bisa di produksi dan distribusikan
ke khalayak lebih luas, jadi bukan hanya berhenti di penyuluhan ini saja. Setelah sesi diskusi selesai
kemudian ditutup dengan post test untuk mengetahui keberhasilan penyampaian materi yang
dilihat dari naiknya nilai post test peserta dibandingkan dengan nilai pre test di awal sesi.

Secara keseluruhan acara berjalan lancar selain dilihat dari hasil pre test dan post test juga dapat
dilihat dari hasil pengolahan kuisioner kepuasan mitra meskipun tidak semua peserta bersedia
melakukan pengisian kuisioner. Kusioner kepuasan mitra sebelumnya telah diakukan uji validitas
dan realiabilitasnya. Validitas diukur menggunakan uji validitas product moment pearson
diperoleh hasil korelasi antara 0,62-0,85 sehinggga dapat disimpulkan bahwa hasil instrument
valid. Uji reliabilitas diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar 0,89 sehingga dapat disimpulkan
bahwa instrument realiabel. Hasil pre-test dan post-test kemudian dimasukkan ke dalam SPSS
untuk berikutnya diuji menggunakan Paired Sample Test. Uji t berpasangan menghasilkan nilai
signifikasi sebesar 0,000 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan anatara hasil
pretest dan postest.

Hasil kepuasan mitra dengan materi yang disampaikan dilakukan menggunakan penilaian skala
yaitu : skala 5 (Baik Sekali/Sangat Memuaskan), 4 (Baik/Memuaskan), 3 (Cukup), 2
(Kurang/Kurang Memuaskan), dan 1 (Kurang Sekali/Tidak Memuaskan), diperoleh table di bawah
ini.

4.95 4.9 4.9 4.9


4.9
4.85 4.8 4.8 4.8
4.8
4.75 4.7 4.7 4.7
4.7
4.65 4.6
4.6
4.55
4.5
4.45

Gambar 7. Grafik Kuisioner Kepuasan Mitra


Berdasarkan hasil rekap angket kepuasan yang diselenggarakan didapatkan nilai rata-rata 4,8 atau
dapat dikatakan baik. Jika berdasarkan kategori nilai skala, penyelenggaraan penyuluhan di
Kelurahan Duwet, Wonosari, Klaten dapat dikategorikan memuaskan.

SIMPULAN
Kegiatan penyuluhan tentang edukasi edukasi vektor nyamuk dan toksikologi pestisida untuk
pengendalian hama pemukiman penyebab demam berdarah di Kelurahan Duwet, Wonosari, Klaten
telah terlaksana dengan baik dengan peserta yang hadir sejumlah 20 peserta dari Kader Posyandu,

295
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat Volume 2 No 2 Oktober 2022
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal Bekerjasama dengan CV Global Health Science Group

kader Gizi, TIM Penggerak PKK, Perangkat Desa serta Babinsa setempat. Materi yang diberikan
kepada para kader meliputi pengetahuan tentang Vektor nyamuk penyebab DBD serta toksikologi
pestisida rumah tangga serta bagaimana penggunaannya agar tidak memberikan dampak negative
pada kesehatan. Peserta dalam kegiatan ini menunjukkan antusias mengikuti kegiatan yang
ditunjukkan dengan peningkatan nilai pre tes ke post test yang signifikan serta hasil pengisian
kuisioner kepuasan mitra dengan hasil yang memuaskan.

DAFTAR PUSTAKA
Agregasi KR Jogja. (2020). Penderita Demam Berdarah di Sukoharjo Alami Peningkatan. Oke
News. https://news.okezone.com/read/2020/06/18/512/2232523/penderita-demam-
berdarah-di-sukoharjo-alami-peningkatan
Aloizou, A.-M., Siokas, V., Sapouni, E.-M., Sita, N., Liampas, I., Brotis, A. G., Rakitskii, V. N.,
Burykina, T. I., Aschner, M., Bogdanos, D. P., Tsatsakis, A., Hadjigeorgiou, G. M., &
Dardiotis, E. (2020). Parkinson’s disease and pesticides: Are microRNAs the missing link?
Science of The Total Environment, 744, 1–51.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2020.140591
Maharani, N. E., & Rohsulina, P. (2018). The Effect of Index and Maya Index House on The Event
of Dengue Blood Fever in Grogol District, Sukoharjo District Using Geographic Information
System (GIS). Ikesmas : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 14(2), 135–143.
https://doi.org/DOI: https://doi.org/10.19184/ikesma.v14i2.10461
Purnama, S. . (2017). Diktat Pengendalian Vector (Program St). Fakultas Kedokterant Universitas
Udayana.
Rusdi. (2003). Kondisi Sanitasi Lingkungan dan Pola Penyakit Pada Masyarakat Sekitar Daerah
Aliran Sungai Citra Mas Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep. Universitas Hasanudin
Makasar.
Schwab, A., Jäger, I., Stoll, G., Görgen, R., Schwab, S. P., & Altenburger, R. (1995). Pesticides in
tropical agriculture: hazards and alternatives. Pesticide Action Network, Nernstweg 32-34,
Germany.
Yuliani, T. S., Triwidodo, H., Mudikdjo, K., Pandjaitan, N. K., & Manuwoto, S. (2011). Pestisida
Rumah Tangga Untuk Pengendalian Hama Permukiman Pada Rumah Tangga. Jurnal
Penglolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 1(2), 73–83.
https://doi.org/https://doi.org/10.29244/jpsl.1.2.73

296

Anda mungkin juga menyukai