1 PB
1 PB
1 PB
PENDAHULUAN
Penyakit yang ditularkan melalui vektor seperti demam berdarah, chikungunya dan
Zika terutama ditularkan oleh Aedes aegypti dan merupakan masalah penting kesehatan
masyarakat di seluruh dunia (Ramos et all, 2017). Surveilans dapat dilakukan dengan
mengumpulkan nyamuk dewasa, larva, atau telur. Dalam konteks pemantauan resistensi
insektisida, WHO merekomendasikan pengumpulan jentik nyamuk dari tempat-tempat yang
menarik untuk mendapatkan generasi induk dari mana generasi pertama (WHO, 2016).
Untuk surveilans, berbagai jenis larvitrap telah digunakan, seperti wadah plastik, ruas
bambu, dan ban, mengidentifikasi ban dengan kelimpahan individu tertinggi (Almeida et all,
2020). Namun, penggunaan ovitrap untuk mendapatkan telur terbukti sangat praktis untuk
Tahun 2016 terdapat jumlah kasus DBD sebanyak 204.171 kasus dengan jumlah
kematian sebanyak 1.598 orang. Jumlah kasus DBD tahun 2016 meningkat dibandingkan
jumlah kasus tahun 2015 (129.650 kasus). Jumlah kematian akibat DBD tahun 2016 juga
meningkat dari tahun 2015 (1.071 kematian). IR atau angka kesakitan DBD tahun 2016 juga
meningkat dari tahun 2015, yaitu 50,75 menjadi 78,85 per 100.000 penduduk. Namun, Case
Fatality Rate (CFR) mengalami penurunan dari 0,83% pada tahun 2015 menjadi 0,78%
pada tahun 2016. Berikut tren angka kesakitan DBD selama kurun waktu 2010- 2016
(Kemenkes, 2016). Pada tahun 2016 terdapat 11 provinsi yang memiliki CFR tinggi dimana
3 provinsi dengan CFR tertinggi adalah Maluku (5,79%), Maluku Utara (2,69%), dan
Gorontalo (2,68%) dan Provinsi Jawa Tengah memiliki CFR 1,48%. Pada provinsi-provinsi
dengan CFR tinggi masih diperlukan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan
peningkatan pengetahuan masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke sarana
kesehatan jika ada gejala DBD sehingga tidak terlambat ditangani dan bahkan
menyebabkan kematian (Kemenkes, 2016).
Salah satu cara pengendalian nyamuk Aedes aegypti yang berhasil menurunkan
densitas vektor di beberapa negara adalah penggunaan perangkap telur (ovitrap). Ovitrap
yang terdiri dari wadah kecil (biasanya ~ 500 ml) dengan air dan substrat oviposisi telah
digunakan sebagai alat pengawasan Aedes selama beberapa dekade (Jhonson et al, 2017).
Penelitian oleh James dkk (2022) menunjukan ada penurunan signifikan populasi aedes
setelah dipasangi perangkap berupa ovitrap. Ovitrap telah digunakan selama beberapa
dekade sebagai alat pengawasan yang sensitive dan murah untuk mendeteksi keberadaan
nyamuk, untuk memberikan ukuran relatif dari perubahan temporal dalam kelimpahan
dewasa. Penambahan mekanisme larvasida atau autosidal memungkinkan penggunaan
ovitrap dalam jangka panjang dengan risiko minimal (Wu et all, 2013).
METODE
Pengabdian masyarakat dilakukan di aula Kelurahan Tamangapa Kota Makassar.
Pemilihan lokasi ini dengan mempertimbangkan bahwa Kelurahan Tamangapa merupakan
salah satu wilayah di Kota Makassar yang menjadi daerah terjangkit DBD paling tinggi.
Kegiatan dilakukan selama 3 bulan (Mei-Juli 2022). Sasaran pengabmas adalah kader
posyandu, ibu-ibu PKK, pegawai Kelurahan Tamangapa , karang taruna dan masyarakat
yang ikut dalam kegiatan pengabdian masyarakat sejumlah 50 orang. Mitra kegiatan
pengabmas yakni Kelurahan Tamangapa Kota Makassar dan Jurusan Kesehatan
Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Makassar.
Iwan Suryadi, Virny Dwiya Lestari, Nugraheni Widyatuti, Nurlaila Fitriani, Edukasi Dan Pendampingan
Pembuatan Ovitrap Sebagai Upaya Pengendalian Demam Berdarah | 39
Shihatuna: Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, 2023, Hal 38-44
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/shihatuna/index
Berdasarkan hal tersebut tim peneliti ingin melakukan edukasi dan pendampingan
pembuatan ovitrap (perangkap nyamuk) sebagai langkah untuk memanipulasi habitat dari
Aedes yang nanti diharapkan bisa menurunkan House Indeks pada rumah partisipan dan
pembentukan jumantik dengan tujuan akhir adalah pembentukan prilaku pengendalian DBD
dari dini sehingga diharapkan secara tidak langsung akan menurunkan IR dan CFR pada
Kota Makassar. Ovitrap standar berupa gelas kecil bermulut lebar dicat hitam bagian luarnya
dan dilengkapi dengan bilah kayu atau bambu (pedal) yang dijepitkan vertikal pada dinding
dalam. Gelas diisi air setengahnya dan ditempatkan di dalam dan di luar rumah yang diduga
menjadi habitat nyamuk Aedes. Pengabdian ini menerapkan metode yakni :
a. Tahap Persiapan
1. Persiapan lokasi yang menjadi sasaran pengabdian, persiapan lokasi ini
dilakukan sebelum melakukan kegiatan. Lokasi atau tempat yang dibutuhkan di
lapangan maupun di aula kelurahan. Sasaran yakni masyarakat yang ada di
Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
2. Persuratan kepada pihak yang terkait seperti ditujukan pada Pemda setempat
Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala Kota Makassar dan surat tugas
bagi tim pengusul untuk turun ke lapangan dalam melaksanakan kegiatan
terkait.
b. Tahap Pelaksanan
Pada tahapan ini akan dilakukan dua metode pelaksanaan yakni :
1. Edukasi tentang DBD dan Ovitrap Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini
metode yang digunakan adalah melakukan penyuluhan kepada masyarakat
dengan pemberian materi DBD dan ovitrap dalam mematikan larva nyamuk
Aedes Aegypti dalam rangka mengendalikan penyebaran penyakit DBD
2. Pembuatan Ovitrap : Pembuatan ovitrap sederhana dilakukan dengan mengajari
partisipan yakni masyarakat Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala.
Teknik Pembuatan Ovitrap
Iwan Suryadi, Virny Dwiya Lestari, Nugraheni Widyatuti, Nurlaila Fitriani, Edukasi Dan Pendampingan
Pembuatan Ovitrap Sebagai Upaya Pengendalian Demam Berdarah | 41
Shihatuna: Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, 2023, Hal 38-44
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/shihatuna/index
Tingkat Pengetahuan n %
Kurang 25 50.0
Cukup 10 20.0
Tinggi 15 30.0
Total 50 100.0
Sumber : Data Primer 2022
Tahapan keempat yakni evaluasi pelaksanaan kegiatan. Tahap keempat ini yakni
tanya jawab dengan peserta pengabdian. Para partisipan sangat antusias melontarkan
beberapa pertanyaan terkait DBD dan ovitrap. Di sela pertanyaan, warga juga antusias agar
kegiatan ini dapat dilakukan kembali dan tidak berhenti sampai disini. Di tahap ini juga
dilakukan pembagian kuesioner post test. Hasil dari post test didapatkan bahwa
pengetahuan warga tentang DBD dan ovotrap mengalami peningkatan pengetahuan setelah
dilakukan penyuluhan dan pendampingan pembuatan ovitrap, sebagaimana pada table 2.
Tingkat Pengetahuan n %
Kurang 4 8.0
Cukup 6 12.0
Tinggi 40 80.0
Total 50 100.0
Peningkatan pengetahuan yang terjadi pada kader yang mendapatkan pelatihan, hal
ini dapat terjadi karena pengetahuan merupakan hasil dari proses belajar yang memberikan
kader informasi atau pesan melalui pesan dalam bentuk gambar dan suara sehingga kader
mendapatkan informasi tentang pembuatan ovitrap dari gambar dan suara yang ditampilkan.
Diharapkan dengan peningkatan pengetahuan kader mengenai informasi tentang
pembuatan ovitrap dapat meningkatkan keinginan dan kemampuan kader. Saragih, et all
(2021). Pelatihan Pembuatan Ovitrap sebagai Upaya Menurunkan DBD di Nagori Pamatang
Simalungun dalam membuat ovitrap sehingga dapat mengurangi kejadian demam berdarah
di Nagori Pematang Simalungun sehingga sangat penting diperhatikan oleh petugas
kesehatan untuk memberikan pelatihan dangan menggunakan film kepada kader dalam
roses pembelajaran.
KESIMPULAN
Ovitrap merupakan salah satu metode pengendalian penyakit DBD dengan menurunkan
populasi nyamuk Aedes Aegypty. Pembuatan ovitrap sangat mudah dilakukan dan bisa
dilakukan oleh semua orang. Informasi dan pendampingan pembuatan ovitrap menjadi
langkah awal untuk menurunkan angka kejadian DBD khususnya di Kota Makassar. Adapun
Iwan Suryadi, Virny Dwiya Lestari, Nugraheni Widyatuti, Nurlaila Fitriani, Edukasi Dan Pendampingan
Pembuatan Ovitrap Sebagai Upaya Pengendalian Demam Berdarah | 43
Shihatuna: Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat
Vol. 3, No. 1, Bulan Juni, 2023, Hal 38-44
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/shihatuna/index
saran dari kegiatan ini adalah diharapkan hasil pembuatan ovitrap bisa dikembangkan lagi
dengan penambahan atraktan.
DAFTAR REFERENSI
Almeida, J.F., Belchior, H.C.M., Ríos-Velásquez, C.M. and Pessoa, F.A.C. 2020. Diversity of
Mosquitoes (Diptera: Culicidae) Collected in Different Types of Larvitraps in an
Amazon Rural Settlement. PLoS ONE, 15, e0235726.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0235726
Deming, R., Manrique-Saide, P., Medina Barreiro, A., Cardenã, E.U.K., Che-Mendoza,
A., Jones, B., Liebman, K., Vizcaino, L., Vazquez-Prokopec, G. and Lenhart, A.
2016. Spatial Variation of Insecticide Resistance in the Dengue Vector Aedes aegypti
Presents Unique Vector Control Challenges. Parasites & Vectors, 9, Article
No. 67. https://doi.org/10.1186/s13071-016-1346-3
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 2014. Petunjuk
teknis jumantik - PSN anak sekolah. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
Fadlilah, I. 2017. Pengaruh Berbagai Jenis Atraktan Pada Lethal Ovitrap Terhadap
Nyamuk Yang Terperangkap Di Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto
Selatan Kabupaten Banyumas Tahun 2016. Keslingmas, 37 (1), 12–19
James, Lester D., Nikhella Winter, Akilah T. M. Stewart, Rachel Shui Feng, Naresh
Nandram, Azad Mohammed, Molly Duman-Scheel, Ethan Romero-Severson & David
W. Severson. 2022. Field trials reveal the complexities of deploying and evaluating
the impacts of yeast-baited ovitraps on Aedes mosquito densities in Trinidad, West
Indies. Nature.
Johnson, B. J., Ritchie, S. A. & Fonseca, D. M. 2017. Te state of the art of lethal oviposition
trap-based mass interventions for arboviral control. Insects 8, 5
Kemenkes. 2012. Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Jakarta. Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Kemenkes. 2016. Profil Kesehatan Republik Indonesia 2016. Jakarta
Kurniawati, R. D. 2020. Analisis Pengetahuan dan Motivasi Pemakaian Ovitrap Sebagai
Upaya Pengendalian Jentik Nyamuk Aedes Aegepty. Jurnal Ilmu Kesehatan
Masyarakat, 9 (4), 248–253. https://doi.org/https://doi.org/10.33221/jikm.v9i04.813
Nurjana, M. A. (2017). Preferensi Aedes aegypti Meletakkan Telur pada Berbagai Warna
Ovitrap di Laboratorium. BALABA, 13 (1), 37–42.
https://doi.org/doi.org/10.22435/blb.v13i1.256
Saragih, Fitri Sari dan Putra Apriadi Siregar. 2021. Pelatihan Pembuatan Ovitrap Sebagai
Upaya Menurunkan DBD di Nagori Pematang Simalungun
Ramos-Castañeda, J., Barreto dos Santos, F., Martínez-Vega, R., Galvão de Araujo,
J.M., Joint, G. and Sarti, E. (2017) Dengue in Latin America: Systematic Review of
Molecular Epidemiological Trends. PLoS Neglected Tropical Diseases, 11, 1-24.
https://doi.org/10.1371/journal.pntd.0005224
World Health Organization. 2016. Entomological Surveillance for Aedes spp. in the
Context of Zika Virus: Interim Guidance for Entomologists. World Health
Organization. https://apps.who.int/iris/handle/10665/204624
Iwan Suryadi, Virny Dwiya Lestari, Nugraheni Widyatuti, Nurlaila Fitriani, Edukasi Dan Pendampingan
Pembuatan Ovitrap Sebagai Upaya Pengendalian Demam Berdarah | 45