Peran Notaris Dalam Buat SKW
Peran Notaris Dalam Buat SKW
Peran Notaris Dalam Buat SKW
TESIS
Oleh :
Nama Mhs. : JEAMES PASCHALIX TONGGIROH, S.H
NIM : 20921022
i
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam DIA yang memberi kekuatan
kepadaku”
Filipi 4:13
PERSEMBAHAN
Penelitian ini diperuntukkan kepada:
1. Drs. Alfres M. Tonggiroh, M.Si & Gethroida, S.Pd selaku orangtua, Chrisan
Stevano Tonggiroh, S.T., M.T., M.H., selaku kakak, Regitha Pramesti
Tonggiroh & Anastasya Gloria Tonggiroh selaku adik yang senantiasa
mendukung dengan memberikan motivasi dan dukungan doa, sehingga
selesainya karya ini.
2. Angeline Novitasari selaku orang paling terdekat yang selalu mensupport
dan senantiasa menemani suka maupun duka dan setia menunggu penulis
menyelesaikan study walaupun sangat cemburuan & sering buat kesal.
3. Reinhard Richard Arnindyo Wattimena, S.H & Jenifer Debsen Minahasa
selaku sahabat terdekat rasa keluarga dan tergokil yang selalu mensupport
dan menghibur dalam segala hal.
4. Rekan-rekan seangkatan MKN 13 di Program Magister Kenotariatan
Universitas Islam Indonesia, terima kasih atas pertemanan dan kebersamaan
yang selalu menghibur dengan tawa canda walaupun sering kebanyakan.
v
vi
vii
DAFTAR ISI
viii
Surat Keterangan Waris ................................................................. 36
ix
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
x
BAB I
PENDAHULUAN
professional. Akta yang dibuat oleh notaris dapat menjadi alas hukum atau
status harta benda, hak dan kewajiban seseorang, kekeliruan atas akta
seseorang atas suatu kewajiban. Notaris dan produk aktanya dapat dimaknai
seluruh masyarakat.1
kepada ahli waris, bahkan dalam sistem hukum barat bukan hanya harta
yang sampai saat ini sering menimbulkan sengketa antar keluarga yang
dan perhatian orang ke arah suatu kejadian penting dalam suatu masyarakat
tertentu, yaitu ada seorang anggota dari masyarakat itu meninggal dunia. 3
1
Hartanti Sulihandri dan Nisya Rifiani, 2013, Prinsip-Prinsip Dasar Profesi Notaris,
Dunia Cerdas, Jakarta, hlm.3
2
A. Kohar, Notaris Berkomunikasi, Penerbit Alumni, Bandung, 2000, hlm. 7.
3
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Warisan di Indonesia, cet. 9, (Bandung: Bale Bandung,
1988), hlm. 11.
1
2
beserta para ahli warisnya atau orang-orang yang mendapat hak dari
mereka, suatu bukti yang lengkap atau sempurna dan mengikat tentang apa
pihak terkait untuk dipergunakan sebagai alat bukti tertulis, terkuat dan
menyatakan bahwa, akta otentik ialah suatu akta yang di dalam bentuk yang
Frase Notaris yang telah dikenal sejak lama di Indonesia berasal dari
kata nota literaria yang mempunyai arti sebagai tanda tulisan atau karakter
hukum. Berdasarkan hal tersebut maka mereka yang dapat diangkat sebagai
4
R. Soegondo Notodisoerjo, 1993, Hukum Notariat Di Indonesia, PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta, hlm.139
5
G. H. S. Lumban Tobing, Peraturan Jabatan Notaris (Notaris Reglement), Cetakan
Pertama (Jakarta: Erlangga, 1980), hlm. 41.
4
memperoleh nasihat yang dapat diandalkan. Segala sesuatu yang ditulis dan
dalam proses pembuatan akta otentik agar tidak terjadi kesalahan yang akan
agar pewarisan itu dapat terlaksana, yaitu adanya keberadaan ahli waris,
kewajiban sebagai ahli waris dan harus ada atau telah lahir pada saat
6
Habib Adjie, Hukum Notaris Indonesia; Tafsir Tematik Terhadap Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, Cetakan Pertama (Bandung: Refika Aditama,
2007), hlm. 4.
7
Tan Thong Kie, Studi Notariat dan Serba Serbi Praktek Notaris (Jakarta: Ichtiar Baru
Van Hoeve, 2007), hlm. 444.
5
tersebut.
seseorang sebagai ahli waris bagi golongan Eropa, Cina atau Tionghoa,
Timur Asing (kecuali orang Arab yang beragama Islam), digunakan Surat
Waris yang dibuat oleh Balai Harta Peninggalan (selanjutnya disebut BHP).
mereka sebagai ahli waris berdasarkan Surat Keterangan Waris yang dibuat
dibawah tangan, bermeterai, oleh para ahli waris sendiri dan diketahui atau
dibenarkan oleh Lurah dan Camat sesuai dengan tempat tinggal terakhir
pewaris.
kemerdekaan masih belum dapat satu kodifikasi hukum waris yang berlaku
ketentuan penggolongan penduduk yang diatur dalam Pasal 131 jo, 163
Negara Nomor 113 Tahun 1958, Tambahan Lembar Negara Nomor 1647),
6
berlaku beberapa asas yang berfungsi untuk menjaga ketaatan asas atau
sebagai rekayasa sosial, yakni lex superior derogat legi inferiori, Lex
specialist derogat legi general, dan lex posteriori derogat legi priori. 8
Ras dan Etnis yang berupa tindakan pembedaan dan/atau pembatasan bagi
8
Marwan Mas, Pengantar Ilmu Hukum, Ghalia Indonesia, Bogor, 2004, hlm. 112.
7
menjelaskan bahwa dirinya sebagai pihak yang berhak atas harta warisan
ahli waris yang hendak dibuatkan Surat Keterangan Waris ditolak oleh
Notaris karena orang tua dari pemohon berasal dari dua golongan yang
berbeda, artinya Notaris dalam hal ini dihadapkan pada pilihan yang sulit
sebab belum ada aturan yang mengatur mengenai institusi mana atau pejabat
Notaris sebagai pejabat umum yang berwenang oleh negara untuk membuat
yang dibuat harus sesuai dengan unsur-unsur yang ditentukan dalam Pasal
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Orisinalitas Penelitian
penelitian yang pertama yang dilakukan namun penelitian ini akan berbeda
maupun teori praktis. Oleh karena itu penegasan tentang orisinalitas studi
sebuah tema dengan fokus kajian yang sama. Adapun Penelitian terdahulu
perbandingan sebelumnya :
Waris”.9
dengan adanya dua bentuk dari Surat Keterangan Hak Mewaris (akta
9
Wilyanto, Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dengan judul
“Tanggung Jawab Notaris dalam Membuat Surat Keterangan Waris”, dalam
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2017-1/20269664-T37000-Wilyanto.pdf.
10
Hak Mewaris yang terjadi karena ulah dari penghadap atau ahli waris
janggal.
dengan adanya dua bentuk dari Surat Keterangan Hak Mewaris (akta
yang terjadi karena ulah dari penghadap atau ahli waris yang beritikad
tersebut.
dalam Surat Keterangan Hak Mewaris yang dibuat dalam bentuk akta
saja ahli waris, berapa bagian warisan yang akan diperoleh dan pasal-
penghadap atau ahli waris jika suatu saat timbul masalah yang
yang berbeda atas seorang pewaris terhadap para ahli waris dan pihak
tentang Jabatan Notaris yang begitu luas dalam membuat akta tentang
10
Irwan Budiyanto, Universitas Diponegoro Semarang, dengan judul “Dalam Membuat
Surat Keterangan Waris Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang
Jabatan Notaris (Studi Terhadap Notaris di Semarang)”,
http://eprints.undip.ac.id/15659/1/Irwan_Budiyanto.pdf.
13
dalam membuat Surat Keputusan Waris adalah atas dasar Pasal 1365
dibuat oleh Notaris hanya berlaku sebagai akta di bawah tangan dan
Kota Padang masih mengikuti ketentuan Pasal 111 ayat (1) huruf c
11
Hendri Dharma Suryadi, Universitas Andalas, dengan judul “Pembuatan
Surat Keterangan Waris dalam Proses Peralihan Hak Atas Tanah Karena Pewarisan di
Kota Padang”.
14
notaris, dan golongan timur asing lainnya disahkan oleh Balai Harta
Peninggalan.
akta dan secara brevet akta, apakah dengan adanya kedua bentuk
12
Jahja Santoso, Universitas Airlangga, dengan judul “Tanggunggugat Notaris
dalam Pembuatan Keterangan Waris”.
15
apa yang diinginkan klien, artinya jangan sampai karena nasihat atau
salah, padahal notaris tidak bertanggung jawab atas isi akta yang
dibuat di hadapannya.
13
Adit Wiratama, Universitas Tarumanegara, dengan judul “Akta Pembagian
Hak Bersama yang Dibuat Notaris Berdasarkan Surat Keterangan Waris Palsu atau
Dipalsukan (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 688 K/Pid/2017)”.
16
dibatalkan.
Indonesia.
F. Tinjauan pustaka
pisau analisis yang akan digunakan untuk membedah tema penelitian yang
akan diangkat. Penelitian ini akan dianalisis dengan beberapa teori yang
hukum dan perlakuan yang sama di hadapan hukum. Oleh karena itu,
14
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000, hlm. 53.
18
hukum. 15
Lili Rasjidi dan I.B Wysa Putra bahwa hukum dapat difungsikan untuk
2. Teori Kewenangan
15
Ibid., hlm. 69
16
Ibid., hlm. 71
19
kewenangan yang sah, seorang pejabat atau badan tata usaha negara
sah merupakan atribut bagi setiap pejabat atau bagi setiap badan.
yakni:
a. Kewenangan Atribut
17
Nur Basuki Winanmo, Penyalahgunaan Wewenang dan Tindak Pidana Korupsi,
laksbang mediatama, Yogyakarta, 2008, hlm. 65.
20
sendiri oleh pejabat atau badan yang tertera dalam peraturan dasarnya.
peraturan dasarnya.
b. Kewenangan Delegatif
c. Kewenangan Mandat
badan yang lebih tinggi kepada pejabat atau badan yang lebih rendah.
18
Ibid., hlm.70-75
21
19
Bodenheimer dalam Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Bandung, PT Citra Aditya Bakti,
2006, Halaman277.
22
ketetapan. Hukum secara hakiki harus pasti dan adil. Pasti sebagai
menunjang suatu tatanan yang dinilai wajar. Hanya karena bersifat adil
dibuat dan diundangkan secara pasti karena mengatur secara logis dan
jelas. Jelas dalam artian ia menjadi suatu sistem norma dengan norma
20
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum , Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 58
23
factual mencirikan hukum. Suatu hukum yang tidak pasti dan tidak
bersifat umum itu individu dapat mengetahui apa saja yang boleh
sebagai sesuatu yang mandiri, karena bagi penganut aliran ini, tujuan
G. Metode Penelitian
21
Ibid., hlm. 60.
22
Riduan Syahrani, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum, Citra Aditya, Bandung, 1999,
hlm.23.
24
1. Jenis Penelitian
diundangkan oleh lembaga atau pejabat yang berwenang. Dalam hal ini
2. Pendekatan Penelitian
23
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia Press, Jakarta,
1986, hlm. 43.
25
24
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Prenada Media, Jakarta, 2005, hlm. 35.
26
3. Fokus Penelitian
sekunder yang diperoleh dari peneliti secara tidak langsung melalui studi
1) Undang-undang:
27
Notaris di Indonesia;
Notaris
Notaris.
Bahan hukum tersier yaitu bahan hukum yang diperoleh dari kamus
6. Analisis Data
ditarik simpulan secara deduktif yaitu dari hal yang bersifat umum
hukum dan konsep hukum yang telah ditentukan oleh peneliti, melalui
yang ada.
H. Sistematika Tesis
25
Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan, 2013.
29
Pendahuluan terdiri dari beberapa sub bab antara lain yaitu Latar Belakang,
tinjauan pustaka itu sendiri memuat uraian tentang kajian teoritik yang
berkenaan dengan tema tesis ini yaitu mengenai peranan notaris dalam
di Indonesia?
Indonesia?
yaitu bab penutup yang berisikan mengenai simpulan dari hasil penelitian
rupa, serta saran-saran yang diberikan oleh penulis kepada pihak-pihak yang
Ahli waris wajib bertindak sesuai ketentuan yang ada terhadap harta warisan
yang menjadi haknya itu dengan menerbitkan surat keterangan waris sebagai
syarat utama. Surat keterangan waris itu adalah sebagai tanda bukti bahwa ahli
waris merupakan orang yang benar-benar memiliki hak atas harta warisan
tersebut.
Surat Keterangan Waris adalah surat yang memuat keterangan yang benar
dan jelas tentang siapa saja yang memiliki hak atas harta yang telah ditinggal
oleh pewaris. Harta ini dapat berupa harta bergerak dan harta tidak bergerak,
disebabkan oleh pewarisan, seperti balik nama dari pemegang sertifikat hak
orang yang sudah meninggal dunia kepada orang yang berhak, ahli waris dapat
melaui tata cara perolehan sertipikat hak atas tanah yang syarat dan
1. Surat permohonan;
31
32
5. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau identitas diri para ahli waris;
dalam Pasal 20 ayat (2) UUPA yang menyebutkan bahwa hak milik atas tanah
dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain. Dalam hal ini penerima hak yang
baru wajib mendaftarkan peralihan hak milik atas tanah yang diterimanya
dalam rangka memberikan perlindungan hak kepada pemegang hak atas tanah
1. Subyek hak balik nama sebab waris adalah segenap ahli waris ab-
2. Objek hak balik nama waris adalah semua jenis hak atas tanah yang
26
Herlien Budiono, Kumpulan Tulisan Hukum Perdata Di Bidang Kenotariatan, Cetakan Kedua,
Bandung, Citra Aditya Bakti, 2013, Halaman 84.
33
ahli waris ;
berwenang.
benar dan jelas tentang siapa saja yang memiliki hak atas harta yang
ditinggalkan pewaris. Harta warisan dapat berupa harta bergerak dan harta
adalah alat bukti yang diketahui dalam ranah hukum waris sebagai suatu
alat yang berfungsi sebagai bukti tertulis yang dipakai seseorang untuk
disusun oleh ahli waris sendiri, sehingga bentuk surat keterangan waris bisa
bidang tanah hak yang sudah didaftar dan hak milik atas satuan rumah
dalam Pasal 36, wajib diserahkan oleh yang menerima hak atas tanah atau
hak milik atas satuan rumah susun yang bersang-kutan sebagai warisan
kematian orang yang namanya dicatat sebagai pemegang haknya dan surat
b. Nama lengkap dan tempat tinggal para ahli waris, jika ada ahli
kelahirannya;
perihal pengalihan hak atas tanah yang membutuhkan dasar hak berupa
wewenang. Hal ini disebutkan dalam ketentuan Pasal 111 ayat (1) huruf c
yang menyatakan
waris yang dibuat oleh para ahli waris dengan disaksikan oleh 2
bentuk yang tidak sama karena surat keterangan waris itu juga dibuat oleh
pihak atau pejabat yang memiliki wewenang berbeda. Pihak yang memiliki
36
Waris
karena pewarisan wajib disertai dengan dasar hak yang berupa surat
keterangan waris, yaitu suatu tanda bukti untuk membuktikan bahwa benar
111 ayat (1) huruf c angka 4. Pihak yang berwenang dalam membuat surat
negara Indonesia Asli atau Pribumi dibuat oleh para ahli waris dengan
sendiri oleh ahli waris. Jika ditinjau dari tugas dan kewenangannya,
Desa dan tugas serta wewenang Lurah dan Camat diatur pada Undang-
Kewenangan Kepala Desa diatur pada Pasal 26 ayat (1) dan ayat
Desa;
Desa;
masyarakat Desa;
Desa;
Kewenangan dan tugas Camat diatur dalam Pasal 225 ayat (1)
mempunyai tugas:
Perkada;
pelayanan umum;
Kecamatan;
dan/atau kelurahan;
perundang-undangan.
perundang-undangan.
kekuatan surat keterangan ahli waris warga Indonesia Asli atau pribumi
ketentuan yang berkaitan dengan surat keterangan waris dan tugas serta
b. Notaris
dari Notaris.
Jabatan Notaris ;
oleh undang-undang.
buku khusus;
aslinya;
pembuatan akta;
(3) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
peraturan perundang-undangan.
43
peraturan perundang-undangan.
Timur Asing.
Kehakiman menyatakan bahwa tugas utama dan fungsi dari Balai Harta
Peninggalan adalah:
Pasal 2 :
Pasal 3 :
Perundang- undangan.
Peraturan Perundang-undangan.
mengacu pada ketentuan yang sudah ada. Kepastian hukum mengenai surat
1) Surat Keterangan Ahli Waris yang disusun sendiri oleh pihak ahli waris
keterangan waris yang diterbitkan oleh notaris terdapat pada Pasal 111
ayat (1) huruf c angka 4 PMNA/KBPN No. 3 Tahun 1997 adalah aturan
tentang pengalihan hak atas tanah yang timbul akibat pewarisan pada
saat itu yang sampai saat ini masih sah karena belum ada ketentuan
yang secara spesifik mengatur tentang hal itu, sehingga masih ada
bentuk yang bisa dijadikan opsi oleh Notaris ketika membuat surat
a. Keterangan waris yang dibuat oleh Notaris dalam bentuk Akta Pihak
(partij), yaitu akta yang dibuat di hadapan notaris, berisi uraian atau
46
kehendak dan pernyataan oleh para ahli waris mengenai siapa serta
Relaas atau akta berita acara, yaitu akta yang dibuat oleh notaris
Thong Kie proses penyusunan surat keterangan waris oleh notaris belum
surat dibawah tangan yang disusun dan diterbitkan oleh notaris, artinya
1) Surat keterangan waris yang dibuat oleh Balai Harta Peninggalan hanya
tidak sempurna dan memiliki nilai yang sama terhadapt surat-surat lain
B. Akta Otentik
yang diajukan di Pengadilan. Alat bukti apa yang hendak diberikan oleh
diperkenankan untuk mengajukan alat bukti yang lain. Alat bukti yang
dijadikan sebagai alat bukti, sehingga belum memiliki kekuatan yang cukup
untuk memberikan jenis atau bentuk yang dapat dijadikan alat bukti ketika
digunakan dan yang memiliki nilai untuk dijadikan sebagai alat bukti. 28
dibatasi dan tidak serta merta bebas menerima apa yang diberikan para pihak
sebagai alat bukti. Jika para pihak dalam persidangan menghadirkan bukti
27
Omear Moechtar, Perkembangan Hukum Waris Praktik Penyelesaian Sengketa Kewarisan,
Jakarta, Prenadamedia, 2019, Halama 10.
28
Ibid.
48
mengesampingkannya. 29
Alat bukti yang ada ketika sengketa pidana memiliki perbedaan dengan
alat bukti yang ada pada sengketa perdata. Titik tumpu alat bukti tersebut
Undang Hukum Acara Pidana yang dapat dijadikan alat bukti terdiri dari:
a. Keterangan saksi;
b. Keterangan ahli;
c. Surat;
d. Petunjuk; dan
e. Keterangan terdakwa.
langsung tindak pidana yang terjadi, sedangkan alat bukti dalam hukum
Perdata dan Pasal 164 Het Herziene Indonesisch Reglement alat bukti yang
29
Zainuddin Ali, Pelaksanaan Hukum Waris Di Indonesia, Jakarta, Sinar Grafika, 2010, Halaman
81.
49
c. Persangkaan;
d. Pengakuan, dan
e. Sumpah.
Alat bukti tulisan berada pada urutan yang utama karena sesuai dengan
fakta. Dalam perkara perdata, tulisan memiliki peran yang penting. Tidak
jarang orang secara sadar menyiapkan sesuatu yang bisa dijadikan sebagai
barang, dirinya akan merasa nyaman ketika mendapatkan surat tanda terima
mengetahui bahwa tulisan itu suatu saat nanti bisa dipakai untuk dirinya
akte. “Akte ialah suatu tulisan yang memang dengan sengaja dibuat untuk
dari sebuah dokumen adalah keinginan untuk membuat bukti tertulis dan
rumah dan dokumen lain yang dihasilkan tanpa campur tangan pegawai
negeri sipil. Notaris atau pejabat lain yang ditunjuk oleh undang-undang,
jempol itu kepadanya, dan isinya dijelaskan dalam akta tersebut. pernyataan
kebenaran apa yang tertulis dalam akta atau bertanggung jawab atas apa
penting dan bermakna, tetapi mereka juga menganggap diri mereka terikat
Amsterdam pada tahun 1892 untuk makna hukum dari tanda tangan.
30
J. Satrio, Hukum Waris, Bandung, Penerbit Alumni, 1992, Halaman 2.
31
Ibid.
51
Disertasi itu antara lain menjelaskan tentang maksud dan tujuan (coretan)
tanda tangan. Arti kata "tanda tangan" (ondertekenen) secara etimologis dan
agar font itu menjadi miliknya secara sah dengan menandatangani di bawah
(penerjemahan) 1986 oleh ahli hukum Pitllo dan keputusan Hoge Raad,
kecil;
b. Tanda tangan dengan cara menuliskan nama kecil saja dianggap cukup;
karbon.
52
yang terdiri dari beberapa lembar yang sama, hanya yang pertama
sebagai potongan kedua. Metode ini sah. Surat atau dokumen yang berisi
pernyataan atau perjanjian yang jelas dan jelas tetapi tidak ditandatangani
tidak dapat digunakan sebagai alat bukti tertulis karena bukan merupakan
tertulis atau tertulis, termasuk tanggal tanda tangan di samping tanda tangan.
alat bukti dari segi hukum, tetapi karena tanpa tanggal sulit untuk
alat bukti. cacat. Itu ditawarkan untuk memberi orang lain kesempatan yang
beberapa fungsi:32
Dalam hal ini surat atau akta tersebut berfungsi sebagai syarat atas
keabsahan.
32
Sjaifurachman dan Habib Adjie, Op. Cit, Halaman 52.
53
Tindakan hukum diambil jika tuntutan atau perbuatan itu tidak tertulis
atau tertulis, maka gugatan itu tidak sah karena tidak memenuhi bentuk
kausalitas (causa). Ada beberapa proses dan proses di mana surat dan
dan akta menjadi bentuk dasar adalah kuasa advokat untuk membebankan
Tanah dan Hak Tanggungan, dengan akta notaris atau persetujuan pencatat
bentuk verbal.
Fungsi utama surat dan dokumen adalah alat bukti. Dalam suatu
transaksi jual beli, para pihak membawa ini dalam bentuk sertifikat dengan
maksud untuk memberikan bukti tertulis dari perjanjian tersebut. Dalam hal
keluarga dicatat dalam dokumen dan dokumen seperti akta nikah yang
Surat atau dokumen yang dimaksud adalah satu-satunya alat bukti yang
secara sah dapat membuktikan suatu hal atau peristiwa. Tanpa sertifikat,
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas hanya dapat dibuktikan dengan akta
pendirian badan hukum berupa akta notaris. Tidak seperti kontrak penjualan
Perdata:
Suatu akta otentik ialah suatu akte yang di dalam bentuk yang
dibuatnya.
Dengan demikian ada 3 (tiga) syarat yang harus dipenuhi suatu akta
otentik, yaitu:
a. Akta tersebut harus dibuat dalam bentuk yang ditentukan dalam undang
undang;
55
b. Akta tersebut harus dibuat oleh atau di hadapan seorang Pejabat Umum;
"pusaran", bukan bentuk dalam arti lingkaran, elips, panjang, dll, tetapi
a. Judul akta;
b. Nomor akta;
c. Isi akta yang merupakan kehendak dan keinginan dari pihak yang
berkepentingan; dan
pada ayat (2), ayat (3), dan ayat (4), juga memuat nomor dan tanggal
Syarat kedua dari instrumen nyata adalah bahwa instrumen itu harus
Pegawai negeri dalam pengertian syarat kedua antara lain notaris, hakim,
bersangkutan adalah akad jual beli, sewa guna usaha, dan lain-lain.
Notaris ini hanya mendengarkan keinginan dua orang yang muncul dan
saham perseroan terbatas yang dibuat oleh notaris yang hadir dalam rapat
tersebut. Notaris mencatat apa yang didengar dan dilihatnya dalam rapat.
Akta otentik merupakan alat bukti yang definitif dan mengikat (Pasal
KUHP 1870). Mengikat dalam arti bahwa isi surat harus dipercaya oleh
hakim, yaitu harus dianggap benar sampai terbukti tidak benar. Siapa pun
surat asli.
itu, tidak dapat dicabut lagi oleh para pihak dan hakim. Dikuatkan
Suatu akta di bawah tangan adalah Surat keterangan tidak dibuat oleh
pegawai negeri sipil atau melalui instansi pegawai negeri sipil. Misalnya,
perjanjian sewa yang Anda buat sendiri dan ditandatangani oleh kedua belah
publik dalam arti menerima apa yang tercantum dalam kontrak. Jika tanda
berbeda pendapat dengan cara lain. Notaris dan pejabat yang ditunjuk
berhak menandai akta jahat dan tanda tangannya atau cap jempolnya
Negara 191646 o.43; iwg. 1 April 1916) Dikutip dari Djilid I, 1956, hal 757,
Pejabat yang diangkat adalah: PNS Eropa (saat ini PNS yang membawahi
di luar tanah Jawa dan Madura, yang sederajat dengan Pengadilan Negeri
2. Walikota;
61
bunyi surat akta ini dan segera sesudahnya penghadap... tersebut di atas
di atas, Apabila digunakan sebagai barang bukti kepada orang lain, dengan
tanggal, maka notaris atau salah satu staf yang ditunjuk untuk itu yang akan
beberapa halaman, setiap halaman harus diberi nomor dan diparaf oleh
dalam daftar yang diberikannya untuk keperluan itu. Daftar tersebut sesuai
dengan daftar buku yang harus memiliki tanda dan inisialisasi di sudut atas
62
untuk mengesahkan akta di bawah tangan dan tanda tangannya juga diatur
khusus.
bahwa "Suatu akta otentik ialah suatu akta yang di dalam bentuk yang
yang berwenang untuk itu di tempat dimana akta dibuatnya." Jika pasal
tersebut diamati, maka sumber lahirnya akta otentik adalah bilamana akta
undang.
63
lain."
dibuat dalam bentuk otentik, jika tidak demikian, maka perbuatan hukum
pembuatan akta otentik yang secara tegas ditugaskan kepada Notaris oleh
d Akta protes wesel dan cek (Pasal 143 dan 218 K.U.H.D.);
tertinggi, yaitu bukan dari pemerintah atau eksekutif atau eksekutif negara,
tetapi negara. Harus memiliki (diperoleh dari) akta notaris "besar" yang
umum pada hakekatnya adalah sifat dari seorang pegawai negeri sipil, tetapi
tugas notaris tunduk pada hukum perdata. Kata “fungsi” adalah jabatan
atau tidak termasuk dalam bidang hukum publik. Kehadiran notaris berada
di luar pihak yang menjadi kliennya, karena notaris berada pada kedudukan
yang adil dan mandiri dalam menjalankan tugasnya dan dengan jelas
karena itu, notaris juga merupakan “sistem hukum” tetapi bukan “petugas
penegak hukum”.
pihak terutama dalam hukum perdata dan atau yang berkaitan dengan
atau lahirnya akta yang benar-benar asli, untuk memenuhi suatu perintah
melainkan wasiat dan bukti perbuatan hukum. Notaris tidak boleh membuat
Pasal 131 dan 163 Indische Staatsregeling (IS) adalah kejadian yang
keperdataan. Pada ketentuan pasal 163 IS penduduk Hindia Belanda dibagi atas
1. Golongan Eropa meliputi semua orang Belanda, semua orang yang berasal
dari Eropa tetapi bukan dari Belanda, semua orang Jepang, semua orang
yang berasal dari tempat lain, tetapi tidak termasuk orang Belanda, yang di
33
Zainuddin Ali, Op. Cit., Halaman 90.
67
68
Di sisi lain, sebuah artikel di Negara Bagian dan Wilayah Persatuan India
(IS) menetapkan tiga kelompok hak yang berlaku untuk setiap kelompok
(prinsip konsensus).
Yang berlaku akan berlaku. Hal ini untuk mematuhi aturan yang mungkin
kepentingan sosial.
3. Penduduk Asli Indonesia dan Orang Timur Asing dapat mengikuti hukum
yang berlaku di Eropa, selama mereka tidak mengikuti aturan yang berlaku
umum bagi orang Eropa. Undang-undang yang berbeda berlaku untuk setiap
69
pada 1 Januari. Pada tahun 1967 Kraft mencapai tujuannya untuk mencapai
ayat (1) dan Pasal 27 (1), dinyatakan sebagai berikut. Pasal 26 Ayat 1
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-
berdasarkan tempat lahir) diatur dengan mengandalkan. Hal ini juga didasarkan
menyangkut warga negara tidak diskriminatif atas dasar suku, ras, agama,
3. Asas pengakuan dan penghormatan hak asasi manusia adalah bahwa dalam
segala hal yang menyangkut warga negara, warga negara wajib menjamin,
hak-haknya.
siapa saja yang dapat tergolong warga negara terlepas dari unsur ras dan etnis,
sebagai ahli waris yang berdasar pada ketentuan Pasal 111 ayat (1) Peraturan
4) Bagi warga negara Indonesia penduduk asli: surat keterangan ahli waris
yang dibuat oleh para ahli waris dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang
mewaris dari Notaris. Bagi warga negara Indonesia keturunan Timur Asing
lainnya: surat keteragan waris dari Balai Harta Peninggalan. Ketentuan tersebut
sebagai revolusi hukum agraria baru yang nasional, dan dapat menghapus
macam hukum agraria yang berlau bagi semua golongan. UUPA mengemban
misi UUD 1945 untuk membangun masyarakat adil dan makmur yang di
berdasarkan Pancasila, yang menganggap hak asasi manusia sebagai hak asasi
manusia.
72
berbagai bidang tertentu telah terdapat unifikasi akan tetapi belum seluruhnya.
Pengaruh pluralistis dalam praktek hukum perdata terdapat pada hukum waris
bagi orang Islam, hukum waris menurut KUHPerdata, dan Hukum Adat untuk
orang-orang yang taat pada hukum adat selaras dengan daerah masing-masing.
Ketetapan hukum waris yang terdapat dalam hukum waris adat meliputi
proses penerusah serta pengendalian harta benda (materiil) dan harta cita (non
materiil) dari generasi yang satu kepada generasi berikutnya yang kemudian
disebut ahli waris. Dalam hukum waris islam diterangkan sebagai perangkat
sumber utama hukum waris Islam yang diikuti dengan Qiyah dan Ijma’
merupakan konsep yang dianut dari hukum Eropa dan dimuat dalam Burgerlijk
kewajiban yang berwujud harta kekayaan yang merupakan warisan yang akan
diwariskan. Ketiga sistem hukum waris tersebut sampai saat ini masih berlaku
ketentuan sistem hukum waris yang diatur pada KUH Perdata. Berlakunya
Pasal 131 Indische Staatsregeling (IS) dan Pasal 163 IS merupakan salah satu
kelompok tersebut diikuti dengan pembagian kuasa hukum yang berlaku bagi
ketentuan tersebut Hukum waris yang berlaku dalam KUHPerdata berlaku pula
waris perdata berlaku bagi golongan Timur Asing Tionghoa, yang berlaku
mulai Mei 1919 bagi golongan tionghoa untuk daerah-daerah tertentu berlaku
Perkawinan mengatur harta benda diatur dalam Pasal 35, Pasal 36, dan Pasal
Pasal 35 :
74
bersama
2) Harta bawaan dari masing-masing suami dan istri dan harta benda yang
Pasal 36 :
1) Mengenai harta bersama, suami atau istri dapat bertindak atas persetujuan
Pasal 37:
hukumnya masing-masing.”
masih berlaku bagi warga negara Indonesia Keturunan Tionghoa dan Eropa.
Hal ini diperjelas dalam Surat Edaran Mahkamah Agung kepada para
hal yang berkaitan dengan hukum waris sebagaimana tercantum dalam Kitab
penerusan dan pengoperan harta peninggalan atau harta warisan dari suatu
adat, yaitu:
2. Soepomo
3. Soerojo Wignjodipoero
harta kekayaan baik yang bersifat materiil maupun yang immateriil dari
Hukum waris adat memiliki corak dan sifat-sifat tersendiri yang khas
yang Bhineka Tunggal Ika. Pada dasarnya latar belakang itu adalah
membedakan hukum waris adat dari hukum Islam maupun hukum Barat.
1) Individual
77
masih hidup.
2) Mayorat
78
3) Kolektif
(nagari atau marga) asal kampung halaman dan tidak ada di daerah
harta pusaka milik suatu anggota keluarga dan tidak bisa dimiliki
secara individual oleh keluarga. Ada harta pusaka tinggi, yaitu harta
yang lebih kecil (istri dan anak-anak), atau suami dengan saudara
Pada sistem hukum waris adat subjek merupakan pewaris dan ahli
waris. Pewaris ialah orang yang memiliki harta kekayaan yang akan
dibagikan kepada ahli waris. Pewaris menurut hukum adat harus diingat
Pada hukum waris adat yang berhak menjadi ahli waris adalah
angkatan yang lebih muda yang diturunkan oleh suatu angkatan. Hak
atau pembagian warisan, baik ia sebagai ahli waris yaitu orang yang
pengaruh agama, sehingga berbeda antara daerah yang satu dan daerah
yang lain.
perkawinan;
perkawinan;
dibagi dan harta yang dapat dibagi. Harta yang tidak terbagi merupakan
harta bersama milik para waris yang tidak boleh dimiliki secara
yang tidak terbagi ini dapat digadai apabila dala keadaan mendesak
bersangkutan.
Harta warisan yang tidak dapat dibagi misalnya harta pusaka, alat
adat suatu kepemilikan atas harta warisan masih dapat dipengaruhi oleh
kekayaan, oleh sebab itu hanyalah hak dan kewajiban yang wujudnya harta
kekayaan berupa warisan dan yang akan diwariskan. Hak dan kewajiban
dalam hukum publik, hak dan kewajiban yang muncul dari kesusilaan dan
yang muncul dari hubungan hukum keluarga, ini juga tidak dapat
atas segala barang, segala hak, dan segala piutang dari yang
meninggal”
yaitu sejumlah harta benda kekayaan pewaris dalam keadaan bersih, artinya
kewajiban pewaris dalam lapangan hukum harta kekayaan yang bisa dinilai
dengan uang.
luas untuk berbuat apa saja atas benda yang menjadi miliknya
untuk suami atau istri pewaris dengan syarat mereka masih terikat
Bapak.
hubungannya.
keluarga sedarah, baik sah maupun di luar kawin dan suami istri
keempat.
85
pembuat surat wasiat meninggal dunia dan tidak dapat ditarik kembali,
dicabut atau diubah oleh siapapun. Akan tetapi selama pembuat surat
wasiat masih hidup, surat wasiat masih dapat diubah atau dicabut
c. Ahli Waris
ditinggalkan dan keluarga sah atau tidak sah dari pewaris. Berlandaskan
prinsip pewarisan tersebut diatas, antara pewaris dan ahli waris harus
4. Golongan IV: paman dan bibi pewaris baik dari pihak bapak
a. Harus ada orang yang meninggal dunia, berdasarkan Pasal 830 KUH
Perdata;
b. Ahli waris atau para ahli waris harus ada ketika pewaris meninggal
saat ia dilahirkan, ia dianggap tidak pernah ada. Maka dari itu berarti
bayi yang masih dalam kandungan juga sudah diatur haknya oleh
hukum sebagai ahli waris dan telah dianggap pantas untuk menjadi
ahli waris.
87
c. Seorang ahli waris harus pantas serta berhak menjadi ahli waris,
harta peninggalan yang diwarisi oleh ahli warisnya. Jadi fiqh mawaris
masing ahli waris. Hukum waris islam merupakan aturan yang mengatur
Dasar dan sumber utama dari hukum islam sebagai hukum agama
(Islam) adalah nash dan teks yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan Sunnah
88
“bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapak
dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada bagian (pula) dari harta
dua orang anak perempuan (karena kewajiban laki-laki lebih berat dari
nafkah); dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua (dua
atau lebih sesuai yang diamalkan Nabi) maka bagi mereka dua pertiga
dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja,
yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak
yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau
(seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja) maka bagi
tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang,
maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh
yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri atas) saudara-
b. Syarat Waris
b. Mati secara hukum, yaitu terhadap orang yang hilang yang oleh
dugaan keras.
2. Orang yang menerima warisan (ahli waris) masih hidup, pada saat
kematian muwarits.
4. Tidak terhijab atau tertutup secara penuh oleh ahli waris yang lebih
dekat.
c. Rukun Waris
pada Pasal 171 angka 5 menyatakan bahwa harta waris adalah harta
untuk kerabat.
pewaris untuk diterima oleh para ahli waris setelah digunakan untuk
oleh syariat untuk dipusakai oleh para ahli waris. Dan apa yang
antara lain :
memungut hasil dari jalan raya, sumber air minum, dan lain-
lain.
meninggal.
pewaris.
2) Pewaris (muwarrits)
93
meninggalkan harta warisan dan ahli waris yang masih hidup. Istilah
masih hidup. Oleh sebab itu orang yang masih hidup dan
dunia baik secara mati haqiqi, mati hukmy maupun mati taqdiri.
peninggalan.
3) Ahli Waris
waris ialah :
positif. 34
tiap orang memiliki hubungan dengan hak dan kewajiban orang lain,
sehingga pada saat itu perlu dijelaskan bahwa siapa yang memiliki hak
mewaris dan dari kapan hak dan kewajiban pewaris itu pindah tangan
34
R. Soetojo Prawirohamidjojo, Hukum Waris Kodifikasi, Airlangga University Press, Surabaya,
2000, Halaman 4.
95
semua harta seorang yang berarti seluruh aktiva dan pasiva. 35 Dapat
berkompleks aktiva dan pasiva pewaris yang berpindah tangan kepada ahli
1. Benda;
2. Milik seseorang;
Pasal 874 menyatakan, pewarisan akan menjadi hak bagi ahli waris
sesuai keinginannya di dalam suatu wasiat. Dari aturan itu dapat diartikan
35
J. Satrio, Hukum Waris Tentang Pemisalah Boedel, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1998, Halaman
1.
36
J. Satrio, Op. Cit, Halaman 9.
37
Abdulkadir Muhammad, Hukum Harta Keyaan, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1994, Halaman 12.
96
ahli waris tertentu oleh pewaris tidak mendapatkan bagian sama sekali dari
pewarisan.
Menurut Pasal 913 B.W., hanya dimiliki oleh keluarga sedarah dalam
tersebut oleh para ahli diartikan hanya mencakup keluarga sedarah yang
berada dalam garis vertikal. Kemudian di dalam aturan Pasal 913, 916 a
dan 920 B.W., oleh para ahli diartikan bahwa Legitieme Portie (Lp) wajib
tersebut dalam jumlah yang tidak sedikit yang dilakukan dapat lewat hibah
wasiat. Namun tidak selalu setiap adanya hibah atau wasiat selalu ada
penyimpangan. Hal tersebut harus dilihat dan ditinjau secara detail dengan
memperhatikan jumlah ahli waris, jumlah besar atau kecilnya warisan dan
jumlah bagian dari warisan atas mana pewaris mengambil tindakan melalui
Pada suatu pewarisan terdapat 3 (tiga) unsur esensial yang harus ada,
yaitu :
melawan Pancasila yang secara jelas menyebutkan bahwa tidak ada satu
sebagai ahli waris, dirinya adalah seseorang telah hidup/lahir dan masih
ada atau masih hidup ketika pewaris telah meninggal dunia. Waktu
karena ketika itu menjadi keputusan siapa-siapa saja yang memiliki hak
mendapatkan warisan dan dari kapan hak serta kewajiban orang yang
anak dalam kondisi bayi atau baru lahir dianggap oleh aturan dirinya
ini tidak layak (onwaardig). Pada ketentuan pasal 838 B.W terdapat
suatu asas yang menyatakan bahwa pihak yang memiliki hak waris
wajib orang yang tidak termasuk di dalamnya orang yang tidak layak.
waris.
98
hubungan hukum diantara keluarga, maka hal tersebut tidak serta merta
tindakan atas dibebaninya warisan dari pewaris pada ahli waris, antara
lain:
harta warisan menjadi bersatu dengan harta pribadi ahli waris. Hal ini
dilihat dari sikap dan perilaku ahli waris sebagaimana diatur dalam
99
Pasal 1048 B.W. Kemudian, penerimaan itu pada asasnya berlaku surut
menerima warisan tidak bisa menolak, kecuali ada unsur penipuan dan
warisan dengan hak untuk membuat pencatatan boedel. Hal ini berakibat
pada ahli waris hanya berkehendak untuk menerima warisan jika adanya
sisa atau lebihnya aktiva dari pasiva. Hal ini diatur sebagaimana
f. Menolak warisan.
akan mendapatkan suatu apapun dari pewarisan tersebut dan juga tidak
menanggung suatu beban apapun sesuai Pasal 1057 jo Pasal 1058 B.W.
yang telah menolak suatu pewarisan, maka tidak akan dapat memperoleh
oleh para ahli waris itu tidak hanya hal-hal yang memberikan manfaat
beralih kepada ahli waris. Hal itu dapat terjadi jika ahli waris menerima
harta warisan dengan syarat, yaitu warisan itu diterima dengan perincian
isi sumpah yang dimaksud tercantum secara tegas dalam Pasal 17 PJN). Kalau
isi sumpah tersebut diperhatikan, maka tersirat adanya 2 (dua) bagian, yaitu :
Notaris yang dianggap sebagai penjual jasa harus berusaha melayani klien
didasarkan atas persetujuan kedua belah pihak secara lisan (penyedia dan
membutuhkannya. 38
38
Habib Adjie, Op Cit, hlm. 4.
101
102
sebagai telah terjadi persetujuan dan secara moral telah mengikat kedua belah
klien datang ke Notaris untuk menanyakan kepada Notaris bersedia atau tidak
maka sebagaimana diatur dalam pasal 7 PJN, Notaris yang bersangkutan harus
terjadi persetujuan dan mereka harus saling memenuhi apa yang telah
hak dan kewajiban, dimana klien mempunyai hak untuk meminta turunan akta
Jabatan Notaris adalah jabatan kepercayaan dan justru itulah jasa Notaris
Apabila dikemudian hari ternyata klien telah melanggar janji atau bahkan
Hubungan Notaris dengan klien ini mutlak harus dijaga dengan saling
akta. Hal ini dikarenakan notaris merupakan pembuat dokumen yang kuat
kehati-hatian Notaris dalam proses pembuatan akta otentik agar tidak terjadi
Walaupun Notaris tidak bertanggung jawab terhadap isi akta yang telah
dibuat oleh atau dihadapannya; namun kinerja Notaris dalam hal ini dituntut
untuk bekerja secara profesional, mandiri dan dalam posisi yang adil tidak
memihak, serta menguasai ilmu yang baik, terutama dalam bidang hukum
terutama terhadap keberadaan akta otentik (sebagai alat bukti tertulis yang
sempurna) yang dibuat oleh atau dihadapan Notaris. Pembuatan alat bukti
tersebut harus tunduk pada persyaratan yang telah ditentukan oleh undang-
undang, khususnya yang diatur dalam pasal 1 PJN juncto Pasal 1868 B.W.
Berpedoman pada alat bukti akta otentik dimaksud, maka hakim akan
39
Tan Thong Kie, Op Cit, hlm. 444.
104
kebebasan kepada hakim untuk menilai alat bukti tersebut. Harus di ingat
perintah Pasal 1868 B.W. dan bukan sebagai akta di bawah tangan yang
maka adalah tidak tepat dan tidak adil bilamana pengadilan membatalkan
akta Notaris (sebagai dalil isi akta) karena tidak ada satupun undang-undang
materiil.
105
dilakukan adalah unsur kesengajaan, maka tentunya harus ada sanksi yang
tepat dan adil. Aparat penegak hukum harus dapat memahami, bahwa
bahwa hal sengaja tersebut dilakukan untuk suatu maksud baik atau
dan tuntutan hati nurani bahwa apa yang telah dilakukannya adalah baik dan
Notaris yang salah, menyebabkan isi akta juga salah; padahal Notaris tidak
bertanggung jawab atas isi akta yang dibuat dihadapannya, tetapi nasihat
yang telah diberikan tersebut telah mempengaruhi isi akta, dalam hal
Notaris, bahwa keinginan klien tidak benar, maka hal tersebut tidak perlu
kepada Notaris itu senciiri. Dalam hal ini Marthalena Pohan memberikan
penegasan bahwa :
minuta akta dan salinannya tidak sama, hal ini diatur dalam Pasal 46
PJN.
1867 dan Pasal 1868 B.W., misal salah menerapkan hukum yang
Pasal 12 PJN.
melakukan malpraktik.
8. "Telah membocorkan Rahasia Isi Akta" yang telah dibuat oleh atau
berkepentingan.
(si ahli waris), maka Notaris bertanggunggugat atas kerugian yang ada.
dalam hal menuangkan kehendak ahli waris ke dalam suatu akta; karena
ini berarti pekerjaan Notaris penuh resiko dan tidak ada jarninan bagi para
Notaris untuk bebas dari segala tanggung gugat, meskipun telah berstatus
emeritus.
Lomanto atau untuk selanjutnya lebih baik disebut dengan initial M.M.L.)
tidak terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana dan
Kasasi dari pemohon Kasasi Jaksa Penuntut Umum. Secara garis besarnya,
BUDIONO (yang dahulu bemama Tan Giok Yam) adalah anak kandung
BUNGA BUDIONO);
BUDIONO.
111
dimana disebutkan
jawabannya adalah mereka adalah anak asuh. Pada tanggal 21 Maret 1988
112
memuat
merasa haknya atas harta warisan (berupa sebuah rumah dan tanah di
dan terkait dengan waktu, tenaga, biaya yang tidak sedikit, bahkan
intropeksi diri bagi kita semua, baik sebagai suatu pelajaran maupun
profesi yang mengatur tentang segala praktek Notaris (seperti atau H.N.I.
dan lain-lain yang ada, sesuai wadah organisasi yang diikuti oleh Notaris
114
perkara perdata.
Pengadilan Negeri yang berkompeten. Namun terhadap hal ini, lebih baik
aktanya, bahkan digugat untuk membayar ganti rugi karena secara tidak
(HAM) yang dirugikan oleh orang lain dan perlindungan itu diberikan
oleh hukum. 40
kewenangan membuat akta sebagai bukti otentik bagi ahli waris dalam bentuk
agama. Akta yang dibuat oleh notaris dapat menjadi alas hukum atau status
harta benda, hak dan kewajiban seseorang, kekeliruan atas akta notaris dapat
suatu kewajiban. Notaris dan produk aktanya dapat dimaknai sebagai upaya
masyarakat.41
alat bukti yang sah. Selain itu didasarkan pula pada Pasal 15 Undang-undang
40
Satjipto Rahardjo, Op Cit., hlm. 69
41
Hartanti Sulihandri dan Nisya Rifiani, 2013, Prinsip-Prinsip Dasar Profesi Notaris,
Dunia Cerdas, Jakarta, hlm.3
116
bagi notaris untuk membuat akta otentik termasuk akta keterangan waris/Akta
Keterangan Hak Mewarisi serta Pasal 111 ayat (1) Permen ATR/KBPN RI
Nomor 16 Tahun 2021 bahwa Akta Keterangan Hak Mewaris yang dibuat oleh
pembuatan Surat Keterangan Waris telah sesuai dengan esensi bahwa akta
sempurna. Akta otentik memberikan kepastian hukum bagi pihak terkait untuk
dipergunakan sebagai alat bukti tertulis, terkuat dan terpenuhi. 42 Melalui teori
Dasar hukum tersebut dapat dijadikan dasar pembuatan surat keterangan waris.
Sehingga atas dasar hukum tersebut Notaris dapat menciptakan bentuk surat
waris untuk warga negara Indonesia yang dibuat oleh Notaris memiliki
surat keterangan waris yang dibuat oleh Notaris merupakan akta otentik yang
42
R. Soegondo Notodisoerjo, 1993, Hukum Notariat Di Indonesia, PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta, hlm.139
117
akta otentik memberikan suatu bukti yang sempurna tentang apa yang termuat
didalamnya belum berakhir. Maka sekalipun para pihak telah meninggal, para
ahli warisnya tetap harus dan wajib memenuhi segala ketentuan yang tertuang
di dalam akta tersebut, namun apabila kebenaran dalam surat keterangan waris
bahwa sejak itu para ahli waris menjadi pemegang haknya yang baru.
Mengenai siapa yang menjadi ahli waris diatur dalam Hukum Perdata
huum kepada para ahli waris dan demi ketertiban tata usaha
118
1997), yang berbunyi :surat tanda bukti sebagai ahli waris yang dapat
berupa:
(4) Bagi warga negara Indonesia penduduk asli: surat keterangan ahli
waris yang dibuat oleh para ahli waris dengan disaksikan oleh 2 (dua)
akan sifat manusia sangat bervariasi, tidak semua klien bertindak jujur,
penjelasan yang benar karena hal itu akan mempengaruhi isi akta otentik.
yang benar (cocok) dengan hal atau keadaan yang sesungguhnya). Nilai
kepastian hukum). Jadi dari hubungan antara Notaris dengan klien yang
tentang ruang lingkup tugas pekerjaan, hak dan kewajiban, lengkap dengan
sanksi bila ada pelanggaran), oleh karena itu diharapkan Notaris dapat
pembuatan akta yang benar. Jika hal ini dikaitkan dengan tugas profesi
Notaris, maka Notaris harus mempunyai motivasi kerja yang baik untuk
mencapai hasil yang baik demi memberikan rasa puas kepada klien,
kebenaran itu bersifat relatif, sepanjang tidak ada yang mempersoalkan hal
tersebut salah; oleh karena itu sesuatu itu adalah benar sampai ada
121
tersebut ternyata salah/ keliru. Prinsipnya tidak ada yang dapat menjamin
karena suatu saat nanti akan ditemukan hal barn yang dapat membuktikan
bahwa apa yang telah dikenal sebelumnya itu tidak benar; itulah sifat khas
ilmu.
protokol yang baik dan benar dari semua kontrak, surat wasiat dan akta-
akta lainnya yang dibuat oleh Notaris dan yang akan diterima olehnya
yaitu :
bermutu.
dilakukan dengan sadar dan mengerti akan akibat dari perbuatannya, maka
apabila Notaris tidak tahu mengenai baik dan buruk secara moral, maka
berhak atau tidaknya mewaris dan sejak kapan hak dan kewajiban pewaris
bersama tersebut.
pihak yang merasa berhak atas warisan yang belum dibagi, maka ahli waris
kerugian kepada klien (ahli waris), maka Notaris bertanggung gugat atas
dalam suatu akta; karena beban tanggung jawab masih terus berlangsung
seumur hidup si Notaris, ini berarti pekerjaan Notaris penuh resiko dan
tidak ada jaminan bagi para Notaris itu sendiri untuk bebas dan segala
katanya.
Dan kewajiban ini dikecualikan akta persetujuan kawin, kenal diri, kuasa,
di bawah Rp.300,-, semua kwitansi uang sewa dan uang pah, upah, bunga
isinya adalah:
tanah apabila harga sewanya tidak lebih dari f 50 pertahun, dan akta-akta
Yang tidak tercantum itu antara lain mengenai verklaring van erfrecht atau
dalam Pasal 35 PJN ditetapkan adanya dua jenis akta-akta dan surat-surat
akan tetapi toh diakui sebagai akta otentik. Akan tetapi dalam Pasal
yang asal mulanya dimuat Stbl. 1842 - 20. Hanya beberapa peraturan
penjajahan.
menerimanya.
itu tanpa mempersoalkan dasar hukum yang berlaku untuk itu. Di samping
untuk maksud tujuan tersebut di atas, juga diperlukan oleh Notaris dan atau
dibeli oleh para PPAT.) dari kantor pos; pada halaman 10 disebutkan,
bahwa untuk keperluan balik nama tanah yang terdaftar alas nama pewaris
ke atas nama ahliwaris, "... bagi warga yang tunduk pada hukum barat (B.
hanya menilai dari segi moralitas saja atas tindakan Notaris berkaitan
Atas tindakan ini, masyarakat akan menilai kualitas Notaris dari segi
ditugaskan kepadanya.
sesuai yang diatur dalam PJN, apabila dilanggar maka akan terkena sanksi
perbuatannya atau bisa juga yang dilakukan oleh orang lain yang berada
pasal 1367 ayat I B.W., maka ditentukan: "setiap orang tidak saja
43
Bodenheimer dalam Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Bandung, PT Citra Aditya Bakti,
2006, Halaman277.
131
Indonesia keturunan Tionghoa sesuai Pasal 111 ayat (1) Peraturan Menteri
Keterangan Waris pada saat itu, dimana WNI turunan Timur Asing,
Peninggalan dan WNI asli dibuat sendiri oleh ahli waris dengan disaksikan
dua orang saksi dan dikuatkan oleh Kepala Desa/ Kelurahan dan Camat
saat ini sudah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku sehingga ketentuan
ini apabila ditinjau dari teori kewenangan maka yang dimaksud dengan
untuk memerintah atau bertindak; hak atau kekuasaan pejabat publik untuk
dilakukan sendiri oleh pejabat atau badan yang tertera dalam peraturan
tanggung gugat berada pada pejabat atau badan sebagaimana tertera dalam
peraturan dasarnya.
penduduk sudah tidak ada lagi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian46
keterangan waris
44
Nur Basuki Winanmo, Penyalahgunaan Wewenang dan Tindak Pidana Korupsi,
laksbang mediatama, Yogyakarta, 2008, hlm. 65.
45
Nur Ibid
46
Ni Ketut Novita Sari, Sihabudin, Bambang Sutjito, 2019, Penggolongan Penduduk Dalam
Pembuatan Surat Keterangan Waris Terkait Pendaftaran Hak Atas Tanah Setelah Berlakunya
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
RechtIdee, vol 14 (2), hal. 222
133
Belanda, hukum yang berlaku saat ini pada dasarnya merupakan produk
waris selama itu didasarkan pada Pasal 14 ayat 1 dan 3 Grootboeken ner
tersebut dianggap sebagai lex specialist yang secara khusus menjadi dasar
pula.
bagi golongan Timur Asing Cina atau bagai Warga Negara Indonesia
47
Fardatul Laili. 2018. Analisis Pembuatan Surat Keterangan Waris Yang Didasarkan Pada
Penggolongan Penduduk (Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008
Tentang Penghapusan Diskriminasi Ras Dan Etnis). Artikel Penelitian Magister
Kenotariatan, Universitas Brawijaya, hal. 8
48
Herlien Budiono, 2013, Kumpulan Tulisan Hukum Perdata di Bidang Kenotariatan, Bndung:
Citra Aditya Bakti, hal. 9
134
Ordonnantie tanggal 22 Juli 1916, S. 1916: 517 diubah LN 1931: 168 dan
LN 1937:611.
Penduduk di Indonesia
yang sudah terbuka berdasarkan aturan menurut beberapa porsi atau bagian
tadi. Surat Keterangan Waris adalah surat bukti waris, yaitu surat yang
merupakan pakar waris dan pula pewaris. Surat Keterangan Waris pula dipakai
buat pulang nama atas barang harta peninggalan yang diterima, dan atas nama
pewaris sebagai atas nama semua pakar waris. 49 Pembuatan Surat Keterangan
Waris yang dilakukan sang Notaris tentu nir terlepas menurut banyak sekali
Notaris tadi nir menguasai dan nir tahu menggunakan segala ketentuan Surat
49
Effendi Parangin, Hukum Waris, Jakarta, Rajawali Press, 2003, Halaman 27.
135
ambetelek akta.
Keterangan Waris
d. Masih seringnya ditemui saksi-saksi atau pakar waris yang nir amanah pada
menaruh warta.
Notaris yang baik, dikenal beberapa asas, yang keliru satunya yaitu asas
para pihak harus dilakukan menjadi bahan dasar buat dituangkan pada akta.
Asas kecermatan ini adalah penerapan menurut Pasal 16 ayat (1) alfabet a,
merelateer atau merekam secara tertulis dan otentik menurut perbuatan aturan
adalah pihak luar, yang melakukan perbuatan aturan itu merupakan pihak-
akta otentik itu berada dalam pihak-pihak. Oleh lantaran itu, akta Notaris atau
pakar waris pada proses pembuatan Surat Keterangan Waris pada hadapan
Notaris misalnya yang termuat pada pada akta bukan tanggungjawab Notaris,
kebalikannya Notaris menyatakan, bahwa para pihak atau pakar waris sahih
apa yang dikatakan sang para pihak yang menghadap Notaris, bila yang
dikatakan itu nir sahih atau mengandung kebohongan dan kepalsuan, maka akta
atau Surat Ketrangan Waris tadi permanen asli, bukan palsu, yang nir absah
atau yang palsu dan Indonesia sebagai negara merdeka harus mengakhiri
50
Sjaifurrachman dan Habib Adjie, Aspek Pertanggung jawaban Notaris Dalam Pembuatan Akta,
Bandung, CV Mandar Maju, 2011, Halaman 65.
137
Sebagai notaris yang berdomisili di negara merdeka, notaris harus terlibat aktif
(formal) pewarisan, yaitu akta waris bagi seluruh warga negara Indonesia,
notaris yang diberikan. Anda harus menampilkan diri sebagai pegawai negeri
yang melayani kepentingan umum. Notaris bukanlah pelayan yang baik jika
memiliki visi dan misi kolonial dalam diri kita. Adalah keinginan untuk
dapat memantapkan dirinya sebagai Notaris dan menjadi PNS yang unggul.
Salah satu cara yang perlu dilakukan adalah dengan melaksanakan kewenangan
piagam partai kepada seluruh rakyat Indonesia yang tidak berdasarkan suku
atau golongan.
140
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
satunya pejabat yang memiliki kewenangan membuat bukti otentik bagi ahli
pada penggolongan penduduk masih lemah karena tidak lagi sesuai dengan
tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis sehingga tidak ada lagi
Surat Keterangan Waris sebagai alat bukti yang sah. Selain itu didasarkan
serta Pasal 111 ayat (1) Permen ATR/KBPN RI Nomor 16 Tahun 2021
bahwa Akta Keterangan Hak Mewaris yang dibuat oleh Notaris, tidak hanya
Indonesia keturunan Tionghua sesuai Pasal 111 ayat (1) Peraturan Menteri
WNI asli dibuat sendiri oleh ahli waris dengan disaksikan dua orang saksi
dan dikuatkan oleh Kepala Desa/ Kelurahan dan Camat tempat tinggal
Diskriminasi Ras dan Etnis maka penggolongan penduduk sudah tidak ada
lagi.
142
B. SARAN
1. Pembuatan Surat Keterangan Waris bagi bagi WNI bagi bagi golongan
notaris karena akta yang dibuat notaris adalah mutlak, mengikat dan bersifat
sempurna serta saat ini telah ada ketentuan hukum di Indonesia bahwa tidak
menjadikan Surat Keterangan Waris yang dibuat oleh notaris sebagai salah
DAFTAR PUSTAKA
Buku Referensi :
Anshori Abdul Ghofur, Lembaga Kenotariatan Indonesia Perspektif Hukum dan
Etika, UII Press, Yogyakarta, 2009.
A. Kohar, Notaris Berkomunikasi, Penerbit Alumni, Bandung, 2000.
Effendi Parangin, Hukum Waris, Jakarta, Rajawali Press, 2003.
G. H. S. Lumban Tobing, Peraturan Jabatan Notaris (Notaris Reglement), Cetakan
Pertama, Erlangga, Jakarta, 1980.
Habib Adjie, Hukum Notaris Indonesia; Tafsir Tematik Terhadap Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, Cetakan Pertama, Refika
Aditama, Bandung, 2007.
Tan Thong Kie, Studi Notariat dan Serba Serbi Praktek Notaris, Ichtiar Baru Van
Hoeve, Jakarta, 2007.
Hartanti Sulihandri dan Nisya Rifiani, Prinsip-Prinsip Dasar Profesi Notaris,
Dunia Cerdas, Jakarta. 2013.
Marwan Mas, Pengantar Ilmu Hukum, Ghalia Indonesia, Bogor, 2004.
Nur Basuki Winanmo, Penyalahgunaan Wewenang dan Tindak Pidana Korupsi,
Laksbang Mediatama, Yogyakarta, 2008.
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum , Kencana, Jakarta, 2008.
R. Soegondo Notodisoerjo, Hukum Notariat Di Indonesia, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 1993.
Riduan Syahrani, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum, Citra Aditya, Bandung, 1999.
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000.
Sjaifurrachman dan Habib Adjie, Aspek Pertanggung jawaban Notaris Dalam
Pembuatan Akta, Bandung, CV Mandar Maju, 2011.
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia Press,
Jakarta, 1986.
Soejono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan, Jakarta, 2013.
Wirjono Prodjodikoro, Hukum Warisan di Indonesia, cet. 9, Bale Bandung,
Bandung, 1988.
144
Penulisan Hukum :
Irwan Budiyanto, Dalam Membuat Surat Keterangan Waris Setelah Berlakunya
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (Studi
Terhadap Notaris di Semarang), Universitas Diponegoro Semarang,
http://eprints.undip.ac.id/15659/1/Irwan_Budiyanto.pdf
Wilyanto, Tanggung Jawab Notaris dalam Membuat Surat Keterangan Waris,
Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum Universitas Indonesia,
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2017-1/20269664-T37000-Wilyanto.pdf.
Hendri Dharma Suryadi, “Pembuatan Surat Keterangan Waris dalam Proses
Peralihan Hak Atas Tanah Karena Pewarisan di Kota Padang”, Fakultas
Hukum Universitas Andalas.
Jahja Santoso, “Tanggung gugat Notaris Dalam Pembuatan Keterangan Waris”.
Fakultas Hukum Universitas Airlangga.
Adit Wiratama, Akta Pembagian Hak Bersama yang Dibuat Notaris berdasarkan
Surat Keterangan Waris Palsu atau Dipalsukan (Studi Kasus Putusan
Mahkamah Agung Nomor 688/K/Pid/2017), Fakultas Hukum Universitas
Tarumanegara.