JM Cocos,+Jurnal+Silvia+Lakumani

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS TEKNIS SISTEM PERALATAN PENGOLAHAN MINYAK KELAPA

SKALA KECIL UNTUK KELOMPOK TANI

Technical Analysis of Coconut Oil Processing Equipments System


for Small Scale Farmers Group

Silvia Lakumani 1), Dedie Tooy 2), Lady E. Ch Lengkey 3)


1)
Mahasiswa PS Teknik Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fak.Pertanian UNSRAT
2)
Dosen PS Teknik Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fak. Pertanian UNSRAT
Email: [email protected]

ABSTRAK
Minyak kelapa merupakan salah satu produk pengolahan kelapa yang potensial demi
meningkatkan nilai tambahnya bagi para petani di daerah Sulawesi Utara. Pengolahan minyak
kelapa sebenarnya sudah cukup banyak dilakukan oleh petani Sulawesi Utara, namun masih
menggunakan peralatan tradisional. Cara pengolahan ini membutuhkan waktu lama dan tidak
efisien. Pemerintah telah membantu peralatan mekanis pengolahan minyak kelapa skala kecil dan
mensosialisasikannya kepada beberapa kelompok tani. Tujuan dari penelitian ini adalah
menganalisis secara teknis kinerja sistem pengolahan minyak kelapa skala kecil untuk kelompok
tani. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental dimana beberapa peralatan di uji coba
kapasitasnya. Bahan yang digunakan adalah buah kelapa berumur 11-12 bulan, sebanyak sebanyak
150 butir kelapa. Pengolahan kelapa pada sistem peralatan yang ada dilakukan sebanyak 3 ( tiga)
ulangan, dengan jumlah setiap ulangan 50 butir kelapa. Tahapan pengolahan kelapa yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah, pengupasan, pencucian, pembersihan, penirisan, pemerasan,
pemisahan dan didiamkan selama 24 jam. Setelah 24 jam, krim santan yang dihasilkan dimasukan
dalam mesin pemasakan minyak dan dipanaskan pada suhu rata-rata 1500 C selama 2 jam. Hasil
pemasakan disaring, untuk di ambil minyak kelapanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sistem peralatan pengolahan minyak kelapa skala kecil dapat dimaksimalkan untuk menghasilkan
produk minyak kelapa komersial. Kinerja alat dipengaruhi oleh mesin transmisi daya yang ada,
dan ketrampilan operator dalam setiap tahapan kerja sangat penting. Disarankan untuk penggunaan
alat secara maksimal, diberikan pelatihan khusus kepada operator.
Kata Kunci: Minyak Kelapa, Sistem Peralatan Pengolahan, Petani, Operator.

ABSTRACT
Coconut oil is one of the potential coconut processing products to increase added value for farmers
in the North Sulawesi area. The processing of coconut oil has actually been done quite a lot by
North Sulawesi farmers, but they still use traditional equipment. This method of processing takes
a long time and is inefficient. The government has distributed mechanical equipment for small-
scale coconut oil processing and socialized it to several farmer groups. The purpose of this study
was to technically analyze the performance of small-scale coconut oil processing systems for

1
farmer groups. This research was conducted with an experimental method in which some of the
equipment was tested for its capacity. The material used is coconuts aged 11-12 months, as many
as 150 coconuts. Coconut processing on the existing equipment system was carried out in 3 (three)
replications, with the number of each replication being 50 coconuts. The stages of coconut
processing carried out in this study were, peeling, washing, cleaning, draining, squeezing,
separating and allowed to stand for 24 hours. After 24 hours, the resulting coconut cream is put in
an oil cooking machine and heated at an average temperature of 1500 C for 2 hours. The results of
cooking are filtered, to take the coconut oil. The results showed that the small-scale coconut oil
processing equipment system can be maximized to produce commercial coconut oil products. The
performance of the tool is influenced by the existing power transmission engine, and the skill of
the operator in each stage of work is very important. It is recommended for maximum use of the
equipments, given special training to the operators.

Keywords: Coconut Oil, Processing Equipment Systems, Farmers, Operators.

PENDAHULUAN banyak yang menggunakan cara manual. Namun


beberapa waktu terakhir, pemerintah sudah mulai
Latar Belakang mendukung pengolahan minyak kelapa secara
Kelapa adalah tanaman potensial di daerah mekanis. Berdasarkan hasil penelitian Lay dan
Sulawesi Utara. Jumlah produksi kelapa di Karouw (2006), cara mekanis sangat mendukung
Sulawesi Utara di tahun 2018 mencapai 262.521 dalam efisiensi pengolahan yang berakibat pada
ton (Ditjenbun, 2019). Permasalahan yang ada di peningkatan kapasitas dan waktu kerja.
lapang adalah masih kurangnya nilai tambah dari
kelapa yang dapat diterima oleh petani selain Menurut Ulrich dan Epinger, 2016, untuk
dalam bentuk kopra dan buah utuh. pengembangan dan desain produk perlu
Pengolahan kelapa menjadi beberapa produk diperhatikan: (a) produk harus aman, mudah
olahan relatif telah banyak di kembangkan di digunakan, (b) penampilan dengan bentuk,
daerah Sulawesi Utara, salah satunya yang paling proporsi dan warna yang menyenangkan, (c)
banyak adalah dengan mengolahnya menjadi bersifat komunikatif, dan (d) desain, mutu dan
minyak kelapa. Akan tetapi teknologi pengolahan sifat spesifik produk tervisualisasi dengan baik.
yang ada masih secara manual, sehingga untuk Untuk itu diperlukan teknologi pengembangan
produksi yang banyak dan rutin memerlukan produk pada berbagai skala usaha dengan
banyak tenaga kerja dan biaya yang tinggi. Untuk senantiasa memperhatikan standar mutu yang
itu diperlukan teknologi dan mesin pengolahan berlaku. Inipun merupakan salah satu hal yang
untuk meningkatkan efisiensi produksi, perlu diperhatikan dalam desain dan
menurunkan biaya dan meningkatkan pengembangan produk pengolahan kelapa dan
kenyamanan dalam bekerja. Di sisi lain, peralatannya.
diharapkan juga mengurangi kerusakan fisik, Peningkatan nilai tambah kelapa buat petani
mekanis dan fisiologis terhadap bahan baku dan telah banyak di upayakan oleh pemerintah.
produk yang dihasilkan. Beberapa kelompok masyarakat dalam Usaha
Pengolahan kelapa menjadi minyak di tingkat Kecil dan Menengah (UKM) dan Kelompok Tani
petani seringkali hanya dilakukan dengan cara di daerah Sulawesi Utara telah di tunjang dengan
manual. Demikian pula pengolahan minyak bantuan peralatan produksi minyak kelapa secara
kelapa skala kecil untuk usaha kecil, mikro dan mekanis skala kecil. Beberapa peralatan
menengah (UMKM) di Sulawesi Utara, masih pengolahan telah di sosialisasikan kepada para

2
petani. Banyak hal yang dapat di optimalkan Alat yang digunakan adalah alat parutan
dengan alat tersebut. kelapa, alat pengepres parutan kelapa menjadi
Kebutuhan minyak kelapa di Indonesia terus santan, alat pemasakan, alat penyaringan, gelas
meningkat ditambah lagi dengan semakin ukur, timbangan, botol dan sendok serta peralatan
banyaknya orang tahu tentang manfaat minyak sanitasi seperti sarung tangan, sabun, air bersih
kelapa yang dikenal sebagai minyak yang baik dan bahan pembersih.
untuk Kesehatan, maka perlu di maksimalkan
produksi minyak kelapa ini di daerah. Dengan Metode Penelitian
adanya beberapa alat pengolahan minyak kelapa Penelitian ini menggunakan metode
secara mekanis yang ada di lapang, maka secara deskriptif kuantitatif. Beberapa peralatan yang
informatif diperlukan informasi seberapa besar merupakan satu rangkaian sistem pengolahan
kinerja alat ini dan bagaimana peralatan ini dapat minyak kelapa di uji coba. Hasil uji coba di catat
menunjang produksi pengolahan kelapa yang data-tanya utuk di analisis. Parameter yang di
efisien. Beberapa peralatan yang ada untuk ukur adalah rendemen, lama pemakaian alat dan
menunjang setiap tahapan produksi minyak hasilnya dalam setiap tahapan. Pembahasan
kelapa adalah alat pemarut kelapa, alat khusus dilakukan dari tahap pemarutan sampai
pengepresan hasil parutan menjadi santan, alat menjadi produk minyak kelapa. Penelitian ini
pemasakan minyak kelapa, dan alat penyaringan. dilakukan 3 (tiga) kali ulangan.
Langkah-langkah ini seringkali menjadi tahapan
yang umum dalam pengolahan buah kelapa Prosedur Kerja
menjadi minyak di tingkat petani dan usaha kecil 1. Buah kelapa tua jenis kelapa dalam (berumur
dari pengolahan daging buah sampai 11-12 bulan) dipilih sebanyak 150 butir (tiap
menghasilkan minyak (Herawati et al, 2010) perlakuan 50 butir kelapa dengan ukuran
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka rata2).
tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan 2. Dikeluarkan sabut dan tempurungnya,
analisis sistem peralatan pengolahan minyak dipotong daging buahnya dengan ukuran
kelapa skala kecil dan memberikan rekomendasi seragam untuk memudahkan pemarutan
cara meningkatkan kemampuan kerja peralatan 3. Dilakukan pemarutan, dengan alat pemarut
untuk pengolahan minyak kelapa yang efektif dan 4. Hasil parutan diperas dengan menggunakan
efisien. Diharapkan dengan hasil penelitian ini alat pemeras santan (screw press).
dapat memberikan informasi bagi kelompok tani 5. Santan yang dihasilkan di tamping dalam
dan pemerintah dalam sosialisasi dan wadah transparan. Untuk ketiga perlakuan di
penggunaaan peralatan sejenis untuk produksi taruh dalam wadah, menjadi 3 wadah.
minyak kelapa yang semakin efisien dan efektif. 6. Didiamkan selama 24 jam hingga terbentuk 2
lapisan: lapisan bawah air, dan krim santan.
METODOLOGI PENELITIAN 7. Krim santan dimasukan dalam mesin
pemasakan minyak, dipanaskan pada suhu
Tempat dan Waktu Penelitian rata-rata 1500 C selama sekitar 2 jam, sampai
Penelitian ini dilaksanakan pada unit terjadi terjadi pemisahan antara minyak dan
produksi pengolahan kelapa skala kecil di blondo.
kelurahan Bengkol, Kecamatan Mapanget, 8. Hasil pemasakan antara minyak dan blondo
Manado. Penelitian dilakukan efektifnya selama dimasukan dalam mesin penyaringan minyak
3 bulan di akhir tahun 2020. kelapa agar dapat menghasilkan minyak
kelapa murni.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini Perhitungan Rendemen
adalah buah kelapa tua varietas dalam (11-12 Rendemen minyak dapat dihitung dengan
bulan), air, wadah plastik transparan, loyang membandingkan minyak yang dihasilkan dengan
plastik, gayung plastik. volume santan mula-mula (Sudarmadji, 2012)

3
𝐴
R ( %) = x 100% Dimensi Mesin : 60 cx 50 cm x 30 cm
𝐵
Kapasitas : 100-150 Butir/Jam.
Dimana: A = Berat minyak yang dihasilkan (kg) Penggerak : Motor Listrik
B = Berat santan mula-mula (kg) Daya : 1 HP.
HASIL DAN PEMBAHASAN Energi : Listrik.
Tegangan Listrik : 220 Volt 1 Phase.
Sistem Pengolahan Minyak Kelapa Frekuensi Listrik : 50 Hz / 60 Hz.
Dari hasil survei dan pengamatan di beberapa Stainlees Steel (Food
sentra penghasil kelapa, didapati bahwa produk Bahan Material :
Grade).
olahan minyak kelapa yang berkembang di
lapang di olah secara tradisional dengan peralatan Bahan Rangka : Besi Siku.
sederhana. Untuk pengolahan minyak kelapa di
mulai dari proses persiapan bahan baku, Mesin Pengepresan
mekanisme pengolahan sampai menjadi produk Sistem kerja mesin pemeras parutan kelapa
olahan minyak kelapa. Sistem pengolahan yang memanfaatkan ulir untuk melakukan pemerasan
dimaksud adalah tahapan pembuatan dimulai dari santan dan dibantu alat tekan. Hasil parutan
pengolahan awal sampai dengan menghasilkan kelapa dimasukkan kedalam corong mesin,
produk minyak. kemudian parutan kelapa akan diputar dan
dimasukan kedalam ulir dalam tabung press.
Mesin Pemarut Kelapa
Mesin pemarut kelapa yang ada di lapang
menggunakan mesin dengan menggunakan motor
listrik 1 HP. Mesin pemarut kelapa digunakan
untuk membantu mempermudah pekerjaan
manusia dalam hal pemarutan kelapa. Sumber
tenaga utama mesin pemarut adalah tenaga
motor, dimana tenaga motor digunakan untuk
menggerakkan atau memutar mata parut melalui
perantara sabuk (V-belt). Proses pemarutan Gambar 2. Mesin Pengepresan
kelapa dimulai dengan menyiapkan mesin
pemarut, menyiapkan daging buah, Energi : Listrik / Bahan bakar Bensin.
menghidupkan motor listrik, memasukan daging Dimensi : 65 cm x 45 cm x 70 cm.
buah kelapa kedalam hopper mesin. Daging buah Penggerak : Elektro Motor
kelapa terparut oleh mata pisau parut, dan hasil
parutan akan keluar dari saluran tempat Daya : 5,5 HP ( Motor Listrik ).
penampungan keluaran. Tegangan : 220 V.
Frekuensi : 50 Hz / 60 Hz.
Bahan : Stainless Steel Anti Karat.
Rangka : Besi Siku 50 / 50.
60 Kg – 75 Kg / Jam (120 Butir
Kapasitas :
Kelapa – 150 Butir Kelapa/ Jam).
Dilengkapi dengan roda

Mesin Pemasakan Minyak Goreng Kelapa


Mesin pemasakan minyak goreng kelapa
Gambar 1. Mesin Pemarut Kelapa sudah masuk standar kelayakan. Mesin
pemasakan minyak goreng berfungsi untuk

4
memurnikan minyak kelapa untuk Mesin Penyaring Minyak Goreng
menghilangkan ketengikan minyak kelapa. Alat Mesin penyaring ini digunakan untuk
ini dibantu dengan menggunakan kompor gas pemurnian dan menjernihkan minyak.
agar lebih cepat dan dapat menghasilkan minyak
kelapa yang murni. Dimensi Mesin : 43 cm x 45 cm x 60 cm
Kapasitas Proses : 25 Liter / Proses.
Bahan Material Stainlees Steel (Food
:
Kontak Produk Grade)
Bahan Rangka : Besi Kotak.

Tabel 1. Data pemarutan untuk 3 ulangan (Ul)


Ul. Berat Air Hasil Waktu
awal (kg) Parutan(kg) (menit)
Daging
Gambar 3. Mesin Pemasakan Minyak (kg)
1. 32 12,6 18,8 33
Dimensi Mesin : 60 cm x 40 cm x 60 cm. 2. 31 11,5 14,7 25
3. 30 10,5 16,6 28
Kapasitas Proses : 100 Liter / Proses.
Daya ( Power ) : 1 HP. Tabel 2. Data pengepresan untuk 3 ulangan (Ul)
Tegangan Listrik : 220 Volt. Ul. Parutan Sisa pres air Santan
(kg) (kg) (kg) hasil(kg)
Penggerak : Motor Listrik
1. 18,8 9 9,4 32,5
Energi : Listrik. 2. 14,7 7,5 6,8 30,2
Bahan Material Stainlees Steel Anti Karat 3. 16,6 8 8,3 30,1
:
Kontak Produk Berstandar Food Grade.
Tabel 3. Rendemen
Bahan Material
: Baja Dan Besi Kotak. Ul. Lama pemasakan Minyak
Rangka
(menit) (kg)
1. 15 4,7
Mesin Penyaringan Minyak Kelapa 2. 14,5 4,5
Proses dari mesin penyaringan minyak 3. 14,7 4,6
kelapa ini untuk memisahkan kotoran dengan
minyak secara batch. Proses pembuatan minyak Dari hasil pemarutan (tabel 1), rata-rata
secara basah dikelompokan menjadi 2 cara, yaitu lama pemarutan adalah 26 menit. Sehingga
proses ekstrasi dan proses fermentasi, sehingga kapasitas/ jam adalah 115 Kg kelapa, hal ini
dapat menghasilkan minyak kelapa murni agar sesuai dengan
layak menjadi minyak goreng kelapa dan tahan spesifikasi alat yang digunakan 100-150 butir
lama. kelapa/jam. Proses pemarutan daging buah
kelapa dan kelapa parut diperoleh rata-rata 53 %.
Penggunaan alat pemarutan ini banyak kelapa
parut yang tidak bisa di ambil disebabkan karena
proses pemarutan daging kelapa terlalu ecil dan
sisa parutan daging kelapa masih menempel
dibagian dalam gerigi pemarut kelapa. Diperoleh
kehilangan kelapa parut cukup besar. Hal ini
disebabkan karena kurang keterampilan operator.
Rata-rata waktu pemerasan (Tabel 2)
Gambar 4. Mesin Penyaringan Minyak setiap 50 butir kelapa adalah 8,16 Menit dengan

5
kapasitas alat pengepres sebanyak 16,7 Kg kelapa 2. Mesin pemarut dan pemeras santan kelapa
parut dan menghasilkan santan rata-rata 29,9 L. mempunyai dua proses mekanisme kerja yaitu
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh mekanisme transmisi daya dan mekanisme
kapasitas pemarutan pada penelitian ini adalah proses pemarutan dan pemerasan. Diperlukan
122 Kg kelapa . keterampilan dalam penggunaannya secara
Pengolahan minyak kelapa secara optimal.
mekanis dapat memperbaiki cara Pengolahan
cara tradisional termasuk dalam meningkatkan
kapasitas manual dengan mekanis. Hasil dari Saran
pengolahan minyak kelapa menjadi lebih baik Dari hasil penelitian ini disarankan untuk dapat
dan berkualitas pada tahap fermentasi dan mengoptimalkan penggunaan alat pengolahan
pemanasan. Karouw dan Indrawanto, 2015 minyak kelapa skala kecil dengan terlebih dahulu
menyatakan bahwa pengembangan teknoloi melatih para operator agar penggunaannya
minyak goreng dari kelapa merupakan hal yang maksimal dan efisien.
penting untuk menyediakan minyak yang sehat 2. Untuk mempercepat pekerjaan diperlukan juga
dan bermanfaat buat Kesehatan. alat pengupasan kelapa dari sabut dan
Pada penggunaan alat pemasakan (tabel tempurungnya yang efisien dan efektif.
3), suhu pemasakan krim menjadi minyak kelapa
di atur pada api kompor gas pada suhu 150°C,
semakin kecil api maka minyak semakin baik DAFTAR PUSTAKA
untuk mendapatkan hasil minyak yang
diinginkan. Jika terlalu besar api kompor gas, Ditjenbun, 2019. Statistik Perkebunan Indonesia.
menyebabkan suhu meningkat dengan cepat ke Direktorat Jendral Perkebunan, Kementerian
titik asap mengakibatkan hasil minyak tidak baik. Pertanian RI. Jakarta.
Ada perbedaan hasil minyak pada setiap
percobaan, ini disebabkan karena jumlah krim Herawati, H. T. Prasetya, Kendrianto dan D.
yang diperoleh pada setiap percobaan berbeda. Nugraheni. 2010. Kajian Usaha Pengolahan
Pada penelitian ini setiap 50 butir kelapa Minyak Kelapa di Kabupaten Purworejo.
menghasilkan minyak sebanyak rata-rata 3,73 L Jurnal Pengkajian dan Pengembangan
dengan lama penyaringan rata-rata 14,73 Menit. Teknologi Pertanian Vol.13 No. 1 Maret
2010 : 63-72.

KESIMPULAN DAN SARAN Lay, A dan S. Karouw. 2006. Uji Teknis Alat
Pengolahan Minyak Kelapa Skala Kelompok
Kesimpulan Tani. Buletin Palma: No.31: 102-110. E-
1. Sistem pengolahan minyak kelapa skala kecil ISSN: 2528-7141.
ada 4 unit, kinerjanya setiap unit adalah
sebagai berikut : Karouw, S dan C. Indrawanto. 2015. Pengolahan
a. Unit pemarutan, kapasitas pemarut 115 butir dan Peluang Pengembangan Minyak Goreng
kelapa/jam, dalam penelitian ini kelapa parut Berbagai Jenis Kelapa Genjah. Perspektif
yang dihasilkan rata-rata 16,7 Kg. Vol. 14 No.1: 01 – 13. ISSN: 1412-8004
b. Unit pengepresan, kapasitas alat pengepresan
menghasilkan santan rata-rata 29,9 L. Ulrich, K.T and S. D. Epinger, 2016. Product
c. Unit pemasakan dilakukan dengan suhu Design and Development. Sixth Edition.
150°C dengan lama pemasakan rata-rata 1,5 Mc.Graw Hill Education. USA
jam diperoleh minyak sebanyak 3,73 L.
d Unit penyaringan berdasarkan volume santan
segar diperoleh rendemen minyak kelapa
12,36 %

Anda mungkin juga menyukai