Makalah PKN

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PKN

WARGA NEGARA DAN STATUS KEWARGANEGARAAN

DOSEN PEMBIMBING :
Rio Sundari, S.IP, M.A

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

Yusup Martua (2307112988)


Rendi F. Siburian (2307112490)

UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS TEKNIK
PRODI S1 TEKNIK MESIN
MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesainya makalah ini dengan judul ‘’Makalah Kewarganegaraan Warga
negara, dan status kewarganegaraan” sebagai penugasan mata kuliah
Kewarganegaraan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Pak Rio Sundari,
S.IP, M.A selaku dosen pengampu mata kuliah Kewarganegaraan yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis sadar bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Kami mengharapkan kritik serta saran
yang membangun dari seluruh pembaca sehingga makalah ini menjadi lebih
sempurna.

Pekanbaru , September 2024


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Negara sebagai suatu entitas adalah abstrak, yang tampak adalah unsur-unsur negara
yang berupa rakyat, wilayah dan pemerintah. Salah satu unsur negara adalah rakyat. Rakyat
yang tinggal di wilayah negara menjadi penduduk negara yang bersangkutan. Warga negara
adalah bagian dari penduduk suatu negara. Warga negara memiliki hubungan dengan
negaranya. Kedudukannya sebagai warga negara menciptakan hubungan berupa peranan, hak
dan kewajiban, yang bersifat timbal balik.

Warga negara adalah salah satu fundamen penting dalam keberadaan sebuah negara,
sudah selayaknya mendapat kepastian hukum dan jaminan hukum yang layak dari negara.
Sepeti dikemukakn oleh para ahli, sudah menjadi kenyataan yang berlaku umum bahwa
syarat untuk berdirinya sebuah negara yang merdeka harus sekurang-kurangnya ada tiga
syarat, yaitu adanya wilayah, adanya rakyat (warga negara) yang tetap, adanya pemerintahan
yang berdulat dan adanya pengakuan dari Negara lain. Seorang warga negara indonesia harus
mendapat jaminan perlindungan dan kepastian hukum atas hak-hak yang dimilikinya,
sekaligus kewajiban-kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya sebagai warga negara dari
suatu negara.
Warga negara atau kewarganegaraan merupakan salah satu unsur konstitutif
keberadaan suatu negara , warga negara merupakan bagian dari suatu penduduk dan menjadi
sebuah unsur negara dan konstitusi mempunyai hubungan yang tidak terputus dengan tanah
airnya dan dengan UUD negaranya sekalipun yang bersangkutan berada diluar negri.
Makalah ini kami buat untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan bahasan
dari warga negara dan kewarganegaraan. Dimulai dari definisi hingga menyangkut tentang
status kewarganegaraan dari seseorang.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan warga negara dan kewarganegaraan ?
2. Apa saja asas-asas kewarganegaraan ?
3. Bagaimana cara memperoleh kewarganegaraan ?
4. Apa pengertian hak, kewajiban dari warga negara?
5. Apa yang dimaksud status kewarganegaraan ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian warga Negara dan kewarganegaraan.
2. Untuk mengetahui asas-asas kewarganegaraan.
3. Agar dapat mengetahui bagaimana cara memperoleh kewarganegaraan.
4. Agar dapat mengetahui pengertian hak, kewajiban, dan warganegara.
5. Agar dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan status kewarganegaraan dan jenis
jenisnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Warga negara dan Kewarganegaraan

1. Pengertian Warga negara dan Kewarganegaraan


Warga negara adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi merupakan
anggota resmi dari suatu Negara tertentu, atau dengan kata lain warganegara adalah warga
suatu Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Sedangkan Istilah
kewaraganegaraan memiliki arti keanggotaan yang menunjukan hubungan atau ikatan antara
Negara dan kewarganegaraan. Kewarganegaraan diartikan segala jenis hubungan dengan
suatu Negara yang mengakibatkan adanya kewajiban Negara itu untuk melindungi orang
yang bersangkutan. Adapun menurut undang-undang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Kewarganegaraan adalah segala ikhwal yang berhubungan dengan Negara. Seorang
Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara
Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu Tanda Penduduk, berdasarkan
Kabupaten atau (khusus DKI Jakarta) Provinsi, tempat ia terdaftar sebagai penduduk/warga.
Kepada orang ini akan diberikan nomor identitas yang unik (Nomor Induk Kependudukan,
NIK) apabila ia telah berusia 17 tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan. Paspor
diberikan oleh negara kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang bersangkutan
dalam tata hukum internasional.
Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga Negara
Indonesia (WNI) yaitu:
1. Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI;
2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI;
3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga
negara asing (WNA), atau sebaliknya;
4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang tidak
memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak tersebut;

3
5. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI;
6. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI;
7. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh seorang
ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut
berusia 18 tahun atau belum kawin;
8. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir tidak
jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya;
9. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia selama
ayah dan ibunya tidak diketahui;
10. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya tidak
memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya;
11. Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah danibu WNI, yang
karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan;
12. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan
permohonankewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia
sebelum mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:


1. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis
a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara
orang-orang dengan Negara.
b. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis, tidak ditandai dengan ikatan hukum,
tetapi ikatan emosional, seperti ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib,
ikatan sejarah, dan ikatan tanah air.
2. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materil
a. Kewarganegaraan dalam arti formil menunjukan pada tempat kewarganegaraan.
Dalam arti sistematika hukum, masalah kewarganegaraan berada pada hukum
publik.
b. Kewarganegaraan dalam arti materil menunjukan pada akibat hukum dari status
kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban warga Negara.

4
B. Asas Kewarganegaraan
Asas kewarganegaraan adalah dasar berpikir dalam menentukan masuk tidaknya
seseorang dalam golongan warga negara dari suatu negara tertentu. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan Republik Indonesia melalui
kelahiran, pewarganegaraan, pengangkatan anak, pemberian oleh negara terhadap seseorang
yang berjasa, atau karena alasan kepentingan negara. Setiap negara mempunyai kebebasan
menentukan pihak yang menjadi warga negaranya melalui penentuan asas kewarganegaraan
yang hendak diterapkan. Dilihat dari segi kelahiran, terdapat dua asas kewarganegaraan untuk
menentukan status kewarganegaraan seseorang. Menurut Undang-Undang RI Nomor 12
Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia dinyatakan bahwa Indonesia
dalam penentuan kewarganegaraanya menganut asas-asas sebagai berikut.
1. Asas Ius Soli (Law of The Soli), Asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan Negara tempat kelahiran. , ius soli adalah penentuan status kewarganegaraan
berdasarkan tempat atau daerah kelahiran seseorang. Jadi, seseorang dapat menjadi warga
negara dimana dia dilahirkan. Contoh negara yang menganut asas kewarganegaran ini,
yaitu negara Amerika Serikat, Brazil, Argentina, Bolivia, Kamboja, Kanada, Chili,
Kolombia, Kosta Rika, Dominika, Ekuador, El Savador, Grenada, Guatemala, Guyana,
Honduras, Jamaika, Lesotho, Meksiko, Pakistan, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay,
Venuzuela, dan lain-lain.
2. Asas Ius Sanguinis (Law of The Blood), Penentuan Kewarganegaraan berdasarkan
keturunan/kewarganegaraan orang tuanya. ius sanguinis adalah asas kewarganegaraan
yang berdasarkan darah atau keturunan. Asas ini menetapkan seseorang mendapat warga
negara jika orang tuanya adalah warga negara suatu negara. Misalkan seseorang yang lahir
di Indonesia, namun orang tuanya memiliki kewarganegaraan dari negara lain, maka ia
mendapat kewarganegaraan dari orang tuanya. Contoh negara yang menggunakan asas ini
adalah negara China, Bulgaria, Belgia, Replublik Ceko, Kroasia, Estonia, Finlandia,
Jepang, Jerman, Yunani, Hongaria, Islandia, India, Irlandia, Israel, Italia, Libanon,
Filipina, Polandia, Portugal, Rumania, Rusia, Rwanda, Serbia, Slovakia, Korea Selatan,
Spanyol, Swedia, Turki, dan Ukraina.
3. Asas kewarganegaraan tunggal, yaitu asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi
setiap orang.
4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan
ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang.

5
C. Cara Memperoleh Kewarganegaraan
Dalam penentuan keawarganegaraan seseorang ada beberapa cara yang dilakukan.
Cara tersebut didasarkan pada beberapa unsur, yaitu:
1. Unsur Darah Keturunan (ius sanguinis)
Dalam unsur ini, cara memperoleh suatu kewarganegaraan didasarkan pada
kewarganegaraan dari orang tuanya. Artinya, kewarganegaraan orang tuanya menentukan
kewarganegaraan dari anaknya. Prinsip ini merupakan prinsip asli yang telah berlaku
sejak dulu kala. Hal ini dibuktikan dengan sistem kesukuan, dimana seorang anak yang
lahir dalam suatu suku dengan sendirinya ia langsung menjadi bagian daripada suku
tersebut. Prinsip ini sekarang diterapkan di beberapa negara di dunia, misalnya Inggris,
Amerika Serikat, Perancis, Jepang, dan juga Indonesia.
2. Unsur Daerah Tempat Kelahiran (ius soli)
Pada unsur ini, kewarganegaraan dari seseorang dapat ditentukan berdasarkan daerah
tempat ia dilahirkan. Terkecuali anggota-anggota korps diplomatik atau tentara asing yang
masih terikat dalam ikatan dinas tugas. Prinsip ius soli ini juga sama berlaku di negara
Inggris, Amerika Serikat, Perancis, dan Indonesia.
3. Unsur Pewarganegaraan (naturalisasi)
Seseorang yang tidak memenuhi syarat kewarganegaraan baik dari unsur ius soli
maupun ius sanguinis tetap bisa mendapatkan atau memperoleh kewarganegaraan, yaitu
dengan pewarganegaraan atau sering disebut juga naturalisasi. Proses naturalisasi harus
memenuhi beberapa persyaratan yang sudah ditentukan dalam peraturan
kewarganegaraan yang bersangkutan. Di Indonesia, masalah kewarganegaraan ini sudah
diatur dalam UU No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
Dalam Undang-Undang ini menyatakan bahwa kewarganegaraan dapat juga diperoleh
melalui permohonan pewarganegaraan. Permohonan pewarganegaraan ini bisa diperoleh
dengan memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu.

D. Hak dan Kewajiban Warga Negara

1. Pengertian Hak, Kewajiban, dan Warga negara

6
Hak adalah segala sesuatu yang memang harus didapatkan (mutlak) oleh setiap
individu sebagai anggota warga negara sejak ia masih berada dalam kandungan, hak pada
umumnya didapatkan dengan cara diperjuangkan melalui pertanggung jawaban atas
kewajiban. Hak warga negara yang tercantum dalam UUD 1945 meliputi hak hidup, hak
memperoleh pendidikan, hauk untuk melanjutkan keturunan, dll.
Ada 7 hak warga negara indonesia:
1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum.
2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan didalam
pemerintah.
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan
kepercayaan masing masing.
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran.
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan indonesia atau
NKRI dari serangan musuh.
7. Setiap warga negara berhak memiliki hak dalam kemerdekaan berserikat, berkumpu,
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang undang yang berlaku.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sbagai suatu keharusan untuk
dilaksanakan oleh individu sbagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang pantas
untuk didapat dengan kata lain memberikan atau melakukan apa yang harus kita lakukan
demi kemajuan bangsa ke arah yang lebih baik. Ada 5 kewajiban warga negara indonesia
1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahanlam kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh.
2. Setiap warga negara memliki kewajiban memnbayar pajak dan retribusi yang telah
ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah,
3. Setiap warga negara memiliiki kewajiban menaati serta menjungjung tinggi dasar
negara, hukum, dan pemerintahan tanpa terkecuali serta dijalankan dengan sebaik
baiknya.
4. Setiap warga negara memliki kewajiban taat, tunduk, dan patuh terhadap segala
hukum yang berlaku diindonesia.
5. Setiap warga negara memliki kewajiban turut serta dalam pembangunan untuk
membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih
baik.

7
E. Status Kewarganegaraan
Status kewarganegaraan merujuk pada kedudukan hukum seseorang dalam suatu negara
sebagai warga negara atau bukan warga negara dari negara tersebut. Ini menentukan hak,
kewajiban, dan tanggung jawab hukum yang dimiliki oleh individu terhadap negara tersebut.
Status kewarganegaraan biasanya berdasarkan pada hukum negara tertentu dan bisa
diperoleh melalui berbagai cara, seperti lahir di negara tersebut, keturunan, pernikahan
dengan warga negara, atau melalui proses alami atau legalisasi. Ada beberapa jenis status
kewarganegaraan, termasuk:
a. Warga negara ( citizen )
Ini adalah status kewarganegaraan yang paling umum. Seseorang yang diakui oleh
negara sebagai anggota resmi dari negara tersebut memiliki status warga negara. Hal ini
memberikan hak-hak dan kewajiban penuh dalam negara, termasuk hak untuk memilih dalam
pemilihan umum, hak untuk tinggal dan bekerja tanpa batasan, hak untuk menerima
perlindungan hukum, dan lain sebagainya. Kewarganegaraan biasanya didasarkan pada lahir
di negara tersebut, proses naturalisasi, atau keturunan daripada warga negara.
b. Non Warga negara ( non citizen )
Ini adalah status bagi individu yang tidak memiliki kewarganegaraan di negara tersebut.
Mereka mungkin adalah imigran, pelajar internasional, atau pekerja asing yang tinggal
sementara di negara tersebut. Orang-orang dalam status ini mungkin memiliki hak-hak
terbatas atau bahkan tidak memiliki hak-hak tertentu di negara tersebut.
c. Kewarganegaraan ganda (dual citizenship )
Beberapa negara mengizinkan individu untuk memiliki lebih dari satu
kewarganegaraan secara legal. Ini berarti seseorang bisa menjadi warga negara dari dua
negara yang berbeda. Namun, tidak semua negara mengizinkan kewarganegaraan ganda, dan
aturan yang mengatur hal ini bervariasi. Beberapa negara mungkin mengharuskan seseorang
untuk memilih satu kewarganegaraan atau mengharuskan pilihan kewarganegaraan pada usia
tertentu.
d. Kewarganegaraan hilang ( lose of citizenship )
Ada beberapa alasan yang bisa menyebabkan seseorang kehilangan status
kewarganegaraannya. Ini bisa termasuk tindakan renunsiasi (secara sukarela melepaskan
status kewarganegaraan), tindakan melanggar hukum yang mengakibatkan pencabutan

8
kewarganegaraan oleh negara, atau dalam kasus di mana seseorang memperoleh
kewarganegaraan baru dengan proses alami (misalnya naturalisasi) di negara lain.

e. Kewarganegaraan dua atau lebih ( multiple citizenship )


Ini adalah konsep yang lebih luas daripada kewarganegaraan ganda. Beberapa negara
mengizinkan individu untuk memiliki kewarganegaraan dari lebih dari dua negara, yang
dikenal sebagai kewarganegaraan jamak. Ini mungkin terjadi ketika seseorang lahir di negara
ketiga, tetapi orang tua mereka memiliki kewarganegaraan dari dua negara yang berbeda.

Setiap jenis status kewarganegaraan ini memiliki implikasi hukum dan sosial yang
berbeda pada setiap negara yang menerapkannya, hal ini tergantung pada undang-undang
negara yang bersangkutan.

E.

9
BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
1. Warga negara adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi merupakan
anggota resmi dari suatu Negara tertentu, atau dengan kata lain warganegara adalah
warga suatu Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Kewarganegaraan adalah segala ikhwal yang berhubungan dengan Negara

2. Menurut Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan


Republik Indonesia dinyatakan bahwa Indonesia dalam penentuan
kewarganegaraanya menganut asas-asas sebagai berikut: Asas Ius Soli (Law of The
Soli), Asas Ius Sanguinis (Law of The Blood), Asas kewarganegaraan tunggal, dan
Asas kewarganegaraan ganda terbatas.
3. Dalam penentuan keawarganegaraan seseorang ada beberapa cara yang dilakukan.
Cara tersebut didasarkan pada beberapa unsur, yaitu: Unsur Darah Keturunan (ius
sanguinis), Unsur Daerah Tempat Kelahiran (ius soli), dan Unsur Pewarganegaraan
(naturalisasi).
4. Hak adalah segala sesuatu yang memang harus didapatkan (mutlak) oleh setiap
individu sebagai anggota warga negara sejak ia masih berada dalam kandungan, hak
pada umumnya didapatkan dengan cara diperjuangkan melalui pertanggung jawaban
atas kewajiban. Hak warga negara yang tercantum dalam UUD 1945 meliputi hak
hidup, hak memperoleh pendidikan, hauk untuk melanjutkan keturunan, dll.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sbagai suatu keharusan untuk
dilaksanakan oleh individu sbagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang
pantas untuk didapat dengan kata lain memberikan atau melakukan apa yang harus
kita lakukan demi kemajuan bangsa ke arah yang lebih baik.
5. Status kewarganegaraan merujuk pada kedudukan hukum seseorang dalam suatu
negara sebagai warga negara atau bukan warga negara dari negara tersebut.

B Saran
Kita sebagai warga negara yang baik seharusnya kita melakukan hak dan kewajiban
secara seimbang, setiap orang haruslah terjamin haknya dan mendapatkan status
kewarganegaraan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Idrus dan Karim Suryadi. 2008. Hak Asasi Manusia (HAM). Jakarta: Universitas
Terbuka.
Bakry, Noor Ms. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Karsadi. 2016 Pendidikan Kewarganegraan Diperguruaan Tinggi. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.
Nuryadi dan Tolib. 2016. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
SMA/MA/SMK/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemdikbud.

11

Anda mungkin juga menyukai