Revisi Ani (Gap)
Revisi Ani (Gap)
Revisi Ani (Gap)
PENDAHULUAN
Nomer 20 tahun 2018 tentang pengelolaan dana desa yang menyatakan bahwa
keuangan desa. Desa tiada lain adalah suatu unit pada sistem pemerintahan, atas
desa.
suatu desa. Pengelolaan keuangan desa tidak hanya membutuhkan sumber daya
manusia yang handal tetapi juga harus didukung oleh keuangan yang memadai.
Pengelolaan keuangan desa sangat besar pengaruhnya terhadap nasib suatu desa
Untuk mengetahui seberapa baik dan besarnya suatu pengelolaan alokasi dana
desa maka perlu dilakukan analisis kinerja keuangan. Analisis kinerja keuangan
ini sangat penting karena dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kinerja
Kinerja keuangan desa akan membaik jika terdapat relevansi sistem akuntansi
dalam pengelolaan dana desa tersebut. Artinya dibutuhkan sumber daya yang
benar-benar handal agar kinerja keungan dana desa yang dikelola sesuai dengan
yang diharapkan.
Penelitian Luh Putu Pratiwi Sintya Ningsih (2021) yang menyebutkan sistem
pengelolaan dana desa. Ini berarti, sistem akuntansi keuangan yang ada desa tidak
memberi pengaruh yang berarti pada akuntabilitas pengelolaan dana desa, hal ini
tiap desa tidak bergantung pada sistem akuntansi keuangan desa. Meskipun
penggunaan sistem akuntansi keuangan desa dapat dikatakan tak terlalu baik,
namun desa mampu melakukan pengelolaan keuangan desa secara baik. Sehingga
Artinya perlu penelitian lebih lanjut dan terbaru untuk melihat pengaruh sistem
tata kelola pemerintahan yag baik (good corporate goverment) maka perlu
dilakukan pengelolaan keuangan yang baik mulai dari sumber daya manusia yang
desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan barang dan
uang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa, selain itu
keuangan desa juga harus dikelola dengan akuntabel, transparan, juga dilakukan
dengan disiplin anggaran dan tertib yang diatur pemerintah dalam Permendagri
akan selalu berjalan dan tidak akan adanya korupsi atau penggelapan dana
dimana-mana.
Pemerintah mengucurkan anggaran untuk Dana Desa setiap tahunnya tidak pernah
menurun bahkan selalu naik setiap tahunnya demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat
desa dan bisa menjadi pintu untuk desa bisa berkembang dan sejahtera. Menurut data dari
Badan Pusat Statistik (BPS) yang diupdate terakhir 10/01/2020 Pemerintah telah
Dengan anggaran dana desa yang besar yang diberikan oleh pemerintah
untuk desa, pemerintah telah membuat peraturan agar dana desa yang berikan bisa
penyelewengan penggunaannya
erat.
kepentingan individu atau kekotoran. Ini tergantung pada keraguan terbuka dari
pameran moneter saat ini. Sampai saat ini, negara kita masih belum terbebas dari
titik ini hal itu bukanlah sebuah misteri. Masalah ini terus menyebar sehingga
umum dan masyarakat digunakan oleh oknum pemerintahan desa. Fenomena ini
Pengklasifikasian yang baik juga akan meningkatkan mutu suatu desa, dengan
oleh perangkat desa yang ahli atau profesional dalam hal tersebut. Adanya
penerapan pengendalian untuk menjamin reabilitas sistem keuangan di desa akan
Bangkinang. Berikut adalah alokasi dana desa pada semua desa di Kecamatan
beberapa faktor, yaitu varian belanja, efisiesi belanja, keserasian belanja dan
pemerintah desa.
hasil program atau kegiatan dengan target yang telah ditetapkan. Efektivitas
antara barang dan jasa (output) yang dihasilkan dari suatu kegiatan dengan sumber
daya input yang digunakan. Semakin besar output yang dihasilkan dibanding
input yang digunakan, maka semakin besar tingkat efisiensi Kinerja keuangan
perbandingan antara input dengan input value. Input dalam hal ini adalah target
anggaran dana awal, sedangkan input value adalah realisasi alokasi dana desa.
kondisi ketika tidak mungkin lagi realokasi sumberdaya yang dilakukan mampu
belanja pemerintah desa diartikan ketika setiap rupiah yang dibelanjakan oleh
efisien. Dari pengamatan yang dilakukan penulis menilai bahwa efisiensi belanja
oleh:
b. Adanya efisiensi dari perjalanan dinas dan bimtek tata ruang yang tidak
dalam permendagri 113 tahun 2014 dimana pemerintah desa baru menggunakan 5
buku dari 11 buku yang disyratkan dalam pengelolaan keuangan desa yakni buku
penerimaan kas, buku pengeluaran kas, buku inventaris, buku hutang dan buku
persediaan.
Hasil observasi penulis juga mendapati bahwa evaluasi Dana Desa, Sistem
pengaruh terhadap Kinerja Keuangan Dana Desa. Kinerja Keuangan Dana Desa
yang baik mencerminkan Good Governance yang baik dan begitu juga
sebaliknya. Oleh karena itu penting sekali agar dilakukan penelitian guna
mengentahui sejauh mana Good Governance berperan dalam meningkatkan
kinerja keuangan dana desa dilihat dari faktor evaluasi Dana Desa, Sistem
anggaran Dana Desa yang diperoleh dari hasil penelitian di tiap-tiap kegiatan
Pembangunan Fisik Desa, artinya ada pengaruh pengelolaan dana desa terhadap
pengelolaan keuangan desa. Luh Putu Pratiwi Sintya Ningsih (2021) dalam
pengaruh pada kienrja pengelolaan dana desa. hasil penelitian Akbar (2020)
terhadap kinerja keuangan desa. I Putu Daniarsa (2020) juga menemukan kualitas
keuangan desa.
perekonomian tidak hanya berorientasi pada tingkat Nasional maupun daerah saja
tapi perlu juga memperhatikan pada wilayah pemerintah terendah dalam hal ini
adalah desa yang merupakan salah satu wilayah admistratif yang mengatur urusan
(2018) dan Luh Putu Pratiwi Sintya Ningsih (2021). Hasil penelitian Novia dan
Kurnia (2018) dan Luh Putu Pratiwi Sintya Ningsih (2021) mengenai Pengaruh
Evaluasi Dana Desa, Sistem Akuntansi dan Kompetensi Sumber Daya Manusia
Terhadap Kinerja Keuangan Dana Desa memilki hasil yang bertolak belakang.
Untuk itu peneliti menggunakan variabel moderasi dalam penelitian ini yaitu
Good Governance untuk melihat hasil penelitian yang berbeda dan terbaru.
penelitian adalah:
Desa ?
2. Apakah system akuntansi berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan Dana
Desa ?
Desa ?
Dana Desa
Dana Desa
2. Bagi pemerintah desa Bagi aparatur desa diharapkan penelitian ini akan
desa.
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang mendasari
diteliti, jenis dan sumber data, populasi dan penentuan sampel, metode
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Landasan Teori
sektor publik seperti organisasi pemerintah (Morgan, 1996; Vans Slyke, 2006 dan
Thorthon, 2009) dan non profit lainnya (Vargan, 2004; Caer Ralf, 2006 dan
antara stewards dan principels. Dilihat dari Sistem Organisasi Pemerintah Rakyat
pemerintah desa (steward) sebagai suatu lembaga yang dapat dipercaya dan
berupa penyajian laporan keuangan yang akuntabel dan transaparan sesuai dengan
Sedangkan Grimble and Wellard melihat stakeholders dari segi posisi penting dan
merupakan sistem yang secara eksplisit berbasis pada pandangan tentang suatu
mempengaruhi, hal ini dapat dilihat dari hubungan sosial keduanya yang
2012).
semakin buruk hubungan korporasi maka akan semakin sulit. Hubungan yang
kuat dengan para pemangku kepentingan adalah berdasarkan kepercayaan, rasa
kinerja keuangan pada dasarnya dilakukan untuk menilai kinerja masa lalu dengan
layanan yang diinginkan, di mana penilaian yang lebih tinggi menjadi tuntutan
yang telah direncanakan oleh pemerintah daerah selama periode tertentu yang
fungsi dan peranan dalam memperjelas apa, berapa dan kapan suatu kegiatan
(punishment),
5. Memotivasi pegawai
fungsional dan ekonomi serta surplus atau defisit. Karena itu, penilaian Kinerja
organisasi, dan pegawai berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah
yang ditemukan. Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan adalah
memberikan suatu input atau masukan agar apa yang menjadi kendala dan
dan condition of capital fund yang masing-masing dari variabel tersebut terbagi
Kinerja Keuangan Pemerintah terdiri atas community need and resources, external
yaitu terdiri dari kebijakan legislatif dan praktik manajemen. Hasil yang diperoleh
finansial pemerintahan.
2.1.3.5 Indikator Kinerja Keuangan Pemerintah
program tersebut
governance yaitu mengenai suatu sistem, proses dan seperangkat peraturan yang
dan dalam arti sempitnya yaitu hubungan antara pemegang saham, dewan
komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan organisasi. The Indonesian
Bank Dunia (dalam Hamdani, 2016:21) adalah aturan, standar dan organisasi
dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang
efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik
secara politik, ekonomi, dan administratif di semua tingkatan. Dalam konsep ini,
kondusif
utama dalam tata kelola perusahaan adalah pemegang saham, manajemen dan
pelanggan, bank dan kreditor lain, regulator, lingkungan serta masyarakat. Good
dan pengawasan atas kinerja. Tata kelola perusahaan yang baik dapat memberikan
meliputi :
1. Participation. Keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan
pandangan bulu
membutuhkan
tiga pilar yang saling berkaitan untuk mewujudkan Good Governance yaitu
transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas, serta terdapat satu elemen lagi yang
dapat mewujudkan Good Governance yaitu value for money (ekonomi, efisiensi,
dan efektivitas).
sumber daya yang menurut suatu perencanaan diperlukan untuk atau penyelesaian
suatu tujuan kerja tertentu. Menurut Irawan dalam Suwardane (2015: 94)
memanfaatkan secara efektif material dan fasilitas untuk mencapai suatu tujuan.”
Menurut Permendagri No. 113 Tahun 2014 Pengelolaan Keuangan desa adalah
selalu ada dan melekat dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh
hal pengawasan. Undang-Undang yang dikeluarkan tentang desa pada tahun 2014
bahwa desa nantinya pada tahun 2015 akan mendapat kucuran dana sebesar 10%
dari APBN. Dimana kucuran dana tersebut tidak akan melewati perantara, dana
berbeda tergantung dari geografis desa, jumlah penduduk, dan angka kematian.
Alokasi APBN yang sebesar 10% tentu akan menyebabkan penerimaan desa yang
akan berpedoman pada Permen No. 113 Tahun 2014 Peraturan Pemerintah No. 60
Pada prinsipnya dana desa dialokasikan dalam anggaran Pendapatan dan Belanja
desa.
rangka pengentasan kemiskinan, dana desa juga dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan primer pangan, sandang, dan papan masyarakat. Penggunaan dana desa
maka Pengelolaan dana desa adalah Seluruh rangkaian kegiatan yang dimulai dari
Desa pada pasal (1) ayat (2) yang dimaksud Dana Desa adalah dana yang
bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
desa. Dalam pasal (3) dijelaskan juga tentang prioritas penggunaan dana desa
tanpa membeda-bedakan;
desa dan tidak dilakukan praktik penggunaan Dana Desa yang dibagi
rata.
masyarakat Desa;
dan/atau Kabupaten/Kota;
8. Berbasis Sumber daya Desa: mengutamakan pemberdayagunaan
sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada di Desa dalam
Desa.
tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD). Tentu saja ada
desa yang mendapatkan DD lebih besar atau lebih kecil sesuai dengan jumlah
penduduk, luas wilayah, jumlah penduduk miskin dan tingkat kesulitan geografis
Transfer ke Daerah dan Dana Desa, sebagaimana telah diubah beberapa kali
tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (Berita Negara Republik
Menurut Bastian (2015:35), berikut adalah-adalah tahapan evaluasi pengelolan dana desa:
a. Perencanaan
dilakukan demi meraih masa depan yang lebih baik dengan memperhatikan
dan kota. Rencana pembangunan desa disusun untuk menjamin keterkaitan dan
sebagai berikut :
dengan sendirinya.
b. Pelaksanaan.
desa dilaksanakan melalui rekening kas desa.Jika desa yang belum memiliki
desa
Bupati/Walikota
melakukan pembayaran
13) Bendahara desa sebagai wajib pungut Pajak Penghasilan (PPh) dan
c. Penatausahaan.
desa yang ditunjuk oleh kepala desa untuk menerima, menyimpan, menyetor,
kepada kepala desa dan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Menurut
d. Pelaporan.
pekerjaannya.
e. Pertanggungjawaban
penyaluran Dana Desa, Alokasi Dana Desa, dan Bagi hasil Pajak dan
akuntansi yang tepat dan akurat. Sebelum penulis menjelaskan pengertian sistem
mengenai sistem dan prosedur menurut beberapa ahli: Pengertian sistem dan
prosedur menurut Zaki Baridwan (2017:3): “Sistem adalah suatu kerangka dari
biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, disusun untuk
ialah sebagai berikut: “Sistem merupakan suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut
pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.” “Prosedur adalah
suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu
departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi
beberapa pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa sistem adalah suatu jaringan
prosedur yang saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.
orang untuk menjamin adanya penanganan secara seragam terhadap transaksi perusahaan
bahwa sistem akuntansi adalah prosedur yang digunakan untuk mengolah data
informasinya
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern,
akuntansi.
lainnya. Dalam jurnal ini pula terdapat kegiatan peringkasan data, yang
keuangan
tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu merupakan
catatan akuntansi terakhir (books of final entry), yang berarti tidak ada
berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan,
pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar,
1. Cepat
Aman yang berarti bahwa sistem akuntansi harus dapat menjaga keamanan
3. Murah.
suatu informasi
kompetensi yang dibutuhkan tentunya akan dapat dijadikan dasar bagi proses
seorang Pegawai Negeri Sipil yang berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang saling terkait mempengaruhi sebagian besar jabatan (peranan atau tanggung
jawab), berkorelasi dengan kinerja pada jabatan tersebut, dan dapat diukur dengan
dan diterapkan secara kritis untuk suksesnya sebuah organisasi dan prestasi kerja
Pegawai Negeri Sipil menyatakan bahwa kompetensi sumber daya manusia adalah
Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang
kinerjanya.”
sumber daya manusia adalah sebagai berikut: “Kompetensi Sumber Daya Manusia
dapat mengetahui tingkat kinerja yang diharapkan untuk kategori baik atau
dijadikan dasar bagi proses seleksi, suksesi, suksesi perencanaan, evaluasi kinerja,
manusia untuk melakukan suatu pekerjaan atau peran tertentu secara efektif.”
sumber daya manusia yaitu sifat dasar yang dimiliki atau bagian kepribadian yang
mendalam dan melekat kepada seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi
pada berbagai keadaan dan tugas pekerjaan sebagai dorongan untuk mempunyai
siapa yang berkinerja baik dan kurang baik dapat diukur dari kriteria atau standar
Sumber daya manusia yang berkualitas tentunya adalah tolak ukur yang dapat
dijadikan patokan atau perbandingan agar bisa mengetahui sumber daya yang
berkualitas.Dengan adanya batasan atau tolak ukur ini, dapat dijadikan landasan
1. Pengetahuan (knowledge)
2. Keterampilan (skill)
3. Sikap (attitude)
sebagai berikut:
1. Pengetahuan (knowledge) Mencakup pengetahuan mengenai ilmu
1. Motif (motive)
2. Sifat (traits)
4. Pengetahuan (knowledge)
5. Keterampilan (skill).
1. Motif (motive), adalah hal-hal yang seseorang pikir atau inginkan secara
tahan (hardiness)
seseorang. Nilai yang dijunjung tinggi seseorang serta suatu sikap terhadap
good-governance efforts, and action steps for improving both participation and
institutions.
Budiati, Sugiyanto & Niati (2019) dengan judul Pengaruh GCG Terhadap
Fund Allocation has not had a significant impact on the economy of the
Indonesian people.
(X2), Kualitas Pengawasan BPD (X3) dan Pendamping Desa (X4) berpengaruh
Betung Kabupaten Banyuasin secara parsial. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi kapasitas aparatur desa, ketaatan dalam pelaporan keuangan desa, semakin
tinggi kualitas pengawasan BPD dan sangat berperannya pendamping desa maka
Keuangan untuk Menilai Kinerja APBDesa (Studi Kasus Desa Bulak Kecamatan
Desa Bulak dari aspek kemandirian dan keserasian adalah masih kurang optimal,
BUMDes, dan juga pengalokasian dana yang tepat agar tidak terjadi pemborosan
pada anggaran. Kinerja pemerintah desa dari aspek pertumbuhan cukup baik diliat
dari total pendapatan, belanja rutin, dan belanja modal tahun 2015-2017.Kinerja
pemerintah desa dari aspek efisiensi cukup baik dan efisien, sedangkan dari aspek
Finta Munti dan Heru Fahlevi (2017) dengan judul Determinan Kinerja
penelitian sebelumnya.
Efektivitas serapan anggaran Dana Desa yang diperoleh dari hasil penelitian di
pencapain yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan rasio efektivitas
100%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh Dana Desa yang telah
efektivitas tentang Pengelolaan Dana Desa pencapaian angka 100% berarti Dana
rokan hulu. Hasil penelitiannya menemukan Evaluasi Alokasi Dana Desa dalam
2014 telah terlaksana, akan tetapi dalam pengalokasian dana ADD belum sesuai.
Alokasi Dana Desa di Desa BM. Penelitianya menemukan penggunaan dana desa
dan alokasi dana desa di Desa BM belum digunakan secara maksimal, karena
masih terdapat beberapa program kegiatan yang tidak terealisasi. Adapun kegiatan
yang tidak terealiasi yaitu pengelolaan perpustakaan milik desa, penguatan dan
PAUD, TK, TPA, TKA, TPQ, Madrasah, dan kegiatan penanggulangan bencana.
Indonesia. Peran, fungsi dan kontribusinya menempati posisi yang strategis dalam
rangka pelaksanaan otonomi daerah dan itu akan sangat bergantung pada kesiapan
Tahun 2014 tentang Desa menjadi sebuah titik awal bagi desa untuk menunjukan
Terkait dengan penggunaan Dana Desa yang porsinya lebih besar ke arah
pembangunan fisik yang mendapat porsi lebih besar dari penggunaan dana desa
kekuasaan di desa?.
anggaran Dana Desa yang diperoleh dari hasil penelitian di tiap-tiap kegiatan
tinggi. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan rasio efektivitas dengan
Hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh Dana Desa yang telah dianggarkan
tentang Pengelolaan Dana Desa pencapaian angka 100% berarti Dana Desa di
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis sementara yang dapat ditarik adalah:
keuangan
akan datang akan meningkat secara signifikan, aparat desa akan mendapat gaji
dari negara (Hoesada, 2014). Desa akan segera mendapatkan dana miliaran
rupiah. Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk desa akan selalu
Pemerintah atau unit kerja pemerintah perlu memiliki sistem akuntansi yang tidak
hanya berfungsi sebagai alat pengendalian transaksi keuangan, akan tetapi sistem
Mulyadi, (2001) sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis sementara yang dapat ditarik adalah:
keuangan.
2.3.3 Pengaruh kompetensi sumber daya manusia Terhadap kinerja
keuangan
desa selama ini kurang merata (Yuliana 2013). Kementerian keuangan juga
menilai perangkat desa masih belum siap untuk menerima anggaran dana desa
saat ini (Basri 2014). Terdapat masalah kapasitas administrasi dan tata kelola
(Hermanson, Edwards & Salmonson, 1989: 3). Pekerjaan Akuntansi berada dalam
organisasi untuk memungkinkan adanya assesment dan keputusan yang jelas dan
tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut (P2A, Depdikbud, 1989:
tingkah laku unjuk kerja dalam menangani pekerjaan dalam kegiatan Akuntansi.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis sementara yang dapat ditarik adalah:
(Mardiasmo, 2018).
pola pemerintahan tradisional yaitu berupa tuntutan kuat supaya peran pemerintah
governance ada pengaruh pada kinerja keuangan. Berdasarkan uraian diatas maka
keuangan
Kinerja Keuangan
Dana desa harus dimanfaatkan dan digunakan untuk kepentingan desa dan
sosial yang melibatkan pengaruh sektor negara dan non negara dalam satu usaha
Tata cara dan tata kelola pemerintahan yang baik tercermin dalam prinsip-
prinsip good governance. Dalam UU desa dan peraturan terkait lainnya tegas
(governance) tersebut memiliki kedudukan yang setara dan hanya diikat oleh
suatu jaringan dan prosedur yang sengaja diciptakan untuk memfasilitasi mereka
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis sementara yang dapat ditarik adalah:
Kinerja Keuangan
Kinerja Keuangan
akuntansi akan semakin baik pula. Dengan sistem informasi akuntansi yang
organisasi dapat dilihat dari kinerja keuangan organisasi . Kinerja keuangan juga
ditentukan sistem informasi akuntansi yang baik pula. Sistem informasi akuntansi
keuangan yang baik dengan menyajikan informasi keuangan yang relevan, akurat,
dan dapat dipercaya berupa posisi keuangan dan seluruh transaksi selama satu
yang baik pula. Meningkatnya kinerja keuangan juga dieprlukan good corporate
penting bagi organisasi . Tata kelola organisasi sebagai salah stau proses untuk
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis sementara yang dapat ditarik adalah:
Kinerja Keuangan
Keuangan
meningkatkan sumber daya manusia yang lebih spesifiknya yaitu SDM di bidang
wewenang oleh principal. Principal akan mengevaluasi kinerja dari agent. Teori
agensi dalam wujud nyata merupakan kontrak kerja antara agent dan principal
untuk memberikan reward dari hasil kerja agent yang memuaskan. (Jensen &
Meckling, 1976).
Kompetensi merupakan suatu karakteristik dan seseorang yang memiliki
(Hevesi, 2005). Perusahaan tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai. proses
pencapaian tujuan tersebut dapat dipengaruhi oleh banyak faktor yang salah
satunya adalah kompetensi dari SDM perusahaan tersebut. Kompetensi SDM akan
karena SDM dengan kualitas yang baik akan membantu perusahaan mencapai
adalah:
Keuangan.
2.4Model Penelitian
dependen dan moderasi yang dapat digambarkan dengan model penelitian sebagai
berikut:
BAB III
METODE PENELITIAN
a. Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
tersebut adalah :
1. Desa Binuang
b. Sampel
sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat beberapa teknik sampling
adalah:
1. Kepala desa
2. Sekretaris desa
3. Bendahara desa
5. Kasi program
1. Desa Binuang 9
responden adalah para aparatur dan pejabat tim pengelola dana desa dan atau yang
ditunjuk kepala desa yang melaksanakan fungsi dalam pengelolaan dana desa
yaitu Kepala Desa, Sekretaris Desa, Bendahara Desa, 3 Orang KASI Program dan
3 orang BPD. Maka dalam setiap desa akan di ambil 9 responden. Jadi sampel
Adapun Jenis dan Sumber Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Data Primer Adalah data yang berupa keterangan yang diperoleh langsung
2. Data Sekunder Merupakan data atau informasi yang diperoleh penulis dari
1. Wawancara (Interview)
permasalahan yang di teliti , dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-
tentang diri sendiri atau self report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan
maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun
2. Kuisioner/angket
Menurut (Sugiyono, 2015) Kuisioner atau angket adalah teknik
3. Observasi
sasaran penelitian.
diukur, sehingga peneliti dapat mengetahui baik atau buruk pengukuran tersebut
(Sugiyono, 2012 : 131). Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
Dalam pengukuran ini, variabel yang digunakan yaitu variabel dependen dan
variabel independen. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel dependen adalah
kinerja keuangan dana desa (Y) dan yang menjadi variabel independen adalah
evaluasi dana desa (X1) dan Good Governance (Z) sebagai variabel moderasi
sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang tertuang dalam perencanaan jangka
a. Efisiensi
b. Efektifitas
c. Ekonomis
poin skala likert dimana poin 1 (satu) menunjukkan Sangat Tidak Setuju, poin 2
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan.
c. Penatausahaan.
d. Pelaporan.
e. Pertanggungjawaban
4. Cepat
5. Aman
6. Murah.
4. Pengetahuan (knowledge)
5. Keterampilan (skill)
6. Sikap (attitude)
dan bertanggung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang
efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik
penciptaan legal dan political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha. Dalam
10. Participation.
12. Transparency.
13. Responsiveness.
15. Equity.
17. Accountability.
poin skala likert dimana poin 1 (satu) menunjukkan Sangat Tidak Setuju, poin 2
suatu metode analisis dan dimana data dikumpul, disusun, diinterprestasikan, dan
dihadapi
Suharsimi (2016: 211) uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan
hal ini kuesioner) dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-
masing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel (pertanyaan) dikatakan valid
bila skor variabel tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor
merupakan indikator dari variabel atau konstru, (Ghozali 2013:47). Uji reabilitas
Alpha Cronbach karena instrumen penelitian ini berbentuk angket dan skala
Keterangan:
Jika nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability)
sementara jika alpha > 0.80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh
tes secara konsisten memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang
memaknakannya sebagai berikut: Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna.
Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka reliabilitas tinggi.Jika alpha 0.50 – 0.70
maka reliabilitas moderat.Jika alpha < 0.50 maka reliabilitas rendah.Jika alpha
mengikuti distribusi normal atau tidak.Kaidah yang di pakai bila p > 0.05 maka
sebaran normal. Jika sealiknya p < 0,05 maka sebaran tidak normal. Teknik uji
Pengujian ini ditujukan untuk memperoleh nilai yang tidak biasa dan
pengujian yang dapat dipercaya. Apabila ada satu syarat saja yang tidak terpenuhi
maka hasil analisis regresi tidak akan dikatakan bersifat BLUE (Best Linear
inflation factor (VIF). Adapun cara yang dilakukan untuk mengetahui adanya
Salah satu cara deteksi heterokedastisitas ialah dengan melihat grafik plot
SRESID. Jika titik-titik membentuk pola tertentu yang teratur maka indikasi
adanya heterokedastisitas
penyelesaian Struktural Equation Modeling (SEM) yang dalam hal ini lebih
dan data, serta mampu melakukan analisis jalur (path) dengan variabel laten
sehingga sering digunakan oleh peneliti yang berfokus pada ilmu sosial. Partial
Least Square (PLS merupakan metode analisis yang cukup kuat karena tidak
didasarkan pada banyak asumsi. Data juga tidak harus berdistribusi normal
multivariate (indikator dengan skala kategori, ordinal, interval sampai ratio dapat
digunakan pada model yang sama), sampel tidak harus besar (Gozali, 2017).
juga untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antar variabel laten. Selain
itu PLS juga digunakan untuk mengkonfirmasi teori, sehingga dalam penelitian
yang berbasis prediksi PLS lebih cocok untuk menganalisis data. Partial Least
Square (PLS juga dapat digunakan untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan
antar variabel laten. Partial Least Square (PLS dapat sekaligus menganalisis
konstruk yang dibentuk dengan indikator refleksif dan formatif. Hal ini tidak
dapat dilakukan oleh SEM yang berbasis kovarian karena akan menjadi
unidentified model. Pemilihan metode Partial Least Square (PLS) didasarkan pada
pertimbangan bahwa dalam penelitian ini terdapat 6 variabel laten yang dibentuk
dengan indikator refleksif dan varaibel diukur dengan pendekatan refleksif second
order factor. Model refleksif mengasumsikan bahwa konsruk atau variabel laten
indikator, namun demikian pendekatan ini memiliki keuntungan karena model ini
1. Analisa outer model Menurut Husein (2015 : 18) analisa outer model
ini :
“kriteria batasan nilai R square ini dalam tiga klasifikasi, yaitu 0,67
Chin (1998) dalam Ghozali (2015 : 80) interprestasi nilai f square yaitu
nilai yang dihasilkan. Apabila nilai yang didapatkan 0.02 (kecil), 0.15
3. Pengujian hipotesis
Dalam bukunya Husein (2015 : 21) pengujian hipotesis dapat dilihat dari