CBR Pancasila

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 54

CRITICAL BOOK REVIEW

PENDIDIKAN PANCASILA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dalam Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila

Disusun Oleh :

Nama : Leonardo Silalahi


NIM :4182121017
Prodi/Kelas :Pendidikan Fisika/ A 2018
Dosen Pengampu : Sulaiman Lubis, SE.,MM.

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
MEDAN
KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulisan Critical Book Review ini dapat dikerjakan dan diselesaikan. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Sulaiman Lubis, SE.,MM.. selaku dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah membimbing kami.

Makalah ini berjudul Critical Book Review. Penulisannya bertujuan untuk


memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila dan meningkatkan pemahaman
pembaca. Makalah ini tidak luput dari kekurangannya. Oleh karena itu, saya mengharap
saran konstruktif yang berguna untuk penyempurnaan isi makalah ini dan juga tugas-
tugas selanjutnya. Akhir kata, penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah
berjasa memberi motivasi dan bantuan kepada penulis sehingga penulisan makalah ini,
dapat dirampungkan

Medan, 11 oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENGANTAR................................................................................................................1
BAB II RINGKASAN BUKU...................................................................................................2
BAB III KEUNGGULAN BUKU...........................................................................................46
BAB IV KELEMAHAN BUKU
BAB V HASIL ANALISIS
……………………………………………………………........
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
…………………………………………………….....
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I
PENGANTAR

A. Latar Belakang

Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan


mempunyai sifat yang universal, yaitu Pancasila. Dalam perjalanan sejarah
Indonesia, telah disepakati bahwa Pancasila merupakan dasar negara
Indonesia.Sehubungan dengan hal ini, maka bangsa Indonesia harus memahami
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, sebagai upaya membentuk karakter
bangsa dan tidak menyimpang dari nilai-nilai pancasila.Sebagai upaya
membentuk karakter bangsa, tentu tidak terlepas dari pendidikan karena
pendidikan merupakan usaha mengembangkan potensi dan kreativitas dirinya,
yaitu nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia.
Pancasila memiliki peranan yang sangat penting untuk membentuk
karakter bangsa Indonesia. Memlaui belajar Pancasila secara benar, maka
bangsa Indonesia akan tegar dala mwnghadapi tantangan sekaligus menggapai
peluang. Upaya untuk mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila
mengalami hambatan, terlebih setelah munculnya gerakan reformasi 1998.Tidak
ada keraguan lagi bahwa Pancasila adalah dasar negara sekaligus pandangan
hidup bangsa Indonesia.Mata kuliah Pendidikan Pancasila merupakan mata
kuliah yang termasuk dalam kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
(MPK).

B. Tujuan

Tujuan kami dalam melakukan Critical Book Report adalah sebagai barikut:

1. Bagaimana isi dari ringkasan materi dalam buku?


2. Apa kelebihan dari buku utama?
3. Apa kelemahan dari bukuutama?
C. Identitas Buku

Buku Pertama
1. Judul Buku : Paradigma Baru Pendidikan Pancasila
2. Pengarang : Dr. Winarno, S.Ps.,M.Si.
3. Penerbit : Bumi Aksara
4. Tahun Terbit : 2016
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Jumlah Halaman : 212 halaman
7. ISBN : 978-602-217-914-6

Buku Kedua
1. Judul Buku : Pendidikan Pancasila
2. Pengarang : Drs. Halking, M.Si., Dkk
3. Penerbit : Unimed Press
4. Tahun Terbit : 2018
5. Kota Terbit : Medan
6. Jumlah Halaman : 190 halaman

Buku Ketiga
1. Judul Buku : POTRET BARU PENDIDIKAN PANCASILA
2. Pengarang : DR.USIONO ,MA
3. Penerbit : PERDANA PUBLISHING
4. Tahun Terbit : 2018
5. Kota Terbit : MEDAN
6. Jumlah Halaman :207 HALAMAN
7. ISBN :978-602-5674-40-2
BAB II
RINGKASAN BUKU

Buku 1 Buku 2 Buku 3


( Utama ) ( Pembanding ) ( Pembanding )
BAB 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I
Pengantar Pendidikan A. LATAR BELAKANG PENDAHULUAN
Pancasila Gerakan untuk Pengertian, Latar Belakang,
merevitalisasi Pancasila saat ini dan Tujuan Pendidikan
A. Kebijakan Nasional semakin menunjukkan gejala yang Pancasila
Pembangunan Karakter menggembirakan. Forum-forum
Bangsa ilmiah di berbagai tempat telah 1. Pengertian Pendidikan
Pancasila
diselenggarakan baik oleh
Sekitar tahun 2010, digemakan masyarakat umum maupun Kedudukan dan fungsi Pancasila
kembali tentang pentingnya kalangan bilamana dikaji secara ilmiah
akademisi. Tidak
pembangunan bangsa dan memiliki pengertian yang luas.
terkecuali lembaga negara yaitu
karakter. Dalam buku bahan Adapun kedudukan dan fungsi
MPR mencanangkan empat pilar
pelatihan pengembangan Pancasila antara lain sebagai
pendidikan budaya dan karakter berbangsa yang salah satunya dasar negara, serta sebagai
bangsa (2010) dinyatakan adalah pancasila. Sebagai mana kepribadian bangsa. Dalam
bahwa salah satu sumber bagi dipahami selama ini bahwa proses terjadinya Pancasila
nilai-nilai karakter yang pancasila adalah dasar negara,
dikembangkan adalah pancasila. namun semangat untuk
2. Latar Belakang
menumbuhkembangkan lagi
“ Negara Kesatuan Republik pancasila perlu disambut dengan A. Latar Belakang Historis
baik. Undang-Undang Republik Pendidikan Pancasila
Indonesa ditegakkan atas pinsip-
Indonesia No. 12 Tahun 2012
prinsip kehidupan kebangsaan tentang Pendidikan Tinggi, secara Dilihat dari segi historis
Pancasila dirumuskan dengan
dan kenegaraan yang disebut eksplisit juga menyebutkan bahwa
terkait dengan kurikulum nasional maksud untuk dijadikan sebagai
Pancasila. Pancasila terdapat setiap perguruan tinggi wajib dasar negara Indonesia Merdeka.
pada pembukaan UUD 1945 dan menyelenggarakan mata kuliah Pancasila yang dimaksudkan
Pancasila, Kewarganegaraan, sebagai dasar negara itu, isinya
di jabarkan lebih lanjut dalam digali dan/atau berasal dari nilai-
Agama, dan Bahasa Indonesia.
pasal-pasal yang terdapat dalam Pancasila adalah dasar nilai pandangan hidup
masyarakat Indonesia.
UUD 1945. Artinya nilai-nilai negara dan pandangan hidup Pandangan hidup masyarakat
bangsa. Namun,gejala yang terjadi
yang terkandung dalam pada berbagai kelompok tersebut kemudian dilembagakan
menjadi pandangan hidup
Pancasila menjadi nilai-nilai masyarakat, kalangan generasi
muda, bahkan politisi dan aparatur bangsa dan kemudian mejadi
yang mengatur kehidupan negara saat ini, cenderung abai, Pandangan Hidup Negara atau
politik, hukum, ekonomi, lupa, bahkan melecehkan nilai- Dasar Negara.
nilai pancasila. Penyebab ini dapat Bukti atau fenomena historis
kemasyarakatan, budaya, dan ditelusuri pada simpul-simpul yang mejadi landasan bahwa
analisis berikut (Munir, Pancasila akan dijadikan Dasar
seni. Pendidikan budaya dan
dkk.2014:1). Negara dapat disimak dari bukti-
karakter bangsa bertujuan 1. Pancasila pernah dijadikan bukti, peristiwa, ungkapan atau
mempersiapkan peserta didik sebagai alat legitimasi pernyataan seperti berikut ini.
kekuasaan oleh Orde Baru,
menjadi warga negara yang maka ketika Orde Baru 1. Dalam pembukaan sidang
lebih baik, yaitu warga negara tumbang, banyak orang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945,
mempertanyakan apakah Dr. KRT. Radjiman
yang memiliki kemapuan, Pancasila masih perlu Widyodiningrat sebagai ketua
kemauan, dan menerapkan nilai- dipertahankan atau tidak. Badab Penyelidik meminta agar
2. Revitalisasi nilai-nilai
nilai Pancasila dalam sidang mengemukakan dasar
pancasila terlambat mengikuti
negara Indonesia Merdeka
kehidupannya sebagai warga perubahan yang berlangsung
sangat cepat sehingga nilai- (philosofiche grondslag) dari
negara”. nilai tersebut kurang aktual Indonesia Merdeka.
dan kontekstual.
2. Pada tanggal 29 Mei 1945,
Pancasila merupakan 3. Tidak ada lagi lembaga yang
secara khusus melestarikan, Moh Yamin pada permulaan
landasan utama pendidikan mengembangkan, dan pidato dalam sidang badan
karakter bangsa. Sebagai mensosialisasikan pancasila. Penyelidik, antara lain
4. Terjadinya inkonsistensi pada mengatakan sebagai berikut:
landasan, Pancasila merupakan tataran nilai praktis, hal ini " Kewajiban untuk ikut
rujukan, acuan, dan sekaligus ditengarai dengan perilaku menyelidiki bahan-bahan yang
penyelenggara negara, menjadi dasar negara dan
tujuan dalam pembangunan pemimpin pemerintahan, dan susunan negara yang akan
karakter bangsa. Dalam konteks tokoh-tokoh masyarakat yang terbenntuk dalam suasana
tidak sesuai atau bertentangan kemerdekaan yang telah diakui
yang bersifat substansial, dengan nilai-nilai pancasila. dan telah dibela oleh rakyat
pembangunan karakter bangsa 5. Pembelajaran pancasila tidak
Indonesia dengan korban darah
eksplisit dalam
memiliki makna membangun daging sejak beratus-ratus
penyelenggaraan pendidikan
tahun" (naskah persiapan UUD
manusia dan bangsa Indonesia nasional sehingga berdampak
pada kurang dikenalnya 1945)
yang berkarakter Pancasila. Pancasila oleh peserta didik
dan miskinnya pengkajian 3. Ir. Soekarno dalam pidato
Berkarakter Pancasila berarti
pancasila secara akademik. tanggal 1 Juni 1945 dalam
manusia dan bangsa Indonesia Lebih lanjut munir sidang badan Penyelidik antara
miliki ciri dan watak yang mengatakan bahwa pendidikan lain menyebutkan bahwa yang
pancasila sangat tepat diwajibkan diminta oleh ketua Badan
religious, humanis, nasionalis, kembali penyelenggarannya di Penyelidik adalah agar sidang
demokratis, dan mengutamakan semua institusionalisasi nilai-nilai megemukakan Dasar Indonesia
pancasila dapat dilakukan secara Merdeka yaitu Philosofiche
kesejahteraan rakyat. Nilai-nilai Grondslag dari Indonesia
sistemik terhadap anak didik dari
fundamental ini menjadi sumber tingkat bawah sampai tingkat Merdeka. Selanjutnya beliau
memberi nama Philosofiche
nilai luhur yang di kembangkan perguruan tinggi. Grondslag atau dasar Falsafah
Pendidikan Pancasila di Negara Indonesia Merdeka
dalam pendidikan karakter
tingkat perguruan tinggi perlu tersebut : Pancasila
bangsa. diperhatikan secara sungguh-
sungguh sebab akan melandasi B. Latar Belakang Kultural
B. Landasan Pendidikan dan mengantarkan peserta didik Pendidikan Pancasila
Pancasila untuk memiliki moral pancasila
yang benar sehingga mereka Pancasila dasar negara dan
Pendidikan pancasila memang memiliki semangat untuk pandangan hidup bangsa
layak untuk diberikan di jenjang mewujudkan nilai praksis Indonesia adalah salah satu hasil
perguruaan tinggi karena pancasila. budaya bangsa yang sangat
memiliki dasatr atau landasan penting. Oleh karena itu
historis,kultural, filosofis, dan B. LANDASAN DAN Pancasila pun hrus diwariskan
yuridis. DASAR-DASAR kepada generai muda bangsa
PENDIDIKAN Indonesia berikutnya melalui
1. Landasan Historis PANCASILA pendidikan. Tanpa usaha
Berikut ini adalah mewariskan Pancasila kepada
Pancasila adalah warisan jenius landasan-landasan di dirikannya generasi muda melalui
para pendiri bangsa(Yudi pendidikan pancasila dikalangan
pendidikan negara dan bangsa
Latief,2011). Secara historis, universitas :
akan kehilangan hasil budaya
pancasila dirumuskan dengan 1. Dasar Filosofis
tujuan untuk digunalam sebagai atau kultural yang amat penting
Rumusan tentang itu. Setiap bangsa memilki
dasar negara Indonesia merdeka. pancasila tidak muncul dari
Pancasila yang bakal dijadikan kepedulian kepada pewarisan
sekedar pikiran logis rasional, budaya luhur kepada bangsanya.
dasar falsafah negara, dalam
tetapi digali dari akar budaya Oleh karena itu perlu adanya
proses perumusannya berasal
dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri. upaya pewarisan budaya penting
masyarakat Indonesia yang Maka bung karno hanya mengaku tersebut melalui pendidikan
dituangkan dan dilembakan diri sebagai penggali pancasila, Pancasila.
menjadi pandangan hidup karena nilai-nilai yang Pendidikan Pancasila adalah
bangsa, kemudian dituangkan dirumuskan dalam pancasila itu proses pembudayaan atau
menjadi pandangan hidup negara diambil dari nilai-nilai yang sejak pewarisan budaya dari generasi
dan dasar negara. lama hadir dalam masyarakat tua ke generasi muda agar
nusantara. Oleh karena itulah generasi muda tak kehilangan
2. Landasan kurtural pancasila disebut mengandung jati dirinya sebagai bangsa
nilai-nilai dasar filsafat ,dan Indonesia.
Nilai nilai pancasila itu menjadi cara hidup bangsa
merupakan local wisdom bangsa Indonesia yang sesungguhnya.
C. Latar Belakang Yuridis
dan realitas objektif dalam diri Dengan demikian nilai-nilai Pendidikan Pancasila
bangsa Indonesia. Nilai-nilai dalam pendidikan pancasila
pancasila telah menjadi living merupakan karakter bangsa, yang
reality bagi bangsa Indonesia. Pancasila sebagi dasar
menjadikan bangsa Indonesia negara harus menjadi l;andasan
Sesuai dengan penggagas awal,
berbeda dengan yang lain. bagi peraturan-peraturan dalam
Ir Soekarno, pancasila digali dari
Pendidikan pancasila perlu karena tertib hukum Indonesia atau
bumi Indonesia sendiari dan
dengan itulah karakter bangsa sumberhukum dasar nasional,
dikristalisasikan dari nilai-nilai dapat terjaga dari ancaman yaitu menjadi sumber bagi
yang berkembang dalam globalisasi yang semakin besar. penyusunan peraturan
kehidupan rakyat Indonesia yang 2. Dasar Sosiologis perundang-undangan. aturan-
beraneka ragam. Nilai-nilai Bangsa Indonesia yang aturan hukum yang
tersebut dapat diamati di penuh kebhinekaan terdiri atas dimaksudkan adalah seperti
berbagai kelompok masyarakat lenih dari 300 suku bangsa yang UUD, ketetapan MPR, Undang-
dari sabang sampai merauke. tersebar di lebih dari 17000 pulau, undang, Peraturan Pemerintah
secara sosiologis telah Pengganti Undang-undang,
3. Landasan Filosofis memperaktikan pancasila karena Peraturan Pemerintah, keputusan
Pendidikan pancasila nilai-nilai yang terkandung Presiden dan Peraturan Daerah.
secara filosofis sangatlah logis didalamnya merupakan Sebagai dasar negara, Pancasila
dan strategis sebagai landasan kenyataan-kenyataan yang ada mempunyai kekuatan mengikat
untuk mengkaji, dalam masyarakat Indonesia. secara yuridis, seluruh tatanan
mengembangkan, melaksanakan, Kebinekaan atau pluralitas hidup bernegara yang
dan mengamankan nilai-nilai masyarakat bangsa Indonesia bertentangan dengan Pancasila
filosofis bangsa. Dengan yang tinggi, dimana agama,ras, sebagai kaidah yuridis-
demikian, nilai-nilai Pancasila etnik, bahasa, tradisi budaya konstitusional pada dasarnya
yang bersifat abstrak akan lebih penuh perbedaan, menyebabkan tidak berlaku dan harus dicabut.
memiliki peluang untuk ideologi pancasila bisa diterima
dikonkretkan dalam kehidupan sebagai ideologi pemersatu. D. Latar Belakang Filosofi
berbangsa dan bernegara Oleh karena itu nilai-nilai Pendidikan Pancasila
Indonesia. Konkretisasi dari pancasila perlu dilestarikan dari
nilai-nilai pancasila tersebut
generasi ke generasi untk menjaga Secara intrinsik nilai-
nantinya akan berwujud norma
keutuhan masyarakat Indonesia. nilai Pancasila berwujud dan
etik dan norma hukum
bernegara. Pelestarian nilai-nilai pancasila bersifat filosofi dan secar praktis
4. Landasan Yuridis dilakukan dengan cara ,khususnya nilai-nilai tersebut berupa
pendidikan formal. pandangan hidup (filsafat hidup)
Undang-undang No. 20 Tahun 3. Dasar Yuridis bangsa Indonesia. Nilai itu yidak
2003 tentang sistem pendidikan Eksistensi mata kuliah lain adalah merupakan kebulatn
nasional menyatakan bahwa pendidikan pancasila sebagai ajaran tentang berbagai segi/
Pendidikan Nasional adalah matakuliah yang diajarkan di biadang kehidupa suatu
Pendidikan yang berdasarkan perguruan tinggi secara yuridis masyarakat / bangsa dalam hal
pancasila dan UUD 1945 yang berpijak pada ketentuan ini bangsa Indonesia.
berakar pada nilai-nilai agama, perundang-undangan sebagai
kebudayaan nasional Indonesia berikut : 3. Tujuan pendidikan
dan tanggap terhadap tuntutan
i. Undang-undang Dasar Pancasila
perubahan zaman.dalam pasal 37
Negara Republik Indonesia
Undang-undang No. 20 Tahun
Tahun 1945.
2003 tentang sistem pendidikan Secara umum Tujuan Utama
ii. Undang-Undang No. 20
nasional, Pendidikan Pancasila adalah
Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional untuk menumbuhkan wawasan
Dalam pasal 37 Undang- dan kesadaran berbangsa dan
iii. Undang-Undang No. 12
undang No. 20 Tahun 2003 Tahun 2012 tentang bernegara, sikap dan perilaku
Pendidikan Tinggi cinta tanah air dan bersendikan
tentang sisem pendidikan
nasional, disebutkan bahwa iv. Undang-Undang No. 17 kebudayaan bangsa, wawasan
Tahun 2007 tentang Rencana
kurikulum pendidika tinggi nusantara, serta ketahanan
pembangunan jangka nasional dalam diri para
wajib memuat : panjang mahasiswa calon
v. Peraturan pemerintah
a. Pendidikan agama sarjana/ilmuwan NKRI yang
republik Indonesia No. 19 sedang mengkaji dan akan
b. Pendidikan tahun 2005 sebagaimana menguasai IPTEKS.
telah diubah dengan
kewarganegaraan
peraturan pemerintah
BAB 2
c. Bahasa. republik Indonesia No. 032
Pancasila dalam konteks
tahun 2013 tentang standart
Berdasarkan hal sejarah perjuangan bangsa
nasional pendidikan
ini maka pendidikan Pancasila vi. Peraturan pemerintah indoensia
republik Indonesia No. 5
tidak lagi merupakan pendidikan A. Konsepsi sejarah
tahun 2010 tentang rencana
yang wajib diberikan di pembangunan jangka perjuanagan bangsa
menengah
perguruan tinggi. Namun
vii. Surat edaran Dirjen Dikti Menurut sejarah, kira-kira pada
demikian, pendidikan Pancasila No. 914/e/t/2011 tentang abad ke VII-XII bangsa
penyelenggaraan perkuliahan Indonesia mendirikan kerajaan
kembali menjadi pendidikan
Pendidikan Pancasila di telah mendirikan kerajaan
wajib di perguruan tinggi perguruan tinggi. Sriwijaya di Sumatera Selatan
C. KERANGKA dan kemudian pada abad ke
setelah keluarnya Undang-
KONSEPTUAL XIII-XVI didirikan pula
undang No. 12 Tahun 2012 PENDIDIKAN kerajaan Majapahit di Jawa
PANCASILA
tentang pendidikan tinggi. Timur. Kedua zaman itu
Pendidikan pancasila
merupakan tonggak sejarah
Berdasarkan psal 35 Undang- adalah bagian dari kelompok
bangsa Indonesia karena bangsa
undang No.12 tahun 2012, MKWU yang keseluruhannya Indonesia pada masa itu telah
terdiri atas mata kuliah agama,
dinyatakan bahwa kurikulum kewarganegaraan, memenuhi syarat-syarat suatu
bahasa
bangsa yang mempunyai negara.
pendidikan tinggi wajib memuat Indonesia, dan pancasila itu Kedua kerajaan itu merupakan
sendiri. MKWU ini merupakan
matakuliah, agama, matakuliah negara-negara berdaulat, bersatu,
yang merupakan
serta mempunyai wilayah yang
kewarganegaraan, Pancasila, kurikulum nasional sehingga
meliputiseluruh nusantara ini.
memiliki visi dan misi terkait
dan Bahasa. Matakuliah Pada zaman tersebut, kedua
dengan fungsi dan tujuan
Pancasila adalah pendidikan pendidikan nasional itu sendiri. kerajaan itu mengalami
kehidupan masyarakat yang
untuk memberikan pemahaman Fungsi pendidikan nasional adalah sejahtera.
mengembangkan 3 kemampuan
dan penghayatan kepada dan membentuk watak serta
B. Zaman Kerajaan
mahasiswa megenai ideologi peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka
bangsa Indonesia. Denngan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Nilai-nilai Pancasila telah ada
mengacu kepada ketentuan Adapun tujuannya adalah untuk
perundang-undangan tersebut berkembangnya potensi peserta pada bangsa Indonesia sejak
didik agar menjadi manusia yang zaman dulu kala sebelum bangsa
maka pendidikan Pancasila
beriman dan bertakwa kepada Indonesia mendirikan negara.
memiliki pembenaran secara Tuhan Yang Maha Esa, berahlak Proses terbentuknya negara
yuridis dan menjad hal yang mulia, sehat, berilmu, cakap, Indonesia melalui proses sejarah
kreatif, mandiri, dan menjadi yang cukup panjang yaitu sejak
wajib diberikan di perguruan warga negara yang demokratis zaman batu hingga munculnya
tinggi. serta bertanggung jawab. Dalam kerajaan-kerajaan pada abad ke-
pelaksanaanya, pendidikan IV.
pancasila adalah mata kuliah yang A. Zaman Kutai
C. Kerangka Konseptual
Pendidikan Pancasila dikembangkan berdasarkan Pada zaman ini masyarakat kutai
konsep kurikulum 2013 dan yang membukai zaman sejarah
Mata kuliah pancasila mempertimbangkan kerangka Indonesia pertama kalinya ini
adalah pendidikan untuk kualitifikasi nasional Indonesia menampilkan nilai-nilai sosial
memberikan pemahaman dan (KKNI) sebagai rujukan kriteria politik, dan ketuhanan.
penghayatan kepada mahasiswa kualitas lulusan. B. Zaman Sriwijaya
mengenai ideologi bangsa D. Visi Misi Pendidikan Cita-cita tentang kesejahteraan
Indonesia. Dalam praktiknya, Pancasila bersama dalam sesuatu negara
perguruan tinggi menggunakan 1. Visi Pendidikan Pancasila telah tercemin pada kerjaan
nomenklatur mata kuliah Terwujudnya kepribadian Sriwijaya yang berbunyi yaitu
pendidikan pancasila. Ada sivitas akademika yang marvuat vanua criwijaya
penambahan kata pendidikan di bersumber pada nilai-nilai siddhayara subhika {suatu cita-
bagian awal.
Pancasila cita negara yang adil &
D. VISI, MISI, DAN
2. Misi Pendidikan Pancasila makmur}
TUJUAN
 Mengembangkan potensi C. Zaman Kerajaan-Kerajaan
PENDIDIKAN
akademik peserta didik (misi Sebelum Kerajaan Majapahit
PANCASILA
psikopedagogis). Pada zaman ini diterapkan antara
Pendidikan pancasila  Menyiapkan peserta didik lain untuk raja Aiar Langgi sikap
mengarahkan perhatian pada untuk hidup dan tolerensi dalam beragama nilai-
nilai-nilai moral yang berkehidupan dalam nilai kemanusiaan (hubungan
diharapkan dapat diwujudkan masyarakat, bangsa dan
dagang & kerjasama dengan
dalam kehidupan sehari-hari. negara (misi psikososial).
Benggala, Chola, dan Chompa)
Pendidikan pancasila yang  Membangun budaya ber-
Pancasila sebagai salah satu serta perhatian kerjahteraan
berhasil akan membuahkan
determinan kehidupan (misi pertanian bagi rakyat dengan
sikap cerdas dan penuh tanggung
sosiokultural). dengan membangun tanggul &
jawab dari peserta didik yang
disertai dengan sikap dan  Mengkaji dan waduk.
perilaku sebagai berikut: mengembangkan pendidikan
1. Beriman dan bertakwa Pancasila sebagai sistem C. Zaman Penjajahan dan
terhadap Tuhan Yang pengetahuan terintegrasi atau kebangkitan Nasional
Maha Esa. disiplin ilmu sintetik
2. Berprikemanusiaan yang (synthetic discipline), \. Kebangkitan Nasional
adil dan beradap. sebagai misi akademik
3. Mendukung persatuan (Sumber: Tim Dikti). Pada masa ini banyak berdiri
gerakan-gerakan nasional untuk
bangsa. E. Tujuan dan Capaian mewujudkan suatu bangsa yang
4. Mendukung kerakyatan Penyelenggaraan memiliki kehormatan akan
yang mengutamakan Pembelajaran Pendidikan kemerdekaan dan kekuataannya
kepentingan bersama dia Pancasila sendiri.
atas kepentingan a. Tujuan Pembelajaran
perorangan. Pendidikan Pancasila H. Zaman Penjajahan Jepang
5. Mendukung upaya untuk Secara spesifik Santoso
mewujudkan keadilan (2013: viii) tujuan Jepang menjanjikan
sosial. penyelenggaraan Pendidikan kemardekaan tanpa syarat
Pancasila di perguruan tinggi kapada bangsa Indonesia.
BAB 2
adalah untuk: Bahkan untuk mendapatkan
Pancasila Dalam Kajian 1. Memperkuat pancasila sebagai simpati & dukungan dari bangsa
Sejarah Bangsa dasar falsafah negara dan Indonesia maka sebagai realisasi
ideologi bangsa melalui janji tersebut maka dibentuklah
A. Dinamika Pancasila revitalisasi nilai – nilai dasar suatu badan yang bertugas untuk
pada Era Kemerdekaan pancasila sebagai norma
menyelidiki usaha-usaha
kehidupan bermasyarakat,
persiapan kemerdekaan
Pada awal-awal berbangsa dan bernegara.
Indonesia yaitu Badan
kemerdekaan, tidak banyak lagi 2. Memberikan pemahaman dan Penyelidik Usaha-usaha
pembicaran tentang pancasila. penghayatan atas jiwa dan
Pancasila mulai dikenal kembali nilai – nilai dasar pancasila Kemerdekaan Indonesia
ketika diterbitkannya buku kepada mahasiswa sebagai {BPUPKI}.
Lahirnya Pancasila Bung Karno negara republik indonesia,
serta membimbing untuk BAB 3
Mengembleng Dasar Negara
tahun 1947. Pada tahun 1949 menerapkan nya dalam Sejarah Lahirnya Pancasila
terjadi perubahan konstitusi kehidupan bermasyarakat,
yakni UUD Negara Republik berbangsa dan bernegara. A. Pengertian dan konsep
Indonesia yang diterapkan PPKI 3. Mempersiapkan mahasiswa sejarah
berubah menjadi Konstitusi RIS. agar mampu menganalisis dan
Terjadinya perubahan perudang- mencari solusi terhadap
undangan dasar mengakibatkan barbagai persoalan kehidupan “Klaim” Muhammad Yamin
terjadinya perubahan rumusan bermasyarakat, berbangsa dan bahwa pada tanggal 29 Mei
dasar negara meskipun tidak bernegara melalui sistem 1945 dia mengemukakan 5 asas
mengubah isi secara mendasar pemikiran yang berdasarkan bagi negara Indonesia Merdeka,
(winarno,2016:35) nilai – nilai pancasila dan UU yaitu kebangsaan, kemanusiaan,
. NRI Tahun 1945. ketuhanan, kerakyatan, dan
B. Dinamika Pancasila 4. Membentuk sikap mental kesejahteraan rakyat.
pada Era Orde Lama mahasiswa yang mampu Oleh “Panitia Lima” (Bung
mengapresiaksikan nilai – Hatta cs) diragukan
Periode orde lama nilai ketuhanan, kemanusiaan, kebenarannya. Arsip A. G
berlangsung antara tahun 1959- kecintaan pada tanah air dan Pringgodigdo dan Arsip A. K.
1966, pada masa ini ir.Soekarno kesatuan bangsa, serta Pringgodigdo yang telah
berhasil membawa pancasila penguatan masyarakat madani ditemukan menunjukkan bahwa
dikenal didunia melalui yang demokratis, berkeadilan Klaim Yamin tidak dapat
pidatonya dihadapan sidang dan bermartabat berlandaskan diterima.
pancasila, untuk berinteraksi
umum PBB tahun 1960, yang dengan dinamika internal dan Pada hari keempat, Soekarno
berjudul “Membangun Dunia eksternal bangsa indonesia. mengusulkan 5 asas
Kembali (To Build The World A yaitu kebangsaan Indonesia,
New ). b. Capaian Penyelenggaraan internasionalisme atau peri-
Pancasila ditampilkan Pembelajaran Pendidikan kemanusiaan, persatuan dan
sebagai Dasar piagam yang Pancasila kesatuan, kesejahteraan sosial,
universal untuk Kesejahteraan 1. Memiliki kemampuan analisis, dan ketuhanan yang Maha Esa.
umat manusia berfikir rasional, bersikap 5 asas tersebut oleh Soekarno
(Winarno,2016:37). kritis dalam menghadapi dinamakan Pancasila, Pidato
persoalan – persoalan dalam Soekarno diterima dengan gegap
C. Dinamika Pancasila kehidupan bermasyarakat, gempita oleh peserta sidang.
pada Orde Baru berbangsa dan bernegara. Oleh sebabnya, pada tanggal 1
2. Memiliki kemampuan dan Juni 1945 dikenal sebagai hari
Orde baru adalah masa tanggungjawab intelektual lahirnya pancasila.
pemerintahan presiden Soeharto dalam mengenali masalah –
antara tahun 1966-1998. Orde masalah dalam memberikan
baru lahir dari konteks solusi berdasarkan nilai – nilai BAB IV
penyimpangan yang dilakukan pancasila.
oleh pemerintah sebelumnya. 3. Mampu menjelaskan dasar – Pancasila Sebagai Ideologi
Pemerintah sebelumnya dasar kebenaran bahwa Nasional
dianggap telah mempraktikkan pancasila adalah ideologi yang
kehidupan bernegara yang tidak sesuai bagi bangsa indonesia
berdasar pada Pancasila dan yang majemuk (Bhinneka Pengertian ideologi
UUD 1945. Seruan presiden Tunggal Ika).
Arti ideologi
soeharto yang secara terus 4. Mampu
menerus untuk memahami Ideologi adalah gabungan dari
mengimplementasikan dan
tentang pentingnya pancasila dua kata majemuk,
melestarikan nilai – nilai
sebagai dasar negara dan pancasila dalam realita yaitu ideadan logos
pandangan hidup bangsa kehidupan. Yang berasal dari kata bahasa
indonesia. Tahun 1998, 5. Memiliki karakter ilmuwan yunani eidos dan logos . secara
pemerintahan orde baru dan profesional pancasilais sederhana ideologi berarti suatu
mengalami krisis legitimilasi. yang memiliki komitmen atas gagasan yang berdasarkan
Krisis ini bermula dari krisis kelangsungan hidup dan pemikiran filsafat. Dalam arti
moneter dan ekonomi tahun kejayaan Negara Kesatuan kata luas, ideologi dipergunakan
1997. Orde baru dianggap gagal Republik Indonesia (Santoso, untuk segala cita-cita, nilai-nilai
dalam mengelola pemerintahan 2013:viii-ix ). dasar, dan keyakinan-keyakinan
yang semakin sentralistis dan F. Ruang Lingkup Meteri (KI- yang mau dijunjung tinggi
dianggap penyakit kolusi, KD) Mata Kuliah sebagai pedoman normatif.
korupsi dan nepotisme Pendidikan Pancasila Dalam artian ini,ideologi disebut
(Winarno,2016:39). Disain Mata Kuliah terbuka. Dalam arti sempit
KOMPETENSI INTI (KI) ideologi adalah gagasan atau
D. Pancasila Era merupakan kemampuan atau
teori yang menyeluruh tentang
Reformasi kompetensi yang bersifat generik makna hidup dan nilai-nilai yang
yang isinya merujuk pada essensi menentukan dengan mutlak
Lahir dengan semangat Tujuan Pendidikan Nasional (UU
menghapuskan pengalaman- No.12/2012). Kompetensi inti bagaimana manusia harus hidup
pengalaman buruk yang terdiri atas nilai spiritual, dan bertindak, artian ini disebut
penyelenggaraan pemerintah nilai sosial, pengetahuan, dan juga ideologi tertutup.
sebelumnya. Diawal reformasi keterampilan, berfungsi sebagai Ideologi juga sering diartikan
pancasila telah dilupakan banyak organisator Mata Kuliah Wajib sebagai ajaran, doktrin, teori
orang. Keluarnya ketetapan Umum yang terdiri atas atau ilmu yang diyakini
MPR No.XVII/MPR/1998 pendidikan agama, Pancasila, kebenarannya, yang disusun
tentang pencabutan Ketetapan kewarganegaraan, dan bahasa secara sistematis dan diberi
Majelis Permusyawaratan indonesia. petunjuk sistem pelaksanaannya
Rakyat Indonesia
KOMPETENSI DASAR (KD) dalam menanggapi dan
No.II/MPR.1978 tentang
bersifat spesifik yang isinya menyelesaikan masalah yang
Pedoman Penhayatan dan
Pengamatan Pancasila dan mendeskripsikan kemampuan dihadapi dalam bermasyarakat,
Penetapan tentang Penegasan terkait substansi mata kuliah, berbangsa dan bernegara.
kembali pancasila sebagai dasar dalam hal ini mata kuliah
negara, dapat dikatan sebagai pendidikan pancasila sebagai Menurut Gunawan
momen penting dan bersejarah salah satu empat elemen mata Setiardja(1993), ideologi dapat
bangsa ini, era reformasi kuliah wajib umum. Dalam dirumuskan sebagai seperangkat
ternyata tidak “alergi” dengan konteks KKNI, kompetnsi dasar ide asasi manusia dan sleuruh
pancasila (Winarno,2016:43). sepadan dengan konsep dan posisi realitas yang dijadikan pedoman
capaian pembelajaran. dan pedoman dan cita-cita
BAB 3 KOMPETENSI INTI 1 DAN 2 hidup. Ideologi berada satu
Pancasila Sebagai Dasar (KI 1 DAN KI 2) dikembangkan tingkat lrbih rendah dari filsafat.
Negara secara koheren dan harmonis Berbeda dengan filsafat yang
sebagai dampak penggiring digerakan oleh kecintaan keada
Dasar filsafat negara yang
(nurturant effects). KI 1 dan KI 2 kebenaran dan sering tanpa
merupakan kedudukan pokok
secara filosofis berfungsi sebagai pamrih apapun juga, maka
dan utama daripada Pancasila.
pendasaran ontologis dan ideologi digerakan oleh tekad
Kedudukan Pancasila sebagai
dasar (filsafat) negara tetjadi epistemologis mata kuliah. untuk mrngubah keadaan yang
setelah PPKI pada tanggal 18 KOMPETENSI INTI 3 DAN 4 tidak diinginkan. Dalam ideologi
Agustus 1945 menetapkan (KI 3 DAN KI 4) dikembangkan sudah ada suatu komitmen sudah
Pembukaan dan UUD Negara secara konsisten dan irnteraktif terkandung wawasan masa
Republik lndonesia. Bagian sebagai dampak instruksional depan yang dikehendaki dan
pembukaan memuat 4 alinea, (intructional effects). KI 3 dean hendak diwujudkan dalam
dimana Pancasila terdapat di KI 4 secara filosofis berfungsi kenyataan.
alinea IV. Dengan disahkannya sebagai pendasaran ontologis dan
Pembukaan tersebut maka epistemologis mata kuliah. B. Pengertian Ideologi dan
Pancasila ikut pula terangkat  Kompetensi 1,2,3,4 secara Dimensi
posisinya atau mengalami bersama-sama merupakan
penuangan konstitusional entitas utuh learning outcomes
sebagai dasar negara. (capaian pembelajaran) dalam 1. Menyatukan bangsa
konteks utuh proses psikologis Indonesia, memperkokoh
A. MAKNA PANCASILA pedagogis/andragogis suatu dan memelihara kesatuan
DASAR NEGARA proses pencapaian/perwujudan dan persatuan.
tujuan pendidikan nasional. 2. Membimbing dan
Sebagaimana  Dalam konteks pendidikan mengarahkan bangsa
dikemukakan di atas, kedudukan pancasila, kompetensi dasar Indonesia unutk
pokok dan utama dari Pancasila dijabarkan secara utuh, mencapai tujuannya.
adalah sebagai dasar negara koheren dan konsisten 3. Memberikan kemauan
seperti termuat dalam berdasar kerangka kompetensi untuk memelihara dan
Pembukaan UUD 1945 alinea inti 1,2,3, dan 4 yang mengembangkan
IV. Dengan masuknya rumusan kemudian dikembangkan identitas bangsa
Pancasila dalam Pembukaan dalam materi pembelajaran. Indonesia
UUD 1945 yang disahkan oleh PENGANTAR PENDIDIKAN 4. Menerangi dan
PPKI ini, para ahli sependapat PANCASILA mengawasi keadaan,
bahwa Pancasila berkedudukan A. Menelusuri konsep dan serta kritis kepada
sebagai dasar negara. Meskipun urgensi Pendidikan Pancasila adanya upaya untuk
dalam Pembukaan UUD 1945 B. Menanya alasan mengapa mewujudkan cita-cita
tidak secara eksplisit disebutkan diperlukan pendidikan yang terkandung di
kata Pancasila, namun terdapat pancasila dalam pancasila.
suatu communis opinio bahwa C. Menggali sumber historis 5. Sebagai pedoman bagi
dasar negara yang lima itu sosiologis, politis pendidikan kehidupan bangsa
adalah Pancasila dan bahwa pancasila Indonesia dalam upaya
Pancasila itu adalah ideologi D. Membangun argumen tentang menjaga keutuhan negara
nasional (Pranarka, 1985). Dinamika dan Tantangan dan memperbaiki
pendidikan pancasila kehidupan dari bangsa
B. HUBUNGAN E. Mendeskripsikan essensi dan Indonesia.
PANCASILA DENGAN Urgensi pendidikan pancasila
PEMBUKAAN UUD 1945 untuk Masa depan Makna Ideologi Pancasila
BAGAIMANA PANCASILA
Pembukaan UUD 1945 DALAM ARUS SEJARAH Pancasila selain berkedudukan
mengandung pokok-pokok BANGSA INDONESIA sebagai ,dasar negara juga
pikiran. Pokok-pokok pikiran ini A. Menelusuri konsep dan berkedudukan sebagai Ideologi
merupakan pancaran dari urgensi pancasila dalam arus Nasional bangsa Indonesia.
Pancasila. Pokok-pokok pikiran sejarah bangsa indonesia
itu adalah sebagai berikut. B. Menanya alasan mengapa Sehingga makna pancasila dari
diperlukan pancasila dalam ketetapan tersebut bahwa nilai-
1. Negara melindungi kajian arus sejarah bangsa nilai yang tercamtum dalam
segenap bangsa indonesia ideologi pancasila menjadi cita-
Indonesia dan seluruh C. Menggali sumber historis, cita normatif bagi
tumpah darah Indonesia, sosiologi, politis tentang penyelenggaraan bernegara.
dengan berdasar atas pancasila dalam kajian arus
persatuan. Dalam pokok sejarah bangsa indonesia Pancasila sebagai ideologi
pikiran ini diterima D. Membangun argumen tentang mempunyai makna sebagai
paham negara persatuan. dinamika dan tantangan berikut:
2. Negara hendak pancasila dalam kajian arus
mewujudkan keadilan sejarah bangsa indonesia 1. Nilai-nilai yang
sosial bagi seluruh rakyat E. Mendeskrisikan essensi dan tercantum dalam
Indonesia. urgensi pancasila dalam kajian Pancasila menjadi cita-
3. Negara yang arus sejarah bangsa indonesia cita normatif
berkedaulatan rakyat, penyelenggaraan
berdasar atas asas MENGAPA PANCASILA bernegara.
kerakyatan dan SEBAGAI DASAR NEGARA 2. Nilai-nilai yang
permusyawaratan A. Menelusuri konsep dan tercantum dalam
perwakilan. urgensi pancasila sebagai Pancasila merupakan
4. Negara berdasar atas dasar negara nilai yang disepakati
Ketuhanan Yang Maha B. Menanya alasan mengapa bersama dan oleh karena
Esa menurut dasar diperlukan kajian pancasila itu menjadi salah satu
kemanusiaan yang adil sebagai dasar negara sarana pemersatu
dan beradab. C. Menggali sumber historis, (integrasi) masyarakat
sosiologi, politis tentang Indonesia.
C. Penjabaran Pancasila pancasila pancasila sebagai
Dalam Pasal-Pasal Uud 1945 dasar negara Dimensi Ideologi Pancasila
Pancasila sebagai dasar D. Membangun argumen tentang
negara ditransformasikan dinamika dan tantangan 1. Dimensi Realita, artinya
menjadi nama hukum yang pancasila sebagai dasar negara nilai-nilai dasar yang tercamtum
bersifat memaksa, mengikat, dan E. Mendeskrisikan essensi dan di ideologi tersebut
mengandung sanksi. urgensi pancasila sebagai mencerminkan kenyataan hidup
Barangsiapa yang tidak dasar negara yang ada di dalam masyarakat
melaksanakan atau tidak MENGAPA PANCASILA dimana ideologi itu ada untuk
mematuhinya akan ditindak MENJADI IDEOLOGI NEGARA pertama kalinya.
sesuai dengan hukum yang A. Menelusuri konsep dan
berlaku. Oleh karena itu, perlu urgensi pancasila menjadi Pelajari juga: Pengertian, Fungsi
diselenggarakan law ideologi negara dan Tujuan Pancasila (Lengkap)
enforcement terhadap segala B. Menanya alasan mengapa
hukum yang merupakan diperlukan kajian pancasila 2. Dimensi Idealisme, artinya
penjabaran dari dasar negara menjadi ideologi negara kualitas ideologi yang
Pancasila. C. Menggali sumber historis, tercamtum dalam nilai dasar
D. Implementasi Pancasila sosiologi, politis tentang tersebut bisa memberikan
Dalam Kebijakan Negara pancasila pancasila menjadi harapan kepada berbagai
Berikut ini akan dijelaskan ideologi negara kelompok dan masyarakat
mengenai implementasi D. Membangun argumen tentang mengenai masa depan yang lebih
Pancasila dalam kebijakan dinamika dan tantangan baik.
negara. pancasila menjadi ideologi
negara 3. Dimensi Fleksibilitas, artinya
1. Membudayakan Pancasila E. Mendeskrisikan essensi dan kemampuan ideologi dalam
dalam Aspek Kehidupan urgensi pancasila menjadi mempengaruhi dan
Politik ideologi negara menyesuaikan diri dengan
MENGAPA PANCASILA perkembangan masyarakatnya.
Dalam kehidupan politik, SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
bangsa Indonesia menjunjung A. Menelusuri konsep dan
tinggi nilai-nilai demokrasi urgensi pancasila sebagai BAB 5
sebagaimana dengan negara lain sistem filsafat Demokrasi Pancasila
sejalan dengan ideologinya, B. Menanya alasan mengapa
maka demokrasi di Indonesia diperlukan kajian pancasila
mendasarkan dirinya kepada Apa yang dimaksud dengan
sebagai sistem filsafat
ideologi politik yang dipunyai, C. Menggali sumber historis, demokrasi Pancasila?
yaitu Pancasila yang disebut sosiologi, politis tentang Secara umum,
dengandemokrasi Pancasila. pancasila pancasila sebagai pengertian demokrasi
sistem filsafat
2. Membudayakan Pancasila Pancasila adalah suatu
D. Membangun argumen tentang
dalam Aspek Kehidupan dinamika dan tantangan paham demokrasi yang
Ekonomi pancasila sebagai sistem berlandaskan pada nilai-
filsafat
Dalam sistem Ekonomi nilai yang terkandung di
E. Mendeskrisikan essensi dan
Pancasila, pemerintah dan urgensi pancasila sebagai dalam ideologi Pancasila.
masyarakat memihak pada sistem filsafat
(kepentingan) ekonomi rakyat MENGAPA PANCASILA
sehingga terwujud pemerataan Ada juga yang menyebutkan
MENJADI SISTEM ETIKA
sosial dalam kemakmuran dan bahwa demokrasi Pancasila
A. Menelusuri konsep dan
kesejahteraan. Inilah sistem urgensi pancasila menjadi adalah suatu paham
ekonomi kerakyatan yang sistem etika demokrasi yang sumbernya
demokratis yang melibatkan B. Menanya alasan mengapa
semua orang dalam proses berasal dari falsafah hidup
diperlukan kajian pancasila
produksi, dan hasilnya dapat menjadi sistem etika bangsa Indonesia yang
dinikmati oleh semua warga C. Menggali sumber historis, digali berdasarkan
masyarakat. Aturan main sistem sosiologi, politis tentang
ekonomi Pancasila yang lebih kepribadian rakyat
pancasila pancasila menjadi
ditekankan pada sila keempat sistem etika Indonesia itu
menjadi slogan baru yang D. Membangun argumen tentang sendiri. Falsafah hidup
diperjuangkan sejak reformasi. dinamika dan tantangan
BAB 4 bangsa Indonesia tersebut
pancasila menjadi sistem etika
E. Mendeskrisikan essensi dan kemudian melahirkan dasar
Pancasila Sebagai Ideologi urgensi pancasila menjadi falsafah negara Indonesia,
Nasional sistem etika
Bab ini membahas kedudukan yaitu Pancasila yang
MENGAPA PANCASILA
Pancasila sebagai ideologi terkandung dalam
MENJADI DASAR
nasional. Status Pancasila Pembukaan UUD 1945.
PENGEMBANGAN ILMU
sebagai ideologi nasional adalah
A. Menelusuri konsep dan
implikasi politis dari menjadikan
urgensi pancasila menjadi Jadi secara ringkas
Pancasila sebagai dasar filsafat
dasar nilai pengembangan
negara sebagaimana termuat penjelasan poin-poin
ilmu
dalam alinea IV Pembukaan penting mengenai sistem
B. Menanya alasan mengapa
UUD 1945. Konsepsi Pancasila
diperlukan kajian pancasila demokrasi ini dapat
sebagai ideologi nasional
menjadi dasar nilai
hendaknya dapat dibedakan dijelaskan sebagai berikut:
pengembangan ilmu
dengan konsep Pancasila sebagai
C. Menggali sumber historis,
ideologi negara. Pancasila
sebagai ideologi negara
sosiologi, politis tentang 1. Demokrasi
pancasila pancasila menjadi dilaksanakan
memiliki makna yang sama
dasar nilai pengembangan
dengan Pancasila sebagai dasar berdasarkan
ilmu
negara. Sedangkan Pancasila
D. Membangun argumen tentang kekeluargaan dan
sebagai ideologi nasional,
dinamika dan tantangan musyawarah
sebagaimana termuat dalam
pancasila menjadi dasar nilai
Ketetapan MPR No. pengembangan ilmu untuk mufakat
XVIII/MPR/1998 berarti nilai- E. Mendeskrisikan essensi dan
untuk
nilai yang terkandung di urgensi pancasila sebagai
dalamnya menjadi cita-cita dasar nilai pengembangan kesejahteraan
hidup bernegara. Melalui ilmu. rakyat.
pembelajaran bab ini, BAB II SUBSTANSI KAJIAN
2. Sistem organisasi negara
diharapkan mahasiswa
MATA KULIAH dilaksanakan sesuai
menerima dan mempertahankan
keberlangsungan Pancasila PENDIDIKAN PANCASILA dengan persetujuan
sebagai ideologi nasional yang rakyat.
berfungsi sebagai cita-cita
A. PENGERTIAN DAN 3. Kebebasan individu
bernegara dan sebagai pemersatu
bangsa. PENTINGNYA dijamin namun tidak
PENDIDIKAN bersifat mutlak dan
A. Pengertian Dan Sejarah
Ideologi PANCASILA harus disesuaikan
dengan tanggung jawab
Ideologi berasal dari kata "idea" 1. Pengertian Mata Kuliah sosial.
dan "logos". Idea berarti Pendidikan Pancasila 4. Dalam pelaksanaan
gagasan, konsep, pengertian
dasar, atau cita-cita. Logos demokrasi ini tidak ada
berarti ilmu. Jadi, secara Mata kuliah pendidikan dominasi mayoritas atau
harafiah ideologi berarti ilmu Pancasila merupakan usaha sadar minoritas, namun harus
tentang gagasan atau cita-cita.
Istilah ideologi sendiri pertama dan terencana untuk mewujudkan dijiwai oleh semangat
kali dikemukakan oleh Antoine suasana belajar dan proses kekeluargaan untuk
Destutt de Tracy (1754-1836), mewujudkan cita-cita
ketika bergejolaknya Revolusi pembelajaran agar mahasiswa
Prancis untuk mendefinisikan hidup bangsa Indonesia.
secara aktif mengembangkan
ilmu tentang ide. Dapat
disimpulkan secara bahasa, potensi dirinya untuk memiiiki
ideologi adalah pengucapan atau pengetahun, kepribadian, dan
pengutaraan terhadap sesuatu 1. Drs. C.S.T. Kansil, SH.
yang terumus di dalam pikiran. keahlian, sesuai dengan program
B. PANCASILA studinya masing-masing. Menurut Drs. C.S.T. Kansil,
SEBAGAI IDEOLOGI
Pendidikan tentang pancasila SH., pengertian demokrasi
Sudah menjadi
pensakuan bangsa Indonesia Pancasila adalah kerakyatan
merupakan salah satu cara untuk
bahwa Pancasila adalahideologi. yang dipimpin oleh hikmat
Pengakuan dan penerimaan menanamkan pribadi yang
kebijaksanaan dalam
bangsa Indonesia bahwa bermoral dan berwawasan luas permusyawaratan
Pancasila adalah ideologi bagi dan
negara dan bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan perwakilan, yang merupakan sila
adalah sebagaimana tertuang bernegara. Maman Rachman keempat dari dasar Negara
dalam ketetapan MPR
No.XVIII/MPR/1998 tentang (I999: 324) menyatakan bahwa Pancasila seperti yang tercantum
pencabutan ketetapan MPR RI dalam alinea ke 4 Pembukaan
No.II/MPR/1978 tentang Pendidikan tentang pancasila
pedoman penghayatan dan UUD 1945.
memegang peranan penting dalam
pengamalan pancasila
(Ekaprasetya Pancakarsa) dan membentuk kepribadian
penetapan tentang penegasan 2. Prof. R.M. Sukamto
mahasiswa di perguruan tinggi.
pancasila sebagai dasar Negara. Notonagoro
C. Tahapan Setelah lulus dari perguruan
Perkembangan tinggi, diharapkan mereka tidak Menurut Prof. R.M. Sukamto
Pancasila Sebagai
Ideologi sekedar berkembang daya Notonagoro, pengertian
Menurut Soerjanto intelektualnya saja namun juga demokrasi Pancasila adalah
Poespowarjo (1991) bahwa
proses pemahaman atau sikap dan perilakunya. Sikap dan kerakyatan yang dipimpin oleh
kesadaran masyarakat terhadap hikmat kebijaksanaan dalam
perilakunya itu diharapkan
ideologinyaberjalan bertahap permusyawaratan/perwakilan
dalam intensitasnya, tergantung menjadi dasar keilmuan yang
yang ber-Ketuhanan YME, yang
pada bagaimana masyarakat dimilikinya agar bermanfaat pada berkemanusiaan yang adil dan
tersebut mempersepsikan
ideologinya itu dari satu periode diri, keluarga, dan masyarakat. beradab, yang mempersatukan
kepada periode berikutnya. Selain itu, mahasiswa diharapkan Indonesia, dan yang berkeadilan
Berdasarkan itu dapat
diketahui tiga jenjang atau mampu memberikan kontribusi sosial bagi seluruh rakyat
tahapan kesadaran masyarakat Indonesia.
yang konstruktif dalam
dan bangsa Indonesia terhadap
pancasila sebagai ideologi, yaitu bermasyarakat, berbangsa, dan
(1) Pancasila sebagai ideologi bernegara, dengan mengacu 3. Prof. Dardji Darmo Diharjo
persatuan, (2) Pancasila sebagai
ideologi pembangunan, (3) kepada nilai-nilai Pancasila. Jadi, Menurut Prof. Dardji Darmo
pancasila sebagai ideologi mata kuliah Pancasila merupakan Diharjo, pengertian demokrasi
terbuka
D. MAKNA PANCASILA proses pembelajaran dengan Pancasila adalah paham
SEBAGAI menggunakan pendekatan student demokrasi yang bersumber dari
IDEOLOGINASIONAL
centered learning. kepribadian dan falsafah hidup
INDONESIA
Pancasila sebagai bangsa Indonesia, yang
ideologi nasional yang berarti 2. Pentingnya Mata Kuliah perwujudannya seperti dalam
sebagai cita-cita menegara dan ketentuan-ketentuan Pembukaan
sarana yang mempersatukan Pendidikan Pancasila
masyarakat perlu perwujudan UUD 1945.
yang konkret, dan operasional Pendidikan pancasila
aplikatif sehingga tidak menjadi
slogan belaka. Dalam Ketetapan diharapkan mampu menghadirkan 4. Garis Besar Haluan Negara
MPR No. XVII/MPR/1998 karakter generasi muda yang tidak (GBHN)
dinyatakan bahwa Pancasila
perlu diamalkan dalam bentuk hanya cerdas namun juga
pelaksanaan yang konsisten Berdasarkan GBHN tahun 1978
dalam kehidupan bernegara. berkarakter. Maksudnya adalah
dan tahun 1983, demokrasi
generasi muda yang tidak hanya
BAB 5 Pancasila adalah tujuan dari
Pancasila Sebagai Filsafat berkompeten tatapi juga perduli pembangunan politik di
terhadap kemajuan lndonesia. Indonesia dimana dalam
Pancasila dalam pendekatan
pancasila adaha ilmu pengetahan Pendidikan pancasila sangatlah pelaksanaannya diperlukan
yang mendalam/mendasar penting bagi para generasi muda pemantapan kehidupan
mengenai pancasila. Filsafat konstitusional kehidupan
pancasila dapat didefinisikan Indonesia agar dapat terbentuk
secara ringkas sebagai refleksi karakter yang unggul dan demokrasi dan tegaknya hukum.
kritis dan rasional tentang
pancasila dalam bangunan bereakhlak mulia. Sehingga
bangsa dan negara Indonesia mampu bersaing, beretika, Asas-Asas Demokrasi Pancasila
(Syarbaini, 2003). Bahasan
dalam bab ini meliputi: bermoral, sopan dan santun dalam
Ada dua asas yang terkandung di
bermasyarakat berbangsadan
A. Pemikiran filosofis dalam sistem demokrasi
pancasila menurut para bernegara. Karena karakter
Pancasila. Adapun asas-asas
pendiri bangsa merupakan nilai-nilai perilaku tersebut adalah sebagai berikut:
manusia yang berhubungan
dengan Tuhan Yang Maha Esa,
1. Pemikiran filosofis pancasila 1. Asas Kerakyatan
dari Soekarno diri sendiri, sesama-manusia,
lingkungan, dankebangsaan, yang Maksud dari asas ini adalah agar
Soekarno yaitu orang bangsa Indonesia memiliki
pertama yang memperkenalkan terwujud dalam pikiran, sikap,
pancasila. Soekarno perasaan, perhatian, dan perbuatan kesadaran dasar rasa cinta dan
mengemukakan muatan yang padu dengan rakyat, sehingga
terkandung dalam masing- berdasarkan norma-norma agama, dapat mewujudkan cita-citanya
masing sila yakni sebagai hukum, tatakrama, budaya dan
yang satu.
berikut:
1) ketuhanan yang maha esa, adat istiadat. Sehingga tidak akan
berarti bangsa Indonesia adalah ada lagi tindak kriminal seperti
bangsa yang bertuhan; 2. Asas Musyawarah
2) kemanusiaan yang adli dan kasus korupsi dan lainnya.
beradab, berarti persaudaraan Maksud dari asas ini adalah agar
bangsa-bangsa; Mutu pendidikan karakter bangsa Indonesia
3) persatuan Indonesia berarti
nasionalisme; seperti pancasila mampu memperhatikan aspirasi dan
4) kerakyatan yang dipimpin meningkatkan mutu dan kualitas kehendak seluruh rakyat melalui
oleh hikmat kebijaksanaan permusyawaratan untuk
dalam pendidikan di masa yang akan
mencapai kesepakatan bersama.
permusyawaratan/perwakilan, datang. Maka dari itu peranan
berarti demokrasi; Dalam hal ini, musyawarah
5) keadilan sosial bagi seluruh pendidikan pancasila sangatlah
rakyat Indonesia, berarti tidak menjadi media untuk
penting. Dengan adanya
ada kemiskinan dalam Indonesia mempersatukan pendapat
merdeka. pendidikan pancasila diharapkan dengan memberikan
2. Pemikiran filosofis bisa menjadi motor “perbaikan” pengorbanan dan kasih sayang
pancasila dari Moh.
Hatta sekaligus “pembentukan” karakter untuk kebahagiaan rakyat
generasi pemuda yang tidak hanya Indonesia.
Melalui buku berjudul
uraian Pancasila Moh. Hatta unggul tetapijuga berakhlak
kembali menjelaskan masing-
masing sila pancasila. Sila mulia.
Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila
ketuhanan yang maha esa,
sebagai dasar yang memimpin 3. Menggali Sumber Historis,
Pada dasarnya sistem demokrasi
jalan kebenaran. Sila
Sosiologis, Politik ini memiliki kesamaan dengan
kemanusiaan yang adil dan
beradab yaitu kelanjutan dari Pendidikan Pancasila demokrasi universal, namun
praktik hidup daripada dasar terdapat perbedaan di dalamnya.
Ketuhanan yang maha esa, yaitu Dari segi objek materil, Adapun ciri-ciri demokrasi
dasar yang memimpin. Sila
persatuan Indonesia di dalamnya pengayaan materi atau substansi Pancasila adalah sebagai berikut:
mengandung bahwa bangsa mata kuliah pendidikan pancasila
Indonesia itu satu, tidak dapat
dipecah-pecah. Sila kerakyatan dapat dikembangkan melalui 1. Penyelenggaraan
yang dipimpin oleh hikmat pemerintahan berjalan
beberapa pendekatan, diantaranya
kebijaksanaan dalam sesuai dengan
permusyawaratan/perwakilan pendekatan historis, sosiologis,
konstitusi.
yaitu berhubungan erat dengan dan politik.(Ristekdikti,2016)
sila ke lima, oleh karena itu 2. Dilakukan kegiatan
demokrasi indonesia bukanlah Pemilihan Umum
demokrasi liberal dan juga a. Sumber Historis Pendidikan
(PEMILU) secara
bukan totaliter. Sila keadilan Pancasila
sosial bagi masyarakat Indonesia berkesinambungan.
tidak hanya menjadi dasar Sejarah mernpunyai fungsi 3. Menjunjung tinggi
negara tetapi sekaligus menjadi pentingdalarn membangun Hak Asasi Manusia
tujuan yang harus dilaksanakan.
B. Pemikiran Filosofis kehidupan bangsa dengan lebih (HAM) dan
Pancasila Menurut bijaksana di masadepan. Hal melindungi hak
Para Ahli masyarakat minoritas.
tersebut sejalan dengan ungkapan
Para ahli yang 4. Proses demokrasi
seorang Filsuf Yunani yang
memberikan sumbangan dapat menjadi ajang
pemikirann filosofis bernama Cicero (106-43SM) kompetisi berbagai
Pancasila.Misalnya dari
yang mengungkapkan “Historia ide dan cara
Driyarkara dalam tulisan
berjudul Pancasila dan Religi Vitae Magistra”. Yang berrnakna menyelesaikan
(1959),Notanogoro Pidato Dies masalah.
Natalis Universitas Pancasila “sejarah memberikan kearifan”.
tanggal 8 November 5. Ide-ide yang paling
Pengertian lain dari istilah
1967,Soediman Kartohadiprodjo baik bagi Indonesia
dalam buku Beberapa pikiran tersebut yang sudah menjadi akan diterima, dan
Sekitar Pantja-Sila (1970),dan pendapat umum (common sense)
bukan berdasarkan
Abdul Kadir dalam tulisan nya
Pancasila dan Aalam Pikiran adalah “sejarah merupakan guru suara terbanyak.
Intergralistik (1994).Pemikiran kehidupan”. Implikasinya,
pancasila juga disumbangkan
oleh para ahli atau akademisi di pengayaan materi perkuliahan
Prinsip Demokrasi Pancasila
era sekarang,misal para Pancasila melalui pendekatan
pemrasaran dalam Simposim
hari Lahir pancasila di UI historis adalah amat penting dan Seperti yang dijelaskan
(2006),Kongres Pancasila I di tidak boleh dianggap remeh guna sebelumnya, sistem demokrasi
UGM (2009) dan Kongres
mewujudkan kejayaan bangsa ini sesuai dengan budaya dan
Pancasila II di UNAIR (2010)
Penjelasan dari masing- dikemudian hari. karakter bangsa Indoensia.
masing sila Panncasila pernah Adapun beberapa prinsip sistem
diberikan pula melalui b. SumberSosiologis Pendidikan demokrasi ini adalah sebagai
Ketetapan MPR RI Pancasila
NO.II/MPR/1978 yang kita berikut:
kenal dengan pedoman Soekanto (1982:19)
Penghayatan dan pengamalan menegaskan bahwa dalam 1. Memastikan adanya
pancasila (P4).Dalam ketetapan
tersebut dinyatakan bahwa P4 ini perspektif sosiologi, suatu perlindungan HAM.
bukan merupakan tafsir masyarakat pada suatu waktu dan 2. Keputusan diambil
Pancasila sebagai dasar negara berdasarkan musyawarah.
dan jugga tidak dimaksudkan tempat memiliki nilai-nilai yang
3. Adanya badan peradilan
menafsirkan Pancasila dasar tertentu, melalui pendekatan
negaara sebagaimnana tercantum independen yang bebas dari
dalam pembukaan,batang sosiologis ini anda diharapkan intervensi pemerintah atau
tubuh,dan penjelasan UUD dapat mengkaji struktur sosial,
kekuasaan lainnya.
1945.P4 ini merupakan penuntun
dan pedoman hidup dalam proses sosial, termasuk 4. Adanya partai politik dan
kehidupam bermasyarakat dan perubahan-perubahan sosial dan organisasi sosial politik
bernegara bagi setiap warga sebagai media untuk
negara,penyelenggara masalah-masalah sosial yang
negara,lembaga kenegaraan,dan patut disikapi secara arif dengan menyalurkan aspirasi
lembaga kemtu kesatuan rakyat.
bermula dari menggunakan standar nilai-nilai 5. Rakyat merupakan
gagasanasyarakatan.Isi dari yang mengacu kepada nilai-nilai
masing-msing sila Pancasila pemegang kedaulatan dan
dalam ketetapan ini selanjutnya pancasila. dilaksanakan berdasarkan
dijabarka ke dalam 36 butir,lalu c. Sumber Yuridis Pendidikan UUD 1945.
berkembang menjadi 45 butir
6. Berperan sebagai
P4.Butir-butir P4 inilah yang pelaksana dalam
sangat terkenal di masa Orde Pancasila
Baru dan dijelaskan salah satu PEMILU.
Negara Republik
materi dalaam kegiatan 7. Adanya keseimbangan
Penataran P4.P4 atau disebut Indonesia adalah negara hukum antara kewajiban dan hak.
“Ekaprasetya Pancakarsa” (rechstaat) dan salah satu cirinya 8. Kebebasan individu harus
bukanlah tafsir tentang
Pancasila,tetapi lebh sebagai atau istilah yang bernuansa bertanggungjawab secara
penunjuk perilku.pedoman bersinonim, yaitu pemerintahan moral kepada Tuhan Yang
tersebut dilihat ecara luas Maha Esa, diri sendiri,
sebagai pandangan rsemi Orde berdasarkanhukum (rule of
baru tentang pancasila (david masyarakat, dan negara.
aflaw). Pendekatan yuridis
Bourchier,2007). 9. Menjunjung tinggi tujuan
merupakan salah satu pendekatan
dan cita-cita nasional.
C. Nilai-Nilai Pancasila utama dalam pengembangan atau
Sebagai satu Kesatuan. 10. Penyelenggaraan
pengayaan materi mata kuliah pemerintah berdasarkan
Pandangan bahwa Pendidikan Pancasila. Urgensi hukum, sistem konstitusi,
Pancasila merupakan satu
dimana kekuasaan
kesatuan bermula dari gagasan pendidikan yuridis ini adalah
ilmiah tertinggi berada di tangan
dalam rangka menegakkan
Prof.Drs.Notonagoro,S.H.,seoara rakyat.
ng ahli filsafat hukum dari Undang-undang (law
UGM.Beliau melakukan enforcement) yang merupakan
penelitian ilmiah dan refleksi
filosofis Pancasila sejak tahun salah satu kewajiban negara yang Fungsi Demokrasi Pancasila
1951,1955,1967,1970 dan penting.
seterusnya.temuan-temuan nya Tujuan utama dari sistem
terhitung monumental,misal d. Sumber Politik Pendidikan
demokrasi ini adalah untuk
Pembukaan UUD 1945 sebagai Pancasila
Pokok kaidah Negara menjamin hak-hak rakyat
Fundamental,sifat hubunga Melalui pendidikan politik Indonesia dalam
Pancasila denagn Negra ini, anda diharapkan mampu
penyelenggaraan negara. Berikut
Indonesia,Toeri Caua guna
menjelaskan asal mula Pancasila menafsirkan fenomena politik ini adalah beberapa fungsi
,Ppancasila dalam Tri dalam rangka menemukan demokrasi Pancasila secara
prakara ,bangun hierarkis umum:
piramidal pancasilaa,pancasila pedoman yang bersifat moral
dan ilmu pengetahuan di yang sesuai dengan nilai-nilai
Indonesia ,kesatuan sila sila 1. Memastikan keterlibatan
pancasila dan penngamalan Pancasila untuk mewujudkan rakyat dalam
Pancasila secara objectif kehidupan politik yang sehat.
subjectif. penyelenggaraan kehidupan
Pancasila yang terdiri bernegara. Misalnya ikut
atas lima sila sebagai kesatuan memilih dalam PEMILU,
dapat di rumuskan pula dalam B. PENGERTIAN DAN ikut serta dalam
hubungannya yang saling pembangunan, menjadi
mengisi atatu mengualifikasi PENTINGNYA
dalam hubungan nya hierarkis anggota Badan Perwakilan.
PANCASILA DALAM
piramidal.Hubunga kesatuan dan 2. Memastikan berdirinya dan
keseluruhan dari sila-sla KAJIAN SEJARAH berjalannya Negara Kesatuan
Pancasila dipersatukan denga BANGSA INDONESIA Republik Indonesia.
rumusan sila yang sila
mengualifikasi sebagai berikut : 3. Memastikan tegaknya Negara
Pengertian Pancasila Kesatuan Republik Indonesia
a. Sila pertama,Ketuhanan dalam sejarah bangsa Indonesia sesuai dengan sistem
yang maha esa adalah
ketuhanan, yang menunjukkan hal-halsebagai konstitusional.
berkemanusiaan yang adil berikut: 4. Memastikan tegaknya hukum
dan beradab, yanng yang berlandaskan Pancasila
berpersatuan Indonesia,
yang berkerakyatan yang 1. Pancasila merupakan produk dan UUD 1945.
dimimpin oleh hikmat otentik pendiri negara 5. Memastikan terjadinya
kebijaksanaan dalam hubungan yang serasi dan
permusyawaran Indonesia (The Founding
seimbang antar lembaga
/perwakilan,yang fathers).
berkeadilan sosial bagi negara.
seluruh bangsa Indoesia. 2. Nilai-nilaiPancasila bersumber
6. Memastikan
b. Sila kedua,kemasnusiaan dan digali dari nilai agama, penyelenggaraan
yang adil dan berdab adalah
kemanusiaan yang ber- kebudayaan, dan-adat istiadat. pemerintahan yang
Ketuhanan Yang Maha 3. Pancasila merupakan bertanggungjawab.
Esa,yang berKesatuan
Indonesia, yang pandangan hidup bangsa dan
BAB 6
berkerakyatan yang dasar filsafat kenegaraan. Konsep Dasar Negara dan
dimimpin oleh hikmat Agama
kebijaksanaan dalam
Pentingnya Pancasila dalam
permusyawaran A. Konsep dasar Agama
/perwakilan,yang sejarah bangsa Indonesia
berkeadilan sosial bagi
menunjukkan hal-hal berikut:
seluruh bangsa Indoesia.
Konsep agama secara etimologis
c. Sila Ketiga,persatuan
Indonesia adalah 1. Betapapun lemahnya dan terminologis
Konsep agama secara
persatuanyang Ber- pemerintahan suatu rezim, tetapi terminologis
ketuhanan Yang maha Esa,
berkemanusiaan yang adil Pancasila tetap bertahan dalam
•AGAMA : aturan atau tata cara
dan beradab, yang kehidupan berbangsa dan hidup manusia dalam
berkerakyatan yang
bernegara. hubungannya dengan Tuhan dan
dimimpin oleh hikmat
sesamanya (Ensiklopedi
kebijaksanaan dalam 2. Betapapun ada upaya Nasional Indonesia)
permusyawaran
/perwakilan,yang untuk mengganti Pancasila
•AGAMA : ajaran atau sistem
berkeadilan sosial bagi yang mengatur tata keimanan
seluruh bangsa Indoesia. sebagaiideologi bangsa,tetapi (kepercayaan) dan peribadatan
d. Sila keempat,kerakyatan terbukti Pancasila merupakan kepada Tuhan Yang Mahakuasa
yang dipimpin oleh hikmat serta tata kaidah yang
kebijaksanaan dalam pilihan yang terbaik bagi bangsa berhubungan dengan pergaulan
permusyawaran /perwakilan Indonesia. manusia dan manusia serta
adalah kerakyatan yang ber- lingkungannya (Kamus Besar
Ketuhanan Yang Maha Esa, 3. Pancasila merupakan Bahasa Indonesia)
berkemanusiaan yang adil pilihan terbaik bagi bangsa
dan beradab,yang BAB 7
berpersatuan Indonesia, Indonesia karena bersumber dan Sejarah Makna Lambang
yang berkeadilan sosial digali dari nilai-nilai agama, Garuda
bagi seluruh bangsa
Indoesia. kebudayaan, dan adat istiadat Makna Lambang Burung Garuda
e. Sila kelima, keadilan sosial yang hidup dan berkembang di Sebagai Lambang Bangsa
bagi seluruh bangsa Indonesia
Indoesia adalah keadilan bumi Indonesia.
Undang-Undang Dasar 1945
yang Ber-ketuhanan Yang 4. Kemukakan argumen menyatakan bahwa Lambang
maha Esa, berkemanusiaan
yang adil dan beradab,yang Anda tentangPancasila sebagai Negara Republik Indonesia
berkerakyatan yang adalah Garuda Pancasila, Hal ini
pilihan terbaik bangsa Indonesia. dipertegaskan oleh Pemerintah
dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam (Direktorat Jendral Pembelajaran Republik Indonesia dengan
permusyawaran mengeluarkan Peraturan
dan Kemahasiswaan, 2016:69)
/perwakilan. Pemerintah No. 66 Tahun 1951
tentang Lambang Negara yang
D. Nilai Pancasila Sebagai Pancasila sebagai ideologi menetapkan Garuda Pancasila
Sumber Norma Etik kebangsaan adalah status ketika sebagai Lambang Negara
dan hukum Bernegara Republik Indonesia.
para pendiri bangsa tengah Penggunaan Garuda Pancasila
Etka Kehidupan
mencari, memperjuangkan dan sebagai Lambang Negara juga
Berbangsa ini meliputi sebagai
diatur dalam UU No. 24 Tahun
berikut : berusaha merumuskan ideologi
2009 yang menyatakan
1. Etika Sosial dan Budaya
apa yang kiranya tepat untuk bahwa : “Lambang Negara
Etika ini bertolak dari Indonesia merdeka dikemudian Kesatuan Republik Indonesia
rasa kemanusiaan yang berbentuk Garuda Pancasila
mendalam dengan menampilkan hari (Winarmo, 2016: yang kepalanya menoleh lurus
kembali sikap jujur,saling 24).Pancasila merupakan bagian ke sebelah kanan, perisai berupa
peduli,saling memahami,saling jantung yang digantung dengan
enghargai,saling tidak terpisahkan dari proses
rantai pada leher Garuda, dan
mencintai,saling menolong,di berbangsa dan bernegara Semboyan Bhinneka Tunggal
antara sesama manusia dan
warga bangsa. Indonesia. Pancasila, berdasarkan Ika ditulis diatas pita yang
dicengkeram oleh Garuda”.
2. Etika Pemerintahan dan rumusan konstitusional Burung Garuda berwarna kuning
Poitik
merupakan dan berkedudukan emas mengepakkan sayapnya
Etika ini dimaksudkan dengan gagah menoleh ke
untuk mewujudkan sebagai “dasar negara Indonesia kanan. Dalam tubuhnya
Pemerintahan yang (Winarno, 20l6: 32). mengemas kelima dasar dari
bersih,efisien,dan efektif serta Pancasila. Di tengah
menumbuhkan suasana politik tameng yang bermakna benteng
yng demokratis yang bercirikan Pancasila adalah produk
ketahanan filosofis, terbentang
keterbukaan,rasa tanggug sejarah ketika bangsa lndonesia garis tebal yang bermakna garis
jawab,tanggap akan aspirasi
rakyat,menghargai berproses mendirikan negara khatulistiwa, yang merupakan
lambang geografis lokasi
perbedaan,jujur dalm lndonesia. Proses sejarah itu Indonesia. Secara tegas bangsa
persaingan,kesediaan untuk
menrima pendapat yang lebih dimulai ketika bangsa Indonesia Indonesia telah memilih burung
benar,serta menjunjung tinggi Garuda sebagai lambang
hendak menyiapkan kemerdekaan
hak asasi manusia dan kebangsaannya yang besar,
keseimbangan hak dan yang diawali dengan karena garuda adalah burung
kewajiban dan kehidupan pembentukan BPUPKI, Sidang yang penuh percaya diri, energik
bernegara.Etika pemerintahan dan dinamis. Ia terbang
mengamanatkan agar pejabat pertama BPUPK, masa reses, menguasai angkasa dan
memilki rasa kepedulian tinggi sidang kedua BPUPK, serta memantau keadaan sendiri, tak
dalama memberikan pelayanan suka bergantung pada yang lain.
kepada publik,siap mundur pembentukan dan sidang Panitia Garuda yang merupakan
apapbia merasa dirinya telah Persiapan Kemerdekaan lndonesia lambang pemberani dalam
melanggar kaidah sistem mempertahankan wilayah, tetapi
nilai,ataupun dianggap tidak (PPKI) (Winarno, 2016: 24).
dia pun akan menghormati
mampu masyarakat,bangsa dan wilayah milik yang lain
negara. Pancasila merupakan sekalipun wilayah itu milik
3. Etika Ekonomi dan
Bisnis nilaidasar yang menjadi pijakan burung yang lebih kecil. Warna
kuning emas melambangkan
sebagai bagi seluruh warga negara
Etika ini dimaksudkan bangsa yang besar dan berjiwa
agar prinsip dan perilaku Indonesia dalam kehidugan priyagung sejati.
ekonomi,baik oleh sehari-hari. Pancasila menjadi
pribadi,institusi,maupun
mengambil keputusan dalm nilai perekat dari keberagaman
nidang ekonomi,dapat yang dimilikioleh bangsa BAB 8
melahirkan kondisi dan realitas
Pancasila Sebagai Paradigma
ekonomi yang bercirikan Indonesia agar Negara Kesatuan
Nasional
persaingann yang Republik lndonesia tetap bertahan
jujurberkeadilan,mendoorng
Paradigma juga dapat diartikan
berkembang mendorong etos ditengah arus globalisasi yang
sebagai cara cadang, nilai-nilai,
kerja ekonomi,daya tahan menurut beberapa ahli sangat
metode-metode, prinsip dasar
ekonomi dan kemampuan saing
dan terciptanya suasana kondusif memengaruhi eksistensi negara atau cara mencegahkan masalah
untuk pemberdayaan ekonomi bangsa (nation state) (Ali yang dianut oleh suatu
yang berpihak kepada rakyat masyarakat pada masa tertentu.
kecil melalui kebijakan yang Amran2016: 79). Dalam pembangunan nasional,
berkesinambungan. pancasila adalah sebuaah
4. Etika Penegakan Hukum Pancasila dimasa depan harus paradigma karena hendak
Etika ini dimaksudkan mampu menjadi ideologi terbuka dijadikan sebagai landasan,
acuan, metode, nilai, dan tujuan
untuk menumbuhknan kesadaran agar mampu mengisi kebutuhan yang ingin dicapai disetiap
bahwa tertib
sosial,ketenanagan,dan warga negara yang semakin program pembanguanan Negara
keteraturan hidup bersama hanya Kesatuan Republik Indonesia.
mengglobal dan terbukanya arus
dpaat diwujudkan dengan Pada awalnya sejak tanggal 18
ketaatan terhadap hukum dan informasi. Sehingga warga negara Agustus 1945, bangsa Indonesia
seluruh peraturan yang ada. Indonesia harus menjadikan telah sepakat untuk menerima
5. Etika Keilmuan Pancasila sebagai dasar Negara,
Pancasila sebagai pegangan hidup sebagai perwujudan filsafah
Etika ini dimaksudkan dalam mengarungi globalisasi (Ali hidup bangsa (weltanschauung),
untuk menjunjung tinggi nilai- dan sekaligus sebagai ideology
nilai kemanusian ,ilmu Amran 2016:80).
nasional. Sejak negara Republik
pengetahuan dan teknologi agar Indonesia diproklamasikan
warga bangsa mampu menjaga C. Pengertian Dan Pentingnya tanggal 17 agustus 1945 hingga
harkat dan martabatnya,berpihak
Pancasila Sebagai Dasar kapan pun (selama kita masih
kepada kebenaran untuk
mencapai kemaslahatan dan menjadi warga Negara
Negara Indonesia) kesetiaan (loyalitas)
kemajuan sesuai dengan nilai-
nilai agama dan budaya. terhadap ideology pancasila
BAB 6 Pancasila sebagai dasar dituntut dalam bentuk sikap,
Pancasila Sebagai Etika negara berarti setiap sendi-sendi tingkah laku dan perbuatan yang
nyata dan terukur.
A. PENGERTIAN ETIKA ketatanegaraan pada negara
Republik Indonesia harus
Kata etika yang secara A. Hakikat Ideologi
etimologis berasal dari kata berlandaskan dan/atau harus
Yunani “ethos”, secara harfiah Istilah ideologi berasal dari
sesuai dengan nilai-nilai kata “idea” dan “logos”. Idea
berarti adat kebiasaan, watak
atau kelakuan manusia. Dalam Pancasila. Hal tersebut bermakna, berarti gagasan, konsep,
KBBI, etika diartikan sebagai pengertian dasar, ide-ide dasar,
antara lain bahwa,Pancasila harus cita-cita. Kata idea berasal dari
ilmu tentang apa yang baik dan
apa yang buruk dan tentang hak senantiasa menjadi ruh atau spirit bahasa Yunani, eidos yang
dan kewajiban moral (akhlak). berarti bentuk atau idein yang
yang menjiwai kegiatan berarti melihat. Idea dapat
Ada 3 makna etika
(Sudarminta,1997) yaitu: membentuk negara seperti diartikan sebagai cita-cita, yaitu
1. Makna pertama adalah cita-cita yang bersifat tetap dan
kegiatan mengamandemen UUD akan dicapai dalam kehidupan
sebagai sistem nilai, yang
berarti nilai-nilai dan dan menjiwai segala urusan nyata. Dengan demikian, cita-
norma-norma moral yang cita ini pada hakikatnya
penyelenggaraan negara merupakan dasar, pandangan,
menjadi pegangan hidup
atau sebagai pedoman (Taniredja, dkk, 2016: l30). atau paham yang diyakini
penilaian baik-buruknya kebenarannya.
perilaku manusia, baik Sedangkan logos berarti ilmu.
Urgensi Pancasila sebagai
secara individual maupun
sosial dalam suatu dasar negara, yaitu: 1) agar para Secara harfiah, ideologi berarti
ilmu pengetahuan tentang ide-
masyarakat. pejabat public dalam ide (the science of ideas), atau
2. Makna kedua adalah
menyelenggarakan negara tidak ajaran tentang pengertian-
kode etik, yang mana pengertian dasar (Kaelan, 2010).
merupakan kumpulan kehilangan arah, dan 2) agar Istilah “ideologi” pertama
norma dan nilai moral
yang wajib diperhatikan partisipasi aktif seluruh warga kali dilontarkan oleh seorang
filsuf Perancis, Antoine Destutt
oleh pemegang profesi negara dalam proses de Tracy pada tahun 1796
tertentu. sewaktu Revolusi Perancis
3. Makna ketiga ini sama pembangunan dalam berbagai
tengah menggelora (Christenson,
dengan filsafat moral. bidang kehidupan bangsa dijiwai et.al., 1975). Tracy
B. NORMA ETIK oleh nilai-nilai Pancasila. Dengan menggunakan istilah ideologi
guna menyebut suatu
BERSUMBERKAN demikian, pada gilirannya nanti studi tentang asal mula, hakikat,
PANCASILA
cita-cita dan tujuan negara dapat dan perkembangan ide-ide
manusia, atau yang sudah
1. Nilai Pancasila sebagai diwujudkan sehingga secara dikenal sebagai “Science of
Sumber Norma Etik
bertahap dapat diwujudkan Ideas”. Gagasan ini diharapkan
dapat membawa perubahan
Hakikat dari Pancasila adalah masyarakat yang makmur dalam institusional dalam masyarakat
nilai (Kaelan,2002) atau berupa
jalinan nilai-nilai sebagaimana keadilan dan masyarakat yang adil Perancis. Namun, Napoleon
mencemoohnya sebagai suatu
tertuang dalam Pembukaan dalam kemakmuran. (Direktorat khayalan yang tidak memiliki
UUD 1945 alinea IV (HAS
Natabbaya,2006). Sebagai Jendral Pembelajaran dan nilai praktis. Pemikiran Tracy ini
sebenarnya mirip dengan impian
sistem nilai yang mendasar, Kemahasiswaan, 2016: 112) Leibnitz yang disebut one great
abstrak dan universal, implikasi system truth (Pranarka, 1987).
etis Pancasila menjadi basis Berdasarkan penjelasan di
moralitas dan haluan Arti penting Pancasila
atas, ideologi mula-mula berarti:
kebangsaan-kenegaraan (Yudi sebagai dasar negara Indonesia (1) ‘ilmu tentang (terjadinya)
Latif,2011).
Nilai-nilai Pancasila termasuk lebih kepada penyelenggaraan cita-cita, gagasan atau buah
pikiran’; (2) kemudian diubah
kategori nilai dasar dan negara. Bagaimana semua oleh Marxisme yang berarti
merupakan nilai etis. Nilai dasar
yang tertuang dalam sila pertama komponen Negaraterutama pandangan hidup yang
dikembangkan berdasarkan
Pancasila adalah nilai ketuhanan. Pemerintah dapat kepentingan golongan atau kelas
Nilai kemanusiaan yang terdapat
dalam sila kedua menyelenggarakan negara dengan sosial tertentu dalam bidang
politik atau sosial; (3) dalam
merepresentasikan kedudukan berpedoman pada nilai-nilai sosiologi tentang ilmu-ilmu,
manusia yang sederajat dan
bermartabat. Sila ketiga memuat Pancasila (Ali Amran2016: 89). ideologi biasanya diartikan
sebagai pra-penilaian dari
nilai dasar persatuan. Sila Pancasila merupakan cita-cita kesadaran yang timbul karena
keempat Pancasila menempatkan
kerakyatan sebagai nilai yang hidup dalam diri manusia pengaruh lingkungan hidup,
ideologi mencerminkan latar
universal yang melengkapi sila- Indonesia yang senantiasa belakang sosial seseorang dan
sila sebelumnya. Sila kelima karena itu ikut mewarnai
Pancasila memuat nlai keadilan menjadisebuah sistem nilai yang pandangan bahkan objektivitas
sosial yang ditujukan bagi tumbuh dalam kerangka ilmu pengertahuan sesorang
seluruh bangsa Indonesia. yang bersangkutan; (4) orang
mewujudklan cita-cita bersama menganut ideologi tertentu
2. Etika Pancasila dalam masyarakat nusantara menjadi sebagai pandangan yang lebih
Ketetapan MPR RI No. sesuai dengan keinginan
II/MPR/1978 bangsa lndonesia yang pada daripada dengan kenyataan; dan
akhirnya berhasil mendirikan (5) ideologi adalah sistem dasar
Dalam pengalaman sejarah seseorang tentang nilai-nilai dan
bernegara di Indonesia, Negara Indonesia. Sehingga tujuan-tujuan serta sarana-sarana
Ketetapan MPR No. negara Kebangsaan Indonesia pokok untuk mencapainya
II/MPR/1978 tentang Pedoman (Heuken, dkk., 1983).
Penghayatan dan Pengalaman harus senantiasa berpegang teguh
Dalam memahami ideologi dan
Pancasila atau Ekaprasetya terhadap nilai-nilai yang tumbuh ideologi politik tidaklah cukup
Pancakarsa dapat dipandang
sebagai contoh norma etik berkembang dalam masyarakat hanya melihat dari sosok
pengertiannya, atau hanya
bernegara. Pedoman Penghayaan nusantara. Sehingga, Pancasila berangkat dari definisi-definisi
dan Pengalaman Pancasila berisi
butir-butir pengalaman dari sila- bukan sebuah cita-cita yang yang telah dikemukakan oleh
para ahlinya. Oleh karena itu,
sila Pancasila yang dimaksudkan dipaksakan dari luar masyarakat perlu memahami
sebagai pedoman untuk
Indonesia. Melainkan Pancasila karakteristiknya. Beberapa
dijadikan penuntun dan karakteristik suatu ideologi,
pegangan terhadap sikap dan merupakan cita-cita yang sejak antara lain: (1) Ideologi
tingkah laku bagi setiap manusia seringkali muncul dan
Indonesia dalam kehidupan lama diimpikan
berkembang dalam situasi krisis,
bermasyarakat, berbangsa dan masyarakatnusnatara (Ali Amran, (2) Ideologi merupakan pola
bernegara. Dalam ketetapan pemikiran yang sistematis, (3)
tersebut dinyatakan pula bahwa 20l6:91).
ideologi mempunyai ruang
P4 bukan merupakan tafsir lingkup jangkauan yang luas,
Pancasila dasar negara. Tafsir Pancasila sebagai dasar namun beragam, (4) ideologi
Pancasila dasar negara adalah
sebagaimana termuat dalam negara dalam pengertian ini sering mencakup beberapa strata
pemikiran dan panutan.
UUD 1945 yang berisikan disebutfalsafah bangsa. Dalam hal Ideologi memiliki fungsi
norma hukum. Oleh karena itu, yang banyak dari berbagai
dapat dinyatakan bahwa butir- ini, Pancasila digunakan sebagai
pakar. Dari berbagai pakar
butir P4 merupakan norma etik dasar mengatur pemerintahan tersebut dapat disimpulkan
daripada sila-sila Pancasila. Di
sisi lain, UUD 1945 sebagai negara, atau dengan kata lain bahwa ideologi memiliki fungsi:
(1) Etika bagi pelaksanaan
norma hukum bernegara Pancasila digunakansebagai dasar kekuasaan/kewenangan negara.
merupakan penjabaran pula dari
nilai-nilai Pancasila. untuk mengatur penyelenggaraan (2) Dasar bagi persatuan dan
kesatuan bangsa. (3) Asas yang
A. KODE ETIK PROFESI negara. Kedudukan Pancasila harus ditaati dan dipatuhi dalam
Ketetapan MPR No. sebagai dasar negara sekaligus pelaksanaan pemerintahan serta
VI/MPR/2001 berbunyi hubungan-hubungan antara yang
merupakan fungsi pokok dan memerintah dengan (rakyat)
“mengembangkan dan mematuhi yang diperintah. Jika terdapat
etika-etika profesi seperrti etika utama daripada Pancasila. penyimpangan, maka ideologi
profesi hukum, politik, ekonomi, Kedudukan dan fungsi pokok dapat digunakan sebagai dasar
kedokteran, guru, jurnalistik dan untuk meluruskan
profesi lainnya sesuai dengan Pancasila sebagai dasar negara penyimpangan itu. (4)
pokok-pokok etika kehidupan adalah pengertian Pancasila yang Penegasan bagi fungsi negara
berbangsa”. yang diemban oleh pemerintah.
Etika merupakan norma- bersifat yurisids-ketatanegaraan (5) Pedoman bagi pilihan
norma yang dianut oleh itu (Winarno, 2016: SI). Pancasila kebijakan dan kegiatan politik.
kelompok, golongan atau Ada beberapa macam
masyarakat tertentu mengenai sebagai dasar negara memiliki ideologi yang berkembang di
perilaku yang baik dan buruk. konsekuensi dijabarkannya nilai- dunia saat ini di antaranya
Lebih dari itu, etika adalah ideologi Fasisme, Liberalisme,
refleksi kritis dan rasional nilai Pancasila menjadi norma Sosialisme, Komunisme,
mengenai norma-norma yang hukum di Indonesia. Dengan kata ideologi Islam, termasuk
terwujud dalam perilaku ideologi negera kita yaitu
manusia, baik secara pribadi lain, Pancasila sebagai dasar ideologi Pancasila. Untuk
atau kelompok. Setiap profesi negara berimplikasi menjadikan membandingkan ideologi
menggunakan sistem etika Pancasila dengan ideologi besar
terutama untuk menyediakan Pancasila sebagai sumber hukum di dunia yang lain dapat
struktur yang mampu di Indonesia (Winarno, 20l6: 53). menggunakan tolok ukur dari
menciptakan disiplin tata kerja aspek politik hukum, ekonomi,
dan menyediakan garis batas tata agama, pandangan terhadap
nilai yang dapat dijadikan Dalam tulisan Mahfud MD individu dan masyarakat, dan
pedoman para profesional untuk (2007) menyatakan bahwa dari ciri khas.
menyelesaikan dilema etika
yang dihadapi saat menjalankan sisi hukum, pancasila sebagai Pentingnya ideologi
profesinya sehari-hari. dasar negara melahirkan kaidah- Pancasila sebagai ideologi
Sistem etika bagi negara Repulbik Indonesia di
profesional dirumuskan secara kaidah penuntun hukum. Ada 4 tengah ideologi lain dapat
konkret dalam suatu kode etik (empat)kaidah-kaidah penuntun dilakukan beberapa upaya di
profesi yang secara harafiah antaranya:
berarti etika yang ditulis. Kode hukum yang mengalir dari
1) Menumbuhkan kesadaran
etik ibarat kompas yang Pancasila. untuk melaksanakan nilai-
memberikan atau menunjukkan nilai luhur Pancasila.
arah bagi suatu proses dan
sekaligus menjamin mutu moral 1. Hukum Indonesia yang 2) Melaksanakan ideologi
Pancasila secara konsisten.
profesi itu dalam masyarakat. dibuatharuslah bertujuan 3) Menempatkan Pancasila
Tujuan kode etik ini adalah
membangun dan menjamin sebagai sumber hukum
menjunjung tinggi martabat dalam pembuatan peraturan
profesi atau seperangkat kaidah integrasi negara dan bangsa perundangan nasional.
perilaku sebagai pedoman yang
Indonesia. 4) Menempatkan Pancasila
harus dipatuhi dalam sebagai moral dan
mengemban suatu profesi. 2. Hukum Indonesia yang dibuat kepribadian bangsa
haruslah berdasarkan Indonesia.
C. Pengalaman Subjektif
Untuk memperkuat nilai-
Terhadap Norma Etik demokrasi dan nomokrasi.
nilai Pancasila yang terkandung
3. Hukum Indonesia yang dibuat dalam ideologi Pancasila
Pengamalan secara subjektif dipertahankan melalui
adalah dengan menjalankan haruslah ditujukan untuk
pendidikan politik secara
nilai-nilai Pancasila secara membangun keadaan sosial berkesinambungan. Pendidikan
pribadi dalam bersikap dan politik yang dilakukan dengan
bertingkah laku pada kehidupan bagi seluruh rakyat Indonesia.
merencakan struktur pendidikan
berbangsa dan bernegara. Nilai 4. Hukum Indonesia yang dibuat politik dan jalur yang digunakan
Pancasila tersebut terwujud dalam pelaksanaan pendidikan
dalam norma etik yang berlaku haruslah berdasarkan pada
politik pada generasi muda.
di masyarakat atau kode etik toleransi beragama yang Struktur pendidikan politik
profesi tertentu. Pengamalan dilihat dari konteks bahan
subjektif bergantung pada diri berkeadaban (Winarno, 2016:
pendidikan politik yang harus
sendiri. Apakah ia mau mentaati 60). diajarkan, menurut Inpres No. 12
atau tidak norma etik yang ada. Tahun 1982 tentang Pendidikan
Berbeda dengan norma hukum, D. PENGERTIAN DAN
Politik bagi Generasi Muda.
norma etik tidak mengikat secara PENTINGNYA Jalur pedididikan politik yang
hukum. Norma etik mengikat digunakan bisa dikelompokkan
secara moral, tidak memaksa PANCASILA
menjadi tiga yaitu kelompok
dari luar, tetapi berdasar SEBAGAIIDEOLOGI jalur utama, kelompok jalur
kesadaran diri sendiri untuk penunjang, dan kelompok jalur
melaksanakan. Apabila NEGARA
koordinasi.
seseorang melanggar norma etik Unsur ideology ada tiga, yaitu :
maka ia akan mendapat sanksi
etik. Dalam sebuah organisasi 1. Keyakinan
profesi yang memiliki kode etik Keyakinan, dalam arti bahwa
profesi, sanksi etik umumnya
dibuat bertingkat, mulai dari setiap ideology menunjuk adanya
teguran lisan, teguran tertulis, gagasan-gagasan vital yang telah
peringatan sampai sanksi etik
yang paling kuat yakni diyakin kebenarannya untuk
dikeluarkan dari organisasi dijadikan dasar dan strategi bagi
profesi tersebut secara tidak
hormat. tercapainya tujuan yang telah
Pengamalan subjektif atas ditentukan.
Pancasila adalah pengamalan
terhadap norma-norma etik 2. Mitos
bernegara termasuk kode etik Mitos, dalam arti bahwa
profesi yang mencerminkan
nilai-nilai Pancasila. setiap konsep ideology selalu
Pengamalan subjektif Pancasila memitoskan suatu ajaran yang
dilaksanakan oleh setiap
individu, perorangan atau setiap secara optimik, dan setermistik
warga negara Indonesia. pasti akan tercapainya tujuan
Pengamalan subjektif berasal
dari dalam kesadaran pribadi. melalui cara-cara yang telah
Pengamalan subjektif atau
ditentukan pula.
disebut aktualisasi Pancasila
secara subjektif (Kaelan,2013) 3. Loyalitas
penting dan dapat menentukan
Loyalitas, dalam arti bahwa
pengamalan Pancasila secara
objektif. setiap ideology selalu menuntut
keterlibatan optimal atas dasar
BAB 7.
loyalitas dari para subjek
Pancasila Sebagai Dasar
pendukungnya (TukiranTaniredja,
Pengembangan Ilmu
Membahas potensi Pancasila 2016:130).
sebagai nilai dasar
Secara harfiah, ideology
pengembangan ilmu di
Indonesia berarti membicarakan berarti ilmu tentang pengertian
kemungkinan kontekstualisasi
dasar, ide. Dalam pengertian
atau aktualisasi Pancasila dalam
bidang keilmuan. Pancasila sehari-hari "idea" disamakan
sebagai dasar negara dan
dengan "cita-cita". Cita-cita yang
ideologi nasional memang
memiliki implikasi etis, yuridis dimaksudkan adalah cita-cita yang
maupun politis untuk
harus dicapai, sehingga cita-cita
diaktualisasikan,
dikontekstualisasikan atau itu sekaligus merupakan dasar,
diimplikasikan dalam kehidupan
pandangan atau paham. Hubungan
bernegara. Aktualisasi Pancasila
dapat dilak beraukan dengan manusia dengan cita-citanya
berbagai cara, antara lain
disebut ideologi. Ldeologi berisi
revitalisasi epistemologis,
menjadikannya sebagai landasan seperangkat nilai, dimana nilai-
etik pengetahuan ,sosialisasi
nilai itu menjadi cita-citanya atau
lewat pendidikan dan
menjadikannya sebagai sumber manusia bekerja dan bertindak
material hukum Indonesia
untuk mencapai niali-nilai
(Kaelan,2007).
tersebut (Winarno, 2016:88).
Lebih lanjutdikatakan ada dua
A. Pancasila Dan Ilmu
Pengetahuan (2) jenis ideologi, yakni:
1. Ideologi tertutup
Ideologi tertutup adalah
1. Ilmu Pengetahuan
ajaran pandangan dunia, atau
Pengetahuan (knowledge) itu filsafat yang menentukan..tujuan-
berbeda dengan ilmu (science). tujuan dan norma-norma politik
Dalam bahasa Indonesia, kata
dan sosial, sebagai kebenaran.
ilmu dilanjutkan dengan istilah
Ilmu pengetahuan. Instilah “ilmu Kebenaran suatu ideology tertutup
pengetahuam” biasa dan umum
tidak boleh dipertanyakan
digunakan, padahal istilah
tersebut dapat dikatakan sebagai berdasarkan nilai atau prinsip
“pleonasme”, suatu pemakaian
moral yang lain.
kata yang lebih dari yang
diperlukan (Sapriya,2012). 2. Ideologi terbuka
Setiap ilmu adalah pengetahuan,
Sebaliknya ideology
tetapi tidak setiap pengetahuan
adalah ilmu. Pengetahuan adalah terbuka hanya berisi orientasi,
apa yang diketahui oleh manusia
gagasan, prinsip, atau nilai-nilai
atau hasil pekerjaan manusia
menjadi tahu. Pengetahuan itu dasar saja, sedangkan
merupakan milik atau isi pkiran
penjabarannya kedalam tujuan-
manusia yang merupakan hasil
dari proses usaha untuk tahu. tujuan dan norma-norma sosial-
Ilmu berada setingkat diatas
politik selalu dapat
pengetahuan. Ilmu adalah
pengetahuan yang tersusun mempertanyakan dan disesuaikan
secara sistematis dan bersifat
dengan nilai dan prinip moral
ilmiah.
Ada beberapa persyaratan yang berkembang di masyarakat.
pengetahuan dapat
(Winarno, 2016: 92).
meningkatkan menjadi ilmu. :
Ada dua fungsi utama
a. Objektif. Ilmu harus
ideology dalam masyarakat,
memiliki objek kajian yang
terdiri atas satu golongan Pertama, sebagai tujuan atau cita-
masalah yang sama sifat
cita yang hendak dicapai secara
hakikatnya, bentuk tampak
dari luar maupun dari bersama oleh masyarakat. Kedua
dalam.
sebagai pemersatu masyarakat dan
b. Metodis. Adalah upaya-
upaya yang dilakukan untuk karenanya sebagai prosedur
meminimalkan
penyelesaian konflik yang terjadi
kemungkinan terjadinya
penyimpangan dalam di masyarakat (Winarno, 2016:
mencari kebenaran.
93).
c. Sistematis. Dalam
perjalanan mencoba E. PENGERTIAN DAN
mengetahui dan
PENTINGNYA PANCASILA
menjelaskan suatu objek,
ilmu harus terurai dan SISTEM FILSAFAT
terumuskan dalam Pancasila sebagai system
hubungan yang terarur dan
filsafat sudah dikenal sejak para
logis sehingga membentuk
suatu sistem yang berarti pendiri Negara membicarakan
secara utuh, menyeluruh,
masalah dasar filosofis negara
terpadu, dan mapu
menjelaskan rangkaian (Philosofische Grondslog) dan
sebab akibat menyangkut
pandangan hidup bangsa (weltans
objeknya.
d. Universal. Kebenaran yang chauung). Meskipun kedua istilah
hendak dicapai adalah
tersebut mengandung muatan
kebenaran universal yang
bersifat umum(tidak bersifat filsofis, tetapi Pancasila sebagai
tertentu).
system filsafat yang mengandung
Ilmu dibagi menjadi 3 (tiga) pengertian lebih akademis
bidang utama:
memerlukan perenungan lebih
a. Ilmu alam mendalam.
Filsafat Pancasila
Ilmu alam adalah istilah yang
figunakan yang merujuk dalam merupakan istilah yang
rumpun dimana objeknya adalah
mengemuka dalam dunia
benda-benda alam dengan
hukum-hukum yang pasti dan akademis. Ada dua pendekatan
umum , berlaku kapanpun dan
yang berkembang dalam
dimanapun.
pengertian filsafat Pancasila, yaitu
b. Ilmu Sosial
Pancasila sebagai genetivus
c. Ilmu sosial adalah
sekelompok disiplin objectives dan Pancasila sebagai
akademis yang
genetivus subjectivus. Kedua
mempelajari aspek-aspek
yang berhubungan dengan pendekatan tersebut saling
manusia dan lingkungan
melengkapi karena yang pertama
sosialnya.
d. Ilmu budaya (humaniora) meletakkan Pancasila sebagai
aliran atau objek yang dikaji oleh
Ilmu budaya (humaniora) adalah
ilmu pengetahuan yang meliputi aliran-aliran filsafat lainnya,
filsafat, hukum, sejarah, bahasa, sedangkan yang kedua
sastra, seni, dsb, makna intrinsik
nilai-nilai humanistik. meletakkan Pancasila sebagai
subjek yang mengkaji aliran-
2. Ontologi, Epistemologi dan aliran filsafat lainnya. (Direktorat
Jendral Pembelajaran dan
Aksiologi Ilmu
Kemahasiswaan, 2016:171).
Istilah ontologi berasal dari F. Pengertian Dan
bahasa Yunani, yang terdiri atas
Pentingnya Pancasila Sebagai
dua kata, yaitu ontosbrarti ada
dan logos brarti ilmu Etika
pengetahuan atau ajaran. Maka
Pancasila sebagai
ontologi adalah ilmu
pengetahuan atau ajaran tentang sistemetika adalah cabang filsatat
kebenaran.
yang dijabarkan dari sila-sila
Menurut Suriasumantri (1998),
ontologi membahas tentang apa Pancasila untuk mengatur perilaku
yang ingin kita ketahui, seberapa
kehidupan bermasyarakat,
jauh kita ingin tahu atau dengan
kata lain, suatu pengkajian berbangsa, dan bernegara di
mengenai teori tentang “ada”.
Indonesia. Pentingnya pancasila
Telaah ontologis tentang ilmu
pengetahuan akan menjawab sebagai systemetika bagi bangsa
pertanyaan-pertanyaan pokok.
Indonesia ialah menjadi rambun
Epistemologi berasal dari kata ormatit untuk mengatur perilaku
episteme (pengetahuan) dan
kehidupan bermasyarakat,
logos (ilmu yang sistematis,
teori) secara terminologi berbangsa, dan bernegara di
epistermologi adalah teori atau
Indonesia,Pancasila sebagai suatu
ilmu pengetahuan tentang
metode dan dasar-dasar sistemetika pada hakikatnya
pengetahuan, khususnya yang
merupakan suatu nilai yang
berhubungan dengan batas-batas
pengetahuan dan validitas atau menjadi sumber dari segala
sah berlakunya pengetahuan itu.
penjabaran norma baik norma
Istilah aksiologi berasal dari kata hukum, norma moral maupun
axios dan logos, axios artinya
norma kenegaraan lainnya.
nilai atau sesuatu yang berharga
dan logos artinya akal, teori. G. Pengertian Dan Pentingnya
Aksiologi adalah ilmu yang Pancasila Sebagai Dasar Nilai
membicarakan tentang tujuan Pengembangan Ilmu
ilmu pengetahuan itu sendiri. Pancasila sebagai dasar nilai
Jadi aksiologi merupakan ilmu
yang mempelajari hakikat dan perkembangan ilmu,artinya
manfaat yang sebenarnya dari kelima sila pancasila merupakan
pengetahuan. Sebenarnya, ilmu
pengetahuan itu tidak ada yang pegangan dan pedoman dalam
sia-sia kalau kita bisa pengembangan ilmu pengetahuan
memanfaatkannya dan tentunya dan teknologi. Pentingnya
dimanfaatkan dengan sebaik-
pancasila sebagai dasar nilai
baiknya dan dijalan yang baik
pula. pengembangan ilmu bagi
mahasiswa adalah untuk
3. Kaitan Pancasila dengan
Ilmu Pengetahuan memperlihatkan peran pancasila
sebagai rambu-rambu normative
Pancasila sebagai falsafah
negara indonesia memiliki bagi pengembangan ilmu
implikasi etis, yuridis dan politis
pengetahuan di Indonesia.
bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara, implikasi etis Pembahasan pancasila secara
pancasila dasar falsafah negara
ilmiah harus memiliki objek,yang
adalah pancasila menjadi sumber
normal etik bernegara.implikasi didalam filsafat ilmu pengetahuan
yuridis pancasila dasar falsafah
dibedakan atas dua macam yaitu
negara adalah Pancasila menjadi
sumber norma hukum bernegara. objek forma dan object material.
Implikasi politis Pancasila dasar
1. Objek forma pancasila
falsafah negara adalah Pancasila
menjadi ideologi nasional. adalah suatu sudut
Pancasila memiliki kaitan
pandang tertentu dalam
dengan ilmu pengetahuan,
khususnya ilmu sosial di pembahasan
Indonesia.
pancasila,atau sudut
Berdasarkan sejarah pemikiran
yang ada, kaitan Pancasila pandang apa pancasila itu
dengan ilmu pengetahuan
dibahas.
memang sudah ada sejak awal
diwacanakan secar akademik. 2. Objek materia pancasila
Pemikiran tentang pancasila dan
adalah suatu objek yang
ilmu pengetahuan ditunjukkan
dengan adanya. Simposium dan merupakan sasaran
Sarasehan Nasionam dengan
pembahasan dan
tema “Pancasila sebagai
Paradigma Ilmu Pengetahuan pengkajian pancasila baik
dan Pembangunan Bangsa .
yang bersifat empiris
M. Sastrapratedja melihat ada 2
(dua) peran utama Pancasila maupun non empiris (Ali
dalam hubungannya dengan
imran,2016:293-294)
ilmu pengetahuan. Pertama,
Pancasila merupakan landasan Salah satu metode dalam
bagi kebijakan pengembangan
pembahasan pancasil adala
ilmu pengetahuan . dan kedua,
Pancasila menjadi landasan bagi metode analitico syintic yaitu
etika pengembangan ilmu perpaduan antara metode analisis
pengetahuan dan teknologi.
dengan metode sintesis.
B. Pancasila Sebagai Pembahasan pancasila secara
Landasan Etik
ilmiah harus merupakan suatu
Pengembangan Ilmu Di
Indonesia kesatuan dan keutuhan bakan
pancasila itu sendiri dalam
Pancasila sebagai dasar nilai
pengembangan ilmu dapat dirinya sendiri adalah merupakan
mengacu pada beberapa jenis
satu kesatuan majemuk tunggal
pemahaman. Pertama, bahwa
setiap ilmu pengetahuan dan yaitu kelima sila itu baik
teknologi yang dikembangkan di
rumusnya,intiya dan isi dari sila
Indonesia haruslah tidak
bertentangan dengan nilai-nilai sila pancasila itu adalah
yang terkandung dalam
merupakan suatu kesatuan dan
Pancasila. Kedua, bahwa setiap
ilmu pengetahuan dan teknologi kebulatan Ali’imran,2016:295
yang dikembangkan di Indonesia
Pertanyaan utama dalam
harus menyertakan nilai-nilai
Pancasila sebagai faktor internal aksiologi adala untuk apa
pengembangan ilmu
pengetahuan tersebut digunakan
pengetahuan dan teknologi itu
sebdir. Ketiga, bahwa nilai-nilai dan bagaimana berkaitan
Pancasila berperan sebagai
penggunaan tersebut dengan
rambu normatif bagi
pengembangan ilmu kaidah-kaidah moral
pengetahuan dan teknologi di
(winarno,2016;186). Pancasila
Indonesia, artinya mampu
mengendalikan ilmu sebagai paradigm ilmu
pengetahuan dan teknologi agar
pengetahuan adalah aktualisasi
tidak keluar dari cara berpikir
dan cara bertindak bangsa pancasila dibidang keilmuan
Indonesia. Keempat, bahwa
sebagai panduan etik
setiap pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi harus pengembangan ilmu.
berakar dari budaya dan ideologi
Sumber historis,sosiologis dan
budaya bangsa Indonesia sendiri
atau yang lebih dikenal dengan politis pancasila sebagai dasar
istilah indigenisasi ilmu
nilai pengetahuan ilmu dapat
(mempribumian ilmu).
Pancasila sebagai landasan etik dilihat sebagai berikut;
bagi pengembangan ilmu
A. Sumber Historis pancasila
pengetahuan di Indonesia
berkaitan dengan aksiologi ilmu. sebagai dasar pengembangan
Sebagaimana dinyatakan Slamet ilmu
Sutrisno (2006), bahwa butir-
Sumber historis pancasila
butir nilai Pncasila dapat
dikembangkan sebagai sebagai dasar pengembangan
pembangun Filsafat ilmu sosial,
ilmu dapat ditelusuri pada
sekurang-kurangnya dalam
kapasitas aksiologi ilmu meliputi awalnya dalam dokumen
(1)spirituallitas
Negara pembukaan UUD
(2) keadilan
(3)kekeluargaan. 1945.
Pancasila menjadi panduan etik
B. Sumber sosiologis pancasila
pengembangan ilmu karena
aksiologi berbicara tentang nilai sebagai dasar nilai
atau moral. Pancasila menjadi
pengembangan ilmu di
kaidah moral perihal untuk apa
dan bagaimana menggunakan Indonesia
ilmu pengetahuan itu. Merujuk
Sumber sosiologis
pada pendapat Slame Sutrisno,
maka konfgurasi nilai-nilai pancasila sebagai dasar nilai
Pancasila sebagai aksiologiilmu
pengembangan iptek dapat
tersebut adalah sebagai berikut.
Ketuhanan yang Maha Esa ditemukan pada sikap masyarakat
sebagai fundamen moral
yang sangat memerhatikan
Pancasila menempatkan realitas
spiritual religius sebagai nilai dimensi ketuhanan dan
tertinggi, termasuk dalam
kemanusiaan manakala iptek tidak
konteks kehiatan ilmiah. Sila
Kemanusiaan yang Adil dan sejalan dengan nilai
Beradab menekankan pada
ketuhanan,kemanusiaan.
pesan keadilan dalam interaksi
antar manusia. Postukat C. Sumber politis sebagai dasar
kekeluargaan ada pada sila
nilai pengembangan ilmu di
Persatuan Indonesia dan sila
Kerakyatan Yng dipimpin oleh Indonesia
hikmat Kebijaksanaan dalam
Sumber politis sebagai dasar
Permusyawaratan/perwakilan.
Acuan materialis ditekankan nilai pembangunan ilmu di
lebih paragmatis pada sila
indonesiadapat diurutkan kedalam
Keadilan Sosial bagi Seluruh
Masyrakat Indonesia sehingga berbagai kebijakan yang
keadilan dan emakmuran yang
dilakukan oleh para
ingin dicapai dijiwai oleh
semangat keadaban dan penyelenggara Negara.
peradaban .
Pentingnya pancasila sebagai
Dalam kapasitas aksiologi ilmu, dasar nilai pengembangan
nilai-nilai yang terkandung ilmu ,meliputi hal-hal sbb
dalam sila-sila Pancasila
a. Perkembangan ilmu dan
merupakan sumber nilai,
kerangka pikir serta asas teknologi di Indonesia
moralitas bagi pembangunan
dewasa ini tidak berakar
ilmu pengetahuan dan teknologi
di Indonesia. Apabila kita pada nilai-nilai budaya
melihat sila demi sila, Pancasila
bangsa Indonesia sendiri.
menunjukkan adanya panduan
etika dalam pembangunanilmu b. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
pengetahuan di Indonesia
C. Pancasila Sebagai lebih berorientasi pada
Paradigma Ilmu
kebutuhan pasar sehingga
Pengetahuan Di Indonesia
prodi-prodi yang laku
Pancasila sebagai paradigma
keras di perguruan tinggi
ilmu pengetahuan adalah
aktualisasi Pancasila di bidang Indonesia adalah prodi-
keilmuan selain sebagai panduan
prodi yang terserap oleh
etik pengembangan ilmu.
Menurut KBBI, istilah pasar
paradigma berarti daftar semua
c. Pengembangan iptek
bentukan dari sebuah kata yang
memperlihatkan konjugasi dan belum melibatkan
deklinasi kata tersebut; model
masyarakat luas sehingga
dalam teori ilmu pengetahuan ;
kerangka berpikir. hanya menyejahtrakan
kelompok elite yang
D. Pancasila Sebagai
mengembangkan ilmu
Genetivus Objektivus Dan
BAB III Pendekatan
Benetivus Subjektivus
Pembelajaran Saintifik Dalam
Istilah pancasila sebagai
Mata Kuliah Pendidikan
genetibvus subjektivus dan
Pancasila
genetivus objektivus dapat
Berdasarkan teori
ditelusuri dari pendapat Darji
Dyer,dkk.(dalam
Darmodiharjo (2006) yang
Sani,2014:53),seorang
mengatakan pancasila bisa
inovatoryang selalu mengamati
sebagai genetivus objektivus
lingkungan sekitarnya untuk
maupun genetvus subjektivus.
memperoleh ide baru. Pendekatan
Menurutnya, menempatkan saintifik dala,pembelajaran
pancasila sebagai subjek yang memliki komponen proses
member penilaian terhadap pembelajaran yaitu:
segala sesuatu yang menyangkut a. Mengamati
kehidupan bermasyarakat, b.Menanya
berbangsa dan bernegara. Atau c. Mencoba/mengumpulKan
dengan perkataan lain, sebagai informasi
genetivus objektivus berarti d.Menalar/mengasosiasi
mengonsepsi pancasila sebagai e. Mengkomunikasikan
suatau system filsafat. Sebagai A. MENGAMATI
system filsafat, pancasila dalam Kegiatan belajar yang
arti praktis dipandang sebagai dilakukan dalam proses
produk dan pandangan hidup mengamati
dan dalam arti parktis. adalah ;Membaca,mendengar,men
Pancasila sebagai genetivus yimak,melihat. Kegiatan
objectives artinya nilai-nilai mengamati mengutamakan
pancasila dijadikan sebagai kebermaknaan proses
objek yang dicari landasan pembelajaran . keunggulan antara
filosofisnya berdasarkan sistem- lain menyajikan media objek
sistem dan cabang-cabang secara nyata,peserta didik senang
filsafat yang berkembang di dan tertantang,dan mudah
barat sedangkan pancasila pelaksanaannya. Sedangkan
sebagai genetivus subjectivus kelemaannya adalah memerlukan
artinya nilai-nilai pancasila waktu persiapan yang lama dan
dipergunakan untuk mengkritisi matang, biaya dan tenaga relative
berbagai aliran filsafat yang banyak, dan jika tidak terkendali
berkembang, baik untuk akan mengaburkan maka serta
menemukan hal-hal yang sesuai tujuan pembelajaran.
dengan nilai-nilai Pancasila Prosedur kegiatan mengamati
maupun untuk melihat nilai-nilai dalam pembelajaran,sebagai
yang tidak sesuai dengan nilai- berikut:
nilai Pancasila. a. Menentukan objek apa
a. Pancasila sebagai yang akan
genetivus objektivus diobservasikan
Pancasila berkedudukan sebagai b. Membuat pedoman
objek yang dapat dikaji secara observasi
ilmiah dengan menggunakan c. Menentukan apa yan
kerangka berpikir teoretis diobservasikan
tertentu. Lebih singkatnya d. Menentukan dimana
Pancasila sebagai objek material tempat objek yang
dalam telaah filsafati diobservasi
b. Pancasila sebagai e. Menentukan secara
genetivus subjektivus jelas bagaimana
Pancasila sebagai subjek itu observasi dilakukan
Pancasila sebagai suatu sistem f. Menentukan cara dan
filsafat. Pancasila sebagai subjek melakukan pencatatan
pemberi nilai dengan cara atas hasil observasi.
menguji atau mengkaji filsafat B. MENANYA
lain terhadap segala sesuatu Kegiatan belajar menanya
yang menyangkut kehidupan dilakukan dengan cara
berbangsa dan bernegara. Misal mengajukan pertanyaan tentang
Prof. Notonagoro menelaah informasi yang tidak dipahami
hukum Indonesia berdasar dari apa yang diamati. Kegiatan
filsafat Pancasila, Prof. menanya tidak selalu
Mubyarto menelaah ekonomi menggunakan kalimat Tanya
Indonesia menurut perspektif melainkan dapat merupakan
Pancasila, dan Prof. Mohammad bentuk pernyataan.
Noer Syam menelaah a. Criteria pernyataan
pendidikan Indonesia melalui 1. Singkat dan jelas
perspektif Pancasila. 2. Menginsfirasi
jawaban
3. Memiliki fokus
4. Bersifat probing
5. Bersifat validatif
atau penguatan
6. Meberi kesempatan
peserta didik untuk
berfikir ulang
7. Merangsang
peningkatan
tuntutan
kemampuan
kognitif
8. Merangsnag proses
interaksi
b. Tingkatan pertanyaan
Pertanyaan guru yang
baik dan benar
menginfirasi peserta
didikuntuk member
jawaban yang baik dan
benar pula.
C. MENGUMPULKAN
INFORMASI/MENCOB
A
Mengumpulkan
informasi/eksperimen, kegiatan
pembelajarannya antara lain:
a. Melakukan eksperimen
b. Membaca sumber lain
selain buku teks
c. Mengamati
objek/kejadian/aktivitas
d. Wawancara dengan
narasumber
Kompetensi yang
dikembangkan dalam proses
mengumpulkan
informasi/eksperimen adalah
mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara
yang diprlajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang rakyat.
Untuk memperoleh hasil
belajar yang nyata/autentik,
peserta didik harus mencoba
melakukan percobaan, terutama
untuk isi materi yang sesuai.
Peserta didikpun harus memiliki
keterampilan proses untuk
mengembangkan pengetahuan
alam sekitar, serta mampu
menggunakan metode ilmiah dan
bersikap ilmiah untuk
memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi sehari-hari.
Agar pelaksanaan
percobaan dapat berjalan lancar
yaitu:
1) Guru hendaknya
merumuskan tujuan
eksperimen yang akan
dilaksanakan peserta didik.
2) Guru bersama peserta
didik mempersiapkan
perlengkapan yang
dipergunakan.
3) Perlu memperhitungkan
tempat dan waktu.
4) Guru menyediakan kertas
kerja untuk pengarahan
peserta didik.
5) Guru membicarakan
masalah yang akan
dijadikan eksperimen.
6) Peserta didik
melaksanakan eksperimen
dengan bimbingan guru.
7) Guru mengumpulkan hasil
kerja peserta didik dan
mengevaluasinya, bila
dianggap perlu
didiskusikan secara
klasikal.

D. MENGASOSIASIKAN/
MENGOLAH
INFORMASI
Kegiatan belajar yang
dilakukan dalam proses
mengasosiasi/mengolah informasi
adalah:
a. Mengolah informasi yang
sudah dikumpulkan, baik
terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan informasi,
eksperimen maupun hasil
dari kegiatan mengamati.
b. Pengolahan informasi
yang dikumpulkan dari
yang bersifat menambah
keluasan dan kedalaman
sampai pengolahan
informasi yang bersifat
mencari solusi dari
berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang
berbeda atau yang
bertentangan.
Kompetensi yang
dikembangkan dalam proses
mengasosiasi/mengolah informasi
adalah mengembangkan sikap
jujur, teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam menyimpulkan.
Dalam kegiatan
mengasosiasi/mengolah informasi
terdapat kegiatan menalar, yaitu
proses berpikir yang logis dan
sistematis atas fakta empiris yang
dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa
pengetahuan. Istilah “menalar”
dalam kerangka proses
pembelajaran dengan pendekatan
ilmiah yang dianut dalam
Kurikulum 2013 untuk
menggambarkan bahwa guru dan
peserta didik merupakan pelaku
aktif. Titik tekannya tentu dalam
banyak hal dan peserta didik harus
lebih aktif daripada guru.
Menalar atau penalaran
yang dimaksudkan adalah
penalaran ilmiah, meski
penakaran nonilmiah tidak selalu
tidak bermanfaat. Dan menalar
disini merupakan penalaran dari
associating, bukan merupakan
terjemanan dari reasonsing, meski
istilah ini juga bermakna menalar
atau penalaran. Karena itu, istilah
aktivitas menalar dalam konteks
pembelajaran pada Kurikulum
2013 dengan pendekatan ilmiah
banyak merujuk pada teori belajar
asosiasi atau pembelajaran
asosiatif. Istilah asosiasi dalam
pembelajaran merujuk pada
kemampuan mengelompokkan
beragam ide dan mengasosiasikan
beragam peristiwa untuk
kemudian memasukannya
menjadi penggalan memori.
E. MENGKOMUNIKASIK
AN
Kegiatan belajar
mengkomunikasikan adalah
menyampaikan hasil pengamatan,
kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis atau
media lainnya. Kompetensi yang
dikembangkan dalam tahapan
mengkomunikasikan adalah sikap
jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berfikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan
singkat dan jelas serta
mengembangkan kemampuan
berbahasa yang baik dan benar.
Dalam kegiatan
mengkomunikasikan dapat
dilakukan pembelajaran
kolaboratif. Pembelajaran
kolaboratif merupakan suatu
filsafat personal, lebih dari
sekadar teknik pembelajaran di
kelas/sekolah. Kolaborasi
esensinya merupakan interaksi
dan gaya hidup manusia yang
menempatkan dan memaknai
kerjasama sebagai struktur
interaksi yang dirancang secara
baik untuk memudahkan usaha
kolektif dalam mencapai tujuan
bersama.
Pada pembelajaran
kolaboratif fungsi kewenangan
guru lebih bersifat direktif atau
manajer belajar, sebaliknya
peserta didiklah yang harus lebih
aktif. Jika pembelajaran
kolaboratif diposisikan sebagai
satu filsafat pribadi, maka ia
menyentuh tentang identitas
peserta didik terutama, jika
mereka berinteraksi dengan yang
lain atau guru. Dalam situasi
kolaboratif itu, peserta didik
berinteraksi dengan yang empati,
saling menghormati dan
menerima kekurangan atau
kelebihan masing-masing. Dengan
cara semacam ini akan tumbuh
rasa aman, sehingga memungkin
peserta didik menghadapi aneka
perubahan dan tuntutan belajar
secara bersama-sama.
Ada dua sifat kelas atau
pembelajaran kolaboratif, yaitu:
a. Guru atau dosen dan
peserta didik saling
berbagi informasi
Dengan pembelajaran
kolaboratif, peserta didik
memiliki ruang gerak untuk
menilai dan membina ilmu
pengetahuan, pengalaman
personal, bahasa komunikasi,
strategi dan konsep pembelajaran
sesuai dengan teori, serta
menautkan kondisi sosio-budaya
dengan situasi pembelajaran. Di
sini, peran guru lebih banyak
sebagai pembimbing dan manajer
belajar ketimbang memberi
instruksi dan mengawasi secara
rijid.
b. Berbagi tugas dan
kewenangan
Pada pembelajaran atau
kelas kolaboratif, guru berbagi
tugas dan kewenangan dengan
peserta didik, khususnya untuk
hal-hal tertentu. Cara ini
memungkinkan peserta didik
menimba pengalaman mereka
sendiri, berbagi strategi dan
informasi, menghormati antar-
sesama, mendorong tumbuhnya
ide-ide cerdas, terlibat dalam
pemikiran kreatif dan kritis serta
memupuk dan menggalakkan
mereka mengambil peran secara
terbuka dan bermakna.

BAB IV BERMAIN PERAN


SEBAGAI SALAH SATU
MODEL PEMBELAJARAN
DALAM PENDEKATAN
SAINTIFIK DALAM
PEMBELAJARAN MATA
KULIAH PENDIDIKAN
PANCASILA
A. SKENARIO SIDANG
BPUPK (BADAN
PENYIDIK USAHA
PERSIAPAN
KEMERDEKAAN)
Sidang Pertama ,
Rapat Besar tanggal 29 Mei 1945
Acara : Pembicaraan tentang
Dasar Negara lndonesia
Ketua : Dr.K.R.T Radjiman
Wedyodiningrat/R.P. Soeroso
( Sidang Pem bukaan Oleh
Ketua }
anggota MUH.YAMIN
Kerangka Uraian
Pekerjaan Panitia Usaha
Istimewa- Anggota berpendirian
sebagai orang Indonesia-Harapan
masyarakat,
I. Peri-Kebangsaan
II. Peri-Kemanusiaan
III. Peri-ke-Tuhanan
IV. . Peri -Kerakyatan.
V. Kesejteraan Rakyat.
Sidang Kedua
Rapat Besar tanggal 16 Juli 1945
Waktu : 10.30 ( 09.00 WIB )
Tempat : Gedung Tyuuoo Sangi-
ln ( sekarang Dep. Luar Negeri )
Acara : Melanjutkan Pembahasan
Rancangan Undang Undang Dasar
Ketua : Dr. K.R.T. Radjiman
Wedyodiningrat.
Sidang di buka pukul 10.30
( 09.00 WIB )
B. SKENARIO SIDANG PPKI
(PANITIA PERSIAPAN
KEMERDEKAAN
INDONESIA)
PANITIA PERSIAPAN
KEMERDEKAAN INDONESIA
Sidang Pertama
Rapat Besar tanggal 18 Agustus
1945
Waktu : 11.30 (10.00 WIB)
Tempat : Gedung Komonfu, JI
Pejambon No.2 Acara :
Pengesahan Undang-Undang
Dasar Ketua : Ir. Soekarno
Wakil Ketua : Drs. Moh. Hatta

BAB III
KEUNGGULAN BUKU
1. Kemutakhiran isi buku
Untuk kelebihan dalam hal kemuktahiran buku ini ( buku utama ) jika di
bandingkan dengan kedua buku pembanding maka buku ini dikatakan cukup
baik di karenakan dalam buku ini ( buku utama ) terdapat 7 bab yang,
dimana semua bab tersebut menjelaskan secara terperinci mengenau aspek,
gagasan, dan juga beberapa sejarah yang bersangkutan pada setiap bab nya.
Dan kajian dalam buku ini ( buku utama ) cukup mendalam di bandingkan
dengan kedua buku pembandingnya. Hal tersebut dapat diperoleh dari hasil
yang telah di review, berdasarkan kohesi dan koherensi dalam buku ini
( buku utam ) dan kedua buku pembanding lainnya.

2. Keterkaitan antar Bab ( Kohesi dan Koherensi antar Bab )


Dalam isi yang terdapat dalam buku ini, semua bab memiliki kohesi
( keterpaduan bentuk ) yang selaras antara bab 1 hingga bab 7, sehingga para
pembaca mudah dalam memahami isi buku tersebut jika dilihat dari segi
keterstrukturannya, dan juga buku ini di dalam setiap bab nya memiliki
koherensi ( keterpaduan makna ) yang lumayan dikatakan baik, dikarenakan
pemaparan dalam setiap bab diberikan tanda kutipan dan juga caki ( catatan
kaki ), sehingga apabila pembaca ingin mencari rujukan dari sebuah gagasan
yang terdapat dalam buku tersebut dapat dengan mudah, hanya dengan
melihat bagian Caki ( Catatan kaki ) dari suatu gagasan.

3. Keterkaiatan antara isi buku dengan bidang ilmu

Keterkaitan isi buku ini ( buku utama ) sudah sangat sesuai dengan
bidang ilmu, yang mencakup keseluruhan tentang Pendidikan Pancasila

BAB IV
KELEMAHAN BUKU
1. Kemutakhiran isi buku
Untuk kelemahan dalam hal kemutakhiran pada buku ini ( buku utama )
yaitu, buku ini tidak menjelaskan secara sistematis dan terperinci mengenai
bagaimana cara-cara mengatasi persoalan dalam pendidikan Pancasila, hal
tersebut di amatai dari review buku ini ( buku utama ) dengan buku
pembanding 1, di dalam buku pembanding 1 tertera dalam setiap bagian bab
solusi dan juga permasalahan dalam semua aspek pendidikan Pancasila,
sehingga para pembaca dan juga para peserta didik yang mengampu mata
kuliah pendidikan Pancasila mampu untuk memahami konsep dalam hal
aspek masalah pada pendidikan pancaslia.

2. Keterkaitan antar Bab ( Kohesi dan Koherensi antar Bab )


Melalui keunggulan buku yang telah di paparkan, mengenai kekurangan
dalam hal kohesi ( keterpaduan bentuk ) dalam buku ini yaitu daam buku ini
terdapat beberapa struktur paragraph yang sedikit berbeda dengan paragraph
pada bagian bab sebelumnya, hal tersebut dapat dilihat dari hasil ringkasan
seperti yang terlampir di bagian awal makalah ini. Untuk kelemahan
koherensi ( keterpaduan makna ) dalam buku ini yaitu, ada dalam beberapa
kutipan argument dari beberapasumber yang tidak dijelaskan secara
terperinci, sehingga bagi para pengamat dan juga para pengajar jika
menggunakan buku ini akan sulit untuk langsung memaparkan isi dari
bagian argument tersebut.

3. Keterkaiatan antara isi buku dengan bidang ilmu

Kelemahan keterkaitan buku ini ( buku utama ) dalam hal isi buku
terhadap sumber ilmu sangat sedikit, hal tersebut hanyalah kelemahan
pada solusi dan pemecahan masalah.

BAB V
HASIL ANALISIS
Hasil analisis berdasarkan aspek pada kelebihan dan kekurangan buku, dalam
segi analisis teori dan aplikasi bidang ilmu yaitu, dalam hal kohesi ( keterpaduan
bentuk ) dan koherensi ( keterpaduan makna ) pada buku utama jika dibandingkan
dengan buku-buku pembanding, keunggulan terlihat di karenakan kohesi ( keterpaduan
bentuk ) dalam buku utama tidak dimiliki oleh kedua buku pembanding. Dan juga pada
koherensi ( keterpaduan makna ) pada buku utama sangatlah lengkap di bandingkan
dengan kedua buku pembanding.

Namun ada beberapa hal yang menyebabkan buku utama tidak sebaik dengan
buku-buku pembanding yaitu dalam buku utama tidak terlihat begitu jelas tentang
permasalahan dalam hal pendidikan Pancasila dan juga solusi dari bebrapa
permasalahan tidak dicantumkan sama sekali, hal tersebutlah yang menjadi kelemahan
buku utama dalam aplikasi bidang ilmu pendidikan Pancasila jika di bandingkan dengna
buku pembanding. Keterkaitan analisis teori dan juga aplikasi bidang ilmu dalam buku
utama dapat di katakana cukup baik, meskipun hasil analisis menunjukkan adanya
kelebihan dan kekurangan pada kedua aspek tinjauan dari anaslisis tersebut.
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Dari Critical book review yang telah dikerjakan dapat disimpulkan bahwa tujuan
yang akan dicapai penulis dapat tercapai karena penulis membahas secara detail apa saja
yang akan dipelajari dan tujuan yang akan dicapai dari setiap materi yang telah
disajikan.

Dalam penyampaian tujuannya, penulis lebih bersifat subjektif karena yang


dibahas didalam buku adalah materi yang akan dipelajari oleh mahasiswa. Dari sisi lain
penulis juga bersifat objektif.

Gagasan yang dikemukakan oleh penulis sangat berguna di bidang keilmuwan


dikarenakan penulis membahas materi sehingga memudahkan para mahasiswa dalam
mempelajari pendidikan Pancasila.

Intinya, gagasan yang dikemukakan penulis sangat bersangkutan dengan mata


kuliah dan dapat menjadi referensi bagi pembaca khususnya mahasiswa yang menjalani
pembelajaran pendidikan Pancasila.

SARAN

Saran terhadap buku ini hendaknya lebih dikembangkan lagi dari segi penyajian
materi sehingga pembaca dapat lebih mudah dalam mempelajari ateri yang akan
diterima dari buku ini.

Buku ini juga direkomendasikan bagi para pemula yang akan mempelajari ilmu
apapun dan menjadi materi ajar untuk mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
menjadikannya sumber literasi. Dalam mempelajari suatu ilmu hendaknya kita mencari
berbagai sumber untuk memperbanyak wawasan kita sebagai pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Halking,dkk. 2018. Pendidikan Pancasila. Medan: Universitas Negeri Medan


Susanti, Eka. 2018. Pendidikan Pancasila. Medan : Widya Puspita
Winarno. 2019. Paradigma Baru Pendidikan Pancasila. Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai