Tugas 3 PAI Aziz Putra. S

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 3

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

OLEH : AZIZ PUTRA. S


NIM : 051399175

UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA


FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
TAHUN AJARAN 2023/2024
1. Struktur iman ada tiga yaitu pembenaran dalam hati, ikrar dengan lisan, dan pembuktian
melalui perbuatan. Jelaskan keterkaitan tiga aspek ini!
2. Sebutkan ciri-ciri orang yang beriman!
3. Tuliskan satu ayat Al-Quran atau hadits beserta tafsir atau syarahnya yang menunjukkan
kewajiban menuntut ilmu!
4. Al-Qur’an memberikan apresiasi terhadap ilmu pengetahuan, maka banyak kata ilmu
ataupun derivasinya yang muncul. Jelaskan kata derivasi yang memiliki kesamaan makna
dengan ilmu dalam beragam bentuknya!
5. Al-Qur’an pernah menyebutkan bahwa manusia bisa lebih sesat (buruk) dari hewan ternak.
Di ayat manakah Al-Quran menyebutkan demikian? Tuliskan ayat tersebut beserta
tafsirnya!

Jawaban

1.
- Siklus Berkesinambungan:
Pembenaran dalam hati, ikrar dengan lisan, dan pembuktian melalui perbuatan
membentuk suatu siklus berkesinambungan. Pembenaran dalam hati memberikan dasar
bagi ikrar dengan lisan, dan ikrar tersebut mengarah pada pembuktian melalui
perbuatan. Setiap langkah saling mendukung dan melengkapi satu sama lain.

- Integral dalam Kesatuan Iman:


Ketiga aspek ini merupakan bagian integral dari kesatuan iman seorang muslim.
Pemisahan satu aspek dari yang lain dapat merugikan keutuhan iman. Sebagai contoh,
ikrar lisan yang tidak didasarkan pada pembenaran dalam hati mungkin menjadi hampa
makna, dan pembuktian melalui perbuatan yang tidak diikrarkan dengan lisan dapat
kehilangan arah spiritual.
- Ujian dan Penguatan:
Keterkaitan antara pembenaran dalam hati, ikrar dengan lisan, dan pembuktian melalui
perbuatan menciptakan dinamika ujian dan penguatan iman. Ujian datang dalam bentuk
cobaan dan godaan yang dapat menguji kekuatan iman. Sebaliknya, setiap ujian yang
diatasi dengan pembenaran dalam hati, ikrar dengan lisan, dan pembuktian melalui
perbuatan dapat memperkuat dan mendalamkan iman seseorang.
- Relevansi dalam Konteks Kehidupan Sehari-hari
Keterkaitan ini juga menciptakan relevansi yang kuat dalam konteks kehidupan sehari-
hari.

Seorang muslim tidak hanya diberikan panduan untuk memiliki keyakinan dalam hati
dan mengucapkan ikrar dengan lisan, tetapi juga diberi landasan untuk menerapkannya
dalam tindakan sehari-hari. Ini menciptakan suatu cara hidup yang sejalan dengan
prinsip-prinsip Islam.
Sumber : STRUKTUR IMAN ADA TIGA YAITU PEMBENARAN DALAM HATI,
IKRAR DENGAN LISAN, DAN PEMBUKTIAN MELALUI PERBUATAN
JELASKAN KETERKAITAN TIGA ASPEK IN - Dikasih Info - Halaman 5

2. a. Tawakal
b. Mawas diri dan bersikap ilmiah
c. Oprimis dalam menghadapi masa depan
d. Konsisten dan menepati janji
e. Tidak sombong

Sumber : Modul MKDU4221

3. ‫س ُح ْوا‬ َ ‫س ُح ْوا فِى ْال َمجٰ ِل ِس فَا ْف‬ َّ َ‫ٰيْٓاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْْٓوا اِذَا قِ ْي َل لَ ُك ْم تَف‬
‫ّللاُ الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا‬ ُ ‫ش ُز ْوا فَا ْن‬
ٰ ‫ش ُز ْوا يَ ْرفَ ِع‬ ُ ‫ّللاُ لَ ُك ْم َواِذَا قِ ْي َل ا ْن‬
ٰ ‫ح‬ ِ ‫س‬ َ ‫يَ ْف‬
‫ّللاُ ِب َما ت َ ْع َملُ ْونَ َخ ِبيْر ۝‬ٰ ‫ِم ْن ُك ْم َوالَّ ِذيْنَ ا ُ ْوتُوا ْال ِع ْل َم دَ َرجٰ ت َو‬
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah
kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka
berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti
apa yang kamu kerjakan.

Tafsir :
Ayat ini memberikan penjelasan bahwa jika di antara kaum Muslimin ada yang
diperintahkan Rasulullah saw berdiri untuk memberikan kesempatan kepada orang
tertentu untuk duduk, atau mereka diperintahkan pergi dahulu, hendaklah mereka
berdiri atau pergi, karena beliau ingin memberikan penghormatan kepada orang-orang
itu, ingin menyendiri untuk memikirkan urusan-urusan agama, atau melaksanakan
tugas-tugas yang perlu diselesaikan dengan segera. Dari ayat ini dapat dipahami
hal-hal sebagai berikut:

1. Para sahabat berlomba-lomba mencari tempat dekat Rasulullah saw agar mudah
mendengar perkataan yang beliau sampaikan kepada mereka.
2. Perintah memberikan tempat kepada orang yang baru datang merupakan anjuran, jika
memungkinkan dilakukan, untuk menimbulkan rasa persahabatan antara sesama yang
hadir.

3. Sesungguhnya tiap-tiap orang yang memberikan kelapangan kepada hamba Allah


dalam melakukan perbuatan-perbuatan baik, maka Allah akan memberi kelapangan
pula kepadanya di dunia dan di akhirat.

4.
'Ilm (‫)علم‬:

Kata dasar yang paling sering muncul dalam Al-Qur'an adalah "ilm" yang secara harfiah
berarti ilmu atau pengetahuan. Ayat-ayat Al-Qur'an secara langsung mendorong
pencarian ilmu dan menegaskan keutamaan orang-orang yang memiliki pengetahuan.
Contohnya dapat ditemukan dalam Surah Al-Mujadila (58:11),
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu beberapa derajat."

Darivasi :

1. 'Alim (‫)عليم‬

Merupakan bentuk terbitan dari kata "ilm."


Allah sering disebut sebagai "Al-'Alim" yang berarti Maha Mengetahui atau Maha
Tahu.
Penggunaan kata ini menunjukkan bahwa Allah adalah sumber pengetahuan tertinggi
dan Maha Mengerti segala sesuatu.

2. . 'Alam (‫)عال´م‬
Kata ini berasal dari akar kata yang sama dengan "ilm" dan merujuk pada dunia atau
alam semesta. Dalam Al-Qur'an, kata "alam" digunakan untuk menunjukkan keindahan
dan keragaman ciptaan Allah.

3. 'Alamaat (‫)آال ´مات‬


Merupakan bentuk jamak dari kata "alama" yang berarti tanda atau bukti.
Dalam beberapa ayat, kata ini digunakan untuk merujuk pada tanda-tanda kebesaran
Allah di alam semesta yang bisa dijadikan bahan kajian ilmiah.

Sumber : AL-QUR’AN MEMBERIKAN APRESIASI TERHADAP ILMU


PENGETAHUAN, MAKA BANYAK KATA ILMU ATAUPUN DERIVASINYA
YANG MUNCUL - Dikasih Info - Halaman 2
5

‫اّل ْن ِس لَ ُه ْم قُلُ ْوب َّّل يَ ْفقَ ُه ْونَ ِب َها‬ِ ْ ‫َولَقَ ْد ذَ َرأْنَا ِل َج َهنَّ َم َكثِي ًْرا ِمنَ ْال ِج ِن َو‬
ٰٰۤ ُ
‫ول ِٕى َك‬ ‫ْص ُر ْونَ ِب َها َولَ ُه ْم ٰاذَان َّّل َي ْس َمعُ ْونَ ِب َها ا‬ ِ ‫َولَ ُه ْم ا َ ْعيُن َّّل يُب‬
ُ ْ ٰٰۤ ُ
‫۝‬ ٰ
٧ َ‫ض ُّل اول ِٕى َك ه ُم الغ ِفل ْون‬
ُ َ َ ‫ُه ْم ا‬ ‫َك ْاّلَ ْن َع ِام بَ ْل‬
Artinya : Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari
jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih
sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

Tafsir Quraisy Shihab : Dan sungguh Kami telah menciptakan banyak di antara jin dan
manusia yang, di hari kiamat nanti, akan berada di api neraka. Hal itu karena hati mereka tidak
digunakan untuk menembus kebenaran, mata mereka tidak merenungi kekuasaan Tuhan, dan
telinga mereka tidak mendengarkan ayat-ayat dan nasihat- nasihat untuk direnungi dan diambil
pelajaran. Mereka layaknya seperti binatang yang tidak menggunakan akal yang diberikan
Allah untuk bertadabbur. Bahkan mereka sebenarnya lebih sesat dari binatang. Sebab, binatang
itu--dengan instinknya--akan selalu mencari kebaikan dan menghindari bahaya, sementara
mereka itu malah menolak kebaikan dan kebenaran yang ada. Mereka itu memang orang-orang
yang sangat bodoh.

Anda mungkin juga menyukai