UmbraPratama 856858105 Tugas3
UmbraPratama 856858105 Tugas3
UmbraPratama 856858105 Tugas3
Tiga aspek struktur iman, yaitu pembenaran dalam hati, ikrar dengan lisan, dan
pembuktian melalui perbuatan, saling terkait dan membentuk suatu kesatuan yang utuh
dalam praktek kehidupan seorang individu beriman.
1) Pembenaran dalam Hati: Pembenaran dalam hati merujuk pada keyakinan
yang tumbuh di dalam hati seseorang. Ini mencakup pemahaman dan
pengakuan terhadap kebenaran ajaran atau prinsip yang diyakini. Tanpa
pemahaman yang kuat dan keyakinan yang tulus dalam hati, iman seseorang
mungkin kurang kokoh.
2) Ikrar dengan Lisan: Ikrar dengan lisan adalah ungkapan secara verbal dari
keyakinan yang ada dalam hati. Dengan mengucapkan ikrar atau syahadat,
seseorang secara terbuka menyatakan kepercayaan dan ketaatan kepada
ajaran agamanya. Langkah ini memperkuat dan meneguhkan ikatan antara
keyakinan dalam hati dengan tindakan nyata yang dapat dilihat oleh orang
lain.
3) Pembuktian Melalui Perbuatan: Pembuktian melalui perbuatan
mencerminkan implementasi nyata dari keyakinan yang dinyatakan.
Tindakan dan perilaku sehari-hari menjadi cerminan dari iman yang dimiliki
seseorang. Dengan menjalankan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-
hari, individu membuktikan bahwa iman bukan hanya sekadar ucapan atau
pemikiran, tetapi juga menjadi pedoman dalam setiap tindakan.
Ketiga aspek ini saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain. Pembenaran
dalam hati memberikan landasan keyakinan, ikrar dengan lisan mengonkretkan
keyakinan tersebut, dan pembuktian melalui perbuatan menjadikan iman sebagai
gaya hidup yang tercermin dalam sikap dan perilaku sehari-hari. Dengan demikian,
keterkaitan ketiganya menciptakan kesatuan yang utuh dalam struktur iman.
2) Sebutkan ciri-ciri orang yang beriman!
a) punya rasa takut kepada allah swt
b) Khusyuk saaat melaksanakan sholat
c) Rajin atau sering membaca alQuran
d) Bergaul dengan orang-orang baik dan beriman
e) Menjaga sholat 5 waktu
Ilmu adalah salah satu kata yang sering digunakan dalam Al-Qur'an untuk
menggambarkan pengetahuan dan pemahaman. Terdapat beberapa kata
derivasi yang memiliki kesamaan makna dengan "ilmu" dalam beragam
bentuknya. Berikut adalah beberapa contoh:
1. 'Alim - Kata ini berasal dari akar kata "ilmu" dan memiliki arti "yang mengetahui"
atau "yang memiliki pengetahuan". Kata ini digunakan untuk menggambarkan
Allah sebagai Yang Maha Mengetahui dan juga untuk menggambarkan orang-
orang yang memiliki pengetahuan yang luas.
2. 'Alam - Kata ini berasal dari akar kata "ilmu" dan memiliki arti "alam semesta"
atau "dunia". Dalam Al-Qur'an, kata ini digunakan untuk menggambarkan
penciptaan Allah dan keajaiban-keajaiban yang ada di alam semesta.
3. 'Alimun - Kata ini juga berasal dari akar kata "ilmu" dan memiliki arti "orang yang
mengetahui" atau "orang yang memiliki pengetahuan". Kata ini digunakan untuk
menggambarkan orang-orang yang memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan.
4. 'Alimun bihakim - Kata ini merupakan gabungan dari kata "alimun" (orang yang
mengetahui) dan "bihakim" (dengan hukum). Kata ini digunakan untuk
menggambarkan orang-orang yang memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan
dalam menjalankan hukum-hukum Allah.
5. 'Alimun ladun - Kata ini juga berasal dari akar kata "ilmu" dan memiliki arti
"pengetahuan yang berasal dari sisi Allah". Kata ini digunakan untuk
menggambarkan pengetahuan yang hanya dimiliki oleh Allah dan tidak dapat
dipahami sepenuhnya oleh manusia.
6. 'Alimun khabir - Kata ini merupakan gabungan dari kata "alimun" (orang yang
mengetahui) dan "khabir" (yang mengetahui segala sesuatu). Kata ini digunakan
untuk menggambarkan Allah sebagai Yang Maha Mengetahui tentang segala
sesuatu
5).Al-Qur’an pernah menyebutkan bahwa manusia bisa lebih sesat
(buruk) dari hewan ternak. Di ayat manakah Al-Quran
menyebutkan demikian? Tuliskan ayat tersebut beserta tafsirnya!
Ayat yang menyebutkan bahwa manusia bisa lebih sesat atau buruk dari hewan
ternak terdapat dalam Al-Qur'an Surah Al-A'raf ayat 179. Berikut adalah ayat
tersebut beserta tafsirnya:
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan untuk Jahannam banyak dari jin dan
manusia; mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu
sebagai binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang
lalai." (QS. Al-A'raf: 179)
Tafsir dari ayat ini adalah bahwa Allah menciptakan banyak jin dan manusia yang
akan masuk ke dalam neraka Jahannam. Mereka memiliki hati, mata, dan telinga,
tetapi tidak memanfaatkannya dengan baik. Mereka tidak menggunakan hati
mereka untuk memahami ayat-ayat Allah, tidak menggunakan mata mereka untuk
melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan tidak menggunakan telinga mereka
untuk mendengar ayat-ayat Allah. Dalam hal ini, mereka lebih buruk daripada
binatang ternak, karena binatang ternak tidak memiliki akal dan kemampuan untuk
memahami ayat-ayat Allah. Oleh karena itu, mereka yang lalai dan tidak
memanfaatkan akal dan indera yang diberikan oleh Allah akan menjadi lebih sesat
dan buruk daripada binatang ternak.