Tugas Tutorial Online 3 Pendidikan Agama

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL ONLINE 3

MATA KULIAH :

PENDIDIKAN AGAMA
(MKDU4221)

OLEH :

NAMA : DEO DANY PRASTA

NIM : 048048579

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TERBUKA

2023
1. Struktur iman ada tiga yaitu pembenaran dalam hati, ikrar dengan lisan, dan
pembuktian melalui perbuatan. Jelaskan keterkaitan tiga aspek ini!
2. Sebutkan ciri-ciri orang yang beriman!
3. Tuliskan satu ayat Al-Quran atau hadits beserta tafsir atau syarahnya yang
menunjukkan kewajiban menuntut ilmu!
4. Al-Qur’an memberikan apresiasi terhadap ilmu pengetahuan, maka banyak
kata ilmu ataupun derivasinya yang muncul. Jelaskan kata derivasi yang
memiliki kesamaan makna dengan ilmu dalam beragam bentuknya!
5. Al-Qur’an pernah menyebutkan bahwa manusia bisa lebih sesat (buruk)
dari hewan ternak. Di ayat manakah Al-Quran menyebutkan demikian?
Tuliskan ayat tersebut beserta tafsirnya!

Jawab

1. Struktur iman yang terdiri dari 3 aspek utama :


a. Pembenaran dalam hati
Mengacu pada keyakinan dan keimanan yang mendalam didalam hati
seseorang. Pembenaran dalam hati adalah dasar dari iman dan mencakup
pengakuan dan penerimaan terhadap keberadaan Tuhan, risalahnya dan
prinsip-prinsip ajaran agama. Ini adalah inti atau akar dari iman seseorang.

b. Ikrar dengan lisan.


Setelah pembenaran dalam hati, langkah berikutnya adalah mengucapkan
ikrar atau pernyataan keimanan dengan lisan. Melibatkan mengucapkan
kalimat syahadad, yang merupakan kesaksian tentang keesaan Tuhan dan
keNabian Muhammad dengan mengucapkan ikrar ini seseorang secara
terbuka menyatakan keyakinannya dan menyatakan komitmen terhadap
ajaran agama.

c. Pembuktian melalui perbuatan.


Iman yang sejati terceremin dalam tindakan dan perilaku sehari-hari. Ini
mencakup mempraktikkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari,
berusaha untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika yang
diajarkan oleh agama.
Pembuktian melalui perbuatan merupakan manifestasi konkret dari
keimanan seseorang dan mencerminkan konsistensi antara keyakinan
dalam hati dan amal perbuatan.

Keterkaitan ketiga aspek ini pembenaran dalam hati adalah dasar dari iman
sementara ikrar dalam lisan adalah ekspresi terbuka dari sebuah keyakinan.
Pembuktian melalui perbuatan adalah implementasi konkret dari iman dalam
kehidupan sehari-hari. Keterkaitan ini menciptakan sebuah kesatuan antara
dimensi lahirlah dalam praktik keagamaan. Dengan merangkai ketiga aspek ini
islam mengajarkan bahwa iman bukanlah sekedar keyakinan dalam hati atau
ucapan semata tetapi juga tercermin dalam tindakan dan perilaku sehari-hari.

2. Ciri-ciri orang beriman :


a. Selalu bertobat
Sesungguhnya setiap orang memiliki salah yang tidak diketahui ada salah
yang diketahui. Tentunya dalam hal ini sebaik-baik orang bersalah atau
berdosa yakni kembali kejalan Allah untuk bertobat.

b. Senantiasa Beribadah.
Sesungguhnya Allah telah memberikan nikmat yang banyak kepada
hambanya. Oleh karena itu hendaknya senantiasa mengadibkan diri dan
beribadah kepada Allah SWT.

c. Berzikir.
Berzikir adalah salah satu hal yang dilakukan untuk membaca tasbih,
takbir, dan hamdallah dengan senantiasa mengamalkan atas perintah Allah

d. Sabar.
Sabar merupakan perilaku untuk menahan amarah atau emosi dalam
situasi panas.

e. Bersyukur.
Bersyukur adalah salah satu rasa terima kasih dan pengakuan atas segala
nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.

3. Dalam agama islam, kewajiban menuntut ilmu sangatlah ditekankan meski tidak
ada ayat Al-quran yang secara eksplesit menyebutkan kewajiban menuntut ilmu.
Namun, tedapat ayat-ayat yang secara tidak langsung menunjukkan pentingnya
ilmu dan pengetahuan islam salah satunya surat At-taubah QS. 9:122;

‫الدي ِْن َو ِليُ ْنذ ُِر ْوا قَ ْو َم ُه ْم اِذَا‬ َ ‫َو َما َكانَ ْال ُمؤْ مِ نُ ْونَ ِل َي ْنف ُِر ْوا ك َۤا َّف ًۗة فَلَ ْو ََل نَف ََر مِ ْن ُك ِل ف ِْرقَ ٍة ِم ْن ُه ْم‬
ِ ‫ط ۤا ِٕىفَةٌ ِل َيتَفَقَّ ُه ْوا فِى‬
َ‫َر َجعُ ْْٓوا اِلَ ْي ِه ْم لَعَلَّ ُه ْم يَحْ ذَ ُر ْون‬

Arab-Latin: Wa mā kānal-mu`minụna liyanfirụ kāffah, falau lā nafara ming kulli


firqatim min-hum ṭā`ifatul liyatafaqqahụ fid-dīni wa liyunżirụ qaumahum iżā
raja'ū ilaihim la'allahum yaḥżarụn

Artinya: Tidak sepatutnya orang-orang mukmin pergi semuanya (ke medan


perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi
(tinggal bersama Rasulullah) untuk memperdalam pengetahuan agama mereka
dan memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar
mereka dapat menjaga dirinya?

4. Al-Qur'an memberikan penekanan pada pentingnya pengetahuan dan


pembelajaran. Beberapa kata dan konsep yang terkait dengan ilmu pengetahuan
muncul dalam beragam bentuk dalam Al-Qur'an. Beberapa derivasi atau kata-kata
yang memiliki kesamaan makna dengan ilmu dalam beragam bentuknya antara
lain:
‘Ilm (‫)علم‬: Ini adalah kata Arab yang secara langsung diterjemahkan sebagai
“ilmu” atau “pengetahuan”. Terdapat berbagai ayat dalam Al-Qur'an yang
menekankan pentingnya mencari pengetahuan dan memahami tanda-tanda Allah
di sekitar kita.
Contoh ayat: “Dan Allah mengajarkan kepadanya (Nabi Adam) nama-nama
(segala sesuatu). Kemudian Allah menyuruh mereka: ‘Sebutkanlah kepada-Ku
nama-nama barang-barang ini, jika kamu memang orang-orang yang benar (dalam
pendirianmu).' ” (QS. Al-Baqarah [2:31])
Ma'rifah (‫)معرفة‬: Kata ini berasal dari akar kata yang sama dengan ‘ilm, yang
mengandung makna pemahaman atau pengetahuan yang mendalam. Dalam
konteks Islam, ma'rifah mencakup pengetahuan tentang Allah dan pemahaman
spiritual.
Contoh ayat: “Sesungguhnya hanya orang-orang yang berilmu di antara hamba-
hamba-Ku yang takut kepada Allah.” (QS. Fussilat [41:38])
Hikmah (‫)حكمة‬: Meskipun tidak secara langsung berkaitan dengan kata ‘ilm,
hikmah memiliki hubungan erat dengan pemahaman dan penerapan pengetahuan
dengan bijaksana. Ayat-ayat dalam Al-Qur'an sering kali merujuk pada pemberian
hikmah oleh Allah.
Contoh ayat: “Dan barangsiapa yang diberi hikmah, maka sesungguhnya ia telah
diberi kebajikan yang banyak.” (QS. Al-Baqarah [2:269])
‘Alim (‫ )عالم‬dan ‘Alam (‫)عالم‬: ‘Alim adalah kata yang merujuk pada orang yang
memiliki pengetahuan atau ilmu, sedangkan ‘alam berhubungan dengan dunia
atau segala sesuatu yang ada. Kedua kata ini mencerminkan pemahaman Islam
tentang pencarian ilmu dan pengamatan terhadap dunia.
Contoh ayat: “Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan bumi seperti itu
(dengan peraturan-Nya). Perintah (menurut ketentuan-Nya) diturunkan di antara
keduanya, supaya kamu mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu
dan Allah mengetahui segala sesuatu.” (QS. At-Talaq [65:12]).

5. Surah Al-A'raf, ayat 179, memberikan gambaran yang sangat mendalam tentang
potensi buruk manusia jika mereka tidak menggunakan akal, penglihatan, dan
pendengaran dengan baik.
Ayat ini tidak hanya menyoroti perbandingan antara manusia dan binatang ternak,
tetapi juga menekankan pentingnya memanfaatkan nikmat akal yang Allah
berikan kepada kita.

Teks Ayat dan Tafsirnya:

"Dan sesungguhnya Kami telah ciptakan banyak jin dan manusia yang telah Kami
jadikan untuk neraka Jahannam. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai
mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan
Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan lebih
sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (QS. Al-A'raf: 179)
Tafsir ayat ini menegaskan bahwa Allah menciptakan manusia dan jin dengan
berbagai potensi, termasuk akal, penglihatan, dan pendengaran.
Namun, sebagian dari mereka tidak menggunakan nikmat tersebut dengan baik.
Mereka tidak memahami ayat-ayat Allah sebagai petunjuk hidup, sehingga
disebut lebih buruk daripada binatang ternak yang tidak diberi akal.

Implikasi dan Tindakan:

Surah Al-A'raf memberikan pemahaman mendalam tentang tanggung jawab kita


sebagai manusia.

Implikasi dari ayat ini adalah perlunya refleksi diri, introspeksi, dan perbaikan
dalam penggunaan akal, penglihatan, dan pendengaran.
Kita diingatkan untuk tidak lalai dan seharusnya memanfaatkan akal untuk
memahami tanda-tanda kekuasaan Allah di sekitar kita.

Sumber :
Ali Nurdin, Syaiful Mikdar, Wawan Suharmawan. 2023. BMP MKDU4221 Pendidikan Agama
Islam. Tangerang Selatan. Penerbit Universitas Terbuka. Hal 6.5-6.23 Modul 6

Anda mungkin juga menyukai