Ensiklopedia Cahaya Dan Alat Optik

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 19

Ensiklopedia

IPA

Cahaya dan Alat Optik

Sabrina Oktavia Irawati


Dini Hariyanti
Kata Pengantar

IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan cabang ilmu yang


mempelajaritentang peristiwa yang ada dilingkungan sekitar.
Peristiwa berupa alami ataubuatan manusia. Salah satunya
Cahaya dan Optik.

IPA mengajak kita untuk memahami fenomena atau peristiwa


yang terjadi dengan sebuh konsep yang dapat dinalar oleh
akal pikiran.

Peristiwa yang sering kita lihat seperti pembuatan kaca spion


motor atau mobil, pemantulan pada lampu senter,
terbentuknya pelangi serta masih banyak lagi fenomena lain.
Beberapa contoh tersebut dapat diterangkan dalam sebuah
konsep yang mudah dipahami oleh kita.

Ketika sudah dituangkan kedalam sebuah konsep terjadi


kendala dalam hal pemahaman simbol-simbol. Karena simbol
diambil dari bahasa asing sehingga sulit dipahami terutama
pada simbol-simbol pada cahaya dan optik. Melalui buku ini,
semoga kesulitan pemahaman simbol-simbol tersebut dapat
diatasi sehingga konsep dapat dipahami secara utuh.

Buku ini masih perlu dikembangkan lebih lanjut. Karena itu,


sangat diharapkan kritik dan sarannya. Atas perhatian para
pembaca, mengucapkan terima kasih.

Sidoarjo, 2 November
Penyusun
Daftar Isi

Halaman Sampul………………………………………………………………………..
Kata Pengantar…………………………………………………………………………..
Daftar Isi…………………………………………………………………………………....
1. Pengertian Cahaya……………………………………………………………………....
2. Sifat-sifat Cahaya…………………………………………………………………….......
3. Bayangan yang dibentuk oleh Cermin………………………………………….
4. Bayangan Cermin Datar……………………………………………………………….
5. Sifat Cermin Datar…………………………………………………………………….....
6. Pembentukan Bayangan pada 2 Cermin Datar……………………….......
7. Bayangan Cermin Cekung…………………………………………………………….
8. Sifat Bayangan Cermin Cekung…………………………………………………….
9. Bayangan Cermin Cembung…………………………………………………………
10. Sifat Bayangan Cermin Cembung…………………………………………………..
11. Bayangan yang dibentuk oleh Lensa……………………………………………..
12. Lensa Cembung……………………………………………………………………….......
13. Lensa Cekung…………………………………………………………………………........
14. Alat-alat Optik………………………………………………………………………...........
15. Kamera……………………………………………………………………………….............
16. Kaca Pembesar (Lup)…………………………………………………………………....
17. Mikroskop……………………………………………………………………………...........
18. Teleskop………………………………………………………………………………...........
19. Mata (Keajaiban Fisiologi)……………………………………………………………...
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………
1. Pengertian Cahaya
Cahaya merupakan suatu
gelombang elektromagnetik
yang dalam kondisi tertentu
dapat berkelakuan seperti suatu
partikel. Sebagai sebuah
gelombang cahaya dapat
dipantulkan dan dibiaskan, serta
mengalami polarisasi (peristiwa
penyerapan arah bidang getar
gelombang) dan interferensi
(perpaduan dua atau lebih
Gambar 1. Lampu yang sumber cahaya sehingga
memancarkan cahaya menghasilkan keadaan yang
(Beautynesia.id)
lebih terang atau interferensi
maksimum dan keadaan yang gelap atau yang biasanya disebut dengan
interferensi minimum) Cahaya menurut Newton (1642 - 1727) terdiri dari
partikel-partikel ringan berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh
sumbernya ke segala arah dengan kecepatan yang sangat tinggi. Sementara
menurut Huygens ( 1629 - 1695), cahaya adalah gelombang seperti halnya
bunyi.

2. Sifat-sifat cahaya
Cahaya memiliki 6 sifat yaitu merambat lurus, dapat dipantulkan, dapat
dibiaskan, menembus benda bening, dapat diuraikan, dan gelombang
elektromagnetik

a. Cahaya Merambat Lurus

Cahaya dapat merambat


lurus. Sifat cahaya yang
merambat lurus akan terjadi
jika melewati sautu medium
perantara. Bisa juga diartikan
sifat cahaya merambat lurus
yaitu pancaran sinarnya akan
Gambar 2. Merambat lurus lurus menuju arah objek yang
(Repository.uksw.edu) dituju. Contoh sederhananya
yaitu ketika menyalakan lilin
ke depan, maka cahaya akan merambat lurus sesuai dengan arah yang
diinginkan.
b. Cahaya dapat Dipantulkan

Cahaya Dapat Dipantulkan


Cahaya yang terpantul adalah
sebuah proses terpancarnya
kembali cahaya dari permukaan
benda yang terkena cahaya.
Sifat pemantulan ini dibagi
menjadi dua, yaitu pemantulan
teratur dan pemantulan
baur.Pada pemantulan teratur
berkas cahaya pantulnya
sejajar. Contohnya ketika kita
bermain di siang hari dengan
Gambar 3. Pemantulan cahaya membawa sebuah cermin. Jika
senter pada cermin mengarahkan cermin ke arah
(Damaruta.com) datangnya sinar matahari,
kemudian kita coba arahkan ke
segala arah, akan terjadi
sebuah pantulan cahaya yang
terpantul dari sinar matahari
tersebut.

Gambar 4. Pemantulan baur (atas)


dan Pemantulan teratur (bawah)
(Fisikabc.com)
c. Cahaya dapat Dibiaskan

Cahaya akan dibiaskan ketika melalui dua


medium yang memiliki kerapatan optik yang
berbeda. Kecepatan cahaya akan menurun saat
dari udara memasuki air atau medium yang
lebih rapat. Semakin besar perubahan
kecepatan cahaya saat melalui dua medium
yang berbeda, akan semakin besar pula efek
pembiasan yang terjadi. Namun, pembiasan
tidak akan terjadi saat cahaya masuk dengan
posisi tegak lurus bidang batas kedua medium.
Gambar 5. Sendok makan
yangdicelupkan
pada sebuah gelas
yangberisi air setengah
tampak patah merupakan
peristiwa pembiasan
(ayoguruberbagi.kemdikbud)

d. Cahaya dapat menembus benda bening

Gambar 6. Cahaya dari senter Gambar 7. Cahaya matahari


yang menembus mangkok kaca menembus jendela kaca
(Juraganles.com) (Amongguru.com)

Gambar 8. Sinar matahari tidak


bisa menembus awan yang gelap
(Pexels.com)
Peristiwa lain yang menunjukkan sinar cahaya dapat menembus benda
bening adalah cahaya dari senter yang dapat menembus mangkok kaca
bening, jendela- jendela rumah yang dibuat dari kaca bening. Sebaliknya
benda yang bersifat gelap tidak dapat ditembus oleh sinar matahari.
Dengan kaca bening tersebut, cahaya sinar matahari tetap dapat masuk
ke ruangan, meski ada penghalang karena jendela terbuat dari kaca
bening. Contoh adalah saat kita melihat ke jendela dengan kaca yang
bening, cahaya akan tetap masuk.

e. Cahaya dapat diuraikan

Cahaya Dapat Mengalami


PenguraianPenguraian
cahaya atau dispersi
cahaya terjadi secara
alami. Contohnya adalah
ketika terjadi pelangi.
Warna-warna dalam
pelangi tersebut asalnya
dari satu warna saja, yaitu
warna putih dari Gambar 9. Proses penguraian
cahaya matahari menjadi pelangi
matahari. Akan tetapi,
(Belladwi11.blogspot.com)
warna putih tersebut
dibiaskan oleh titik air
hujan, mengakibatkan
cahaya putih diuraikan
menjadi beberapa macam
warna sehingga
terbentuklah warna-
warna indah. Penguraian
cahaya merupakan
peristiwa pemecahan
cahaya putih
(polikromatik) menjadi
komponen-komponen
warna cahaya
Gambar 10. Pembiasan pada prisma
(monokromatik) karena (Quizziz.com)
pembiasan. Komponen-
komponen warna cahaya
(monokromatik) yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru,nila dan ungu
(MEJIKUHIBINIU).
f. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik

Cahaya dinyatakan sebagai


gelombang elektromagnetik
berfrekuensi tinggi oleh
Maxwell (1873), selanjutnya
Hertz membuktikan
pernyataan dari Maxwell
pada tahun 1887 dengan
menciptakan dan
mendeteksi gelombang-
gelombang elektromagnetik.
Gambar spektrum cahaya
nampak merupakan cahaya
yang memiliki panjang Gambar 12. Spektrum
elektromagnetik cahaya nampak (Pelajaran.co.id)
gelombang elektromagnetik
yang dapat dideteksi olehmata manusia berkisar antara 400 nm – 700
nm.

3. Bayangan yang dibentuk oleh cermin

Bayangan dapat dibentuk oleh pemantulan ataupun oleh pembiasan dan


kita dapat membuat cermin dan lensa untuk membentukbayangan
dengan sifat-sifat yang diinginkan.

a. Bayangan cermin datar

Gambar 13. Pembentukan


bayangan cermin datar
(Kompas.com)
Cermin datar adalah cermin yang memiliki permukaan datar seperti
garis lurus. Bayangan benda yang dibentuk dari cermin datar memiliki
ukuran dimensi ukuran (panjang + lebar) yang sama dengan dimensi
benda. Sesuai namanya, cermin datar tentunya memiliki permukaan
yang datar. Jenis cermin datar biasa digunakan untuk kita melihat
pantulan diri (berkaca).Cermin datar bisa dengan mudah kita temukan
di berbagai tempat. Mulai dari di rumah, pusat perbelanjaan, toilet
umum, dan lain-lain. Jarak yang dihasilkan antara benda dan cermin
sama dengan jarak yang dihasilkan oleh cermin dan bayangan.

b. Ciri-ciri cermin datar

Cermin datar tentunya memiliki bentuk datar, tidak cembung maupun


cekung. Selain datar, cermin datar juga halus, karena terbuat dari kaca
sehingga bentuk bayangan menjadi bersih dan jernih.
Cermin datar memiliki bentuk bayangan bersifat maya, tegak dan sama
besar.
Bayangan yang dihasilkan pada cermin datar tegak dan terbalik atau
benda yang di sebelah kiri akan menjadi bayangan di kanan dan
sebaliknya.
Terdapat logam tipis dan mengkilat dibagian belakang cermin. Tujuan
adanya logam tipis pada cermin bertujuan untuk mencegah cahaya
agar tidak tembus ke belakang.

c. Sifat-sifat bayangan cermin datar

Gambar 14. Sifat bayangan


pada cermin datar
(Scribd.com)
A = Benda S = Jarak benda ke cermin
A’ = bayangan benda S’ = Jarak bayanagan ke cermin

Tegak
Hasil bayangan sama seperti aslinya artinya besar, tinggi dan lebar
benda asama antara asli dan pantulanya.
Jarak benda ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin
Maya atau tidak berbentuk

-> Rumus cermin datar

Berikut ini rumus yang digunakan untuk menghitung banyaknya


bayangan yang terbentuk dari dua cermin datar yang disusun dengan
sudut α :

Keterangan:
n = banyaknya bayangan yang terbentuk
α = sudut yang dibentuk oleh dua cermin

Jarak bayangan yang dihasilkan cermin datar


sama dengan jarak benda. Sebagai contoh,
ketika seseorang ingin melihat seluruh tubuhnya pada cermin datar,
maka membutuhkan cermin datar dengan ukuran pangjang tertentu.
Anda bisa memperhatikan seperti dibawah ini.

Gambar 15. Pembentukan


bayangan pada cermin datar
(Scribd.com)
Panjang minimal cermin agar dapat
melihat seluruh badan bisa
ditentukan menggunakan rumus.
Berikut ini rumus persamaan yang
digunakan untuk menentukan
panjang minimal guna menangkap
tinggi badan tertentu:

d. Pembentukan bayangan pada 2 cermin datar

Apabila 2 buah cermin


datar diletakkan saling
berhadapan (bagiandepan
cermin menghadap ke
ruang sama) dan mengapit
besar suduttertentu, maka
kedua cermin ini akan
membentuk bayangan
Gambar 16. (dari kiri kekanan) 2 cermin yangbanyak bergantung
datar sudut 120 derajat, membentuk2 pada besar sudut antara
bayangan, sudut 72 derajat
kedua cermin. Rumus
membentuk 4 bayangan, dan 50
untuk menentukan jumlah
derajat, membentuk 6 bayangan
(Fisikabc.com) banyaknya bayangan (n)
pada 2 cermin datar pada
sudut (α) tertentu:
e. Bayangan pada cermin cekung
Cermin cekung adalah cermin sferis yang permukaan pantulnya
melengkung ke dalam. Bayangan yang terbentuk pada cermin cekung
berbeda-beda sesuai dengan letak bendanya. Berikut adalah sifat-sifat
bayangan yang terbentuk pada cermin cekung.

A. Karakteristik cermin cekung


Sebelum mempelajari sifat-sifat bayangan pada cermin cekung, terlebih
dahulu kita harus mengenali sifat atau karakteristik dari cermin cekung
sebagai berikut:
1. Bersifat konvergen (mengumpulkan cahaya)
2. Titik fokusnya positif (berada di depan permukaan pantul)
3. Jumlah ruang letak benda dan bayangan adalah lima
4. Sifat-sifat bayangan pada cermin cekung
5. Sifat bayangan cermin cekung tidak selalu
B. Sifat-sifat bayangan pada cermin ceku

- Benda terletak di ruang I (s < f)


Ketika benda terletak di depan cermin cekung
tepatnya pada ruang I dengan jarak yang lebih
dekat dari pada fokusnya, maka akan terbentuk
bayangan sebagai berikut:
Dilansir dari The Physics Classroom, ketika
benda terletak di depan titik fokus, lokasi
bayangan hanya bisa didapat dengan cara
memperpanjang sinar pantul (ditunjukkan oleh
garis sinar titik-titik). Oleh karea itu bayangan
berada di belakang cermin dan bersifat maya.
Bayangan yang dihasilkan juga berada dalam keadaan tegak (tidak terbalik) dan
juga lebih besar dari benda aslinya. Sehingga, sifat bayangan benda yang terletak
di ruang I adalah maya, tegak, dan diperbesar.
Benda terletak di ruang II (F < s < R)
Jika benda terletak di ruang II, artinya jarak benda (s) lebih besar dari pada titik fokus
(F) namun lebih kecil dari titik kelengkungan (R). Bayangan benda yang akan
terbentuk berdasarkan sinar istimewa pada lensa cekung adalah sebagai berikut
Pada gambar terlihat bahwa bagian
atas bayangan adalah perpotongan
antara dua sinar pantul, sehingga
bayangan adalah nyata. Pada gambar
juga terlihat bayangan terbalik dan
juga memiliki ukuran lebih besar dari
benda asli. Maka, dapat disimpulkan
bahwa sifat banyangan benda di
ruang II cermin cekung dengan F < s
< R adalah nyata, terbalik, dan
diperbesar
Mata

Mata merupakan indra penglihatan yang sangatpenting bagi


manusia. Tuhan Yang Maha Kuasamenciptakan mata bagi
manusia sehingga manusia bisa melihat. Manusia memiliki
sepasang mata berbentuk seperti bola dan terletak di dalam
ronggamata.

a. Bagian-Bagian Mata
Dapatkah kamu menyebutkan bagian-bagian yang ada pada
matamu?
1). Kornea mata, berfungsi untuk
melindungi mata bagian dalam
2) Iris, berfungsi untuk mengatur
banyaknya cahaya yang masuk ke
mata
3) Pupil atau celah (lubang yang
terdapat pada iris), berfungsi sebagai
tempat masuknya cahaya
Gambar 17
Sumber : Young Sciencist 2002

Jika cahaya yang masuk sedikit, pupil akan melebar.Jika cahaya yang masuk
banyak, pupil akanmengecil
4). Lensa mata, dapat berakomodasi. Jika melihat benda yang jauh, lensa
mata akan memipih.Jika melihat benda yang dekat, lensa mata
akanmenebal.
5). Retina, merupakan tempat terbentuknya bayangan yang akan dikirim ke
saraf.

b. Cara Kerja Mata


Kamu telah mempelajari bahwa benda bisa dilihat jikaada cahaya. Cahaya
dipantulkan oleh benda menujumata. Pemantulan cahaya tersebut
diterima olehkornea. Oleh lensa mata, cahaya itu dibiaskan
sehinggaterbentuk bayangan terbalik pada retina. Selanjutnya,saraf-saraf
pada retina akan menyampaikan informasi bayangan menuju otak. Otak
akan mengolahnyasehingga kamu dapat melihat benda yang
sebenarnya.Bayangan yang terbentuk pada retina adalah nyata,diperkecil,
dan terbalik.

c Kelainan atau Gangguan pada Mata


Manusia memiliki mata di sebelah kiri dan kanan.Kehilangan atau
kerusakan salah satu bola mata dapatmengganggu penglihatan. Beberapa
kelainan ataugangguan pada mata serta faktor penyebabnya
adalahsebagai berikut
1. Rabun Jauh (Miopi)

Miopi disebabkan jarak titik api lensa mata terlalu pendek atau lensa mata
terlalu cembung. Titik api adalah pusat pertemuan sinar yang sudah
dipecah oleh lensa. Jadi, sinar yang masuk jatuh di depan retina sehingga
mata tidak dapat melihat benda jauh

a) Mata yang
menderitarabun
jauh.
b) Penderita rabun
jauh bisa ditolong
denganmengguna
kan lensacekung

Gambar 18
Sumber: Fisika Universitas, 2002

Untuk menolong penderita miopi (rabun jauh)harus menggunakan


kacamata dengan lensa cekung(negatif). Lensa cekung ini akan
menempatkan ba- yangan tepat pada retina.

2. Rabun dekat (Hipermetropi)

Rabun dekat disebabkan lensa mata terlalu pipih.Titik api lensa berada di
belakang retina sehinggamata tidak dapat melihat benda-benda yang
dekat.Jadi, penderita hipermetropi harus menggunakankacamata berlensa
cembung. Dengan lensa cembung,sinar yang jatuh di belakang retina akan
dikembalikantepat pada retina.

a) Mata yang
menderitarabun dekat.
b) Penderita rabun
dekat bisa ditolong
denganmenggunakan
lensacembung

Gambar 19
Sumber: Fisika Universitas, 2002
3. Presbiopia (Mata Tua)
Presbiopi adalah kelainan pada mata yang disebabkanoleh faktor usia
sehingga daya akomodasi matanya berkurang. Penderita ini tidak dapat
melihat bendadekat dan tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas.
Penderita ini harus menggunakan kacamata berlensa cekung dan
cembung sekaligus.

4. Astigmatisma
Astigmatisma adalah kelainan mata yang dise babkankelengkungan
kornea matanya yang tidak berbentuk bola sehingga sinar-sinar yang
masuk tidak terpusatsempurna. Akibatnya, benda yang dilihat ada ba
yang-annya. Penderita ini dapat dibantu dengan kacamata berlensa
silindris.

Anda mungkin juga menyukai