Modul Ajar Bab 5 Menciptakan Puisi
Modul Ajar Bab 5 Menciptakan Puisi
Modul Ajar Bab 5 Menciptakan Puisi
B. KOMPETENSI AWAL
Guru mengajak peserta didik untuk mengingat lirik lagu-lagu yang mereka suka atau
puisi-puisi terkenal yang ditulis oleh para sastrawan. Guru menjelaskan dan
menunjukkan puisi-puisi yang disajikan secara digital di media sosial.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended Learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based
Learning (PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional
Learning (SEL).
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat mengenali pengertian dan ciri-ciri sebuah puisi serta dapat
mengidentifikasi unsur-unsur yang ada dalam sebuah puisi.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
a. Mengenal pengertian puisi
Puisi merupakan bentuk karya sastra yang tersusun atas larik dan bait.
Puisi juga terikat pada rima dan irama.
b. Mengenal unsur-unsur puisi
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Lagu apa yang paling kalian suka? Lirik apa yang paling kalian ingat dari lagu
tersebut? Dapatkah kalian membaca lirik itu selayaknya puisi?
Adakah puisi yang kalian suka? Apa kalimat yang paling kalian ingat dari puisi
tersebut?
Apakah kalian pernah membaca puisi di media sosial (internet)?
Media apa saja yang saat ini sering digunakan orang untuk menampilkan puisinya?
Puisi jenis apa yang paling kalian sukai?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan mernyampaikan penilaian
hasil pembelajaran
Memotivasi peserta didik untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai
dengan Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berahklak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5)
bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria
standar kelulusan dalam satuan pendidikan.
E. ASESMEN
Penilaian formatif di lakukan dengan mencermati kemampuan peserta didik
mengidentifikasi unsur-unsur puisi dalam Kegiatan 1. Format penilaian berikut dapat
di gunakan oleh guru.
Tabel 5.2 Rubrik Penilaian
No Nama Peserta Didik Dapat Menyebutkan Unsur Puisi
Sudah Dapat Perlu Dipandu
1
2
3
4
5
Mendiskusikan makna kata dalam larik puisi saat membaca sebuah puis, mungkin
kalian akan menemukan kata atau larik yang kurang kalian pahami maksudnya. Untuk
dapat memahaminya, terkadang kalian harus membaca larik puisi itu berulang kali
atau dibantu dengan mengecek kata dalam kamus. Cara lain untuk memahaminya
adalah dengan mencari tahu kalimat tersebut merupakan kalimat perbandingan atau
bukan.
Berikut ini disajikan sebait puisi. Cermatilah diksi atau pilihan kata yang digunakan di
dalam larik puisi tersebut.
Matamu, Ibu, adalah danau di kaki bukit pada pagi hari
Ketika tinggi matahari baru sepenggalah
Dan sisa-sisa embun masih berbekas di ujung rumput
Suaramu, Ibu, adalah ricik hujan setelah kemarau
panjang meretakkan
Tanah-tanah ladang
Diskusikanlah bersama teman kalian, makna dari kata-kata yang ada dalam setiap
larik puisi tersebut.
Larik Makna
Matamu, Ibu, adalah danau di kaki bukit
pada pagi hari
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
a. Mengenal pengertian puisi
Puisi merupakan bentuk karya sastra yang tersusun atas larik dan bait.
Puisi juga terikat pada rima dan irama.
b. Mengenal unsur-unsur puisi
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara
kiasan
Antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
Data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
Deskripsi : suoatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat,
membayangkan, dan merasakan apa yang sedang dideskripsikan
Diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
Editor : orang yang mengedit naskah
Eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan
pembaca
Fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar
terjadi
Fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
Ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan
tujuan untuk kehidupan
Ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
Ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
Imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
Inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau
sekolah umum
Intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
Kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
Majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
Metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
Objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan
Observasi : pengamatan atau peninjauan secara cermat
Opini : pendapat, pikiran atau pendirian
Persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
Populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
Prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
Repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan
makna tertentu
Roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
Simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda,
tetapi dianggap memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan,
dan bak)
Sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
Subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark &Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia :
Macmillan Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI). Jakarta. Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta. Gramedia.
Kosasih, E. 2004. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta.
Nobel Edumedia.
Lili, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Cipta Aditya.
Peadopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogjakarta: Gadjah Mada
University Press.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Surakarta: Widya Duta.
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.
MODUL AJAR
BAB 5 MENCIPTAKAN PUISI
SUB BAB 2 : MENGENAL PUISI DIAFAN DAN PUISI PRISMATIS
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Apriliani Mustikasari, S.Pd.
Instansi/ Sekolah : SMP Negeri 4 Mandiraja
Kelas / Fase : VIII / D
Alokasi Waktu : 2 JP ( 2 X 40 Menit )
Tahun Pelajaran : 2023/2024
B. KOMPETENSI AWAL
Guru mengajak peserta didik untuk mengingat lirik lagu-lagu yang mereka suka.
Guru dapat menjelaskan kepada peserta didik bahwa lagu merupakan puisi yang
dinyanyikan.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended Learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based
Learning (PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional
Learning (SEL).
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menjelaskan ciri-ciri puisi, membandingkan puisi diafan dan puisi
prismatis, serta mengenali unsur-unsur sebuah puisi.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
a. Mengenal pengertian puisi
Puisi merupakan bentuk karya sastra yang tersusun atas larik dan bait. Puisi juga
terikat pada rima dan irama.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Guru dapat memberikan pemantik dengan memperdengarkan sebuah puisi dan
musikalisasinya. Puisi “Hujan Bulan Juni” karya penyair Sapardi Djoko Damono bisa
menjadi pilihan. Guru dapat menemukan musikalisasi puisi ini di YouTube dengan
kata kunci “Musikalisasi puisi Huyjan Bulan Juni”. Ajaklah peserta didik
membandingkan kedua bentuk karya ini. Mana yang lebih mereka sukai, “Hujan
Bulan Juni” dalam bentuk puisi atau musikalisasi? Mintalah peserta didik
menjelaskan alasan mereka menyukainya.
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan mernyampaikan penilaian
hasil pembelajaran
Memotivasi peserta didik untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai
dengan Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berahklak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5)
bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria
standar kelulusan dalam satuan pendidikan.
E. ASESMEN
Guru melakukan penilaian dengan cara mencermati jawaban peserta didik pada
Kegiatan 3 di Buku Siswa. Format penilaian berikut dapat digunakan oleh guru.
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
a. Mengenal pengertian puisi
Puisi merupakan bentuk karya sastra yang tersusun atas larik dan bait. Puisi juga
terikat pada rima dan irama.
b. Memahami perbedaan antara puisi diafan dan puisi prismatis
Puisi diafan adalah puisi yang maknanya mudah dipahami, sementara puisi prismatis
adalah puisi yang mengandung majas dan diksi tertentu sehingga maknanya perlu
ditafsirkan.
c. Mengenal unsur-unsur puisi prismatis.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara
kiasan
Antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
Data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
Deskripsi : suoatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat,
membayangkan, dan merasakan apa yang sedang dideskripsikan
Diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
Editor : orang yang mengedit naskah
Eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan
pembaca
Fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar
terjadi
Fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
Ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan
tujuan untuk kehidupan
Ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
Ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
Imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
Inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau
sekolah umum
Intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
Kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
Majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
Metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
Objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan
Observasi : pengamatan atau peninjauan secara cermat
Opini : pendapat, pikiran atau pendirian
Persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
Populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
Prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
Repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan
makna tertentu
Roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
Simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda,
tetapi dianggap memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan,
dan bak)
Sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
Subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark &Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia :
Macmillan Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI). Jakarta. Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta. Gramedia.
Kosasih, E. 2004. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta.
Nobel Edumedia.
Lili, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Cipta Aditya.
Peadopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogjakarta: Gadjah Mada
University Press.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Surakarta: Widya Duta.
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia
MODUL AJAR
BAB 5 MENCIPTAKAN PUISI
SUB BAB 3 : MENEMUKAN PESAN DALAM PUISI
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Apriliani Mustikasari, S.Pd.
Instansi/ Sekolah : SMP Negeri 4 Mandiraja
Kelas / Fase : VIII / D
Alokasi Waktu : 2 JP ( 2 X 40 Menit )
Tahun Pelajaran : 2023/2024
B. KOMPETENSI AWAL
Guru mengajak peserta didik untuk mengingat puisi-puisi yang mereka suka. Guru
dapat menceritakan secara singkat biografi seorang penyair Indonesia untuk
menemukan pesan-pesan dalam puisi.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended Learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based
Learning (PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional
Learning (SEL).
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat menemukan pesan-pesan yang ada dalam sebuah puisi.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
a. Mengidentifikasi majas yang digunakan dalam puisi
b. Menemukan pesan-pesan yang ada dalam puisi
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Sebutkanlah satu puisi yang membuat kalian terkesan!
Menurut kalian, apakah yang hendak disampaikan penyair dalam puisi yang kalian
sukai itu?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan mernyampaikan penilaian
hasil pembelajaran
Memotivasi peserta didik untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai
dengan Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berahklak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5)
bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria
standar kelulusan dalam satuan pendidikan.
E. ASESMEN
Guru melakukan penilaian dengan cara mencermati kemampuan peserta didik
menemukanali makna diksi dan majas, dan menginterpretasi pesan dalam sebuah
puisi.
Tabel 5.6 Rubrik Penilaian
Doa
Kepada Pemeluk Teguh
Karya Chairil Anwar
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara
kiasan
Antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
Data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
Deskripsi : suoatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat,
membayangkan, dan merasakan apa yang sedang dideskripsikan
Diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
Editor : orang yang mengedit naskah
Eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan
pembaca
Fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar
terjadi
Fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
Ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan
tujuan untuk kehidupan
Ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
Ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
Imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
Inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau
sekolah umum
Intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
Kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
Majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
Metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
Objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan
Observasi : pengamatan atau peninjauan secara cermat
Opini : pendapat, pikiran atau pendirian
Persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
Populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
Prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
Repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan
makna tertentu
Roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
Simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda,
tetapi dianggap memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan,
dan bak)
Sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
Subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark &Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia :
Macmillan Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI). Jakarta. Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta. Gramedia.
Kosasih, E. 2004. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta.
Nobel Edumedia.
Lili, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Cipta Aditya.
Peadopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogjakarta: Gadjah Mada
University Press.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Surakarta: Widya Duta.
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia
MODUL AJAR
BAB 5 MENCIPTAKAN PUISI
SUB BAB 4 : MEMBANDINGKAN MAJAS METAFORA, SIMILE, DAN REPETISI
DALAM PUISI
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Apriliani Mustikasari, S.Pd.
Instansi/ Sekolah : SMP Negeri 4 Mandiraja
Kelas / Fase : VIII / D
Alokasi Waktu : 2 JP ( 2 X 40 Menit )
Tahun Pelajaran : 2023/2024
B. KOMPETENSI AWAL
Guru meminta salah satu peserta didik untuk membacakan salah satu puisi yang ada
di Buku Siswa di depan kelas. Guru meminta peserta didik yang lain untuk menyimak
pembacaan puisi tersebut dengan baik.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended Learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based
Learning (PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional
Learning (SEL).
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu membandingkan majas yang ada dalam puisi. Majas yang
dikenalkan adalah majas metafora dan simile. Peserta didik juga dikenalkan pada gaya
bahasa repetisi dalam puisi.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
a. Mengenal majas metafora dan simile dalam puisi
b. Mengenal gaya bahasa repetisi dalam puisi
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Apakah kalian menemukan adanya majas yang digunakan dalam puisi yang baru saja
dibacakan?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan mernyampaikan penilaian
hasil pembelajaran
Memotivasi peserta didik untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai
dengan Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berahklak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5)
bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria
standar kelulusan dalam satuan pendidikan.
E. ASESMEN
Guru melakukan penilaian dengan cara mencermati kemampuan peserta didik
menemukan majas dan maknanya. Penilaian formatif dapat dilakukan berdasarkan
Kegiatan 5 di Buku Siswa berikut.
Tabel 5.7 Penilaian Menulis Puisi
No Nama Menemukan Majas dalam Menjelaskan Makna Majas
Peserta Puisi yang Ditemukan
Didik Sudah Perlu Sudah Dapat Perlu
Dapat Dipandu Dipandu
1
2
3
Hujan Bulan
Juni
Nyanyian
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara
kiasan
Antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
Data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
Deskripsi : suoatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat,
membayangkan, dan merasakan apa yang sedang dideskripsikan
Diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
Editor : orang yang mengedit naskah
Eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan
pembaca
Fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar
terjadi
Fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
Ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan
tujuan untuk kehidupan
Ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
Ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
Imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
Inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau
sekolah umum
Intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
Kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
Majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
Metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
Objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan
Observasi : pengamatan atau peninjauan secara cermat
Opini : pendapat, pikiran atau pendirian
Persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
Populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
Prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
Repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan
makna tertentu
Roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
Simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda,
tetapi dianggap memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan,
dan bak)
Sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
Subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark &Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia :
Macmillan Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI). Jakarta. Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta. Gramedia.
Kosasih, E. 2004. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta.
Nobel Edumedia.
Lili, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Cipta Aditya.
Peadopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogjakarta: Gadjah Mada
University Press.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Surakarta: Widya Duta.
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia
MODUL AJAR
BAB 5 MENCIPTAKAN PUISI
SUB BAB 5 : LANGKAH-LANGKAH MENCIPTAKAN PUISI
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Apriliani Mustikasari, S.Pd.
Instansi/ Sekolah : SMP Negeri 4 Mandiraja
Kelas / Fase : VIII / D
Alokasi Waktu : 2 JP ( 2 X 40 Menit )
Tahun Pelajaran : 2023/2024
B. KOMPETENSI AWAL
Guru meminta salah satu peserta didik untuk membacakan puisi yang ada di Buku
Siswa. Peserta didik dapat memilih sendiri puisi yang hendak dibacanya. Setelah itu
guru meminta peserta didik menciptakan puisi sendiri.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended Learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based
Learning (PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional
Learning (SEL)
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menciptakan puisi sendiri dan memasukkan majas ke dalam
puisinya.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
a. Memahami langkah-langkah penulisan puisi
b. Menciptakan puisi
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Adakah kata-kata yang menarik perhatian kalian dalam puisi-puisi tersebut?
Apakah kalian ingin memasukkan kata-kata itu dalam puisi yang akan kalian tulis?
Jika kalian hendak membuat sebuah puisi, puisi seperti apakah yang ingin kalian
tulis?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan mernyampaikan penilaian
hasil pembelajaran
Memotivasi peserta didik untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai
dengan Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berahklak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5)
bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria
standar kelulusan dalam satuan pendidikan.
E. ASESMEN
Guru dapat melakukan penilaian dengan memperhatikan kemampuan peserta didik
menciptakan sebuah puisi sederhana. Puisi-puisi yang dikumpulkan peserta didik
dapat menjadi asesmen formatif.
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara
kiasan
Antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
Data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
Deskripsi : suoatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat,
membayangkan, dan merasakan apa yang sedang dideskripsikan
Diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
Editor : orang yang mengedit naskah
Eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan
pembaca
Fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar
terjadi
Fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
Ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan
tujuan untuk kehidupan
Ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
Ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
Imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
Inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau
sekolah umum
Intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
Kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
Majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
Metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
Objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan
Observasi : pengamatan atau peninjauan secara cermat
Opini : pendapat, pikiran atau pendirian
Persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
Populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
Prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
Repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan
makna tertentu
Roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
Simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda,
tetapi dianggap memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan,
dan bak)
Sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
Subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark &Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia :
Macmillan Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI). Jakarta. Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta. Gramedia.
Kosasih, E. 2004. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta.
Nobel Edumedia.
Lili, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Cipta Aditya.
Peadopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogjakarta: Gadjah Mada
University Press.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Surakarta: Widya Duta.
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia
MODUL AJAR
BAB 5 MENCIPTAKAN PUISI
SUB BAB 6 : MENGENAL CARA MENDEKLAMASIKAN PUISI
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Apriliani Mustikasari, S.Pd.
Instansi/ Sekolah : SMP Negeri 4 Mandiraja
Kelas / Fase : VIII / D
Alokasi Waktu : 2 JP ( 2 X 40 Menit )
Tahun Pelajaran : 2023/2024
B. KOMPETENSI AWAL
Guru mengajak peserta didik membaca kembali puisi-puisi yang mereka buat pada
pelajaran sebelumnya. Jika memungkinkan, guru dapat membacakan puisinya sendiri,
misalnya puisi tentang peserta didik di kelasnya.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended Learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based
Learning (PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional
Learning (SEL).
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu mendeklamasikan sebuah puisi dengan baik
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
a. Deklamasi puisi
b. Menyimak puisi yang dideklamasikan dan menemukan pesan puisi yang
dideklamasikan
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Pernahkah kalian melihat sebuah pembacaan puisi?
Menurut kalian, apa yang paling mengesankan dari sebuah pembacaan puisi?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan mernyampaikan penilaian
hasil pembelajaran
Memotivasi peserta didik untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai
dengan Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berahklak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5)
bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria
standar kelulusan dalam satuan pendidikan.
E. ASESMEN
Metode penilaian yang digunakan adalah
a. Menyimak deklamasi pusi peserta didik
b. Mencermati tanggapan peserta didik terhadap puisi yang didengar
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
a. Deklamasi puisi
b. Menyimak puisi yang dideklamasikan dan menemukan pesan puisi yang
dideklamasikan
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Analogi : membandingkan dua hal yang mempunyai kesamaan bentuk dengan cara
kiasan
Antonim : kata-kata yang maknanya berlawanan
Data : kumpulan informasi atau keterangan yang benar dan nyata
Deskripsi : suoatu keadaan secara detail sehingga pembaca dapat melihat,
membayangkan, dan merasakan apa yang sedang dideskripsikan
Diafan : puisi yang kata dan maknanya mudah dipahami
Editor : orang yang mengedit naskah
Eksposisi : uraian informasi tentang sesuatu hal yang dapat menambah pengetahuan
pembaca
Fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan atau yang benar-benar
terjadi
Fiksi : cerita rekaan atau tidak berdasarkan kenyataan
Ideologi : kumpulan gagasan, ide, atau cara pandang yang memberikan arahan dan
tujuan untuk kehidupan
Ilmiah : bersifat ilmu (mengandung ilmu pengetahuan)
Ikon : simbol yang mewakili suatu keadaan
Imperatif : larangan atau keharusan melaksanakan perbuatan
Inklusi : kegiatan mengajar peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah regular atau
sekolah umum
Intonasi : ketepatan pengucapan dan irama kalimat
Kuesioner : daftar pertanyaan yang digunakan dalam sebuah survei
Majas : cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya dengan sesuatu yang lain
Metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya
Objektif : penilaian yang berdasarkan logika dan tidak melibatkan perasaan
Observasi : pengamatan atau peninjauan secara cermat
Opini : pendapat, pikiran atau pendirian
Persuasif : membujuk secara halus untuk meyakinkan
Populer : dikenal dan disukai banyak orang dan mudah dipahami
Prismatis : puisi yang kata-kata dan maknanya cukup sulit dipahami
Repetisi : gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata untuk mendapatkan
makna tertentu
Roman : karangan prosa yang melukiskan watak, hati, dan jiwa tokoh
Simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda,
tetapi dianggap memiliki kesamaan dengan penanda kata (seperti, laksana, bagaikan,
dan bak)
Sinonim : kata-kata yang maknanya sama atau mirip
Subjektif : penilaian berdasarkan perasaan suka dan tidak suka
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark &Kathy Anderson. 2003. Text Type in English 1. Australia :
Macmillan Education Australia PTYLTD.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI). Jakarta. Grasindo.
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta. Gramedia.
Kosasih, E. 2004. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.
Kosasih Engkos dan Yoce A Darma. 2009. Menulis Karangan Ilmiah. Jakarta.
Nobel Edumedia.
Lili, Alo. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung: Cipta Aditya.
Peadopo, Rahmat Djoko. 2000. Pengkajian Puisi. Yogjakarta: Gadjah Mada
University Press.
Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Surakarta: Widya Duta.
Wellek, Rene & Austin Warren. 2009. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia .