Laporan PKL Part 2 Ahhiza
Laporan PKL Part 2 Ahhiza
Laporan PKL Part 2 Ahhiza
Diajukan Oleh :
Ahmad Hilmi Zakaria
21410007
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS DARUL UMUM ISLAMIC CENTRE SUDIRMAN GUPPI
UNGARAN
2024
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................1
BAB I...................................................................................................................................2
PENDAHULUAN...............................................................................................................2
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................2
1.2 Tujuan.........................................................................................................................3
1.3 Manfaat......................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................5
2.1 Pembibitan Ayam Pejantan........................................................................................5
2.2 Bobot Badan...............................................................................................................6
2.3 Pemberian Pakan dan Minum....................................................................................9
2.4 Keseragaman (Uniformity).......................................................................................10
2.5 Rasio Pejantan..........................................................................................................11
2.6 Seleksi Pejantan.......................................................................................................12
BAB III..............................................................................................................................14
MATERI DAN METODE.................................................................................................14
3.1 Materi.......................................................................................................................14
3.2 Metode.....................................................................................................................14
3.3 Parameter Kegiatan..................................................................................................15
3.4 Uraian Kegiatan.......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................17
1
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang bergerak pada sektor agraria yang cukup
pada perekonomian. Selinan itu kondisi geografis yang beriklim tropis juga sangat
ideal untuk berbagai jenis hewan ternak dan tumbuh-tumbuhan yang menjadi
sumber pangan untuk hewan ternak. Menurut Ayu (2018) ilmu peternakan adalah
ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang bersangkutan dengan usaha manusia
untuk beternak atau mengusahakan peternakan dari berbagai jenis hewan untuk
(kuda, sapi, kerbau), ternak kecil (kambing, babi, domba, kelinci), dan ternak
unggas (ayam, burung, bebek). Salah satu peternakan yang banyak dikembangkan
oleh masyarakat adalah unggas terutama ayam karena hasil panennya cepat dan
aman. Ayam terdiri dari berbagai jenis, salah satunya ayam pejantan yang akan
menjadi topik dari penelitian ini. Ayam pejantan adalah ayam jantan yang
ayam jantan yang akan dipilih sebagai pejantan biasanya ayam yang memiliki
tubuh gagah, dipelihara bukan dengan tujuan untuk dikonsumsi. Ayam pejantan
dirawat untuk membuahi induk ayam yang akan menghasilkan banyak telur .
2
Menurut Mulyani et al. (2021) ayam pejantan merupakan salah satu jenis ayam
ras yang memiliki keunggulan tertentu dan telah mengalami perbaikan secara
genetis. Ayam parent stock adalah ayam penghasil ayam komersil yang
merupakan hasil silangan grand final stock ayam yang dipilih sebagai induk
penghasil telur tetas adalah ayam dewasa yang berumur antara 6-8 bulan dan telah
siap bertelur, sedang untuk ayam jantan berumur 1 tahun strain ayam sebagai bibit
unggul yang dihasilkan oleh pembibit merupkan final stock yang umumnya
diarahkan pada tiga sifat ekonomi yaitu pertumbuhan cepat, daya hidup yang baik
1.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan PKL ini adalah untuk melihat dan mengetahui serta
6 Semarang.
3
1.3 Manfaat
ayam pejantan dan pelaksana Praktek Kerja Lapang memiliki pengalaman kerja
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2014 tentang Pedoman Pembibitan Ayam Asli dan Lokal, pengertian pembibitan
adalah kegiatan budi daya menghasilkan bibit ternak untuk keperluan sendiri atau
satu usaha peternakan yang memelihara ayam indukan (parent stock) untuk
menghasilkan bibit yang baik atau indukan yang menghasilkan telur tetas. Ayam
pembibit akan menghasilkan telur tetas sesuai standar dan kualitas baik apabila
manajemen pemeliharaan yang baik dan benar, guna mencapai produktivitas yang
optimal dan daya tetas yang tinggi dibutuhkan penujang utama yaitu ayam
Usaha pembibitan ayam, memiliki tiga fase pemeliharaan yaitu starter (usia
0-4 minggu), grower (usia 5-12 minggu) dan laying (13 minggu keatas).
diperoleh dari bibit yang baik. Faktor-faktor yang berperan penting dalam
pakan), dan management. Bibit yang berkualitas harus diimbangi dengan pakan
dan manajemen pemeliharaan yang baik agar didapatkan performa ayam yang
5
Maskur et al. (2023) menyampaikan bahwa untuk dapat meningkatkan
produksi telur dan pertumbuhan ayam yang baik, maka diutamakan pemilihan
calon bibit, baik calon induk maupun calon pejantan. Seleksi sederhana harus
dilakukan secara terus menerus pada tiap generasi agar produksi yang diperoleh
Banyaknya telur yang dapat ditetaskan oleh induk ayam tergantung kondisi badan
dan sifat keindukan induk serta ada tidaknya pembuahan pada telur. Semakin
besar badan ayam semakin banyak telur yang dapat ditetaskan, demikian pula
sifat keindukan yang baik dapat mempertinggi jumlah telur yang ditetaskan.
Pengaturan perkawinan dengan bergilir dapat meningkatkan daya tetas telur ayam
Cobb MV didesain untuk menjaga pejantan tetap ringan pada awal produksi
dengan pertumbuhan positif yang konsisten sekitar 20-25 g (0.04 – 0.06 lb) tiap
minggunya dari minggu ke-30 hingga afkir. grafik standar berat untuk detailnya.
Pejantan tidak produktif harus disingkirkan dari flok saat mereka terdeteksi.
Tergantung pada ketersediaan tenaga kerja, kondisi pejantan dan desain kandang,
pejantan dan kesuburan (fertilitas) yang lebih baik. Hasil terbaik dicapai saat
6
pemilihan dilakukan pada minggu ke 25, 35, 45 dan 55. Teknik manajemen ini
7
Usia Berat Badan
Hari Minggu Gram Pound
266 38 4220 9.30
273 39 4245 9.35
280 40 4270 9.41
287 41 4290 9.45
294 42 4315 9.50
301 43 4335 9.55
308 44 4360 9.60
315 45 4380 9.65
322 46 4405 9.70
329 47 4430 9.76
336 48 4450 9.80
343 49 4470 9.85
350 50 4495 9.90
357 51 4515 9.94
364 52 4540 10.00
371 53 4565 10.06
378 54 4585 10.10
385 55 4610 10.15
392 56 4630 10.20
399 57 4655 10.25
406 58 4675 10.30
413 59 4700 10.35
420 60 4720 10.40
427 61 4745 10.45
434 62 4765 10.50
441 63 4790 10.55
448 64 4810 10.59
455 65 4835 10.65
Sumber : Cobb MV, 2017
Bobot rata-rata ayam pejantan pada umumnya berkisar antara 2 hingga 4
kilogram, tergantung pada rasnya. Beberapa ras ayam pejantan dirancang untuk
pertumbuhan cepat dan memiliki bobot yang lebih besar, sementara ras lainnya
mungkin bisa jadi lebih ringan. Berikut adalah tabel berat badan ayamm pejantan
secara umum :
8
Usia Target Berat Badan
Minggu Ke – 2 60 – 100 gram
Minggu Ke – 3 100 – 500 gram
Minggu Ke – 4 150 – 250 gram
Minggu Ke – 5 250 – 400 gram
Minggu Ke – 6 400 – 550 gram
Minggu Ke – 7 550 – 800 gram
Minggu Ke – 8 800 – 1100 gram
Sumber : peternakrakyat, 2021
Pakan adalah makanan atau yang diberikan kepada hewan, terutama hewan
ternak atau peliharaan. Pemberian pakan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan
optimal mereka. Penting untuk memahami kebutuhan nutrisi spesifik dari setiap
jenis hewan dan memilih atau membuat pakan yang sesuai dengan kebutuhan
tersebut. Pakan yang baik dapat berdampak positif pada kesehatan dan
produktivitas hewan.
Pakan ayam broiler parent stock fase layer ini diberikan satu kali dalam
sehari pada pukul 07.00 WIB dengan jumlah konsumsi pakan untuk jantan rata-
Pemberian pakan pada ayam jantan menggunakan pan feeder yang diisi secara
manual sedangkan pada ayam betina menggunakan trough dengan putaran pakan
secara otomatis diatur oleh timer pada panel control. Sedangkan untuk pemberian
air minum ayam broiler parent stock fase layer di menggunakan nipple untuk
9
namun tetap terkontrol dengan mengatur tinggi nipple. Penyediaan air secara ad
hewan ternak dalam suatu populasi. Hal ini dapat mencakup berbagai aspek,
seperti ukuran tubuh, warna, produksi susu atau daging, tingkat pertumbuhan, dan
sifat-sifat lainnya. Keseragaman ini sering kali dianggap sebagai indikator kualitas
dan efisiensi dalam usaha ternak. Menurut Cobb MV (2017) Perkembangan berat
Pejantan yang lebih berat cenderung akan memiliki ukuran tubuh yang besar,
sehingga sangat penting untuk menjaga berat badan pejantan sesuai standar dari
Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah memisahkan pejantan-
pejantan paling berat pada usia 3-4 minggu, dengan grading dan mengontrol berat
badan selama periode pertumbuhan. Cara ini dapat diikuti dengan pengulangan
kaki bengkok, kelainan tulang belakang, kelainan mata dan paruh. Flok yang
keseragamannya buruk pada usia 15-16 minggu dapat dinilai pada konformasi
dan/atau resistansi paruh dengan pejantan yang paling tidak berkembang dan
10
ditempatkan pada pen terpisah dan diberikan pakan tambahan untuk membantu
penting dalam mengelola pejantan dengan hasil tinggi saat ini. Ini termasuk
keseragaman berat badan, ukuran tubuh (frame size) dan konformasi karkas atau
standar berat Cobb akan menghasilkan cacat kaki yang lebih sedikit, mobilitas
yang lebih baik, frekuensi kawin yang lebih tinggi dan perkawinan yang lebih
banyak.
Faktor paling penting dalam menentukan rasio yang tepat dalam Buku
betina:
Kondisi pejantan
Target rasio pejantan pada kandang slat adalah antara 8.0-9.0%. Pada
kandang 100% litter, rasio dapat naik hingga 9.0-10%. Rasio pejantan
Jenis betina
11
Jika pejantan matang (dewasa kelamin) lebih cepat dibanding betina,
berujung pada kondisi fisik pejantan yang buruk pula, seperti kelainan
berat atau paha dan kaki, dll.), dan kematian (mortalitas) pejantan
tersebut.
mensuplai pejantan spike ke flok ayam betina umur 38-40 minggu. Saat
12
terpisah, jumlah pejantan yang ditempatkan dengan ayam dewasa betina
tujuan produksi yang lebih baik (segi kuantitas dan kualitas) pada generasi
akibat pengaruh alam. Seleksi alam merupakan proses yang kompleks dan
ini seleksi alam masih mempunyai pengaruh. Akibat seleksi buatan adalah
adanya perbedaan (dari segi kuantitatif dan kualitatif) breed dan tipe
Menurut Rosa (2020) seleksi yang dilakukan pada ayam DOC (Day Old
Chick) adalah penimbangan yaitu dengan memisahkan DOC yang memiliki bobot
13
menjadi dasar seleksi harus mempertimbangkan aspek tujuan program seleksi,
nilai heritibiltas suatu sifat, nilai ekonomis dari peningkatan sifat, korelasi antar
sifat, biaya serta waktu yang dibutuhkan untuk suatu program seleksi. Sifat-sifat
yang bernilai ekonomis tinggi yang menjadi tujuan dari program seleksi ternak
antara lain fertilitas, daya hidup, berat lahir/berat tetas, pertambahan berat badan,
masa dewasa badan dan dewasa kelamin, tipe dan konformasi tubuh, dan kualitas
14
BAB III
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini akan dilaksanakan pada bulan Februari
Tengah.
3.1 Materi
Pokphand Jaya Farm Unit 6 Semarang adalah ayam pejantan parent stock fase
tempat pakan dan minum, alat pemanas, thermometer, sekop dan selang, kawat,
3.2 Metode
Jaya Farm Unit 6 Semarang. Data yang diperoleh kemudian diolah, dianalisis,
15
3.3 Parameter Kegiatan
pemeliharaan ayam :
kontrol parasit.
ayam
3. Aspek gizi dan pemberian pakan meliputi pengelolaan nutrisi pada pakan
limbah/kotoran ternak.
Pokphand Jaya Farm Unit 6 Semarang dalam kurun waktu satu bulan, yaitu pada
16
Kegiatan Target PKL Bulan Januari
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
oleh kepala perusahaan
Pengarahan sistem kerja dan apa
yang harus dikerjakan
mahasiswa
Melaksanakan pekerjaan sesuai
arahan kepala perusahaan setiap
hari berturut-turut
Mencatat dan mengambil
informasi yang didapat dari
dalam kegiatan PKL
Menyusun Laporan Praktik
Kerja Lapangan berdasarkan
tema yang telah diambil dan
sesuai dengan ilmu yang
diperoleh dari perusahaan
Praktik Kerja Lapangan menuju
selesai dan mengucapkan
terimakasih kepada pihak
perusahaan atas bimbingan PKL
Sumber : Penyusun, 2023
17
DAFTAR PUSTAKA
Aman Y., Dasrul., Zulfan. 2009. Pengembangan Metode Seleksi Potensi Genetik
Dan Penyesuaian Kebutuhan Protein Untuk Memacu Ekspresi Genetik
Ayam Buras Pedaging Unggul. Perpustakaan Universitas Syiah Kuala.
Aceh.
Dewi A.W., I Gusti L.O., Ni Putu S., I Nyoman A, Made D. 2015. Bahan Ajar
Ilmu Pemuliaan Ternak. Eprints Universitas Udayana. Bali.
Khodijah, Siti. 2017. Manajemen Pemberian Pakan Ayam Pembibit Fase Produksi
Di Pt. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit : Farm Semarang 5 - Kabupaten
Brebes.
Maskur., Rozi, T., Jan,R., Kasip, L., & Muhsinin, M. 2023. Pengembangan
Usaha Pembibitan Ayam Kampung di Kabupaten Lombok Timur. Jurnal
Pengabdian Magister Pendidikan IPA.
Rahayu, Imam. 2011. Panduan Lengkap Ayam karya Prof. Dr. Ir. Iman Rahayu
HS., dkk. Jakarta.
Sri M., Yoyok B., Aldira D. (2021). Perbedaan Karakteristik Fisik dan Mutu
Hedonik Daging Ayam Pejantan dengan Metode Perebusan yang Berbeda .
Universitas Diponegoro.
18
19