Skripsi Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Profitabilitas 2016-2021

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 120

SKRIPSI

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, STRUKTUR


MODAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN
MANAJERIAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA
INDUSTRI PROPERTY DAN REAL ESTATE
YANG TERDAFTAR DI BEI
PERIODE 2016-2020

Cherriel Vebyolla Rondonuwu


NIM. 18061102212

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2022
PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, STRUKTUR
MODAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN
MANAJERIAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA
INDUSTRI PROPERTY DAN REAL ESTATE
YANG TERDAFTAR DI BEI
PERIODE 2016-2020

SKRIPSI
Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Dalam Bidang Ilmu Manajemen
Pada Program Studi Manajemen (S1)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sam Ratulangi
Hari: Rabu, Tanggal: 23, Bulan: November, 2022

Diajukan Oleh:
Cherriel Vebyolla Rondonuwu
NIM. 18061102212

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2022

i
PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, STRUKTUR


MODAL,UKURAN PERUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN
MANAJERIAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA
INDUSTRI PROPERTY DAN REAL ESTATE
YANG TERDAFTAR DI BEI
PERIODE 2016-2020

Yang Diajukan Oleh


Cherriel Vebyolla Rondonuwu
18061102212

SKRIPSI TELAH DISETUJUI UNTUK DINILAI PADA UJIAN


SKRIPSI/KOMPREHENSIF
TANGGAL: 23 NOVEMBER 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Paulina Van Rate, SE.,MP Dr. Indrie Debbie Palandeng, SE.,M.Si


NIP. 19584201987032002... NIP. 197603122008012006...

Menyetujui
Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Dr. Lucky O. H. Dotulong, SE.,M.Si


NIP. 1974042002003121001

Manado, 23 November 2022


Plt. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sam Ratulangi Manado

Prof. Dr. Ir. Grevo Soleman Gerung, M.Sc


NIP. 196503181990031002

ii
PERNYATAAN ORINSINALITAS SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang

pengetahuan saya, di dalam naskah skripsi dengan judul:

“PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, STRUKTUR MODAL,

UKURAN PERUSAHAAN DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL

TERHADAP PROFITABILITAS PADA INDUSTRI PROPERTY DAN REAL

ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2016-2020”

Tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan orang lain untuk

memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi dan tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar

pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat di buktikan terdapat unsur-

unsur plagiarisme, saya bersedia skripsi ini dan gelar SARJANA dibatalkan, serta

proses sesuai dengan peraturan perundang-undnagan yang berlaku (UU No. 20

Tahun 2003, Pasal 25 Ayat 2 dan Pasal 70).

Manado, November 2022


Mahasiswa…………………

Cherriel Vebyolla Rondonuwu


NIM. 18061102212

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala

berkat, tuntunan, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan

skripsi dengan judul “Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal, Ukuran

Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial terhadap Profitabilitas pada Industri

Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI Periode 2016-2020”. Penulisan

skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi

Manado. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari

kekurangan, namun berkat bantuan, motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak

secara langsung maupun tidak langsung maka penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala hormat dan ketulusan hati

penulis hendak menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Ellen J. Kumaat, M.Sc., DEA selaku Rektor Universitas Sam

Ratulangi Manado.

2. Prof. Dr. Grevo Soleman Gerung, M.Sc selaku Plt. Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Manado.

3. Dr. Hendrik Gamaliel, SE., M.Si., Ak., CA selaku Wakil Dekan Bidang

Akademik dan Kerjasama Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

4. Dr. Joubert B. Maramis, SE., M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan

Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

5. Dr. Ivonne S. Saerang, SE., MM selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

iv
6. Dr. Lucky O. H. Dotulong, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

7. Dr. Indrie Debbie Palandeng, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

8. Dr. Imelda W. J. Ogi, SE, MM selaku Ketua Laboratorium Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

9. Michael Rantung, SE, MM selaku Asisten Kepala Laboratorium Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

10. Rotinsulu Jopie Jorie, SE., M.Si selaku Dosen Wali/Pembimbing Akademik

yang telah memberikan arahan selama menjalankan proses perkuliahan.

11. Paulina Van Rate, SE.,MP selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan motivasi, dukungan serta telah meluangkan waktunya dalam

memberikan arahan untuk membimbing sampai akhir penulisan skripsi ini.

12. Dr. Indrie Debbie Palandeng, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang

telah memberikan motivasi, dukungan serta telah meluangkan waktunya

dalam memberikan arahan untuk membimbing sampai akhir penulisan

skripsi ini.

13. Dr. Maryam Mangantar, SE., M.Si selaku Dosen Penguji I.

14. Dr. Ivonne S. Saerang, SE., MM selaku Dosen Penguji II.

15. Merlyn Mourah Karuntu, SE., MT selaku Dosen Penguji III.

16. Seluruh Dosen pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam

Ratulangi yang telah mengajar dan memberikan ilmu selama masa

perkuliahan.

v
17. Seluruh Staff dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam

Ratulangi yang sudah membantu selama masa perkuliahan.

18. Untuk Mama dan Papa kedua orang tua yang penulis kasihi yang senantiasa

selalu memberi dukungan baik itu dalam doa, moral, materi, memberikan

kasih sayang, semangat dan motivasi dari awal masa perkuliahan hingga

akhirnya sampai pada tahap terselesainya penyusunan skripsi ini.

19. Untuk kakak dan adik penulis yakni Bella dan Larry yang selalu membantu,

mendukung dan memberikan semangat selama penyusunan skripsi ini.

20. Untuk seluruh keluarga besar yang selalu memberi dukungan dan semangat.

21. Untuk teman-teman Brenda, Grace, Laras, Dini dan Celine yang telah

bersama-sama dengan penulis dari awal masa perkuliahan yang selalu

menemani, memberikan dukungan, semangat dan motivasi hingga sampai

penulis dapat penyusunan skripsi ini.

22. Untuk teman-teman Kaleb, Tian Kaligis, Tian Danie, Angga yang telah

membantu, mendukung dan menyemangati dalam peneyusunan skripsi ini.

23. Untuk Geogre Memah telah menjadi support system terbaik, yang sabar

mendengarkan keluh kesah penulis, selalu membantu, memberikan

dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

24. Untuk teman-teman seperjuangan B4 Manajemen 2018 yang sudah saling

membantu selama masa perkuliahan.

25. Untuk Zarah teman penulis dari masa PK2MB yang masih ada sampai

sekarang dengan penulis yang juga turut selalu memberikan dorongan serta

semangat dalam penyusunan skripsi ini.

vi
26. Untuk teman-teman masa SMP dan masa SMA Zefanya, Karyn, Angely,

Ave dan Kiki yang sudah memberikan dukungan dan semangat.

27. Untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang selama

ini telah memberikan bantuan, dukungan sehingga skripsi ini boleh

terselesaikan dengan baik.

28. Last but not least, I wanna thank me, I wanna thank me for believing in me,

I wanna thank me for doing all this hard work, I wanna thank me for never

quitting, I wanna thank me for just being me at all times.

Menyadari atas segala keterbatasan kemampuan penulis bahwa skripsi ini

masih jauh dari kata sempurna, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari para pembaca sebagai bahan masukan bagi penulis di

masa yang akan dating. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermnafaat bagi

para pembaca.

Manado, November 2022

Penulis

vii
MOTTO

“Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, janganlah


lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu”.
(2 Tawarikh 15 : 7)

“Jika jatuh adalah hujan dan bangkit adalah matahari,


maka kita butuh keduanya untuk melihat pelangi”.
(zh)

Skripsi ini dipersembahkan untuk :


Kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus
dan Mama, Papa serta Keluarga Besar.

viii
RIWAYAT HIDUP

Nama : Cherriel Vebyolla Rondonuwu

NIM : Manado, 21 Februari 2001

Agama : Kristen Protestan

Orang Tua

Nama Ayah : Ari Berty Rondonuwu

Nama Ibu : Sandra Lingkan Rotti

Alamat : Malalayang II, Lingkungan 8

No. Telepon / HP : 0895804043072

Email : [email protected]

Pendidikan

SD : SD Inpres Malalayang Dua

SMP : SMP Santa Theresia Malalayang

SMA : SMA Katolik Rex Mundi Manado

Universitas : Universitas Sam Ratulangi

ix
DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL LUAR
SAMPUL DALAM ..................................................................................................i
PENGESAHAN ..................................................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...........................................................................................iv
MOTTO .............................................................................................................. viii
RIWAYAT HIDUP ...............................................................................................ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................xiv
ABSTRAK ............................................................................................................ xv
ABSTRACT .........................................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 11
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 12
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 12
1.4.2 Manfaat Praktis .................................................................... 12
1.4.2 Manfaat Akademik............................................................... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 14
2.1 Kajian Teoritik................................................................................ 14
2.1.1 Manajemen Keuangan ......................................................... 14
2.1.1.1 Tujuan Manajemen Keuangan ............................... 15
2.1.2 Kinerja Keuangan ................................................................ 16
2.1.2.1 Tujuan Pengukuran Kinerja Keuangan .................. 17
2.1.3 Profitabilitas ....................................................................... 18
2.1.3.1 Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas .............. 19
2.1.3.2 Jenis-jenis Rasio Profitabilitas............................. 20
2.1.3.3 Hasil Pengembalian Ekuitas ................................ 21

x
2.1.4 Modal Kerja ..............................................................................21
2.1.4.1 Konsep Modal Kerja............................................. 23
2.1.4.2 Sumber Modal Kejra ............................................ 24
2.1.4.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Moda Kerja.. 25
2.1.4.4 Perputaran Modal Kerja........................................ 26
2.1.5 Struktur Modal .........................................................................28
2.1.5.1 Teori Struktur Modal .................................................29
2.1.5.2 Debt to Equity Ratio (DER) ......................................32
2.1.6 Ukuran Perusahaan ...................................................................33
2.1.7 Kepemilikan Manajerial ..................................................... 33
2.2 Kajian Empirik ............................................................................... 35
2.3 Hipotesis dan Model Penelitian ...................................................... 50
2.3.1 Pengembangan Hipotesis .................................................... 50
2.3.2 Model Penelitian ................................................................ 54
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................... 55
3.1 Pendekatan Penelitian ..................................................................... 55
3.2 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel ......................................... 55
3.2.1 Populasi .............................................................................. 55
3.2.2 Teknik Sampling................................................................. 58
3.2.3 Sampel ................................................................................ 60
3.3 Data dan Sumber Data .................................................................... 61
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 61
3.5 Definisi Operasional Variabel ........................................................ 61
3.6 Teknik Analisis Data ...................................................................... 63
3.6.1 Uji Asumsi Klasik............................................................... 63
3.6.1.1 Uji Normalitas ...................................................... 63
3.6.1.2 Uji Multikolinieritas ............................................ 64
3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas ........................................ 64
3.6.2 Analisis Regresi Linear Berganda ...................................... 65
3.6.3 Uji Hipotesis ....................................................................... 65
3.6.3.1 Uji Statistik T....................................................... 66
3.6.3.2 Uji Statistik F ....................................................... 66

xi
3.6.4 Uji Koefisien Determinasi .................................................. 67
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 68
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ............................................................. 68
4.1.1 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian ............................... 70
4.2 Hasil Analisis Data ......................................................................... 72
4.2.1 Uji Asumsi Klasik .............................................................. 72
4.2.1.1 Uji Normalitas ...................................................... 72
4.2.1.2 Uji Multikolinearitas............................................. 73
4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas ......................................... 74
4.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda ....................................... 75
4.2.3 Uji Hipotesis ....................................................................... 78
4.2.3.1 Uji Statistik T (Uji Parsial) ................................... 78
4.2.3.2 Uji Statistik F (Uji Simultan)................................ 80
4.2.4 Uji Koefisien Determinasi .................................................. 81
4.3 Pembahasan Hasil........................................................................... 82
4.3.1 Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas . 82
4.3.2 Pengaruh Struktur Modal (DER) terhadap Profitabilitas.... 83
4.3.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas ........ 85
4.3.4 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Profitabilitas. 86
4.3.5 Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal (DER),
Ukuran Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial terhadap
Profitabilitas........................................................................ 87
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 89
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 89
5.2 Keterbatasan Penelitian .................................................................. 91
5.2 Saran…. .......................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 93
LAMPIRAN………… .......................................................................................... 98

xii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 44
Tabel 3.1 Populasi Indusrti Property dan Real Estate ......................................... 56
Tabel 3.2 Kriteria Pemilihan Sampel ................................................................... 59
Tabel 3.3 Sampel Perusahaan Penelitian ............................................................. 60
Tabel 4.1 Sampel Perusahaan Penelitian ............................................................. 69
Tabel 4.2 Statistik Deskripsi Variabel Penelitian ................................................ 70
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 72
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas................................................................... 73
Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ............................................... 76
Tabel 4.6 Hasil Uji T............................................................................................ 78
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik F .............................................................................. 80
Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................. 81

xiii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Grafik Rata-rata Return on Equity (ROE) Periode 2016-2020 ..........4
Gambar 2.1 Model Penelitian ..............................................................................54
Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas .....................................................................75

xiv
ABSTRAK

Cherriel Rondonuwu, Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal, Ukuran


Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial terhadap Profiabilitas pada Industri
Property dan Estate yang Terdaftar di BEI Periode 2016-2020.
(Dibawah bimbingan Paulina Van Rate dan Indrie Debbie Palandeng)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Perputaran Modal Kerja,


Struktur Modal, Ukuran Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial terhadap
Profitabilitas pada Industri Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI periode
2016-2020. Penelitian ini menggunakan jenis data asosiatif dengan pendekatan
kuantitatif. Sampel yang digunakan 16 perusahaan dengan menggunakan metode
purposive sampling. Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan
menggunakan alat analisis program SPSS versi 26. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara parsial perputaran modal kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas (ROE), secara parsial struktur modal (DER)
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROE), secara
parsial ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas
(ROE), secara parsial kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap profitabilitas (ROE) dan secara simultan perputaran modal kerja, struktur
modal (DER), ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial berpengaruh
signifikan terhadap prorfitabilitas (ROE). Dikarenakan adanya keterbatasan pada
penelitian ini, disarankan untuk melakukan kajian lebih lanjut dengan
menambahkan variabel bebas lainnya yang tidak teliti dalam panelitian ini yang
diduga mempengaruhi profitabilitas.

Kata kunci : Perputaran Modal Kerja, Debt to Equity Ratio (DER), Ukuran
Perusahaan, Kepemilikan Manajerial dan Return on Equity
(ROE).

xv
ABSTRACT

Cherriel Rondonuwu, The Effect of Working Capital Turnover, Capital Structure,


Firm Size and Managerial Ownership on Profitability in Property and Real Estate
Industry Listed on IDX 2016-2020 Period.
(Under guidance Paulina Van Rate and Indrie Debbie Palandeng)

This study aims to determine the effect of Working Capital Turnover, Capital
Structure, Firm Size and Managerial Ownership on Profitability in Property and
Real Estate Industry Listed on IDX 2016-2020 for the period 2016-2020. This study
uses associative data types with a quantitative approach. The sample used is 16
companies by using purposive sampling method. The source of data in this study is
secondary data. The analytical method used is multiple linear regression analysis
using SPSS program version 26. The results of this research shows partially
working capital turnover has positive and significant effect on profitability (ROE),
partially capital structure (DER) has negative and no significant effect on
profitability (ROE), partially firm size has positive and significant effect on
profitability (ROE), partially managerial owner ship has negative and significant
effect on profitability (ROE) and simultaneously working capital turnover, capital
structure (DER), firmt size and managerial ownership has a significant effect on
profitability. Due to limited of this research, it is recommended to conduct further
studies by adding other independent variables that are not used in this research
which are thought to affect profitability

Keywords : Working Capital Turonver (WCTO, Debt to Equity Ratio (DER),


Firm Size, Managerial Ownership and Return on Equity (ROE).

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pasar modal mempunyai peran penting dalam perekonomian. Pasar modal

menjadi salah satu faktor pembiayaan dan alternatif sumber dana operasional bagi

perusahaan-perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidup dan mampu bersaing

dengan perusahaan lain. Dari pasar modal ini perusahaan harus berusaha agar

investor bersedia menanamkan modalnya kedalam perusahaan. Investor merupakan

orang atau pihak tertentu yang menanamkan uang atau modal untuk suatu bidang

usaha dengan harapan mendapatkan dividen yang dibagikan perusahaan.

Indonesia memiliki lembaga pasar modal yaitu Bursa Efek Indonesia.

Industri property dan real estate merupakan salah satu sub sektor industri yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang bergerak di bidang ekpansi jasa dengan

memfasilitasi pembangunan kawasan-kawasan yang dinamis dan terstruktur.

Industri property dan real estate bermunculan diawal tahun 1968 dan mulai pada

tahun 1980-an industri ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun jumlah

perusahaan pada industri property dan real estate yang terdaftar pada tahun 2003

sampai 2017 adalah sebanyak 48 perusahaan. Sampai pada tahun 2020 bertambah

sebanyak 29 perusahaan property dan real estate sehingga totalnya sebanyak 77

perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Perkembangan sektor property dan real estate di suatu negara dapat mencerminkan

peningkatan akan kebutuhan infrastruktur baik infrastuktur perumahan maupun

1
infrastruktur kebutuhan bisnis seperti hotel, perkantoran, pusat perbelanjaan dan

lainnya.

Industri property dan real estate banyak diminati oleh masyarakat sebagai

tempat untuk melakukan investasi. Alasan investor memilih industri property dan

real estate menjadi pilihan untuk penanaman modal, diantaranya karena properti

merupakan aset yang cukup besar dan mampu dijadikan jaminan yang layak untuk

meminjam uang di bank, dapat disewakan hal ini menjadikan harta yang dimiliki

mampu berkembang, cukup stabil terhadap inflasi yang terjadi pada suatu negara.

Selain itu pertumbuhan industri property dan real estate menarik minat para

investor dikarenakan bisnis pada industri ini dikenal memiliki karakteristik cepat

berubah (volatile) persaingan yang ketat, harga tanah dan bangunan yang cenderung

terus meningkat, penawaran tanah bersifat tetap sedangkan permintaan selalu

bertambah besar seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terus mengalami

peningkatan setiap tahunnya serta bertambahnya kebutuhan manusia akan tempat

tinggal, perkantoran, pusat perbelanjaan, gedung perkuliahan, resort dan lain-lain.

Tingginya minat masyarakat akan investasi pada sektor property dan real

estate akan membuat setiap perusahaan yang berada dalam sektor tersebut

berlomba untuk menjadi yang terbaik guna menarik minat investornya sehingga

perusahaan dapat terus melakukan ekspansi. Salah satu cara yang digunakan adalah

mempertahankan ataupun meningkatkan profitabilitasnya sehingga perusahaan

tersebut dapat terus dipercaya oleh investornya (Astivasari dan Siswanto, 2018).

Keberhasilan suatu perusahaan seringkali dinilai dari besarnya

profitabilitas. Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam

2
menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas juga mempunyai arti

penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka

panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah perusahaan tersebut

mempunyai prospek yang baik dimasa yang akan datang. Dengan demikian setiap

perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya.

Bagi perusahaan masalah profitabilitas sangat penting. Bagi pimpinan

perusahaan, profitabilitas digunakan sebagai tolak ukur berhasil atau tidak

perusahaan yang dipimpinnya, sedangkan bagi karyawan perusahaan semakin

tinggi profitabilitas yang diperoleh oleh perusahaan, maka ada peluang untuk

meningkatkan gaji karyawan (Rosalia, 2021). Profitabilitas suatu perusahaan akan

mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yang dilakukan. Profitabilitas

yang tinggi menunjukkan baiknya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba, ini mencerminkan kinerja perusahaan yang baik dan akan dapat menarik para

investor untuk menanamkan dananya guna memperluas uasahanya, sebaliknya

tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan para investor menarik

dananya. Sedangkan bagi perusahaan itu sendiri profitabilitas dapat digunakan

sebagai evaluasi atas efektivitas pengelolaan badan usaha tersebut (Ikhsan, 2019).

Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan menggunakan Return On

Equity (ROE). Return on Equity (ROE) merupakan rasio profitabilitas yang

digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan dalam memanfaatkan modal

(ekuitas) untuk menghasilkan laba (profit). Alasan peneliti menggunakan Return on

Equity (ROE) karena rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang

pemegang saham. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan suatu perusahaan

dalam menghasilkan laba dari investasi yang dilakukan pemegang saham pada

3
suatu perusahaan. Tingkat Return on Equity (ROE) yang tinggi menunjukkan

bahwa perusahaan mampu memperoleh tingkat laba yang tinggi dibandingkan

dengan tingkat ekuitasnya dengan kata lain kemampuan manajemen dalam

memanfaatkan modal untuk kegiatan operasinya sehingga akan menghasilkan

tambahan laba bagi perusahaan dan hal ini juga menunjukkan semakin tinggi pula

tingkat pengembalian terhadap investasi yang dilakukan pemegang saham.

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sub sektor property dan real estate,

dikarenakan sub sektor property dan real estate profitabilitasnya mengalami

penurunan. Berikut disajikan grafik profitabilitas sub sektor property dan real

estate.

Gambar 1.1

Grafik Return on Equity (ROE) Pada Perusahaan Sub Sektor Property

dan Real Estate periode 2016-2020.

Sumber : Hasil olahan data sekunder (MS. Excel 2016)

4
Berdasarkan Gambar 1.1 tersebut menunjukkan bahwa rata-rata Return on

Equity (ROE) pada perusahaan sub sektor property dan real estate setiap tahunnya

mengalami penurunan terus menerus yakni dari 6,23% turun menjadi 5,23% dan

terus turun sampai pada titik terendahnya di tahun 2020 menjadi -1,25%.

Puncaknya terjadi di tahun 2020 dimana kinerja emiten properti hampir seluruhnya

tertekan. Adanya pandemi Covid-19 membuat pasar atau konsumen lebih

mengutamakan kebutuhan pokok seperti makanan dibanding aset properti. Hal ini

menyebabkan turunnya daya beli masyarakat yang menyebabkan kurangnya

pendapatan pada perusahaan property dan real estate sehingga mempengaruhi

rendahnya perolehan laba. Ini dikarenakan sebagian orang yang terkena Covid-19

akan memenuhi kebutuhan esensial food terlebih dahulu, meski begitu setelah

pandemi berakhir konsumen akan kembali menyerbu sektor properti

(katadata.co.id, 2020).

Dengan adanya fenomena diatas, perusahaan property dan real estate akan

berusaha untuk meningkatkan profitabilitasnya karena tujuan berdirinya

perusahaan yaitu memperoleh laba. Adanya penurunan profitabilitas, perusahaan

akan meningkatkan kinerjanya agar dapat bangkit kembali. Untuk itu perlu

dilakukan analisis faktor apa saja yang mempengaruhi peningkatan atau penurunan

tingkat profitabilitas. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat

profitabilitas suatu peruahaan. Penelitian mengenai profitabilitas telah banyak

dilakukan seperti yang dilakukan oleh Natnadiandi dan Yuliandhari (2018) yang

menyatakan bahwa profitabilitas dipengaruhi oleh perpuataran modal kerja,

struktur modal dan ukuran perusahaan. Penelitian oleh Alviani dan Sufyani (2020)

menyatakan bahwa profitabilitas dipengaruhi oleh peluang tumbuh, strukur modal,

5
dan kepemilikan manajerial dan penelitian Lontoh, Van Rate dan Saerang (2019)

menemukan bahwa profitabilitas dipengaruhi oleh struktur modal, kepemilikan

institusional dan ukuran perusahaan. Dalam penelitian ini digunakan variabel

perputaran modal kerja, struktur modal, ukuran perusahaan dan kepemilikan

manajerial yang diduga mempengaruhi profitabilitas perusahaan pada industri

property dan real estate.

Menurut Kasmir (2016), modal kerja didefinisikan sebagai modal yang

digunakan untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari, terutama yang

memiliki jangka waktu pendek. Modal kerja sangat penting, karena digunakan

sebagai sarana penunjang dalam melaksanakan operasional perusahaan yang selalu

berputar dalam periode tertentu, dimana investasi yang digunakan tersebut

diharapkan akan kembali dalam waktu kurang dari satu tahun dan dapat

menghasilkan laba secara maksimal. Pentingnya modal kerja didalam perusahaan

maka manajer keuangan harus dapat merencanakan dengan baik besarnya jumlah

modal kerja yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, karena jika terjadi

kelebihan atau kekurangan hal ini akan mempengaruhi tingkat profitabilitas

perusahaan. Dalam mengukur kondisi modal kerja di perusahaan, terdapat beberapa

indikator yang digunakan, yaitu salah satunya perputaran modal kerja.

Perputaran modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

keefektifan modal kerja dalam suatu perusahaan atau dengan kata lain seberapa

banyak modal kerja berputar dalam suatu periode tertentu untuk menghasilkan laba

dengan perbandingan penjualan bersih dengan modal kerja (Yunita dkk, 2019).

Dalam mempertahankan siklus operasi agar tetap berjalan, perusahaan

membutuhkan dana yang harus selalu tersedia untuk membiayai seluruh kegiatan

6
operasionalnya. Perputaran modal kerja harus dikelola seefektif mungkin agar

profitabilitas perusahaan dapat ditingkatkan. Kebijakan perusahaan dalam

mengelola jumlah modal secara tepat akan mengakibatkan keuntungan, sedangkan

akibat dari perputaran modal kerja yang kurang tepat akan mengakibatkan kerugian.

Penelitian yang dilakukan oleh Desi Wulandari (2021) menyatakan secara parsial

perputaran modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan

pada penelitian Lovi dan Tony (2018) menemukan hasil bahwa perputaran modal

kerja tidak memiliki pengaruh terhadap profitabilitas.

Perusahaan yang baik menunjukkan manajemen struktur modal yang baik

pula, karena struktur modal berdampak langsung terhadap posisi keuangan

perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

Struktur modal merupakan konsep yang membicarakan komposisi bagaimana

suatu perusahaan dibiayai baik dengan modal sendiri maupun modal pinjaman .

Struktur modal merupakan proporsi paduan sumber yang berasal dari dana jangka

panjang yang terdiri dari dua sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar

perusahaan (Rodoni dan Ali, 2010). Sumber dana internal berasal dari modal

saham, cadangan, dan laba ditahan. Sedangkan untuk sumber dana eksternal berasal

dari para kreditur. Dana yang berasal dari pemilik merupakan modal sendiri,

sedangkan dana yang berasal dari para kreditur akan menjadi hutang bagi

perusahaan.

Bagi sebagian besar perusahaan, sumber pendanaan dari modal sendiri

seringkali dirasakan kurang karena keterbatasan modal yang dimiliki oleh internal

perusahaan. Dengan adanya keterbatasan tersebut banyak perusahaan yang

menjadikan hutang sebagai sumber pendanaan karena sifatnya yang tidak

7
permanen. Pengukuran hutang dalam penelitian ini menggunakan Debt to Equity

Ratio (DER). Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk

membandingkan antara hutang dengan modal sendiri. Semakin tinggi persentase

Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan bahwa jumlah hutang yang dimiliki oleh

perusahaan lebih besar daripada modal, maka biaya yang ditanggung oleh

perusahaan untuk pemenuhan kewajiban akan semakin besar, sehingga berdampak

pada menurunnya perolehan profitabilitas perusahaan.

Penggunaan hutang dalam kegiatan pendanaan perusahaan tidak hanya

memberikan dampak baik bagi perusahaan. Jika porsi struktur modal tidak

diperhatikan perusahaan, hal tersebut akan menyebabkan turunnya profitabilitas

karena penggunaan hutang menimbulkan beban bunga yang bersifat tetap. Dengan

demikian, adanya penggunaan hutang akan mempengaruhi resiko dan keuntungan

diperoleh perusahaan. Semakin meningkatnya penggunaan hutang oleh perusahaan

maka profitabilitas akan menurun, begitupun sebaliknya. Penelitian oleh Gladys,

Paulina dan Ivonne (2019) menemukan hasil bahwa struktur modal (DER)

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas sedangkan pada penelitian Adrianus,

Sri dan Sjendry (2020) menemukan bahwa secara parsial struktur modal (DER)

tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

Ukuran perusahaan merupakan suatu penetapan besar kecilnya perusahaan.

Semakin tinggi total asset yang menunjukkan harta yang dimiliki perusahaan

mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut tergolong perusahaan besar. Dan

sebaliknya, semakin rendah total asset mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut

tergolong perusahaan kecil (Nurdiana, 2018). Perushaan-perusahaan yang memiliki

ukuran lebih besar memiliki dorongan yang kuat untuk menyajikan tingkat

8
profitabilitas yang tinggi dibandingkan dengan perusahaan perusahaan yang lebih

kecil karena perusahaan yang lebih besar diteliti dan dipandang dengan lebih kritis

oleh para investor (Munawir, 2007). Ukuran perusahaan yang tinggi memberikan

kontribusi nyata dalam meningkatkan keuntungan perusahaan. Hal ini disebabkan

karena ukuran perusahaan menunjukan aset yang dimiliki perusahaan, semakin

besar aset yang dimiliki perusahaan, maka semakin tinggi kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba (Brigham dan Houston, 2006 dalam Lorenza dkk, 2020).

Penelitian oleh Lovi dan Tony (2018) menyatakan bahwa ukuran perusahaan

berpngaruh terhadap profitabilitas. Sedangkan pada penelitian Dinda dan Dini

(2020) mengemukakan hasil bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas perusahaan.

Kepemilikan manajerial merupakan salah satu struktur corporate

governance dimana manajer terlibat dalam kepemilikan saham atau dengan kata

lain manajer juga sebagai pemegang saham. Menurut Rizki (2020), kepemilikan

saham oleh manajemen dapat mensejajarkan kepentingan manajemen dan

pemegang saham. Hal ini merupakan insentif bagi pihak manajemen untuk

meningkatkan kinerja perusahaan. Perusahaan yang memiliki kepemilikan

manajerial tinggi akan mengurangi konflik kepentingan sehingga akan

meningkatkan kinerja perusahaan yang berdampak pada meningkatnya profit

perusahaan. Penelitian oleh Suci dan Rachma (2019) menunjukkan bahwa

kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Ini

bertentangan dengan penelitian Agung dan Nila (2017) bahwa kepemilikan

manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

9
Industri property dan real estate merupakan salah satu sektor terpenting

dalam sebuah negara. Hal ini dapat digunakan sebagai indikator untuk menganalisis

kesehatan ekonomi suatu negara. Menurut Santoso (2009), indusrti property dan

real estate merupakan salah satu sektor yang memberikan sinyal jatuh atau sedang

bangunnya perekonomian suatu negara. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin

banyak industri yang bergerak di sektor property dan real estate menandakan

bahwa semakin berkembangnya perekonomian suatu negara.

Menurut Thomsett (2009), ada berbagai jenis investasi di bidang property

dan real estate yang secara umum dibagi menjadi tiga yaitu, 1) Residental property,

yang meliputi apartemen, perumahan dan bangunan multi unit. 2) Commercial

property, yaitu properti yang dirancang untuk keperluan bisnis misalnya pusat

perbelanjaan, gudang penyimpanan barang, area parkir dan tanah. 3) Industrial

property, yaitu investasi di bidang properti yang dirancang untuk keperluan industri

misalnya bangunan-bangunan pabrik. Berinvestasi pada bidang property dan real

estate pada umumnya bersifat jangka panjang dan akan bertumbuh seiring dengan

pertumbuhan ekonomi serta diyakini merupakan salah satu investasi yang paling

menjanjikan dan memiliki keuntungan yang besar karena pada sub sektor bisnis ini

dipercaya akan terus berkembang dari tahun ke tahun.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai profitabilitas dengan judul : “Pengaruh Perputaran Modal

Kerja, Struktur Modal, Ukuran Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial terhadap

Profitabilitas pada Industri Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2016-2020”.

10
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian maka rumusan masalah pada penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada

Industri Property dan Real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2016-2020?

2. Bagaimana pengaruh Struktur Modal terhadap Profitabilitas pada Industri

Property dan Real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-

2020?

3. Bagaimana pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas pada Industri

Property dan Real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-

2020?

4. Bagaimana pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap profitabilitas pada

Industri Property Dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2016-2020?

5. Bagaimana pengaruh Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal, Ukuran

Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial terhadap Profitabilitas pada Industri

Property dan Real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-

2020?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka penelitian ini bertujuan

sebagai berikut:

11
1. Untuk mengukur dan menganalisis pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap

Profitabilitas pada Industri Property dan Real estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2016-2020.

2. Untuk mengukur dan menganalisis pengaruh Struktur Modal terhadap

Profitabilitas pada Industri Property dan Real estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2016-2020.

3. Untuk mengukur dan menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap

Profitabilitas pada Industri Property dan Real estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2016-2020.

4. Untuk mengukur dan menganalisis pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap

Profitabilitas pada Industri Property dan Real estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2016-2020.

5. Untuk mengukur dan menganalisis pengaruh Perputaran Modal Kerja, Struktur

Modal, Ukuran Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial terhadap Profitabilitas

pada Industri Property dan Real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2016-2020.

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1. Manfaat Praktis

1. Bagi penulis, bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan

pemikiran penulis tentang profitabilitas dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya.

12
2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan perusahaan dalam meningkatkan profitabilitas dan dapat

berguna sebagai bahan masukkan dan sebagai informasi lebih lanjut.

3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan dan dapat berguna dalam memberikan tambahan referensi jika

akan meneliti masalah sejenis khususnya mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi profitabilitas.

4. Bagi investor, sebagai salah satu bahan masukkan dan evaluasi atas

informasi keuangan dalam melakukan pengambilan keputusan untuk

berinvestasi di pasar modal dengan tujuan memperkecil risiko investasi

yang mungkin dapat terjadi.

1.4.2. Manfaat Akademik

Manfaat akademik dari penelitian ini yaitu, sebagai penerapan dari ilmu

manajemen keuangan serta menambah wawasan dan pengetahuan khususnya

dalam hal perputaran modal kerja, struktur modal, ukuran perusahaan dan

kepemilikan manajerial terhadap profitabilitas.

13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teoritik


2.1.1 Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi operasional perusahaan

yang berkaitan dengan pengolahan keuangan yang pada dasarnya dilakukan oleh

individu, perusahaan, maupun pemerintah. Manajemen keuangan adalah ilmu yang

mempelajari tentang perencanaan, pemeriksaan, penganggaran, pengelolaan,

pencarian, pengendalian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu

perusahaan dengan tujuan menyeluruh.

Menurut Sutrisno (2013), manajemen keuangan atau sering disebut

pembelanjaan dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang

berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya

yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut

secara efesien.

Menurut Harjito dan Martono (2012), manajemen keuangan (financial

management) adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan

bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana dan mengelola aset sesuai tujuan

perusahaan secara menyeluruh.

Menurut Handini (2020), manajemen keuangan adalah aktivitas perusahaan

yang berhubungan dengan cara memperoleh dana, dan mengelolah asset sesuai

dengan tujuan perusahaan secara menyeluruh.

14
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen

keuangan merupakan rangkaian proses yang menyeluruh, berisi semua kegiatan

yang berhubungan dengan cara memperoleh, mengelolah dan memanfaatkan dana

suatu perusahaan dengan tujuan untuk membiayai setiap aktivitas usaha yang

dilakukan perusahaan yang bersangkutan guna mencapai tujuan perusahaan yaitu

memperoleh keuntungan.

2.1.1.1 Tujuan Manajemen Keuangan

Dalam rangka mencapai tujuan perusahaan semua pihak yang terlibat dalam

organisasi baik departemen keuangan, produksi, pemasaran maupun sumber daya

manusia harus bekerja sama. Tanpa kerja sama yang baik, tentu sulit untuk

mencapai tujuan perusahaan seperti yang diharapkan. Sebagai ujung tombak untuk

mencapai tujuan perusahaan, maka departemen keuanganlah yang paling

berkepentingan terhadap pengelolaan keuangan perusahaan dan memiliki tugas

yang cukup berat (Kasmir, 2016).

1. Profit risk approach

Dalam hal ini manajer keuangan tidak hanya sekedar mengejar

maksimalisasi profit, akan tetapi juga harus mempertimbangkan risiko yang

dihadapi. Bukan tidak mungkin harapan profit yang besar tidak tercapai akibat

risiko yang dihadapi juga besar. Di samping itu, manajer keuangan juga harus

terus melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap seluruh aktivitas yang

dijalankan. Kemudian seorang manajer keuangan dalam menjalankan

aktivitasnya harus menggunakan prinsip kehati-hatian. Secara

15
garis besar profit risk approach terdiri dari: memaksimalisasi profit, minimal

risk, maintain control, dan achive.

2. Liquidity and Profitability

Merupakan kegiatan yang berhubungan dengan bagaimana seorang

manajer keuangan mengelola likuiditas dan profitabilitas perusahaan. Dalam

hal likuiditas manajer keuangan harus sanggup untuk menyediakan dana (uang

kas) untuk membayar kewajiban yang sudah jatuh tempo secara tepat waktu.

Kemudian manejer keuangan juga dituntut untuk mampu me-manage

keuangan perusahaan, sehingga mampu meningkatkan laba perusahaan dari

waktu ke waktu. Manajer keuangan juga dituntut untuk mampu mengelola dana

yang dimiliki termasuk pencarian dana serta mampu mengelola aset

perusahaan sehingga terus berkembang, dari waktu ke waktu.

2.1.2 Kinerja Keuangan

Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki

tujuan tertentu yang ingin dicapai. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan

merupakan prestasi manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahhaan

diukur karena dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak

internal maupun eksternal.

Menurut Sutrisno (2009), kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi

yang ingin dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan

tingkat kesehatan perusahaan tersebut.

Menurut Hery (2016), kinerja keuangan meruapakan suatu usaha untuk

mengevaluasi efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba dan

16
posisi kas tertentu. Dengan pengukuran kinerja keuangan dapat dilihat prospek

pertumbuhan dan perkembangan keuangan perusahaan dari menganadalkan sumber

daya yang dimilikinya. Perusahaan dikatakan berhasil apabila perusahaan telah

mencapai suatu kinerja tertentu yang telah ditetapkan.

Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan

suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat

diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang

mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu.

2.1.2.1 Tujuan Pengukuran Kinerja Keuangan

Menurut Munawir (2015) pengukuran kinerja keuangan perusahaan

mempunyai beberapa tujuan diantaranya :

1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi pada saat

ditagih.

2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan dilikuidasi.

3. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas dan rentabilitas, yaitu kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu yang

dibandingkan dengan penggunaan aset atau ekuitas secara produktif.

4. Untuk mengetahui tingkat aktivitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan dalam

menjalankan dan mempertahankan usahanya agar tetap stabil, diukur dari

kemampuan perusahaan dalam membayar pokok utang dan beban bunga tepat

17
waktu, serta pembayaran dividen secara teratur kepada para pemegang saham

tanpa mengalami kesulitan atau krisis keuangan.

2.1.3 Profitabilitas

Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah

memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal-hal lainnya.

Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan,

perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta

meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru. Untuk mengukur tingkat

keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio keuntungan atau yang dikenal juga

dengan nama rasio profitabilitas.

Menurut Sartono (2010), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun

modal sendiri.

Menurut Harahap (2009), profitabilitas menggambarkan kemampuan

perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang

ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang

perusahaan, dan lain sebagainya.

Menurut Kasmir (2016), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan

ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh

laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah

penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. Rasio ini mengukur sejauh

mana tingkat efektivitas daripada manajemen perusahaan yang tercermin dari hasil

18
yang dicapai atas penjualan dan investasi perusahaan (Sumardi dan Suharyono,

2020).

Berdasarkan beberapa pendapat parah ahli, dapat disimpulkan bahwa rasio

profitabilitas adalah rasio untuk mengukur efektivitas pengelolaan (manajemen)

perusahaan yang ditunjukkan oleh jumlah keuntungan yang dihasilkan dari

penjualan dan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi

perusahaan.

2.1.3.1 Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas juga mempunyai tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi

manajemen atau pemilik usaha saja, tetapi juga bagi pihak di luar perusahaan,

terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan

perusahaan.

Menurut Hery (2016) mengungkapkan bahwa tujuan dan manfaat rasio

profitabilitas adalah sebagai berikut:

1. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang.

2. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

3. Untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari

setiap rupiah dana yang tertanam dalam total ekuitas.

4. Untuk mengukur marjin laba kotor atas penjualan bersih.

5. Untuk mengukur marjin laba operasional atas penjualan bersih.

6. Untuk mengukur marjin laba atas penjualan bersih.

19
2.1.3.2 Jenis-jenis Rasio Profitabilitas

Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, terdapat beberapa jenis rasio

profitabilitas yang dapat digunakan. Masing-masing jenis rasio profitabilitas

digunakan untuk menilai serta mengukur posisi keuangan perusahaan dalam suatu

periode tertentu atau untuk beberapa periode.

Menurut Kasmir (2016), jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat

digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan, adalah:

1. Profit margin (Profit Margin on Sales).

2. Return on investment (ROI).

3. Return on equity (ROE).

4. Laba per lembar saham

5. Rasio Pertumbuhan

Menurut Irawati (2006), dalam rasio keuntungan atau profitability ratio ini

ada beberapa rumusan yang digunakan di antaranya adalah:

1. Grow Profit Margin

2. Operating Profit Margin

3. Operating Ratio

4. Net Profit Margin

5. Return on Assets

6. Return on Equity

7. Return on Investment

8. Earning Per Share (Eps)

20
2.1.3.3 Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity/ROE)

Penghasilan yang tersedia atas pemilik suatu modal yang diinvestasikan

pada suatu perusahaan diukur dengan Return on Equity (ROE). Rasio tersebut

bertujuan untuk mengetahui serta mengukur seberapa besar tingkat pengembalian

modal sendiri dari saham yang diinvestasikan keperusahaan melaui laba yang

dihasilkan perusahaan. Return on Equity mengukur kemampuan perusahaan

memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham.

Menurut Kasmir (2016), hasil pengembalian ekuitas atau Return on Equity

atau rentabilitas modal sendiri, merupakan rasio untuk mengukur laba bersih

sesudah pajak dengan modal sendiri.

Menurut Hery (2016), Return on Equity merupakan rasio yang menunjukan

seberapa besar kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba bersih. Semakin tinggi

hasil pengembalian atas ekuitas artinya semakin tinggi jumlah laba bersih yang

dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam ekuitas.

Menurut Suad Husnan (2019), rumus untuk mencari Return on Equity

(ROE) dapat digunakan sebagai berikut:

Laba Setelah Pajak


ROE = (Rata−rata) Modal Sendiri x 100%

2.1.4 Modal Kerja

Modal kerja sangat penting membiayai biaya operasional perusahaan sehari-

hari, misalnya untuk membayar gaji karyawan, upah, pembelian bahan baku,

produk atau barang dagangan dan biaya operasional perusahaan lainnya.

21
Menurut Kasmir (2016), modal kerja didefinisikan sebagai modal yang

digunakan untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari, terutama yang

memiliki jangka waktu pendek. Modal kerja juga diartikan seluruh aktiva lancar

yang dimiliki suatu perusahaan atau setelah aktiva lancar dikurangi dengan utang

lancar. Atau dengan kata lain modal kerja merupakan investasi yang ditanamkan

dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, bank, surat berharga,

piutang, sediaan, dan aktiva lancar lainnya. Biasanya modal kerja digunakan untuk

beberapa kali kegiatan dalam satu periode.

Menurut Arifin (2018), modal kerja adalah harta yang dimiliki perusahaan

yang dipergunakan untuk menjalankan kegiatan usaha atau membiayai operasional

perusahaan tanpa mengorbankan aktiva yang lain dengan tujuan memperoleh laba

yang optimal.

Menurut Anwar (2019), modal kerja adalah dana yang dialokasikan untuk

keperluan pembiayaan operasional perusahaan yang jangka waktu pengeluaran

dana tersebut maksimal satu tahun.

Tujuan manajemen modal kerja bagi perusahaan menurut Kasmir (2016)

yaitu :

1. Modal kerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan,

artinya likuiditas suatu perusahaan sangat tergantung kepada manajemen

modal kerja.

2. Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk

memenuhi kewajiban pada waktunya.

22
3. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki sediaan yang cukup dalam rangka

memenuhi kebutuhan pelanggannya.

4. Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para

kreditor, apabila rasio keuangannya memenuhi syarat seperti likuiditas yang

terjamin.

5. Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik minat

pelanggan, dengan kemampuan yang dimilikinya.

6. Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar guna meningkatkan penjualan

dan laba.

7. Perusahaan mampu melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat

turunnya nilai aktiva lancar.

8. Dan tujuan lainnya.

2.1.4.1 Konsep Modal Kerja

Menurut Kasmir (2016), secara umum konsep modal kerja dibagi menjadi

3 (tiga) macam, yaitu :

1. Konsep Kuantitatif

Konsep kuantitatif menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh aktiva

lancar. Dalam konsep ini yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana

mencukupi kebutuhan dana untuk membiayai operasi perusahaan dalam jangka

pendek. Konsep ini sering disebut dengan modal kerja kotor (gross working

capital).

23
2. Konsep Kualitatif

Konsep kualitatif meruapakan konsep yang menitikberatkan kepada kualitas

modal kerja. Dalam konsep ini adalah melihat selisih antara jumlah aktiva

lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini disebut modal kerja bersih atau

(net working capital).

3. Konsep Fungsional

Konsep fungsional menekankan kepada fungsi dana yang dimiliki perusahaan

dalam memperoleh laba. Artinya, sejumlah dana yang dimiliki dan digunakan

perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan. Makin banyak dana yang

digunakan sebagai modal kerja seharusnya dapat meningkatkan perolehan

laba, demikian pula sebaliknya, jika dana yang digunakan sedikit, maka laba

pun akan menurun. Akan tetapi dalam kenyataannya terkadang kejadiannya

tidak selalu demikian.

2.1.4.2 Sumber Modal Kerja

Kebutuhan akan modal kerja mutlak disediakan perusahaan dalam berbagai

bentuk. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan sumber modal kerja yang

dapat dicari dari berbagai sumber yang ada. Menurut Kasmir (2016), berikut ini

beberapa sumber modal kerja yang dapat digunakan, yaitu:

1. Hasil operasi perusahaan.

2. Keuntungan penjualan surat berharga.

3. Penjualan saham.

4. Penjualan aktiva tetap.

5. Penjualan obligasi.

24
6. Memperoleh pinjaman.

7. Dana hibah.

8. Dan sumber lainnya.

2.1.4.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja

Modal suatu perusahaan harus cukup jumlahnya, atau dalam arti harus

mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari.

Penentuan besarnya jumlah modal kerja yang cukup bagi suatu perusahaan

merupakan hal yang tidak mudah. Menurut Kasmir (2016), hal ini disebabkan

terpenuhi tidaknya kebutuhan modal kerja sangat tergantung kepada berbagai faktor

yang memengaruhinya.

Menurut Kasmis (2016), dalam praktiknya terdapat beberapa faktor yang

dapat memengaruhi modal kerja antara lain tergantung dari :

1. Jenis Perusahaan

Kebutuhan modal dalam perusahaan industri lebih besar jika dibandingkan

dengan perusahaan jasa. Di perusahaan industri, investasi dalam bidang kas,

piutang, dan persediaan relatif lebih besar jika dibandigkan dengan perusahaan

jasa. Oleh karena itu, jenis kegiatan perusahaan sangat menentukan kebutuhan

akan modal kerjanya.

2. Syarat Kredit

Syarat kredit atau penjualan yang pembayarannya dilakukan dengan cara

mencicil (angsuran) juga sangat memengaruhi modal kerja. Syarat-syarat

dalam hal ini adalah syarat untuk pembelian bahan atau barang dagangan dan

syarat penjualan barang. Untuk syarat pembelian barang atau bahan yang akan

25
digunakan untuk memproduksi barang memengaruhi modal kerja.

Pengaruhnya berdampak terhadap pengeluaran kas, jika persyaratan kredit

lebih mudah, maka akan sedikit uang kas yang keluar, demikian pula

sebaliknya. Dalam syarat penjualan, apabila syarat kredit diberikan relatif

lunak seperti potongan harga, maka makin besar modal kerja yang dibutuhkan

dalam sektor piutang.

3. Waktu Produksi

Waktu produksi artinya jangka waktu atau lamanya memproduksi suatu

barang. Makin lama waktu yang digunakan untuk memproduksi suatu barang,

maka akan makin besar modal kerja yang dibutuhkan. Demikian pula

sebaliknya makin pendek waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi modal

kerja, maka makin kecil modal kerja yang dibutuhkan.

4. Tingkat Perputaran Persediaan

Pengaruh tingkat perputaran persediaan terhadap modal kerja cukup penting

bagi perusahaan. Makin kecil atau rendah tingkat perputaran, maka kebutuhan

modal kerja makin tinggi, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian,

dibutuhkan perputaran persediaan yang cukup tinggi agar memperkecil risiko

kerugian akibat penurunan harga serta mampu menghemat biayai penyimpanan

dan pemeliharaan persediaan.

2.1.4.4 Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)

Perputaran modal kerja menjadi salah satu alat ukur untuk menentukan

keberhasilan manajemen modal kerja. Dengan diketahuinya perputaran modal kerja

dalam satu periode, maka akan diketahui seberapa efektif modal kerja suatu

perusahaan. Jadi dapat dikatakan bahwa perputaran modal kerja merupakan salah

26
satu rasio untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan modal kerja

untuk menghasilkan penjualan selama periode tertentu.

Menurut Suryanto (2021), perputaran modal kerja adalah rasio keuangan

yang dihitung dengan membagi pendapatan terhadap rata-rata modal kerja. Rasio

ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan menghasilkan pendapatan dari modal

kerjanya. Rasio perputaran modal kerja yang lebih tinggi menunjukkan efisiensi

operasi yang lebih tinggi.

Menurut Kasmir (2016), perputaran modal kerja atau working capital turn

over merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur atau menilai

keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Untuk mengukur rasio

ini, perlu membandingkan antara penjualan dengan modal kerja yang merupakan

jumlah dari aktiva lancar. Rumus yang digunakan untuk mencari perputaran modal

kerja adalah sebagai berikut :

Penjualan Bersih
Perputaran Modal Kerja =
Modal Kerja

Dalam rumus penjualan modal kerja ini dapat disimpulkan beberapa hal

penting yaitu, penjualan meningkat atau modal kerja menurun disebabkan oleh

kenaikan rasio perputaran modal kerja. Sebaliknya, penjualan menurun atau modal

kerja meningkat disebabkan oleh penurunan rasio perputaran modal kerja. Rasio

perputaran modal kerja yang baik adalah yang mengalami peningkatan setiap tahun.

Artinya perusahaan dapat memaksimalkan modal kerja untuk menghasilkan

penjualan yang lebih tinggi.

27
2.1.5 Struktur Modal

Manajemen keuangan mempunyai tujuan dalam memaksimalkan nilai

perusahaan yang bergantung pada arus dana dimasa dan tingkat pendapatan untuk

mengkapitalisasi arus dana, sehingga perusahaan diharapkan dapat meningkatkan

kesejahteraan para pemilik perusahaan.

Menurut Riyanto (2008), struktur modal adalah perimbangan atau

perbandingan antara modal asing (jangka panjang) dengan modal sendiri. Struktur

modal merupakan cermin dari kebijakan perusahaan dalam menentukan “jenis”

securities yang ditentukan. Menurut Harjito dan Martono (2012), struktur modal

adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang perusahaan yang

ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri.

Sedangkan menurut Kamaludin (2011), Struktur modal atau capital

structure adalah kombinasi atau bauran sumber pembiayaan jangka panjang.

Menurut Mamay dan Tabroni (2019), struktur modal mengacu pada utang

dan/atau ekuitas yang digunakan oleh perusahaan untuk mendanai operasinya dan

membiayai asetnya. Struktur modal perusahaan biasanya dinyatakan sebagai rasio

utang terhadap ekuitas atau utang terhadap modal. Menurut Umar H. Nasution

(2020), Untuk melakukan kegiatan operasional dan investasi jangka panjang

perusahaan memerlukan modal. Yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan modalnya. Besarnya modal

yang diperlukan oleh perusahaan diperoleh dengan mempertimbangkan berbagai

sumber pendanaan.

28
Sumber dana dapat diperoleh dengan berbagai macam cara, namun pada

dasarnya ada dua sumber dana, yaitu dana yang berasal dari sumber asing (eksternal

perusahaan) atau biasa disebut modal asing, dan dana yang berasal dari dalam

perusahaan (internal perusahaan). Modal asing diartikan dalam hal ini adalah

hutang baik jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Sementara modal

sendiri dibagi menjadi laba ditahan dan kepemilikan perusahaan. Jika dalam

pendanaan perusahaan yang berasal dari modal sendiri masih mengalami

kekurangan (defisit) maka perlu dipertimbangkan pendanaan perusahaan yang

berasal dari luar, yaitu utang (debt financing).

Dari beberapa pengertian atas maka dapat disimpulkan bahwa struktur

modal merupakan bauran atau perbandingan antara modal asing dengan modal

sendiri yang digunakan perusahaan untuk membiayai aktivanya.

2.1.5.1 Teori Struktur Modal

Menurut Hanafi (2012) teori mengenai struktur modal terdiri dari:

1. Pendekatan Tradisional

Menurut teori pendekatan tradisional terdapat struktur modal yang optimal.

Dengan kata lain struktur modal mempunyai pengaruh terhadap nilai suatu

perusahaan. Struktur modal bisa diubah-ubah agar bisa diperoleh nilai perusahaan

yang optimal.

2. Pendekatan Modigliani dan Miller (MM)

Pada pendekatan Modigliani dan miller (MM), tahun 1960-an kedua

ekonomi tersebut memasukan faktor pajak ke dalam analisis mereka. Dalam teori

29
MM, terdapat berbagai asumsi yang dirasa tidak realistis, hasil ketidakrelevanan

MM memiliki arti yang sangat penting dengan menunjukkan kondisi-kondisi

dimana struktur modal tersebut tidak relevan. Mereka sampai pada kesimpulan

bahwa nilai perusahaan dengan utang lebih tinggi adalah tidak relevan

dibandingkan nilai perusahaan tanpa utang. Kenaikan tersebut dikarenakan adanya

penghematan pajak dari penggunaan utang.

3. Teori Trade-Off

Teori trade off merupakan gabungan antara teori struktur modal Modigliani

dan miller dengan memasukkan biaya kebangkrutan dan biaya keagenan yang

mengindikasikan adanya penghematan pajak dari utang dengan biaya

kebangkrutan.

4. Model Millern dengan Pajak Perusahaan dan Personal

Modigliani dan miller mengembangkan model struktur modal tanpa pajak

dan dengan pajak. Nilai perusahaan dengan pajak lebih tinggi dibandingkan dengan

nilai perusahaan tanpa pajak. Selisih tersebut diperoleh melalui penghematan pajak

karena bunga bisa dipakai untuk mengurangi pajak. Miller kemudian

mengembangkan model struktur modal dengan memasukkan pajak personal.

Pemegang saham dan pemegang utang harus membayar pajak jika mereka

menerima dividen (untuk pemegang saham) atau bunga (untuk pemegang utang).

Menurut model tersebut, tujuan yang ingin dicapai adalah tidak hanya

meminimalkan pajak perusahaan, tetapi meminimalkan total pajak yang harus

dibayarkan (pajak perusahaan, pajak atas pemegang saham, dan pajak atas

pemegang utang).

30
5. Pecking-Order Theory

Teori pecking order bisa menjelaskan kenapa perusahaan yang mempunyai

tingkat keuntungan yang tinggi justru mempunyai tingkat utang yang lebih kecil.

Tingkat utang yang kecil tersebut tidak dikarenakan perusahaan mempunyai target

tingkat utang yang kecil, tetapi karena mereka tidak membutuhkan dana eksternal.

Tingkat keuntungan yang tinggi menjadikan dana internal mereka cukup untuk

memenuhi kebutuhan investasi.

6. Teori Asimetri: Informasi dan Signaling

Konsep signaling dan asimetri informasi berkaitan erat. Teori asimetri

mengatakan bahwa pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan tidak

mempunyai informasi yang sama mengenai prospek dan risiko perusahaan. Pihak

tertentu mempunyai informasi yang lebih baik dibandingkan pihak lainnya.

Manajer biasanya mempunyai informasi yang lebih baik dibandingkan dengan

pihak luar (investor). Karena itu bisa dikatakan terjadi asimetri informasi antara

manajer dengan investor.

Teori signaling adalah model dimana struktur modal (penggunaan utang)

merupakan signal yang disampaikan oleh manajer ke pasar. Perusahaan yang

meningkatkan utang bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek

perusahaan di masa mendatang. Karena cukup yakin, maka manajer perusahaan

tersebut berani menggunakan utang yang lebih besar. Investor diharapkan akan

menangkap signal tersebut, signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang

baik. Dengan demikian utang merupakan tanda atau signal positif.

31
2.1.5.2 Debt to Equity Ratio (DER)

Menurut Suad Husnan (2019), Debt to Equity Ratio (DER). Rasio ini

menunjukkan perbandingan antara utang dengan modal sendiri. Sama seperti rasio

utang, maka debt to equity ratio (DER) mungkin dihitung berdasarkan atas semua

kewajiban atau hanya utang saja (yaitu kewajiban yang menimbulkan beban

bunga).

Menurut Kasmir (2017), Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang

digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara

membandingkan antara seluruh hutang, termasuk hutang lancar dengan seluruh

ekuitas. Rasio ini digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan

peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini

berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk

jaminan hutang.

Menurut Hani (2015), Debt to Equity Ratio (DER) adalah menunjukkan

berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk

keseluruhan hutangnya. Makin tinggi rasio ini berarti semakin tinggi jumlah dana

dari luar yang dijamin dengan jumlah modal sendiri.

Berdasarkan beberapa definisi yang telah diuraikan, dapat disimpulkan

bahwa debt to equity ratio (DER) merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh

perusahaan dibiayai oleh hutang dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajibannya dengan ekuitas yang dimiliki. Semakin tinggi rasio utang terhadap

modal, maka semakin tinggi pula jumlah hutang atau kewajiban perusahaan untuk

melunasi hutang yang harus dibayar.

32
Rumus Debt To Equity Ratio (DER) menurut Kasmir (2017) yaitu sebagai

berikut:

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 (𝐷𝑒𝑏𝑡)


𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 e𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 r𝑎𝑡𝑖𝑜 = x 100%
𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦)

2.1.6 Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan adalah salah satu variabel yang dipertimbangkan dalam

memutuskan nilai suatu perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan suatu skala

yang bisa dihitung dengan tingkat total aset dan penjualan yang dapat

memperlihatkan kondisi perusahaan dimana perusahaan lebih besar akan memiliki

kelebihan dalam sumber dana yang diperoleh untuk membiayai investasinya dalam

meraup laba.

Menurut Brigham & Houston (2010), Ukuran perusahaan merupakan ukuran

besar kecilnya sebuah perusahaan yang ditunjukan atau dinilai oleh total asset, total

penjualan, jumlah laba, beban pajak dan lain-lain.

Menurut Torang (2012), Ukuran organisasi adalah menentukan jumlah

anggota yang berhubungan dengan pemilihan cara pengendalian kegiatan dalam

usaha mencapai tujuan. Menurut Hartono (2008), besar kecilnya perusahaan dapat

diukur dengan total aktiva/ besar harta perusahaan dengan menggunakan

perhitungan nilai logaritma total aktiva.

Ukuran perusahaan = Ln Total Aktiva

2.1.7 Kepemilikan Manajerial

Adanya kepemilikan manajerial dalam sebuah perusahaan akan menimbulkan

dugaan yang menarik bahwa nilai perusahaan yang meningkat sebagai akibat dari

33
meningkatnya kepemilikan manajerial. Besarnya proporsi kepemilikan oleh

manajer akan efektif dalam memonitoring setiap aktivitas yang dilakukan

perusahaan.

Menurut Perdana (2014), kepemilikan manajerial merupakan proporsi

pemegang saham dari pihak manajerial secara aktif ikut dalam pengambilan

keputusan perusahaan (direktur dan komisaris).

Menurut Jensen dan Meckling dalam Rahmawati (2012) kepemilikan

manjerial merupakan sebuah mekanisme penting untuk meluruskan insentif para

manajer dengan para pemegang saham. Kepemilikan manajerial dapat diukur dari

jumlah presentasi saham yang dimiliki oleh manajer.

Menurut Christiawan dan Tarigan (2007), kepemilikan manajerial adalah

situasi dimana manajer memiliki saham perusahaan atau dengan kata lain manajer

tersebut sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan oleh manajer. Dalam

perusahaan dengan kepemilikan manajerial, manajer yang sekaligus pemegang

saham tentunya akan menselaraskan kepentingannya dengan kepentingannya

sebagai pemegang saham.

Dengan adanya kepemilikan manajerial ini, perusahaan memberikan

kesempatan manajer terlibat dalam kepemilikan saham sehingga dengan

keterlibatan ini kedudukan manajer akan sejajar dengan pemegang saham.

Kedudukan manajer bukan hanya sebagai pihak yang digaji untuk kepentingan

perusahaan tetapi juga diperlukan sebagai pemegang saham. Sehingga dengan

adanya keterlibatan manajer pada kepemilikan saham diharapkan dapat

meningkatkan kinerja manajer dalam menghasilkan profitabilitas perusahaan

34
(Handayani dan Widyawati, 2020). Kepemilikan manajerial dapat diukur

menggunakan rasio antara jumlah saham yang dimiliki manajer atau direksi dan

dewan komisaris terhadap total saham yang beredar (Rustendi dan Jimmy dalam

jurnal Handayani dan Widyawati, 2020).

Jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen


MAN = x 100%
Total saham beredar

2.2 Kajian Empirik


2.2.1 Penelitian Dolongseda E.A, Murni S dan Loindong R.S.S (2020)

“Pengaruh Struktur Modal dan Assets Size Terhadap Profitabilitas Industri

Property dan Real Estate Periode 2014-2017”. Penelitian ini bertujuan untuk

membuktikan dan menganalisis pengaruh struktur modal dan assets size secara

parsial dan simultan terhadap profitabilitas industri property dan real estate yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode analisis data menggunakan analisis

regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan secara parsial DAR

berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, DER tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas dan assets size juga tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas. Hasil penelitian secara simultan struktur modal dan assets size tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas.

2.2.2 Penelitian Kamalia A dan Sugiyono (2020)

“Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Piutang dan Persediaan Terhadap

Profitabilitas Pada Industri Otomotif”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

ada tidaknya pengaruh dari variabel perputaran modal kerja, perputaran piutang,

perputaran peseediaan tehadap profitabilitas Industri Otomotif yang terdaftar di

35
Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis data adalah analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini adalah secara parsial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

variabel perputaran modal kerja berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap

profitabilitas dan perputaran piutang berpengaruh positif tidak signifikan dan

perputaran persediaan berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas.

2.2.3 Penelitian Maryanto D dan Rafif I (2021)

“Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Return on Equity (ROE) Di Pt.

Unilever Tbk, Jakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan informasi

berupa penjelasan yang lebih mendalam tentang pengaruh perputaran modal kerja

terhadap return on equity. Dan memperoleh hasil dari olahan data tentang seberapa

besar pengaruh perputaran modal kerja terhadap return on equity (ROE). Metode

analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian

menunjukkan berdasarkan perhitungan dengan persamaan regresi linier sederhana

Y = 0.058 + 0,182X artinya jika nilai perputaran modal kerja sebesar 0 maka nilai

return on equity (ROE) sebesar 0.058% dan jika perputaran modal kerja naik Rp.

1,- maka return on equity akan bertambah 0,182 9%. Nilai R = 0,730 mengandung

maksud bahwa hubungan perputaran modal kerja dengan return on equity (ROE)

tinggi. Sedangkan nilai R2 = 0,533 atau 53.3% artinya return on equity dipengaruhi

oleh perputaran modal kerja sebesar 53.3% sisanya sebesar 46.7% dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak diteliti. Sedangkan dari uji T menghasilkan sig 0,000 > 0,05

maka H0 itu akan diterima, dan berdasarkan uji T thitung sebesar (6,230) yang

artinya variabel nilai T thitung lebih besar dari Ttabel yaitu (2,03224) membuktikan

bahwa perputaran modal kerja berhubungan secara signifikan dengan return on

equity (ROE).

36
2.2.4 Penelitian Lorenza D, Kadir A.M dan Sjahruddin H (2020)

“Pengaruh Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas

Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur modal dan ukuran perusahaan

terhadap profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2015-2018. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi

linear berganda yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variabel

struktur modal dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas dengan menggunakan

software SPSS v.25. Hasil penelitian menunjukkan bukti bahwa struktur modal

(DER) berpengaruh negatif dan ukuran perusahaan berpengaruh tidak signifikan

terhadap profitabilitas.

2.2.5 Penelitian Anggarsari L dan Aji S. T (2018)

“Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Likuiditas, Perputaran Modal

Kerja dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas(Sektor Industri Barang

dan Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016)”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, leverage,

likuiditas, perputaran modal kerja dan pertumbuhan penjualan pada profitabilitas.

sampel perusahaan yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2013 sampai 2016. Penelitian ini menggunakan metode

partial least square (PLS) untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan,

leverage, likuiditas, perputaran modal kerja dan pertumbuhan penjualan pada

profitabilitas (ROA). Teknik yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini

adalah teknik analisis jalur (Path Analysis) yaitu dengan menggunakan software

37
Partial least square (PLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas, variabel leverage tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas, variabel likuiditas tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas, variabel perputaran modal kerja tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas dan variabel pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh berpengaruh

pada profitabilitas. Jadi hanya ukuran perusahaan yang berpengaruh terhadap

profitabilitas perusahaan di sektor Industri Barang dan Konsumsi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2016.

2.2.6 Penelitian Wulandari D (2021)

“Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan

Penjualan, Likuiditas, Dan Struktur Modal Terhadap Profitabilitas”. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja, ukuran perusahaan,

pertumbuhan penjualan, likuiditas, dan struktur modal terhadap profitabilitas pada

perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun

2015-2018. Metode analisis data menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi

linier berganda, dan uji hipotesis dengan SPSS versi 25. Hasil penelitian

menunjukkan perputaran modal kerja dan ukuran perusahan secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan pertumbuhan penjualan,

likuiditas, dan struktur modal secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas. Perputaran modal kerja, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan,

likuiditas, dan struktur modal secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas.

38
2.2.7 Penelitian Handayani Y. D dan Widyawati D (2020)

“Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Leverage, dan Firm Size Terhadap

Profitabilitas Perusahaan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan

menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial terhadap profitabilitas, leverage

terhadap profitabilitas, firm size terhadap terhadap profitabilitas pada perusahaan

sektor property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

2016-2018. Metode analisis data penelitian ini yaitu analisis regresi berganda, Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif

terhadap profitabilitas, leverage tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, firm size

tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

2.2.8 Penelitian Natnadiandi A dan Yuliandhari S.W (2018)

“Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal, dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Profitabilitas (Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate & Property

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016)”. Penelitian ini

bertujuan utuk mengukur profitabilitas melalui perputaran modal kerja, struktur

modal, ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan dan parsial pada

perusahaan Real Estate & Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2012 – 2016. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi data panel dengan menggunakan software Eviews versi 9. Hasil penelitian

uji t menunjukkan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh positif signifikan,

struktur modal berpengaruh negative signifikan, dan ukuran perusahaan

berpengaruh positif signifikan. Hasil penelitian uji F menunjukkan bahwa secara

39
simultan perputaran modal kerja, struktur modal, dan ukuran perusahaan

berpengaruh terhadap profitabilitas dengan adjusted R2 sebesar 0.791227.

2.2.9 Penelitian Lontoh I.C.G, Van Rate P dan Saerang S.I (2019)

“Pengaruh Struktur Modal, Kepemilikan Institusional dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Industri Keuangan Non Bank Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

pengaruh struktur modal, kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan

terhadap profitabilitas. Struktur modal diukur dengan DER, kepemilikan

institusional diukur dengan persentase kepemilikan saham oleh institusi, ukuran

perusahaan diukur dengan total aset, dan profitabilitas diukur dengan ROA. Metode

analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian menunjukan secara parsial

struktur modal berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, kepemilikan

institusional berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dan ukuran perusahaan

juga berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian secara simultan

struktur modal, kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas.

2.2.10 Penelitian Alviani T dan Sufyani A. M (2020)

“Peluang Tumbuh, Struktur Modal, Kepemilikan Manajerial Terhadap

Profitabilitas dan Nilai Perusahaan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh peluang tumbuh, struktur modal, dan kepemilikan manajerial terhadap

profitabilitas serta dampaknya terhadap nilai perusahaan. Metode kuantitatif

digunakan dengan populasi 82 perusahaan jasa sektor properti, real estate, dan

40
konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 - 2018.

Data yang digunakan adalah data sekunder dengan analisis data menggunakan

model regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan

peluang tumbuh, strukur modal, dan kepemilikan manajerial berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas sebesar 49,2%. Secara parsial, peluang tumbuh,

strukur modal, dan kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap profitabilitas. Profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

nilai perusahaan.

2.2.11 Penelitian Siregar R. Q dan Harahap D. D (2021)

“Influence Current Ratio, Debt to Equity Ratio and Total Asset Turnover on

Return on Equity in the Transportation Sector Industry”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio,

dan Total Assets Turnover terhadap Return On Equity pada perusahaan sektor

transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian ini

menggunakan metode analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik, uji t (uji

parsial), uji f (uji simultan) dan koefisien determinasi dengan bantuan software

SPSS V.20 (Statistical Product and Service Solutions). Hasil penelitian

disimpulkan bahwa secara parsial Total Assets Turnover berpengaruh signifikan

terhadap Return On Equity, sedangkan Current Ratio, Debt To Equity Ratio tidak

berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Return On Equity. Dan secara simultan

Current Ratio, Debt To Equity Ratio, dan Total Assets Turnover berpengaruh

signifikan terhadap Return On Equity pada perusahaan sektor Transportasi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019.

41
2.2.12 Penelitian Jasmani (2019)

“The Effect of Liquidity and Working Capital Turnover on Profitability at PT.

Sumber Cipta Multiniaga, South Jakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh antara likuiditas dan perputaran modal kerja terhadap

profitabilitas pada PT. Sumber Cipta Multiniaga. Alat analisis yang digunakan

adalah analisis deskriptif dan verifikatif dengan asumsi dengan analisis statistik

berupa uji regresi, uji koefisien korelasi, uji koefisien determinasi dan uji hipotesis.

Hasil studi menunjukkan current ratio berpengaruh signifikan terhadap determinasi

sebesar 32,6%. Pengujian hipotesis diperoleh nilai 0,000 < 0,05. Perputaran modal

kerja berpengaruh signifikan terhadap return on assets, dengan determinasi sebesar

29,6%. Pengujian hipotesis diperoleh nilai 0,000 < 0,05. Rasio lancar dan

Perputaran modal kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return on

assets dengan determinasi sebesar 49,2%. Hipotesa pengujian diperoleh nilai 0,000

< 0,05.

2.2.13 Penelitian Purba T. J dan Africa A. L (2019)

“The effect of capital structure, institutional ownership, managerial

ownership, and profitability on company value in manufacturing companies”.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh struktur modal, kepemilikan

institusional, kepemilikan manajerial, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan SPSS

23. Hasil menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER), kepemilikan

institusional, dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap

42
nilai perusahaan, sedangkan Return on Equity (ROE) berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan.

2.2.14 Penelitian Bintara R (2020)

“The Effect of Working Capital, Liquidity and Leverage on Profitability”.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: 1) Menganalisis pengaruh perputaran

modal kerja terhadap profitabilitas; 2) Untuk menganalisis pengaruh likuiditas

terhadap profitabilitas; 3) Menganalisis pengaruh leverage terhadap profitabilitas.

Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi

berganda. Hasil studi menunjukkan bahwa: 1) Perputaran modal kerja tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas; 2) Likuiditas tidak berpengaruh terhadap

profitabilitas; dan 3) Leverage memiliki efek negatif pada profitabilitas.

2.2.15 Penelitian Pardanawati L. S (2021)

“Effect of Working Capital Turnover, Leverage and Sales Growth on

Profitability of Consumption Industry Companies in IDX”. Penelitian ini bertujuan

untuk melihat bagaimana perputaran modal, leverage, dan pertumbuhan

pendapatan mempengaruhi profitabilitas pada perusahaan barang konsumsi di BEI.

Uji asumsi klasik digunakan untuk analisis, regresi linier berganda digunakan untuk

pengujian lain, dan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F, uji t, dan uji

R2. Pengaruh vektor working capital turnover berpengaruh besar terhadap kinerja,

sedangkan variabel Debt to Equity Ratio (DER) dan Growth Ratio (GR) tidak

berpengaruh signifikan. Selanjutnya, hasil tersebut menghasilkan nilai R square

termodifikasi sebesar 0,283 yang menunjukkan bahwa Working Capital Turnover

(WCT) sedang meningkat.

43
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

Peneliti dan Tujuan Metode


No Hasil Penelitian
Judul Penelitian Penelitian Penelitian
1 Dolongseda E.A, Penelitian ini Regresi Hasil penelitian
Murni S dan bertujuan untuk Linier menunjukan secara parsial
Loindong R.S.S membuktikan dan Berganda DAR berpengaruh positif
(2020). Pengaruh menganalisis dan signifikan terhadap
Struktur Modal pengaruh struktur profitabilitas, DER tidak
dan Asset Size modal dan assets berpengaruh terhadap
Terhadap size secara parsial profitabilitas dan assets
Profitabilitas dan simultan size juga tidak
Industri Property terhadap berpengaruh terhadap
dan Real Estate profitabilitas profitabilitas. Hasil
Periode 2014- Industri Property penelitian secara simultan
2017. dan Real Estate struktur modal dan assets
yang terdaftar di size tidak berpengaruh
Bursa Efek terhadap profitabilitas.
Indonesia.
2 Kamalia A dan Penelitian ini Regresi Hasil penelitian ini
Sugiyono bertujuan untuk Linier menunjukkan bahwa
(2020). Pengaruh menganalisis ada Berganda variabel perputaran modal
Perputaran tidaknya kerja berpengaruh negatif
Modal Kerja, pengaruh dari tidak signifikan terhadap
Piutang dan variabel profitabilitas dan
Persediaan perputaran modal perputaran piutang
Terhadap kerja, perputaran berpengaruh positif tidak
Profitabilitas piutang, signifikan dan perputaran
Pada Industri perputaran persediaan berpengaruh
Otomotif. peseediaan negatif signifikan
tehadap terhadap profitabilitas.
profitabilitas
industri otomotif
yang terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia.

3 Maryanto D dan Penelitian ini Regresi Hasil penelitian


Rafif I (2021). bertujuan untuk Linier menunjukkan, bahwa
Pengaruh menghasilkan Sederhana perputaran modal kerja
Perputaran informasi berupa berhubungan secara
Modal Kerja penjelasan yang signifikan dengan Return
Terhadap Return lebih mendalam on Equity (ROE).
on Equity (Roe) tentang pengaruh
Di Pt. Unilever perputaran modal
Tbk, Jakarta. kerja terhadap
Return on Equity.
Dan memperoleh
hasil dari olahan

44
data tentang
seberapa besar
pengaruh
perputaran modal
kerja terhadap
Return on Equity
(ROE).

4 Lorenza D, Penelitian ini Regresi Hasil penelitian


Kadir A.M dan bertujuan Linier menunjukkan bukti bahwa
Sjahruddin H menganalisis Berganda. struktur modal (DER)
(2020). Pengaruh pengaruh struktur berpengaruh negatif dan
Struktur Modal modal dan ukuran ukuran perusahaan
Dan Ukuran perusahaan berpengaruh tidak
Perusahaan terhadap signifikan terhadap
Terhadap profitabilitas pada profitabilitas.
Profitabilitas perusahaan
Pada Perusahaan otomotif yang
Otomotif Yang terdaftar di Bursa
Terdaftar Di Efek Indonesia
Bursa Efek periode 2015-
Indonesia. 2018.

5 Anggarsari L Penelitian ini Analisis Hasil penelitian ini


dan Aji S. T bertujuan untuk Jalur. menunjukkan bahwa
(2018). Pengaruh mengetahui ukuran perusahaan
Ukuran pengaruh ukuran berpengaruh terhadap
Perusahaan, perusahaan, profitabilitas, variabel
Leverage, leverage, leverage tidak
Likuiditas, likuiditas, berpengaruh terhadap
Perputaran perputaran modal profitabilitas, variabel
Modal Kerja dan kerja dan likuiditas tidak
Pertumbuhan pertumbuhan berpengaruh terhadap
Penjualan penjualan profitabilitas, variabel
Terhadap pada perputaran modal kerja
Profitabilitas(Se profitabilitas. tidak berpengaruh
ktor Industri sampel terhadap profitabilitas dan
Barang dan perusahaan yang variabel pertumbuhan
Konsumsi Yang digunakan adalah penjualan tidak
Terdaftar Di perusahaan yang berpengaruh berpengaruh
Bursa Efek terdaftar di Bursa pada profitabilitas. Jadi
Indonesia Efek Indonesia hanya ukuran perusahaan
Periode 2013- (BEI) periode yang berpengaruh
2016). 2013 sampai terhadap profitabilitas
2016. perusahaan di sektor
Industri Barang dan
Konsumsi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2013-2016.

45
6 Wulandari D Penelitian ini Regresi Hasil penelitian
(2021). Pengaruh bertujuan untuk Linier menunjukkan perputaran
Perputaran mengetahui Berganda. modal kerja dan ukuran
Modal Kerja, pengaruh perusahan secara parsial
Ukuran perputaran modal berpengaruh signifikan
Perusahaan, kerja, ukuran terhadap profitabilitas,
Pertumbuhan perusahaan, sedangkan pertumbuhan
Penjualan, pertumbuhan penjualan, likuiditas, dan
Likuiditas, Dan penjualan, struktur modal secara
Struktur Modal likuiditas, dan parsial tidak berpengaruh
Terhadap struktur modal signifikan terhadap
Profitabilitas. terhadap profitabilitas. Perputaran
profitabilitas pada modal kerja, ukuran
perusahaan perusahaan, pertumbuhan
manufaktur sektor penjualan, likuiditas, dan
industri barang struktur modal secara
konsumsi yang simultan berpengaruh
terdaftar di BEI signifikan terhadap
tahun 2015-2018. profitabilitas.

7 Handayani Y. D Tujuan penelitian Regresi Hasil penelitian ini


dan Widyawati ini adalah untuk Linier menunjukan bahwa
D (2020). menguji dan Berganda. kepemilikan manajerial
Pengaruh menganalisis berpengaruh negatif
Kepemilikan pengaruh terhadap profitabilitas,
Manajerial, kepemilikan leverage tidak
Leverage, dan manajerial berpengaruh terhadap
Firm Size terhadap profitabilitas, firm size
Terhadap profitabilitas, tidak berpengaruh
Profitabilitas leverage terhadap terhadap profitabilitas.
Perusahaan. profitabilitas, firm
size terhadap
terhadap
profitabilitas pada
perusahaan sektor
property and real
estate yang
terdaftar di Bursa
Efek
Indonesia (BEI)
tahun 2016-2018.

8 Natnadiandi A Penelitian ini Regresi Hasil penelitian uji t


dan Yuliandhari bertujuan untuk Data Panel. menunjukkan bahwa
S.W (2018). mengukur perputaran modal kerja
Pengaruh profitabilitas berpengaruh positif
Perputaran melalui signifikan, struktur modal
Modal Kerja, perputaran modal berpengaruh 46egative
Struktur Modal, kerja, struktur signifikan, dan ukuran
Dan Ukuran modal, perusahaan berpengaruh
Perusahaan ukuran positif signifikan. Hasil
Terhadap perusahaan penelitian uji F

46
Profitabilitas berpengaruh menunjukkan bahwa
(Studi Empiris secara simultan secara simultan
Pada Perusahaan dan parsial pada perputaran modal kerja,
Real Estate & perusahaan Real struktur modal, dan
Property Yang Estate & Property ukuran perusahaan
Terdaftar Di yang terdaftar di berpengaruh terhadap
Bursa Efek Bursa Efek profitabilitas dengan
Indonesia Tahun Indonesia Tahun adjusted R2 sebesar
2012-2016). 2012 – 2016. 0.791227.

9 Lontoh I.C.G, Penelitian ini Regresi Hasil penelitian


Van Rate P, bertujuan untuk Linier menunjukan secara parsial
Saerang S.I menganalisis Berganda. struktur modal
(2019). Pengaruh pengaruh struktur berpengaruh signifikan
Struktur Modal, modal, terhadap profitabilitas,
Kepemilikan kepemilikan kepemilikan institusional
Institusional Dan institusional dan berpengaruh signifikan
Ukuran ukuran terhadap profitabilitas dan
Perusahaan perusahaan ukuran perusahaan juga
Terhadap terhadap berpengaruh signifikan
Profitabilitas profitabilitas. terhadap profitabilitas.
Pada Industri Hasil penelitian secara
Keuangan Non simultan struktur modal,
Bank Yang kepemilikan institusional
Terdaftar Di dan ukuran perusahaan
Bursa Efek berpengaruh signifikan
Indonesia. terhadap profitabilitas.

10 Alviani T dan Penelitian ini Regresi Hasil penelitian


Sufyani A. M bertujuan untuk Linier menunjukkan bahwa
(2020). Peluang mengetahui Berganda. secara simultan peluang
Tumbuh, pengaruh peluang tumbuh, strukur modal,
Struktur Modal, tumbuh, dan kepemilikan
Kepemilikan struktur modal, manajerial berpengaruh
Manajerial dan kepemilikan
signifikan terhadap
Terhadap manajerial
profitabilitas sebesar
Profitabilitas dan terhadap
Nilai profitabilitas serta 49,2%. Secara parsial,
Perusahaan. dampaknya peluang tumbuh, strukur
terhadap nilai modal, dan kepemilikan
perusahaan. manajerial berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap profitabilitas.
Profitabilitas berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan.

47
11 Siregar R. Q dan Penelitian ini Regresi Hasil penelitian
Harap D. D bertujuan untuk Linier disimpulkan bahwa secara
(2021). Influence mengetahui Berganda. parsial Total Assets
Current Ratio,, apakah terdapat Turnover berpengaruh
Debt to Equity pengaruh Current signifikan terhadap Return
Ratio and Total Ratio, Debt To On Equity, sedangkan
Asset Turnover Equity Ratio, dan
Current Ratio, Debt To
on Return on Total Assets
Equity Ratio tidak
Equity in the Turnover
Transportation terhadap Return berpengaruh dan tidak
Sector Industry. On Equity pada signifikan terhadap Return
perusahaan sektor On Equity. Dan secara
transportasi yang simultan Current Ratio,
terdaftar di Bursa Debt To Equity Ratio, dan
Efek Indonesia. Total Assets Turnover
berpengaruh signifikan
terhadap Return On Equity
pada perusahaan sektor
Transportasi yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2015-
2019.

12 Jasmani (2019). Penelitian ini Regresi Hasil studi menunjukkan


The Effect of bertujuan untuk Linierr current ratio berpengaruh
Liquidity and mengetahui Berganda. signifikan terhadap
Working Capital pengaruh antara determinasi sebesar
Turnover on likuiditas dan 32,6%. Pengujian
Profitability at perputaran modal hipotesis diperoleh nilai
PT. Sumber kerja terhadap
0,000 < 0,05. Perputaran
Cipta profitabilitas pada
modal kerja berpengaruh
Multiniaga, PT. Sumber Cipta
South Jakarta. Multiniaga. signifikan terhadap return
on assets, dengan
determinasi sebesar
29,6%. Pengujian
hipotesis diperoleh nilai
0,000 < 0,05. Rasio lancar
dan Perputaran modal
kerja secara simultan
berpengaruh signifikan
terhadap return on assets
dengan determinasi
sebesar 49,2%. Hipotesa
pengujian diperoleh nilai
0,000 < 0,05.

13 Purba T. J dan Penelitian ini Regresi Hasil menunjukkan bahwa


Africa A. L bertujuan untuk Linierr Debt to Equity Ratio
(2019). The menguji pengaruh Berganda. (DER), kepemilikan
effect of capital struktur modal, institusional, dan
structure,

48
institutional kepemilikan kepemilikan manajerial
ownership, institusional, tidak berpengaruh
managerial kepemilikan signifikan terhadap nilai
ownership, and manajerial, dan perusahaan, sedangkan
profitability on profitabilitas Return on Equity (ROE)
company value terhadap nilai berpengaruh signifikan
in manufacturing perusahaan.
terhadap nilai perusahaan.
companies.
14 Bintara R Penelitian ini Regresi Hasil studi menunjukkan
(2020). The dilakukan dengan Linier bahwa: 1) Perputaran
Effect of tujuan untuk: 1) Berganda modal kerja tidak
Working Capital, Menganalisis berpengaruh terhadap
Liquidity and pengaruh profitabilitas; 2)
Leverage on perputaran modal Likuiditas tidak
Profitability. kerja terhadap
berpengaruh terhadap
profitabilitas; 2)
profitabilitas; dan 3)
Untuk
menganalisis Leverage memiliki efek
pengaruh negatif pada profitabilitas.
likuiditas
terhadap
profitabilitas; 3)
Menganalisis
pengaruh leverage
terhadap
profitabilitas.

15 Pardanawaru L.S Penelitian ini Regresi Hasil penelitian ini


(2021). Effect of bertujuan untuk Linier menunjukkan pengaruh
Working Capital melihat Berganda. vektor working capital
Turnover, bagaimana turnover berpengaruh
Leverage and perputaran modal, besar terhadap kinerja,
Sales Growth on leverage, dan sedangkan variabel Debt
Profitability of pertumbuhan
to Equity Ratio (DER) dan
Consumption pendapatan
Growth Ratio (GR) tidak
Industry mempengaruhi
Companies in profitabilitas pada berpengaruh signifikan.
IDX. perusahaan Selanjutnya, hasil tersebut
barang konsumsi menghasilkan nilai R
di BEI. square termodifikasi
sebesar 0,283 yang
menunjukkan bahwa
Working Capital Turnover
(WCT) sedang meningkat.

49
2.3 Hipotesis dan Model Penelitian
2.3.1 Pengembangan Hipotesis
2.3.1.1 Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas

Perputaran modal kerja merupakan salah satu rasio untuk mengukur

efektivitas perusahaan dalam menggunakan modal kerja untuk menghasilkan

penjualan selama periode tertentu.. Perputaran modal kerja akan berpengaruh

kepada tingkat profitabilitas. Tingkat profitabilitas yang rendah bila dihubungkan

dengan modal kerja dapat menunjukkan kemungkinan rendahnya volume penjualan

dibanding dengan ongkos yang digunakan. Sehingga untuk menghindari itu,

diharapkan adanya pengelolaan modal kerja yang tepat di dalam perusahaan.

Perusahaan yang dikatakan memiliki tingkat profitabilitas tinggi berarti tinggi pula

efisiensi penggunaan modal kerja yang digunakan. Hal ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Gatot dan Alex (2020) serta Maryanto dan Rafif (2021) yang

menyatakan bahwa perputaran modal kerja berhubungan secara signifikan terhadap

Return on Equity (ROE).

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah:

H1 : Diduga terdapat pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas

(ROE) pada Industri Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2016-2020.

2.3.1.2 Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Profitabilitas

Debt to Equity Ratio (DER), rasio ini menunjukkan perbandingan antara

utang dengan modal sendiri (Suad Husnan, 2019). Perusahaan dengan tingkat

50
hutang yang tinggi akan mempengaruhi laba bagi perusahaan, yang mencerminkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya yang ditunjukkan

oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar seluruh

kewajibannya (Adrianus dkk, 2020). Semakin tinggi Debt to Equity Ratio (DER)

menunjukkan komposisi jumlah hutang lebih besar dibandingkan dengan jumlah

seluruh modal sendiri sehingga mengakibatkan beban perusahaan terhadap pihak

luar (kreditur) juga menjadi besar. Ketika rasio utang meningkat beban bunga juga

akan ikut meningkat sehigga dapat mengurangi keuntungan yang diperoleh

perusahaan yang mana hal ini mempengaruhi profitabilitasnya. Penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Gladys, Paulina dan Ivonne (2019) serta Dhea,

Muh. Akob dan Herman (2020) yang menyatakan bahwa struktur modal (DER)

berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas.

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah:

H2 : Diduga terdapat pengaruh Struktur Modal (DER) terhadap Profitabilitas

(ROE) yang pada Industri Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2016-2020.

2.3.1.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas

Ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai suatu skala yang

mengklasifikasikan besar kecilnya suatu perusahaan. Besar kecilnya ukuran suatu

perusahaan dapat dilihat dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Semakin besar aset yang dimiliki suatu perusahaan hal ini mengindikasikan bahwa

besar juga harta yang dimiliki perusahaan. Perusahaan dengan aset yang besar akan

51
memanfaatkan sumber daya yang ada semaksimal mungkin untuk menghasilkan

laba usaha. Apabila perusahaan mampu meningkatkan aset, maka diperkirakan

hasil operasional perusahaan juga akan meningkat sehingga semakin besar pula

tingkat kepercayaan pihak luar terhadap suatu perusahaan. Penelitian yang

dilakukan Natnadiandi dan Yuliandhari (2018) serta Oszcan, Esra dan Yener

(2017) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap profitabilitas.

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah:

H3 : Diduga terdapat pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas (ROE)

pada Industri Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2016-2020.

2.3.1.4 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Profitabilitas

Fungsi serta peranan kepemilikan manajerial merupakan pemilik dan

pengelola sebuah perusahaan. Kepemilikan manajerial merupakan salah satu

struktur kepemilikan yang diharapkan dapat menjamin manajer untuk bertindak

sesuai dengan kepentingan pemegang saham karena manajer juga menjadi salah

satu pemilik saham perusahaan. Apabila proporsi kepemilikan manajerial besar

akan mengurangi konflik internal, karena pemilik dan juga sebagai pengelola

perusahaan akan bertindak cepat dalam mengambil keputusan dengan sangat hati-

hati agar tidak merugikan perusahaan (Chandradewi & Sedana, 2016 dalam Suci

dan Rachma, 2019). Semakin tinggi kepemilikan manajerial perusahaan akan

mendorong pihak manajer melakukan upaya untuk memaksimalkan profitabilitas

52
perusahaan sebagai pengembalian atas dana yang diinvestasikan. Penelitian yang

dilakukan oleh Alviani dan Sufyani (2020) yang menyatakan bahwa kepemilikan

manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah:

H4 : Diduga terdapat pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Profitabilitas

(ROE) pada industri property dan real estate Industri Property dan Real

Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020.

2.3.1.5 Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal (DER), Ukuran

Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial terhadap Profitabilitas

Perputaran modal kerja, struktur modal, ukuran perusahaan dan kepemilikan

manajerial merupakan beberapa faktor-faktor yang diteliti oleh peneliti-peneliti

sebelumnya dalam kaitannya dengan profitabilitas dikarenakan faktor-faktor

tersebut lebih mudah dan lebih detail dalam penggunaannya. Oleh karena itu,

beberapa variabel tersebut masing-masing mempunyai hubungan terhadap

profitabilitas perusahaan yang mana telah dijelaskan sebelumnya.

Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah:

H5 : Diduga terdapat pengaruh Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal (DER),


Ukuran Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial terhadap Profitabilitas
(ROE) pada Industri Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2016-2020.

53
2.3.2 Model Penelitian

Gambar 2.1
Model Penelitian

Perputaran Modal Kerja / WCTO


(X1)
H1

Struktur Modal / DER H2


(X2)
Profitabilitas / ROE
H3 (Y)
Ukuran Perusahaan / Size
(X3)
H4

Kepemilikan Manajerial / KM
(X4)

H5

Sumber : Kajian Empiris, 2022

54
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2018), penelitian asosiatif adalah suatu pertanyaan

penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

Penelitian ini dilakukan dengan cara menekankan pada pengujian teori

melalui pengukuran variabel dengan angka dan melakukan analisis dengan

prosedur statistik untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja, struktur

modal, ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial sebagai variabel bebas

terhadap profitabilitas sebagai variabel terikat.

3.2 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel


3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018).

Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Property dan Real Estate

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2020. Jumlah populasi adalah

sebanyak 77 perusahaan dan tidak semua populasi ini akan menjadi objek

penelitian, sehingga perlu dilakukan pengambilan sampel lebih lanjut. Berikut

nama-nama perusahaan yang dijadikan populasi dalam penelitian ini:

55
Tabel 3.1
Perusahaan Industri Property dan Real Estate yang
Menjadi Populasi Penelitian

No Kode Perusahaan Nama Perusahaan


1 AMAN Makmur Berkah Amanda Tbk.
2 APLN Agung Podomoro Land Tbk.
3 ARMY Armidian Karyatama Tbk.
4 ASPI Andalan Sakti Primaindo Tbk.
5 ASRI Alam Sutera Realty Tbk.
6 ATAP Trimitra Prawara Goldland Tbk.
7 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk.
8 BAPI Bhakti Agung Propertindo Tbk.
9 BBSS Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk.
10 BCIP Bumi Citra Permai Tbk.
11 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate
12 BIKA Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk.
13 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk.
14 BKDP Bukit Darmo Property Tbk
15 BKSL Sentul City Tbk.
16 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk.
17 CITY Natura City Developments Tbk.
18 COWL Cowell Development Tbk.
19 CPRI Capri Nusa Satu Properti Tbk.
20 CSIS Cahayasakti Investindo Sukses
21 CTRA Ciputra Development Tbk.
22 DADA Diamond Citra Propertindo Tbk.
23 DART Duta Anggada Realty Tbk.
24 DILD Intiland Development Tbk.
25 DMAS Puradelta Lestari Tbk.
26 DUTI Duta Pertiwi Tbk
27 ELTY Bakrieland Development Tbk.

56
28 EMDE Megapolitan Developments Tbk.
29 FMII Fortune Mate Indonesia Tbk
30 FORZ Forza Land Indonesia Tbk.
31 GAMA Aksara Global Development Tbk.
32 GMTD Gowa Makassar Tourism Developm
33 GPRA Perdana Gapuraprima Tbk.
34 GWSA Greenwood Sejahtera Tbk.
35 HOMI Grand House Mulia Tbk.
36 INDO Royalindo Investa Wijaya Tbk.
37 INPP Indonesian Paradise Property T
38 JRPT Jaya Real Property Tbk.
39 KBAG Karya Bersama Anugerah Tbk.
40 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk.
41 KOTA DMS Propertindo Tbk.
42 LAND Trimitra Propertindo Tbk.
43 LCGP Eureka Prima Jakarta Tbk.
44 LPCK Lippo Cikarang Tbk
45 LPKR Lippo Karawaci Tbk.
46 LPLI Star Pacific Tbk
47 MDLN Modernland Realty Tbk.
48 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk.
49 MMLP Mega Manunggal Property Tbk.
50 MPRO Maha Properti Indonesia Tbk.
51 MTLA Metropolitan Land Tbk.
52 MTSM Metro Realty Tbk.
53 MYRX Hanson International Tbk.
54 NIRO City Retail Developments Tbk.
55 NZIA Nusantara Almazia Tbk.
56 OMRE Indonesia Prima Property Tbk
57 PAMG Bima Sakti Pertiwi Tbk.
58 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk.

57
59 POLI Pollux Hotels Group Tbk.
60 POLL Pollux Properties Indonesia Tb
61 POSA Bliss Properti Indonesia Tbk.
62 PPRO PP Properti Tbk.
63 PUDP Pudjiadi Prestige Tbk.
64 PURI Puri Global Sukses Tbk.
65 PWON Pakuwon Jati Tbk.
66 RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati T
67 RDTX Roda Vivatex Tbk
68 REAL Repower Asia Indonesia Tbk.
69 RIMO Rimo International Lestari Tbk
70 ROCK Rockfields Properti Indonesia
71 RODA Pikko Land Development Tbk.
72 SATU Kota Satu Properti Tbk.
73 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk.
74 SMRA Summarecon Agung Tbk.
75 TARA Agung Semesta Sejahtera Tbk.
76 TRIN Perintis Triniti Properti Tbk.
77 URBN Urban Jakarta Propertindo Tbk.
Sumber : Bursa Efek Indonesia

3.2.2 Teknik Sampling

Dalam menentukan sampel, dalam penelitian ini menggunakan teknik yang

didasarkan pada teknik purposive sampling.

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu (Sugiyono, 2013). Alasan pemilihan sampel dengan menggunakan teknik

Purposive Sampling adalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang

sesuai dengan yang telah penulis tentukan. Oleh karena itu, penulis memilih teknik

Purposive Sampling dengan menetapkan perimbangan-pertimbangan dan kriteria-

58
kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh sampel-sampel yang digunakan dalam

penelitian ini.

Adapun kriteria perusahaan menurut teknik purposive sampling yang

terpilih untuk dijadikan sebagai sampel penelitian adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan sub sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada periode 2016-2020.

2. Perusahaan sub sektor property dan real estate yang mempublikasikan laporan

keuangan secara lengkap di Bursa Efek Indonesia pada periode 2016-2020.

3. Perusahaan sub sektor property dan real estate yang memiliki kepemilikan

manajerial dalam laporan kuangan selama periode 2016-2020.

Tabel 3.2
Kriteria Pemilihan Sampel dengan Purposive Sampling

Keterangan Jumlah Perusahaan

1. Perusahaan sub sektor property dan real


estate yang terdaftar di BEI periode 2016- 77
2020.

2. Perusahaan sub sektor property dan real estate


yang tidak mempublikasikan laporan (32)
keuangan secara lengkap di BEI
pada periode 2016-2020.

3. Perusahaan sub sektor property dan real estate


yang tidak memiliki kepemilikan (29)
manajerial dalam laporan keuangan selama
periode 2016-2020.
Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel 16

Sumber : Data olahan, 2022

59
3.2.3 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan

waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu

(Sugiyono, 2013). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 16 perusahaan.

Daftar yang menjadi sampel dalam perusahaan property dan real estate

yang terdaftar di BEI disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.3
Daftar Perusahaan yang dijadikan Sampel Penelitian

No Kode Saham Nama Perusahan


1 APLN Agung Podomoro Land Tbk.
2 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate
3 BKDP Bukit Darmo Property Tbk
4 DILD Intiland Development Tbk.
5 GWSA Greenwood Sejahtera Tbk.
6 INPP Indonesian Paradise Property T
7 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk.
8 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk.
9 MMLP Mega Manunggal Property Tbk.
10 MTLA Metropolitan Land Tbk.
11 PUDP Pudjiadi Prestige Tbk.
12 PWON Pakuwon Jati Tbk.
13 RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk
14 RDTX Roda Vivatex Tbk
15 RODA Pikko Land Development Tbk.
16 SMRA Summarecon Agung Tbk.
Sumber : Bursa Efek Indonesia

60
3.3 Data dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder, berupa data laporan

keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan industri property dan real estate

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020 yang diunduh melalui

situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dimana

sumber data tidak langsung memberikan datanya. Data sekunder untuk penelitian

ini diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id. Data

sekunder yang dibutuhkan yaitu informasi keuangan dari laporan keuangan

perusahaan yang termasuk dalam sampel sesuai dengan variabel yang diteliti.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

dokumentasi dari Indonesia Stock Exchange (IDX) pada tahun 2016-2020 dengan

mengambil data laporan keuangan dari perusahaan industry property dan real estate

yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2020.

3.5 Definisi Operasional Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel

independen yang meliputi perputaran modal kerja, struktur modal, ukuran

perusahaan dan kepemilikan manajerial dan variabel dependen yaitu profitabilitas.

Agar penelitian mempunyai batas pengertian yang jelas dalam melakukan

pengukuran, maka perlu dijabarkan arti setiap variabel tersebut dalam suatu definisi

operasional yang dapat dilihat pada tabel berikut:

61
Tabel 3.4
Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Variabel Indikator Skala


1 Profitabilitas Profitabilitas adalah Dalam penelitian ini profitabilitas Rasio
(Y) kemampuan diukur dengan Return on Equity
perusahaan dalam (ROE) yang dirumuskan sebagai
memperoleh laba berikut:
dalam hubungannya
dengan penjualan, Return on Equity (ROE) =
total aktiva maupun 𝑘𝑘
Laba Setelah Pajak
modal sendiri x 100%
Modal Sendiri
(Sartono, 2010).
2 Perputaran Menurut Kasmir Rumus yang digunakan untuk Rasio
Modal Kerja (2016), perputaran mengukur perputaran modal
(X1) modal kerja kerja adalah sebagai berikut:
merupakan rasio yang
digunakan untuk Perputaran Modal Kerja =
mengukur atau
Penjualan Bersih
menilai keefektifan
Modal Kerja
modal kerja
perusahaan selama
periode tertentu dalam
menghasilkan
penjualan.
3 Struktur Struktur modal adalah Dalam penelitian ini struktur Rasio
Modal (X2) perbandingan atau modal diukur dengan Debt to
imbangan pendanaan Equity Ratio (DER) yang
dirumuskan sebagai berikut:
jangka panjang
perusahaan yang Debt to Equity Ratio (DER) =
ditunjukkan oleh
perbandingan hutang Total Hutang (𝐷𝑒𝑏𝑡)
x 100%
jangka panjang Ekuitas (𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦)
terhadap modal
sendiri (Harjito dan
Martono, 2012).
4 Ukuran Ukuran perusahaan Indikator yang digunakan untuk Rasio
Perusahaan merupakan ukuran mengukur ukuran perusahaan
(X3) besar kecilnya sebuah adalah sebagai berikut:
perusahaan yang
ditunjukkan atau Size = Ln Total Aset
dinilai oleh total aset,
total penjualan,
jumlah laba, beban

62
pajak dan lain-lain
(Brigham & Houston,
2010). Dalam
penelitian ini ukuran
perusahaan diukur
dari total aset
perusahaan.
5 Kepemilikan Menurut Perdana Indikator yang digunakan untuk Rasio
Manajerial (2014), kepemilikan mengukur ukuran perusahaan
(X4) manajerial merupakan adalah sebagai berikut:
proporsi pemegang
saham dari pihak Kepemilikan Manajerial =
manajerial yang
secara aktif ikut Jumlah kepemilikan saham manajerial
Total saham beredar
dalam pengambilan
x 100%
keputusan
perusahaan.
Sumber: Peneliti, 2022

3.6 Teknik Analisis Data


3.6.1 Uji Asumsi Klasik
3.6.1.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2018), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependennya berdistribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data yang

normal atau mendekati normal yaitu distribusi tidak menyimpang ke kiri atau ke

kanan. Cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak dapat

dilakukan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) tes yang

terdapat di program SPSS. Distrbusi data dapat dikatakan normal apabila nilai

signifikasi > 0,05.

63
3.6.1.2 Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2018), menyatakan bahwa uji multikolinieritas bertujuan

untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen). Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi korelasi

antara variabel independen dan bebas dari gejala multikolinearitas. Mengetahui ada

atau tidaknya gejala multikolinieritas yaitu dengan melihat besaran dari nilai VIF

(Variance Inflation Factor) dan jugal nilai Tolerance. Tolerance mengukur

variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independent

lainnya. Nilai yang dipakai untuk menunjukkan adanya gejala multikolinieritas

yaitu adalah nilai VIF < 10,00 dan nilai Tolerance > 0,10.

3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam sebuah modal

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan lain. Apabila varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan

lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan apabila berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2018). Pengujian heteroskedastisitas

dapat dengan melihat grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED yaitu ada atau

tidaknya pola tertentu. Dasar analisisnya adalah (Ghozali, 2018) :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan

telah terjadi heteroskedastisitas.

64
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh atau

hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen dengan satu

variabel dependen (Purnomo, 2017). Bentuk model analisis regresi linier berganda

diformulasikan sebagai berikut:

Y = 𝛼 + 𝑏1 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2 + 𝑏3 𝑥3 + 𝑏4 𝑥4

Keterangan:

Y = Profitabilitas Perusahaan (ROE)

X1 = Perputaran Modal Kerja

X2 = Struktur Modal (DER)

X3 = Ukuran Perusahaan

X4 = Kepemilikan Manajerial

𝛼 = konstanta

𝑏1 𝑏2 𝑏3 𝑏4 = koefisien regresi

3.6.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari

variabel independen dan variabel dependen. Pengujian hipotesis dalam penelitian

ini menggunakan pengujian hipotesis secara parsial (Uji T) dan secara simultan (Uji

F).

65
3.6.3.1 Uji Statistik T (Uji Signifikansi Parameter Individual)

Uji statistik t ini digunakan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.

Dasar pengambilan uji t:

1. Jika nilai sig < 0,05 atau t hitung > t tabel, maka terdapat pengaruh variabel

X terhadap Y.

2. Jika nilai sig > 0,05 atau t hitung < t tabel, maka tidak terdapat pengaruh

variabel X terhadap variabel Y.

Keterangan: Sig = Signifikansi

3.6.3.2 Uji Statistik F (Uji Signifikansi Simultan)

Uji statistik F dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan semua variabel

bebas dimasukkan dalam model yang memiliki pengaruh secara bersama terhadap

variabel terikat (Ghozali, 2018).

Dasar pengambilan keputusan uji F:

1. Jika nilai sig < 0,05 atau F hitung > F tabel, maka terdapat pengaruh variabel

X secara simultan terhadap variabel Y.

2. Jika nilai sig > 0,05 atau F hitung < F tabel, maka tidak terdapat pengaruh

variabel X secara simultan terhadap variabel Y.

Keterangan: Sig = Signifikansi.

66
3.6.4 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2018).

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol hingga satu. Nilai R2 = 0. Nilai R²

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi dapat diukur oleh nilai R Square atau Adjusted R

Square. R Square digunakan apabila variabel independen hanya satu saja,

sedangkan Adjusted R Square digunakan pada saat variabel independen lebih dari

satu.

67
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja,

struktur modal, ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial terhadap

profitabilitas pada Industri Property dan Real estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2016. Perusahaan property dan real estate merupakan sektor

perusahaan yang bergerak di bidang ekpansi jasa dengan memfasilitasi

pembangunan kawasan-kawasan yang dinamis dan terstruktur. Ada berbagai jenis

investasi di bidang property dan real estate yang secara umum dapat dibagi menjadi

tiga yaitu, residental property, yang meliputi apartemen, perumahan, dan bangunan

multi unit; commercial property, yaitu properti yang dirancang untuk keperluan

bisnis misalnya gedung penyimpanan barang dan area parkir, pusat perbelanjaan,

dan hotel; industrial property, yaitu investasi di bidang properti yang dirancang

untuk keperluan industri misalnya, bangunan-bangunan pabrik.

Berdasarkan data yang diperoleh dari www.idx.co.id terdapat sebanyak 77

perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama

tahun 2016-2020. Namun tidak semua perusahaan digunakan sebagai sampel dalam

penelitian ini. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.

Adapun kriteria yang digunakan sebagai pengambilan sampel sebagai berikut:

1. Perusahaan sub sektor property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada periode 2016-2020.

68
2. Perusahaan sub sektor property dan real estate yang mempublikasikan

laporan keuangan secara lengkap di Bursa Efek Indonesia pada periode 2016-

2020.

3. Perusahaan sub sektor property dan real estate yang memiliki kepemilikan

manajerial dalam laporan keuangan selama periode 2016-2020.

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, maka dari total populasi sebanyak 77

perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh sampel berjumlah 16

perusahaan. Sampel perusahaan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1

dibawah ini:

Tabel 4.1
Daftar Perusahaan yang dijadikan Sampel Penelitian

No Kode Saham Nama Perusahan


1 APLN Agung Podomoro Land Tbk.
2 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate
3 BKDP Bukit Darmo Property Tbk
4 DILD Intiland Development Tbk.
5 GWSA Greenwood Sejahtera Tbk.
6 INPP Indonesian Paradise Property T
7 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk.
8 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk.
9 MMLP Mega Manunggal Property Tbk.
10 MTLA Metropolitan Land Tbk.
11 PUDP Pudjiadi Prestige Tbk.
12 PWON Pakuwon Jati Tbk.
13 RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk
14 RDTX Roda Vivatex Tbk
15 RODA Pikko Land Development Tbk.
16 SMRA Summarecon Agung Tbk.
Sumber : Bursa Efek Indonesia

Data dalam penelitian ini akan diuji menggunakan perangkat statistik SPSS

versi 26 dengan melakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji

multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, uji koefisien determinasi

69
serta uji regresi berganda yang menguji 4 variabel bebas yang berpengaruh terhadap

1 variabel terikat, uji t parsial dan uji f simultan.

4.1.1 Deskripsi Statistik Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini adalah variabel dependen dan variabel independen.

Variabel independen adalah perputaran modal kerja, struktur modal yang diukur

dengan debt to equity ratio (DER), ukuran perusahhaan dan kepemilikan

manajerial. Variabel depedennya yaitu profitabilitas yang diukur dengan return on

equit (ROE). Berikut ini dijelaskan statistik deskriptif yaitu menjelaskan deskripsi

data seluruh variabel yang akan dimasukkan dalam model penelitian. …

Tabel 4.2

Statistik Deskripsi Variabel Penelitian

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROE 80 -11.35 32.87 5.5249 8.66320
WCTO 80 -11.33 5.42 .3693 1.87746
DER 80 3.47 174.31 62.0290 45.33414
Sz 80 12.03 17.23 15.4644 1.27032
KM 80 .00 64.91 7.0728 15.19529
Valid N (listwise) 80

Sumber : Data hasil olahan SPPS Versi 26.



Pada Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa variabel perputaran modal kerja

memiliki nilai minimum sebesar -11,33 dan nilai maksimum sebesar 5,42 serta rata-

rata sebesar 0,3693 dengan standar deviasi 1,87746. Nilai minimum perputaran

modal kerja pada sampel penelitian ini terdapat pada PT Mega Manunggal Property

Tbk (MMLP) tahun 2016. Nilai maksimum perputaran modal kerja terdapat pada

PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) tahun 2018.

70
Variabel struktur modal yang diukur dengan debt to equity ratio (DER)

memiliki nilai minimum sebesar 3,47 dan nilai maksimum sebesar 174,31 serta nilai

rata-rata sebesar 62,0290 dengan standar deviasi 45,33414. Nilai minimum DER

pada sampel penelitian ini terdapat pada PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk

(RBMS) tahun 2016 dan nilai maksimum DER terdapat pada PT Summarecon

Agung Tbk (SMRA) tahun 2020.

Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai minimum sebesar 12,03 dan nilai

maksimum sebesar 17.23 serta nilai rata-rata sebesar 15,4644 dengan standar

deviasi 1,27032. Pada sampel perusahaan penelitian ini nilai minimum ukuran

perusahaan terdapat pada PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) tahun

2016 dan nilai maksimum ukuran perusahaan terdapat pada PT Agung Podomoro

Land Tbk (APLN) tahun 2020.

Variabel kepemilikan manajerial memiliki nilai minimum sebesar 0,00 dan

nilai maksimum sebesar 64,91 serta nilai rata-rata sebesar 7,0728 dengan standar

deviasi 15.19529. Nilai minimum kepemilikan manajerial dalam sampel ini

terdapat pada PT Intiland Development Tbk (DILD) tahun 2016-2017 dan pada PT

Pikko Land Development Tbk (RODA) tahun 2016. Nilai maksimum kepemilikan

manajerial terdapat pada PT Pikko Land Development Tbk (RODA) tahun 2020.

Variabel profitabilitas yang diukur dengan return on equity (ROE) memiliki

nilai minimum sebesar -11,35 dan nilai maksimum sebesar 32,87 serta nilai rata-

rata sebesar 5.5249 dengan standar deviasi 8.66320. Nilai minimum ROE pada

sampel penelitian ini yaitu terdapat pada P PT Pikko Land Development Tbk

(RODA) tahun 2019 dan nilai maksimum ROE terdapat pada PT Metropolitan

Kentjana Tbk (MKPI) tahun 2016.

71
4.2 Hasil Analisis Data
4.2.1 Uji Asumsi Klasik
4.2.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel independen dan variabel dependennya berdistribusi normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data yang normal atau

mendekati normal yaitu distribusi tidak menyimpang ke kiri atau ke kanan. Uji

normalitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengujian statistik non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan menggunakan bantuan aplikasi

program software SPSS versi 26. Hasil uji normalitas dengan pengujian

Kolmogorov-Smirnov (K-S) dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini:


Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 80
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 7.34914554
Most Extreme Differences Absolute .099
Positive .099
Negative -.073
Test Statistic .099
Asymp. Sig. (2-tailed) .052c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Data hasil olahan SPSS Versi 26.

Dari hasil pengujian normalitas dengan uji Kolomogorov-Smirnov yang

tersaji pada Tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa nilai residual asymp. sig (2-

72
tailed) sebesar 0,052 atau 5,2%. Data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila

nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5%. Hasil uji data yang telah dilakukan

menunjukkan nilai asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05, maka dapat dikatakan

bahwa data pada penelitian ini berdistribusi normal.

..
4.2.1.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi

memiliki korelasi antar variabel bebas. Untuk medeteksi adanya multikolinearitas

adalah dengan melihat nilaii tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF).

Nilai dasar pengambilan keputusan yang dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Hasil uji

multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini:…

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant -27.532 12.610 -2.183 .032
)
WCTO 1.020 .457 .221 2.230 .029 .977 1.024
DER -.042 .022 -.218 -1.882 .064 .717 1.394
Sz 2.347 .847 .344 2.770 .007 .622 1.609
KM -.146 .060 -.256 -2.424 .018 .859 1.164
a. Dependent Variable: ROE
Sumber : Data hasil olahan SPSS versi 26..

Dari hasil pengujian multikolinearitas pada Tabel 4.4 di atas dapat dilihat

bahwa nilai tolerance dari masing-masing variabel bebas > 0,10 dimana nilai

perputaran modal kerja sebesar 0,977, struktur modal (DER) sebesar 0,717, ukuran

73
perusahaan sebesar 0,622 dan kepemilikan manajerial sebesar 0,859. Nilai VIF dari

masing-masing variabel bebas menunjukkan nilai < 10 dimana nilai perputaran

modal kerja sebesar 1,024, debt to equity ratio (DER) sebesar 1,394, ukuran

perusahaan sebesar 1,609 dan kepemilikan manajerial sebesar 1,164. Berdasarkan

hasil data yang diuji dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antara

variabel bebas dalam model regresi sehingga persamaan regresi ini layak untuk

analisa selanjutnya.

4.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam sebuah modal

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas menggunakan grafik

scatterplot. Dasar analisis grafik scatterplot adalah jika ada pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan

telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik

menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.1

berikut ini:

74
Gambar 4.1
Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data olahan SPSS versi 26



Berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa hasil uji heteroskedastisitas

pada grafik scatterplot terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas dan titik-titik

menyebar di atas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

..
4.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih

variabel independen (terikat) terhadap satu variabel dependen (bebas). Model yang

digunakan dalam regresi berganda bertujuan untuk menguji pengaruh variabel

independen yaitu perputaran modal kerja, struktur modal, ukuran perusahaan dan

kepemilikan manajerial terhadap variabel dependen yaitu profitabilitas Berikut

hasil output analisis regresi linier berganda :

75
Tabel 4.5

Hasil Analisis Rcgresi Linier Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -27.532 12.610 -2.183 .032
WCTO 1.020 .457 .221 2.230 .029 .977 1.024
DER -.042 .022 -.218 -1.882 .064 .717 1.394
Sz 2.347 .847 .344 2.770 .007 .622 1.609
KM -.146 .060 -.256 -2.424 .018 .859 1.164
a. Dependent Variable: ROE
Sumber : Hasil olahan data SPSS 26.
..
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas menunjukkan model analisis linier berganda

yang digunakan dalam penelitian ini diformulasikan sebagai berikut:

Y = 𝛼 + 𝑏1 𝑥1 + 𝑏2 𝑥2 + 𝑏3 𝑥3 + 𝑏4 𝑥4

atau

Y = -27,532 + 1,020x1 - 0,042x2 + 2,347x3 – 0,146x4

Dari hasil persamaan regresi linier berganda masing-masing variabel dapat

dijelaskan pengaruhnya terhadap profitabilitas sebagai berikut:

1. Nilai konstanta memiliki nilai negatif sebesar -27,532. Tanda negatif artinya

menunjukkan pengaruh yang berlawanan arah antara variabel independen dan

dependen. Hal ini menunjukkan bahwa jika semua variabel independen yang

meliputi perputaran modal kerja , struktur modal (DER), ukuran perusahaan

dan kepemilikan manajerial bernilai 0 atau tidak ada perubahan, maka nilai

profitabilitas (Y) sebesar -27,532.

76
2. Nilai koefisien regresi perputaran modal kerja (X1) adalah sebesar 1,020. Nilai

tersebut menunjukkan pangaruh positif antara variabel perputaran modal kerja

dan profitabilitas. Hal ini artinnya jika variabel perputaran modal kerja

mengalami kenaikan sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lainnya adalah

tetap, maka akan menaikkan profitabilitas sebesar 1,020.

3. Nilai koefisien regresi struktur modal (DER) adalah sebesar -0,042. Nilai

tersebut menunjukkan pangaruh negatif antara variabel struktur modal (DER)

dan profitabilitas. Hal ini artinnya jika variabel struktur modal (DER)

mengalami kenaikan sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lainnya adalah

tetap, maka akan menurunkan profitabilitas sebesar -0,042.

4. Nilai koefisien regresi ukuran perusahaan adalah sebesar 2,347. Nilai tersebut

menunjukkan pangaruh positif antara variabel ukuran perusahaan dan

profitabilitas. Hal ini artinnya jika variabel ukuran perusahaan mengalami

kenaikan sebesar satu satuan dengan asumsi variabel lainnya adalah tetap,

maka akan menaikkan profitabilitas sebesar 2,347.

5. Nilai koefisien regresi kepemilikan manajerial adalah sebesar -0,146. Nilai

tersebut menunjukkan pangaruh negatif antara variabel kepemilikan

manajerial (X4) dan profitabilitas (Y). Hal ini artinnya jika variabel

kepemilikan manajerial (X4) mengalami kenaikan sebesar satu satuan dengan

asumsi variabel lainnya adalah tetap, maka akan menurunkan profitabilitas (Y)

sebesar 0,146.

77
4.2.3 Uji Hipotesis

4.2.3.1 Uji Statistik T (Uji Parsial)

Uji statistik t digunakan untuk menguji tingkat signifikansi pegaruh masing-

masing variabel bebas perputaran modal kerja, debt to equity ratio (DER), ukuran

perusahaan dan kepemilikan manajerial terhadap return on equity (ROE) secara

parsial. Pengujian ini dijalankan dengan menggunakan tingkat signifikansi (𝑎 =

5%) atau 0,05.

Dasar pengambilan uji t :

1) Jika nilai Sig. < 0,05 atau t hitung > t tabel, maka variabel bebas berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat.

2) Jika nilai Sig. > 0,05 atau t hitung < t tabel maka variabel bebas tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Hasil analisis statistik data menggunakan program SPSS 26.0 for windows,

diperoleh output yang terlihat pada Tabel 4.8 di bawah ini.

Tabel 4.6
Hasil Uji t

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -27.532 12.610 -2.183 .032
WCTO 1.020 .457 .221 2.230 .029
DER -.042 .022 -.218 -1.882 .064
Sz 2.347 .847 .344 2.770 .007
KM -.146 .060 -.256 -2.424 .018
a. Dependent Variable: ROE

Sumber : Hasil olahan data SPSS 26.

78
Berdasarkan hasil Tabel 4.6 di atas, dapat disimpulkam beberapa keputusan

sebagai berikut:

1. Variabel perputaran modal kerja memiliki t hitung 2,230 dan bertanda positif.

Nilai tersebut lebih besar dari t tabel (2,230 > 1,99210) dengan nilai

signifikansi 0,029 < 0,05 yang artinya secara parsial perputaran modal kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROE) pada Industri

Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia, sehingga hipotesis diterima.

2. Variabel struktur modal (DER) memiliki t hitung -1.882 dan bertanda negatif.

Nilai tersebut lebih kecil dari t tabel (-1.882 < 1,99210) dengan nilai

signifikansi 0,064 > 0,05 yang artinya secara parsial struktur modal (DER)

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROE) pada

Industri Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia, sehingga hipotesis

ditolak.

3. Variabel ukuran perusahaan memiliki t hitung 2,770 dan bertanda positif. Nilai

tersebut lebih besar dari t tabel (2,770 > 1,99210) dengan nilai signifikansi

0,007 < 0,05 yang artinya ukuran perusahaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap profitabilitas (ROE) pada Industri Property dan Real Estate

di Bursa Efek Indonesia, sehingga hipotesis diterima.

4. Variabel kepemilikan manajerial memiliki t hitung -2,424 bertanda negatif.

Nilai tersebut lebih kecil dari t tabel (-2,041 < 1,99210) dengan nilai

signifikansi 0,018 < 0,05 yang artinya kepemilikan manajerial berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROE) pada Industri Property dan

Real Estate di Bursa Efek Indonesia, sehingga hipotesis diterima.

79
4.2.3.2 Uji Statistik F (Uji Simultan)

Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah keseluruhan variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen dengan menggunakan derajat

keyakinan sebesar 95% atau 𝑎 = 5%. Dasar keputusan pengujian uji f adalah sebagai

berikut:

1. Jika hasil nilai sig < 0,05 maka menunjukkan bahwa variabel independent secara

simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. Jika hasil nilai sig > 0,05 maka menunjukkan bahwa variabel independent secara

simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Tabel 4.7

Hasil Uji Statistik F (Uji Simultan)

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1662.244 4 415.561 7.305 .000b
Residual 4266.785 75 56.890
Total 5929.029 79
a. Dependent Variable: ROE
b. Predictors: (Constant), KM, WCTO, DER, Sz

Sumber : Data hasil olahan SPSS versi 26.


..
Hasil uji statistik f pada Tabel 4.7 diatas, menunjukkan bahwa nilai

signifikansi sebear 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 yang artinya variabel

independen perputaran modal kerja, struktur modal (DER), ukuran perusahaan dan

kepemilikan manajerial secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas (ROE), sehingga hipotesis diterima.

80
4.2.4. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R² yang

kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen. Karena dalam penelitian ini variabel

independen lebih dari satu maka digunakan Adjusted R Square. Adapun hasil uji

koefisien determinasi (R2) disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.8

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .529a .280 .242 7.54258 1.553
a. Predictors: (Constant), KM, WCTO, DER, Sz
b. Dependent Variable: ROE

Sumber : Data hasil olahan SPSS versi 26.

Tabel 4.8 menunjukkan milai koefisien determinasi (adjusted R2) yang

dihasilkan sebesar 0,242 atau 24,2%. Hal ini menjelaskan bahwa variabel dependen

profitabilitas (ROE) dipengaruhi oleh variabel independen yaitu perputaran modal

kerja, debt to equity ratio (DER), ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial

sebesar 24,2%. Sedangkan sisanya sebesar 75,8% dipengaruhi oleh variabel-

variabel lain diluar penelitian ini. Dengan kata lain kemampuan variabel

independen sangat terbatas dalam menjelaskan variabel dependen

81
4.3 Pembahasan Hasil
4.3.1 Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas

Hasil dari uji statistik ditemukan bahwa variabel perputaran modal kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas yang diukur dengan

Return on Equity (ROE). Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar

0,029 yang artinya lebih besar dari signifikansi yang diharapkan yaitu 0,05 dengan

koefisien regresi 1,020 bertanda positif, sehingga hipotesis yang menyatakan

terdapat pengaruh perputaran modal kerja terhadap perofitabilitas (ROE) diterima.

Perusahaan menggunakan modal kerja dalam mendanai kegiatan

operasionalnya. Dana yang dikeluarkan perusahaan diharapkan cepat kembali

untuk kegiatan operasional selanjutnya. Hasil penelitian ini membuktikan semakin

tinggi tingkat penjualan yang dihasilkan maka modal kerja berputar semakin cepat

sehingga modal cepat kembali ke perusahaan yang disertai keuntungan yang tinggi

pula, adanya keuntungan yang tinggi menyebabkan profitabilitas perusahaan juga

meningkat. Profitabilitas yang mengalami peningkatan akan mampu menarik minat

pemodal untuk berinvestasi pada perusahaan sehingga modal kerja mengalami

peningkatan. Begitupun sebaliknnya semakin rendah tingkat penjualan maka modal

kerja berputar semakin lambat yang disertai dengan kurangnya perolehan

keuntungan sehingga hal ini dapat menyebabkan turunnya profitabilitas

perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Natnadiandi dan

Yuliandhari (2018) serta penelitian Desi Wulandari (2021) yang menunjukkan hasil

bahwa perputaran modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

profitabilitas. Sedangkan hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian

82
Anggarsari dan Aji (2018) serta Bintara (2020) yang menunjukkan bahwa

perputaran modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

4.3.2 Pengaruh Struktur Modal (DER) terhadap Profitabilitas

Hasil dari uji statistik ditemukan bahwa variabel struktur modal yang diukur

dengan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap profitabilitas yang diukur dengan return on equity (ROE). Hal tersebut

ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,064 yang artinya lebih besar dari

signifikansi yang diharapkan yaitu 0,05 dengan koefisien regresi -0,042 bertanda

negatif, sehingga hipotesis yang menyatakan struktur modal (DER) berpengaruh

terhadap profitabilitas (ROE) ditolak.

Hasil penelitian yang menunjukkan arah hubungan negatif artinya semakin

tinggi struktur modal (DER) akan menurunkan profitabilitas (ROE). Hal ini

menunjukkan penggunaan komposisi hutang yang lebih besar daripada total modal

sendiri sehingga berdampak pada beban hutang yang meningkat sehingga

profitabilitas yang dihasilkan menurun. Sebaliknnya semakin rendah struktur modal

(DER) akan meningktakan profitabilitas (ROE). Hal ini disebabkan oleh

penggunaan total modal sendiri yang lebih besar dibanding penggunaan total

hutang sehingga beban hutang akan menurun yang mengakibatkan profitabilitas

yang dihasilkan meningkat. Pihak manajemen perusahaan dalam keadaan ini perlu

meningkatkan prinsip kehati-hatian dalam penggunaan hutang untuk memperoleh

keuntungan.

Hasil ini sejalan dengan pecking order theory yang menyatakan bahwa

penggunaan hutang yang semakin besar menunjukkan semakin besar biaya yang

83
harus ditanggung perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang dimiliki sehingga

dapat menurunkan profitabilitas perusahaan yang mana hal ini disebabkan oleh

penggunaan utang yang relatif tinggi menimbulkan biaya tetap berupa beban bunga

dan angsuran pokok pinjaman yang harus dibayar, yang semakin besar biaya tetap

dapat berakibat menurunnya laba perusahaan (Halim, 2015).

Pengaruh tidak signifikan diartikan bahwa perusahaan dengan struktur modal

(DER) yang rendah tidak menjamin memiliki profitabilitas yang tinggi pula. Hal

ini disebabkan presentase perubahan yang tidak sejalan antara struktur modal

(DER) dengan profitabilitas (ROE). Terdapat beberapa perusahaan pada Industri

Property dan Real Estate yang memiliki tingkat hutang yang tinggi dengan tingkat

profitabilitas yang tinggi, ada perusahaan yang memiliki tingkat hutang tinggi

dengan tingkat profitabilitas yang rendah dan ada juga perusahaan yang memiliki

tingkat hutang yang rendah dengan tingkat profitabilitas yang tinggi. Oleh karena

itu dapat dikatakan tinggi rendahnya struktur modal (DER) tidak memiliki pengaruh

yang berarti terhadap tingkat profitabilitas perusahaan. Di sisi lain, struktur modal

(DER) yang tinggi mengindikasikan adanya dana besar dari pihak pemberi hutang

yang dapat dimanfaatkan dalam operasional perusahaan dalam meningkatkan

profitabilitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan hutang yang

sangat tinggi akan menurunkan profitabilitas perusahaan karena biaya bunga yang

meningkat dan terdapat risiko gagal bayar, namun jika pengunaan hutang

meningkat dengan wajar dapat membantu kemampuan pendanaan operasional

perusahaan tersebut dengan tujuan meningkatkan profitabilitas. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian Wulandari (2021) yang menyatakan bahwa struktur

modal yang diukur dengan debt to equity ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap

84
profitabilitas. Penelitian oleh Siregar dan Harahap (2021) juga menunjukkan hasil

yang sama bahwa debt to equity ratio (DER) tidak memiliki pengaruh terhadap

profitabilitas. Sedangkan penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Lontoh dkk

(2019) serta Natnadiandi dan Yuliandhari (2018) yang menyatakan bahwa struktur

modal diukur dengan debt to equity ratio (DER) berpangruh signifikan terhadap

profitabilitas.

4.3.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas

Hasil dari uji statistik ditemukan bahwa variabel ukuran perusahaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas yang diukur dengan

Return on Equity (ROE). Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai signfikansi sebesar

0,007 yang artinya lebih kecil dari nilai signifikansi yang diharapkan yaitu 0,05

dengan koefisen regresi yang nilainya positif sebesar 2,347, sehingga hipotesis yang

menyatakan terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas (ROE)

diterima.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa semakin besar aset yang dimiliki

suatu perusahaan hal ini mengindikasikan bahwa besar juga harta yang dimiliki

perusahaan. Perusahaan dengan aset yang besar akan memanfaatkan sumber daya

yang ada semaksimal mungkin dalam kegiatan operasionalnya untuk menghasilkan

laba perusahaan. Apabila perusahaan mampu meningkatkan aset, maka hasil

operasional perusahaan juga akan meningkat yang mempengaruhi profitabilitas

perusahaan sehingga semakin besar pula tingkat kepercayaan pihak luar terhadap

suatu perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Lovi dan Tony

(2018), Natnadiandi dan Yuliandhari (2018) serta Lontoh, dkk (2019) yang

85
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas namun tidak sejalan dengan penilitian Lorenza dkk (2020) dan

Dolongseda dkk (2020) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas.

4.3.4 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Profitabilitas

Hasil dari uji statistik ditemukan bahwa variabel kepemilikan manajerial

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas yang diukur dengan

Return on Equity (ROE). Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai signfikansi sebesar

0,018 yang artinya lebih kecil dari nilai signifikansi yang diharapkan yaitu 0,05

dengan koefisen regresi -0,146 bertanda negatif, sehingga hipotesis yang

menyatakan bahwa terdapat pengaruh kepemilikan manajerial terhadap

profitabilitas (ROE) diterima.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika kepemilikan manajerial

meningkat maka akan menurunkan tingkat profitabilitas. Menurut teori keagenan

(agency theory) Jensen Meckling (1976) dijelaskan bahwa pemisahan antara

kepemilikan dan pengelolaan perusahaan akan menimbulkan masalah keagenan.

Konflik keagenan ini terjadi disebabkan adanya kepentingan yang berbeda antara

principal (pemilik) dan agen (manajer) untuk memaksimalkan kepentingannya

masing-masing. Salah satu cara untuk mensejajarkan kepentingan manajemen dan

pemegang saham adalah dengan kepemilikan saham oleh manajerial (Tri

Wulandari, 2018). Kepemilikan manajerial yang terlalu tinggi dapat menimbulkan

masalah pertahanan, ini maksudnya tingkat kepemilikan manajerial yang tinggi

menyebabkan pihak manajemen memiliki posisi yang kuat untuk melakukan

86
kontrol terhadap perusahaan, dimana pihak pemegang saham eksternal akan

mengalami kesulitan untuk mengendalikan tindakan manajerial. Kepemilikan

manajerial yang tinggi yang dimiliki oleh manajer dapat mempengaruhi keputusan

yang akan diambil, sehingga dikhawatirkan manajer dapat bertindak yang

menguntungkan demi kepentingan diri sendiri atau tujuan-tujuan tertentu yang

mana dapat berdampak pada kinerja keuangan persahaan yang berarti hal ini juga

dapat disertai dengan turunnya profitabilitas perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian Handayani dan Widyawati (2020) yang menunjukkan bahwa

kepemilikan manajerial berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas

sedangkan penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian oleh Agung dan Nila

(2017) serta Purba dan Africa (2019) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial

tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

4.3.5 Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal (DER), Ukuran

Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil Uji F pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa, nilai signifikansi

sebesar 0,000 yang mana nilai tersebut lebih kecil dari signifikansi 0,05. Dengan

demikian diperoleh kesimpulan bahwa perputaran modal kerja, struktur modal yang

diukur dengan debt to equity ratio (DER), ukuran perusahaan dan kepemilikan

manajerial secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas yang diukur

dengan return on equity (ROE) pada perusahaan Industri Property dan Real Estate

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2017, sehingga hipotesis yang

diajukan diterima.

87
Salah satu tujuan didirikannya suatu perusahaan yaitu untuk memperoleh

laba. Perusahaan dalam upaya untuk mencapai tujuannya dalam memaksimalkan

laba perlu memperhatikan beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

profitabilitas perusahaan. Pada penelitan ini faktor-faktor seperti perputaran modal

kerja, struktur modal, ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial secara

bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas

perusahaan. Oleh karena itu perusahaan diharapkan mampu dalam mengatur

strategi yang tepat dengan memperhatikan perputaran modal kerja, struktur modal,

ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial dalam upaya memaksimalkan laba

perusahaan yang mencerminkan tingkat profitabilasnya guna memakmurkan

investor dan dapat meyakinkan bagi para calon investor.

88
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data mengenai pengaruh perputaran modal kerja,

struktur modal, ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial terhadap

profitabilitas pada Industri Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2016-2020 dengan menggunakan sampel sebanyak 16

perusahaan maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perputaran Modal Kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Profitabilitas (ROE) pada Industri Property dan Real Estate yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020. Hal ini ditunjukkan

dengan nilai signifikansi sebesar 0,029 yang berarti lebih kecil dari nilai

signifikansi yang disyaratkan yaitu 0,05. Sehingga hipotesis 1 (H1) yang

menyatakan bahwa Perputaran Modal Kerja berpengaruh terhadap

Profitabilitas (ROE) terbukti. Hasil ini berarti cepat lambatnya perputaran

modal kera pada Industri Property dan Real Estate mempengaruhi tinggi

rendahnya profitabilitas perusahaan.

2. Struktur Modal (DER) secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap Profitabilitas (ROE) pada Industri Property dan Real Estate yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020. Hal ini ditunjukkan

dengan nilai signifikansi sebesar 0,064 yang berarti lebih besar dari nilai

signifikansi yang disyaratkan yaitu 0,05. Sehingga hipotesis 2 (H2) yang

menyatakan bahwa Struktur Modal (DER) berpengaruh terhadap Profitabilitas

89
(ROE) tidak terbukti. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan utang yang

besar pada beberapa perusahaan dalam Industri Property dan Real Estate

sehingga hal ini menurunkan profitabilitas perusahaan tersebut. Namun hasil

tidak signifikan berarti penggunaan utang yang besar belum tentu dapat

menurunkan profitabilitas, sebaliknya penggunaan utang yang lebih kecil juga

belum tentu menghasilkan profitabilitas yang besar.

3. Ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Profitabilitas (ROE) pada Industri Property dan Real Estate yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020. Hal ini ditunjukkan dengan nilai

signifikansi sebesar 0,007 yang berarti lebih kecil dari nilai signifikansi yang

disyaratkan yaitu 0,05. Sehingga hipotesis 3 (H3) yang menyatakan bahwa

Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROE) terbukti. Hasil

ini berarti besar kecilnya aset yang dimiliki perusahaan pada Industri Property

dan Real Estate mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaannya.

4. Kepemilikan Manajerial secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap Profitabilitas (ROE) Industri Property dan Real Estate yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020. Hal ini ditunjukkan dengan nilai

signifikansi sebesar 0,018 yang berarti lebih kecil dari nilai signifikansi yang

disyaratkan yaitu 0,05. Sehingga hipotesis 4 (H4) yang menyatakan bahwa

Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROE) terbukti.

Hasil ini menunjukkan bahwa tingginya kepemilikan saham oleh pihak

manajemen dapat menurunkan profitabilitas perusahaan dikarenakan

kepemilikan manajerial yang tinggi mempengaruhi keputusan yang diambil

sehingga membuat manajer bertindak yang menguntungkan demi kepentingan

90
diri sendiri atau tujuan tertentu yang berdampak pada kinerja keuangan

perusahaan.

5. Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal (DER), Ukuran Perusahaan dan

Kepemilikan Manajerial secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap

Profitabilitas (ROE) Industri Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2016-2020. Hal ini ditunjukkan dengan nilai

signifikansi sebesar 0,000 yang berarti nilai tersebut lebih kecil dari nilai

signifikansi yang disyaratkan yaitu 0,05. Sehingga hipotesis 5 (H5) yang

menyatakan bahwa Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal (DER), Ukuran

Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap profitabilitas

(ROE) terbukti.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penelitian ini memiliki

keterbatasan yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Terdapat beberapa perusahaan property dan real estate yang tidak memenuhi

kriteria purposive sampling, sehingga mengakibatkan eliminasi data yang

banyak.

2. Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan property dan real estate yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga hasil yang diperoleh tidak dapat

digeneralisasi pada semua jenis perusahaan di Bursa Efek Indonesia.

3. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa variabel independen dalam

penelitian ini yakni perputaran modal kerja, struktur modal, ukuran perusahaan

dan kepemilikan manajerial mempengaruhi profitabilitas hanya sebesar 24,2%

91
sehingga sisanya sebesar 75,8% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian

ini.

5.3 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan pada penelitian ini, maka dapat

disampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan, informasi tentang pengaruh perputaran modal kerja, ukuran

perusahaan dan kepemilikan manajerial dapat menjadi landasan bagi pihak

perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan profitabilitas

perusahaan.

2. Bagi investor, dengan hasil penelitian ini diharapkan sebelum berinvestasi ke

kiranya dapat memperhatikan struktur modal dalam suatu perusahaan demi

mendapatkan keuntungan yang baik. Hal ini dikarenakan variabel tersebut

memiliki pengaruh negatif terhadap profitabilitas yang mana artinya

perusahaan dengan penggunaan utang yang tinggi dapat menurunkan

profitabilitas, sebaliknya penggunaan utang yang rendah dapat meningkatkan

profitabilitas perusahaan.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperbaiki keterbatasan yang ada

pada penelitian ini dengan menambahkan atau mengganti variabel-variabel lain

yang dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan yang tidak diteliti dalam

penelitian ini. Peneliti selanjutnya juga diharpakan menambah sampel

penelitian serta menggunakan periode penelitian yang lebih panjang untuk

memperluas penelitian.

92
DAFTAR PUSTAKA

Abdul H & M. Hanafi. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN.

Alviani, T., & Sufyani, M. A. (2020). Peluang Tumbuh , Struktur Modal ,


Kepemilikan Manajerial Terhadap Profitabilitas dan Nilai Perusahaan. Jurnal
Riset Bisnis Dan Manajemen, 13(1), 41–51.

Anggarsari, L., & Aji, T. S. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage,


Likuiditas, Perputaran Modal Kerja Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap
Profitabilitas (Sektor Industri Barang Dan Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Periode 2013-2016). Jurnal Ilmu Manajemen (JIM), 6(4), 542–
549.

Anwar M. 2019. Dasar-dasar Manejemen Keuangan. Edisi Pertama.


Jakarta:Kencana.

Astivasari, N., & Siswanto, E. (2018). Pengaruh Struktur Modal dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Indonesia (Studi Pada
Perusahaan Sektor Properti dan Real Estate yang Listing di BEI Periode 2012
2014). Ekonomi Bisnis, 23(1), 35–42.
https://doi.org/10.17977/um042v23i1p35-42

Bintara, R. (2020). The Effect of Working Capital, Liquidity and Leverage on


Profitability. Saudi Journal of Economics and Finance, 04(01), 28–35.
https://doi.org/10.36348/sjef.2020.v04i01.005

Christiawan J, Y., & Taringan, J. (2007). Kepemilikan Manajerial: Kebijakan


Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 9(1),
1-8.

Dolongseda, E, A., Murni, S., & Loindong, R, S, S. (2020). Pengaruh Struktur


Modal Dan Assets Size Terhadap Profitabilitas Industri Property Dan Real
Estate Periode 2014-2017. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis Dan Akuntansi, 8(1), 2158–2168.

Eugene F, Brigham dan Joel F, Houston. 2010. Manajemen Keuangan. Edisi


Sebelas. Jakarta:Selemba Empat.

Ghozali I. 2018. Aplikasi Analisa Multivariate dengan Program IBM SPSS 25.
Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegor

Hajisaaid, A, S, M, A. (2020). The Effect of Capital Structure on Profitability of


Basic Materials Saudi Arabia Firms. Journal of Mathematical Finance,
10(04), 631–647. https://doi.org/10.4236/jmf.2020.104037.

93
Halim & Abdul. (2015). Manajemen Keuangan Bisnis : Konsep dan Aplikasinya.
Edisi Pertama. Jakarta:Mitra Wacana Media.

Handayani, D. Y., & Widyawati, D. (2020). Pengaruh Kepemilikan Manajerial,


Leverage, Dan Firm Size Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Jurnal Ilmu Dan
Riset Akuntansi, 9(6), 1–19.

Handini S. 2020. Buku Ajar:Manajemen Keuangan. Surabaya:Scopindo Media


Pustaka.

Hani, S. 2015. Teknik Analisa Laporan Keuangan. Medan:UMSU Press.

Harjito A & Martono. 2012. Manajemen Keuangan. Edisi Kedua.


Yogyakarta:Ekonisia.

Hartono, J. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.

Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan Integrated and Comprehensive Edition.


Jakarta: Grasindo.

Husnan S & Pudjiastuti E. 2012. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan. Edisi


Keenam. Cetakan Pertama. Yogyakarta : UPP STIM YPKN.

Husnan S. 2019. Manajemen Keuangan. Edisi 3. Jakarta:Universitas Terbuka.

Irawati S. 2006. Manajemen Keuangan. Bandung:Pustaka.

Isik, O., Unal, A, E., & Unal, Y. (2017). the Effect of Firm Size on Profitability:
Evidence From Turkish Manufacturing Sector. Journal of Business,
Economics and Finance, 6(4), 301–308.
https://doi.org/10.17261/pressacademia.2017.762.

Jasmani. (2019). The Effect of Liquidity and Working Capital Turnover on


Profitability at PT. Sumber Cipta Multiniaga, South Jakarta. PINISI Discretion
Review, 3(1), 29–38. https://doi.org/10.26858/pdr.v3i1.13269

Kamalia, A. (2020). Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Piutang, dan Persediaan


Terhadap Profitabilitas pada Industri Otomotif. Jurnal Ilmu Dan Riset
Manajemen, 9(5), 1–16

Kamaludin. 2011. Manajemen Keuangan, Konsep Dasar Dan Penerapannya.


Bandung:Mandar maju.

Kasmir. 2016. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Kedua. Jakarta:Kencana.

Kasmir. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedelapan. Jakarta:PT


Rajagrafindo Persada.

94
Komarudin, Mamay & Tabroni. 2019. Manajemen Keuangan Struktur Modal.
Tasikmalaya:Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia.

Lontoh, I, C, G., Rate, Van, P., & Saerang, S, I. (2019). Pengaruh Struktur Modal,
Kepemilikan Institusional Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas
Pada Industri Keuangan Non Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 7(3),
4154–4163.

Lorenza, D., Kadir, M. A., & Sjahruddin, H. (2020). Pengaruh Struktur Modal dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Otomotif Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi Manajemen, 6(1), 13–20.

Maryanto, D., & Rafif, I. (2021). Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap
Return on Equity (Roe) Di Pt. Unilever Tbk, Jakarta. Jurnal Lentera
Akuntansi, 6(1), 13–30. https://plj.ac.id/ojs/index.php/jrakt/article/view/436

Munawir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kelima Belas.


Yogyakarta:Liberty.

Nainggolan, E. P., & Abdullah, I. (2019). Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan
Likuiditas Terhadap Profitabilitas Bank Milik Pemerintah tahun 2015 – 2018.
Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis, 19(2), 151–158.
https://doi.org/10.30596/jrab.v19i2.4601

Nasution U. 2020. Struktur Modal. Medan:Undhar Press.

Natnadiandi, A., & Yuliandhari, W, S. (2018). Pengaruh Perputaran Modal Kerja,


Struktur Modal, dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas (Studi Empiris
pada Perusahaan Real Estate & Property yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2012-2016). E-Proceeding of Management, 5(3), 3551–
3558.

Nurdiana, D. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Likuiditas Terhadap


Profitabilitas. MENARA Ilmu, 12(6), 77–88.

Pardanawati, S. L. (2021). Effect of Working Capital Turnover, Leverage and


Sales Growth on Profitability of Consumption Industry Companies in IDX.
Annals of R.S.C.B, 25(6), 5770–5781. http://annalsofrscb.ro

Purnomo A.R. 2017. Analisis Statistik Ekonomi dan Bisnis Dengan SPSS. Edisi 2.
CV. Wade Group:Ponorogo.

Putra, A. S., & Nuzula, N. F. (2017). Pengaruh Corporate Governance Terhadap


Kinerja Keuangan (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia). Administrasi Bisnis, 47(1), 103–112.

Rahmawati. 2012. Teori Akuntansi Keuangan. Yogyakarta:Graha Ilmu.

95
Riyanto. 2008. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4.
BFPE:Yogyakarta.

Rodoni A & Ali H. 2010. Manajemen Keuangan. Jakarta:Mitra. Wacana Media.

Sartono. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi keempat.


Yogyakarta:BPFE.

Simangunsong, R. R. (2021). Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap


Profitabilitas Pada Pt. Anabatic Technologies Tbk Periode 2012-2019. Jurnal
Ekonomi Efektif, 3(2), 277–284. https://doi.org/10.32493/jee.v3i2.8748

Siregar, Q. R., & Harahap, D. D. (2021). Influence Current Ratio, Debt to Equity
Ratio and Total Asset Turnover on Return on Equity in the Transportation
Sector Industry. International Journal of Business Economics (IJBE), 2(2),
99–112. https://doi.org/10.30596/ijbe.v2i2.6644

Subiyanti, S., & Zannati, R. (2019). Pengaruh Good Corporate Governance


Terhadap Profitabilitas Kinerja Perbankan. Jurnal Manajemen Strategi Dan
Aplikasi Bisnis, 2(3), 127–136.
https://ejournal.imperiuminstitute.org/index.php/JMSAB

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantiatif, Kuliatitatif, dan R&D.


Bandung:Alfabeta.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Bisnis, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


Kombinasi, dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Sumardi R, Suharyono. 2020. Dasa-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta


Selatan:Lembaga Penerbitan Universitas-universitas Nasioanal.

Suryanto W, Nainggolan D. C. 2021. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.


Bandung:Penerbit Media Sains Indonesia.

Sutrisno. 2013. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep & Aplikasi.


Jakarta:Ekonisia.

Torang S. 2012. Metode Riset Struktur & Perilaku Organisasi. Bandung:Alfabeta.

Trafalgar, J., & Africa, L. A. (2019). The effect of capital structure, institutional
ownership, managerial ownership, and profitability on company value in
manufacturing companies. The Indonesian Accounting Review, 9(1), 27–38.
https://doi.org/10.14414/tiar.v9i1.1619

Vinasithamby, S. (2018). Firm Size Influence on Profitability of Sri Lankan


Diversified Holdings Firms. International Journal of Advanced Research in
Management and Social Sciences, 6(6), 201–207.

96
Widianingsih, D. (2018). Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional,
Komisaris Independen, serta Komite Audit pada Nilai Perusahaan dengan
Pengungkapan CSR sebagai Variabel Moderating dan Firm Size sebagai
Variabel Kontrol. Jurnal Akuntansi Dan Pajak, 19(1), 38–52.
https://doi.org/10.29040/jap.v19i1.196

Wulandari, D. (2021). Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan,


Pertumbuhan Penjualan, Likuiditas, Dan Struktur Modal Terhadap
Profitabilitas. Jurnal Ekonomi Mahasiswa (JEKMa), 1(2), 1–12.
http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jira/article/view/267/272

Wulandari P. D (2018). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan


Insitusional, Profitabilitas, Leverage dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB (JIMF), 7(1), 1-18.
http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/5286

Yunita, Y., Shelly, S., Ariani, N., Chandra, E., Selvia, S., Pane, A., & Putra, S. K.
(2019). Pengaruh Times Interest Earned Ratio, Total Asset Turnover dan
Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sub Sektor
Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-
2017. Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah), 2(2), 253–264.
https://doi.org/10.36778/jesya.v2i2.93

97
LAMPIRAN

98
Lampiran 1. Data Penelitian

Perputaran Asset Kepemilikan


KODE DER ROE
NO Tahun Modal Size Manajerial
SAHAM (X2) (Y)
Kerja (X1) (X3) (X4)
2016 1.81 157.87 17.06 0.05 9.42
2017 0.85 150.41 17.18 0.04 16.37
1 APLN 2018 0.47 142.34 17.20 0.04 1.59
2019 0.04 129.51 17.20 0.03 0.94
2020 0.90 167.64 17.23 0.02 1.59
2016 0.26 53.51 15.47 0.07 9.92
2017 0.37 48.62 15.56 0.07 12.56
2 BEST 2018 0.18 50.77 15.65 0.07 10.13
2019 0.16 43.21 15.67 0.07 8.51
2020 -0.05 44.20 15.65 0.07 -2.64
2016 -0.15 43.81 13.57 8.78 -5.30
2017 -0.50 56.77 13.57 8.78 -8.64
3 BKDP 2018 -0.35 64.77 13.55 8.78 -7.91
2019 -0.59 62.30 13.63 8.30 -6.05
2020 -0.37 64.30 13.58 8.30 -6.45
2016 -1.15 134.11 16.29 0.00 5.88
2017 -0.55 107.54 16.39 0.00 4.30
4 DILD 2018 4.04 118.18 16.47 10.17 2.98
2019 0.69 104.25 16.51 10.17 6.04
2020 0.35 159.57 16.57 10.17 1.14
2016 0.29 7.38 15.76 0.04 3.24
2017 0.24 7.85 15.79 0.04 2.82
5 GWSA 2018 0.21 8.67 15.83 0.04 3.05
2019 0.14 9.50 15.86 0.04 1.81
2020 -0.05 8.25 15.84 0.04 -0.82
2016 0.74 26.09 15.46 0.09 4.44
2017 -0.66 57.20 15.71 0.09 3.49
6 INPP 2018 5.42 59.88 15.76 0.09 2.82
2019 4.10 26.19 15.89 0.09 32.87
2020 -0.88 32.66 15.85 0.05 -8.38
2016 0.07 90.36 16.19 0.01 7.56
2017 0.02 90.95 16.24 3.11 2.54
7 KIJA 2018 0.01 94.69 16.28 2.97 1.11
2019 0.02 93.19 16.32 2.97 2.24
2020 0.01 94.88 16.32 2.95 0.72

99
2016 5.03 77.99 15.70 2.47 32.29
2017 1.53 50.01 15.74 4.72 26.22
8 MKPI 2018 1.34 33.96 15.76 5.65 19.47
2019 3.15 32.19 15.80 5.65 11.17
2020 -3.86 35.95 15.85 5.76 4.12
2016 -11.33 20.75 15.19 0.70 12.16
2017 3.05 14.85 15.50 1.03 6.28
9 MMLP 2018 2.77 14.75 15.62 1.03 5.30
2019 2.81 20.06 15.73 0.66 4.87
2020 -0.07 16.72 15.72 0.58 -1.55
2016 0.24 57.15 15.18 0.40 12.65
2017 0.35 60.67 15.39 0.40 18.37
10 MTLA 2018 0.27 51.04 15.46 0.31 14.75
2019 0.40 58.64 15.63 0.22 12.67
2020 0.21 45.51 15.60 1.27 7.02
2016 0.21 61.19 13.18 3.99 6.96
2017 0.10 50.87 13.13 3.99 1.80
11 PUDP 2018 0.05 44.76 13.10 5.27 1.69
2019 0.02 58.29 13.20 8.27 1.27
2020 -0.11 64.37 13.16 8.27 -7.39
2016 1.18 87.61 16.84 0.02 16.16
2017 0.58 82.61 16.97 0.02 15.83
12 PWON 2018 0.53 63.39 17.04 0.02 18.46
2019 0.52 44.21 17.08 0.02 17.90
2020 0.26 50.35 17.09 0.02 6.36
2016 -0.20 3.47 12.03 37.91 -4.15
2017 0.24 24.19 12.30 38.72 8.24
13 RBMS 2018 0.03 42.71 13.71 21.85 0.86
2019 -0.26 33.47 13.60 22.41 -3.92
2020 -0.85 35.85 13.54 22.41 -8.11
2016 0.66 14.95 14.56 2.66 14.22
2017 0.57 10.97 14.64 2.50 12.02
14 RDTX 2018 0.63 9.21 14.74 2.43 11.56
2019 1.52 10.74 14.84 2.43 9.22
2020 1.21 8.57 14.90 2.44 8.63
2016 0.06 23.95 15.05 0.00 2.21
2017 0.02 41.10 15.17 64.59 1.49
15 RODA 2018 0.00 46.03 15.20 64.59 0.00
2019 -0.22 60.83 15.18 64.73 -11.35
2020 -0.18 78.78 15.19 64.91 -7.63
16 SMRA 2016 0.14 154.85 16.85 0.14 7.41

100
2017 0.18 159.32 16.89 0.61 6.37
2018 0.21 61.11 16.96 0.99 2.96
2019 0.29 158.60 17.01 1.08 6.49
2020 0.17 174.31 17.03 1.08 6.75

101
Lampiran 2. Hasil Penelitian

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROE 80 -11.35 32.87 5.5249 8.66320
WCTO 80 -11.33 5.42 .3693 1.87746
DER 80 3.47 174.31 62.0290 45.33414
Sz 80 12.03 17.23 15.4644 1.27032
KM 80 .00 64.91 7.0728 15.19529
Valid N (listwise) 80

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 80
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 7.34914554
Most Extreme Differences Absolute .099
Positive .099
Negative -.073
Test Statistic .099
Asymp. Sig. (2-tailed) .052c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -27.532 12.610 -2.183 .032
WCTO 1.020 .457 .221 2.230 .029 .977 1.024
DER -.042 .022 -.218 -1.882 .064 .717 1.394
Sz 2.347 .847 .344 2.770 .007 .622 1.609
KM -.146 .060 -.256 -2.424 .018 .859 1.164
a. Dependent Variable: ROE

102
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .529a .280 .242 7.54258 1.553
a. Predictors: (Constant), KM, WCTO, DER, Sz

b. Dependent Variable: ROE

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1662.244 4 415.561 7.305 .000b
Residual 4266.785 75 56.890
Total 5929.029 79
a. Dependent Variable: ROE
b. Predictors: (Constant), KM, WCTO, DER, Sz

103

Anda mungkin juga menyukai