Implementasi Produk Pembiayaan Arrum BPKB
Implementasi Produk Pembiayaan Arrum BPKB
Implementasi Produk Pembiayaan Arrum BPKB
DISUSUN OLEH :
Adil Faijin
016161002
DISUSUN OLEH :
Adil Faijin
016161002
i
PERSETUJUAN
Hari : Selasa
Menyetujui,
Mengetahui
Kepala KCP Pegadaian Syariah Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Cabang Ampera Jayapura IAIN Fattahul Muluk Papua
ii
KATA PENGANTAR
iii
6. Kepada kedua orang tua saya yang saya cintai terimakasih atas segala do’a,
kepercayaan, cinta dan kasih sayang yang tiada henti diberikan kepada
penulis.
7. Tak lupa ucapan terimaksih kepada teman-teman satu angkatan dan adek-adek
tingkat yang selalu memberikan semangat serta dukungan doa.
Meskipun penulis telah menyusun dengan maksimal namun penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini, baik dalam penulisan,
tata bahasa serta tanda baca, oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca sekalian.
Akhir kata, semoga laporan ini bisa bermanfaat untuk penulis maupun
pembaca.
Adil Faijin
iv
DAFTAR ISI
C. Struktur Oragaisasi dan Tugas Pokok PT. Pegadaian Syariah CPS Jayapura 13
v
G. Peluang Bisnis UMKM .................................................................................. 28
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 39
B. Saran ................................................................................................................ 39
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga keuangan merupakan lembaga perantara dari pihak yang
memiliki kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana, memiliki
fungsi sebagai perantara keuangan masyarakat. Lembaga keuanagan adalah
semua badan yang kegiatanya bidang keuangan, melakukan menghimpun dan
menyalurkan dana kepada masyarakat.
Lembaga keuangan terdiri dari lembaga bank dan lembaga keuangan
non bank. Lembaga keuangan sangat berperan penting dalam perekonomian di
Indonesia dan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan
manusia baik dalam bertransaksi, penyimpanan, pembiayaan, layanan
pembayaran, maupun kebutuhan dana.
Lembaga keuangan meliputi pegadaian, perusahaan asuransi, koperasi
dan lain sebagainya baik dan ada yang berbasis syariah dan konvensional,
Lembaga keuangan bukan bank terutama pegadaian dalam operasinya hampir
sama dengan bank seperti pelayanan jasa, investasi berupa kepemilikan
kendaraan bermotor dan logam mulia, pembiayaan usaha serta kebutuhan akan
dana. Dan tujuananya adalaha mengatasi agar masyrakat yang sedang
membutuhkan uang tidak jatuh kepada tukang ijon atau rentenir dengan bunga
yang sangat tinggi. Perusahaan pegadaiaan menyediakan pinjaman uang
dengan jaminan barang-barang berharga. Jika seseorang membutuhkan dana
dapat mengajukan ke berbagai sumber dana, seperti meminjam uang ke bank
dan sistem keuangan lain. Namun yang menjadi kendala utamanya adalah
prosedur dan persyaratan yang rumit dan memakan waktu relative lebih lama,
disamping persyaratan yang lebih sulit. begitu pula dengan barang jaminan
tentu tidak semua barang jaminan bisa dijadikan jaminan.
Pegadaian syariah merupakan lembaga keuangan yang hadir dengan
tujuan dan berperan penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
terutama golongan menegah kebawah dalam suatu wilayah seperti Usaha
1
2
1
Said Isya Mustafa, Reformasi Lembaga Keuangan Mikro Menuju Pola Syariah,Empatdua,
Malang, 2018, Hlm 33.
2
Zainuddin Ali. Hukum Gadai Syariah. Jakarta, Sinar Mas 2008. Hlm 11.
3
Ibid. hlm 12.
3
pembiayaan lain dengan prinsip syariah. Berikut adalah jenis produk yang ada
di pegadaian syariah; 1. Arrum Haji, 2. Arrum BPKB, 3. Amanah, 4. Rahn
(Gadai Syariah), 5.Multi pembayaran Online, 6. Tabungan emas, 7.Mulia, 8.
Konsinyasi emas.4 Yang mana produk ARRUM BPKB adalah Salah satu
produk pembiayaan yang dikeluarkan oleh pegadaian syariah untuk
memudahkan para pengusaha kecil (UMKM) untuk mendapatkan modal usaha
dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor. Kendaraan tetap pada pemiliknya
sehingga dapat digunakan untuk mendukung usaha. Oleh karena itu saya
mengangkat judul “IMLEMENTASI PRODUK PEMBIAYAAN ARRUM
BPKB DALAM MENINGKATKAN USAHA KECIL MIKRO NASABAH
PADA KANTOR PEGADAIAN SYARIAH AMPERA JAYAPURA. Untuk
mengetahui lebih mendalam mengenai produk tersebut.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan
dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui Implementasi Produk Pembiayaan ARRUM BPKB Di
Kantor Pegadaian Syariah Cabang Ampera Jayapura!
2. Untuk mengetahui Peran Pegadaian Syariah Cabang Ampera Jayapura
Dalam Meningkatkan Usaha Mikro Nasabah Melalui Pembiayaan Produk
ARRUM BPKB
4
www.pegadaian.co.id, diakses Pada Tanggal 04 Juli 2019, Pukul, 21.00 WIT.
4
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuandan pengalaman peneliti pada bidang
penelitian, dan lebih mengetahui system kerja didalam dunia pegadaian
serta dapat mengetahui perbedaan Implementasi secara teori dalam
perkuliahan dan secara praktik di dalam pegadaian.
2. Bagi Masyarakat
Peneliti dapat menjelaskan secara jelas tentang pegadaian kepada
masyarakat terutama dalam pembiayaan produk Arrum BPKB melakukan
gadai sehingga masyarakat lebih mengenal dan mengetahui produk-produk
di dalam pegadaian.
3. Bagi PT. Pegadaian Syariah CPS Ampera Jayapura
Semoga apa yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian dapat
dijadikan acuan pegadaian untuk lebih baik dalam meningkatkan kepuasan
nasabah dan dalam mengembangkan produk-produk yang ada di
pegadaian.
E. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian
kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunaan untuk meneliti pada
kondisi objek yang alamaiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sembel sumber data
dilakukan secara purposive dan snowbaal, tekhnik pengumpulan dengan
trianggulasi (gabungan), analisi data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekan makna daripada generalisasi.
5
F. Analisis Penelitian
Analisis dalam penelitian ini yaitu dengan analisis non statistic atau
deskriptif Yang merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu
gejala, peristiwa yang terjadi pada saat sekarang atau masalah aktual. Dengan
menganalisa fakta yang terjadi dengan materi yang ada. Dalam penelitian
deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada
uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperimen.5
Analisis ini didapatkan dari fakta-fakta pihak pegadaian syariah
cabang ampera jayapura tentang aplikasi pembiayaan akad rahn untuk usaha
mikro ARRUM BPKB terhadap usaha mikro yang dimiliki nasabah.
5
Mega Linarwati, dkk, Studi Deskriptif Pelatihan Dan Pengembangan Sumberdaya Manusia
Serta Penggunaan Metode Behavioral Event Interview Dalam Merekrut Karyawan Baru Di Bank
Mega Cabang Kudus, Vol.2, No.2. Hlm 1.
BAB II
GAMBARAN UMUM
8
9
6
http://www.pegadaian.co.id/profil/sejarah-perusahaan Diakses Pada Tanggal 02 Juli 2019, Pkl
20.00 wit.
10
7
Zainuddin, Op.Cit., hlm 11.
8
Ibid, Hlm 15.
12
Misi:
a. Memberikan manfaat dan keuntungn optimal bagi seluruh pemangku
kepentingan dengan mengembangkan bisnis inti.
b. Membangun bisnis yang lebih beragam dengan mengembangkan bisnis
baru untuk menambah proposisi nilai kenasabah dan pemangku
kepentingan.
c. Memberikan service exelence dengan fokus nasabah melalui: bisnis proses
yang lebih sederhana, praktek menejemen resiko yang kokoh, SDM yang
professional berbudaya kinerja baik.9
9
http://www.pegadaian.co.id, Diakses Pada Tanggal 02 Juli 2019, Pkl 20.00 wit.
13
Pimpinan Cabang
Seperti halnya kantor cabang yang lain, kantor cabang PT. Pegadaian
Syariah Ampera ini memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda. Begitu juga
tugas yang dilaksanakan oleh para pegawai yang aka disebutkan berikut yaitu
uraian jabatan kantor cabang berdasarkan peraturan direksi PT. Pegadaian.
14
10
Zainuddin Ali. Op.Cit., Hlm 60.
16
11
Http://www.academia.edu/11010755/PEGADAIAN, diakses pada tanggal 04 Juli 2019, pukul
08.00
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Pembiayaan Ar-Rahn
Pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang diberikan oleh
suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain
pendanaan dilakukan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan.
Menurut Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah yang
dimaksud dengan pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang
dipersemakan dengan itu berupa12
a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah
b. Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam
bentuk ijarah muntahinya bittamlik
c. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang murabahah, slam dan
istisna
d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qard
e. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi
12
Siskawati Sholihah, Analisis Efektivitas Pembiayaan Keuangan Syariah Terhadap
Perkembangan Usaha Nasabah Di Sektor Riil,Vol.6, No.1, Hlm 18-19.
18
19
Terjemahan :
Pengertian “tetap” dan kekal berarti menahan. Kata ini merupakan makna
yang bersifat materiil. Karena itu, secara bahasa kata Ar-rahn berarti
“menjadikan sesuatu barang yang bersifat materi sebagai pengikat utang”
Pengertian gadai (rahn) secara bahasa seperti diungkapkan di atas
adalah tetap, kekal, dan jaminan; sedangkan dalam pengertian istilah adalah
menyandra sejumlah harta yang diserahkan sebagai jaminan secara hak, dan
dapat diambil kembali sejumlah harta dimaksud sesudah ditebus. 13 Namun,
pengertian gadai yang terungkap dalam pasal 1150 kitab Undang-Undang
Hukum Perdata adalah suatu hak yang diperbolehkan seseorang yang
mempunyai piutang atas suatu barang bergerak, yaitu barang bergerak tersebut
diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh orang yang mempunyai utang
atau orang lain atas nama orang yang mempunyai utang. Karena itu, makna
gadai (rahn) dalam bahasa hukum adalah perundang-undangan disebut
sebagai barang jaminan, agunan, dan rugguhan.
1. Al-quran
QS. Al-Baqarah (2) ayat 283 yang digunakan sebagai dasar dalam
membangun konsep gadai adalah berikut,
13
Zainuddin Ali, Op.Ci.,hlm 1-2.
14
Ibid, hlm 8.
20
Terjemahan;
“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara
tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah
ada barang tanggungan yang dipegang [6] (oleh yang berpiutang). Akan
tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka
hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu
(para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang
menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa
hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al
Baqarah : 283)
2. As-sunnah
Dasar hukum yang kedua untuk dijadikan rujukan dalam membuat
rumusan gadai syariah adalah hadis nabi Muhammad saw, yang antara lain
diungkapkan sebagai berikut.
Hadis A’isyah ra. Yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, yang berbunyi:
15
Ibid, Hlm 8.
16
Ibid.
22
17
Zainuddin Ali hlm 20-23.
23
2. Syarat-syarat Gadai
Selain rukun yang harus terpenuhi dalam transaksi gadai, maka
diperyaratkan juga syarat. Syarat-syarat gadai dimaksud, terdiri atas : (a)
shighat, (b) pihak-pihak yang berakad cakap menurut hukum, (c) utang
(marhun bih), dan (d) marhun. Keempat syarat dimaksud, diuraikan
sebagai berikut.
a. Shighat
Syarat Shighat tidak boleh terikat dengan syarat tertentu dan waktu
yang akan datang. Misalnya orang yang menggadaikan hartanya
mempersyaratkan tenggang waktu habis belum terbayar, sehingga
pihak gadai dapat diperpanjang atau satu bulan tenggang waktunya.
Kecuali jika syarat itu mendukung kelancaran akad maka
diperbolehkan. Sebagai contoh, pihak penerima gadai meminta supaya
akad itu disaksikan oleh dua orang saksi.
b. Pihak-pihak yang berakat cakap menurut hukum
Pihak-pihak yang berakad cakap menurut hukum mempunyai
pengertian bahwa pihak rahin dan marhun cakap melakukan perbuatan
hukum, yang ditandai dengan aqil baligh, berakal sehat, dan mampu
melakukan akad.
c. Uang (Marhun Bih)
Utang (marhun bih) mempunyai pengertian bahwa : (a) utang adalah
kewajiban bagi pihak berutang untuk membayar kepada pihak yang
memberi piutang; (b) merupakan barang yang dapat dimanfaatkan, jika
tidak bermanfaat maka tidak sah; (c) barang tersebut dapat di hitung
jumlahnya.
d. Marhun
Marhun adalah harta yang dipegang oleh murtahin (penerima gadai)
atau wakilnya, sebagai jaminan utang. Para ulama menyepakati bahwa
syarat yang berlaku pada barang gadai adalah syarat yang berlaku pada
barang yang dapat diperjual belikan, yang ketentuannya adalah:
24
mengarah pada skala usaha dan jumlah tenaga kerja yang diserap. Usaha
mikro/kecil menggunakan kurang dari lima orang kariawan, sedangkan usaha
skala menegah menyerap antara 5-19 tenaga kerja.18 Berdasarkan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang usaha Mikro, kecil
dan menengah (UMKM), UMKM Didefinisikan sebagai berikut:19
1. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kreteria sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000.00 (Lima
puluh juta rupiah) tidak termauk tananh dan bangunan tempat usaha
atau;
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak 300.000.000.00 (tiga
ratus juta rupiah)
2. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha, yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
usaha menengah atau usaha besar yang memiliki kreteri kecil sebagai
berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari RP5 50.000.000.00 (lima juta
rupiah) paling banyak Rp 500.000.000.00 (Lima ratus juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.00 (tiga ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000.00 (dua
miliar lima ratus juta rupiah).
3. Usaha menegah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha, yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
18
Said Insya Mustafa, Op.Cit., hlm 29.
19
Rachmawan Budiarto dkk, Ipusnas, Pengembanagan UMKM Antara Konseptual Dan
Pengalaman Praktis. Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, hlm 2-3.
26
dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan dengan kriteria sebagai berikut.
a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000.00 (lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000.00
(sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau
b. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000.00 (dua
miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
50.000.000.000.00 (lima puluh miliar rupiah).
20
Said Insya Mustofa, Op.Cit., hlm 30.
27
21
Said Insya Mustofa, Op.Cit., hlm 32-33.
22
Ibid, Hlm 37.
29
23
Rachmawan Budiarto, dkk, Ipusnas,Pengembangan UMKM :Atara Konseptual Dan
Pengalaman Praktis, Gajah Mada Univesity Press, 2015, Hlm 39-48.
31
ekonomi rill dalam kondisi seperti ini otonomi daerah menjadi faktor
pendorong pengembangan UMKM.
4. Implikasi perdagangan bebas
Ketika mulai diberlakukan ACFTA yang beri implikasi
terjadinya perdagangan yang bebas atau Fair Trade pemerintah tidak
bisa menjadikan UMKM Head To Head dengan businessman dari
CINA atau ASEAN karena UMKM jelas belum mampu melaksanakan
standar produksi (ISO 9000) maupun standar lingkungan (ISO 14000)
belum lagi masalah efisiensi produksi serta tingginya biaya upah
peserta biaya lainnya di indonesia.
5. Kebijakan Pemerintah yang cenderung tidak konsisten dan
diskriminatif
Dalam banyak dokumen resmi pemerintah telah dinyatakan
mengenai pentingnya peranan UMKM. Dari waktu ke waktu
pemerintah juga telah banyak melahirkan instrumen kebijakan untuk
pengembangan sektor tersebut, mulai dari area kebijakan yang bersifat
bantuan finansial, bantuan teknis, hingga bantuan keberpihakan politik
melalui peraturan-peraturan tertentu. Meskipun demikian, dalam
perjalanannya, banyak dari istrumen kebijakan itu yang telah dicabut
atau diganti, terutama yang masuk dalam area kebijakan bantuan
finansial dan bantuan keberpihakan politik. Hal tersebut dapat silihat
sebagai cerminan sikap inkonsistensi dan melemahnya komitmen
pemerintah terhadap pembangunan UMKM.
6. Ekspansi pasar modern
Kehadiran pasar modern yang semakin ekspansif menyebabkan
terpinggirnya para pelaku UMKM. Sebagai hasil kajian menunjukkan
bahwa kehadiran pasar modern telah berdampak negative bagi
keberadaan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM)
yang terlibat di warung-warung, toko-toko kelontong maupun pasar
tradisional.
33
2. Kemandirian Bangsa
Pengembangan UMKM diarahkan agar UMKM semakin kokoh
sebagai kekuatan utama perekonomian Indonesia. di dalamnya juga
terkandung tujuan agar UMKM mampu memasok sebagian besar
kebutuhan dalam negeri dengan produk barang maupun layanan hasil
karya anak bangsa sendiri. Ini menjadikan makin kokohnya UMKM
sebagai pilar kemandirian bangsa.
3. Terukur
Program pengembangan UMKM harus mempunyai tujuan dan
sasaran yang tepat. Program harus dirancang dengan saksama. Tahap-
tahapan sasaran yang akan dicapai harus jelas. Akhir pada setiap program
harus dapat diukur tingkat keberhasilannya. Ukuran keberhasilan dari
program tersebut dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
24
Ibid, hlm 96.
34
4. Komprehensif
Program pengembangan UMKM melibatkan beberapa institusi
selaku pemangku kepentingan. Untuk itu, perlu disesuaikan program-
program yang akan dilaksanakan agar masing-masing institusi dapat
mengikuti program tersebut dengan baik. Penyelesaian masalah dan
pemberdayaan UMKM harus mendapatkan skala prioritas yang tinggi
dalam merencanakan program. Persoalan dalam UMKM tidak dapat
diselesaikan oleh satu disiplin ilmu saja. Olehkarena itu, sifat
komprehensif harus diterapkan dalam pelaksanaan pengembangan
UMKM.
5. Berkelanjutan
Untuk membentuk UMKM yang unggul dan semakin mandiri,
pengembangan UMKM tidak bisa dilaksanakan dalam waktu yang
singkat. Kesinambungan program perlu dilakukan agar pengembangan
UMKM untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik dapat
berlangsung secara terus-menerus.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
25
Wawancara dengan Indah Yani, Marketing Pegadaian Syariah Cabang Jayapura, (Pada
Tanggal 09 Juli 2019)
35
36
26
Khurin Fijria Nuzula, Tinjauan Implementasi Fatwa DSN N0. 25/DSN-MUI/III/2002 Pada
Plaksanaan Penjualan Barang Gadai Yang Tidak Ditebus Jatim Syariah, Vol. 3. No. 5, 2016, hlm
425.
37
27
Said Insya Mustafa, Op. Cit., Hlm 42.
28
Muhammad Fuad, Analisis Peran Pembiayaan Oleh Pegadaian Syariah Bagi Pengembangan
UMKM, (Studi Kasus Produk ARRUM BPKB Di Kota LAngsa), Vol.3, No.2, 2018, hal 225.
29
Brosur ARRUM BPKB Pegadaian Syariah
38
30
Muhammad Fuad, Vol.3, No.2, 2018, hal 226.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis produk pembiayaan ARRUM BPKB
dalam meningkatkan usaha mikro nasabah pada bab ini dapat ditarik
kesimpulan sebagi berikut:
1. Pembiayaan ARRUM BPKB di Pegadaian Syariah Kantor Cabang
Jayapura sudah sesuai dengan fatwa DSN-MUI No. 25/DSN-
MUI/III/2002 yang menyetakan tentang “besar biaya pemeliharaan dan
penyimpanan marhun tidak boleh berdasarkan jumlah pinjaman.
2. Pegadaian Syariah sangat berperan penting bagi pembangunan
ekonomi Nasional, terutama solusi bagi pemberdayaan UMKM
melalui pemecahan masalah tekanan permodalan yang dihadapi oleh
UMKM.
B. Saran
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) akan menjadi maksimal
apabila semua pihak yang terkait juga maksimal dan sungguh-sungguh dalam
melaksanakan kewajibanya. Berikut ini beberapa saran sebagai koreksi dalam
kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Supaya lebih baik lagi pada kegiatan
yang sama pada tahun berikutnya.
1. Panitia
Hendaknya waktu Pelaksanaan Kerja Lapangan (PKL) dilakukan
dengan waktu yang telah sesuai sehingga mahasiswa tidak perlu lagi
memikirkan tugas kampus yang belum selesai agar mahasiswa bisa fokus
terhadap Pelaksanaan Kerja Lapangan (PKL)
39
40
3. Peserta
Hendaknya peserta PKL lebih disiplin dan aktif di tempat lokasi
kegiatan PKL, agar proses pelaksanaan PKL berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
42
Istirahat pukul 12.00 s.d 13.00 WIT.
Membantu pegawai mencatat OPR 21.
Pulang pukul 17.00 WIT.
Kamis, 23 Masuk kantor pukul 07.49 WIT.
Mei 2019 Melanjutkan mencatat OPR 21.
Membantu menyusun laporan kas bulanan
Istirahat pukul 12.00 s.d 13.00 WIT.
Kembali membantu bekerja.
Menukar uang pecahan di bank muamalat
Pulang pukul 16.00 WIT.
Jumat, 24 Mei Masuk kantor pukul 07.43 WIT.
2019 Mepersiapkan brosur dan formulir tabungan emas.
Bagi-bagi brosur sekaligus mencari nasabah yang
ingin membuka tabungan emas.
Istirahat pukul 11.30 s.d 13.30 WIT
Ikut ke bsm untuk stor
Membantu menjual barang lelang
Pulang pukul 18.30 WIT.
Senin, 27 Mei Masuk kantor pukul 07.36 WIT.
2019 Membantu menghitung uang
ikut ke bsm untuk stor
Istirahat pukul 12.00 s.d 13.00 WIT.
Kembali membantu pegawai bekerja dan
membantu melayani nasabah
Pulang pukul 18.47 WIT.
43
nasabah.
Istirahat pukul 12.00 s.d 13.00 WIT.
Kembali membantu pegawai dalam bekerja.
Pulang pukul 16.30 WIT.
Rabu, 29 Mei Masuk kantor pukul 07.41 WIT.
2019 Membantu melayani nasabah dan mebantu
pegawai dalam bekerja.
Istirahat pukul 12.00 s.d 13.00 WIT.
Membantu pegawai bekerja
Pulang pukul 16.40 WIT.
Senin, 10 Juni Masuk kantor pukul 08.23 WIT.
2019 Mebantu pegawai dalam bekerja dan melayani
nasabah
Istirahat pukul 12.00 s.d 13.00 WIT.
Lanjut Membantu melayani nasabah
Pulang pukul 17.10 WIT.
Selasa, 11 Masuk kantor pukul 07.52 WIT.
Juni 2019 Membantu pegawai melayani nasabah
Istirahat pukul 12.00 s.d 13.00 WIT.
Kembali Membantu pegawai dalam bekerja
melayani nasabah
Pulang pukul 17.03 WIT.
44
Pulang pukul 17.30 WIT.
Kamis, 13 Masuk kantor pukul 07.30 WIT.
Juni 2019 Membantu dalam bekerja dan Melayani nasabah
Istirahat pukul 12.00 s.d 13.00 WIT.
Kembali membantu dalam bekerja dan meayani
nasabah.
Pulang pukul 16.30 WIT.
Jum’at, 14 Masuk kantor pukul 07.35 WIT.
Juni 2019 Membantu pegawai dalam bekerja dan melayani
nasabah.
Istirahat pukul 11.30 s.d 13.30 WIT.
Kembali membantu dalam bekerja dan melayani
nasabah.
Pulang pukul 17.15 WIT.
Sabtu, 15 Juni Masuk kantor pukul 07.49 WIT.
2019 Membantu pegawai dalam bekerja dan melayani
nasabah..
Pulang pukul 13.50 WIT.
Senin, 17 Juni Masuk kantor pukul 07.52 WIT.
2019 Membantu pegawai dalam bekerja dan melayani
nasabah.
Istirahat pukul 12.00 s.d 13.00 WIT.
Kembali Membantu pegawai dalam bekerja dan
melayani nasabah.
Pulang pukul 16.28 WIT.
Rabu, 19 Juni Masuk kantor pukul 07.50 WIT.
2019 Membantu pegawai dalam bekerja dan melayani
nasabah.
Ikut pergi ke BSM entrop untuk melakukan
45
penarikan uang dalam bentuk cek senilai 250 juta.
Istirahat pukul 12.00 s.d 13.00 WIT.
Membantu pegawai dalam bekerja dan melayani
nasabah
Pulang pukul 16.28 WIT.
Kamis, 20 Masuk kantor pukul 07.33 WIT.
Juni 2019 Membantu pegawai dalam bekerja dan melayani
nasabah.
Mencatat buku laporan keuangan.
Istirahat pukul 12.00 s.d 13.00 WIT.
Membantu pegawai dalam bekerja dan melayani
nasabah.
Pulang pukul 16.05 WIT.
Jum’at, 21 Masuk kantor pukul 07.56 WIT.
Juni 2019 Membantu pegawai dalam bekerja dan melayani
nasabah.
Istirahat pukul 11.30 s.d 13.30 WIT
Lanjut Membantu pegawai dalam bekerja dan
melayani nasabah.
Pulang pukul 16.00 WIT.
Sabtu, 22 Juni Masuk kantor pukul 07.40 WIT.
2019 Membantu pegawai dalam bekerja dan melayani
nasabah.
Istirahat pukul 12.00 s.d 13.00 WIT.
Membantu pegawai dalam bekerja dan melayani
nasabah.
Pulang pukul 16.20 WIT.
Senin, 24 Juni Masuk kantor pukul 07.40 WIT.
2019 Membantu pegawai dalam bekerja dan melayani
nasabah.
46
Istirahat pukul 12.00 s.d 13.00 WIT.
Kembali Membantu pegawai dalam bekerja dan
melayani nasabah.
Pulang pukul 16.20 WIT.
Selasa, 25 Masuk kantor pukul 07.30 WIT.
Juni 2019 Membantu pegawai dalam bekerja dan melayani
nasabah.
Istirahat pukul 11.30 s.d 13.30 WIT.
Kembali Membantu pegawai dalam bekerja dan
melayani nasabah.
Pulang pukul 16.16 WIT.
Rabu, 26 Juni Masuk kantor pukul 07.50 WIT.
2019 Membantu pegawai dalam bekerja dan melayani
nasabah.
Mencatat buku laporan keuangan.
Istirahat pukul 12.00 s.d 13.00 WIT.
Membantu pegawai dalam bekerja dan melayani
nasabah.
Pulang pukul 16.15 WIT.
Kamis, 27 Masuk kantor pukul 07.30 WIT.
Jjuni 2019 Membantu pegawai dalam bekerja dan melayani
nasabah.
Istirahat pukul 12.00 s.d 13.00 WIT.
Kembali Membantu pegawai dalam bekerja dan
melayani nasabah.
Pulang pukul 16.00 WIT.
47
Istirahat pukul 11.30 s.d 13.30 WIT.
Kembali Membantu pegawai dalam bekerja dan
melayani nasabah.
Pulang pukul 16.30 WIT.
Sabtu, 29 Masuk kantor pukul 07.50 WIT.
Juni 2019 Menyiapkan brosur untuk bagi-bagi brosur di
pasar kaget Ampera.
Istirahat pukul 12.00 s.d 13.00 WIT.
Kembali Membantu pegawai dalam bekerja dan
melayani nasabah.
Pulang pukul 15.31 WIT.
48
B. Dokumentasi
1. Pelepasan Dan Penerimaan Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL)
IAIN Fattahul Muluk Oleh DPL Kepada Pegadaian Syariah Cabang
Ampera Jayapura
49
3. Mengurutkan Nomor Buku Tabungan Emas
50
5. Menyusun Berkas Oprasional, Logistik, SDM, Dan Lainnya
6. Menghitung Uang
51
7. Mencatat OPR 21
52
9. Menjual Emas Hasil Lelang Borongan
53
11. Penarikan Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) Di Kantor
Pegadaian Syariah Cabang Jayapura
54