Novita Fitri Yulian-141710301037

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 103

Digital

Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK KOPI RAKYAT DI


KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

SKRIPSI

Oleh:
Novita Fitri Yulian
NIM 141710301037

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK KOPI RAKYAT DI


KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

SKRIPSI

diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Studi Teknologi Industri Pertanian
(S1) dan mencapai gelar Sarjana Teknik

Oleh:
Novita Fitri Yulian
NIM 141710301037

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018

i
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan sebagai rasa terima kasih yang tidak terkira
kepada:
1. Allah SWT, Alhamdulillahirobbilalamin telah memberikan kelancaran dan
kemudahan selama pengerjaan skripsi ini, semoga rahmat dan ampunanMu
selalu mengiringi setiap langkah hambaMu dan berilah ampunan atas segala
dosa hamba;
2. Rasulullah SAW, terima kasih telah membimbing umat manusia dari jaman
kegelapan ke jaman terang benderang untuk mencapai sebuah kedamaian;
3. Kedua orang tua saya Ibu Kamsiah dan Bapak Jumilan serta Kakakku Jaiful
Afandi dan keluarga besarku;
4. Bapak Ibu Guru sejak TK hingga Perguruan Tinggi;
5. Sahabat-sahabat saya dan keluarga besar angkatan 2014 Fakultas Teknologi
Pertanian, Universitas Jember;
6. Almamater Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember.

ii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

MOTTO

“…Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita…”


(QS At_Tawbah 9;40)

“…Sesungguhnya sesudah kesulitan itu adalah kemudahan, sesungguhnya kamu


telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)
yang lain dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap”
(QS Alam Nasyrah 94;6-81)

“Sekali gagal, harus bangkit dan maju 10 kali langkah”


(Sendiri)


Departemen Agama Republik Indonesia. 2004. Al Qur‟an Dan Terjemahannya Al Jumanatul
„Ali. CV: J-Art.

Sendiri

iii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Novita Fitri Yulian

NIM : 141710301037

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul


“Analisis Risiko Rantai Pasok Kopi Rakyat di Kecamatan Bangsalsari Jember”
adalah benar-benar hasil karya sendiri, kecuali jika dalam pengutipan substansi
disebutkan sumbernya dan belum pernah diajukan kepada instansi manapun serta
bukan karya jiplakan. Saya bertanggung jawab atas keabsahan kebenaran isi ini
sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan
dan paksaan dari pihak mana pun.

Jember, September 2018


Yang menyatakan

Novita Fitri Yulian


NIM 141710301037

iv
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

SKRIPSI

ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK KOPI RAKYAT DI


KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

Oleh:
Novita Fitri Yulian
NIM 141710301037

Pembimbing:
Dosen Pembimbing Utama : Dr. Nita Kuswardhani, S.TP., M.Eng.
Dosen Pembimbing Anggota : Winda Amilia, S.TP., M.Sc.

v
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

PENGESAHAN

Skripsi berjudul “Analisis Risiko Rantai Pasok Kopi Rakyat di Kecamatan


Bangsalsari Jember” telah diuji dan disahkan oleh Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Jember pada :
hari, tanggal : 27 Agustus 2018
tempat : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember
Dosen Pembimbing Utama Dosen Pembimbing Anggota

Dr. Nita Kuswardhani, S.TP., M.Eng. Winda Amilia, S.TP., M.Sc.


NIP 197107311997022001 NIP 198303242008012007

Tim Penguji:
Ketua Anggota

Dr. Ida Bagus Suryaningrat, S.TP., M.M. Dr. Bambang Herry Purnomo, S.TP., M.Si.
NIP 197008031994031004 NIP 197505301999031002

Mengesahkan,
Dekan

Dr. Siswoyo Soekarno, S.TP., M.Eng


NIP. 196809231994021009

vi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

RINGKASAN

Analisis Risiko Rantai Pasok Kopi Rakyat di Kecamatan Bangsalsari


Jember; Novita Fitri Yulian; 141710301037; 2018; 110 halaman; Program Studi
Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember.

Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah sentra kopi robusta.


Produksi kopi robusta di wilayah ini tahun 2010 sebanyak 3.120 ton dengan luas
areal perkebunan 5.608 ha (Dirjen Perkebunan, 2011). Kecamatan Bangsalsari
merupakan salah satu wilayah yang terletak di Lereng Pegunungan Argopuro
Jember yang memiliki total produksi kopi robusta sebanyak 9.945,80 kw pada
tahun 2016. Proyeksi permintaan kopi robusta asal Kabupaten Jember meningkat
dari tahun ke tahun. Ketidakseimbangan pasokan kopi ekspor dan penurunan
kualitas menyebabkan pendapatan petani menurun. Kondisi inilah yang
menyebabkan risiko dan menimbulkan kerugian disetiap anggota rantai pasok.
Oleh karena itu perlu dilakukan analisis risiko rantai pasok menggunakan metode
ANP dan FMEA. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi dan
mengendalikan risiko rantai pasok kopi rakyat robusta Kecamatan Bangsalsari
Jember yang efektif dan efisien.
Penelitian ini terbagi menjadi tiga langkah yaitu identifikasi risiko, analisis
risiko dan merumuskan pengendalian risiko. Identifikasi risiko bertujuan untuk
menghasilkan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengolahan data
menggunakan ANP (Analitycal Network Process). Tahap identifikasi risiko
dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD). Tahap analisis risiko
menggunakan penilaian ANP dan dijadikan acuan untuk pengendalian risiko
menggunakan WFMEA (Weighted Failure Mode and Effect Analysis).
Pengendalian risiko merupakan tahapan lanjutan setelah risiko-risiko
teridentifikasi dan dikelompokkan berdasarkan tingkat risikonya.
Berdasarkan hasil FGD dan setelah dilakukan seleksi subkriteria didapatkan
empat masalah, enam risiko dan lima aktor dalam kerangkan ANP yang akan
dilakukan penilaian. Berdasarkan hasil analisa data dapat diketahui bahwa
vii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

masalah ketidakseragaman kualitas kopi robusta yang memiliki prioritas tertinggi


dengan nilai sebesar 0,3686. Penyebab utama dari masalah ini karena mutu buah
kopi yang sudah dipanen sebelum matang sempurna. Hal ini sesuai dengan
penilaian bobot risiko kualitas yang memiliki bobot tertinggi dengan nilai sebesar
0,3021. Hasil pengolahan bobot prioritas aktor petani yang memiliki bobot
tertinggi dengan nilai sebesar 0,2955. Hal ini dikarenakan untuk menghasilkan
kualitas kopi robusta yang baik tergantung dari perlakuan petani terhadap kopi
tersebut.
Hasil perhitungan WFMEA dengan risiko kualitas tetap berada pada urutan
pertama dengan WRPN 222,45 dan risiko produksi pada urutan kedua dengan
WRPN 116,35. Berdasarkan kategori risiko dapat diartikan bahwa untuk risiko
produksi pengendalian risikonya yaitu perlu dihindari dan untuk risiko kualitas
yang harus dilakukan yaitu berupa mitigasi risiko atau perlu untuk dihilangkan.
Upaya yang bisa dilakukan dalam pengendalian risiko produksi dan kualitas yaitu
dengan membiasakan petani untuk menerapkan pengolahan basah pada pasca
panen kopi robusta dan pembentukan koperasi kelompok tani.

viii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

SUMMARY

Risk Analysis of Coffee Robusta Supply Chain in Bangsalsari Sub-District,


Jember District; Novita Fitri Yulian; 141710301037; 2018; 110 pages;
Agricultural Industri Technology Study Program, Departement of Agricultural
Technology University of Jember.

Jember Regency is the central areas of robusta coffee. Robusta coffee


production in the region of the year in 2010 as much is 3,120 tons with extensive
acreage estates 5,608 ha (Dirjen Perkebunan, 2011). Sub-District Bangsalsari is
one area that is located on the of Argopuro Mountain Area Jember has a total
production of robusta coffee as much is 9,945.80 kw in the year 2016. The
projected demand for robusta coffee originally from Jember District increased
from year to year. The supply imbalance and a low quality of coffee for support
decreasing ince of farmers. This condition will cause the risk of loss and effect on
every actor of the supply chain. Therefore, need to analysis the supply chain risk
by the method of ANP and FMEA. The purpose of the research was to evaluate
and control the risks people's coffee robusta supply chain Sub Bangsalsari Jember
to be effective and efficient.
This research is divided into three steps namely risk identification, risk
analysis and formulating control risk. Risk identification aims to generate criteria
that will be used as reference in data processing using ANP (Analitycal Network
Process). Risk identification phase was done through the Focus Group Discussion
(FGD). Risk analysis use the assessment of ANP and was made referenced to the
mitigation of risks used WFMEA (Weighted Failure Mode and Effect Analysis).
Based on the results of the FGD, after selection there were sub-criteria
obtained four problems, six risk and five actors in the framework of the ANP.
Based on the results of the data analysis can be aware that the problem of
varicosity quality robusta coffee has the highest priority value of (0.3686). The
main cause of this problem is due to the ealier harvested that effect on low quality
of coffee bean. This is in accordance with the assessment of the risk-weighting
ix
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

that quality has the highest weight with the value of (0.3021). The results of
priority of supply chain in the coffee are farmers (0.2955). This is due to good
quality of coffee depends on the processes of coffee by the farmers.
The results of calculation of WFMEA with quality risk remains on the first
order with WRPN 222.45 and production risks on the second order with WRPN
116.35. Based on the risk category result can be interpreted he risk production can
be avoided but risk of quality need to be controled. Wet process of robusta coffee
and estabilishment of cooperative farmers group are the action that can be used to
apply the risks production and quality.

x
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

PRAKATA

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan Skripsi yang
berjudul “Analisis Risiko Rantai Pasok Kopi Rakyat di Kecamatan Bangsalsari
Jember” guna memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana atau
Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas
Teknologi Pertanian, Universitas Jember.
Penyusunan skripsi dapat terselesaikan atas dukungan, bimbingan, dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Dr. Siswoyo Soekarno, S.TP., M.Eng., selaku Dekan Fakultas Teknologi
Pertanian, Universitas Jember;
2. Andrew Setiawan Rusdianto, S.TP., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Teknologi Industri Petanian, Universitas Jember;
3. Dr. Nita Kuswardhani, S.TP., M.Eng., selaku Dosen Pembimbing Utama,
dan Winda Amilia, S.TP., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Anggota
yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan perhatian serta kesabaran
dalam memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesaikannya
penulisan skripsi ini;
4. Ir. Noer Novijanto, M.App.Sc selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah meluangkan waktu dan perhatian dalam bentuk nasehat dan teguran
selama kegiatan bimbingan akademik;
5. Dr. Ida Bagus Suryaningrat, S.TP., M.M. dan Dr. Bambang Herry
Purnomo, S.TP., M.Si., selaku Dosen Penguji. Terimakasih atas masukan
dan kesediaan sebagai penguji;
6. Bambang Yulianto, S.P., Rudy Danarto, S.T., M.T., Dr. Rokhani, S.P.,
M.Si dan Dr. Soni Sisbudi Harsono, M.Eng., M.Phil, selaku pakar dalam
penelitian ini yang telah banyak membantu, meluangkan waktu dan
memberi masukan selama penelitian;

xi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

7. Ibu Kamsiah dan Bapak Jumilan, kedua orang tuaku tercinta terima kasih
atas ridho, doa dan dukungan semangat, kakakku Jaiful Afandi dan
mbakku Siti Komariyah, kepoakanku Dirga Arshavin Maulana Afandi dan
keluarga besar penulis yang telah mendoakan, menyemangati serta yang
selama ini memberikan dukungan moral dan materil selama penyusunan
skripsi;
8. Ibu Sulismiati yang senantiasa telah mendoakan dan membantu dalam
segala bentuk perjuangan demi selesainya skripsi;
9. Coffee Team (Ratnawati, Fresty Nurmala Sari dan M. Misbahudin)
10. Seluruh Anak bimbingan TIP 14 Dr. Nita Kuswardhani, S.TP., M.Eng
yang saling memberikan semangat dan berjuang bersama selama
penyusunan skripsi;
11. Novilya Fitriani (teman tidurku selama di Jember) seluruh sahabat terbaik
kos Namira (Andri Wardani, Isnitzia Bellia Indiana, dan Aprilianti
Nurdiana), seluruh penghuni kontrakan Mastrip F26, Endang
Werdiningsih, Sylvia Widya Nurmayda, Nadia Putri Irkhana, Gita Elena
Amasari, Mega Rachmawati Thohirin dan Fita Ning Tyas yang telah ikut
menyemangati selama penyusunan skripsi;
12. Sahabat-sahabatku Mbok (Aulia), Bapak (Mei), Pipond, Pak Poh (Hasta),
Ghieghot, Mbak Riska, sahabat-sahabatku Luwak dan semuanya yang
telah memberikan doa, dukungan dan semangat;
13. Teman-teman KKN UMD-SDGs 43 2018 dan seluruh teman-teman
seperjuangan TIP’14.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi
ini sangat penulis harapkan. Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat
dan menambah wawasan bagi pembaca.
Jember, September 2018

Penulis
xii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... ii
HALAMAN MOTTO ............................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................... iv
HALAMAN PEMBIMBING ................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... vi
RINGKASAN ............................................................................................ vii
SUMMARY ............................................................................................... ix
PRAKATA ................................................................................................. xi
DAFTAR ISI .............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvii
BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 3
1.4 Batasan Masalah ........................................................................ 4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................
2.1 Kopi Robusta.............................................................................. 5
2.2 Manajemen Rantai Pasok. ........................................................ 6
2.3 Manajemen Risiko Rantai Pasok ........................................... 6
2.4 ANP (Analytical Network Process) ............................................ 8
2.5 FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) .............................. 9
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN .................................................
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 12
3.2 Alat dan Bahan .......................................................................... 12
3.2.1 Alat ................................................................................... 12
xiii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

3.2.2 Bahan. ................................................................................ 12


3.3 Tahapan Penelitian .................................................................... 12
3.3.1 Identifikasi Risiko ............................................................. 12
3.3.2 Analisis Risiko................................................................... 13
3.3.3 Merumuskan Pengendalian Risiko .................................... 14
3.4 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 15
3.3 Metode Analisa Data ................................................................. 17
3.5.1 Identifikasi Cluster Rantai Pasok Kopi Robusta ...............
3.5.2 Identifikasi Risiko ............................................................. 17
3.5.3 Evaluasi dan Pengendalian Risiko ..................................... 20
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN. ...................................................
4.1 Gambaran Umum Perkebunan Rakyat Kopi Robusta Pegunungan
Argopuro Kecamatan Bangasalsari Jember ................................. 23
4.2 Rantai Pasok Kopi Robusta Pegunungan Argopuro Jember 25
4.3 Identifikasi Risiko Rantai Pasok Kopi Robusta ..................... 27
4.4 Analisis Risiko ............................................................................ 32
4.4.1 Permasalahan Manajemen Risiko Rantai Pasok Kopi Robusta 33
4.4.2 Faktor Risiko Rantai Pasok Kopi Robusta ........................ 38
4.4.3 Anggota Rantai Pasok Kopi Robusta ................................ 41
4.5 Analisis dan Evaluasi Risiko Rantai Pasok Kopi Robusta .... 42
4.6 Pengendalian Risiko Rantai Pasok Kopi Robusta .................. 44
BAB 5. PENUTUP.....................................................................................
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 47
5.2 Saran ........................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 48
LAMPIRAN ............................................................................................... 52

xiv
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

DAFTAR TABEL

Halaman
2.1 Contoh Matriks FMEA ......................................................................... 10
3.1 Skala Perbandingan Fundamental ......................................................... 19
3.2 Kategori Risiko Berdasarkan WRPN .................................................... 22
4.1 Produksi Kopi menurut Kecamatan pada Tahun 2016 ......................... 23
4.2 Kelompok Tani Kecamatan Bangsalsari ............................................... 24
4.3 Batas Wilayah Desa Tugusari dan Desa Curah Kalong ........................ 24
4.4 Kriteria (cluster) dan sub kriteria hasil wawancara Forum Group
Discussion………………………………………………………......... 27
4.5 Hasil Uji Validitas Penilaian Sub-Kriteria ............................................ 28
4.6 Kriteria (cluster) dan sub kriteria hasil pembobotan skoring................ 30
4.7 Variabel Risiko...................................................................................... 32
4.8 Syarat mutu khusus kopi robusta pengolahan basah
(SNI 01-2907-2008)………………………………………….………. 33
4.9 Tahapan Pengolahan Kopi Robusta ..................................................... 34
4.10 Data Statistik Produkstivitas Kopi Nasional ....................................... 35
4.11 Hasil Perhitungan WFMEA Pakar ...................................................... 44
4.12 Hasil Perhitungan WRPN ................................................................... 44
4.13 Faktor dan Variabel Risiko yang dapat dilakukan Pengendalian........ 46

xv
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

DAFTAR GAMBAR

Halaman
2.1 Struktur Jaringan Umum ANP .............................................................. ….. 9
3.1 Diagram Alir Penelitian ........................................................................ ….. 15
3.2 Diagram Alir Identifikasi Risiko........................................................... ….. 18
3.3 Supermatriks ANP ................................................................................ ….. 20
3.4 Diagram Alir Evaluasi dan Pengendalian Risiko .................................. ….. 21
4.1 Pola Sistem Rantai Pasok Kopi Robusta…………………………………... 25
4.2 Kerangka ANP Risiko Rantai Pasok Kopi Robusta.............................. ….. 30
4.3 Hasil Perbandingan Berpasangan Bobot Prioritas Masalah Rantai Pasok
Kopi Robusta......................................................................................... ….. 37
4.4 Pemetaan Risiko Rantai Pasok Kopi pada Diagram Fishbone.............. ….. 38
4.5 Hasil Perbandingan Berpasangan Bobot Prioritas Risiko Rantai Pasok
Kopi Robusta ………………………………………….………........... ….. 40
4.6 Hasil Perbandingan Berpasangan Bobot Prioritas Aktor Rantai Pasok
Kopi Robusta ........................................................................................ ….. 42

xvi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
A. Form Forum Group Discussion Penelitian ............................................ ….. 52
B. Kuesioner Bobot Masalah dan Risiko .................................................... ….. 56
C. Kuesioner ANP (Analitycal Network Process) ...................................... ….. 59
D. Form Variabel Risiko ............................................................................. ….. 79
E. Kuesioner FMEA .................................................................................... ….. 82
F. Hasil Uji Validitas SPSS Sub-Kriteria Masalah dan Risik…………………. 85
G. Perhitungan ANP ................................................................................... ….. 99
H. Perhitungan FMEA ................................................................................ …..102
I. Dokumentasi……………………………………………………………. …..106
J. Surat Ijin Penelitian………………………………………….…………. …..108

xvii
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sumberdaya alam Indonesia sangatlah melimpah, baik yang ada di darat
maupun di laut. Sumberdaya alam darat bisa didapatkan dari sektor pertanian,
perkebunan, peternakan dll. Sedangkan untuk sumberdaya alam laut mudah
didapatkan dari sektor perikanan. Salah satu sumberdaya alam Indonesia yang
unggul berasal dari sektor perkebunan. Perkebunan Indonesia khususnya kopi
pada tahun 2015 memiliki luas areal perkebunana 1.233.227 Ha dengan produksi
kopi 655.256 ton (Dirjen Perkebunan, 2016).
Sebagai negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia setelah Brasil dan
Vietnam, Indonesia mampu memproduksi sedikitnya 748 ribu ton atau 6,6% dari
produksi kopi dunia pada tahun 2012. Dari jumlah tersebut produksi kopi robusta
mencapai lebih dari 601 ribu ton (80,4%) dan produksi kopi arabika mencapai
lebih dari 147 ribu ton (19,6%). Luas lahan perkebunan kopi di Indonesia
mencapai 1,2 juta hektar (ha) dengan luas lahan perkebunan kopi robusta
mencapai 1 juta ha dan luas lahan perkebunan kopi arabika mencapai 0,2 Ha.
Produktivitas tanaman kopi di Indonesia baru mencapai 700 kg biji kopi/ha/tahun
untuk Robusta dan 800 kg biji kopi/ha/tahun untuk Arabika. Sedangkan
produktivitas negara tetangga seperti Vietnam telah mencapai lebih dari 1.500
kg/ha/tahun (Kementerian Perindustrian, 2016).
Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah yang mengembangkan kopi
robusta. Produksi kopi robusta Jember pada tahun 2010 sebesar 3.120 ton dengan
luas areal perkebunan 5.608 Ha (Dirjen Perkebunan, 2011). Menurut Pusat
Penelitian Pengembangan Pertanian Jawa Timur sejak jaman kolonial Belanda
daerah Pegunungan Argopuro Jember telah menjadi kawasan perkebunan kopi.
Lereng Pegunungan Argopuro Kabupaten Jember pada tahun 2013 memiliki luas
areal kopi robusta masing-masing 125,29 Ha, 255,47 Ha, 290,00 Ha, 388,39 Ha
dan 107,82 Ha. Sedangkan dengan produksi masing-masing 359,98 ton, 644,20
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 2

ton, 819,80 ton, 1.237,49 ton dan 354,31 ton (Dinas Pertanian Tanaman Pangan,
Hortikultura dan Perkebunan 2015).
Proyeksi konsumsi kopi Indonesia pada tahun 2016-2020 diperkirakan akan
mengalami kenaikan 2,49% per tahun (Pusat Data dan sistem Informasi Pertanian
Sekretariat Jenderal-Kementerian Pertanian, 2016). Dari total produksi kopi di
Kabupaten Jember 80-90% kopi robusta yang dihasilkan petani dijual kepada
tengkulak baik untuk pasokan eksportir maupun pedagang besar. Namun,
fluktuasi harga mengakibatkan adanya ketidakseimbangan antara permintaan
pasar dengan persediaan komoditas kopi. Menurut Lathifah (2017),
ketidakseimbangan antara supply dan demand akan menimbulkan risiko-risiko
pada setiap anggota rantai pasok yang berdampak pada kinerja industri ataupun
anggota rantai pasok lainnya.
Ketidakseimbangan antara pasokan ekspor dan penurunan kualitas
menyebabkan pendapatan petani kopi robusta mengalami penurunan. Kondisi
tersebut terjadi di Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember yang dapat
menyebabkan risiko rantai pasok dan menimbulkan kerugian disetiap anggota
rantai pasok. Oleh karena itu diperlukan analisis yang mendalam mengenai risiko
rantai pasok kopi robusta. Salah satu metode yang menganalisis risiko yaitu
menggunakan ANP (Analytical Network Process) dan FMEA (Failure Mode and
Effect Analysis). Kedua metode ini memiliki fungsi untuk mengetahui bobot
prioritas risiko dan tingkatan dari masing-masing risiko yang ditimbulkan.
Penelitian sebelumnya terkait manajemen risiko dan rantai pasok juga telah
banyak dilakukan, diantaranya risiko rantai pasok kakao di Indonesia
menggunakan metode ANP-FMEA terintegrasi dengan hasil pengendalian risiko
dengan meningkatkan produktivitas dan daya saing kakao (Aini, 2014), selain itu
penelitian terkait analisis kinerja, nilai tambah dan risiko rantai pasok
memperoleh hasil berupa strategi peningkatan kinerja dan peningkatan
pendapatan dengan memanfaatkan hasil samping pengolahan menjadi produk
olahan yang memiliki nilai jual (Lathifah, 2017).
Penelitian ini dilakukan melalui studi kasus pada beberapa permasalahan
yang terjadi, risiko dan anggota rantai pasok dengan pendekatan ANP (Analitycal
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 3

Network Process) dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Manfaat dari
penelitian ini untuk meminimalisir ataupun menghilangkan risiko yang terjadi
selama kegiatan rantai pasok kopi rakyat robusta Kecamatan Bangsalsari
Kabupaten Jember. Dengan risiko dapat dikendalikan maka, daya saing kopi
robusta dapat meningkat dalam pasar ekspor.

1.2 Perumusan Masalah


Kondisi pasokan kopi robusta yang tidak seimbang dengan tingkat konsumsi
dan permintaan pasar ekspor menyebabkan adanya ketidakseimbangan antara
permintaan dan penawaran pasar. Ketidakseimbangan ini menimbulkan risiko-
risiko pada rantai pasok yang berakibat pada jumlah pendapatan petani berkurang
dan kualitas kopi yang menurun. Sehingga perlu dilakukan penyelesaian masalah
mengenai risiko-risiko yang terjadi selama kegiatan rantai pasok. Penyelesaian
masalah ini dapat dilakukan menggunakan analisis pengukuran risiko-risiko rantai
pasok yang teridentifikasi kemudian dianalisis menggunakan pendekatan ANP
(Analitycal Network Process) dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis).

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi dan menganalisis struktur rantai pasok kopi rakyat
robusta Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember.
2. Mengidentifikasi potensi risiko pada rantai pasok kopi rakyat robusta
Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember.
3. Menganalisis risiko pada rantai pasok kopi rakyat robusta Kecamatan
Bangsalsari Kabupaten Jember.
4. Mengetahui cara mengendalikan risiko rantai pasok kopi rakyat
robusta Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember yang efektif dan
efisien.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 4

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalah pada penelitan adalah sebagai berikut:
1. Metode pengolahan kering pada kopi robusta di Kecamatan Bangsalsari
Kabupaten Jember.
2. Pelaku pada rantai pasok kopi robusta mencakup petani dan kelompok
tani, pedagang pengumpul tingkat desa, pedagang besar tingkat
kecamatan.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kopi Robusta

Kopi merupakan salah satu tanaman perkebunan yang sudah lama


dibudidayakan di Indonesia. Kopi Indonesia juga menjadi komoditas andalan
untuk ekspor dan sebagai sumber pendapatan rakyat. Karena kopi Indonesia
merupakan komoditas ekspor maka akan meningkatkan sumber pendapatan devisa
negara. Akan tetapi, terjadinya fluktuasi harga mengakibatkan adanya
ketidakseimbangan antara permintaan pasar dengan persediaan komoditas kopi.
Menurut Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (2010), bahwa
kopi robusta (Coffea canephora) merupakan kopi yang tahan terhadap penyakit.
Selain itu juga memerlukan syarat tumbuh dan pemeliharaan yang relatif lebih
ringan dengan produktivitas lebih tinggi dibanding jenis kopi yang lain. Hal ini
sependapat dengan Najiyati dan Danarti (2001), bahwa kopi robusta memiliki
sifat yang lebih unggul dan sangat mudah untuk tumbuh di Indonesia. Sehingga
kopi robusta lebih cepat berkembang dan mendesak kopi jenis lain. Lebih dari
90% luas areal perkebunan Indonesia ditanami kopi robusta.
Perdagangan kopi robusta dari yang paling sederhana yaitu mulai dari petani
sebagai penghasil biji kopi kemudian dijual kepada pedagang atau pengumpul
dalam jumlah kecil. Selanjutnya dari pengumpul kopi dijual ke pedagang besar,
dari pedagang besar kopi dijual kepada pengusaha hingga eksportir. Pola
perdagangan kopi pada umumnya dipengaruhi oleh tingkat kelancaran
transportasi. Hal ini biasanya terjadi pada daerah yang terpencil. Namun berbeda
pada daerah dengan transportasi lancar keberadaan pedagang kecil lebih
berkurang. Sehingga petani kopi biasanya langsung menjual kopi kepada
pedagang besar.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 6

2.2 Manajemen Rantai Pasok


Menurut Jebarus dalam Budiono (2016), manajemen rantai pasok
merupakan pengembangan lebih lanjut dari konsep tataniaga dalam pemenuhan
kebutuhan konsumen. Konsep rantai pasok menyangkut proses aliran produk
mulai dari supplier, manufacture, retailer hingga pada konsumen akhir.
Manajemen rantai pasok dalam setiap anggota rantai pasok mulai dari petani
hingga konsumen akhir terjadi interaksi dan komunikasi secara bolak balik.
Sedangkan pada konsep tataniaga terjadi interaksi arus searah antar anggota rantai
pasok.
Rantai pasok (supply chain) merupakan hubungan keterkaitan antara aliran
material atau jasa, aliran uang (return/recycle) dan aliran informasi mulai dari
pemasok, produsen, distributor, gudang, pengecer sampai ke pelanggan akhir atau
konsumen. Menurut Suryaningrat (2016) supply chain merupakan suatu jaringan
organisasi atau perusahaan yang secara bersama-sama memiliki tujuan bersama
dan bekerjasama untuk menciptakan dan mengantarkan produk sampai ke tangan
konsumen akhir. Rangkaian atau jaringan ini terbentang dari penambang bahan
mentah (di bagian hulu) sampai retailer atau toko (pada bagian hilir). Kegiatan
yang ada dalam rantai pasok di mulai dari mengubah sumber daya alam, bahan
baku, dan komponen-komponen dasar menjadi produk-produk jadi yang akan
disalurkan ke konsumen akhir. Informasi tentang harga, kualitas dan ketersediaan
juga diperlukan guna mendukung kegiatan rantai pasok. Mekanisme arus
informasi ini harus didukung dengan baik sebagai sarana penunjang komunikasi
dari hulu sampai hilir (Suryaningrat, 2015).

2.3 Manajemen Risiko Rantai Pasok


Risiko merupakan kemungkinan suatu kejadian yang mengakibatan adanya
kerugian ketika kejadian itu terjadi selama waktu tertentu. Risiko dapat dicegah
apabila dikelola dengan cara memindahkan kepada pihak lain, menghidari risiko,
mengurangi efek negative risiko, dan menampung konsekuesi risiko tersebut
(Fahrudin, 2015). Menurut Bringham dalam Istiningrum (2011), risiko merupakan
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 7

hal-hal yang mungkin terjadi secara alami atau peristiwa yang tidak diharapkan
yang dapat mengancam dan menimbulkan bahaya.
Manajemen risiko yaitu suatu pendekatan yang sistematis yang digunakan
untuk menentukan kebijakan manajemen kualitas, prosedur dan praktik
berdasarkan penilaian risiko, kontrol risiko dan evaluasi risiko (Sijabat, 2012).
Secara umum manajemen risiko merupakan suatu alat atau instrument yang
digunakan dalam mengendalikan atau mengurangi risiko (Darmawan, 2004).
Segala kegiatan yang dilakukan dalam sebuah usaha memiliki kemungkinan-
kemungkinan yang dapat terjadi. Kemungkinan-kemungkinan tersebut dapat
diartikan sebagai risiko. Hal ini dapat dilakukan pengendalian risiko agar sebuah
usaha dapat mencapai keberhasilan yang optimal dalam kegiatannya.
Manajemen risiko dilakukan agar kerugian yang mungkin terjadi dapat
diminimalisir dan meningkatkan kesempatan maupun peluang yang ada. Apabila
dilihat adanya kerugian, maka manajemen risiko akan memotong dan
menghilangkan mata rantai kejadian tersebut. Oleh karena itu pengendalian risiko
diutamakan terhadap upaya peningkatan produktivitas daya saing dengan
memberikan penyuluhan kepada anggota rantai pasok (Aini, 2014).
Menurut Lutfi (2012) risiko rantai pasok dapat diklasifikasikan menjadi 4
jenis kelompok berdasarkan gangguan selama proses rantai pasok:
1. Supply risk : merupakan kejadian risiko yang terjadi dan berhubungan
dengan ketersediaan barang dari supplier pada saat proses pengiriman atau
selama dalam transportasi.
2. Demand risk : merupakan kejadian risiko yang terjadi dan berhubungan
dengan naik turunnya permintaan dari pelanggan. Hal ini dikarenakan
adanya kealahan dalam memprediksi permintaan, ketergantungan pada
satu pelanggan serta gagalnya dalam pemberian logistic.
3. Internal risk : merupakan kejadian yang diakibatkan oleh internal dari
produsen selama proses rantai pasok berlangsung.
4. External environment risk : merupakan kejadian risiko yang
diakibatkan dari luar kegiatan produsen, misal adanya bencana alam.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 8

2.4 ANP (Analytical Network Process)


Metode Analytical Network Process (ANP) merupakan pengembangan
metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode ANP mampu memperbaiki
kelemahan AHP berupa kemampuan mengakomodasi keterkaitan antar kriteria
atau alternatif (Saaty dalam Pungkasanti, 2013). Metode ANP merupakan
alternatif metode pengambilan keputusan yang lebih terstruktur dengan banyak
kriteria yang saling terkait. Kriteria-kriteria yang jelas dan memang mendukung
diperlukan dalam pengambilan keputusan dengan menggunakan metode ANP ini
(Alfian dkk, 2013).
Pembobotan dengan ANP membutuhkan model yang merepresentasikan
saling keterkaitan antar kriteria dan subkriteria yang dimilikinya. Ada 2 kontrol
yang perlu diperhatikan di dalam memodelkan sistem yang hendak diketahui
bobotnya. Kontrol pertama adalah kontrol hierarki yang menunjukkan keterkaitan
kriteria dan sub kriterianya. Pada kontrol ini tidak membutuhkan struktur hierarki
seperti pada metode AHP. Kontrol lainnya adalah kontrol keterkaitan yang
menunjukkan adanya saling keterkaitan antar kriteria atau cluster (Saaty dalam
Vanany,2003).
Jika diasumsikan suatu sistem memiliki N cluster dimana elemen-elemen
dalam tiap cluster saling berinteraksi atau memiliki pengaruh terhadap beberapa
atau seluruh cluster yang ada. Jika cluster dinotasikan dengan Ch, dimana h = 1, 2,
…, N, dengan elemen sebanyak nh yang dinotasikan dengan eh1, eh2, …, ehnh.
Pengaruh dari satu set elemen dalam suatu cluster pada elemen yang lain dalam
suatu sistem dapat direpresentasikan melalui vektor prioritas berskala rasio yang
diambil dari perbandingan berpasangan. Berikut merupakan contoh network ANP
pada Gambar 2.1.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 9

Gambar 2.1 Struktur jaringan umum ANP (Rusydiana, 2013)


Analytical Network Process (ANP) merupakan sebuah metode yang dapat
digunakan sebagai analisis yang mampu mempresentasikan tingkat kepentingan
dari berbagai pihak dengan mempertimbangkan hubungan keterkaitan. Dari
kriteria dan sub kriteria akan diidentifikasi hubungan yang terjadi menggunakan
kuesioner (Zahra, 2015). Keterkaiatan hubungan yang baik diharapkan antar
kriteria dan subkriteria. Penggunaan ANP memiliki tujuan untuk dapat menangkat
interaksi ketergantungan dan keterkaitan antar jenis risiko dan faktor yang
mempengaruhi peningkatan manajemen rantai pasok. Sehingga dari keterkaitan
tersebut dapat ditentukan prioritas risiko dan alternatif pengendalian risiko dalam
membuat keputusan yang akurat (Simanjuntak, 2013).

2.5 FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)


Analisis dan evaluasi risiko pada umumnya dilakukan dengan metode
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) yaitu metode yang digunakan untuk
mengidentifikasi potensi kegagalan suatu produk atau jasa dengan melakukan
suatu tindakan. Metode FMEA bertujuan untuk menghilangkan atau
meminimalisir risiko kegagalan (Gupta dalam Lutfi, 2012). Namun, menurut
pendapat (Chen dalam Aini, 2014), metode FMEA hanya menilai risiko tanpa
mempertimbangkan hubungan kepentingan alternatif dengan rencana
pengendalian. Maka untuk mengkalkulasikan bobot dari tiap risiko dan
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 10

hubungannya dengan mengendalikan risiko pada masing-masing anggota pelaku


rantai pasok, digunakan integrasi antara metode ANP dan FMEA.
Analitycal Network Process (ANP) sendiri digunakan sebagai bobot pengali
untuk menghasilkan penilaian Weighted Risk Priority Number (WRPN) yang
merupakan perkalian antara bobot resiko dengan severity, occurrence, dan
detection. Severity adalah pengukuran terhadap kerugian/kerusakan dari
kegagalan yang timbul dari berbagai macam target. Peringkat dari severity
diterapkan hanya untuk akibat yang timbul. Occurance merupakan pengukuran
terhadap frekuensi dari kegagalan yang terjadi. Detection adalah kemampuan
untuk mendeteksi kegagalan sebelum kegagalan tersebut mempengaruhi target.
Hasil dari nilai WRPN menunjukkan keseriusan dari potential failure, semakin
tinggi nilai WRPN maka menunjukkan semakin bermasalah (Badariah 2012).
Berikut contoh matriks FMEA dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Contoh Matriks FMEA
No. Failure Cause Severity Occurance Detection RPN
Modes Failure Akibat (S) (O) (D) SxOxD
(Penyebab)
1.
2.
n…

Evaluasi risiko dilakukan dengan membandingkan tingkat risiko yang telah


dihitung pada tahapan analisis risiko dengan kriteria yang digunakan. Nilai
WRPN digunakan untuk pengambilan tindakan terhadap risiko terkait berdasarkan
nilai risiko (Lathifah, 2017). Keuntungan FMEA adalah produk akhir harus aman.
FMEA membantu desainer untuk mengidentifikasikan dan mengeliminasi atau
mengendalikan cara kegagalan yang berbahaya, meminimasi dari perkiraan
terhadap sistem dan penggunanya. Meningkatnya keakuratan dari perkiraan
terhadap peluang dari kegagalan yang akan dikembangkan, khususnya juga data
dari peluang realibitas didapat dengan menggunakan FMEA. Realibilitas dari
produk akan meningkat dimana waktu untuk melakukan desain akan di kurangi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 11

berkaitan dengan melakukan identifikasi dan perbaikan dari masalah masalah


(Tiawan, 2016).
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 12

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja di kawasan Lereng
Pegunungan Argopuro Jember tepatnya di Kecamatan Bangsalsari. Hal ini
dikarenakan Kabupaten Jember khususnya kawasan Pegunungan Argopuro
merupakan salah satu penghasil kopi robusta terbesar untuk wilayah Jawa Timur.
Petani melakukan penanaman, pengolahan hingga pemasaran kopi robusta.
Penelitian ini dimulai pada bulan April sampai dengan Juni 2018.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi:
3.2.1 Alat
1. Computer
2. Microsoft excel
3. Super Decission
4. Kuisioner
5. SPSS
3.2.2 Bahan
1. Data primer
2. Data sekunder

3.3 Tahapan Penelitian


Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan yang sistemastis, logis,
dan terstruktur yang terdiri dari 3 tahapan utama yaitu:
3.3.1 Identifikasi Risiko
Tahapan ini diawali dengan mengumpulkan data mengenai usaha
perkebunan rakyat kopi robusta. Informasi yang didapatkan mengenai alur rantai
pasok kopi rakyat mulai petani sampai eksportir. Data yang digunakan pada
tahapan ini adalah data sekunder dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan,
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 13

Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Jember dan Dinas Perindustrian dan


Perdagangan Kabupaten Jember. Selain itu juga data primer hasil diskusi dengan
pakar dan petani kopi mengenai potensi-potensi risiko yang mungkin terjadi
dalam aliran rantai pasok kopi rakyat robusta Pegunungan Argopuro tepatnya
Kecamatan Bangsalsari. Terdapat empat pakar yang membantu dalam penelitian
yaitu, Rudy Danarto, S.T., M.T (Kasi Promosi dan Kerjasama Perdagangan
Internasional Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jember), Dr. Soni
Sisbudi Harsono, M.Eng., M.Phil (Dosen Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Jember), Dr. Rokhani, S.P., M.Si (Dosen Fakultas Pertanian
Universitas Jember) dan Bambang Yulianto, S.P (Staf Dinas Pertanian Tanaman
Pangan, Hotikultura dan Perkebunan Kabupaten Jember.
Identifikasi Cluster merupakan langkah untuk menghasilkan kriteria-kriteria
yang akan dijadikan acuan dalam pengolahan data menggunakan ANP (Analitycal
Network Process). Tahap identifikasi Cluster dilakukan melalui Forum Group
Discussion (FGD) bersama 20 anggota kelompok tani dan penyuluh menghasilkan
kriteria (cluster) rantai pasok kopi robusta.Tahap identifikasi melalui FGD
bertujuan menentukan cluster (kriteria) dan subkriteria. Selanjutnya dilakukan
perangkingan subkriteria dengan teknik pembobotan kuesioner dan diskusi
bersama pakar. Tujuan perangkingan ini untuk memverifikasi apakah subkriteria
yang telah dihasilkan dari FGD benar-benar dianggap penting oleh semua pihak.
Pada tahap perangkingan pakar menilai tingkat kepentingan masing-masing
subkriteria menggunakan pembobotan skoring dengan skala (1-5). Dari hasil
pembobotan skoring ini kemudian dilakukan perangkingan untuk mengetahui
subkriteria mana saja yang dianggap penting oleh semua pakar. Perangkingan
berdasarkan penilaian dari semua pakar dan diujikan menggunakan uji validitas
SPSS Version 23. Jawaban yang valid dijadikan acuan dalam penyusunan
kerangka ANP.
3.3.2 Analisis Risiko
Pada tahap analisis risiko diawali dengan penentuan bobot prioritas potensi
risiko menggunakan metode yaitu ANP (Analitycal Network Process). Metode
ANP bertujuan untuk mengidentifikasi bobot subkriteria. Penilaian ANP ini
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 14

dibantu dengan kuesioner dan diskusi dengan pakar. Selanjutnya yaitu dilakukan
pembobotan dari tiap risiko dan hubungannya dengan mitigasi risiko masing-
masing anggota rantai pasok. Tahapan ini menggunakan pendekatan yaitu
Weighted Failure Mode and Effect Analysis (WFMEA) yang merupakan suatu
cara untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kegagalan dari suatu proses
maupun produk jadi (Huang et al dalam Aini, 2013). Evaluasi risiko ini juga
dilakukan tahap analisa terkait detail risiko yang dilakukan di Kecamatan
Bangsalsari. Kecamatan Bangsalsari ini merupakan penghasil kopi robusta dengan
produktifitas kopi terbesar pada tahun 2016 yaitu sebesar 8,92 kw/ha
dibandingkan dengan kecamatan lain di kawasan Pegunungan Argopuro (Dinas
Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Jember,
2018). Tahapan ini dilakukan dengan pengisian kuesioner kepada petani untuk
mengetahui tingkat keparahan dari masing-masing sub kriteria faktor risiko rantai
pasok.
3.3.3 Merumuskan pengendalian risiko
Pengendalian risiko merupakan tahapan lanjutan setelah risiko-risiko
teridentifikasi dan dikelompokkan berdasarkan tingkat risikonya. Pengendalian
risiko ini berupa tahapan mitigasi dan tindakan pengendalian dengan melakukan
diskusi dengan pakar. Hasil identifikasi dan evaluasi risiko rantai pasok dijadikan
acuan dalam penentuan tindakan yang tepat dalam manajemen risiko (Aini, 2014).
Berikut merupakan diagram alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1:
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 15

Mulai
Mulai

Kajian
Kajian Pustaka
Pustaka

Identifikasi
Identifikasi Rantai
Rantai Pasok
Pasok
Kopi
Kopi Robusta
Robusta

Identifikasi
Identifikasi Risiko
Risiko
(FGD)……(1)
(FGD)……(1)
Perangkingan
Perangkingan subkriteria
subkriteria

Faktor
Faktor dan
dan kriteria
kriteria
menggunakan
menggunakan (ANP)
(ANP)

Analisis
Analisis Risiko
Risiko (FMEA)
(FMEA)
Analisis
Analisis Risiko
Risiko ……(2)
……(2)

Tingkat
Tingkat Risiko
Risiko

Pengendalian
Pengendalian Risiko
Risiko
(Deskriptif)
(Deskriptif)
Pengendalian
Pengendalian Risiko……(3)
Risiko……(3)

Rekomendasi
Rekomendasi

Selesai
Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

3.4 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan jenis data pada penelitian ini terbagi menjadi dua
sumber data yaitu, data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data
yang berupa data kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh dari wawancara,
observasi lapang, dan dokumentasi. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh
melalui studi pustaka, penelusuran dari internet, berbagai jurnal serta dokumen-
dokumen lain sebagai pendukung yang relevan. Data-data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 16

1. Data mengenai rantai pasok meliputi, struktur, mekanisme, proses


pemasaran, peran pihak ketiga, proses bisnis, sumber daya dan manajemen
rantai pasok yang didapatkan dari wawancara dari petani kopi robusta
Pegunungan Argopuro Kecamatan Bangsalsari Jember secara sampling.
2. Data persepsi responden mengenai perbandingan berpasangan dalam
penentuan prioritas risiko melalui kuisioner analisis manajemen risiko
kepada pakar akademisi maupun non akademisi bidang kopi.
3. Data pendukung seperti luas areal perkebunan kopi robusta di Kabupaten
Jember dan di Indonesia, data konsumsi kopi robusta, data produktivitas
kopi Indonesia yang didapatkan dari dokumen terkait yang didapatkan dari
internet.
Selanjutnya data tersebut dihimpun melalui beberapa cara, yaitu:
1. Studi literatur, digunakan untuk lebih memahami konsep manajemen
rantai pasok kopi, konsep identifikasi pasar rantai pasok kopi, konsep
analisis risiko rantai pasok kopi, keadaan pasar kopi, dan konsep ANP-
FMEA.
2. Survey dan observasi lapang, dengan melihat secara langsung segala
aktivitas yang terkait dengan manajemen rantai pasok, risiko yang sering
terjadi pada rantai pasok kopi.
3. Wawancara, dilakukan untuk memperoleh informasi secara akurat dan
mendalam terkait segala permasalahan dan yang terjadi dalam rantai
pasok.
4. Pendapat pakar, data yang diperoleh didapatkan dari para pakar dalam
manajemen rantai pasok maupun dalam bidang kopi.

3.5 Metode Analisa Data


3.5.1 Identifikasi Risiko Rantai Pasok Kopi Robusta
Penelitian ini diawali dengan identifikasi cluster penyebab risiko aliran
rantai pasok yang dapat diselesaikan menggunakan metode analisa deskriptif.
Metode ini dapat diselesaikan menggunakan FGD (Focus Group Discussion)
dengan anggota kelompok tani dan penyuluh perkebunan kopi rakyat Pegunungan
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 17

Argopuro Jember. Identifikasi hasil FGD selanjutnya dilakukan perangkingan


oleh pakar menggunakan skala likert 1-5 dan dilakukan uji validitas SPSS Version
2.3. Tinggi rendahnya instrument validitas menunjukkan sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang. Uji validitas memiliki tujuan untuk mengukur
ketepatan dari setiap jawaban pakar pada perangkingan subkriteria. Subkriteria
dikatakan valid apabila r hitung ≥ r tabel (uji dua pihak dengan sig. 0,05) (Putra,
2014).
Pengujian hipotesa terkait bobot risiko rantai pasok dapat dianalisa
menggunakan ANP (Analitycal Network Process). Metode Analytic Network
Process (ANP) adalah salah satu metode yang mampu merepresentasikan tingkat
kepentingan berbagai pihak dengan mempertimbangkan saling keterkaitan antar
kriteria dan sub kriteria yang ada. Model ini merupakan pengembangan dari AHP
sehingga kompleksitasnya lebih dibanding metode AHP (Vanany, 2003). Metode
ANP digunakan untuk menghitung bobot kinerja rantai pasok dengan
memperhatikan tingkat ketergantungan antar kelompok atau cluster (Amalia,
2012). Berikut merupakan diagram alir ANP dapat dilihat pada Gambar 3.2:
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 18

Mulai
Mulai

Membuat
Membuat komponen-komponen
komponen-komponen
(goal,
(goal, kriteria-kriteria dan
kriteria-kriteria dan sub
sub
kriteria)
kriteria)

Membuat
Membuat matriks
matriks perbandingan
perbandingan
berpasangan
berpasangan (pairwise
(pairwise
comparison)
comparison)

Menentukan
Menentukan bobot
bobot prioritas
prioritas (w)
(w)
Tidak
Tidak

Menghitung
Menghitung konsistensi
konsistensi indeks
indeks (CI)
(CI)
kriteria
kriteria

CI
CI << 0,1
0,1

Ya
Ya

Menghitung
Menghitung supermatriks
supermatriks

Bobot
Bobot kepentingan
kepentingan komponen
komponen

Selesai
Selesai

Gambar 3.2 Diagram Alir Identifikasi Risiko


Tahap yang dilakukan dalam ANP yaitu dipilih kelompok dan elemen-
elemen yang akan dibandingkan sesuai dengan kriteria kontrol. Gunakan skala
perbandingan fundamental pada Tabel 3.1, kemudian lakukan perbandingan
berpasangan berikut matriks antara kelompok/elemen untuk menurunkan eigen
vector dan untuk membentuk supermatriks.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 19

Tabel 3.1 Skala Perbandingan Fundamental


Intensitas Defenisi Keterangan
Kepentingan
1 Sama Penting Dua kegiatan berkontribusi sama terhadap
tujuannya
3 Sedikit Lebih Pengalaman dan penilaian suatu kegiatan
Penting sedikit berkontribusi atas yang lain
5 Lebih Penting Pengalaman dan penilaian suatu kegiatan
berkontribusi sangat kuat atas yang lain,
menunjukkan dominasi nya dalam praktek
7 Sangat Lebih Suatu kegiatan yang favorit berkontribusi
Penting sangat kuat atas yang lain, menunjukkan
dominasi nya dalam praktek
9 Mutlak Lebih Bukti yang menguntungkan satu kegiatan
Penting diatas yang yang lain merupakan
kemungkinan urutan afirmasi tertinggi
2,4,6,8 Untuk Kadang-kadang peru melakukan
kompromi interpolasi penilaian kopromi secara
antara nilai- numeric karena tidak ada istilah yang pas
nilai diatas untuk menggambarkan hal tersebut.

Setelah semua perbandingan berpasangan selesai dibuat, maka vektor bobot


prioritas (w) dihitung dengan rumus persamaan (1):
Aw = λmax w
Dimana max adalah eigen value terbesar pada matriks A dan w adalah eigen
vector. Indeks Konsistensi/Consistency Index (CI) dan Consistency Ratio (CR)
dari matriks perbandingan berpasangan dapat dihitung dengan rumus persamaan

(2) :

Jika CI < 0,1 maka penilaian dianggap konsisten. Angka-angka yang diperoleh
dari hasil kuesioner masing-masing responden berupa pendapat mengenai
interaksi saling ketergantungan antar elemen pada masing-masing cluster
diturunkan menjadi suatu supermatriks. Secara umum hubungan kepentingan
antar elemen di dalam jaringan dengan elemen lain di dalam jaringan dapat
digambarkan mengikuti supermatriks pada Gambar 3.3:
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 20

Gambar 3.3 Supermatriks ANP


Masing-masing kolom dalam Wij adalah eigen vector yang menunjukkan
kepentingan dari elemen pada komponen ke-i dari jaringan pada sebuah elemen
pada komponen ke-j. Beberapa masukan yang menunjukkan hubungan nol pada
elemen mengartikan tidak terdapat kepentingan pada elemen tersebut. Jika hal
tersebut terjadi maka elemen tersebut tidak digunakan dalam perbandingan
berpasangan untuk menurunkan eigen vector. Jadi yang digunakan adalah elemen
yang menghasilkan nilai kepentingan bukan nol (Saaty dalam Aini 2013).
Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan software
Superdecision 2.2.6.
3.5.2 Evaluasi dan Pengendalian Risiko
Metode Failure Mode and Effect Analysis (WFMEA) digunakan pada tahap
analisa dan evaluasi risiko serta mitigasi (Huang et al dalam Aini, 2013). Metode
ini secara umum digunakan untuk memperoleh penilaian yang lebih akurat setelah
mengagregasikan hubungan antara faktor risiko yang telah dihitung bobot
prioritasnya. Berikut merupakan diagram alir evaluasi dan pengendalian risiko
dapat dilihat pada Gambar 3.4:
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 21

Mulai
Mulai

Bobot
Bobot prioritas
prioritas faktor
faktor
risiko (W)
risiko (W)

Penilaian
Penilaian risiko
risiko (RPN)
(RPN)

Penilaian
Penilaian bobot
bobot risiko
risiko
(WRPN)
(WRPN)

Evaluasi
Evaluasi dan
dan
pengendalian
pengendalian risiko
risiko

Selesai
Selesai

Gambar 3.4 Diagram Alir Evaluasi dan Pengendalian Risiko


Menurut Chen dalam Aini (2014), penilaian FMEA secara umum dilakukan
dengan menggunakan nomor prioritas risiko/risk priority number (RPN). RPN
adalah hasil perkalian dari peringkat keparahan/severity (S), kejadian/occurrence
(O), dan deteksi/detection (D) yang dihitung dengan persamaan (3).
RPN = S x O x D
Penggunaan metode WFMEA ini merupakan lahap lanjutan dari penilaian
bobot risiko sebelumnya. Sehingga dengan metode WFMEA ini penilaian
mendapatkan hasil yang lebih akurat dan berkesinambungan. Penilaian pada tahap
WFMEA ini yaitu dengan menghitung bobot masing-masing risiko menggunakan
rumus penghitungan Weighted Risk Priority Number (WRPN) dengan persamaan
rumus (4):
WRPN = Si x Oi x Di x f(Wi) = RPNn x f(Wi)
Mode kegagalan yang memiliki RPN lebih tinggi diasumsikan lebih penting dan
diberi prioritas lebih tinggi untuk tindakan korektif daripada yang memiliki RPN
yang lebih rendah (Surendro&Yaumi, dalam Aini 2014). Evaluasi Risiko adalah
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 22

membandingkan tingkat risiko yang telah dihitung pada tahapan analisis risiko
dengan kriteria standar yang digunakan. Nilai output variabel yaitu WRPN
digunakan untuk mewakili prioritas pada tindakan koreksi dengan skala 1-250,
yang dikategorikan ke dalam lima kelas interval yang digambarkan dalam Tabel
3.2.
Tabel 3.2 Kategori risiko berdasarkan WRPN
Nilai Output Kategori Risiko Pengendalian Risiko
1-50 Sangat rendah Menerima
50-100 Rendah Menerima
100-150 Menengah Menghindari
150-200 Tinggi Mitigasi
200-250 Sangat tinggi Mitigasi
(Sumber: The Chartered Quality Institute dalam Aini, 2014)
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 47

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil dan pembahasan yaitu:


1. Struktur rantai pasok kopi robusta Kecamatan Bangsalsari Jember terdiri
dari beberapa anggota rantai pasok atau disebut aktor. Anggota rantai
pasok adalah petani, pedagang pengumpul, pedagang besar, eksportir dan
lembaga terkait.
2. Terdapat enam risiko yang teridentifikasi pada rantai pasok kopi robusta
Kecamatan Bangsalsari Jember yaitu, risiko kualitas, risiko produksi,
risiko harga, risiko pasokan, risiko lingkungan dan risiko transportasi.
3. Hasil perhitungan bobot prioritas ANP anggota rantai pasok yang
memiliki bobot tertinggi yaitu petani (0,2955) dengan risiko yang
memiliki bobot tertinggi yaitu kualitas (0,3021). Berdasarkan hasil ANP
dan W dihasilkan perhitungan WFMEA dengan risiko kualitas tetap
berada pada urutan pertama dengan WRPN 222,45.
4. Berdasarkan kategori risiko dapat diartikan bahwa untuk risiko produksi
pengendalian risikonya yaitu perlu dihindari dan untuk risiko kualitas yang
harus dilakukan yaitu berupa mitigasi risiko atau perlu untuk dihilangkan.
Upaya yang bisa dilakukan dalam pengendalian risiko produksi dan
kualitas yaitu dengan membiasakan petani untuk menerapkan pengolahan
basah pada pasca panen kopi robusta dan pembentukan koperasi kelompok
tani.

5.2 Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu perlu dilakukan penelitian lanjutan
mengenai analisis risiko berdasarkan aktivitas-aktivitas pada masing-masing
pelaku rantai pasok.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 48

DAFTAR PUSTAKA

Aini, H. 2014. Analisis risiko rantai pasok kakao di Indonesia dengan metode
analytic network process dan failure mode effect analysis terintegrasi.
Manajemen dan Agribisnis. 11(3):209-219.

Alfian, I. A. Sandy, Dan H. Fathurahman. 2013. Penggunaan metode analytic


network process (ANP) dalam pemilihan supplier bahan baku kertas pada
PT Mangle Panglipur. Jurnal Rekayasa Sistem Industri. 2(1).

Amalia, C. 2012. Perancangan dan Pengukuran Kinerja Rantai Pasokan Sayuran


dan Perusahaan dengan Pendekatan Analytic Network Process Serta Data
Envelopment Analysis (Studi kasus PT Saung Mirwan, Bogor). Skripsi.
Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Anggitasari, A. 2016. Perbandingan Pendapatan Usahatani Monokultur Sayuran


dengan Usahatani Tumpangsari Kopi dan Sayuran di Desa Margamulya,
Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Skripsi. Bogor: Institut
Pertanian Bogor.

Badan Standar Nasional. 2008. Standar Nasional Indonesia (SNI) biji kopi (SNI
01-2907-2008).

Budiono, R., dan A. Syaichu. 2016. Manajemen rantai pasokan jagung asalan
pada CV Amin di Lampung Tengah. Spektrum Industri. 14(2):109-230.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaen


Jember. 2018. Data Tanaman Perkebunan.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2011. Statistik Perkebunan Kopi Rakyat


Kabupaten Jember Tahun 2010. Jakarta: Jakarta.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2016. Statistik Perkebunan Indonesia Kopi 2015-


2017. Jakarta: Jakarta.

E. Widi, R. 2011. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian epidemiologi


kedokteran gigi. Stomatognatic (J.K.G Unej). 8(1) 27-34.

Fahrudin, A.Z., dan I. Vanany. 2015. Analisis Risiko Rantai Pasok dan
Mitigasinya dengan Metode FMEA dan QFD di Perusahaan Daerah Air
Bersih (PDAB). Prosiding seminar nasional Manajemen teknologi XXII.

Hariyati, Y. 2014. Pengembangan produk olahan kopi di Desa Sidomulyo


Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Agriekonomika. 3(1) 81-91.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 49

Istiningrum, A.A. 2011. Implementasi penilaian risiko dalam menunjang


pencapaian tujuan instansi pendidikan. Jurnal Pendidikan Akuntansi
Indonesia. 9(2) 16-31.

Janti, S. 2014. Analisis validitas dan reliabilitas dengan skala likert terhadap
pengembangan si/ti dalam penentuan pengambilan keputusan penerapan
strategic planning pada industri garmen. Prosiding Seminar Nasional
Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST).

Jawa Pos Radar Jember. 2018. Ke Jember Demi Robusta.


https://www.jawapos.com/radarjember/read/2017/11/12/26144/ke-jember-
demi-robusta. [diakses pada 2 April 2018]

Kementerian Perindustrian, 2016. Siaran Pers: Produksi Kopi Indonesia Terbesar


Ketiga Dunia [internet]. Jakarta (ID): [diunduh pada 29 Maret 2017].
Tersedia pada: http://www.kemenperin.go.id/artikel/6611/Produksi-Kopi-
Nusantara-Ketiga-Terbesar-Di-Dunia

Lathifah, N. 2017. Analisis Kinerja, Nilai Tambah dan Risiko Rantai Pasok
Kakao. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Lutfi, A., dan H. Irawan. 2012. Analisis risiko rantai pasok dengan model house
of risk (HOR). Jurnal Manajemen Indonesia. 12(1).

Najiyati, S., dan Danarti. 2001. Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas Panen.
Jakarta: Penebar Swadaya.

Novita, E., Syarief, R., Noor, E dan Mulato, S. 2010. Peningkatan mutu biji kopi
rakyat dengan pengolahan semi basah berbasis produksi bersih. AGROTEK.
4(1) 76-90.

Pungkasanti, P.T. 2013. Penerapan Analytic Network Process (ANP) sebagai


Sistem Pendukung Keputusan dalam Pemberian Reward Dosen. Tesis.
Semarang: Universitas Diponegoro.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2016. Outlook Kopi. Jakarta:
Kementerian Pertanian.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. 2010. Budidaya dan Pasca


Panen Kopi. http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-
content/uploads/2012/08/perkebunan_budidaya_kopi.pdf . [Diakses pada
24 April 2017].

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2018. http://iccri.net/pengolahan-


kopi/. (diakses pada 24 Mei 2018)
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 50

Putra, ZFS., M. Sholeh dan N. Widyastuti. 2014. Analisis kualitas layanan


website BTKP-DIY menggunakan metode webqual 4.0. Jurnal JARKOM.
1(2) 174-184.

Rusydiana, A.S dan A. Devi. 2013. Analytic Network Process: Pengantar Teori
dan Aplikasi. Bogor: SMART Publishing.

Setiawan, Z.I dan Rusdiansyah. 2016. Peranan bauran harga terhadap peningkatan
penjualan alat kesehatan. Jurnal Pilar Nusa Mandiri. 12(2) 211-218.

Simanjuntak, S. J. 2013. Analisis Manajemen Risiko Rantai Pasok Buah Manggis


dengan Metode Analytic Network Process di PT. Agung Mustika Selaras
Jawa Barat. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Sukardi. 2017. Analisis pendapatan masyarakat desa untuk kelestarian hutan


lindung (studi hutan desa Patteneteang Kabupaten Bantaeng). Jurnal Hutan
dan Masyarakat. 9(1).

Suryaningrat, I. B. 2015. Raw material procurement on agroindustrial supply


chain management: a case survey of fruit processing industries in
Indonesia. Agriculture and agricultural science procedia. 9(2016)253-257.

Suryaningrat, I. B. 2015. Current condition of agroindustrial supply chain of


cassava products: a case survey of East Java, Indonesia. Agriculture and
Agricultural Science Procedia. 3(2015) 137-142.

Suryaningrat, I. B. 2016. Implementation of QFD in food supply chain


management: a case of processed cassava product in Indonesia. Advance
Science Engineering Information Technology. (6)2016 No. 3 ISSN:2088-
5334.

Tiawan, A. 2016. Identifikasi Risiko pada Jeruk Siam (Citrus Nobilis L) dengan
Pendekatan Failur Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fishbone
Diagrams di Kabupaten Karo. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Vanany, I. 2003. Aplikasi analytic network process (ANP) pada perancangan


sistem pengukuran kinerja (studi kasus pada PT. X). Jurnal Teknik Industri.
5(1).

Windasari, N.P.V dan M. K. S. Budhi. 2013. Analisis pengaruh tumpangsari


terhadap pendapatan petani di Desa Munduktemu Kabupaten Tabanan. E-
Jurnal EP Unud. 2(5) 254-259.

Zahra, F., Purnomo, B.H., dan Kuswardhani, N. 2015. Penerapan metode ANP
(Analytical Network Process) dalam rangka seleksi pemasok daun tembakau
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 51

na-oogst di koperasi agrobisnis Tarutama Nusantara-Jember. Agrointek. 9(1)


9-23.

Zainuddin, S., Martini, E., Perdana, A dan Roshetko, M. 2015. Kualitas, kuantitas
dan pemasaran kopi arabika dari kebun agroforestry di Kabupaten
Bantaeng, Sulawesi Selatan. Prosiding Seminar Nasional Agrofestry.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 52

Lampiran A. Form Focus Group Discussion Penelitian

ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK KOPI RAKYAT


DI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

ABSENSI FOCUS GROUP DISCUSSION


NO. NAMA TTD
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19
20. 20.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 53

A. FORM IDENTIFIKASI MASALAH


Menurut Bapak/Ibu, masalah-masalah apa sajakah yang mungkin dapat
terjadi pada rantai pasok kopi rakyat di Kecamatan Bangsalsari Jember.
Jawaban dapat diisikan pada kolom (2) dan penjelasan seperlunya pada
kolom (3) yang tersedia pada tabel dibawah ini.
Tabel 1. Identifikasi Masalah
No Jenis Masalah Penjelasan
(1) (2) (3)
1.

2.

3.

4.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 54

B. FORM IDENTIFIKASI RISIKO


Menurut Bapak/Ibu, masalah-masalah apa sajakah yang mungkin dapat
terjadi pada rantai pasok kopi rakyat di Kecamatan Bangsalsari Jember.
Jawaban dapat diisikan pada kolom (2) dan penjelasan seperlunya pada
kolom (3) yang tersedia pada tabel dibawah ini.
Tabel 2. Identifikasi Risiko
No Jenis Risiko Penjelasan
(1) (2) (3)
1.

2.

3.

4.

5.

6.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 55

C. FORM IDENTIFIKASI AKTOR


Menurut Bapak/Ibu, masalah-masalah apa sajakah yang mungkin dapat
terjadi pada rantai pasok kopi rakyat di Kecamatan Bangsalsari Jember.
Jawaban dapat diisikan pada kolom (2) dan penjelasan seperlunya pada
kolom (3) yang tersedia pada tabel dibawah ini.

Tabel 3. Identifikasi Aktor


No Jenis Aktor Penjelasan
(1) (2) (3)
1.

2.

3.

4.

5.

6.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 56

Lampiran B. Kuesioner Bobot Masalah dan Risiko

ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK KOPI RAKYAT


DI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

Nama peneliti : Novita Fitri Yulian


NIM : 141710301037
DPU : Dr. Nita Kuswardhani., S.TP., M.Eng
DPA : Winda Amilia., S.TP., M.Sc
Hari/Tanggal Pengisian :
Nama Narasumber :
Pekerjaan/Jabatan :
Alamat :
Tanda Tangan :

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER

Hasil pengisian kuesioner ini akan digunakan untuk keperluan penelitian dalam
rangka penyusunan skripsi dengan judul “ANALISIS RISIKO RANTAI
PASOK KOPI RAKYAT DI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER”.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 57

A. KUESIONER PENILAIAN SUB KRITERIA


PETUNJUK PENGISIAN
Anda diminta untuk memberikan bobot penilaian pada masing-masing
indikator masalah dan risiko pada rantai pasok kopi rakyat di Kecamatan
Bangsalsari Jember. Penilaian menggunakan skala likert yang terdiri dari:
1 (Sangat Rendah), 2 (Rendah), 3 (Sedang), 4 (Tinggi) dan 5 (Sangat
Tinggi).
Tabel 1. Indikator Masalah
Bobot
No Indikator 1 2 3 4 5
1. Kuantitas kopi yang dihasilkan tidak
stabil
2. Kurang amannya jalur transportasi
3. Ketidakseragaman kualitas kopi
robusta
4. Kurangnya ketersediaan sarana dan
prasaran pengolahan kopi
5. Ketidakajegan produktifitas kopi
robusta
6. Ketidakstabilan jaminan pasokan kopi
robusta
7. Jalur transportasi kurang baik
8. Pendapatan yang fluktuatif
9. Keberadaan kelompok tani kurang
aktif
10. Keterbatasan SDM dalam pengolahan
kopi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 58

Tabel 2. Indikator Risiko


Bobot
No Indikator 1 2 3 4 5
1. Kualitas
2. Produksi
3. Harga
4. Bibit kopi
5. Pupuk
6. Perjalanan
7. Pasokan
8. Lingkungan
9. Pengiriman
10. Penjualan
11. Produk pesaing
12. Daya beli
13. Ukuran biji kopi
14. Transportasi
15. Modal
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 59

Lampiran C. Kuesioner ANP (Analitycal Network Process)

ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK KOPI RAKYAT


DI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

Nama peneliti : Novita Fitri Yulian


NIM : 141710301037
DPU : Dr. Nita Kuswardhani., S.TP., M.Eng
DPA : Winda Amilia., S.TP., M.Sc
Hari/Tanggal Pengisian :
Nama Narasumber :
Pekerjaan/Jabatan :
Alamat :
Tanda Tangan :

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER

Hasil pengisian kuesioner ini akan digunakan untuk keperluan penelitian dalam
rangka penyusunan skripsi dengan judul “ANALISIS RISIKO RANTAI
PASOK KOPI RAKYAT DI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER”.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 60

A. KUESIONER ANP
1. PETUNJUK PENGISIAN
1. Responden diharapkan melakukan pengisian kuesioner pada satu waktu
secara tuntas, untuk menghindari inkonsistensi antar jawaban
2. Dalam pengisian kuisioner ini anda diminta untuk membandingkan antara
elemen-elemen A dan B, lalu memberi tanda (X) atau (√)
3. Jawaban dari pertanyaan tersebut diberi nilai oleh responden berdasarkan
tingkat besar pengaruh dari elemen-elemen yang dibandingkan secara
bersamaan
4. Nilai perbandingan yang diberikan mempunyai skala 1-9. Definisi dari
skala yang digunakan untuk menilai komparasi sebagai berikut :
Nilai Komparasi Defenisi
A dibandingkan B
1 A dan B sama besar pengaruhnya
3 A sedikit lebih besar pengaruhnya dari B
5 A lebih besar pengaruhnya dari B
7 A sangat lebih besar pengaruhnya dari B
9 A mutlak lebih besar pengaruhnya dari B

Nilai skala 2, 4, 6, 8 diberikan apabila terdapat sedikit saja perbedaan dengan


patokan-patokan nilai diatas.
2. CONTOH
Apabila anda diminta untuk membandingkan tingkat pengaruh antara “Merek
Produk” dengan “Harga”
1. Jika anda menganggap “Merek Produk” sedikit lebih besar pengaruhnya
dari “Harga
Faktor Lebih berpengaruh Lebih berpengaruh Faktor
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Merek Harga
Produk
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 61

2. Jika anda menganggap “Harga” sedikit lebih besar pengaruhnya dari


“Merek Produk”
Faktor Lebih berpengaruh Lebih berpengaruh Faktor
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Merek Harga
produk
3. Jika anda menganggap “Harga” sangat lebih besar pengaruhnya dengan
“Merek Produk”
Faktor Lebih berpengaruh Lebih berpengaruh Faktor
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Merek Harga
produk
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 62

D. KERANGKA ANP

Masalah
Masalah Aktor
Aktor
1.
1. Ketidakseragaman Kualitas
Ketidakseragaman Kualitas 1. Petani
1. Petani
Kopi
Kopi Robusta
Robusta (Kualitas)
(Kualitas) 2.
2. Pedagang
Pedagang Pengumpul
Pengumpul
2.
2. Ketidakajegan
Ketidakajegan Produktifitas
Produktifitas 3.
3. Pedagang
Pedagang Besar
Besar
Kopi
Kopi Robusta
Robusta (Produktivitas)
(Produktivitas) 4.
4. Eksportir
Eksportir
3.
3. Ketidakstabilan
Ketidakstabilan Jaminan
Jaminan 5.
5. Lembaga
Lembaga Terkait
Terkait
Pasokan
Pasokan Ekspor
Ekspor (Pasokan)
(Pasokan)
4.
4. Pendapatan
Pendapatan yang
yang Fluktuatif
Fluktuatif
(Pendapatan)
(Pendapatan)

Faktor
Faktor Risiko
Risiko
1.
1. Risiko
Risiko Kualitas
Kualitas
2.
2. Risiko
Risiko Produksi
Produksi
3.
3. Risiko
Risiko Harga
Harga
4. Risiko Pasokan
4. Risiko Pasokan
5.
5. Risiko
Risiko Lingkungan
Lingkungan
6.
6. Risiko
Risiko Transportasi
Transportasi

1. Masalah yang teridentifikasi dalam rantai pasok Kopi Rakyat di


Kecamatan Bangsalsari Jember, adalah sebagai berikut:
a. Ketidakseragaman Kualitas Kopi Robusta (Kualitas)
b. Ketidakajegan Produktivitas Kopi Robusta (Produktivitas)
c. Ketidakstabilan Jaminan Pasokan Ekspor (Pasokan)
d. Pendapatan yang Fluktuatif (Pendapatan)
2. Aktor-aktor yang berperan dalam rantai pasok Kopi Rakyat di Kecamatan
Bangsalsari Jember, adalah sebagai berikut:
a. Petani
b. Pedagang Pengumpul
c. Pedagang Besar
d. Eksportir
e. Lembaga Terkait
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 63

MASALAH-AKTOR
1. Matriks pengaruh Aktor terkait Masalah “Ketidakseragaman Kualitas
Kopi Robusta” sebagai berikut:
Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Petani Pedagang
Pengumpul
Petani Pedagang
Besar
Petani Eksportir
Petani Lembaga
Terkait
Pedagang Pedagang
Pengumpul Besar
Pedagang Eksportir
Pengumpul
Pedagang Lembaga
Pengumpul Terkait
Pedagang Eksportir
Besar
Pedagang Lembaga
Besar Terkait
Eksportir Lembaga
Terkait

2. Matriks pengaruh Aktor terkait Masalah “Ketidakajegan Produktivitas


Kopi Robusta” sebagai berikut:
Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Petani Pedagang
Pengumpul
Petani Pedagang
Besar
Petani Eksportir
Petani Lembaga
Terkait
Pedagang Pedagang
Pengumpul Besar
Pedagang Eksportir
Pengumpul
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 64

Pedagang Lembaga
Pengumpul Terkait
Pedagang Eksportir
Besar
Pedagang Lembaga
Besar Terkait
Eksportir Lembaga
Terkait

3. Matriks pengaruh Aktor terkait Masalah “Ketidakstabilan Jaminan


Pasokan Ekspor” sebagai berikut:
Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Petani Pedagang
Pengumpul
Petani Pedagang
Besar
Petani Eksportir
Petani Lembaga
Terkait
Pedagang Pedagang
Pengumpul Besar
Pedagang Eksportir
Pengumpul
Pedagang Lembaga
Pengumpul Terkait
Pedagang Eksportir
Besar
Pedagang Lembaga
Besar Terkait
Eksportir Lembaga
Terkait

4. Matriks pengaruh Aktor terkait Masalah “Pendapatan yang Fluktuatif”


sebagai berikut:
Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Petani Pedagang
Pengumpul
Petani Pedagang
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 65

Besar
Petani Eksportir
Petani Lembaga
Terkait
Pedagang Pedagang
Pengumpul Besar
Pedagang Eksportir
Pengumpul
Pedagang Lembaga
Pengumpul Terkait
Pedagang Eksportir
Besar
Pedagang Lembaga
Besar Terkait
Eksportir Lembaga
Terkait

MASALAH-FAKTOR RISIKO
Faktor Risiko yang teridentiikasi dalam rantai pasok Kopi Rakyat di
Kecamatan Bangsalsari Jember adalah sebagai berikut:
a. Risiko Kualitas : Musim dan cuaca, hama penyakit, teknik
budidaya, mutu bahan baku, penyimpanan
b. Risiko Produksi : kapasitas, mutu bahan baku, proses produksi,
teknologi
c. Risiko Harga : nilai tukar rupiah, fluktuasi harga, informasi yang
salah
d. Risiko Pasokan : keberagaman mutu, loyalitas pemasok,
ketersediaan pasokan
e. Risiko Lingkungan : bencana alam, kebijakan pemerintah,
produk pesaing, kondisi sosial, budaya, politik
f. Risiko Transportasi : infrastruktur, keamanan, ketidakpastian
waktu, jarak angkut
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 66

1. Matriks pengaruh Risiko terkait Masalah “Ketidakseragaman Kualitas


Kopi Robusta” sebagai berikut:
Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kualitas Produksi
Kualitas Harga
Kualitas Pasokan
Kualitas Lingkungan
Kualitas Transportasi
Produksi Harga
Produksi Pasokan
Produksi Lingkungan
Produksi Transportasi
Harga Pasokan
Harga Lingkungan
Harga Transportasi
Pasokan Lingkungan
Pasokan Transportasi
Lingkungan Transportasi

2. Matriks pengaruh Risiko terkait Masalah “Ketidakajegan Produktivitas


Kopi Robusta” sebagai berikut:
Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kualitas Produksi
Kualitas Harga
Kualitas Pasokan
Kualitas Lingkungan
Kualitas Transportasi
Produksi Harga
Produksi Pasokan
Produksi Lingkungan
Produksi Transportasi
Harga Pasokan
Harga Lingkungan
Harga Transportasi
Pasokan Lingkungan
Pasokan Transportasi
Lingkungan Transportasi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 67

3. Matriks pengaruh Risiko terkait Masalah “Ketidakstabilan Jaminan


Pasokan Ekspor” sebagai berikut:
Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kualitas Produksi
Kualitas Harga
Kualitas Pasokan
Kualitas Lingkungan
Kualitas Transportasi
Produksi Harga
Produksi Pasokan
Produksi Lingkungan
Produksi Transportasi
Harga Pasokan
Harga Lingkungan
Harga Transportasi
Pasokan Lingkungan
Pasokan Transportasi
Lingkungan Transportasi

4. Matriks pengaruh Risiko terkait Masalah “Pendapatan yang Fluktuatif”


sebagai berikut:
Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kualitas Produksi
Kualitas Harga
Kualitas Pasokan
Kualitas Lingkungan
Kualitas Transportasi
Produksi Harga
Produksi Pasokan
Produksi Lingkungan
Produksi Transportasi
Harga Pasokan
Harga Lingkungan
Harga Transportasi
Pasokan Lingkungan
Pasokan Transportasi
Lingkungan Transportasi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 68

AKTOR-FAKTOR RISIKO
1. Matriks pengaruh Risiko terkait Aktor “Petani” sebagai berikut:
Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kualitas Produksi
Kualitas Harga
Kualitas Pasokan
Kualitas Lingkungan
Kualitas Transportasi
Produksi Harga
Produksi Pasokan
Produksi Lingkungan
Produksi Transportasi
Harga Pasokan
Harga Lingkungan
Harga Transportasi
Pasokan Lingkungan
Pasokan Transportasi
Lingkungan Transportasi

2. Matriks pengaruh Risiko terkait Aktor “Pedagang Pengumpul” sebagai


berikut:
Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kualitas Produksi
Kualitas Harga
Kualitas Pasokan
Kualitas Lingkungan
Kualitas Transportasi
Produksi Harga
Produksi Pasokan
Produksi Lingkungan
Produksi Transportasi
Harga Pasokan
Harga Lingkungan
Harga Transportasi
Pasokan Lingkungan
Pasokan Transportasi
Lingkungan Transportasi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 69

3. Matriks pengaruh Risiko terkait Aktor “Pedagang Besar” sebagai berikut:


Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kualitas Produksi
Kualitas Harga
Kualitas Pasokan
Kualitas Lingkungan
Kualitas Transportasi
Produksi Harga
Produksi Pasokan
Produksi Lingkungan
Produksi Transportasi
Harga Pasokan
Harga Lingkungan
Harga Transportasi
Pasokan Lingkungan
Pasokan Transportasi
Lingkungan Transportasi

4. Matriks pengaruh Risiko terkait Aktor “Eksportir” sebagai berikut:


Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kualitas Produksi
Kualitas Harga
Kualitas Pasokan
Kualitas Lingkungan
Kualitas Transportasi
Produksi Harga
Produksi Pasokan
Produksi Lingkungan
Produksi Transportasi
Harga Pasokan
Harga Lingkungan
Harga Transportasi
Pasokan Lingkungan
Pasokan Transportasi
Lingkungan Transportasi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 70

5. Matriks pengaruh Risiko terkait Aktor “Lembaga Terkait” sebagai


berikut:
Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kualitas Produksi
Kualitas Harga
Kualitas Pasokan
Kualitas Lingkungan
Kualitas Transportasi
Produksi Harga
Produksi Pasokan
Produksi Lingkungan
Produksi Transportasi
Harga Pasokan
Harga Lingkungan
Harga Transportasi
Pasokan Lingkungan
Pasokan Transportasi
Lingkungan Transportasi

FEEDBACK
AKTOR-MASALAH
Masalah yang teridentifikasi adalah:
a. Ketidakseragaman Kualitas Kopi Robusta (Kualitas)
b. Ketidakajegan Produktivitas Kopi Robusta (Produktivitas)
c. Ketidakstabilan Jaminan Pasokan Eksport (Pasokan)
d. Pendapatan yang Fluktuatif (Pendapatan)

1. Matriks pengaruh Masalah terkait Aktor “Petani” sebagai berikut:


Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kualitas Produktivitas
Kualitas Pasokan
Kualitas Pendapatan
Produktivitas Pasokan
Produktivitas Pendapatan
Pasokan Pendapatan
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 71

2. Matriks pengaruh Masalah terkait Aktor “Pedagang Pengumpul” sebagai


berikut:
Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kualitas Produktivitas
Kualitas Pasokan
Kualitas Pendapatan
Produktivitas Pasokan
Produktivitas Pendapatan
Pasokan Pendapatan

3. Matriks pengaruh Masalah terkait Aktor “Pedagang Besar” sebagai


berikut:
Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kualitas Produktivitas
Kualitas Pasokan
Kualitas Pendapatan
Produktivitas Pasokan
Produktivitas Pendapatan
Pasokan Pendapatan

4. Matriks pengaruh Masalah terkait Aktor “Eksportir” sebagai berikut:


Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kualitas Produktivitas
Kualitas Pasokan
Kualitas Pendapatan
Produktivitas Pasokan
Produktivitas Pendapatan
Pasokan Pendapatan
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 72

5. Matriks pengaruh Masalah terkait Aktor “Lembaga Terkait” sebagai


berikut:
Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kualitas Produktivitas
Kualitas Pasokan
Kualitas Pendapatan
Produktivitas Pasokan
Produktivitas Pendapatan
Pasokan Pendapatan

FAKTOR RISIKO-MASALAH
1. Matriks pengaruh Masalah terkait Risiko “Kualitas” sebagai berikut:
Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kualitas Produktivitas
Kualitas Pasokan
Kualitas Pendapatan
Produktivitas Pasokan
Produktivitas Pendapatan
Pasokan Pendapatan

2. Matriks pengaruh Masalah terkait Risiko “Produksi” sebagai berikut:


Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kualitas Produktivitas
Kualitas Pasokan
Kualitas Pendapatan
Produktivitas Pasokan
Produktivitas Pendapatan
Pasokan Pendapatan
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 73

3. Matriks pengaruh Masalah terkait Risiko “Harga” sebagai berikut:


Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kualitas Produktivitas
Kualitas Pasokan
Kualitas Pendapatan
Produktivitas Pasokan
Produktivitas Pendapatan
Pasokan Pendapatan

4. Matriks pengaruh Masalah terkait Risiko “Pasokan” sebagai berikut:


Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kualitas Produktivitas
Kualitas Pasokan
Kualitas Pendapatan
Produktivitas Pasokan
Produktivitas Pendapatan
Pasokan Pendapatan

5. Matriks pengaruh Masalah terkait Risiko “Lingkungan” sebagai berikut:


Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kualitas Produktivitas
Kualitas Pasokan
Kualitas Pendapatan
Produktivitas Pasokan
Produktivitas Pendapatan
Pasokan Pendapatan

6. Matriks pengaruh Masalah terkait Risiko “Transportasi” sebagai berikut:


Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kualitas Produktivitas
Kualitas Pasokan
Kualitas Pendapatan
Produktivitas Pasokan
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 74

Produktivitas Pendapatan
Pasokan Pendapatan

FAKTOR RISIKO-AKTOR
1. Matriks pengaruh Aktor terkait Risiko “Kualitas” sebagai berikut:
Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Petani Pedagang
Pengumpul
Petani Pedagang
Besar
Petani Eksportir
Petani Lembaga
Terkait
Pedagang Pedagang
Pengumpul Besar
Pedagang Eksportir
Pengumpul
Pedagang Lembaga
Pengumpul Terkait
Pedagang Eksportir
Besar
Pedagang Lembaga
Besar Terkait
Eksportir Lembaga
Terkait

2. Matriks pengaruh Aktor terkait Risiko “Produksi” sebagai berikut:


Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Petani Pedagang
Pengumpul
Petani Pedagang
Besar
Petani Eksportir
Petani Lembaga
Terkait
Pedagang Pedagang
Pengumpul Besar
Pedagang Eksportir
Pengumpul
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 75

Pedagang Lembaga
Pengumpul Terkait
Pedagang Eksportir
Besar
Pedagang Lembaga
Besar Terkait
Eksportir Lembaga
Terkait

3. Matriks pengaruh Aktor terkait Risiko “Harga” sebagai berikut:


Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Petani Pedagang
Pengumpul
Petani Pedagang
Besar
Petani Eksportir
Petani Lembaga
Terkait
Pedagang Pedagang
Pengumpul Besar
Pedagang Eksportir
Pengumpul
Pedagang Lembaga
Pengumpul Terkait
Pedagang Eksportir
Besar
Pedagang Lembaga
Besar Terkait
Eksportir Lembaga
Terkait

4. Matriks pengaruh Aktor terkait Risiko “Pasokan” sebagai berikut:


Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Petani Pedagang
Pengumpul
Petani Pedagang
Besar
Petani Eksportir
Petani Lembaga
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 76

Terkait
Pedagang Pedagang
Pengumpul Besar
Pedagang Eksportir
Pengumpul
Pedagang Lembaga
Pengumpul Terkait
Pedagang Eksportir
Besar
Pedagang Lembaga
Besar Terkait
Eksportir Lembaga
Terkait

5. Matriks pengaruh Aktor terkait Risiko “Lingkungan” sebagai berikut:


Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Petani Pedagang
Pengumpul
Petani Pedagang
Besar
Petani Eksportir
Petani Lembaga
Terkait
Pedagang Pedagang
Pengumpul Besar
Pedagang Eksportir
Pengumpul
Pedagang Lembaga
Pengumpul Terkait
Pedagang Eksportir
Besar
Pedagang Lembaga
Besar Terkait
Eksportir Lembaga
Terkait

6. Matriks pengaruh Aktor terkait Risiko “Transportasi” sebagai berikut:


Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Petani Pedagang
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 77

Pengumpul
Petani Pedagang
Besar
Petani Eksportir
Petani Lembaga
Terkait
Pedagang Pedagang
Pengumpul Besar
Pedagang Eksportir
Pengumpul
Pedagang Lembaga
Pengumpul Terkait
Pedagang Eksportir
Besar
Pedagang Lembaga
Besar Terkait
Eksportir Lembaga
Terkait
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 78

MATRIKS ANTAR KLASTER


1. MASALAH SEBAGAI KONTROL
Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Masalah Aktor
Masalah Faktor
Risiko
Aktor Faktor
Risiko

2. AKTOR SEBAGAI KONTROL


Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Masalah Aktor
Masalah Faktor
Risiko
Aktor Faktor
Risiko

3. FAKTOR RISIKO SEBAGAI KONTROL


Faktor Lebih berpengaruh Lebih Faktor
berpengaruh
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Masalah Aktor
Masalah Faktor
Risiko
Aktor Faktor
Risiko
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 79

Lampiran D. Form Variabel Risiko

ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK KOPI RAKYAT


DI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

Nama peneliti : Novita Fitri Yulian


NIM : 141710301037
DPU : Dr. Nita Kuswardhani., S.TP., M.Eng
DPA : Winda Amilia., S.TP., M.Sc
Hari/Tanggal Pengisian :
Nama Narasumber :
Pekerjaan/Jabatan :
Alamat :
Tanda Tangan :

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER

Hasil pengisian kuesioner ini akan digunakan untuk keperluan penelitian dalam
rangka penyusunan skripsi dengan judul “ANALISIS RISIKO RANTAI
PASOK KOPI RAKYAT DI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER”.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 80

A. FORM VARIABEL RISIKO


PETUNJUK PENGISIAN
Menurut Anda, penyebab risiko-risiko (variable risiko) apa sajakah yang
mungkin dapat terjadi pada rantai pasok kopi rakyat di Kecamatan
Bangsalsari Jember. Jawaban dapat diisikan pada kolom (3) dan
penjelasan seperlunya pada kolom (4) yang tersedia pada tabel dibawah
ini.
Tabel 1. Identifikasi Variabel Risiko
No Jenis Risiko Variabel Risiko Penjelasan
(1) (2) (3) (3)
1. Kualitas 1.
2.
3.
4.
5.
2. Produksi 1.
2.
3.
4.
5.
3. Harga 1.
2.
3.
4.
5.
4. Pasokan 1.
2.
3.
4.
5.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 81

5. Lingkungan 1.
2.
3.
4.
5.
6. Transportasi 1.
2.
3.
4.
5.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 82

Lampiran E. Kuesioner FMEA

ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK KOPI RAKYAT


DI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

Nama peneliti : Novita Fitri Yulian


NIM : 141710301037
DPU : Dr. Nita Kuswardhani., S.TP., M.Eng
DPA : Winda Amilia., S.TP., M.Sc
Hari/Tanggal Pengisian :
Nama Narasumber :
Pekerjaan/Jabatan :
Alamat :
Tanda Tangan :

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER

Hasil pengisian kuesioner ini akan digunakan untuk keperluan penelitian dalam
rangka penyusunan skripsi dengan judul “ANALISIS RISIKO RANTAI
PASOK KOPI RAKYAT DI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER”.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 83

A. KUESIONER FMEA
PETUNJUK PENGISIAN
1. Responden menilai tabel dibawah berdasarkan
a. Severity/Tingkat Keparahan: keseriusan efek akibat risiko yang terjadi
dengan nilai 1 merupakan efek keparahan terkecil dan nilai 10 efek
keparahan terbesar.
b. Occurance/Tingkat Kejadian: kemungkinan atau frekuensi risiko terjadi
dengan nilai 1 merupakan kesempatan paling tidak ada kejadian dan nilai
10 adalah kejadian tertinggi.
c. Detection/Tingkat Deteksi: ketidakmampuan untuk mendeteksi kegagalan
akibat risiko yang terjadi dengan nilai 1 merupakan kemampuan deteksi
terendah dan nilai 10 kemampuan deteksi tertinggi.
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 84

No Faktor Variabel Severity/ Occurance/ Detection/


Risiko Risiko Keparahan Kejadian Deteksi
(1-10) (1-10) (1-10)
1 Kualitas Musim dan cuaca
tidak menentu
Hama dan penyakit
Pengetahuan dan
kemampuan teknik
budidaya rendah
Mutu bahan baku
rendah
Fasilitas
penyimpanan
kurang memadai
2 Produksi Kapasitas produksi
Terbatas
Mutu bahan baku
rendah
Proses produksi
tidak efisien
Teknologi proses
produksi sederhana
3 Harga Nilai tukar rupiah
Fluktuasi harga
Informasi salah
mengenai harga
4 Pasokan Keberagaman mutu
pasokan
Ketersedian
pasokan tidak pasti
5 Lingkungan Penataan lahan
Produk pesaing
Kondisi sosial,
budaya dan politik
6 Transportasi Kerusakan
infrastruktur
Ketidakamanan
perjalanan
Waktu transportasi
tidak pasti
Jarak angkut jauh
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 85

Lampiran F. Hasil Selesksi Subkriteria menggunakan Uji Validitas SPSS Sub Kriteria Masalah dan Risiko
Nomor aspek/sub kriteria Masalah
No
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TOTAL
1 3 2 4 3 5 4 3 4 4 2 34
2 5 5 2 2 3 3 3 2 2 4 31
3 2 3 4 5 4 4 2 3 4 5 36
4 3 2 1 3 3 2 5 2 3 4 28
SDTV 1.25831 1.41421 1.5 1.25831 0.95743 0.95743 1.25831 0.95743 0.95743 1.25831
mean 3.25 3.00 2.75 3.25 3.75 3.25 3.25 2.75 3.25 3.75
Keterangan No Aspek Masalah
1. Kuantitas kopi yang dihasilkan tidak stabil
2. Kurang amannya jalur transportasi
3. Ketidakseragaman kualitas kopi robusta
4. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasaran pengolahan kopi
5. Ketidakajegan produktifitas kopi robusta
6. Ketidakstabilan jaminan pasokan kopi robusta
7. Jalur transportasi kurang baik
8. Pendapatan yang fluktuatif
9. Keberadaan kelompok tani kurang aktif
10. Keterbatasan SDM dalam pengolahan kopi
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 86

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

item_1 3.25 1.258 4


item_2 3.00 1.414 4
item_3 2.75 1.500 4
item_4 3.25 1.258 4
item_5 3.75 .957 4
item_6 3.25 .957 4
item_7 3.25 1.258 4
item_8 2.75 .957 4
item_9 3.25 .957 4
item_10 3.75 1.258 4
total 32.00 1.826 4

Correlations
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 87

item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8 item_9 item_10 total

item_1 Pearson
1 .749 -.486 -.895 -.484 -.346 .158 -.484 -.899 -.158 -.435
Correlation

Sig. (2-
.251 .514 .105 .516 .654 .842 .516 .101 .842 .565
tailed)

Sum of
Squares and
4.750 4.000 -2.750 -4.250 -1.750 -1.250 .750 -1.750 -3.250 -.750 -3.000
Cross-
products

Covariance 1.583 1.333 -.917 -1.417 -.583 -.417 .250 -.583 -1.083 -.250 -1.000

N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
item_2 Pearson
.749 1 -.157 -.375 -.492 .000 -.375 -.492 -.739 .375 -.258
Correlation
Sig. (2-
.251 .843 .625 .508 1.000 .625 .508 .261 .625 .742
tailed)
Sum of
Squares and
4.000 6.000 -1.000 -2.000 -2.000 .000 -2.000 -2.000 -3.000 2.000 -2.000
Cross-
products
Covariance 1.333 2.000 -.333 -.667 -.667 .000 -.667 -.667 -1.000 .667 -.667
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
item_3 Pearson * *
-.486 -.157 1 .574 .870 .986 -.839 .870 .754 -.221 .974
Correlation
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 88

Sig. (2-
.514 .843 .426 .130 .014 .161 .130 .246 .779 .026
tailed)
Sum of
Squares and
-2.750 -1.000 6.750 3.250 3.750 4.250 -4.750 3.750 3.250 -1.250 8.000
Cross-
products
Covariance -.917 -.333 2.250 1.083 1.250 1.417 -1.583 1.250 1.083 -.417 2.667
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
item_4 Pearson
-.895 -.375 .574 1 .346 .484 -.474 .346 .761 .474 .435
Correlation
Sig. (2-
.105 .625 .426 .654 .516 .526 .654 .239 .526 .565
tailed)
Sum of
Squares and
-4.250 -2.000 3.250 4.750 1.250 1.750 -2.250 1.250 2.750 2.250 3.000
Cross-
products
Covariance -1.417 -.667 1.083 1.583 .417 .583 -.750 .417 .917 .750 1.000
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
item_5 Pearson ** *
-.484 -.492 .870 .346 1 .818 -.484 1.000 .818 -.623 .953
Correlation
Sig. (2-
.516 .508 .130 .654 .182 .516 .000 .182 .377 .047
tailed)
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 89

Sum of
Squares and
-1.750 -2.000 3.750 1.250 2.750 2.250 -1.750 2.750 2.250 -2.250 5.000
Cross-
products
Covariance -.583 -.667 1.250 .417 .917 .750 -.583 .917 .750 -.750 1.667
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
item_6 Pearson * *
-.346 .000 .986 .484 .818 1 -.899 .818 .636 -.208 .953
Correlation
Sig. (2-
.654 1.000 .014 .516 .182 .101 .182 .364 .792 .047
tailed)
Sum of
Squares and
-1.250 .000 4.250 1.750 2.250 2.750 -3.250 2.250 1.750 -.750 5.000
Cross-
products
Covariance -.417 .000 1.417 .583 .750 .917 -1.083 .750 .583 -.250 1.667
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
item_7 Pearson
.158 -.375 -.839 -.474 -.484 -.899 1 -.484 -.346 -.158 -.725
Correlation
Sig. (2-
.842 .625 .161 .526 .516 .101 .516 .654 .842 .275
tailed)
Sum of
Squares and
.750 -2.000 -4.750 -2.250 -1.750 -3.250 4.750 -1.750 -1.250 -.750 -5.000
Cross-
products
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 90

Covariance .250 -.667 -1.583 -.750 -.583 -1.083 1.583 -.583 -.417 -.250 -1.667
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
item_8 Pearson ** *
-.484 -.492 .870 .346 1.000 .818 -.484 1 .818 -.623 .953
Correlation
Sig. (2-
.516 .508 .130 .654 .000 .182 .516 .182 .377 .047
tailed)
Sum of
Squares and
-1.750 -2.000 3.750 1.250 2.750 2.250 -1.750 2.750 2.250 -2.250 5.000
Cross-
products
Covariance -.583 -.667 1.250 .417 .917 .750 -.583 .917 .750 -.750 1.667
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
item_9 Pearson
-.899 -.739 .754 .761 .818 .636 -.346 .818 1 -.208 .763
Correlation
Sig. (2-
.101 .261 .246 .239 .182 .364 .654 .182 .792 .237
tailed)
Sum of
Squares and
-3.250 -3.000 3.250 2.750 2.250 1.750 -1.250 2.250 2.750 -.750 4.000
Cross-
products
Covariance -1.083 -1.000 1.083 .917 .750 .583 -.417 .750 .917 -.250 1.333
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 91

item_10 Pearson
-.158 .375 -.221 .474 -.623 -.208 -.158 -.623 -.208 1 -.435
Correlation
Sig. (2-
.842 .625 .779 .526 .377 .792 .842 .377 .792 .565
tailed)
Sum of
Squares and
-.750 2.000 -1.250 2.250 -2.250 -.750 -.750 -2.250 -.750 4.750 -3.000
Cross-
products
Covariance -.250 .667 -.417 .750 -.750 -.250 -.250 -.750 -.250 1.583 -1.000
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Total Pearson * * * *
-.435 -.258 .974 .435 .953 .953 -.725 .953 .763 -.435 1
Correlation

Sig. (2-
.565 .742 .026 .565 .047 .047 .275 .047 .237 .565
tailed)

Sum of
Squares and
-3.000 -2.000 8.000 3.000 5.000 5.000 -5.000 5.000 4.000 -3.000 10.000
Cross-
products

Covariance -1.000 -.667 2.667 1.000 1.667 1.667 -1.667 1.667 1.333 -1.000 3.333

N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 92

Pakar Nomor aspek Risiko


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 2 2 3 4 3 3 2 5 4 3 5 2 2 3
2 4 3 3 3 5 4 4 3 2 2 5 3 5 3 2
3 3 2 2 5 4 2 3 2 3 5 4 2 4 2 5
4 5 4 5 3 3 4 5 4 4 3 2 3 3 5 4
0.95743 0.95743 1.41421 1 0.8165 0.95743 0.95743 0.95743 1.29099 1.29099 1.29099 1.25831 1.29099 1.41421 1.29099
Keterangan Aspek Risiko
1 Kualitas
2 Produksi
3 Harga
4 Bibit Kopi
5 Pupuk
6 Perjalanan
7 Pasokan
8 Lingkungan
9 Pengiriman
10 Penjualan
11 Produk Pesaing
12 Daya Beli
13 Ukuran Biji Kopi
14 Transportasi
15 Modal
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 93

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

item_1 3.75 .957 4


item_2 2.75 .957 4
item_3 3.00 1.414 4
item_4 3.50 1.000 4
item_5 4.00 .816 4
item_6 3.00 .816 4
item_7 3.75 .957 4
item_8 2.75 .957 4
item_9 3.50 1.291 4
item_10 3.50 1.291 4
item_11 3.50 1.291 4
item_12 3.25 1.258 4
item_13 3.50 1.291 4
item_14 3.00 1.414 4
item_15 3.50 1.291 4
total 55.00 1.414 4

Correlations
item item item item
item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8 item_9 item10 item11 12 13 _14 15 total
item_1 Pearson ** * ** ** * *
1 1.000 .985 -.522 -.426 .426 1.000 1.000 -.135 -.674 -.405 -.208 .135 .985 -.135 .985
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .015 .478 .574 .574 .000 .000 .865 .326 .595 .792 .865 .015 .865 .015
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 94

Sum of Squares
4.00
and Cross- 2.750 2.750 4.000 -1.500 -1.000 1.000 2.750 2.750 -.500 -2.500 -1.500 -.750 .500 -.500 4.000
0
products
Covariance 1.33
.917 .917 1.333 -.500 -.333 .333 .917 .917 -.167 -.833 -.500 -.250 .167 -.167 1.333
3
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
item_2 Pearson ** * ** ** * *
1.000 1 .985 -.522 -.426 .426 1.000 1.000 -.135 -.674 -.405 -.208 .135 .985 -.135 .985
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .015 .478 .574 .574 .000 .000 .865 .326 .595 .792 .865 .015 .865 .015
Sum of
4.00
Squares and 2.750 2.750 4.000 -1.500 -1.000 1.000 2.750 2.750 -.500 -2.500 -1.500 -.750 .500 -.500 4.000
0
Cross-products
Covariance 1.33
.917 .917 1.333 -.500 -.333 .333 .917 .917 -.167 -.833 -.500 -.250 .167 -.167 1.333
3
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
item_3 Pearson * * * * 1.00 **
.985 .985 1 -.471 -.577 .289 .985 .985 .000 -.548 -.548 -.187 .000 ** .000 1.000
Correlation 0
Sig. (2-tailed) 1.00 1.00
.015 .015 .529 .423 .711 .015 .015 1.000 .452 .452 .813 .000 .000
0 0
Sum of -
6.00
Squares and 4.000 4.000 6.000 -2.000 -2.000 1.000 4.000 4.000 .000 -3.000 -3.000 1.00 .000 .000 6.000
0
Cross-products 0
Covariance 2.00
1.333 1.333 2.000 -.667 -.667 .333 1.333 1.333 .000 -1.000 -1.000 -.333 .000 .000 2.000
0
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
item_4 Pearson
-.522 -.522 -.471 1 .000 -.816 -.522 -.522 -.258 .775 .258 -.662 .258 -.471 .775 -.471
Correlation
Sig. (2-tailed) .478 .478 .529 1.000 .184 .478 .478 .742 .225 .742 .338 .742 .529 .225 .529
Sum of - -
1.00 3.00
Squares and -1.500 -1.500 -2.000 3.000 .000 -2.000 -1.500 -1.500 -1.000 3.000 1.000 2.50 2.00 -2.000
0 0
Cross-products 0 0
Covariance 1.00
-.500 -.500 -.667 1.000 .000 -.667 -.500 -.500 -.333 1.000 .333 -.833 .333 -.667 -.667
0
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 95

item_5 Pearson
-.426 -.426 -.577 .000 1 .500 -.426 -.426 -.632 -.316 .949 .000 .632 -.577 -.632 -.577
Correlation
Sig. (2-tailed) 1.00
.574 .574 .423 1.000 .500 .574 .574 .368 .684 .051 .368 .423 .368 .423
0
Sum of - -
2.00
Squares and -1.000 -1.000 -2.000 .000 2.000 1.000 -1.000 -1.000 -2.000 -1.000 3.000 .000 2.00 2.00 -2.000
0
Cross-products 0 0
Covariance -.333 -.333 -.667 .000 .667 .333 -.333 -.333 -.667 -.333 1.000 .000 .667 -.667 -.667 -.667
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
item_6 Pearson
.426 .426 .289 -.816 .500 1 .426 .426 -.316 -.949 .316 .324 .316 .289 -.949 .289
Correlation
Sig. (2-tailed) .574 .574 .711 .184 .500 .574 .574 .684 .051 .684 .676 .684 .711 .051 .711
Sum of -
1.00 1.00 1.00
Squares and 1.000 1.000 1.000 -2.000 1.000 2.000 1.000 1.000 -1.000 -3.000 1.000 3.00 1.000
0 0 0
Cross-products 0
Covariance -
.333 .333 .333 -.667 .333 .667 .333 .333 -.333 -1.000 .333 .333 .333 .333 1.00 .333
0
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
item_7 Pearson ** ** * ** * *
1.000 1.000 .985 -.522 -.426 .426 1 1.000 -.135 -.674 -.405 -.208 .135 .985 -.135 .985
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .015 .478 .574 .574 .000 .865 .326 .595 .792 .865 .015 .865 .015
Sum of
4.00
Squares and 2.750 2.750 4.000 -1.500 -1.000 1.000 2.750 2.750 -.500 -2.500 -1.500 -.750 .500 -.500 4.000
0
Cross-products
Covariance 1.33
.917 .917 1.333 -.500 -.333 .333 .917 .917 -.167 -.833 -.500 -.250 .167 -.167 1.333
3
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
item_8 Pearson ** ** * ** * *
1.000 1.000 .985 -.522 -.426 .426 1.000 1 -.135 -.674 -.405 -.208 .135 .985 -.135 .985
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .015 .478 .574 .574 .000 .865 .326 .595 .792 .865 .015 .865 .015
Sum of
4.00
Squares and 2.750 2.750 4.000 -1.500 -1.000 1.000 2.750 2.750 -.500 -2.500 -1.500 -.750 .500 -.500 4.000
0
Cross-products
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 96

Covariance 1.33
.917 .917 1.333 -.500 -.333 .333 .917 .917 -.167 -.833 -.500 -.250 .167 -.167 1.333
3
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
item_9 Pearson -
Correlation -.135 -.135 .000 -.258 -.632 -.316 -.135 -.135 1 .400 -.800 .718 1.00 .000 .200 .000
**
0
Sig. (2-tailed) 1.00
.865 .865 1.000 .742 .368 .684 .865 .865 .600 .200 .282 .000 .800 1.000
0
Sum of -
3.50 1.00
Squares and -.500 -.500 .000 -1.000 -2.000 -1.000 -.500 -.500 5.000 2.000 -4.000 5.00 .000 .000
0 0
Cross-products 0
Covariance -
1.16
-.167 -.167 .000 -.333 -.667 -.333 -.167 -.167 1.667 .667 -1.333 1.66 .000 .333 .000
7
7
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
item_10 Pearson
-.674 -.674 -.548 .775 -.316 -.949 -.674 -.674 .400 1 -.200 -.103 -.400 -.548 .800 -.548
Correlation
Sig. (2-tailed) .326 .326 .452 .225 .684 .051 .326 .326 .600 .800 .897 .600 .452 .200 .452
Sum of - -
4.00
Squares and -2.500 -2.500 -3.000 3.000 -1.000 -3.000 -2.500 -2.500 2.000 5.000 -1.000 -.500 2.00 3.00 -3.000
0
Cross-products 0 0
Covariance -
1.33
-.833 -.833 -1.000 1.000 -.333 -1.000 -.833 -.833 .667 1.667 -.333 -.167 -.667 1.00 -1.000
3
0
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
item_11 Pearson
-.405 -.405 -.548 .258 .949 .316 -.405 -.405 -.800 -.200 1 -.308 .800 -.548 -.400 -.548
Correlation
Sig. (2-tailed) .595 .595 .452 .742 .051 .684 .595 .595 .200 .800 .692 .200 .452 .600 .452
Sum of - - -
4.00
Squares and -1.500 -1.500 -3.000 1.000 3.000 1.000 -1.500 -1.500 -4.000 -1.000 5.000 1.50 3.00 2.00 -3.000
0
Cross-products 0 0 0
Covariance -
1.33
-.500 -.500 -1.000 .333 1.000 .333 -.500 -.500 -1.333 -.333 1.667 -.500 1.00 -.667 -1.000
3
0
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 97

item_12 Pearson
-.208 -.208 -.187 -.662 .000 .324 -.208 -.208 .718 -.103 -.308 1 -.718 -.187 -.513 -.187
Correlation
Sig. (2-tailed) .792 .792 .813 .338 1.000 .676 .792 .792 .282 .897 .692 .282 .813 .487 .813
Sum of - - -
4.75
Squares and -.750 -.750 -1.000 -2.500 .000 1.000 -.750 -.750 3.500 -.500 -1.500 3.50 1.00 2.50 -1.000
0
Cross-products 0 0 0
Covariance -
1.58
-.250 -.250 -.333 -.833 .000 .333 -.250 -.250 1.167 -.167 -.500 1.16 -.333 -.833 -.333
3
7
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
item_13 Pearson -
.135 .135 .000 .258 .632 .316 .135 .135 ** -.400 .800 -.718 1 .000 -.200 .000
Correlation 1.000
Sig. (2-tailed) 1.00
.865 .865 1.000 .742 .368 .684 .865 .865 .000 .600 .200 .282 .800 1.000
0
Sum of - -
5.00
Squares and .500 .500 .000 1.000 2.000 1.000 .500 .500 -5.000 -2.000 4.000 3.50 .000 1.00 .000
0
Cross-products 0 0
Covariance -
1.66
.167 .167 .000 .333 .667 .333 .167 .167 -1.667 -.667 1.333 1.16 .000 -.333 .000
7
7
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
item_14 Pearson * * ** * * **
.985 .985 1.000 -.471 -.577 .289 .985 .985 .000 -.548 -.548 -.187 .000 1 .000 1.000
Correlation
Sig. (2-tailed) 1.00 1.00
.015 .015 .000 .529 .423 .711 .015 .015 1.000 .452 .452 .813 .000
0 0
Sum of -
6.00
Squares and 4.000 4.000 6.000 -2.000 -2.000 1.000 4.000 4.000 .000 -3.000 -3.000 1.00 .000 .000 6.000
0
Cross-products 0
Covariance 2.00
1.333 1.333 2.000 -.667 -.667 .333 1.333 1.333 .000 -1.000 -1.000 -.333 .000 .000 2.000
0
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
item_15 Pearson
-.135 -.135 .000 .775 -.632 -.949 -.135 -.135 .200 .800 -.400 -.513 -.200 .000 1 .000
Correlation
Sig. (2-tailed) 1.00
.865 .865 1.000 .225 .368 .051 .865 .865 .800 .200 .600 .487 .800 1.000
0
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 98

Sum of - -
5.00
Squares and -.500 -.500 .000 3.000 -2.000 -3.000 -.500 -.500 1.000 4.000 -2.000 2.50 1.00 .000 .000
0
Cross-products 0 0
Covariance 1.66
-.167 -.167 .000 1.000 -.667 -1.000 -.167 -.167 .333 1.333 -.667 -.833 -.333 .000 .000
7
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
total Pearson * * ** * * 1.00
.985 .985 1.000 -.471 -.577 .289 .985 .985 .000 -.548 -.548 -.187 .000 ** .000 1
Correlation 0
Sig. (2-tailed) 1.00 1.00
.015 .015 .000 .529 .423 .711 .015 .015 1.000 .452 .452 .813 .000
0 0
Sum of -
6.00
Squares and 4.000 4.000 6.000 -2.000 -2.000 1.000 4.000 4.000 .000 -3.000 -3.000 1.00 .000 .000 6.000
0
Cross-products 0
Covariance 2.00
1.333 1.333 2.000 -.667 -.667 .333 1.333 1.333 .000 -1.000 -1.000 -.333 .000 .000 2.000
0
N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 99

Lampiran G. Perhitungan ANP


HASIL BOBOT PRIORITAS SETIAP PAKAR

PAK RUDY P1 PAK SONI P2


Normalized By Normalized By
Name Cluster Limiting Name Cluster Limiting
Eksportir 0.18671 0.125231 Eksportir 0.17675 0.118778
Lembaga Terkait 0.18836 0.126339 Lembaga Terkait 0.15814 0.106271
Pedagang besar 0.17246 0.115669 Pedagang besar 0.18009 0.121024
Pedagang Pedagang
pengumpul 0.17423 0.116858 pengumpul 0.18572 0.124807
Petani 0.27824 0.18662 Petani 0.29929 0.201126
Kualitas Kopi 0.35179 0.083223 Kualitas Kopi 0.34667 0.084208
Pasokan Kopi 0.1827 0.043222 Pasokan Kopi 0.17207 0.041796
Pendapatan 0.14182 0.033551 Pendapatan 0.14576 0.035406
Produktivitas Produktivitas
kopi 0.32368 0.076572 kopi 0.33551 0.081498
Harga 0.16435 0.015237 Harga 0.15436 0.013134
Kualitas 0.30665 0.02843 Kualitas 0.29027 0.024698
Lingkungan 0.09552 0.008856 Lingkungan 0.07456 0.006344
Pasokan 0.12952 0.012008 Pasokan 0.14266 0.012138
Produksi 0.21229 0.019682 Produksi 0.23575 0.020059
Transportasi 0.09168 0.0085 Transportasi 0.10239 0.008712
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 100

BU ROKHANI P3 PAK BAMBANG P4


Normalized By Normalized By
Name Cluster Limiting Name Cluster Limiting
Eksportir 0.17127 0.123591 Eksportir 0.17042 0.114305
Lembaga Terkait 0.17098 0.123383 Lembaga Terkait 0.15014 0.100702
Pedagang besar 0.18578 0.134062 Pedagang besar 0.17755 0.119088
Pedagang Pedagang
pengumpul 0.18879 0.136238 pengumpul 0.18072 0.121215
Petani 0.28318 0.20435 Petani 0.32116 0.215407
Kualitas Kopi 0.39408 0.074819 Kualitas Kopi 0.38188 0.09034
Pasokan Kopi 0.13577 0.025776 Pasokan Kopi 0.14449 0.034182
Pendapatan 0.15745 0.029892 Pendapatan 0.13162 0.031138
Produktivitas kopi 0.3127 0.059368 Produktivitas kopi 0.34201 0.080909
Harga 0.17012 0.015059 Harga 0.15265 0.014153
Kualitas 0.3016 0.026698 Kualitas 0.30987 0.028729
Lingkungan 0.0905 0.008011 Lingkungan 0.07081 0.006565
Pasokan 0.13731 0.012155 Pasokan 0.13817 0.01281
Produksi 0.21263 0.018822 Produksi 0.23857 0.022119
Transportasi 0.08783 0.007775 Transportasi 0.08993 0.008338
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 101

CLUSTER MASALAH

BOBOT
KRITERIA P1 P2 P3 P4 PRIORITAS RANGKING
Kualitas Kopi 0.35179 0.34667 0.39408 0.38188 0.3686 1
Pasokan Kopi 0.1827 0.17207 0.13577 0.14449 0.1588 3
Pendapatan 0.14182 0.14576 0.15745 0.13162 0.1442 4
Produktivitas
kopi 0.32368 0.33551 0.3127 0.34201 0.3285 2

CLUSTER
RISIKO

BOBOT
KRITERIA P1 P2 P3 P4 PRIORITAS RANGKING
Harga 0.16435 0.15436 0.17012 0.15265 0.1604 3
Kualitas 0.30665 0.29027 0.3016 0.30987 0.3021 1
Lingkungan 0.09552 0.07456 0.0905 0.07081 0.0828 6
Pasokan 0.12952 0.14266 0.13731 0.13817 0.1369 4
Produksi 0.21229 0.23575 0.21263 0.23857 0.2248 2
Transportasi 0.09168 0.10239 0.08783 0.08993 0.0930 5

CLUSTER
AKTOR

BOBOT
KRITERIA P1 P2 P3 P4 PRIORITAS RANGKING
Eksportir 0.18671 0.17675 0.17127 0.17042 0.1763 4
Lembaga
Terkait 0.18836 0.15814 0.17098 0.15014 0.1669 5
Pedagang besar 0.17246 0.18009 0.18578 0.17755 0.1790 3
Pedagang
pengumpul 0.17423 0.18572 0.18879 0.18072 0.1824 2
Petani 0.27824 0.29929 0.28318 0.32116 0.2955 1
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 102

Lampiran H. Perhitungan FMEA


FAKTOR
NO RISIKO VARIABEL RISIKO SEVERITY
P1 P2 P3 P4 RATA2
1 KUALITAS Musim dan Cuaca tidak menentu 3 8 8 4 5.75
hama dan penyakit 5 5 10 6 6.50
Pengetahuan dan kemampuan teknik budidaya rendah 6 3 7 6 5.50
Mutu Bahan baku rendah 3 4 6 8 5.25
Fasilitas penyimpanan kurang memadai 5 4 5 5 4.75
2 Produksi Kapasitas produksi terbatas 4 5 6 6 5.25
Mutu Bahan baku rendah 3 6 10 6 6.25
Proses produksi tidak efisien 5 6 8 5 6.00
Teknologi proses prosuksi sederhana 3 5 7 4 4.75
3 Harga Nilai tukar rupiah 3 7 7 4 5.25
Fluktuasi harga 5 7 10 3 6.25
Informasi salah mengenai harga 3 5 8 3 4.75
4 Pasokan Keberagaman mutu pasokan 5 6 8 5 6.00
ketersediaan pasokan tidak pasti 3 6 9 3 5.25
5 Lingkungan Penataan lahan 6 5 6 8 6.25
Produk pesaing 5 8 10 3 6.50
Kondisi sosial budaya dan politik 3 5 8 3 4.75
6 Transportasi Kerusakan infrastruktur 3 6 10 3 5.50
Ketidakamanan perjalanan 6 5 5 6 5.50
Waktu transportasi tidak pasti 7 3 6 6 5.50
Jarak angkut jauh 8 5 8 8 7.25
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 103

FAKTOR
NO RISIKO VARIABEL RISIKO OCCURANCE
P1 P2 P3 P4 RATA2
1 KUALITAS Musim dan Cuaca tidak menentu 5 7 6 5 5.75
hama dan penyakit 6 4 8 5 5.75
Pengetahuan dan kemampuan teknik budidaya rendah 7 3 7 8 6.25
Mutu Bahan baku rendah 4 3 5 7 4.75
Fasilitas penyimpanan kurang memadai 5 4 4 8 5.25
2 Produksi Kapasitas produksi terbatas 2 4 4 6 4
Mutu Bahan baku rendah 2 5 9 5 5.25
Proses produksi tidak efisien 3 4 7 4 4.5
Teknologi proses prosuksi sederhana 2 7 7 4 5
3 Harga Nilai tukar rupiah 2 8 7 1 4.5
Fluktuasi harga 5 7 9 3 6
Informasi salah mengenai harga 3 4 8 2 4.25
4 Pasokan Keberagaman mutu pasokan 5 8 7 4 6
ketersediaan pasokan tidak pasti 5 7 8 3 5.75
5 Lingkungan Penataan lahan 5 5 5 2 4.25
Produk pesaing 5 7 8 3 5.75
Kondisi sosial budaya dan politik 2 3 7 2 3.5
6 Transportasi Kerusakan infrastruktur 3 7 8 4 5.5
Ketidakamanan perjalanan 4 6 4 5 4.75
Waktu transportasi tidak pasti 6 7 5 5 5.75
Jarak angkut jauh 4 3 8 5 5
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 104

FAKTOR
NO RISIKO VARIABEL RISIKO DETECTION
P1 P2 P3 P4 RATA2
1 KUALITAS Musim dan Cuaca tidak menentu 2 8 6 3 4.75
hama dan penyakit 4 7 6 3 5
Pengetahuan dan kemampuan teknik budidaya rendah 5 6 7 3 5.25
Mutu Bahan baku rendah 2 7 5 3 4.25
Fasilitas penyimpanan kurang memadai 4 6 4 3 4.25
2 Produksi Kapasitas produksi terbatas 3 7 4 4 4.5
Mutu Bahan baku rendah 2 6 8 3 4.75
Proses produksi tidak efisien 3 7 6 6 5.5
Teknologi proses prosuksi sederhana 3 7 7 3 5
3 Harga Nilai tukar rupiah 2 6 7 5 5
Fluktuasi harga 4 8 9 3 6
Informasi salah mengenai harga 3 7 8 2 5
4 Pasokan Keberagaman mutu pasokan 2 5 7 3 4.25
ketersediaan pasokan tidak pasti 5 5 8 5 5.75
5 Lingkungan Penataan lahan 6 6 5 7 6
Produk pesaing 2 4 8 3 4.25
Kondisi sosial budaya dan politik 3 5 6 1 3.75
6 Transportasi Kerusakan infrastruktur 4 7 7 2 5
Ketidakamanan perjalanan 3 6 4 3 4
Waktu transportasi tidak pasti 4 6 4 6 5
Jarak angkut jauh 4 7 8 2 5.25
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 105

PERHITUNGAN RPN KESELURUHAN


NO FAKTOR RISIKO VARIABEL RISIKO S O D RPN TOTAL

1 KUALITAS Musim dan Cuaca tidak menentu 5.75 5.75 4.75 157.05 736.36
hama dan penyakit 6.50 5.75 5 186.88
Pengetahuan dan kemampuan teknik budidaya rendah 5.50 6.25 5.25 180.47
Mutu Bahan baku rendah 5.25 4.75 4.25 105.98
Fasilitas penyimpanan kurang memadai 4.75 5.25 4.25 105.98
2 Produksi Kapasitas produksi terbatas 5.25 4 4.5 94.50 517.61
Mutu Bahan baku rendah 6.25 5.25 4.75 155.86
Proses produksi tidak efisien 6.00 4.5 5.5 148.50
Teknologi proses prosuksi sederhana 4.75 5 5 118.75
3 Harga Nilai tukar rupiah 5.25 4.5 5 118.13 444.06
Fluktuasi harga 6.25 6 6 225.00
Informasi salah mengenai harga 4.75 4.25 5.00 100.94
4 Pasokan Keberagaman mutu pasokan 6.00 6 4.25 153.00 326.58
ketersediaan pasokan tidak pasti 5.25 5.75 5.75 173.58
5 Lingkungan Penataan lahan 6.25 4.25 6 159.38 380.56
Produk pesaing 6.50 5.75 4.25 158.84
Kondisi sosial budaya dan politik 4.75 3.5 3.75 62.34
6 Transportasi Kerusakan infrastruktur 5.50 5.5 5 151.25 604.19
Ketidakamanan perjalanan 5.50 4.75 4 104.50
Waktu transportasi tidak pasti 5.50 5.75 5 158.13
Jarak angkut jauh 7.25 5 5.25 190.31
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 106

Lampiran I. Dokumentasi

Gambar I.1 Focus Grup Discussion dengan petani

Gambar I.2 Focus Grup Discussion dengan petani

Gambar I.3 Pengisian kuesioner dengan pakar (Rudy Danarto, S.T., M.T.)
Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 107

Gambar I.4 Pengisian kuesioner dengan pakar (Dr. Soni Sisbudi Harsono, M.Eng., M.Phil.)

Gambar I.5 Pengisian kuesioner dengan pakar (Dr. Rokhani, S.P., M.Si)

Gambar I.6 Pengisian kuesioner dengan pakar (Bambang Yulianto, S.P)


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 108

Lampiran J. Surat Ijin Penelitian


Digital
Digital Repository
Repository Universitas
Universitas Jember
Jember 109

Anda mungkin juga menyukai