Bab I-6
Bab I-6
Bab I-6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bahan yang dapat menimbulkan polusi dan dapat menganggu kesehatan. Pada
Sampah bukanlah suatuhal yang harus dibuang tanpa guna, kerena dengan
pengolahan dan pemanfaatan secara baik, maka sampah akan menjadi barang
yang lebih berguna dari sebelumnya. Limbah atau sampah terdiri dari 2 jenis,
Jumlah penduduk Indonesia sebanyak 220 juta, dan produksi sampah organic
setiap harinya sebanyak 110.000 ton atau 40.150.000 ton per tahun. Jika
sampah sebanyak ini tidak diolah, maka akan menimbulkan banyak masalah
Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus
(black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestic lainnya
memperbaiki kondisi kimia, fisika dan biologis tanah, aman bagi manusia
Bila dikembalikan kealam dalam jumlah besar, limbah ini akan terakumulasi
Pengertian sederhana dengan istilah sampah adalah padatan yang sudah tidak
terpakai lagi dan dibuang. Sampah dapat berasal dari kegiatan kita sehari-
hari atau berasal dari industri, tempat-tempat komersial, pasar, taman dan
Pada tahun 2017 jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 261,89 juta
jiwa meningkat dibanding tahun 2000 yang sebesar 206,26 juta jiwa.
sampah di Indonesia sudah mencapai 65,2 juta ton pertahun. (Badan Pusat
Statistik, 2018).
dan karakter ini tidak mengenal status sosial atau puntingkat pendidikan.
maupun non fisik, misalnya masalah sosial, ekonomi, pemeliharaan dan lain
DO, BOD, COD dan Feberada dalam taraf yang tidak dapat diterima sesuai
sampah adalah bahan yang terbuang dan dibuang dari suatu sumber aktivitas
yang dihasilkan manusia, juga dapat diartikan sebagai hasil dari aktivitas
Dari data dunia didapatkan jumlah sampah an organik sebanyak 44% dari
langsung dari penurunan biaya pengobatan anggota keluarga yang sakit, serta
untuk segera di atasi, karena tidak adanya pengelolahan sampah yang baik
penuhi sekitar enam juta hingga 245 juta kilogram limbah dan sampah ini
tahun 2025 akan mencapai 4,3 miliar penduduk perkotaan yang menghasilkan
sekitar 1,42kg perorang perhari sampah kota (2,2 miliar ton pertahun). Tahun
atau bertambah 23.713.544 dari tahun 2016. Jika diasumsikan jumlah sampah
yang dihasilkan per tahun adalah sama maka jumlah sampah yang akan bertambah
adalah sebesar 5.928.386 ton (tahun 2016 jumlah timbulan sampah di Indonesia
menyebutkan dari hasil analisa jumlah timbulan sampah di Kota Bukittinggi yaitu
119,61 ton/hari dengan karakteristik sampah yang sebagian besar terdiri dari
sampah padat seperti popok bayi (diapers) yang berasal dari sampah rumah
tangga.
Kompos.”
7
Kompos”
C. Tujuan
1. TujuanUmum
2. TujuanKhusus
pengomposan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Limbah
bahan/barang sisa atau bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi yang
utamanya pada kesehatan manusia dan ekosistem hewan dan juga tumbuh-
adalah: kaleng, plastik, kardus, botol bekas, sisa makanan, sisa air deterjen,
diantaranya: sisa kain atau zat pewarna industry tekstil, zat pengawet, sisa
olahan pabrik tempe tahu dan sebagainya.Adanya benda buangan ini sering
8
9
kegiatan industri,
dari proses industri yang sudah tidak terpakai itulah yang disebut limbah
sesuai denganbentukannya.”
manusia. Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan manusia disebut juga limbah.
kaleng, plastik, kardus, botol bekas, sisa makanan, sisa air deterjen dsb
sisa kain atau zat pewarna industry tekstil, zat pengawet, sisa olahan pabrik
1. Limbah Domestik
2. Limbah Non-Domestik
1. Limbah Padat
Limbah padat disebut juga dengan sampah yang memiliki wujud padat
dan juga biasanya bersifat kering. Berbedanya dengan jenis limbah lainnya
dimana limbah padat ini tidak dapat menyebar dan juga tidak dapat
berpindah seperti jenis limbah lainnya. Limbah padat ini hanya bisa pindah
dikatakan jika Anda bisa dengan mudah untuk menemukan limbah padat
ini disekitar Anda. Contohnya limbah padat adalah sampah plastik, botol
11
bekas, botol kaca, kertas dan masih banyak lagi contoh lainnya.
2. Limbah Cair
Adapun jenis limbah lainnya yaitu jenis limbah cair. Tahukah Anda
jika limbah cairan merupakan jenis limbah yang berasal dari sisa dari
kegiatan yang biasanya berbentuk cairan dan juga sering bercampur dengan
Bisa dikatakan jika limbah cair ini sering sekali ditemukan dalam
limbah rumah tangga. Contohnya seperti limbah hasil sisa air cucian
pakaian Anda, limbah sisa air tinja, limbah sisa air pewarna yang sering
ditemukan di beberapa pabrik baik itu pabrik tekstil dan juga pabrik
produksi tahu dan tempe, serta masih banyak lagi contoh limbah cair
lainnya.
3. Limbah Gas
Bisa dikatakan jika limbah gas ini tergolong limbah yang berbahaya,
karena limbah gas ini terdiri dari beberapa jenis senyawa kimia yang
tercampur dalam gas. Selain itu limbah gas ini bisa dengan mudah untuk
Beberapa contoh limbah gas ini berupa limbah nitrogen, limbah freon,
contoh limbah ini sangat berbahaya bagi kesehatan apabila dihirup oleh
4. Limbah Suara
12
Limbah suara ini bisa dikatakan sebagai suatu gelombang bunyi yang
1. Limbah Organik
yang berasal dari makhluk hidup, seperti kotoran hewan, buah-buahan yang
busuk.
Limbah ini merupakan limbah yang sangat sulit untuk terurai seperti
kaca, plastik.
Pengurangan limbah ini tentu saja bisa dilakukan dengan beberapa hal.
Salah satunya yaitu dengan cara mengelola limbah tersebut. Beberapa cara
pengelolaan limbah yang bisa Anda lakukanya itu dengan cara daur ulang,
namun tentu saja tidak semua limbah bisa Anda daur ulang.
Anda bisa mendaur ulang seperti limbah berupa plastik, botol plastik,
kaca, kain perca yang bisa dijadikan sebagai benda baru dan kerajinan
tangan. Beberapa limbah ini harus diolah dengan sangat hati-hati karena
jika tidak maka akan sangat membahayakan bagi keselamatan jiwa. Anda
13
E. Dampak Limbah
Jika tidak dikelola dengan baik, maka limbah-limbah ini tentu saja
berbagai macam penyakit seperti diare, tifus, gangguan saraf, sesak nafas
mengandung bahan kimia masuk kedalam tanah dan bercampur dengan air
tanah maka akan sangat berdampak pada kesuburan tanah hingga air yang
F. Kompos
a. Pengertian kompos
yang dapat memperbaiki sifat fisik dan struktur tanah, meningkatkan daya
menahan air, kimia tanah dan biologi tanah. Sumber bahan pupuk kompos
antara lain berasal dari limbah organic seperti sisa-sisa tanaman (jerami,
ayam, itik), arang sekam, abu dapur dan lain-lain (Rukmana, 2007). Pupuk
organic dalam bentuk yang telah dikomposkan atau pun segar berperan
penting dalam perbaikan sifat kimia, fisika dan biologi tanah serta sumber
sifat kimiawi tanah, sehingga unsur hara yang tersedia dalam tanah lebih
mudah diserap oleh tanaman, memperbaiki tata air dan udara dalam tanah,
sehingga akan dapat menjaga suhu dalam tanah menjadi lebih stabil,
mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara, sehingga mudah larut oleh
air dan memperbaiki kehidupan jasa drenik yang hidup dalam tanah.
matang maka frekuensi kompos akan meracuni tanaman akan rendah dan
unsur hara pada kompos akan lebih tinggi disbanding dengan kompos yang
merupakan bahan yang berasal dari mahluk hidup baik itu berasal dari
adalah menurunkan C/N bahan organic hingga sama atau hamper sama
dengan nisbah C/N tanah (<20), dengan demikian nitrogen dapat dilepas
15
menjadi limbah menjadi produk yang mudah dan aman untuk ditangan,
menimbulkan efek negative baik pada tanah maupun pada lingkungan pada
akan menghasilkan prosuk akhir berupa (CH4), CO2, CH3, sejumlah gas
apabila nisbah C/N rendah maka proses pengomposan akan lebih cepat.
2. Ukuran bahan
yang digunakan terlebih dahulu akan dijadikan dalam ukuran kecil atau
dihaluskan.
3. Komposisi bahan
ini juga dilihat dari segi mikro organisme yang terdapat pada bahan
protein dan bahan yang mudah larutdalam air, sedangkan bahan yang
5. Suhu/temperatur
pengomposan tersebut belum ada atau belum aktif. Suhu optimal yang
6. Keasaman bahan
akan netral. Adapun standar tingkat keasaman yang terdapat pada proses
7. Penggunaan aktivator
diantaranya:
1. Temperatur/suhu
2. RasioC/N
3. Ukuran partikel
cepat .
4. Aerasi
oksigen (aerob).
5. Porositas
6. Kelembaban
7. pH
sampai 7,5.
8. Kandungan hara
EM4
limbah:
dan BandarUdara
Bank Sampah
Pesampahan
Lingkungan Hidup
11. Permen LH No.30 Tahun 2009 tentang Tata Laksana Perizinan dan
di Pelabuhan
16. Keputusan MENLH NO.128 Tahun 2003 tentang Tata Cara dan
G. KerangkaKonsep
dari hal-hal yang khusus. Oleh karena konsep merupakan abstraksi, maka
konsep di amati atau di ukur. Konsep hanya dapat di amati dapat diamati
melalui konstruk atau yang lebih dikenal dengan nama variabel. Jadi variabel
23
adalah simbol atau lambang yang menunjukkan nilai atau bilangan konsep.
H. Kerangka Teori
(Notoatmodjo,2010).
0rganik: Anorganik :
Dedaunan dan Limbah 1. Plastik
sayur-sayuran 2. Logam
Pengelolaan limbah
1. Penyimpanan (refuse stroge)
2. Penyimpanan Sampah (refuse
collector)
3. Pembuangan Akhir/
Dampak Limbah:
1. Kesehatan Manusia
2. Lingkungan
3. Keaadaan sosial ekonomi
Pengunaan Mol
1. Suhu
2. kelembapan
Penggunaan EM 4
sebagaiaktivatot
Pupuk kompos cair
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. DesainPenelitian
teknik criticize oleh penulis dengan memberikan kritik artikel dalam bentuk
suatu pendapat atau opini, bisa setuju atau tidak setuju yang didukung oleh
bukti atau evidence. Data-data yang diperoleh dituangkan kedalam bab- bab
bagian penting dalam sebuah penelitian yang kita lakukan. Kajian pustaka
disebut juga kajian literature, atau literature review. Sebuah kajian pustaka
yang telah dibahas atau yang telah dibicarakan oleh peneliti atau penulis,
26
27
member konteks dan arti dalam penulisan yang sedang dilakukan serta
melalui kajian literature ini juga peneliti dapat menyatakan secara eksplisit
masalah yang memang harus diteliti, baik dari segi subjek yang akan diteliti
bahan bacaan yang terkait dengan suatu topic atau temuan dalam penelitian.
batasan kajian pustaka atau referensi sebagai berikut. Kajian literature adalah
suatu kajian khazanah pustaka yang mendukung pada masalah khusus dalam
penelitian yang sedang kita kerjakan. Kajian ini sangat berguna bagi peneliti,
1. Kriteria Inklusi
bahasa Inggris
2. Kriteria Eksklusi
C. Sumber Literatur
lanjutan yang merupakan analisa terhadap sumber utama dan sumber yang
a. Skimming
https://scholar.google.co.id/.
situs web jejaring sosial gratis dan alat kolaborasi bagi para ilmuwan
sains dari segala jenis disiplin sains. Situs ini menyediakan berbagai
https://www.researchgate.net/
Researchgate
sebagai berikut:
1. Identifikasi
2. Screening
kriteria inklusi yaitu artikel dari tahun 2015-2019, full text, sesuai
dengan judul studi literatur dan kriteria ekslusi yaitu artikel dibawah
tahun 2015, tidak full text dan tidak sesuai dengan judul penelitian.
3. Eligibility
dan relevan.
32
Bagan 3.1
Alur Prisma
Google scholar Researchgate Science direct
25 5 4
Inklusi:
n : 10
33
F. Alur Penelitian
Bagan 3.2
Kerangka Alur Penelitian
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Konseptualisasi
Analisa
Kesimpulan
Saran
34
BAB IV
HASILPENELITIAN
Tabel 4.1
Hasil Proses Pencarian (Search Process)
No. TipeJurnal Jumlah
1. Jurnal tentang pengolahan sampah organik menjadi kompos cair , 1
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Lingkungan II Padang, 19
Oktober 2016 e-ISSN 2541-3880
2. Jurnal pengaruh konsentrasi M-Bio terhadap kecepatan 1
pengomposan sampahVol.02, No. 01, Sep 2017, ISSN 2477 – 5193
3. Jurnal ilmiah pembuatan pembuatan kompos dari sampah menjadi 1
pupuk cair dan padat (2019), 1 (2), 80 – 83
4. Jurnal sains dan teknologi lingkungan mengenai kajian potensi dan 1
pemanfaatan sampah organik dan anorganik pasar berdasarkan
karakterisistiknya Vol.05, No.02 , ISSN 2085 – 1227
5. Jurnal teknologi lingkungan mengenai kalian permasalahan 1
penggolahan sampah dan dampak lingkungan di TPA, 3(1):66-74,
2017
6. Skripsi perbandingan jenis sampah organik terhadap lama waktu 1
pengomposan dalam lubang resapan biopori sebagai referensi mata
kuliah ekologi dan masalah lingkungan tahun 2015-2016, 2018
7. Jurnal teknik lingkungan tentang kajian komposisi, dan potensi 1
daur ulang sampah di TPA Cipayung, Depok Vol.17, No.1(Hal 59-
69)
8. Jurnal teknik lingkungan tentang pengaruh penerapan 1
vermikomposting terhadap kandungan unsur hara mikro (Fe, Mn,
Zn) kompos pada waktu reduksi sampah organik di TPST UNDIP
menggunakan mikroorganisme local Vol.1, No.5 (2017)
9. Jurnal pemanfaatan limbah rumah tangga(anorganik) sebagai 1
implementasi dari pendidikan lingkungan hidup, Vol,4(2):124-132,
ISSN:2088-351X
10. Jurnal ilmu lingkungan tentang optimasi pengomposan sampah 1
anorganik rumah tangga menggunakan kombinasi aktivator EM4
dan MOL terhadap rasio C/N
11. Ramon A, Karakteristikpenangganansampahrumahtangga. 1
JurnalKesehatan Masyarakat Andalas, 2015
34
35
Science Direct, dan Research gate maka didapatkan 10 artikel yang telah
Tabel 4.2
Hasil Penelitian dari Artikel Literatur/ Jurnal Review
Judul
N Author Metode Sampel Hasil Kesimpulan
penelitian
o.
1 Pengomposan Nunik Penelitian ini Dalam penelitian Hasil dari Secara
Sampah Ekawandani1 dilakukan ini akan penelitian ini keseluruhan
Organik(kubis ), AriniAnzi dengan memanfaatkan menunjukan hasil dari
dan kulit Kusuma2) pendekatan sampah organik bahwa dalam penelitian
pisang) eksperimen.. dari kubis dan waktu 20 hari pengomposan
Dengan Penelitian kulit pisang, kompos sudah sampah organik
Menggunakan dilaksanakan menjadi kompos dapat digunakan. berupa kubis
EM4 selama kurang Adapun dan kulit pisang
lebih satu kandungan dengan
setengah bulan kompos yang campuran EM4
dengan dihasilkan memenuhi
melakukan menunjukan standar SNI 19-
pengamatan kadar rasio C/N 7030-2004.
secara periodic sebesar 18, Sehingga
terhadap kalium 2,11% dan kompos ini
produksi kompos fosfor 0,26% sudah dapat
cair yang dengan sifat fisik digunakan
terbentuk. kompos berwarna sebagai pupuk
Pengukuran coklat kehitaman, organik.
produksi kompos berbau dan
cair dilakukan bertekstur seperti
secara kualitatif tanah dengan
dengan melihat kadar air 13,98%,
kemunculan suhu 27oC dan
cairan dan pH 7.
perubahan warna
yang dihasilkan.
Untuk melihat
kualitas kompos
cir yang
dihasilkan,dilaku
kan pemeriksaan
laboratorium.
Parameter yang
diamati meliputi
warna, tekstur,
37
11,394.
Kompos
perlakuan II
memiliki
kelembaban
46,50%, warna
coklat
kehitaman, pH
7,23, N-Total
3,15%, C-
organik
31,88%, P2O5
0,40%, K2O5
0,96% dan C/N
10,121
ulangan.
Pengujiankualita
skimia (kadar
air, pH, C/N
rasio, P2O5, dan
K2O) di
Laboratorium
BPTP
(BalaiPenelitian
TanamanPertania
n) Ungaran.
Pembuatan MOL
limbahsayurdilak
ukandengancara
memotonglimba
hsayuran (sawi,
kubis, dan tomat)
yang
mulaimembusuk
sebanyak 500 g
menjadipotongan
kecil-kecil.
Potongantersebut
kemudiandimasu
kkankedalambot
olberukuran1,5
liter yang diisi
air sebanyak 1
liter dan
menambahkan
45 gram garam.
Selama 2
minggu, setiap 2
harisekali,
botoldikocok
agar
tidakmengendap.
Larutan MOL
limbahsayurberh
asilmenghadirka
nmikroorganism
eperombakbahan
organikjikasudah
menunjukkantan
datanda air
berubahmenjadik
eruh,
potonganlimbahs
ayurmenjadihanc
ur, dan
mengeluarkan
gas. Larutan
MOL
42
limbahsayur
yang
telahsiapkemudia
ndisaring dan
ditambahkan 1
onsgulapasirserta
diencerkanhingg
a volume 5 liter.
penambahanakti
vator. Banyak
macampupuk
yang
kinidigunakan.
Dari
aspekcaramempe
rolehnyaadapupu
kalam dan
adapupukbuatan;
dariaspeksenyaw
akimia yang
menyusunnyaada
pupukorganik
dan adapupuk an
organik. Pada
umumnyapupuko
rganikmerupakan
pupuk yang
bahannyadiperol
ehdarialam yang
diprosesberdasar
proses alam,
makalebihumum
disebutpupukala
m. Proses
pengomposan
yang
terjadisecaraalam
iberlangsung
lama hingga 3
bulan. Sehingga
di akhir-
akhirinibanyakdi
kembangkanpup
ukorganik yang
dibuatsecaracepa
tdengansengajam
enambahkanmikr
obadekomposer
yang
telahdiketahuisif
at-sifatnya.
Mikrobatanah
juga
berperanpentingd
alam proses
pelarutan
mineral-mineral
yang
tadinyaberadadal
ambentuksenyaw
akompleksmenja
45
dibentuk ion,
maupun garam-
garam yang
dapatdiserap
oleh akar.
Sebagaicontohun
surfosfordalamse
nyawakompleksb
atuanakan 4
terlarutkan oleh
kelompokpelarut
fosfatsehinggam
enjaditersediabag
itanaman
(Nyoman P.
Aryantha.dkk,20
10)
Pupukorganikme
milikibeberapasif
atantaralain : -
Mampumemperb
aikisifatfisika,
kimia dan
biologitanah. -
Meningkatkanda
yaseraptanahterh
adap air. -
Meningkatkanakt
ivitasmikroorgan
ismedidalamtana
h. - Sumber hara
bagitanah. -
Ramah
lingkungan -
Meningkatkanku
antitas dan
kualitastanaman.
Efektivitas Vina Novela, Jenis penelitian Penelitian ini Hasil penelitian Disimpulkan
9 Aktivator dan Irma yang digunakan eksperiment bahwa Kualitas ada perbedaan
EM4 dan febriani adalah dengan rancangan fisik kompos efektivitas
MOL Tape eksperimenatau posttest dengan menggunakan aktivator EM4
Singkong percobaan. kelompok kontrol aktivator EM4 dan MOL tape
Dalam Penelitian ini (post test only adalah warna singkong dilihat
Pembuatan dilakukan lebih control group akhir hitam, dari lama waktu
Kompos dari satu design) dengan berbau tanah, pengomposan,
Dari Sampah kelompok, uji T-Test suhu 32,690C, kualitas fisik
Pasar dengan bentuk Independent pada pH 6,608, kompos serta
(Organik) Di perlakuan bulan Agustus- kualitas kimia kualitas kimia,
Nagari yang berbeda. September 2017). kompos rasio sehingga Mol
Kototinggi Penelitian ini Kelompok C/N 6,31, kadar tapesingkok
menggunakan pertama N 3,66%, P dapat sebagai
rancangan menggunakan 2,20% , K 2,45% aktivator
posttest EM4, kelompok serta waktu alternatif
dengan kedua matangnya pembuatan
48
pengomposan
sampah organik.
kesimpulannya.
BAB V
PEMBAHASAN
Parameter, tekstur, warna, dan bau sampah padat relative sesuai dengan
tertinggi 300Celcius.
pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya
relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih
beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan
sisanya anorganik.
51
52
1. pH
pengomposan aerob adalah 6,0-8,0. Jika nilai pH terlalu tinggi (basa) akan
Kondisi ini akan menjadi netral saat bahan kompos menjadi matang.
memang akan menghasilkan unsur nitrogen yang sangat baik bagi bahan
2. Suhu
lebih tinggi dari 600Celcius akan membunuh sebagian mikroba dan hanya
mikroba thermofilik saja yang tetap bertahan hidup. Suhu yang tinggi juga
gulma.
terjadi secara cepat dalam tumpukkan kompos yang berkisar antara 30-60 0
Celcius.
suhu, agar bakteri patogen dan bibit gulma mati maka suhu harus
selanjutnya suhu pada semua komposter berada pada kisaran 25 -33.5 0C.
Rata- rata suh harian tertinggi terdapat pada komposter 2% yaitu sebesar
30 0C.
dengan cepat pda tumpukkan kompos temperature yang berkisar antara 30-
3. Warna
warna menajdi coklat muda, serta telah terbentuk kompos cair ( Lindi)
yang baik dalam penggunaan kompos berwarna coklat tua hingga hitam
kompos bewarna hijau atau masih warna awal nya berarti kompos tersebut
belum matang. Warna kompos yang baik juga menyerupai warna tanah,
dalam penelitian ini hampir semua menyerupai warna tanah yaitu hitam
dan kecoklatan.
56
organik pasar, ampas tahu, dan rumen sapi) terhadap kualitas dan
berdasarkan hasil kompos yang paling cepat matang sampai yang paling
Adi H dkk, tentang kualitas pupuk organik limbah ampas kelapa dan kopi
juli 2017.
1. Peneliti sulit mencari artikel atau jurnal yang sesuai dengan kata kunci
3. Isi artikel atau jurnal yang di pilih berdasarkan kata kunci banyak yang
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil studi literature dari 6 artikel yang memenuhi syarat untuk
pengomposan.
B. Saran
58
59
bertambah.