Hafiz Afrizal Efendi - Proskrip Kapsel Han
Hafiz Afrizal Efendi - Proskrip Kapsel Han
Hafiz Afrizal Efendi - Proskrip Kapsel Han
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023
2
RANCANGAN SKRIPSI
Nama : Hafiz Afrizal efendi
Nim : 8111421237
Fakultas : Hukum
JUDUL SKRIPSI
Penerapan Sanksi Administrasif Dalam Menghadapi Pelanggaran Air Limbah
Sebagai Instrumen Penanggulangan Terjadinya Kerusakan Lingkungan Hidup di
Indonesia.
Salah satu perubahan pokok dari UU PLH ke UU PPLH terkait dengan penerapan
sanksi. UU PLH lebih menekankan pada sanksi administratif karena menitikberatkan pada
aspek pengelolaan lingkungan hidup, yang terkait dengan kewenangan dan hukum
administrasi. Oleh karena itu, dalam banyak kasus lingkungan hidup, hukum lingkungan
cenderung menerapkan sanksi administratif terlebih dahulu, sedangkan sanksi pidana
1
Machmud, Syahrul, Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2012.
3
hanya diterapkan jika sanksi administratif dianggap tidak efektif atau tidak memadai. 2
(Ariefianto, 2015)
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berbagai persoalan kemudian memperkuat perlunya penelitian ini, antara lain:
1. Efektivitas sanksi administrasi: Masalah utama adalah pertanyaan mengenai sejauh
mana sanksi administrasi dapat efektif dalam menanggulangi pelanggaran air limbah
dan mencegah terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Apakah sanksi administrasi
tersebut memiliki cukup efek jera bagi para pelanggar dan mampu mencegah
terulangnya pelanggaran di masa mendatang.
2. Batasan hukuman yang diterapkan: Sanksi administratif mungkin memiliki
keterbatasan dalam hal tingkat hukuman yang dapat dihukum. Terkadang, sanksi
2
Ariefianto, Harry Agung, Penerapan Sanksi Administrasi Pencemaran Lingkungan Hidup Akibat
Kegiatan Industri, Unnes Law Journal, Vol. 4 No. 1, 2015
3
Widyawati, Lidya Suryani. “Ultimum Remedium dalam Bidang Lingkungan Hidup”, Jurnal Hukum
Ius Quia Istum, Volume 22, Nomor 1, Januari 2015.
4
Sulistina, Teguh & Aria Zurnetti, Hukum Pidana, Horizon Baru Pasca Reformasi, Rajawali Pers,
Jakarta, 2011.
4
C. PEMBATASAN MASALAH
Agar masalah yang akan penulis bahas tidak meluas sehingga dapat mengakibatkan
ketidak jelasan pembahasan masalah maka penulis akan membatasi masalah yang akan
dikaji, antara lain:
1. Fokus penelitian ini adalah Penerapan Sanksi Administrasif Dalam Menghadapi
Pelanggaran Air Limbah terkait pelaksanaannya pada Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 (UU PPLH).
2. Lokus atau setting sosial penelitian ini adalah tokoh-tokoh penting pada masyarakat
adat di kabupaten Jombang.
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana Penegakan hukum dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009?
5
E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi dan menganalisis eksistensi penerapannya sanksi
administratif Lingkungan yang berdasarkan pada UU No. 32 Tahun 2009 pada
Kasus Pabrik Kertas PT MAG beserta Pabrik Plastik UD MPS terhadap Sungai
Avur Budug Kesambi.
2. Untuk merumuskan dan menganalisis peran dan penegakan hukum didalam
Undang-Undang No. 32 tahun 2009 (UU PPLH).
F. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjadi panduan bagi pemerintah dan lembaga
terkait dalam merumuskan kebijakan terkait penegakan hukum dan
penanggulangan pelanggaran air limbah. Penelitian ini dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang efektivitas sanksi administratif dalam
mencegah dan menangani kerusakan lingkungan hidup, serta memberikan
rekomendasi tentang perbaikan yang mungkin diperlukan dalam penerapan
kebijakan tersebut. Penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang efektivitas
sanksi administratif sebagai instrumen penanggulangan pelanggaran air limbah.
Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau penolakan
administrasi sanksi, penegak hukum dapat meningkatkan pendekatan mereka dalam
penegakan hukum, termasuk pemilihan sanksi yang sesuai dan penegakan strategi
yang efektif. Memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang
pentingnya penerapan sanksi administrasi dalam penanggulangan pelanggaran air
limbah.
6
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan
pemahaman teori tentang efektivitas penerapan sanksi dalam menangani kerusakan
lingkungan oleh air limbah. Melalui analisis yang cermat, penelitian ini dapat
menemukan pemahaman baru tentang konsep, prinsip, dan teori yang terkait
dengan penegakan hukum lingkungan dan pengendalian limbah air. Temuan
penelitian ini dapat digunakan untuk menyempurnakan dan menyempurnakan
kerangka kerangka yang ada dalam bidang penegakan hukum lingkungan.
Kontribusi ini dapat membantu mengembangkan teori dan model yang lebih
holistik dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas sanksi
administratif dalam penanggulangan kerusakan lingkungan akibat limbah air.
Penelitian ini dapat berperan dalam memvalidasi teori yang sudah ada dalam
konteks penerapan sanksi terhadap pelanggaran lingkungan oleh limbah air.
Dengan menguji teori-teori yang ada melalui analisis empiris, penelitian ini dapat
memberikan bukti dan pemahaman yang lebih mendalam tentang efektivitas sanksi
administratif dalam penanggulangan kerusakan lingkungan. Hasil ini juga dapat
7
memberikan kontribusi dalam penataan kebijakan publik yang lebih baik dan
efektif dalam penanggulangan kerusakan lingkungan akibat air limbah. Temuan
penelitian dapat menjadi dasar bagi pemerintah dalam memperkuat implementasi
Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 dan melakukan perbaikan kebijakan yang
diperlukan untuk meningkatkan efektivitas penegakan hukum dan pengendalian
limbah air.
terkait), serta bahan hukum tersier (informasi tambahan dari kamus, monograf,
brosur, dll). Adapun data sekunder didapat dari informan dan responden yaitu kyai,
ustadz, santri, alumni dan tokoh terkait, baik formal maupun informal. 7 (Soemitro,
1994)
4. Validitas Data
Data yang telah terkumpul diuji validitasnya dengan mempergunakan metode
cross check triangulasi.8 (Bungin, 2001) Metode penelitian triangulasi cek silang
adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk memperkuat reliabilitas dan
validitas penelitian dengan menggabungkan berbagai sumber data, teknik atau
sudut pandang yang saling melengkapi. Metode ini melibatkan pengumpulan data
dari dua atau lebih sumber yang berbeda dan kemudian membandingkan,
memverifikasi, dan menggabungkan temuan untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih komprehensif. Metode trangulasi ini dipergunakan sejak saat pengumpulan
data hingga analisis data. Untuk keperluan penelitian ini, jenis triangulasi yang
akan dimanfaatkan adalah: (1) triangulasi data, dilakukan dengan cara
mengumpulkan data dari waktu ke waktu dan orang atau sumber yang berbeda, (2)
triangulasi metode, dilakukan dengan cara menggunakan metode pengumpulan
data yang berbeda dalam kaitannya dengan unit analisis atau fokus penelitian yang
sama.
5. Analisis Data
Analisis data penelitian ini mempergunakan metode analisis kualitatif
induktif (Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, 1994) yaitu suatu
tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analitis, yaitu apa yang
dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan, dan juga perilakunya yang
nyata, diteliti dan dipelajari secara utuh.9 (Soekanto, 2001)
H. TINJAUAN PUSTAKA
1. Penelitian Terdahulu
7
Ronny Hanitijo Soemitro, Metode Penelitian Hukum dan Yurimetri (Jakarta: Ghalia, 1994), hlm. 52-
53.
8
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke Arah Varian
Kontemporer, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001), hlm. 18.
9
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri. (Jakarta: Ghalia Persada,
1994), hlm. 116. Lihat juga Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press, 2001), hlm.
250.
9
11
Margareth Rae Sita, Penerapan Sanksi Administrasi terhadap Pelanggaran Baku Mutu Air Limbah
Sebagai Instrumen Penanggulangan Kerusakan Lingkungan Hidup (Studi Kasus: Pabrik Kertas PT MAG
dan Pabrik Plastik UD MPS terhadap Sungai Avur Budug Kesambi di Kabupaten Jombang), Padjadjaran
Law Review Volume 8, Nomor 1, 2020.
11
2. Landasan Teori
a. Negara Hukum dan Hukum Administrasi Negara
Gagasan tentang penyelenggaraan kekuasaan yang dibatasi oleh hukum
sebagai sendi negara hukum, dalam kaitannya dengan Hukum Administrasi
Negara dapat dibagi ke dalam dua pendekatan, yaitu: (i) pendekatan personal
dan (ii) pendekatan sistem. 12 (Hidayat, 2019)
b. Sistem Hukum dan Budaya Hukum
Sistem hukum menurut Friedman13 (Friedman., 1975) mengandung tiga
unsur yaitu, struktur, substansi, dan budaya hukum. Budaya hukum merupakan
suatu konkritisasi nilai-nilai yang dianut (sebagian besar) masyarakat. Persoalan
ketidaktaatan terhadap hukum oleh masyarakat memang bukan lagi berupa
pelanggaran hukum oleh seorang dua orang yang tak berkesadaran hukum dan
bukanlah persoalan politik atau yuridis semata.
12
Arif Hidayat, Tetralogi HAN: Pengantar Ilmu Hukum Administrasi Negara, (Semarang: Penerbit
Abshor, 2019), hlm. 11-14.
13
Lihat Lawrence Meir Friedman. The Legal System: A Social Sciences Perspective, (New York:
Russell Sage Foundation, 1975).
12
hukum. Oleh karena itu, perlindungan HAN adalah jaminan pengayoman dan
rasa aman terhadap setiap subyek hukum administrasi negara, agar terpenuhi
hak dan kewajiban hukumnya dan tidak tercederai maupun dirugikan
kepentingannya, baik dalam situasi normal, darurat, ataupun karena pelanggaran
hukum dari pihak manapun.14 (Hidayat, Tetralogi HAN: Dasar-Dasar Hukum
Administrasi Negara, 2019) Penegakan hukum secara konkret adalah berlakunya
hukum positif dalam praktik sebagaimana seharusnya patut ditaati. Menurut
Satjipto Raharjo, penegakan hukum adalah usaha untuk mewujudkan ide-ide
atau konsep-konsep (keadilan, kebenaran dan kemanfaatan) yang abstrak
menjadi kenyataan.15 (Raharjo) Oleh karena itu hakikat penegakan HAN adalah
mewujudkan nilai-nilai atau kaidah-kaidah HAN yang memuat keadilan,
kepastian (kebenaran), dan kemanfaatan.
Perlindungan hukum dan penegakan hukum merupakan qonditio sine
qua non untuk merealisasikan fungsi hukum itu sendiri. Fungsi hukum yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Direktif, sebagai pengarah dalam membangun untuk membentuk
masyarakat yang hendak dicapai sesuai dengan tujuan kehidupan bernegara.
2) Integrative, sebagai Pembina kesatuan bangsa
3) Stabilitatif, sebagai pemelihara dan menjaga keselarasan, keserasian dan
keseimbangan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
4) Perfektif, sebagai penyempurna.
5) Korektif, sebagai pengoreksi atas sikap tindak baik administrasi Negara
maupun apabila terjadi pertentangan hak dan kewajiban untuk mendapatkan
keadilan.
3. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual diperlukan untuk mendefinisikan istilah-istilah yang
muncul selama penelitian, yaitu antara lain:
a. Peran dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” mempunyai arti pemain
sandiwara (film), tukang lawak pada permainan makyong, perangkat tingkah
14
Arif Hidayat, Tetralogi HAN: Dasar-Dasar Hukum Administrasi Negara, (Semarang: Penerbit
Abshor, 2019), hlm. 46-48.
15
Satjipto Raharjo, Masalah Penegakan Hukum suatu Tinjauan Sosioogis,(Bandung: Sinar Baru) hlm.
15
13
16
Paul B. Horton & Chester L. Hunt, Sosiologi, Terjemahan Aminudin Ram dan Tito Sobari, (Jakarta:
Erlangga, 2004), hlm. 118. & Alvin Bertrand, Social Organization: a System and Role Theory Perspective,
(Philadelphia: FA. Davis Company, 1974).
17
Bernard Raho, Teori Sosiologi Modern. (Jakarta: Prestasi Pusaka, 2007), hlm. 67-68. Baca Jeffrey
C. Bauer, Role Ambiguity and Role Clarity: A Comparison of Attitudes in Germany and the United States,
(Dissertation, University of Cincinnati – Clermont, 2003).
18
Peter Hamilton (Penyunting), Talcott Parsons dan Pemikirannya: Sebuah Pengantar, Terjemahan
Suwito Hadi, Tiara Wacana, Yogyakarta, 1990.
19
Moekijat, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: Mandar Maju, 2010).
14
4. Kerangka Pikir
Kerangka berpikir diperlukan untuk memperjelas sistematika berpikir dalam
penelitian, sebagaimana terrangkum dalam skema berikut.
Skema Kerangka Berpikir
I. SISTEMATIKA PENELITIAN
Sistematika penelitian skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Bagian Awal Skripsi
Bagian awal skripsi mencakup halaman sampul depan, halaman judul, halaman
pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar
tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
2. Bagian Isi Skripsi
Bagian isi skripsi mengandung lima (5) bab yaitu, pendahuluan, tinjauan pustaka,
metode penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan serta penutup.
15
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka berisi tentang penelitian terdahulu dan landasan teori yang
memperkuat penelitian seperti Negara Hukum & HAN, Sistem Hukum.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Berisi tentang dasar penelitian, metode pendekatan, lokasi penelitian, fokus
penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, keabsahan data,
analisis data, prosedur penelitian, definisi operasional, kerangka berfikir.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis membahas tentang: (i) eksistensi sanksi administrative
mengenai penanggulangan Pembuangan Air Limbah Pabrik; (ii) peran dan fungsi
dari Sanksi Administratif tersebut dalam menanggulangi Kasus Kerusakan
Lingkungan akibat pembuangan air limbah pabrik.
BAB 5 PENUTUP SKRIPSI
Pada bagian ini merupakan bab terakhir yang berisi tentang uraian kesimpulan dari
hasil pembahasan serta saran-saran mengenai permasalahan yang ada.
3. Bagian Akhir Skripsi
Bagian akhir dari skripsi ini sudah berisi tentang daftar pustaka dan lampiran. Isi
daftar pustaka merupakan keterangan sumber literatur yang digunakan dalam
penyusunan skripsi. Lampiran dipakai untuk mendapatkan data dan keterangan
yang melengkapi uraian skripsi.
16
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Friedman., L. L. (1975). The Legal System: A Social Sciences Perspective. New York:
Russell Sage Foundation.
Hunt, P. B. ( 2004). Sosiologi, Terjemahan Aminudin Ram dan Tito Sobari. Jakarta:
Erlangga.
Jakarta:, S. S. (1994). Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat. Raja Grafindo
Persada.
Raharjo, S. (t.thn.). Masalah Penegakan Hukum suatu Tinjauan Sosioogis. Bandung: Sinar
Baru.
C. Peraturan Perundang-undangan
Pasal 28H Ayat (1) UUD 1945
Undang-undang No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 (UU PLH)
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 (UU PPLH)
18