Tugas Critical Book Review Mateko

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 27

TUGAS CRITICAL BOOK REVIEW

MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI

Dosen Pembimbing : Dr. Arwansyah, M.Si

Disusun Oleh :
Kaiesa Raihatul Muntaza (7233240007)
Lora Theresia Panggabean (7233540014)
Nurul Azmi (7233240028)
Yosua Simanjuntak (7233240006)

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
karunia- Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka Critical Book
Review mata kuliah Matematika Ekonomi, Terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Dr.
Arwansyah, S.E., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Matematika Ekonomi yang telah
membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menjadi acuan dan pedoman bagi para pembaca. Kami
harapkan semoga makalah ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat kepada para
pembaca. Mungkin makalah ini tidak sesuai atau banyak memiliki kekurangan didalamnya.
Kami sudilah kiranya pembaca untuk memberikan kritikan serta masukan yang bersifat
membangun sehingga dapat meningkatkan kualitas makalah ini nantinya.

Medan, 26 November 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 IDENTITAS BUKU

2.1.1. Buku Utama


Buku utama yang dipakai sebagai bahan Critical Book Report ini adalah:

Judul Buku : Matematika Terapan untuk Ekonomi


Penulis : Al-A’rif, M. Nur Rianto
ISBN : 978-979-076-409-5
Penerbit : Pustaka Setia
Tahun Terbit : 2013
Tempat Terbit : Bandung
Cetakan : ke I
Jumlah Halaman : 344 halaman

2.1.2. Buku Pembanding


Buku Pembanding yang dipakai sebagai bahan Critical Book Report ini adalah:

Judul Buku : Matematika Ekonomi dan Bisnis


Penulis : Kalangi, Josep Bintang
ISBN : 978-979-061-542-7
Penerbit : Salemba Empat
Tahun Terbit : 2015
Tempat Terbit : Jakarta
Edisi : Edisi 4
Cetakan : ke I
Jumlah Halaman : 472
2.2 RINGKASAN BUKU
A. RINGKASAN BUKU UTAMA
BAB I HIMPUNAN

PEGERTIAN HIMPUNAN

Himpunan adalah suatu kumpulan atau gugusan dari jumlah objek. Objek-objek
yang mengisi atau membentuk sebuah himpunan disebut anggota atau elemen atau unsur
objek suatu himpunan.

Dalam penyajian secara umum himpunan dilambangkan dengan huruf-huruf besar


seperti a b c sedangkan objek-objek yang menjadi anggota suatu himpunan
dilambangkan dengan huruf-huruf kecil seperti a,b,c. Penyajian sebuah himpunan dapat
dituliskan dengan dua macam cara cara daftar dan cara kaidah cara daftar ialah dengan
mencantumkan seluruh objek yang menjadi anggota suatu himpunan.

1. HIMPUNAN UNIVERSAL DAN HIMPUNAN KOSONG


himpunan bagian yang masing-masing mempunyai anggota himpunan besar
tadi dinamakan himpunan universal atau sering disebut dengan himpunan saja
dan dalam penulisnya dilambangkan dengan notasi himpunan kosong adalah
himpunan yang tidak CBR – MATEMATIKA EKONOMI 3 mempunyai satu
anggota pun biasanya dilambangkan dengan notasi { }.
2. OPERASI HIMPUNAN GABUNGAN IRISAN SELISIH DAN PELENGKAP
Gabungan dari himpunan A dan himpunan B , dituliskan dengan notasi A U B ,
adalah himpunan yang beranggotakan objek objek milik A atau objek objek
milik B. A ∪ B = (x ; ∈ 𝐴 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ∈ 𝐵)

BAB II SISTEM BILANGAN

HUBUNGAN PERBANDINGAN ANTAR BILANGAN

Hubungan perbandingan antar bilangan merupakan bilangan-bilangan yang nyata


saling berhubungan dengan satu sama lain secara relatif, hal ini kita akan bekerja sama
dengan 4 macam tanda ketidaksamaan.

OPERASI BILANGAN
Bilangan - bilangan nyata memenuhi kaidah - kaidah tertentu apabila mereka
dioperasikan. Operasi penjumlahan dan perkalian bilangan nyata memenuhi kaidah -
kaidah sebagai berikut:

1. Kaidah komutatif 4. Kaidah distributif

2. Kaidah asosiatif 5. Unsur penyama

3. Kaidah pembatalan 6. Kebalikan

OPERASI TANDA

Sampai sejauh ini dalam pengoperasian bilangan kita selalu membahas bilangan-
bilangan dengan satu macam tanda yakni positif sekarang marilah kita bahas bagaimana
pengoperasian bila bilangan tersebut berkenaan dengan tanda-tanda yang melekat
padanya

a) (+a)+(+b) = (+c)
b) ( -a) + (-b) = (-c)
c) (+a) + (-b) = (+c) jika l a l b l
d) ( - a ) + ( + b) = (+ c ) jika l a l b l

Jenis – Jenis Operasi Tanda

1. Operasi Pengurangan
2. Operasi Penjumlahan
3. Operasi Perkalian
4. Operasi Pembagian

OPERASI BILANGAN PECAHAN

Bilangan pecahan ialah bilangan rasional yang tidak bulat atau tidak utuh
berdasarkan cara penulisannya bilangan pecahan bisa dibedakan atas pecahan biasa dan
pecahan desimal pecahan biasa selalu menunjukkan bentuk pembagian antara dua
bilangan, setiap pecahan biasa pada dasarnya dapat diubah bentuk menjadi pecahan
desimal, yakni dengan cara mengisikan atau mencantumkan angka - angka tertentu
yang memenuhi di belakang tanda.

Jenis-jenis operasi bilangan pecahan terbagi menjadi 5 yaitu :


1. Operasi Pemadaman
2. Operasi Penjumlahan
3. Operasi Pengurangan
4. Operasi Perkalian
5. Operasi Pembagian

BAB III PANGKAT , AKAR ,DAN LOGARITMA

PANGKAT

Pangkat dari sebuah bilangan ialah suatu indeks yang menunjukkan banyaknya perkalian
bilangan yang sama secara beruntung. Sebagai contoh perkalian bilangan 7 sebanyak 5 kali
tak perlu dituliskan dengan lengkap melainkan cukup diringkas menjadi 7√ 5.

AKAR

Akar merupakan bentuk lain untuk menyatakan bilangan berpangkat. akar dari sebuah
bilangan ialah basis yang memenuhi bilangan tersebut berkenaan dengan pangkat akarnya.
berdasarkan konsep pemangkatan kita mengetahui bahwa jika bilangan- bilangan yang sama
misalnya (x) dikalikan sejumlah tertentu sebanyak a maka kita dapat menuliskannya menjadi
Xa.

LOGARITMA

Logaritma pada hakikatnya merupakan kebalikan dari proses pemangkatan atau pengakaran.
Logaritma dari suatu bilangan ialah pangkat yang harus dikenakan pada bilangan pokok
logaritma untuk memperoleh bilangan tersebut. Andai kata sebuah bilangan berpangkat (𝑋𝐴)
sama dengan bilangan positif tertentu (m) maka dalam bentuk pemangkatan kita dapat
menuliskannya menjadi

𝑋𝐴 = M

Di mana X adalah basis dan a adalah perangkat

Logaritma dapat dihitung untuk basis berapapun. Akan tetapi pada umumnya basis logaritma
selalu berupa bilangan positif yang tidak sama dengan satu.
BAB IV DERET

DERET

Deret ialah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidah - kaidah
tertentu. Bilangan - bilangan yang merupakan unsur dan pembentuk sebuah deret dinamakan
suku. Dilihat dari jumlah suku yang membentuknya, deret digolongkan atas deret berhingga
dan deret tak berhingga. Deret berhingga adalah deret yang jumlah suku - sukunya tertentu,
sedangkan deret tak berhingga adalah deret yang jumlah suku - sukunya tidak terbatas.
Sedangkan dilihat dari segi pola perubahan bilangan pada suku - sukunya, deret bisa dibeda -
bedakan sebagai berikut:

1. Deret Hitung
Deret hitung ialah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan penjumlahan
terhadap sebuah bilangan tertentu.
Contoh :
1) 7, 12, 17, 22, 27, 32 ( pembeda = 5 )
2) 93, 83, 73, 63, 53, 43 ( pembeda = -10 )
2. Deret Ukur
Deret ukur ialah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan perkalian terhadap
sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-suku sebuah deret ukur
dinamakan pengganda, yakni merupakan hasil bagi nilai suatu suku terhadap nilai
suku di depannya.
Contoh :
1) 5, 10, 20, 40, 80, 160 ( pengganda = 2 )
2) 512, 256, 128, 64, 32, 16 ( pengganda = 0,5 )

PENERAPAN EKONOMI

Dibidang bisnis dan ekonomi, teori atau prinsip-prinsip deret sering diterapkan dalam
kasus-kasus yang menyangkut perkembangan dan pertumbuhan. Apabila perkembangan atau
pertumbuhan suatu gejala tertentu berpola seperti perubahan nilai-nilai suku sebuah deret,
baik deret hitung atau deret ukur, maka teori deret yang bersangkutan penad ( relevant )
diterapkan umtuk menganalisisnya. Jika perkembangan variabel-variabel tertentu dalam
kegiatan usaha misalnya produksi, biaya, pendapatan, penggunaan tenaga kerja, atau
menanaman modal berpola seperti deret hitung, maka prinsip-prinsip deret hitung dapat
digunakan untuk menganalisis perkembangan variabel tersebut.

BAB V FUNGSI

PENGERTIAN DAN UNSUR – UNSUR FUNGSI

Fungsi ialah suatu bentuk hubungan matematis yang menyatakan hubungan


ketergantungan (hubungan fungsional) antara satu variabel dengan variabel lain. Unsur-unsur
pembentuk fungsi adalah variabel, koefisien dan konstanta. Variabel dan koefisien senantiasa
terdapat dalam setiap bentuk fungsi. Akan tetapi tidak demikian halnya dengan konstanta.

JENIS – JENIS FUNGSI

Secara garis besar fungsi dikelompokkan atas kelompok fungsi aljabar dan kelompok fungsi
non- aljabar. Rincian jenis - jenis fungsi selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut

PENGGAMBARAN FUNGSI LINEAR

Penggambaran fungsi linear adalah yang paling mudah dilakukan. Sesuai dengan Namanya,
setiap fungsi linear akan menghasilkan sebuah garis lurus (boleh juga disebut kurva linear)
jika digambarkan :

Contoh :

1) y = 3 + 2x 2) y = 2x

x 0 1 2 3 4 x 0 1 2 3 4
Y 3 5 7 9 11 y 0 2 4 6 8

PENGGAMBARAN FUNGSI NON-LINEAR


1) Fungsi kuadrat parabolik
x = 8 – 2y - y²

y X
-4 0
-3 5
-2 8
-1 9
0 8
1 5
2 0

BAB VI HUBUNGAN LINEAR

Hubungan linier merupakan bentuk yang paling dasar dan paling sering digunakan dalam
analisis ekonomi.

PENGGAL DAN LERENG GARIS LURUS

Fungsi linear atau fungsi berderajat satu ialah fungsi yang pangkat tertinggi dari
variabelnya adalah pangkat satu. Bentuk umum persamaan linear adalah y = a + bx di mana A
adalah penggal garisnya pada sumbu vertikal -y, sedangkan b adalah koefisien arah atau
lereng garis yang bersangkutan.

PEMBENTUKAN PERSAMAAN LINEAR

Sebuah persamaan linear dapat dibentuk melalui beberapa macam cara, tergantung pada
data yang tersedia. pada prinsipnya sebuah persamaan linear bisa dibentuk berdasarkan dua
unsur. unsur tersebut dapat berupa penggal garisnya, lereng garisnya, atau koordinat titik-titik
yang memenuhi persamaannya.

HUBUNGAN DUA GARIS LURUS

Dalam sistem sepasang sumbu silang dua buah garis lurus mempunyai 4 macam
kemungkinan bentuk hubungan yaitu berimpit, sejajar, berpotongan dan tegak lurus. dua buah
garis lurus akan berimpit apabila persamaan garis yang satu merupakan kelipatan dari
persamaan garis yang lain.

PENCARIAN AKAR-AKAR PERSAMAAN LINEAR


Mencari akar-akar persamaan maksudnya ialah menghitung besarnya nilai variabel
variabel di dalam persamaan yang bersangkutan. dengan perkataan lain, menghitung harga
dari bilangan tak diketahui dalam persamaan tersebut.

BAB VII HUBUNGAN NON LINEAR

FUNGSI KUADRAT

Fungsi kuadrat Atau fungsi berderajat dua ialah fungsi yang pangkat tertinggi dari
variabelnya adalah pangkat dua . bentuk umum persamaan kuadrat adalah y = a + bx+cx2 ,c #
0.

FUNGSI KUBIK

Fungsi kubik atau fungsi berderajat tiga adalah fungsi yang pangkat tertinggi dari
variabelnya adalah pangkat tiga .bentukan persamaan fungsi kubik adalah Y =
a+bx+cx2+dx2.

PENERAPAN EKONOMI

Permintaan penawaran dan keseimbangan pasar

Fungsi permintaan dan fungsi penawaran yang kuadratik dapat berupa potongan
lingkaran potongan elips, potongan hiperbola maupun potongan parabola. Cara menganalisis
keseimbangan pasar untuk permintaan dan penawaran yang non linear sama seperti halnya
dalam kasus yang linear.

FUNGSI EKSPONENSIAL

Fungsi eksponensial ialah fungsi dari suatu konstanta berpangkat variabel bebas titik
bentuk fungsi eksponensial yang paling sederhana adalah Y=n×. Kurvanya terletak di
kuadrat-kuadrat atas (kuadrat I dan kuadrat II) pada sistem koordinat dalam hal 0 <n1 kurva
dari yn = n x bergerak naik dari kiri ke kanan juga asimtotik terhadap sumbu x memotong
sumbu y pada 0,1 jika n = 1 kurvanya akan berupa garis lurus sejajar sumbu x.

BAB VIII LIMIT DAN KESINAMBUNGAN FUNGSI

Teori tentang limit dan kesinambungan sebuah fungsi merupakan "akar" dari aljabar
kalkulus. Oleh karenanya uraian mengenai kalkulus selalu diawali dengan bahasan tentang
kedua hal ini. Meskipun konsep limit dan kesinambungan itu sendiri mungkin integralnya
(yang merupakan inti kalkulus), namun mengingat kedudukannya sebagai terasa relatif lebih
canggih (sophisticated) dibandingkan dengan konsep diferensial dan akar atau landasan
kalkulus.

PENGERTIAN LIMIT

Limit menggambarkan seberapa jauh sebuah fungsi akan berkembang apabila variabel
di dalam fungsi yang bersangkutan terus-menerus berkembang mendekati suatu nilai tertentu.
Sebagai gambaran: dari y = Ax) akan dapat diketahui limit atau batas perkembangan Ax) ini
apabila variabel x terus-menerus berkembang hingga mendekati suatu nilai tertentu.

LIMIT SISI KIRI, LIMIT SISI KANAN

Apabila menganalisis lim f(x) dari nilai-nilai x yang lebih kecil x → a daripada a(dari
x < a), berarti kita melihatnya dari sisi kiri. Sebaliknya jika kita menganalisis lim f(x) dari
nilai-nilai x yang lebih besar daripada x → a a ( dari x > a ), berarti kita melihatnya dari siis
kanan.

KESINAMBUNGAN

Konsep kesinambungan bertalian erat dengan konsep limit. Secara visual, sebuah fungsi
dikatakan sinambung (continuous) apabila gambarnya berupa sebuah kurva yang tidak
terputus; yakni jika dalam menggambarkan kurva tersebut kita tidak perlu mengangkat alat
tulis, melainkan cukup dengan menggeserkannya ke arah yang bersesuaian.

Fungsi f(x) dikatakan sinambung dalam suatu interval b< x < e (atau interval b< x < c) jika ia
sinambung pada setiap titik di dalam interval tersebut. Fungsi f(x) yang tidak sinambung pada
suatu titik di mana x = a dikatakan asinambung pada x = a.

BAB IX DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA

Diferensial membahas tentang tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan dengan


perubahan kecil dalam variabel bebas fungsi yang bersangkutan. dengan diferensial dapat
pula di sidik kedudukan kedudukan khusus dari fungsi yang sedang dipelajari seperti titik
maksimum, titik belok dan titik minimumnya- jika ada.

KUOSIEN DIFERENSI DAN DERIVATIF

Delta y timbul karena adanya delta x. Bentuk delta y/delta x inilah yang disebut
dengan hasil bagi perbedaan atau kuosien diferensi mencerminkan tingka perubahan rata-rata
variabel terikat y dengan variabel bebas x .
HAKEKAT DERIVATIF DAN DIFERENSIAL

Kuosien diferensi delta y/delta r tak lain adalah lereng dari kurva y=x) Sedangkan derivatif
dy/dx adalah lim (delta y/delta r) untuk delta r 0. Jika delta r sangat kecil, lim (delta y/delta
x)= delta y/delta x itu sendiri, dengan delta t-0.

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI DAN DERIVATIFNYA

Dengan mengetahui besarnya harga dari turunan pertama (first derivative) dan turunan
kedua (second derivative) sebuah fungsi, akan dapat dikenali bentuk gambar dari fungsi
tersebut.

PENERAPAN EKONOMI

penerapan diferensial dalam pembentukan fungsi atau penghitungan nilai marjinal dari
berbagai variabel ekonomi, serta penentuan nilai optimum dari fungsi atau variabel yang
bersangkutan.

BAB X DIFERENSIAL FUNGSI MANAJEMUK

DIFERENSIAL PARSIAL

Sebuah fungsi yang hanya mengandung satu variabel bebas hanya akan memiliki satu macam
turunan. Apabila y = x) maka turunannya hanyalah turunan y terhadap x, dengan kata lain y =
dy/dx. Sedangkan jika sebuah fungsi mengandung lebih dari satu variabel bebas maka
turunannya akan lebih dari satu macam pula, sesuai dengan jumlah macam variabel bebasnya.

DERIVATIF DARI DERIVATIF PARSIAL

Seperti halnya fungsi dengan satu variabel bebas, fungsi dengan lebih dari satu
variabel bebas pun dapat diturunkan lebih dari satu kali. Dengan kata lain masing-masing
turunan parsialnya masih mungkin diturunkan lagi.

HOMOGENITAS FUNGSI

Fungsi dikatakan homogen berderajat n apabila hasil kali setiap variabel bebasnya
dengan sebarang bilangan A menyebabkan nilai fungsinya menjadi A” kali. Fungsi homogen
berderajat satu disebut juga fungsi homogen linear.

BAB XI INTEGRAL

INTEGRAL TAKTENTU
Mengintegralkan atau turunan-antinya suatu fungsi turunan f(x) berarti adalah mencari
integral, yaitu F(x).

Bentuk umum integral dari f(x ) adalah:

ᶴf(x) dx = F(x) + k

di mana k adalah sembarang konstanta yang nilainya tidak tertentu. Dalam rumusan di atas,
tanda adalah tanda integral; fx) dx adalah diferensial dari Fx); x) sendirian disebut integran;
dx sendirian disebut diferensial; F(x) adalah integral partikular; k adalah konstanta
pengintegralan; dan F(x) + k merupakan fungsi asli atau fungsi asal. Proses mengintegralkan
disebut juga integrasi.

PENERAPAN EKONOMI

Fungsi marjinal pada dasarnya merupakan turunan dari fungsi total, maka dengan proses
sebaliknya yakni integrasi - dapatlah dicari fungsi - asal dari fungsi turunan tersebut atau
fungsi totalnya.

INTEGRAL, TERTENTU

Integral tertentu adalah integral dari suatu fungsi yang nilai-nilai variabelbebasnya (memiliki
batas-batas) tertentu. Integral tertentu digunakan untukmenghitung luas area yang terletak di
antara kurva y = f(x) dan sumbuhorizontal-x, dalam suatu rentangan wilayah yang dibatasi
oleh x = a dan x = b. Dalam integral taktentu kita temukan bahwa : ᶴf(x) dx = F(x) + k

SURPLUS KONSUMEN

Surplus konsumen (Consumers' surplus) mencerminkan suatu keuntung an lebih atau


surplus yang dinikmati oleh konsumen tertentu berkenaan dengan tingkat harga pasar suatu
barang.

Fungsi permintaan P =) menunjukkan jumlah sesuatu barang yang akan dibeli oleh
konsumen pada tingkat harga tertentu. Jika tingkat harga pasar adalah P, maka bagi konsumen
tertentu yang sebetulnya mampu dan bersedia membayar dengan harga lebih tinggi dari P, hal
ini akan merupakan keuntungan baginya, sebab ia cukup membayar barang tadi dengan harga
P Keuntungan lebih semacam inilah yang oleh Alfred Marshall disebut surplus konsumen.

SURPLUS PRODUSEN
Surplus produsen (Producers' surplus) mencerminkan suatu keuntunganlebih atau
surplus yang dinikmati oleh produsen tertentu berkenaan dengantingkat harga pasar dari
barang yang ditawarkannya. Surplus produsen atau Ps (singkatan dari Producers' surplus) tak
lain adalahsegitiga PₑDE, dengan rentang wilayah yang dibatasi oleh Q = 0 sebagaibatas
bawah dan Q = Qₑ sebagai batas-atas.

BAB XII MATRIKS

PENGERTIAN MATRIKS DAN VEKTOR

Matriks ialah kumpulan bilangan yang disajikan secara teratur dalam baris dan
kolom yang membentuk suatu persegi panjang, serta termuat di antara sepasang tanda
kurung. Penulisan matriks dapat menggunakan tanda kurung biasa atau tanda kurung siku.
Bilangan-bilangan yang terkandung di dalam suatu matriks dinamakan unsur.

Vektor ialah bentuk matriks khusus yang hanya mempunyai satu baris atau satu
kolom. Dalam hal ini dibedakan dua macam vektor yaitu vektor-baris dan vektor-kolom.
Vektor baris tak lain adalah matriks sebaris atau matriks berbaris tunggal. Sedangkan vektor
kolom adalah matriks sekolom atau matriks berkolom tunggal.

PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATRIKS

Dua buah matriks hanya dapat dijumlahkan atau dikurangkan apabilakeduanya


berorde sama. Jumlah atau selisih dua matriks A=[a ij ] dan B =[b ij ] adalah sebuah matriks
baru C=[c ij ] yang berorde sama, yang unsur-unsurnya merupakan jumlah atau selisih
unsurunsur A dan B. Karena penjumlahan antarbilangan bersifat komutatif dan asosiatif,
padahal matriks adalah kumpulan bilangan, maka untuk penjumlahan antar matriks berlaku
pula kaidah komutatif dan kaidah asosiatif.

Kaidah Komutatif : A + B = B + A Kaidah Asosiatif : A + (B + C) = (A + B) + C = A + B + C

BENTUK-BENTUK KHAS MATRIKS

Matriks Satuan, Matriks Diagonal, Matriks Nol, Matriks Ubahan, Matriks Simetrik,
Matriks Simetrik miring, Matriks balikan, Matriks Skalar, Ortogonal, Singular dan
Nonsingular.

PENGUBAHAN MATRIKS
Mengubah sebuah matriks berarti mengubah matriks tersebut menjadi sebuahmatriks
baru dengan cara saling menukarkan posisi unsur-unsur baris dan unsur-unsur kolomnya.
Hasil pengubahan suatu matriks dinamakan matriks ubahan, dilambangkan dengan
menambahkan tanda aksen pada notasi matriks aslinya.Demikian ubahan dari matriks A
adalah matriks ubahan A'. Karena dalam pe-ngubahan terjadi pertukaran baris menjadi kolom
dan kolom menjadi baris, maka ubahan dari Aₘₓₙ adalah A'ₙₓₘ dan konsekuensinya aᵢⱼ = a'ⱼᵢ.

MATRIKS BERSEKAT

Penyekatan sebuah matriks ditunjukkan oleh garis-garis horizontal dan vertikal di


antara baris- baris dan kolom-kolomnya. Demikian penyekat dapat dilakukan secara
horizontal, atau secara vertikal, atau bahkan kedua-duanya.

DETERMINAN MATRIKS

Determinan dari sebuah matriks ialah penulisan unsur-unsur sebuah matriks


bujursangkar dalam bentuk determinan, yaitu di antara sepasang garis tegak atau 11.
Determinan mempunyai nilai numerik tetapi tidak demikian halnya dengan matriks.
Pencarian nilai numerik dari suatu determinan dapat dilakukan dengan cara mengalikan
unsur-unsurnya secara diagonal.

ADJOIN MATRIKS

Adjoin dari suatu matriks ialah ubahan dari matriks kofaktor-kofaktornya. adj. A =
[Aᵢⱼ] Jadi, adjoin dari suatu matriks tak lain adalah berupa sebuah matriks juga. Untuk dapat
membentuk sebuah adjoin, terlebih dahulu harus diketahui kofaktor- kofaktornya.

PEMBALIKAN MATRIKS

Membalik sebuah matriks berarti mencari suatu matriks balikan yang apabila
dikalikan dengan matriks aslinya menghasilkan matriks satuan. Balikan dari matriks A adalah
matriks balikan A¹ (atau B) yakni jika dan hanya jika AA ⁻¹ = I (atau AB = I). Matriks balikan
hanya terdapat pada matriks-matriks yang berbentuk bujur sangkar. Akan tetapi, sebagaimana
telah disinggung di dalam Seksi 12.4.7, tidak setiap matriks bujur sangkar mempunyai
balikan. Hanya matriks-matriks bujur sangkar yang nonsingular (determinannya ≠ 0) yang
memiliki balikan.

BAB XIII ANALISIS MASUKAN – KELUARAN

MATRIKS TRANSAKSI
Matriks Transaksi adalah menyusun suatu tabel yang berisi keterangan-keterangan
tentang bagaimana - baik dalam satuan kuantitatif fisik atau dalam satuan nilai uang -
keluaran suatu sektor terdistribusi ke (diminta oleh) sektor-sektor lain sebagai masukan dan
ke (oleh ) pemakai akhir sebagai barang konsumsi.

MATRIKS TEKNOLOGI

Matriks teknologi adalah suatu matriks dalam analisis masukan keluaran yang unsur-
unsurnya berupa koefisien teknologi .sebagai ilustrasi , matriks ilustrasi perekonomian
Negara kertagama didepan adalah yang dinamakan koefisien teknologi.

BAB XIV PROGRAMASI LINEAR

Programasi linear merupakan pengembangan lebih lanjut dari konsep-konsep aljabar


linear. model ini dikembangkan oleh George B dantzig seorang matematikasian Amerika
Serikat, pada tahun 1947.

IDE DASAR PROGRAMASI LINEAR

Programasi linear ialah suatu model optimisasi persamaan linear berkenaan dengan kendala-
kendala linear yang dihadapinya. Fungsi linear yang hendak dicari nilai optimumnya
berbentuk sebuah persamaan, disebut fungsi tujuan.

BENTUK UMUM MODEL PROGRAMASI LINEAR

 METODE GRAFIK
Penyelesaian dengan metode grafik atau geometri dilakukan dengan jalan
menggambarkan fungsi-fungsinya ( fungsi kendala maupun fungsi tujuan) pada
sistem sepasang sumbu silang dimana sumber-sumber horizontal dan vertikal masing-
masing mencerminkan jumlah setiap keluaran.
 METODE ALJABAR
Metode aljabar dilakukan melalui penyelidikan optimalisasi secara bertahap sampai
diperoleh penyelesaian yang optimal.
 METODE SIMPLEX
Metode simpleks dikerjakan secara sistematik bermula dari suatu penyelesaian dasar
yang lain ke penyelesaian dasar yang lainnya.

BAB XV: TEORI PERMAINAN


UNSUR UNSUR DASAR TEORI PERMAINAN

 Jumlah Pemain
Pemain diklasifikasikan menurut jumlah kepentingan atau tujuan yang ada dalam
permainan tersebut.
 Ganjaran
Unsur lain yang juga penting dalam pengklasifikasian permainan adalah ganjaran
yaitu hasil akhir yang terjadi pada akhir permainan.
 Strategi Permainan
Pengertian strategi dalam teori permainan ialah suatu siasat atau rencana tertentu dari
seorang pemain sebagai reaksi atas aksi yang mungkin dilakukan oleh pemain lain
yang menjadi saingannya.
 Matriks permainan
Matriks permainan disebut juga matriks ganjaran adalah sebuah matriks yang
unsurunsurnya berupa ganjaran dari para pemain yang terlibat dalam permainan
tersebut.
 Titik pelana
Titik pelana adalah suatu unsur di dalam matriks permainan yang sekaligus
merupakan maksimin Baris dan maksimaks kolom.

STRATEGI CAMPURAN

Dalam permainan yang bersaing ketat terdapat strategi yang optimum bagi masing-
masing pemain , sehingga "tindakan untuk merahasiakan strategi" masing-masing tidak
diperlukan sedangkan dalam permainan yang tidak bersaing tetap diperlukan.

B. RINGKASAN BUKU PEMBANDING


BAB I SIFAT-SIFAT MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS

1. Matematika Ekonomi dan Matematika Bisnis


Dalam pembelajari matematika terapn dan bisnis kita harus memilih topik-
topik matematika murni mana saja yang sering digunakan, misalnya fungsi, kalkulus
deret, dan matriks.
Dalam matematika ekonomi dan bisnis terutama mengenai penggambaran
sumbu harga (P) dalam bidang Cartesius yang digambarkan pada sumbu vartikal. Jika
mengikuti aturan dari matematika murni, sebenarnya penggambaran sumbu p harus
pada sumbu horizontal karena variabel P merupakan variabel bebas.
2. Teori Ekonomi, Matematika Ekonomi, Ekonometrika, dan Statistika Ekonomi
Teori ekonomi ini dapat disederhanakan oleh ahli matematika ekonomi
menjadi bentuk matematis berupa fungsiu Q = f(P) dan kemudian diperjelas lagi
menjadi persamaan linier, yaitu Q = a bp. Jadi, alhi matematika ekonomi
menyederhanakan teori teori ekonomi yang bersifat kualitatif menjadi bentuk
kuantitatif.
BAB II MODEL EKONOMI
1. Pendahuluan
Model Ekonomi adalah Penyederhanaan hubungan antara variabel- variabel ekonomi.
Model Ekonomi dapat berbentuk model matematika dan non-matematika. Apabila
berbentuk model matematika, maka akan terdiri atas satu atau sekumpulan
persamamaan.
2. Variabel, Konstanta, Koefisien, dan Parameter
Variabel adalah sesuatu yang nilainya dapat berubah-ubah dalam suatu masalah
tertentu.
Konstanta adalah suatu bilangan nyata tunggal yang nilainya tidak berubah-ubah
dalam suatu masalah tertentu.
Koefisien adalah angka pengali konstan terhadap ivarabelnya. (Misal 5R; 4P; atau
0.3C).
Parameter adalah suatu nilai tertentu dalam suatumasalah tertentu dan mungkin akan
menjadi nilai yang lain pada suatu masalah yang lainnya.
3. Persamaan dan Pertidaksamaan
Persamaan adalah pernyataan bahwa dua lambang adalah sama.Disimbolkan dengan
tanda = (baca” sama dengan”), sedangkan Pertidaksamaan adalah suatu pernyataan
yang menyatakan bahwa dua lambang adalah tidak sama. Disimbolkan dengan tanda
(baca “lebih kecil”)atau > (baca:”lebih besar).
4. Sistem Bilangan Nyata
Bilangan Rasional adalah bilangan yang angka desimalnya berakhir dengan nol atau
berulang (misalnya; 5/1 = 5,00; 1/3 = 0,333). Bilangan Irasional adalah bilangan yang
angka desimalnya tidak berakhir dengan nol atau tidak berulang. (misalnya; √2 =
1,41423...)
5. Konsep dan Teori Himpunan
Konsep Himpunan adalah suatu konsep yang paling mendasar bagi ilmu matematika
modern pada umumnya dan dibidang ilmu ekonomi dan bisnis pada khususnya..
6. Aturan Pemangkatan dan Pemfaktoran
Pangkat dalam aljabar digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu variabel atau
konstanta dikalikan dengan variabel atau konstanta itu sendiri dan perkaliannya
tergantung pada bilanganyang menjadi pangkatnya. Jika variabel X adalah bilangan
nyata yang akan dipangkatkan, dan n adala” bilangan bulat positif sebagai pemangkat,
Xn = X harus dikalikan dengan X itu sendiri secara berturut-turut sebanyak n kali.

BAB III MACAM-MACAM FUNGSI DALAM EKONOMI DAN BISNIS

Penerapan fungsi dalam ekonomi dan bisnis merupakan salah satu bagian yang sangat
penting untuk dipelajari, karena model-model ekonomi yang berbentuk matematika biasanya
dinyatakan dengan fungsi Fungsi dalammatematika menyatakan suatu hubungan formal di
antara dua himpunan data. Fungsi adalah suatu bentuk hubungan matematis yang menyatakan
hubungan ketergantungan (hubungan fungsional) antara satu variabel dengan variabel lain.

Dalam matematika. Sistem Koordinat Kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik
dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang hiasa disebut koordinat x (absis) dan
koordinat y (ordinat) dari titik tersebut.

BAB IV FUNGSI LINIER

Fungsi linier adalah fungsi yang paling sederhana karena hanya mempunyai satu
variabel bebas dan berpangkat satu pada variabel bebas tersebut, sehingga sering disebut
sebagai fungsi berderajad satu. Bentuk umum persamaan linier adalah: y = a+ bx: dimana a
adalah konstanta dan b adalah koefisien (b=0). Atau sering dinyatakan dalam bentuk implisat
berikut: Ax+By+C=0 .

fungsi linier jika digambarkan padakoordinat cartesius akan berbentuk garis lurus
(linier). Suatu fungsi linier yang mencakup satu variabel bebas dan satu variabel terikat
mempunyai bentuk umum, Dimana a, tidak sama dengan nol.

Bilangan desimal ahalah bilangan yang menggunakan dasar atau basis 10 dalam arti
memiliki 10 digit yang berbeda yaitu memiliki nilai 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,0. . Dasar dari notasi
bilangan desimal itu sendiri adalah notasi bilangan arab.

BAB V SISTEM PERSAMAAN LINIER


Sistem persamaan linear adalah persamaan-persamaan linear yang dikorelasikan untuk
membentuk suatu sistem. Sistem persamaannya bisa terdiri dari satu variabel, dua variabel
atau lebih. Penyelesaian suatu sistem persamaan linier adalah suatu himpunan nilai yang
memenuhisecara serentak (simultan) semua persamaan- persamaan dari sistem tersebut. Atau
secara sederhana penyelesaian sistem persamaan linier adalah menentukan titik potong dari
dua persamaan linier.

Bila kedua persamaan mempunyai kemiringan (slope) yang sama, maka gambarnya akan
terdapat dua kemungkinan yaitu:

a. Kedua garis adalah sejajar dan tidak mempunyai titik potong, sehingga tidak ada
penyelesaian. Kedua persamaan ini disebut sebagai sistem persamaan linier yang
tidak konsisten.
b. Kedua garis akan berhimpit, sehingga penyelesainnya dalam jumlah yang tidak
terbatas. Kedua persamaan ini disebut sebagai sistem persamaan linier yang
tergantung secara linier.

BAB VI PENERAPAN FUNGSI LINIER

Fungsi linier adalah suatu fungsi yang sangat sering digunakan oleh para ahli elonomi
dan bisnis dalam menganalisa dan memecahkan masalah - masalah ekonomi.

FUNGSI PERMINTAAN

Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah produkyang diminta oleh


konsumen dengan harga produk Di dalam teori ekonomi dijelaskan bahwa jika harga naik
maka jumlah barang yang diminta turun, demikian juga sebaliknya bahwa jika harga turun
maka jumlah barang yang diminta naik, sehingga grafik fungsi permintaan mempunyai slope
negatif (miring ke kiri).

FUNGSI PENAWARAN

Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang ditawarkan oleh
produsen untuk dijual dengan harga produk.

Keseimbangan pasar satu macam produk

Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila
jumlah barang yang diminta di pasar tersebutsama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
BAB VII FUNGSI NONLINIER

Fungsi non linier merupakan model yang tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan
fungsi linier dalam penerapan ekonomi, karena sebagian dari model ekonomi linier yang ada,
sesungguhnya merupakan linierisasi dari model non linier.

Ada 4 macam bentuk fungsi non linier yang paling sering dijumpai dalam analisis ekonomi,
yaitu:

a. Fungsi kuadrat c. Fungsi eksponensial

b. Fungsi kubik d. Fungsi logaritma

Rumus kuadrat Jika y = 0, maka bentuk umum dari fungsi kuadrat y = ax²+ bx + c akan
menjadi persamaan kuadrat ax + bx + c = 0. Nilai-nilai penyelesaian untuk x yang juga di
sebut akarakar dari persamaan kuadrat dapat diperoleh dengan cara memfaktorkan atau
dengan menggunakan rumus kuadrat.

FUNGSI PANGKAT 3

Polinomial tingkat 3 dengan satu variabel bebas disebut sebagai fungsi kubik danmempunyai
bentuk umum: Y = a₀ + a₁X + a₂x²+a₃xᶾ Dimana: a tidak sama dengan nol Lingkaran Secara
geometri suatu lingkaran didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik pada suatu bidang
yang mempunyai jarak tertentu dari titik pusat. Jarak titik-titik tersebut dari pusat disebut jari-
jari lingkaran. Bentuk umum dari persamaan lingkaran adalah: AX²+ CY²+ DX + EY+F=0.

BAB VIII PENERAPAN FUNGSI NONLINIER

Hubungan fungsional antara variabel-variabel ekonomi dan bisnis tidak terlalu


berbentuk linier tetapi juga yang berbentuk non linier, artinya perubahan suatu variabel
terikat (dependent) yang diakibatkan oleh perubahan variabel bebas (independent) tidak tetap
(konstan).

Fungsi Permintaan Bentuk umum fungsi permintaan kuadrat P = f(Q) adalah : P = C+bQ –
aQ2

Fungsi Penawaran Bentuk umum fungsi penawaran kuadrat P = f(Q) adalah : P =c + bQ +


aQ2

KESEIMBANGAN PASAR
Keseimbangan pasar dapat diperoleh secara aljabar dengan memecahkan fungsi permintaan
dan fungsi penawaran melalui metode eliminasi atau metode subsitusi.

FUNGSI PENERAPAN TOTAL

Penerimaan total dari suatu perusahaan (produsen) adalah hasil kali antara harga per unit
produk dengan jumlah produk yang dijual, atau rumusnya adalah sebagai berikut : TR =P,Q.

BAB IX FUNGSI EKSPONEN DAN LOGARITMA

FUNGSI EKSPONEN

Fungsi eksponen adalah suatu fungsi dimana konstantanya dipangkatkan dengan variabel
bebasnya, jadi fungsi yang variabel bebasnya adalah eksponen disebut sebagai fungsi
eksponen.

FUNGSI LOGARITMA

Logaritma dapat diartikan sebagai pangkat dari suatu bilangan pokok untuk menghasilkan
suatu bilangan tertentu. Jadi secara umum logaritma dapat kita nyatakan sebagai berikut: Y =
logb X

Aturan – aturan Logaritma:

a) Logaritma hasil kali logb( XY )=logb X +logbY


b) Logaritma hasil bagi logb( X Y )=logb X −logbY
c) Logaritma pangkat satu variabel logb X n=nlog X
d) Perubahan bi ahan bilangan pokok logaritma logb X = ¿
e) Pembalikan bilangan pokok logaritma logb X = 1 log x b

BAB X PENERAPAN FUNGSI EKSPONEN

BUNGA MAJEMUK

Suatu modal awal tertentu P yang dibunga – majemu – majemukkan secara n secara tahunan
pada suku bunga i selama t tahun akan mempunyai nilai F pada akhir tahun adalah : F =
P(1+i)n

FUNGSI PERTUMBUHAN

Sifat utama dari fungsi pertumbuhan ini adalah meningkatkan secara monoton. Fungsi ini
memiliki berbagai bentuk dengan atau tanpa asimtot yang merupakan batas atas.
BAB XI BARISAN DAN DERET

BARISAN DAN DERET ARITMATIKA

Suatu barisan adalah suatu susunan bilangan yang dibentuk menurut urutan tertentu.
Misalnya: 5, 8, 11, 14...

BARISAN DAN DERET GEOMETRI

Baris geometri adalah susunan bilangan yang dibentuk menurut urutan tertentu,
dimana susunan bilangan diantara dua suku yang berurutan mempunyai rasio yang tetap.
Rasio yang tetap ini biasanya dilambangkan dengan huruf r. Jadi jika a adalah suku pertama
dan r adalah rasio yang tetap maka suku ke-2 dan seterusnya : Sar = kuarter kedua S ₃=S ₂r =
ar₂ = suku ketiga S₁ = S₁r=ar₁ = kuarter keempat.

BAB XII PENERAPAN BARISAN DAN DERET

BUNGA SEDERHANA DAN POTONGAN SEDERHANA

Bunga dalam teori bisnis merupakan suatu balas jasa yang dibayarkan = Pin .bilamana kita
menggunakan uang. Modal awal atau pinjaman pokok adalah jumlah uang yang dipinjamkan
atau diinvestasikan di bank. Pendapat uang menurut motode ini disedut dengan bunga
sederhana dan dapat dinyatakan dengan rumus berikut : 1 = Pin

Dengan demikian, rumus umumnya adalah sebagai berikut: Fn = P(1+i)"

BUNGA MAJEMUK

Bunga majemuk adalah pendapatan bunga yang diinvestasikan kembali pada modal
awal untuk setiap permulaan tahun atau periode.

NILAI SEKARANG DENGAN BUNGA

Untuk mengetahui nilai sekarang dengan bunga majemuk dari suatu nilai masa datang
dapat diperoleh dengan cara berkut: P = Fₙ / (1+i)ⁿ

NILAI SEKARANG DARI ANUITAS

Nilai sekarang dari suatu anuitas adalah jumlah dari nilai-nilai sekarang dari setiap
periode pembayaran atau penerimaan uang tertentu. Nilai sekarang dari anuitas ini biasanya
dilambangkan dengan An.
BAB XIII KALKULUS DIFFERENSIAL: FUNGSI DENGAN SATU VARIABEL
BEBAS

DEFINISI LIMIT

Apabila X mendekati bilangan N dan limit Y = f(X) adalah bilangan L maka untuk bilangan
sekitar L yang dapat di pilih, walau bagaimanapun kecilnya dapat di cari bilangan disekitar
yang bersesuaian dengan N (kecuali X – N) dalam domain fungsi sedemiin rupa sehingga
untuk X dala bilangan di sekitar N, hasilnya terdapat atau terletak dalm bilangan disekitar L
yang dipilih.

Untuk mejelaskan konsep limit dari suatu fungsi ada empat elemen yang harus diperhatikan,
yaitu :

1) Variabel bebas X
2) Fungsi X, f Fungsi X, f(X) atau variabel (X) atau variabel terikat Y = terikat Y = f(X)
3) Konstanta L 29
4) Konstanta N

KONTINUITAS

Pembahasan tentang konsep limit pada bagian terdahulu digunakan untuk menentukan
apakah suatu fungsi kontiniu atau diskontiniu. Dipandang dari segi grafik, bila suatu fungsi
dapat digambarkan di atas kertas tanpa mengngkat pena atau pensil dari kertas tersebut, maka
fungsi itu dinamakan fungsi kontiniu (berkesinambungan).

BAB XIV OPTIMISASI: FUNGSI DENGAN SATU VARIABEL BEBAS

EKSTRUMEN RELATIF DAN ABSOLUT

 DEFENISI EKSTRUMEN RELATIF


Jika suatu fungsi Y = f(x) didefenisikan pada interval (b,c) yang mengandung XX.
ftingu f(x) dikatakan mempunyai maksimum relatif pada X = X jika [x] [x) untuk
semua X dalam interval (b,c). Sedangkan suatu fungsi (X) dikatakan mempunyai
minimum relatif pada X X jika (X) = {[X] untuk semua X dalam interval.
 DEFENISI EKSTRUMEN ABSOLUT
Jika fungsi f(X) dikatakan mempunyai suatu maksimum absolut pada X-X,, jika f(x)
> f(x) pada x lainnya dalam wilayah (domain) fungsi. Dan jika f(X.) > f(X) pada X
lainnya dalam wilayah (domain) fungsi.
BAB XV PENERAPAN KALKULUS DIFFERENSIAL: FUNGSI DENGAN SATU
VARIABEL BEBAS

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Elastisitas permintaan adalah mengukur perubahan persentase jumlah yang diminta oleh
konsumen sebagai akibat adanya perubahan persentase pada harga barang itu sendiri dan
variabel-variabel bebas lain yang mempengaruhi secara parsial.

FUNGSI BIAYA

Kemampuan suatu sumber daya yang dapat dihasilkannya melalui penggunaan alternatif
terbaik disebut sebagai biaya kesempatan. Fungsi biaya mempunyai hubungan erat dengan
fungsi produksi. Secara matematis ditulis :

TC= f(Q) : fungsi biaya total

Q= f(L) : fungsi produks

FUNGSI PENERIMAAN

Jika fungsi permintaan P = f(Q), dimana P adalah harga produk per unit dan Q adalah jumlah
produk yang diminta maka penerimaan total TR adalah hasil kali antara yang diminta atau
yang terjual dengan harga produk per unit, dengan rumus : TR=P. Q = f(Q). Q, penerimaan
rata-rata.

LABA MAKSIMUM

Laba adalah selisih antara penerimaan total dengan biaya total, atau secara matematika dapat
dinyatakan dengan rumus := TR-TC atau п = (P.Q) - (AC.Q)

PENGARUH PAJAK DALAM PASAR MONOPOLI

Pengenaan pajak t per unit produk oleh pemerintah atas suatu produk yang dihasilkan oleh
seorang monopolis atau produsen akan menaikkan biaya rata-rata sebesar t yaitu : ACt = AC
+ t, dimanaACt = biaya rata-rata setelah pajak sehingga biaya total akan naik sebesar tQ,
yaitu: TCt = TC + tQ.

Anda mungkin juga menyukai