MAKALAH Kelompok 3-1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MEKANISME PENGUMPULAN, PENGOLAHAN,


PENYAJIAN DATA DAN INFORMASI BENCANA DI KOTA PALU

Disusun Oleh :

Grace sambue PO7120321107


Siti Aisyah PO7120321070
Yuniva PO7120321069
Desi Fitriana Abudi PO7120321091
Mardiana D Lakoro PO7120321052
Shania chairunisa PO7120321102
Siti Nur Fadiyah D PO7120321063
Yogi Gunawan PO7120321104

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN PALU
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat - nya
penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul Mekanisme Pengumpulan, Pengolahan,
Penyajian Data dan Informasi Bencana di Kota Palu dengan sebaik-baiknya. Dalam
penyusunan Makalah ini, penulis telah mengalami berbagai hal baik suka maupun duka.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan tepat
waktu tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak dan sumber. Sebagai rasa syukur atas
terselesainya Makalah ini, maka dengan tulus penulis sampaikan terima kasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Dalam penyusunan Makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik
pada teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan Makalah ini. Akhir kata, penulis berharap
semoga Makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat diterapkan dalam
menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan judul Makalah ini.

Mamboro, 18 februari 2024

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I...........................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan penelitian..............................................................................................1
BAB II..........................................................................................................................2
PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Pengertian Bencana.......................................................................................2
B. Pengumpulan Data............................................................................................2
C. Pengelolaan Data..............................................................................................3
D. Penyajian Data..............................................................................................6
BAB III........................................................................................................................9
PENUTUP....................................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................9
B. Saran.................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang


memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor
nonalam maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis yang dalam keadaan
tertentu dapat menghambat pembangunan nasional. Wilayah Indonesia secara geografis
dan geologis dapat digambarkan sebagai berikut:

1. merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan


empat lempeng tektonik, yaitu: lempeng Euroasia, Australia, Pasifik, dan Filipina.

2. terdapat 130 gunung api aktif di Indonesia yang terbagi dalam Tipe A, Tipe B, dan
Tipe C. Gunung api yang pernah meletus sekurang-kurangnya satu kali sesudah
tahun 1600 dan masih aktif digolongkan sebagai gunung api tipe A, tipe B adalah
gunung api yang masih aktif tetapi belum pernah meletus sedangkan tipe C adalah
gunung api yang masih di indikasikan sebagai gunung api aktif.

3. terdapat lebih dari 5.000 sungai besar dan kecil yang 30% di antaranya
melewati kawasan padat penduduk dan berpotensi terjadinya banjir, banjir bandang
dan tanah longsor pada saat musim penghujan.

B. Tujuan penelitian

Pedoman Pengelolaan Data dan Informasi Bencana Indonesia dimaksudkan sebagai

panduan dalam pengumpulan, pengolahan, analisis, penyajian, diseminasi, pelaporan


data dan informasi bencana di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota.

Tujuan pedoman ini adalah :

1. Terciptanya pemahaman yang sama dalam pengelolaan data dan informasi


bencana

antara pusat dan daerah.

2. Tersedianya sistem pengelolaan data dan informasi bencana di tingkat nasional,

1
provinsi, kabupaten/kota secara terpadu.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bencana

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan


mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam
atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam, antara lain berupa gempa bumi, tsunami, banjir,
angin topan dan tanah longsor.

Bencana Non Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa kegagalan teknologi dan wabah
penyakit.

Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang belakangan pernah
terjadi di kota palu, Gempa Bumi adalah peristiwa pelepasan energy yang diakibatkan
oleh pergeseran/ pergerakan pada bagian dalam bumi (kerak bumi) secara tiba – tiba.
Tipe gempa bumi yang umum ada dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik.

B. Pengumpulan Data

Pada Jumat (28/09) pukul 13.59 WIB terjadi gempa bumi dengan kekuatan 5,9
SR dan dimutakhirkan menjadi 6.0 SR Lok: 0.35 LS, 119.82 BT (Pusat gempa berada di
darat 61 km arah utara Palu), Kedalaman: 10 Km mengguncang Kab. Donggala, Prov.
Sulawesi Tengah

Gempabumi dengan kekuatan magnitude 7,7 SR yang kemudian dimutakhirkan


oleh BMKG menjadi magnitudo 7,4 SR kembali mengguncang wilayah Kota Palu dan
Donggala, Sulawesi Tengah pada pukul 17.02 WIB. Pusat gempa pada 10 km pada 27
km Timur Laut Donggala, Sulawesi Tengah.

BMKG telah mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status Siaga di


pantai Donggala bagian barat, dan status. Waspada (tinggi potensi tsunami kurang dari

2
0,5 meter) di pantai Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara dan Kota Palu bagian
barat. BMKG kemudian mengakhiri peringatan dini tsunami sejak 28/9/2018 pukul 18.36
WIB.

Tsunami menerjang pantai Talise di Kota Palu dan pantai di Donggala dengan
ketinggian 1,5 – 2 meter, dan beberapa permukiman serta bangunan yang ada di pantai.
Jumlah korban dan dampaknya masih dalam pendataan dan terus diupdate.

Daerah yang terdampak 2 provinsi yaitu Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah
tersebar pada 839 desa

Setelah gempa terjadi di Palu, 28 September 2018 pada pukul 18:02 WITA,
terjadi likuifaksi di Petobo, Palu Selatan. Petobo kelurahan di bagian selatan-tenggara
kota Palu yang berbatasan langsung dengan Kab. Sigi & Kab. Donggala, lebih dari 1.700
rumah bergerak terseret arus lumpur dampak liquifaksi. Jumlah korban yang tertimbun di
Petobo (Kab Sigi) dan Balaroa (Kota Palu) belum dapat diperkirakan jumlahnya.

C. Pengelolaan Data

Pemberian Dana Santunan untuk Korban yang Meninggal Dunia

1. Berdasarkan Hasil Rapat Bersama pada tanggal 5 November 2018 di Istana Wakil
Presiden dan tanggal 11 November 2018 di Kantor Gubernur Sulteng yang dipimpin
langsung Bapak Wapres bahwa Korban Meninggal Dunia akan diberikan santunan,
yang besarannya sesuai dengan ketentuan Perundang-Undangan yang berlaku yakni
Rp. 15.000.000,-./jiwa

3
2. Gubernur Sulawesi Tengah menetapkan SK Nomor : 360/006/BPBD-G-ST/2019
Tentang Penetapan Data Korban Bencana Alam Gempa Bumi, Tsunami dan
Likuifaksi Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018 dan Surat Permohonan Bantuan
kepada Kepala BNPB RI untuk realisasi pemberian Dana Santunan Kepada Korban
yang Meninggal.
3. Gubernur telah mengusulkan permohonan realisasi Dana Santunan Korban Jiwa
Sesuai dengan jumlah Korban Jiwa meninggal dunia kepada BNPB tertanggal 11
Januari 2019 perihal Realisasi Bantuan Dana STIMULAN dan Dana Santunan
Korban Bencana Sulteng Tahun 2018 dengan besaran Dana Santunan sebesar : Rp.
65.100.000.000,- akan tetapi setelah Rapat Bersama Bupati & Walikota pada tgl 29
Januari 2019 maka terjadi perubahan data jumlah Korban Jiwa sebesar 4.402 Jiwa,
sehingga dana Sanatunan bertambah menjadi Rp. 66.030.000.000,-

4
Pemberian STIMULAN kepada Masyarakat yang huniannya terdampak dengan
PKategori Rusak Berat, Rusak Ringan, & Rusak Sedang

1. Sesuai dengan hasil Rapat Bersama Bapak Wakil Presiden pada tanggal 5 November
2018 di Istana Wapres dan tanggal 11 November 2018 yang dipimpin langsung
Bapak Wapres di Kantor Gubernur Sulteng bahwa kebijakan pemberian
STIMULAN akan diberikan kepada Maysrakat yang rumahnya terdampak Rusak
Berat sebesar 50 Juta Rupiah, Rusak Sedang sebesar 25 Juta Rupiah dan Rusak
Ringan sebesar 10 Juta Rupiah.
2. Gubernur Sulawesi Tengah sudah menetapkan SK Nomor :
360/006/BPBD-G-ST/2019 Tentang Penetapan Data Korban Bencana Alam Gempa
Bumi, Tsunami dan Likuifaksi Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2018 dan Surat
Permohonan Bantuan kepada Kepala BNPB RI untuk realisasi pemberian Dana
STIMULAN.
3. Gubernur telah menyampaikan Surat Permohonan Realisasi Kebijakan Dana
STIMULAN kepada BNPB tertanggal 11 Januari 2019 perihal Realisasi Bantuan
Dana STIMULAN dan Dana Santunan Korban Bencana Sulteng Tahun 2018 dengan
besaran Dana STIMULAN sebesar : Rp. 2.539.450.000.000,- akan terapi
berdasarkan hasil rapat Bersama Bupati & Walikota pada tanggal 29 Januari 2019
terjadi perubahan data untuk rumah rusak, maka dana STIMULAN yang dimohon
menjadi Rp. 2,557,550,000,000,- olehnya dengan adanya perubahan data Korban
Meninggal & Rumah Rusak makaJumlah Dana STIMULAN dan Santunan menjadi
Rp. 2,623,580,000,000,-.

5
D. Penyajian Data

Pembangunan HUNTARA (Hunian Sementara Kepada Masyarakat Terdampak)

1. Pelaksanaan Realisasi Pembangunan HUNTARA sampai dengan saat ini sesuai


dengan rencana akan dibangun sebanyak 1.200 Unit atau 14.400 Bilik, sampai
dengan saat ini dapat terealisasi sebanyak 273 Unit atau 3.276 Bilik.
2. Pembangunan HUNTARA yang dilaksanakan oleh NGO, BUMN dan Bantua
Pemerintah Daerah Lain sebanyak 3.288 Bilik.

6
3. Realisasi Pembangunan HUNTARA saat ini baik oleh PUPR dan NGO, BUMN dan
Bantuan Pemerintah Daerah Lain adalah sejumlah 6564 Bilik. Sehingga masih
terjadi kekurangan HUNTARA yang begitu besar.

7
Masa Rehabilitasi dan Rekonstruksi

1. Untuk percepatan pembangunan HUNTAP (Hunian Tetap) Gubernur Sulawesi


Tengah telah menetapkan SK Nomor : 369/516DIS.BMPR-G.ST/2018 tanggal 28
Desember 2018 tentang Penetapan Lokasi Tanah Relokasi Pemulihan Akibat
Bencana di Provinsi Sulawesi Tengah.
2. Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi akan disampaikan kepada Bapak
Presiden / Wakil Presiden dan Kementerian terkait

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menggunakan data temperatur permukaan tanah pada Agustus-


September 2014-2018 untuk gempa Palu 2018. Pada saat gempa Palu terjadi kenaikan
temperatur permukaan tanah pada siang hari sebesar 2,2 K, melebihi batas nilai sebagai
prekursor gempa bumi ( 2 K), akan tetapi kenaikan anomali temperatur terjadi setiap
tahun. Selain itu, untuk anomali permukaan laut hanya 0,25 K masih jauh dari batas nilai
sebagai prekursor gempa bumi (>2 K). Selama penelitian ini, tidak ditemukan juga
adanya kemunculan awan gempa sebelum gempa terjadi. Pola awan yang berbentuk
lurus dengan kepala yang tetap tidak teramati di episentrum gempa Palu. Dengan
demikian, gempa Palu 2018 tidak diiringi oleh kenaikan temperatur permukaan tanah dan
air laut serta kemunculan awan gempa

B. Saran

Kejadian Penelitian untuk analisis anomali temperatur permukaan tanah dan


awan gempa sebaiknya dilakukan untuk lebih banyak kasus dengan resolusi waktu yang
lebih baik lagi. Hal ini ditujukan agar hasil yang diperoleh pada pengamatan dapat
dijadikan sebagai acuan faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya anomali
temperatur dan awan gempa.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://monitoring.skp-ham.org/wp-content/uploads/2020/04/Laporan-Finalisasi-
Data-dan-Informasi-Bencana-Gempa-Bumi-Tsunami-dan-Likuifaksi-Padagimo-di-Sulawesi-
30-Jan-2019.pdf

https://www.academia.edu/33020503/
Pengumpulan_Pengolahan_Dan_Penyajian_Data_MAKALAH_Metodologi_Penelitian_

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_dan_tsunami_Sulawesi_2018

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_dan_tsunami_Sulawesi_2018

10

Anda mungkin juga menyukai