Proposal Penelitian

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN

PENINGKATAN SARANA MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS


LINGKUNGAN DI YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH :

Mohammad Rafli Setiawan (22518244020)

PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MEI 2023
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Media Pembelajaran


a. Definisi Media
Kata media berasal dari bahasa latin yakni Medius yang secara
harfiah berarti “tengah” perantara atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan (Azhari, 2015). Sementara itu (Azhar, 2014)
menyatakan bahwa media pembelajaran adalah alat yang
menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran. Media
pembelajaran menurut (Syaiful bahari Djamarah & Azwan Zain, 2020)
adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan
agar tercapai tujuan pembelajaran.
Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang
dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima
informasi (Falahudin, 2014). Media pembelajaran secara keseluruhan
adalah suatu alat maupun bahan yang digunakan dalam proses belajar
mengajar yang memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber
belajar.

b. Tujuan Menggunakan Media Pembelajaran


Media yang digunakan dalam pembelajaran harus sesuai dengan
kondisi sekolah, peserta didik serta pemilihan media harus disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran.
Tujuan penggunaan media pembelajaran secara umum menurut
(Lestari, Ariani, & Ashadi 2014) adalah membantu guru dalam
menyampaikan pesanpesan atau materi pelajaran kepada siswanya agar
pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik dan lebih menyenangkan
bagi peserta didik. Tujuan penggunaan media pembelajaran secara
khusus yakni:

1
1. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi
sehingga merangsang minat peserta didik untuk belajar.
2. Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang
teknologi.
3. Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh
peserta didik.
4. Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif.
5. Untuk memberikan motivasi belajar kepada peserta didik
(Rahmatia,Monawati, & Darnius, 2017).

Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan penggunaan media


dalam pembelajaran yaitu untuk mengefektifkan proses penyampaian
informasi kepada peserta didik.

c. Peran Media Pembelajaran


Peran penggunaan media sangat berpengaruh dalam menunjang
proses pembelajaran. Menurut (Umar, 2013) peran media pembelajaran
yang bersifat sebagai bahan ajar antara lain:
1. Mengaktifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan peserta
didik, antara peserta didik dengan peserta didik dalam kegiatan
belajar mengajar.
2. Merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peserta
didik agar dapat mendorong kegiatan belajar, sehingga
pengalaman belajar yang diperoleh akan lebih bermakna.
3. Membangkitkan keinginan dan minat belajar peserta didik
sehingga perhatian peserta didik dapat terpusat pada bahan
pelajaran yang diberikan guru.
4. Meletakan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan
belajar, sehingga membuat pelajaran lebih lama diingat.
5. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan
kegiatan mandiri dikalangan peserta didik.

2
Peran media pembelajaran yang bersifat alat bantu menurut (Jauhari,
2018) adalah media yang hanya sebagai alat bantu untuk memperlancar
proses pembelajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa
kegiatan pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas
kegiatan belajar peserta didik dalam tenggang waktu yang cukup lama,
dengan demikian, kegiatan belajar peserta didik dengan bantuan media
akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik dari pada
tanpa bantuan media.

d. Fungsi Media Pembelajaran


(Umar, 2013) mengemukakan bahwa fungsi media pembelajaran
diantaranya; membantu memudahkan belajar peserta didik dan juga
memudahkan pengajaran bagi guru, memberikan pengalaman lebih
nyata (abstrak menjadi kongkret), menarik perhatian peserta didik atau
dengan kata lain pembelajaran tidak membosankan, semua indera
peserta didik dapat diaktifkan, dapat membangkitkan dunia teori dengan
realitanya.
Media dalam pembelajaran berfungsi untuk memperjelas pesan
yang disampaikan oleh guru (Primasari, 2014). Dalam proses
pembelajaran, media pembelajaran memiliki beberapa fungsi. (Wina
Sanjaya, 2014) menjabarkan beberapa fungsi tersebut dalam beberapa
jenis yaitu:
1. Fungsi komunikatif, Media pembelajaran digunakan untuk
memudahkan komunikasi antara penyampai pesan dan penerima
pesan.
2. Fungsi Motivasi, Dengan menggunakan media pembelajaran,
diharapkan siswa akan lebih termotivasi dalam belajar. Dengan
demikian, pengembangan media pembelajaran tidak hanya
mengandung unsur artistik saja akan tetapi juga memudahkan
siswa mempelajari materi pelajaran sehingga dapat
meningkatkan gairah belajar siswa.

3
3. Fungsi Kebermaknaan, Melalui penggunaan media,
pembelajaran bukan hanya dapat meningkatkan penambahan
informasi berupa data dan fakta sebagai pengembangan aspek
kognitif tahap rendah, akan tetapi dapat meningkatkan
kemampuan siswa untuk menganalisis dan menciptasebagai
aspek kognitif tahap tinggi. Bahkan lebih dari itu dapat
meningkatkan aspek sikap dan keterampilan.
4. Fungsi Penyamaan Persepsi, Melalui pemanfaatan media
pembelajaran, diharapkan dapat menyamakan persepsi setiap
siswa, sehingga setiap siswa memiliki pandangan yang sama
terhadap informasi yang disuguhkan.
5. Fungsi individualitas, Pemanfaatan media pembelajaran
berfungsi untuk dapat melayani kebutuhan setiap individu yang
memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda.

e. Ciri-Ciri Media Pembelajaran


(Supranoto, 2017) mengungkapkan tiga ciri media sebagai petunjuk
mengapa media digunakan serta apa saja yang dapat dilakukan oleh
media yang mungkin guru kurang efisien melakukannya. Ciri yang
dimaksud sebagai berikut:
1. Ciri fiksatif (fixative property) yaitu ciri menggambarkan
kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan
merekontruksikan suatu kejadian atau objek.
2. Ciri manipulatif (manipulative property) yaitu transformasi
suatu peristiwa atau objek dimungkinkan karena media
mempunyai ciri manipulatif, seperti kejadian yang memakan
waktu berhari-hari dapat disajikan kepada peserta didik dalam
waktu dua atau tiga menit dengan teknik pegambilan gambar
timelapse recording.
3. Ciri distributif (distributive property) yaitu ciri tersebut dari
media memungkinkan suatu objek atau peristiwa
ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian

4
tersebut disajikan kepada peserta didik dengan stimulus
pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.

Ciri-ciri media pembelajaran menurut (Hasibuan, 2016) sebagai


berikut:
1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dikenal
sebagai hardware, yakni benda yang dapat dilihat, diraba, dan
didengar dengan panca indra.
2. Media pendidikan mempunyai pengertian nonfisik yang dikenal
dengan software, yakni kandungan pesan yang terdapat dalam
perangkat keras yang merupakan isi yang hendak disampaikan
kepada peserta didik.
3. Penekanan media pendidikan terdapat pada media visual dan
audio.
4. Media pendidikan mempunyai pengertian sebagai alat bantu
proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar ruang belajar.
5. Media pendidikan digunakan dalam rangka interaksi serta
komunikasi antara guru denga peserta didik dalam proses belajar
mengajar.
6. Sikap perbuatan, strategi, organisasi, dan manajemen saling
berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.

Berdasarkan ciri-ciri dari media pembelajaran tersebut, maka dapat


diartikan sebagai suatu sarana yang mampu digunakan untuk
menyalurkan informasi dalam bentuk audio, visual, dan audio visual,
berupa software maupun hardware untuk merangsang peserta didik
dalam pembelajaran.

B. Tinjauan Media sebagai Bahan Ajar Berbasis Linkungan


a. Media sebagai Bahan Ajar
Media pembelajaran merupakan seluruh alat dan bahan yang dapat
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

5
direncanakan (Baharun, 2016). Bahan ajar ialah informasi, alat, dan teks
yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi
pembelajaran Media sebagai bahan ajar menurut (Baharun, 2016) yakni
media yang tidak hanya sebagai alat peraga atau alat bantu, melainkan
sebagai pembawa informasi atau pesan pengajaran terhadap peserta
didik, dan informasi dan pesan yang disampaikan untuk memenuhi
tujuan pembelajaran. Tujuan Pembuatan bahan ajar menurut Aditia &
Novianti (2013) yaitu disusun untuk memudahkan pembelajaran
mencapai tujuan pembelajaran. Bahan ajar tidak hanya terdiri atas
pengetahuan fakta, konsep, prinsip, prosedur saja tetapi juga
menyangkut keterampilan dan sikap atau nilai. Bahan ajar disebut juga
sebagai bahan pelajaran.

b. Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan


Media pembelajaran berbasis lingkungan ialah suatu proses
pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung kepada peserta
didik, sehingga peserta didik termotivasi, aktif, kreatif, inovatif,
mandiri, dan bertanggung jawab untuk dirinya dan tetap menjaga
kelestarian lingkungannya (Baharun, 2016).

c. Tujuan Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan


(Erviana, 2015) mengemukakan tujuan dari kegiatan mempelajari
lingkungan dalam proses belajar anatara lain:
1. Proses belajar mengajar menjadi lebih nyata dan faktual.
2. Menciptakan proses belajar mengajar lebih menyenangkan.
3. Peserta didik lebih termotivasi dalam belajar.
4. Mengajarkan peserta didik untuk menjaga dan melestarikan
lingkungan.
(Setiyoningsih, 2017) kegiatan pemanfaatan lingkungan bertujuan
untuk mengembangkan keterampilan sains dan hasil belajar peserta
didik karena dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menarik,
efektif dan efisien. Tujuan menggunakan media pembelajaran berbasis

6
lingkungan dapat disimpulkan bahwa segala kegiatan pembelajran yang
melibatkan langsung peserta didik dengan peristiwa-peristiwa yang riil
maka dapat meningkatkan daya ingat peserta didik dan mampu
meningkatkan keberhasilan pembelajaran.

d. Keuntungan Memanfaatkan Media Berbasis Lingkungan


Keuntungan memanfaatkan media lingkungan menurut Erviana
(2015) sebagai berikut:
1. Menghemat biaya, sebab memanfaatkan benda-benda yang telah
ada di lingkungan.
2. Memberikan pengalaman yang nyata kepada peserta didik,
pelajaran menjadi lebih konkrit, tidak verbalistik.
3. Benda-benda yang berasal dari lingkungan peserta didik, akan
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Hal
tersebut sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual
(contextual learning).
4. Pelajaran lebih aplikatif, materi belajar yang diperoleh peserta
didik melalui media lingkungan kemungkinan besar akan dapat
diaplikasikan langsung, karena peserta didik akan sering
menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam
kehidupannya sehari-hari.
5. Media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada
peserta didik.
6. Dengan media lingkungan, peserta didik dapat berinteraksi
secara langsung dengan benda, lokasi atau peristiwa
sesungguhnya secara alamiah.
7. Lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada
dilingkungan peserta didik biasanya mudah dicerna oleh peserta
didik, dibandingkan dengan media yang dikemas atau didesain.

7
DAFTAR PUSTAKA

Azhari. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap


Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA1 Pada Materi Sistem
Pernapasan di SMA Negeri UNGGUL Sigli. Jurnal Biologi Edukasi, 7(1), 16.

Arsyad, A. (2014). Media Pembelajaran (Revisi ed). Jakarta: PT. Rajagrafindo


Persada.

Widhianto, A. (2021). Analisis Penggunaan Media “Google Form” terhadap


Efektivitas Pembelajaran di Masa Pandemi Covid- 19 Kelas III SDN 3
Gondang. Skripsi. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan
Guru Republik Indonesia Pacitan.
http://repository.stkippacitan.ac.id/id/eprint/424

Falahudin, I. (2014). Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. Jurnal Lingkar


Widyaiswara (www.juliwi.com), 4, 104– 117.

Lestari, N.D., Ariani, N.R.D., & Ashadi., (2014), Pengaruh Pembelajaran Kimia
Menggunakan Metode Student Teams Achievement Divisions (Stad) Dan
Team Assisted Individualization (Tai) Dilengkapi Media Animasi Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Asam Basa Kelas Xi Semester Ganjil Smk
Sakti Gemolong Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3(1),
44-50.

Rahmatia, M., Monawati, & Darnius, S. (2017). Pengaruh Media E-Learning


terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 20 Banda Aceh.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(1), 212–227.

Umar, H. (2013). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (2 ed,. Vol 12).
Jakarta: Rajawali Pers

Jauhari, M. I. (2018). Peran Media Pembelajaran dalam Pendidikan Islam. Jurnal


Piwulang, 1(1), 54-67. Doi: http://dx.doi.org/10.32478/ngulang.v1i1.155

Primasari, Zulfani, R., & Herlanti, Y. (2014). Penggunaan Media Pembelajaran


MAN Se-Jakarta Selatan. Jurnal EDUSAINS, 7(1), 68-72.
Doi: https://doi.org/10.15408/es.v6i1.1101

8
Sanjaya, W. (2014). Media Komunikasi Pembelajaran (Vol 1). Jakarta: Kencana
Prenada Media Group

Supranoto, H. (2017). Pengaruh Penggunaan Media Praktek Bukti Transaksi


terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI SMA Bina Mulya
Gadingrejo. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, (46–53).

Hasibuan, M. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. (Rev, ed,. Vol 10).
Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Baharun, H. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan


melalui Model ASSURE. Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan, 4(12),
234-249. Doi: 10.21154/cendekia.v14i2.610

Wulandari, R. A., & Atmojo, S. E. (2017). Pengembangan Bahan Ajar IPA Kelas III
SD Berbasis Lingkungan untuk Menumbuhkan Karakter Peduli Lingkungan.
PGSD Indonesia, 3(2), 1–9.

Aditia, M. T & Novianti. (2013). Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis


Sains, Lingkungan, Teknologi, Masyarakat dan Islam (Salingtemasisi) dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Ekosistem Kelas X di SMA
NU Lemahabang Kab.Cirebon, Jurnal Scientiae Educatia, 2(2).

Erviana, L. (2015). Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan


Sebagai Sarana Praktikum IPA Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep
Siswa di SMP-IT AR RAHMAH PACITAN. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
7(2), 71-77. Doi: 10.30595/dinamika.v7i2.936

Setiyoningsih, T. (2017). Pengelolaan Pembelajaran IPA Berbasis Lingkungan di


SMPN 1 Gabus-Grobogan. Jurnal Manajemen Pendidikan, 12(1), 1-9. Doi:
10.23917/jmp.v12i1.2970

Anda mungkin juga menyukai